Anda di halaman 1dari 7

Inisiasi 2 : Desain Produk

SEPTEMBER 9, 2014 RIZKY FAUZI LEAVE A COMMENT

Baiklah para mahasiswa, sekarang kita lanjutkan materi kita tentang Desain Produk.
Mudah-mudahan materi I yang sudah diberikan pada inisiasi I  dapat dipahami dengan
baik. Dalam produk desain yang akan kita pelajari adalah tentang komponen produk,
definisi produk, analisis kelayakan produk , Product Life Cycle (PLC) dan Machine
Life Cycle (MLC).
1. Komponen Produk
Nama/Merek

Servis

Produk

Kemasan

Idea

Benefit

Fitur

Jaminan

Dalam membuat desain produk dengan baik, perlu diketahui tentang komponen
produk.

 
Nama atau merek juga bisa digunakan untuk berkomunikasi kepada para pelanggan
melalui beberapa hal :

1. Dapat berwujud nama, terminologi, simbol, desain, atau image, yang


mengidentifikasikan dan membedakan produk perusahaan dengan produk
kompetitor
2. Menjadi set image yang bisa mengkomunikasikan produk kepada para pembeli
produk perusahaan.
Mampu menggambarkan : kualitas produk, reliabilitas produk, kinerja produk maupun
perusahaan pembuat produk, prestasi produk, perusahaan pembuat produk, dll.

3. Memungkinkan perusahaan untuk menentukanharga lebih rendah, sama atau


lebih ti nggi dari harga produk kompetitor.
4. Digunakan perusahaan untuk menarik perhatian yang lebih besar kepada para
konsumen.
Saat ini kemasan  tidak hanya berfungsi sebagai bungkus saja, melainkan mempunyai
beberapa peran yaitu :

1. Dapat menambah nilai produk perusahaan.


2. Sebagai media komunikasi melalui logo atau tulisan dalam kemasan tersebut.
3. Menjelaskan produk dan kegunaan produk yang dikemas tersebut.
4. Memberi peringatan, menunjukkan garansi dan informasi lain yuang berkaitan
dengan prodeuk yang dikemas
5. Dapat didesain agar mudah dibawa kemana pergi
6. Membuat produk menjadi lebih indah dan menarik
7. Melindungi produk yang berada di dalamnya.
8. Menjadi penting karena kemasan dapat digunakan sebagai identitas produk
perusahaan.
Ynag dimaksud dengan fitur produk adalah segala hal yang melekat pada produk.
Beberapa contoh atribut produk dalam hubungannya dengan desain fitur  produk
perusahaan  manufaktur :

1. Bentuk, warna dan ukuran produk.


2. Kenyamanan dalam penggunaan produk.
3. Keamanan produk dan penggunaan produk.
4. Daya tahan atau umur produk.
5. Fleksibilitas penggunaan produk.
6. Kecocokan produk bagi konsumen.
7. Harga produk perusahaan.
Beberapa contoh atribut produk untuk perusahaan jasa/non manufaktur adalah :

1. Ketepatan waktu pelayanan.


2. Kecepatan pelayanan.
3. Keamanan pelayanan.
4. Kenyamanan pelayanan.
5. Ketenangan pelayanan.
6. Harga pelayanan
Dalam menentukan fitur produk kita selalu berpedoman kepada apa yang dicari dan
diminati oleh para calon pelanggan. Ada beberapa strategi yang ditetapkan oleh
perusahaan dalam penentuan konsumen yang dituju yaitu :

1. Strategi undifferentiated Marketing atau tidak membedakan kelompok pasar


yang ada.
2. Strategi differentiated Marketing atau perusahaan memberikan pelayanan yang
berbeda untuk kelompok masyarakat yang berbeda.
3. Strategi Concentrated Marketing atau perusahaan memberikan pelayanan
kepada satu atau beberapa kelompok masyarakat saja.
Benefit produk diartikan sebagi apa pun yang akan diperoleh melalui produk. Hal
penting bagi para produsen atau pembeli adalah diperolehnya  kepuasan (rasional
maupun emosional ) baik  pembeli terhadap produk tersebut.

Produk yang dijual kepada masyarakat umumnya akan menjadi lebih memuaskan
apabila terdapat jaminan atas produk tersebut, baik jaminan atas daya tahan produk
(khusus produk tahan lama maupun jaminan dalam berbagai bentuk yang lain, misal
keamanan dan ketepatan waktu untuk perusahaan transportasi, harga produk sejenis
lebih murah, pakaian dijamin tidak luntur, rasa makanan yang cocok untuk kondumen
dan lain sebagainya.

Servis atau layanan juga merupakan hal  yang sangat penting. Namun untuk berbagai
produk tertentu layanan yang cukup baik hanya diberikan pada saat konsumen akan
dan proses pembelian produk saja, setelah selesai pembelian oleh konsumen, maka
layanan yang baik tersebut menjadi hilang. Sehingga keluhan para konsumen tentang
kerusakan, kenyamanan terhadap produk tidak diperhatikan oleh produsen. Kalau ini
terjadi maka konsumen akan meninggalkan produk tersebut dan menggantikan dengan
produk lain yang sejenis dari perusahaan lain.

1. Definisi produk
Desain produk merupakan pekerjaan  untuk menemukan hal baru, oleh karena itu
proses pembangikitan idea menjadi bagian yang sangat penting dalam proses
penyusunan desain produk.

Dalam proses pengembangan  produk, ada perbedaan antara marketing concept  (MC)


dan production concept (PC).
MC : marketing research – product design –  production proses – product marketing
PC : Product design – production proses – product selling
Dalam hubungannya dengan pembangkitan dan pengembangan idea ada tiga hal yang
perlu diperhatikan yaitu :
1. Penelitian murni dan penelitian terapan
2. Penelitian produk dan penelitian proses
3. Masalah penciptaan dan/atau peniruan produk.
Penelitian murni adalah penelitian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.
Contohnya ditemukannya rumus ABC untuk mencari akar persamaan kuadrat, rumus-
rumus dalam fisika dan lain-lain. Sedangkan Penelitian terapan adalah penelitian yang
diterapkan untuk kepentingan tertentu. Contonya penelitian pasar untuk mengetahui
potensi pasar produk perusahaan, Survei konsumen untuk mengetahui produk apa dan
bagaimana yang dikehendaki konsumen, dan lain-lain.

Penelitian produk merupakan penelitian tentang produk apa dan produk yang
bagaimana diperlukan oleh masyarakat dan para calon konsumen, ini sangat
diperlukan dalam penyusunan desain produk perusahaan. Penelitian produk
merupakan salah satu kunci utama untuk kesuksesan penjualan.

Penelitian produk sering dikaitkan dengan pengembangan produk. Pengembangan


produk adalah pengembangan dari produk yang sudah ada agar lebih disenangi oleh
konsumen.

Penelitian produk erat kaitannya dengan penelitian proses. Jadi penelitian produk,
objek yang diteilit adalah produknya, sedangkan penelitian proses, objek yang diteliti
adalah prosesnya.

Proses produksi dapat berjalan dengan  baik, beberapa hal yang perlu diperhatikan 
adalah  proses konversi dapat dilaksanakan dengan lancar dari waktu ke waktu tanpa
ada hambatan proses; dengan tingkat efisiensi yang tinggi tanpa adanya pemborosan
material, tenaga kerja langsung, serta mesin dan peralatan; tingkat produktivitas 
(material, tenaga kerja langsung dan peralatan produksi)  yang tinggi,serta
produktivitas total yang tinggi; proses konversi yang dilaksanakan dan didesain u;ntuk
perusahaan; terdapat kemungkinan proses konversi tiruan dari perusahaan lain.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam persiapan material adalah :

1. Jenis material yang digunakan sesuai dengan desain produk yang telah disusun.
2. Standar penggunaan material yang akan dibaukan untuk proses konversi
3. Kualitas material uyang dipilih. Ada kualitas yang tinggi, menengah, dan
rendah.
Pengertian produk baru dalam sebuah perusahaan adalah :

1. Produk yang belum pernah diproduksi dan belum pernah ada.


2. Produk yang sudah diproduksi dan diperdagangkan di negara lain, tetapi belum
ada di dalam negeri
3. Produk yang sudah diproduksi dan diperdagangkan dalam negeri, tetapi belum
pernah diproduksi oleh perusahaan.
Setelah proses pembangkitan dan pengembangan produk, tahap berikut dalam
mendesain produk adalah melakukan analisis trade-off (pilihan)faktor produk, 
merupakan produk yang didesain untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan tertentu.
Co ntonya Piring makan didesain untuk makan dan bukan untuk minum,panci
didesain untuk alat masak bukan untuk tempat makan dan lain-lain.
Analisis tradde-off meliputi beberapa hal yaitu fungsi utama produk, bentuk produk,
ukuran produk, warna produk dan kelengkapan produk.

 Analisis Kelayakan Produk


Analisis kelayakan produk sanagat terkait dengan  desain produk. Analisis kelayakan
produk terdiri dari :

1. Analisis kelayakan teknis


2. Analisis kelayakan ekonomis
3. Analisis kelayakan komersial
Dalam product development stage, salah satu tahapannya adalah analisis kelayakan
produk yang terdiri dari :
Idea Generation – Product Concept – Feasibility Study – Prelimary desain – Final
Design.
Analisis kelayakan tekni s adalah analisis dari sudut pandang teknikal. Proses
produksi akan berhubungan dengan berbagai masalah teknikal, misalnya  tersedianya
material sesuai dengan spesifikasinya untuk proses produksi, tersedianya mesin dan
peralatan, tempat yang cukup , dukungan teknis, tenaga kerja langsung.

Analisis kelayakan ekonomis adalah  studi menganalisis apakah produk secara


ekonomis layak untuk diproduksi dengan biaya perunit yang wajar. Beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam kelayakan ekonomis adalah kemudahan dan kontinuitas
dalam memperoleh bahan baku, kelancaran proses produksi, serta tercapainya skala
ekonomis dalam proses produksi  yang dilaksanakan perusahaan.

Jalannya proses produksi akan dapat terganggu, selain kelancaran pasokan  bahan
baku, juga kelancaran operasional  mesin dan peralatan  produksi serta keterampilan
karyawan langsung dalam penanganan proses produksi.

Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis kelayakan komersial . Dalam analisis


ini harus diperhitungkan apakah produk  layak diproduksi dan dipasarkan secara
komersial. Apakah produk yang diproduksi dalam jumlah tertentu untuk
mempertahankan skala ekonomis itu dapat terserap oleh pasar. Jika tidak maka produk
tersebut tidak layak secara komersial. Analisis komersial ini lebih rinci dilakukan
dengan membuat proyeksi permintaan dan selajutnya dijabarkan dalam proyeksi
penjualan, kemudian menyusun  proyeksi aliran kas. Jika produk yang diproduksi
tidak dapat diserap oleh pasar maka akan terjadi  kesulitan aliran kas dalam
perusahaan khususnya kas aliran masuk yang bersumber dari penjualan produk.
 

1. PLC dan MLC


Product life cycle (PLC) menggambarkan perkembangan penjualan produk
perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Tahap-tahap dalam PLC adalah :
1. Tahap Perkenalan ( Introduksi), dimana  produk belum dikenal oleh calon
konsumen, dalam kurun waktu tertentu jumlah penjualan tidak tertalu banyak dan
kenaikan penjualan masih sedikit.
2. Tahap Pertumbuhan (growth), dimana produk sudah mulai dikenal pasar,
jumlah penjualan meningkat pesat.
3. Tahap maturitas (kedewasaan), dimana ditandai dengan jumlah penjualan yang
tidak naik lagi tetapi juga tidak turun dalam jangka waktu tertentu, sehingga
jumlah unit yang terjual relatif sama.
4. Tahap Kemunduran, dimana ditandai dengan menurunnya jumlah produk yang
dijual dan akhirnya tidak ada produk yang terjual lagi dalam kurun waktu tertentu.
Hal yang kurang mendapat perhatian dalam kaitannya dengan penjualan produk dan 
siklus hidup produk adalah siklus hidup mesin  yang disebut dengan MLC (Machine
Life Cycle). MLC berkaitan erat dengan PLC. Apapun produk yang dijual oleh sebuah
perusahaan, maka produk tersebut akan melalui proses produksi dengan menggunakan
mesin dan peralatan produksi.
Tahap-tahap dalam MLC adalah :

1. Tahap percobaan, dimana dimulai dengan tahap persiapan dan instalasi. Tahap
ini belum ada satu pun unit produk yang telah dihasilkan melalui mesin dan
peralatan tersebut. Setelah tahap persiapan dan instalasi selesai, baru dimulai tahap
produksi percobaan (trial run).
Tahap percobaan merupakan percobaan terhadap mesin dan peralatan produksi yang
baru. Yang dicoba adalah mesin bukan produk. Produksi percobaan,  dimulai dengan
kapasitas rendah, misal  10 % kapasitas terpasang.  Bila tidak ada hambatan dalam
waktu relatif singkat maka kapasitas ditingkatkan secara berangsur-angsur sehingga
mencapai kapasitas normal.

2. Tahap produksi normal, dimana mesin dan peralatan produksi dipergunakan


sesuai kapasitas normal, dan digunakan untuk aktivitas operasional sehari-hari.
Disini pemeliharaan rutin dan berkala harus selalu dilakukan agar dapat berfungsi
dengan baik.
3. Tahap pemberhentian, dimana mesin dan peralatan produksi diberhentikan dari
tugasnya. Dalam hal ini ada dua macam pemberhentian yaitu pemberhentian
sementara dan permanen.
Pemberhentian sementara  adalah pemberhentian untuk sementara waktu, setelah
pemberhentian dianggap cukup, maka mesin dan peralatan digunakan lagi dalam
proses konversi. Sedangkan pemberhentian permanen adalah mesin dan peralatan 
produksi  benar-benar tidak digunakan lagi oleh perusahaan.
Persoalan yang dihadapi oleh manajemen perusahaan adalah bagaimana 
merencanakan PLC mempunyai kurun waktu yang sesuai dengan MLC atau
sebaliknya. Atau dengan kata lain keseimbangan antara PLC dan ML Perbedaan
diantara keduanya dapat mengundang masalah yang serius. Jadi kesesuaian waktu
antara PLC dan MLC harus diperhatikan.

Yang perlu diperhatikan juga adalah perkembangan unit yang diproduksi dan dijual
oleh perusahaan. Ada tiga hal yang dapat terjadi dalam perusahaan yaitu : penjualan
berkembang, penjualan tetap dan penjualan mengalami penurunan. Ada dua variabel
utama yang berpengaruh terhadap percepatan siklus PLC yaitu : Intensitas persaingan
dan perkembangan teknologi.

Advertisements

REPORT THIS AD

DESAIN PRODUK KONSUMEN

BLOG AT WORDPRESS.COM.DO NOT SELL MY PERSONAL INFORMATION

Anda mungkin juga menyukai