Anda di halaman 1dari 12

DESAIN PRODUK DAN JASA

Oleh: Sri Hermawati

Desain produk dan jasa diperlukan untuk memuaskan konsumen. Desain produk dan
jasa akan muncul setiap saat karena adanya perubahan dalam penawaran berbagai produk dan
jasa sejenis dipasaran.

Ide dan gagasan dari produk bisa berasala dari sumber internal perusahaan dan
eksternal perusahaan. Sumber internal munculnya ide dan gagasan produk dan desain dapat
diperoleh dari pekerja, dari bagian pemasaran dan bagian penelitian dan pengembangan.
Pekerja dapat menjadi sumber ide yang besar karena jumlah pekerja yang banyak. Dengan
berbagai latar belakang dan ketrampilan yang mereka miliki sumber ide untuk desain dan
produk akan semakin banyak. Bagian pemasaran juga merupakan sumber munculnya gagasan
karena keterlibatan bagian ini dengan konsumen secara langsung.bagian pemsaran berupaya
memberikan informasi kepada konsumen akan keberadaan produk smentara juga memberika
informasi kedalam organisasi tentang dunia persaingan dan kebutuhan masyarakat yang
belum terpusakan. Bagian riset dan pengembangan jelas nertanggung jawab untuk
mewujudkan keinginan konsumen yang belum terpuaskan, berupaya untuk terus
menggunguli pesaing. Oleh karena itu bagian ini banyak mengembangkan ide dan gagasan
untuk meraih keunggulan.

Sumber ide dan gagasan desain dari luar perusahaan meliputi konsumen, pesaing dan
pemasok.berbagai keinginan konsumen dan berbagai tipe konsumen memunculkan gagasan
tentang produk yang dapat dibuat dan totawarkan kepada mereka. Sementara munculnya
pesaing dengan barang tiruan ataupun dengan gagagasan baru akan memacu perusahaan
menghasilkan produk produk baru untuk menggunguli mereka. Perusahaan juga bisa
mendapatkan ide gagasan produk dan jasa dengan melihat berbagai barang pasokan yang
tersedia di pemasok. Dengan melihat berbagai bahan baku akan tercipta ide untuk
memunculkan produk dengan menggunakan bahan tersebut.

Desain barang dan jasa muncul karena danya beberapa alasan ekonomi, sosial an
demografi, politik, tanggung jawab terhadap pihak ketiga dan hukum, kompetisi, dan
teknologi. Dalam mendisain produk harus mempertimbangkan beberapa faktor. Faktor
tersebut adalah biaya, kualitas, waktu ke pasar, kepuasan konsumen dan keunggulan
kompetitif.
Desain produk tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat. Beberapa proses harus
dilalui untuk smpai pada upaya mewujudkan gagasan dalam produk nyata. Tahapan dalam
desain produk adalah:

a. Menterjemahkan keinginan dan kebutuhan konsumen kedalam produk dan jasa yang
dibutuhkan
b. Memperbaiki (refine) barang dan jasa yang sidah ada
c. Mengembangkan barang dan jasa baru
d. Memformulasikan/merumuskan kualitas tujuan
e. Merumuskan target biaya
f. Menyusun dan melakukan uji pada propotype
g. Mendokumentasikan spesifikasi barang dan jasa yang dihasilkan.

TUJUAN DESAIN BARANG DAN JASA:

Tujuan utamanya dalah kepuasan konsumen. Fokus kedua setelah kepuasan konsumen
adalah fungsi barang atau jasa, biaya atau keuntungan, kualitas, penapilan, kemudahan
produksi untuk merakit, kemudahan untuk pemeliharaan dan pelayanan.

Desain untuk operasional mengambil tanggung jawab mendesain barang dan jasa yang
ada pada organisasi. Dalam mendisain barang dan jasa perusahaan harus melihat pada
berbagai batasan dan ketentuan yang ada dalam masyarakat dan ketetapam pemerintah.
Perusahaan harus memperhatian lingkungan, etika dan hukum. Berbaga ketentuan hukum
tentang barang dan jasa telah ditetapkan oleh pemerintah ataupun lembaga masyarakat seperti
lembaga konsumen indonesia. Contoh ketektapan pemerintah adalah SNI dan SII. SNI
biasanya digunakans ebagai standar acuan mutu produk barang. Beberapa peoduk yag
diekspor juga harus memenui ketentuan tambahan yang biasanya diminta oleh importir.
Seperti produk gula kristal dari daerah Banyumas yang dieksport ke Eropa, Jepang dan
Amerika. Par apengrajin ini harus memiliki sertifikasi untuk pengolahan produk dan standar
mutu yang diadakan langsung oleh importir.

Termasuk dalam lingkungan hukum adalah aturan tentang pertanggungjawaban


produsen atas kesalahan dan kerugian yang ditimbulkan karena kegagalan produk. Di
Indonesia tuntutan masyarakat terhadap tangungjawab produsen relatif sedikit. Hal ini
mungkin karena kesadaran merke akan hak konsumen masih rendah. Biasanya lembaga
konsumen sebagai lembaga swadaya masyarakat yang akan melakukan penuntutuan terhadap
kesalah produk. Untuk produk jasa informasi lembaga penyiaran menjadi lembaga yang
sangat melindungi konsumen dari tayangan yang dinilai kurang bertanggungjawab.

Perancangan pruduk juga harus memperhatikan lingkungan alam. Kepedulian


perusahaan akan kelestarian lingkungan yang ditunjukkan dengan rancangan produk ramah
lingkungan mulai banyak dimunculkan di akhir abad 20 ini. Perancangan produk lemari es
yang tidak lagi mengjonsumsi freon meruakan terobosan produk ranah lingkungan. Seiring
dengan peningatan kesadaran masyarakat atas kelstarian lingkungan hidup, perusahaan yang
tidak mendesain produknya tanpa memperhatikan unsur kepedulian lingkungan ini akan
ditinggalkan oleh konsumen secara perlahan. Desain ramah lingkungan tidak hanya pad inti
produk akan tetapi dapat dimulai dari kemasan berbahan ramah lingkungan yang bisa didaur
ulang.
ANALISIS Produk

Banyak faktor yang harus dianalisisi terkait dengan upaya pengembangan dan desain produk.
Faktor faktor ini bervariasi dari sisi karakteristik dan kompleksitas, faktor yang terkait
dengan perbedaan wilyah produksi maupun teknik industri. Secara umum semuanya
dikelompokkan menjadi :

1 Aspek pemasaran
2 Karakteristik produk
a. Aspek fungsional
b. Aspekoperasional
c. Aspek kekuatan produk dan ketergantunganproduk
d. Aspek estetika
3 Analisis ekonomi
a. Pertimbangan keuntungan
b. Efek standarisasi, penyederhanaan dan spesialiasi
c. Analisis break even
4 Aspek produksi

Terkait dengan berbagai aspek daam analisis produk, berikut ini beberapa panduan dalam
merancang produk barang dan jasa:

1 Desain yang dibuat hendaknya sesuai dengan tujuan perusahaan


2 Berikan nilai tambah bagi konsumen sesuai yang mereka harapkan
3 Konsentrasi pada keselamatan dan kesehatan dalam penggunaan produk
4 Pertimbangkan faktor potensial yang terkait dengan kelestarian lingkungan.

BEBERAPA ISU TERKAIT DENGAN DESAIN PRODUK DAN JASA

1. Daur hidup produk


2. Standarisasi
3. Keandalan produk/jasa (reliabilitas)
4. Kisaran kondisi operasional
5.

Daur Hidup Produk


Daur hidup produk menunjukan tahapan selama hidup produk yang dimulai saat masa
perkenalan hingga masa dimana produk sudah mulai ditinggalkan oleh konsumen. Tahap
awal disebut tahap perkenalan. Pada tahap ini produk baru memasuki pasar.

Tahap kedua adalah tahap peertumbuhan. Pada tahap ini prduk mulai disukai di
pasaran. Konsumen banyak. Karena produk mulai disukai dari sisi pemasaran akan terlihat
mulai munculnya pesaing yang memperoduksi barang yang sama.olehkarena itu ditahap ini
perusahaan harus mulai mencari tahu akan kelemahan dan keinginan konsumen utnuk
pengembangan produk. Tahap ketiga tahap kedewasaan produk sudah mapan di pasar dan
seharusnya produsen sudah mulai melakukan/ mmempersiapkan peluncuran produk baru
yang inovatif. Desain produk sudah mantao dan siap diproduksi untuk dilincurkan saat masa
saturation. Jika masa masa ini perusahaan belum berhasil menghadirkan desain produk baru
maka produk yang ada akan segera memasuki masa penurunan. Hal ini berarti kemunduran
bagi perusahaan. Dari daur hidup produk tersebut dapat diketahui pentingnya desain produk
bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Demand

Decline

Saturation

Maturity

Growth

Introduction

Time
Gambar 1: Daur hidup Produk

STANDARISASI

Standarisasi berfokus pada upaya untuk menghilangkan keanekaragaman dalam


produk, jasa ataupun proses. Dengan kata lain standarisasi adalah penyeragaman produk yang
dihasilkan. Standarisasi proses biasanya terjadi pada produk jasa. Standarisasi pelayan
dilakukan untuk kasus yang sering muncul dengan menerbitkan prosedur. Biasayan prosedur
ini menjadi pansuanuntuk menghasilkan mutu layanan yang sama dan standar pelayanan
yang paling minimal yang harus diterima konsumen.

Untuk menjamin standarisasi proses produksi biasanya perusahaan akan menerbitkan


peraturan dan tata cara kerja. Standarisasi proses diberlakkan dengan harapan akan dihasilkan
produk yang sama dengan penggunaan sumberdaya efisien. Standarisasi produk barang
beraeti penyamaan ukuran, detail ataupun jenis barangyang dihasilkan perusahaan.
Standarisasi produk barang biasanya dilakukan pada produksi massa. Untuk produksi massa
produk standar inibiasanya akan digunakan mesin. Dengan demikian biasanya untuk produk
massa penggunaan tenaga kerja mnusia sudah sedikit, lebih banyak digantikan oleh mesin.

Keunggulan standarisasi diantaranya adalah:

a. Komponen yang harus disimpan dan diproduksi lebih sedikit


b. Penguranganbiaya dan waktu
c. Pembelian, penangan dan inspeksi bahan akan dilakukan secara teratur
d. Pesanan pesanan dapat dipenuhi dari persediaan
e. Terdapat kesempatan untuk memproduksi secara masal dan menerapkan otomasi
f. Perlu lebih sedikit komponen yang mengakibatkan meingkatnya biaya untuk
menyempurnakan desain dan meningkatkan prosedur pengawasan kualitas

Kelemahan dari standarisasi adalah:

a. Desain terhenti karena banyaknya ketidaksempurnaan


b. Biaya tinggi pada perubahan desain
c. Menurunnya variasi karena kurangnya minat konsumen

DESIGNING FOR MASS CUSTOMIZATION


Pada umumnya perusahaan lebih menyukai standarisasi karena dengan standarisasi dapat
diroduksi produk dlam jumlah besar. Dengan produksi tingi perusahaan dapat berhemat
biaya produksi terutama untuk biaya tetap. Keinginan produsen dan konsumen sering
berbeda, produsen ingn memrodusi dengan baya yang rendah semsntar konsumen
menginginan variasi produk. Variasi produk akan memakan biaya tinggi. Untuk
memertemukan keduanya menurut Anil, 2009) bisa dipecahkan tanpa (1) kehilangan
keuntungan dari pemafaatan standasisasi dan (2) pemecahan masalah terkaitan keinginan
akan variasi produk. Jawban untuk keduanya biasanya adalah mass customization,suatu
strategi untuk memproduksi barang barang atau jasa standar tetapi dengan keseragaman pada
produk dan jasa standar. Beberapa taktik yang dapat dilakukan adalah: delayed
differentiation, dan yang lainnya modular design.

Delayed differentiation adalah suatu taktik penundaan. Dengan teknik ini suatu produk atau
jasa diproduksi secara tidak lengkap hingga diketahui keinginan konsumen atau spesifikasi
kebutuhan konsumen diketahui. Ada banyak variasi cara taktik ini diakukan seperti produksi
barang belum secara lengkap tetapi akan dilengkapi setelah diterimam pesanan dari
konsumen. Jika pesanan masuk maka konsuen akan menyatakan berbagai detail yang
diinginkan sehingga produsen dapat memenuhinya.

Modular designs adalah mengelompokkan berbagai bagian dalam satu komponen yang
dengan mudah saling mengganti dengan yang lain.salah satu contoh produk modulat design
yang populer adalah komputer. Komputer memiliki modular part yang dapat diganti jika
rusak. Dengan merancang produsk sebagai modular dalam berbagai konfgurasi, komputer
dengan berbagai kemampuan dapat dibuat.

Salah satu keunggulan modular design dari suatu peralatan dibandingkan komponen serupa
yang tidak menggunakan modular design adalah kemudahan untuk mendiagnosa kegagalan
karena hanya seidkit bagian yang harus diperiksa. Keunggulan yang sama ada pada
kemudahan untuk memperbaiki dan mengganti, modul yang rusak atau gagal dengan mudah
dapat dipindahkan dan digantikan dengan yang bagus.

Produksi dan perakitan modul umumnya sederhana, hanya sedikit bagian yang terlibat,
sehingga pembelian dan manajemen persediaan dapat dilakukan secara rutin, kegiatan
pembuatan dan perakitan lebih terstandarisasi sehingga biaya pelatihan menjadi lebih murah.

Kelemahan modular design adalah ketidakmampuan untuk membongkar beberapa

modul untuk menggantikan bagian yang rusak; seluruh modul harus dibatalkan-biasanya di

biaya yang lebih tinggi.

RELIABILITY
Reliabilitas adalah kemampuan suat uroduk, part ataupun sistem untuk memenuhi fungsinya
dalam suatu kondisi tertentu yang disyaratkan. Harus diingat reliabilitas terkait dengan
penggunaan pada kondisi normal. Dengan demikian probabilitas dapat dikatakan sebagai
probabilitas suatu prosuk ataupun komponen dapat memenuhi fungisnya dalam kondisi
penggunaan normal

Aspek yang harus diketahui terkait dengan reliabilitas produk ataupun komponen :

a. Reliabilitas terkait dengan lama waktu penggunaan


b. Kondisi penggunaan
c. Dapat diterapkan pada komponen individual maupun produk secara keseluruhan
d. Seberapa serius kerusakan
e. Berapa cepat suatu kerusakan diganti atau diperbaiki
f. Reliabilitas istem dapat diganti dengan komponen lain yang lebih baik
g. Seberapa besar derajat kerusakan
h. Reliabilitas terkait dengan pemeliharaan

Terdapat dua probabilitas dalam reliabilitas, yaitu:

a. Probabilitas produk ataupun sistem berfungsi dalam given trial , fungsi reliabilitas
berfokus pada one point in time . Model ini digunakan jika sistem harus
dioperasikan dalam satu waktu atau waktu yang relatif pendek
b. Probabilitas produk ataupun sistem berfungsi dalam given time. Model ini berfokus
pada lamanya perbaikan ataupun pelayanan. Dengan demikian probabilitas tercermin
relatif terhadap waktu.

Cara potensial untuk meningkatkan reliabilitas:

a. meningkatkan desain produk


b. meningkatkan teknik produksi atau teknik perakitan
c. meningkatkan upaya pengujian
d. menggunakan redundancy
e. meningkatkan prosedur pemeliharaan preventif
f. meningkatkan pengetahuan pemakai
g. meningkatkan sistem desain

Kegagalan adalah suatu situasi dimana suatu produk, part atau sistem tidak dapat bekerja
sesuai dengan fungsinya.
ROBUST DESIGN/ desain yang kuat.

Robust design adalah desain yang menghasilkan produk atau jasa dengan fungsi lebih dalam
berbagai kondisi.

Semakin kuat produkatau jasa didesain, semakin kecil kemungkinan produk akan gagal
dalam penggunaan dan gagal fungsi karena perubahan lingkungan. Dengan demakiian
semakin bisa didesain produk atau jasa yang kuat, semakin tinggi kemampuan untuk
emmuasakan konsumen. Argumen yang sama sebagai alasan memproduksi produk kuat
terkait dengan proses produksi.

A similar argument can be made for robust design as it pertains to the production

process. Faktor manufaktur dapat memiliki efek negatif pada kualitas produk atau

layanan.

Taguchis Approach. Pendekatan insinyur Jepang Genichi Taguchi didasarkan pada

desain yang kuat. Premisnya menyatakan bahwa sering lebih mudah untuk merancang sebuah
produk yang tidak sensitif terhadap faktor lingkungan, baik di bidang manufaktur atau dalam
penggunaan.

Inti pendekatan Taguchi, adalah parameter design. Parameter design melibatkan penentuan

spesifikasi produk dan proses yang akan menghasilkan desain produk yanng kuat (Robust
design) dalam hal variasi manufaktur, kerusakan produk, dan dalam berbagai kondisi

selama penggunaan.

DESIGNING FOR MANUFACTURING

Pada bagian ini, Anda akan belajar tentang teknik desain yang memiliki penerapan yang lebih
luas untuk desain produk dibandingkan desain layanan. Meski begitu, desain produk
memiliki keterkaitan dengan desain layanan. Termasuk dalam topik ini adalah concurrent
engineering, computer-aided design,perancangan dan perakitan untuk manufaktur, daur
ulang, dan remanufaktur.

Concurrent engineering
Yang dimaksdu dengan concurrent engineering adalah perpaduan desain engineering

dan personil manufaktur secara bersama-sama di awal tahap desain.

Computer-Aided Design (Cad)

Komputer semakin banyak digunakan untuk mendesain produk. Penggunaan Computer-


aided design (CAD) berarti menggunakan komputer grafis untuk desain produk. Perancang
dapat memodifikasi desain yang sudah ada atau membuat yang baru pada unit layar dengan
alat pena cahaya, keyboard, joystick, atau mouse.

Keuntungan utama dari CAD adalah peningkatan produktivitas desainer. Diperkiraan secara
kasar penggunaan CAD mampu meningkatkan produktivitas desainer 3 sampai 10 kali lebih
tinggi. Keuntungan utama kedua CAD adalah penciptaan database untuk manufaktur yang
dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan pada geometri produk dan dimensi, toleransi,
spesifikasi material, dan sebagainya. Cad juga memungkinkan desainer melakukan rekayasa
dan analisis biaya dalam desain yang diusulkannya.

Daur Ulang

Daur ulang kadang-kadang merupakan pertimbangan penting bagi desainer. Mendaur ulang

Berarti memulihkan bahan bekas pakai untuk penggunaan masa depan. Hal ini berlaku tidak
hanya untuk bagian produk yang diproduksi, tetapi juga daur ulang untuk bahan material
yang digunakan selama produksi, seperti pelumas dan pelarut. Reklamasi logam atau

bagian plastik dapat dilebur dan digunakan untuk membuat produk yang berbeda.

Perusahaan melakukan daur ulang untuk berbagai alasan, termasuk:

1. Penghematan biaya.

2. Masalah lingkungan.

3. Peraturan lingkungan.

Remanufaktur

Sebuah konsep yang muncul di bidang manufaktur adalah remanufaktur produk.


Remanufakturmengacu pada perbaikan produk yang digunakan dengan mengganti bagian
produk yang usang atau rusak, dan menjual kembali produk setelah perbaikan atau
penggantian tersebut. Hal ini dapat dilakukan oleh produsen asli atau perusahaan lain.
Beberapa produk yang memiliki komponen ulang adalah mobil, printer,mesin fotokopi,
kamera, komputer, dan telepon.

Ada sejumlah alasan penting untuk melakukan hal ini. Salah satunya adalah bahwa sebuah

produk hasil remanufaktur dapat dijual dengan biaya produksi sekitar 50 persen dari biaya
produk baru. Alasan lain dalah bahwa proses ini sebagian besar membutuhkan pekerja tidak
terampil dan semi terampil.

MERANCANG JASA

Beberapa diskusi tentang desain produk juga berlaku untuk desain jasa. Hal ini karena fakta
bahwa barang dan jasa sering ada dalam satu kombinasi. Sebagai contoh, saat ganti oli untuk
mobil melibatkan layanan (menguras minyak lama dan meletakkan di minyak baru) dan
barang (minyak baru). Dalam beberapa kasus, apa yang pelanggan terima adalah pelayanan
murni, seperti dalam mendapatkan potongan rambut atau pemangkasan rumput.

Sebagian besar kasus melibatkan beberapa kombinasi barang dan jasa meski dengan proporsi

pelayanan yang mungkin relatif rendah, seperti halnya di bidang manufaktur. Manufaktur
penekanannya adalah pada produksi barang, tetapi bahkan di bidang manufaktur, ada layanan
seperti perbaikan mesin, pelatihan karyawan, inspeksi keselamatan, dan sebagainya. Karena
barang dan jasa begitu terikat, manajer harus memiliki pengetahuan yang baik agar dapat

mengelola aktivitas secara efektif.

Perbedaan perancangan barang dengan perancangan jasa

1. Produk tangible, jasa intangible. Konsekuensinya perancangan jasa sering berfokus pada
faktor intangible

2. dalam banyak kasus jasa diproduksi dan dinikmati dalam waktu yang bersamaan, contoh
jasa pangkas rambaut . sebagai akibatnya pelatihan, prpses desain dan hubungan dengan
konsumen sangat penting.

3. jasa tidak dapat disimpan. Proses ini memerlukan fleksibilitas dan kemampuan mendesain
menjadi penting. Sebagai tambahan katena jasa didasarkan pada pesanan maka akan terdapat
berbagai variasi waktu layanan yang akan berpengaruh terhadap kapasitas produksi.

4. jasa sangat penting bagi konsumen karena adanya kontak langsung dengan mereka. Hal ini
memerlukan tambahan proses desain.
5. beberapa jasa memiliki tingkat hambatan yang rendah bagi pendapatang baru untuk
memasuki pasar atau keluar dari pasar. Hal ini menambah tekanan bagi desainer jasa dalam
memunculkan inovasi dan efektivitas biaya.

6. lokasi sangat penting bagi jasa, dengan kenyamanan sebagai faktor utanma yang harus
dipertimbangkan.

Referensi:

Kumar, S.Anil dan N. Suresh. 2008. Production and Operation Management, New Delhi:
New Age International (P) Ltd., Publishers

Stevenson, William J. 2005. Operation Management, Prentice Hall.

Anda mungkin juga menyukai