Anda di halaman 1dari 8

Nama : Endah Pratiwiningsih

NIM : B1031201088
Prodi/Kelas : Akuntansi Reg.A/Kelas A
Mata Kuliah : Manajemen Operasional

DESAIN PRODUK DAN JASA

Desain adalah menerjemahkan persyaratan permintaan kedalam suatu bentuk yang sesuai
dengan kehendak bagian produksi ataupun yang sesuai dengan kehendak dari para konsumen
(Yamit, 2003).

Fungsi desain itu sendiri terletak di antara fungs pemasaran dan operasi. Fungsi ini bertugas
untuk menerjemahkan kebutuhan pasar yang ditentukan oleh bagian pemasaran dan kemudian
oleh bagian operasi dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat memuaskan kebutuhan pasar.

Faktor yang harus diperhatikan dalam mendesain suatu produk :

1. Globalisasi selera konsumen


2. Ssegmentasi pasar
3. Kondisi local
4. Teknologi

Pemilihan Produk dan Jasa


Pemilihan produk adalah proses pemilihan produk atau jasa untuk disajikan kepada pelanggan
atau klien.
Contoh :
Rumah sakit melakukan spesialisasi pada berbagai jenis pasien dan prosedur kesehatan.
Beberapa rumah sakit dapat memutuskan untuk mengoperasikan rumah sakit umum, rumah
sakit bersalin, dsb.
Terdapat banyak pilihan dalam pemilihan, penetapan, dan perancangan produk. Strategi Toyota
dalam merespon dengan cepat dalam melayani pelanggannya. Dengan melakukan proses desain
mobil tercepat dalam industri otomotif. Toyota telah menjadikan kecepatan pengembangan
produk turun di bawah 2 tahun dalam sebuah industri dimana standarnya masih mendekati 2
tahun. Waktu desain yang lebih singkat memungkinkan Toyota memasarkan mobil sebelum
selera pelanggan berubah dan melakukan proses desain dengan teknologi dan inovasi terbaru.

Siklus Hidup Produk


Produk-produk dilahirkan, mereka hidup dan mati. Mereka disingkirkan oleh masyarakat yang
terus berubah. Kehidupan produk terbagi empat fase, yaitu :

1. Perkenalan
Tahapan pertama product life cycle adalah pengenalan. Pada tahap ini, produk mulai
diproduksi dari bahan baku. Hasil produksi merupakan produk atau barang baru di
pasaran. Kemudian mulai dikenalkan kepada masyarakat dengan beragam strategi
pemasaran.

Di tahap pengenalan, umumnya keuntungan perusahaan masih kecil, sebab biaya


promosinya sangat besar. Sebab masyarakat belum terlalu mengenal brand produk yang
Anda rilis.

Contoh product life cycle tahap ini misalnya Anda baru merilis aplikasi jual beli sayuran.
Karena produk tersebut masih baru, maka belum banyak orang mengetahuinya, sehingga
Anda perlu memasarkannya dengan baik dan masif.

2. Pertumbuhan
Tahap kedua product life cycle adalah tahap pertumbuhan. Siklus ini akan menunjukkan
apakah produk dapat dikembangkan atau justru tidak diterima oleh masyarakat. Bila
produk belum berhasil diterima oleh masyarakat, maka Anda harus mengevaluasi dan
memperbaikinya sehingga produk dapat dikembangkan.

Salah satu tanda produk Anda berada dalam tahap pertumbuhan adalah makin
banyaknya konsumen produk dan meningkatnya intensitas produksi perusahaan.

Contoh product life cycle tahap pertumbuhan dari aplikasi jual beli sayur tadi. Setelah
usaha promosi dilakukan dengan baik, akhirnya produk Anda viral dan berhasil mendapat
jutaan pengguna baru dalam waktu singkat.

3. Kematangan
Tahap kedewasaan merupakan tahap siklus hidup produk pasca pertumbuhan. Di tahap
ini, biasanya produk sudah tidak lagi mengalami kenaikan penjualan drastis, sebab
masyarakat sudah terbiasa menggunakan produk tersebut.

Contoh product life cycle tahap ini adalah aplikasi Anda mulai bisa menghasilkan
keuntungan dengan stabil, tanpa penurunan atau peningkatan signifikan. Tapi jika tidak
segera memperbarui strategi siklus hidup produk, di tahap ini penjualan Anda terancam
turun ke tahap selanjutnya, yaitu penurunan.

4. Penurunan
Tahapan terakhir product life cycle adalah tahap penurunan. Pada tahap ini produk
mengalami penurunan dari segi penjualan karena minat konsumen menurun. Hal ini
terjadi sebab target pasar mulai bosan atau terjadi perubahan dari segi produk

Contoh product life cycle tahap penurunan misalnya aplikasi jual beli sayur Anda tadi
mulai mengalami pengurangan transaksi. Di tahap ini, Anda wajib melakukan inovasi jika
tidak ingin kehilangan pengguna.
Siklus hidup berbeda-beda antar produk :
 Beberapa jam saja : koran
 Satu minggu : tabloid
 Beberapa bulan : mode fashion
 Beberapa tahun : barang elektronik

Siklus Hidup dan Strategi

1. Fase Perkenalan :
Karena produk-produk pada fase perkenalan ini sedang disesuaikan dengan kondisi pasar
dan teknik-teknik produksinya, mungkin diperlukan pengeluaran lain-lain untuk
penelitian, pengembangan produk, modifikasi dan perbaikan proses, serta
pengembangan pemasok.

2. Fase Pertumbuhan :
Dalam fase ini, desain produk telah mulai stabil dan diperlukan peramalan kebutuhan
kapasitas efektif. Penambahan kapa sitas atau peningkatan kapasitas yang sudah ada
untuk menampung peningkatan permintaan produk mungkin diperlukan.
3. Fase Kematangan :
Saat sebuah produk mencapai kematangan, pesaing mulai bermunculan. Produksi dalam
jumlah besar dan inovatif sangatlah sesuai pada fase ini. Pengendalian biaya yang lebih
baik, berkurangnya pilihan dan pemotongan lini produk mungkin akan efektif atau
diperlukan untuk meningkatkan keuntungan dan pangsa pasar.

4. Fase Penurunan :
Manajemen mungkin perlu sedikit kejam pada produk yang siklus hidupnya mendekati
akhir. Produk yang hampir mati biasanya adalah produk yang buruk bagi investasi sumber
daya dan kemampuan manajerial, kecuali jika produk yang hampir mati ini memberikan
kontribusi yang unik bagi reputasi perusahaan atau lini produknya atau bisa dijual dengan
harga yang tinggi, maka produksi produk semacam ini harus dihentikan.

Analisis Produk Berdasarkan Nilai


Mengurutkan produk secara menurun berdasarkan kontribusi dollar setiap produk bagi
perusahaan dan juga kontribusi dollar tahunan total dari suatu produk.

Manajer operasi yang efektif memilih produk yang terlihat paling menjanjikan. Hal ini sesuai
dengan prinsip pareto (fakus pada permasalahan yang sedikit, tetapi penting; dan bukan
sebaliknya) yang diterapkan pada bauran produk.

Menghasilkan Produk Baru


Produk-produk yang tidak perlu harus dibuang dan digantikan, karena perusahaan menghasilkan
hampir semua pendapatan dan keuntungan dari produk-produk baru.

Pemilihan produk, definisi, dan desain harus dilakukan terus menerus. Misalnya : perubahan TV
menjadi HDTV, radio menjadi radio satelit, telepon kabel menjadi telepon genggam dan iphone,
Ecourse, emoney, ets
Pengembangan produk baru yang agresif menghasilkan organisasi membangun struktur internal
yang membuka komunikasi dengan pelanggan, budaya organisasi yang inovatif, penelitian dan
pengembangannya serta kepemimpinannya kuat, bonusnya bersifat formal, serta pelatihan. Baru
sesudah itu perusahaan dapat menghasilkan keuntungan dan memusatkan perhatian dengan
semangat pada peluang tertentu yang diuraikan sbb:

1. Memahami pelanggan
Pelanggan ditiap daerah/wilayah/negara pasti berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh
perbedaan kebutuhan dan minat dari tiap pelanggan yang berbeda-beda.

2. Perubahan ekonomi
Berkaitan dengan pendapatan, perlambatan ekonomi, dan sebagainya. Seorang produsen
harus terus belajar agar dapat terus berkembang.
Contoh :
Sebuah restoran harus beradaptasi ketika pandemic covid-19. Yang pada awalnya hanya
melayani dine-in, ketika pandemic harus bisa beradaptasi seperti bisa take-away atau
delivery, membuat frozen food, dsb.

3. Perubahan sosiologis dan demografis


Berkaitan dengan lingkungan, budaya masyarakat yang akan memengaruhi produk apa
yang akan dibuat oleh produsen.

4. Perubahan teknologis
Hal ini sangat krusial dan penting karena perubahan teknologi ini tergolong cepat
sehingga sebagai produsen kita harus bisa menangkap hal ini sebagai tantangan dan
peluang untuk menciptakan produk yang simultan.

5. Perubahan politik/peraturan
Berkaitan dengan peraturan pemerintah. Apakah peraturan yang dibuat oleh pemerintah
akan menguntungkan atau merugikan pihak-pihak terkait atau tidak.

6. Perubahan lain dapat muncul melalui kebiasaan pasar, standar profesional, pemasok, dan
distributor.

Tahapan-tahapan dalam pengembangan produk :

1. Pengembangan gagasan. Jelas tujuan dari produk yang ingin dikembangkanya, dan
harus jelas juga apakah akan memodifikasi produk lama, membuat terobosan baru, atau
meniru pesaing, ide baru bias dicari diberbagai sumber, misalnya dari konsumen,
pesaing,ilmuan dl

2. Penyaringan gagasan. Tujuan langkah ini adalah untuk menyaring gagasan, jika buruk agar
nantinya gagasan yang akan dikembangkan bisa realistis dan memungkinkan bisa
diwujudkan secara nyata.

3. Pengembangan dan Uji Konsep. Dalam hal ini ide yang menarik akan dibuat konsep
produk bias dibuat beberapa konsep ilmuan menguji (standar keinginan konsumen)
pabrikasi (jika belum maka tim pengembang membuat konsep baru dengan
memperbaiki konsep yang lama)

4. Strategi pemasaran. Tahapan ini merupakan tahap perancangan pemasaran yang


strategis untuk memperkenalkan produknya ke pasaran
5. Analisa bisnis. Perusahaan memperkirakan biaya dan laba, serta mengevaluasi manfaat
suatu produk baru dengan BEP agar nantinya perusahaan mengetahui berapa produk
yang akan dijual agar impas dengan harga dan struktur biaya tertentu.
6. Pengembangan produk. Mengubah konsep produk tersebut bentuk fisik, hal ini akan
menjawab pertanyaan apakah produk layak secara teknis dan komersil. setelah prototype
jadi maka dilakukan uji fungsional dan uji konsumen.
7. Uji pemasaran. Produk diberi nama, kemasan & program pemasaran awal untk
mengujinya dalam bentuk yang nyata
8. Komersialisasi. Uji pemasaran memberikan cukup informasi untuk bisa mengambil
keputusan apakah produk akan dilincurkan atau tidak, adapun keputusan sebelum
memasArkan ,diantaranya kapan produk akan diluncurkan, target pasar mana yang akan
menjadi target, dimana awal produk akan dijual, biaya yang dibutuhkan untuk pemasaran
produk

Anda mungkin juga menyukai