Anda di halaman 1dari 9

BAB 15

MENCIPTAKAN DAN MENENTUKAN HARGA PRODUK


YANG MEMUASKAN KONSUMEN

 Apa Itu Produk ?


Produk adalah segala sesuatu yang diperoleh dalam pertukaran, meliputi semua tribut
berwujud dan tidak berwujud serta manfaat yang diharapkan. Produk bisa berupa
barang, jasa, atau ide.
1. Barang bentuknya nyata, bisa kita sentuh, seperti Classic Sport Football.
2. Jasa adalah hasil dari penerapan usaha manusia atau mekanik untuk seseorang
atau sesuatu. Contohnya jasa tukang cukur mengakibatkan perubahan dalam
penampilan.
3. Ide dapat berbentuk filsafat, pelajaran, konsep atau nasihat. Contohnya ide
tentang bagaimana untuk menurunkan berat badan.

 Klasifikasi Produk
Produk dapat dikelompokkan menjadi dua kategori umum, yaitu : konsumen dan bisnis.
1. Produk konsumen (consumer product) adalah produk yang dibeli unuk
memenuhi kebutuhan pribadi dan keluarga.
2. Produk bisnis ( business product) adalah produk yang dibeli untuk dijual
kembali, untuk membuat produk lain, atau digunakan dalam operasi suatu
perusahaan.
Klasifikasi Produk Konsumen
Sistem tradisional dan diterima paling banyak dari klasifikasi produk konsumen terdiri
atas 3 kategori, yaitu : produk sehari-hari, produk belanja, dan produk khusus.
1. Produk sehari-hari (convenience product) relatif murah, frekuensi pembelian
item dimana pembeli hanya mengerahkan sedikit usaha untuk mendapatkannya.
Contohnya : roti, bensin dan lain –lain.
2. Produk belanja (shopping product) adalah sebuah barang dimana pembeli
bersedia mengeluarkan usaha yang cukup besar pada perencanaan dan
melakukan pembelian. Contoh produk ini adalah telepon seluler, dan sepeda.
3. Produk khusus ( specialty product ) memiliki satu atau lebih karakteristik unik
dimana kelopok pembeli bersedia melakuan usaha pembelian yang cukup besar.
Pembeli benar-benar merencanakan pembelian produk khusus; mereka tahu
persis apa yang mereka inginkan dan tidak akan menerima barang subtitusi.
Contoh prouk khusus ialah mobil olahraga yang unik.
Klasifikasi Produk Bisnis
berdasarkan karakteristik produk dan maksud penggunaan, produk bisnis dapat di
klasifikasi ke dalam kategori berikut : bahan baku, peralatan utama, peralatan aksesoris,
bagian komponen, bahan baku proses, perlengkapan dan layanan.
1. Bahan baku ( raw material ) adalah bahan dasar yang benar-benar menjadi
bagian dari produk fisik.
2. Peralatan utama ( major equipment ) meliputi alata-alat besar dan mesin yang
digunakan untuk keperluan produksi.
3. Peralatan aksesoris ( accessory equipment ) adalah peralatan standar yang
digunakan dalam kegiatan produksi atau kantor perusahaan.
4. Bagian komponen ( component part ) menjadi bagian dari produk fisik, dan
barang jadi yang siap untuk perakitan atau produk yang membutuhkan sedikit
pengolahan sebelum perakitan.
5. Bahan baku proses ( process material ) digunakan secara langsung dalam
produksi dari produk yang lain.
6. Perlengkapan ( supply ) memfasilitasi produksi dan operasi tetapi tidak menjadi
bagian dari produk jadi
7. Layanan bisnis ( business service ) merupakan produk tak berwujud yang
digunakan organisasi dalam operasinya

 Siklus Hidup Produk


Setiap perkembangan produk melalui siklus hidup produk ( product life-cycle ) ,
serangkaian tahapan dimana pendapatan penjualan dan peningkatan keuntungan suatu
produk mencapai puncaknya dan kemudian menurun.
Tahapan Siklus Produk
1. Pengenalan , dalam tahap pengenalan, kesadaran dan penerimaan pelanggan
terhadap produk rendah. Tantangan pemasaran pada tahap ini adalah untuk
membuat pelanggan potensial menyadari keberadaan produk dan fitur-fiturnya,
manfaat, dan penggunaan produk.
2. Pertumbuhan , pada tahap pertumbuhan penjualan meningkat pesat akibat
produk mulai dikenal. Tujuan manajemen dalam tahap pertumbuhan adalah
untuk menstabilkan dan memperkuat posisi produk dengan mendorong loyalitas
merek. Untuk menghadapi persaingan, perusahaan dapat lebih meningkatkan
produk atau memperluas lini produk untuk menarik segmen pasar tambahan.
3. Kematangan, penjualan masih meningkat pada tahap awal kematangan, namun
tingkat kenaikan mulai melambat. Kemudian pada tahap ini, puncak kurva
penjualan dan mulai menurun. Selama tahap kematangan suatu produk, pangsa
pasar dapat diperkuat dengan desine ulang kemasan atau perubahan gaya.
4. Penurunan, selama tahap penurunan, volume penjualan menurun tajam.
Keuntungan terus turun. Jumlah pesaing menurun, satu-satunya yang bertahan
di pasar adalah perusahaan yang mengkhususkan diri dalam pemasaran produk.
Sebuah produk biasanya mengalami menurun karena kemajuan teknologi atau
faktor lingkungan atau karena konsumen beralih ke produk pesaing.
Menggunakan Siklus Hidup Produk
Pemasar harus menyadari tahapan siklus masing-masing produk yang mereka kelola.
Selain itu mereka juga harus mencoba untuk memperkirakan berapa lama produk ini
dihrapkan untuk tetap derada di tahap itu. Jika suatu produk diharapkan untuk bertahan
dalam tahap kematangan untuk waktu yang lama, produk pengganti mungkin
diperkenalkan setelah tahap pematangan. Namun jika tahap kematangan diharapkan
dalam waktu pendek, produk baru haris diperkenalkan lebih awal.

 Lini Produk dan Bauran Produk


1. Lini produk ( product line ) adalah kelompok produk sejenis yang hanya
berbeda dalam karakteristik yang relatif kecil. Contohnya sampo, meliputi Prell,
Head & Shoulders, dan Ivory
2. Bauran produk ( product mix ) organisasi terdiri atas semua produk perusahaan
yang ditawarkan untuk dijual. Lebar bauran adlah jumlah lini produk yang ada.
Kedalaman bauran adalah jumlah rata-rata produk individu setiap lini.

 Mengelola Bauran Produk


Untuk menyediakan produk-produk yang memuaskan orang-orang dalam pasar sasaran
perusahaan atau pasar dan juga mencapai tujuan organisasi , pemasar harus
mengembangkan, menyesuaikan, dan mempertahankan bauran produk yang efektif.
Jarang bauran produk yang sama akan efektif dalam jangka waktu yang lama. Karena
preferensi produk pelanggan dan perubahan sikap , keinginan mereka untuk suatu
produk dapat menurun atau meningkat untu mengambil keuntungan. Ada 3 cara untuk
meningkatkan bauran produk : mengubah produk yang sudah ada, menghilangkan
produk atau mengembangkan produk baru.
Mengelola Produk Saat Ini
Bauran produk dapat diubah dengan menurunkan produk tambahan dari yang sudah
ada. Hal ini dapat dicapai melalui modifikasi produk dan dengan perluasan lini.
1. Modifikasi produk ( product modification ) mengacu pada mengubah satu atau
lebih dari karakteristik suatu produk. Agar pendekatan ini menjadi efektif,
beberapa persyaratan harus dipenuhi. Pertama, produk harus dapat
dimodifikasi. Kedua, pelanggan yang sudah ada harus dapat memahami bahwa
modifikasi telah dibuat, dengan asumsi bahwa item yang dimodifikasi masih
diarahkan pada pasar yang sama. Ketiga, modifikasi harus membuat produk
yang lebih konsisten dengan keinginan pelanggann sehingga memberikan
kepuasan yang besar. Produk yang sudah ada dapat diubah dengan 3 cara utama
: modifikasi kualitas, fungsi dan estetika. Modifikasi kualitas adalah perubahan
yang berhubungan dengan keandalan dan daya tahan produk. Modifikasi
fungsional memengaruhi fleksibilitas, efektivitas, kemudahan atau keselamatan
suatu produk. Modifikasi estetika diarahkan untuk mengubah daya tarik
sensoris dari produk dengan mengubah rasa, tekstur, suara, bau atau
karakteristik visual.
2. Perluasan lini ( line extension ) adalah pengembangan produk terkait erat
dengan satu atau lebih produkdalam lini produk yang sudah ada, tetapi
dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang berbeda.
Menghilangkan Produk
Untuk mempertahankan bauran produk yang efektif, organisasi seringkali harus
menghapuskan beberapa produk. Hal ini disebut dengan penghilangan produk ( product
deletion ). Sebagian besar organisasi merasa sulit untuk menghilangkan produk.
Beberapa perusahaan memutuskan produk yang lemah hanya setelah produk menjadi
beban keuangan yang parah.
Mengembangkan Produk Baru
Mengembangkan dan memperkenalkan produk baru sering memakan waktu, mahal,
dan berisiko. Tingkat kegagalan produk baru sekitar 60% dan 75%. Meskipun
mengembangkan produk baru beresiko, gagal untuk memperkenalkan produk baj=ru
juga dapar berbahaya. Produk baru yang sukses membawa sejumlah manfaat bagi
organisasi, meliputi kelangsungan hidup, keuntungan, keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan dan citra publik yang menguntungkan. Produk baru umumnya di
kelopkkan menjadi 3 kategori berdsasarkan tingkat kesamaannya degan produk yang
sudah ada. Imitasi adalah produk yang dirancang serupa dengan-dan untuk bersaing
dengan- produk yang sudah ada dari perusahaan lain. Adaptasi adalah variasi dari
produk yang sudah ada yang ditujukkan untuk pasar yang mapan. Inovasi sepenuhnya
adalah produk baru. Pada pengembangan produk baru ada 7 tahap :
1. Pencarian ide, melibatkan pencarian ide produk yang akan membantu
perusahaan untuk mencapai tujuannya.
2. Penyaringan, selama penyaringan, ide-ide yang tidak sesuai dengan sumber
daya dan tujuan organisasi ditolak. Pada tahap ini, manajer perusahaan
memepertimbangkan apakan organisasi memiliki personel dengan keahlian
untuk mengembangkan dan memasarkan produk yang diusulkan.
3. Pengujian konsep, fase dimana ide produk disajikan dalam sampel kecil kepada
pembeli potensial melalui penjelasan tertulis atau lisan untuk menentukan sikap
dan niat membeli awal mengenai produk tersebut. Berikut dalah contoh
pertanyaan yang sering diajukan : apakah manfaat dari produk yang diusulkan
sangat menarik bagi Anda? Bagaimana penawaran produk ini ditingkatkan ?
4. Analisis bisnis, memberikan ide tentatif tentang kinerja keuangan suatu produk
potensial, meliputi kemungkinan profitbilitas perusahaan. Selama tahap ini
perusahaan mempertimbangakan bagaimana produk baru, jika diperkenalkan,
akan memenui penjualan, biaya dan keuntungan perusahaan.
5. Pengembangan produk, pada tahap pengembangan produk, perusahaa harus
mencari tahu terlebih dahulu apakah secara teknis layak untuk menghasilkan
produk dan kemudian apakah produk dapat dibuat dengan biaya cukup rendah
untuk menyesuaikn harga yang wajar.
6. Uji coba pemasaran, pengenalan terbatas terhadap produk di beberapa desa atau
kota yang dipilih untuk menjadi wakil dari pasar sasaran yang dituju. Tujuannya
adalah untuk menentukan kemungkinan reaksi pembeli.
7. Komersialisasi, selama komersialisasi rencana untuk memproduksi dan
memasarkan skala penuh harus disempurnakan dan diselesaikan, serta anggaran
untuk proyek tersebut harus dipersiapkan. Pada bagian awal dari fase
komersialisasi, manajemen pemasaran menganalisis hasil uji coba pemasaran,
untuk mengetahui perubahan dalam bauran pemasaran apa yang dibutuhkan
sebelum produk diperkenalkan.
Mengapa Produk Gagal?
Mengapa produk gagal? Terutama karena produk dan program pemasaran yang tidak
direncanakan dan tidak diuji sepenuhnya seperti yang diharuskan. Sebagai alternatif,
perusahaan dapat memasarkan produk baru sebelum sebua “bug” bekerja. Atau ketika
masalah muncul pada tahap uji coba, perusahaan dapat mencoba unuk memulihkan
biaya pengembangan produk dengan mendorong kedepan dengan pemasaran skala
penuh. Akhirnya, beberapa perusahaan mencoba untuk memasarkan produk baru
dengan pendanaan yang tidak memadai.

 Merek, Kemasan dan Pelabelan


Tiga fitur penting dari suatu produk ( terutama produk konsumen ) adlah merek,
kemasan, dan label. Merek, kemasan dan label mungkin dirancang untuk menarik
pelanggan pada titi penjualan atau untuk memberikan informasi kepada pembeli
potensial.
1. Apa yang dimaksud dengan merek?
Merek ( brand ) adalah nama, istilah, simbol, desain, atau kombinasi dari semua
yang mengidentifikasi produk penjual yang membedakannya dari produk
penjual lainnya. Tanda merek ( brand mark ) merupakan simbol atau desain
khas. Merek dagang ( trademark ) adalah nama merek atau tanda merek yang
terdaftar secara hukum dan dilindungi dari penggunaan oleh siapapun, kecuali
pemiliknya.
2. Jenis-jenis merek
Merek pabrikan atau produsen ( manufacture/producer brand ) sebagai nama
yang menyiratkan bahwa mereka dimiliki oleh produsen. Merek toko atau
pribadi ( store/private brand ) adalah merek yang dimiliki oleh grosir atau
pengecer individual. Sedangkan produk generik ( generic product ) adalah
produk tanpa merek sama sekali.
3. Apa saja manfaat merek?
Baik pembeli maupun penjual sama-sama mendapatkan manfaat dari merek.
Karena merek mudah dikenal, merek mengurangi waktu yang dibutuhkan
pembeli untuk belanja; pembeli dapat dengan cepat mengidentifikasi merek
yang mereka inginkan. Salah satu manfaat utama dari merek adalah
menciptakan loyalitas merek ( brand loyalty ) sejauh mana pelanggan mendapat
manfaat terhadap pembelian merek tertentu. Semakin kuat loyalitas merek,
semakin besar kemungkinan bahwa pembeli secara konsisten akan memilih
merek tersebut. Ekuitas merek ( brand equty ) adalah nilai pemasaran dan
keuangan yang terkait dengan kekuatan merek di pasar.
4. Memilih dan melindungi merek
Nama merek sebaiknya mudah untuk dikatakan, dieja, dan diingat oleh
pelanggan. Penting bagi perusahaan untuk memilih merek yang terlindungi
melalui pendaftaran, memesannya untuk digunakan eksklusif oleh perusahaan.
Untuk melindungi hak atas merek, perusahaan harus memastikan bahwa merek
yang dipilih tidak akan dianggap suatu pelanggaran pada setiap merek yang
sudah terdaftar.
5. Strategi merek
Setelah perusahaan memutuskan merek, mereka memilih salah satu dari 2
strategi merek, yaitu : merek individual atau merek keluarga. Merek individual
( individual branding ) adalah strategi dimana perusahaan menggunakan merek
yang berbeda untuk setiap produknya. Merek keluarga ( family branding )
adalah strategi dimana perusahaan menggunakan merek yang sama untuk
semua atu sebagian besar produknya.
6. Perluasan merek
Perluasan merek ( brand extension ) terjadi ketika sebuah organisasi
menggunakan salah satu merek yang ada untuk merek produk baru dalam
kategori produk yang berbeda.
7. Kemasan
8. Apa itu kemasan ?
Kemasan ( packaging ) terdiri atas semua kegiatan yang terlibat dalam
mengembangkan dan menyediakan wadah dengan grafis untuk sebuah produk.
9. Apa saja fungsi kemasan ?
Kemasan yang efektif berarti lebih dari hanya menempatkan produk dalam
wadah dan menutupi mereka dengan pembungkus. Fungsi dasar bahan kemasan
adalah untuk melindungu produk dan mempertahankan bentuk fungsional.
Fungsi lain dari kemasan adalah untuk menawarkankenyamanan bagi
konsumen. Fungsi lainnya adalah untuk mempromosikan sebuah produk
dengan mengomunikasikan fitur-fiturnya , kegunaannya, manfaat dan citra.
10. Pertimbangan desain kemasan
Pemasar harus mempertimbangkan berapa banyak konsistensi yang diinginkan
antara desain kemasan organisasi. Untuk mempromosikan citra perusahaan
secara keseluruhan, perusahaan dapat memutuskan bahwa semua kemasan
harus sama atau termsuk salah satu elemen utama dari desain.kemasan juga
memainkan peran promosi penting. Melalui simbol verbal dan nonverbal,
kemasan dapat menginformasikan pembeli potensial tentang isi, penggunaan,
fitur, keuntungan dan bahaya produk. Kemasan juga harus memenuhi
kebutuhan perantara
11. Apa itu label ?
Label ( labeling ) adalah penyajian informasi pada produk atau
kemasannya.label adalah bagian yng berisi informasi. Informasi ini dapar
mencakup nama merek dan merek dagang, simbol, merek yang terdaftar, ukuran
dan isi kemasan, klaim produk, petunjuk penggunaan dan tindakan pencegahan,
daftar bahan baku, nama dan alamat produsen, dan simbol UPC. Label
jugamenyertakan perincian jaminan tertulis atau tersurat. Jaminan tersurat
adalah penjelasan tertulis tanggung jawab produsen dalam hal suatu produk
ditemukan kerusakan atau tidak memuaskan.

 Penetapan Harga Produk


Produk adalah seperangkat atribut dan manfaat yang dirancang dengan seksama untuk
memenuhi pasar sambil mendapatkan keuntungan bagi penjualnya. Namun, tidak
peduli seberapa baik produk dirancang, tidak dapat membantu organisasi untuk
mencapai tujuannya jika harga tidak sesuai.
Definisi dan Kegunaan Harga
Harga ( price ) produk adalah jumlah uang yang akan diterima penjual dalam pertukaran
untuk produk dalam waktu tertentu dan dalam keadaan tertentu. Harga melayani fungsi
pengalokasian. Pertama, mengalokasikan barang dan jasa diantara mereka yang
bersedia dan mampu membelinya. Kedua, harga mengalokasiakn sumberdaya
keuangan antaraprodusen berdasarkan seberapa baik mereka memenuhi kebutuhan
pelanggan. Ketiga, harga membantu pelanggan untuk mengalokasiakn sumber daya
keuangan mereka sendiri diantara berbgai produk yang memuaskan.
Persaingan Harga dan Nonharga
Persaingan harga terjadi ketikapenjual menekan produk harga rendah dan menetapkan
harga yang sama atau mengalahkan harga pesaing. Persaingan nonharga adalah
kompetisi berdasarkan faktor-faktor selain harga. Persaingan nonharga akan efektif
ketika seorang penjual dapat membuat produk menonjol dari persaingab dengan
kualitas produk yang khas, layanan pelanggan, promosi, kemasan dan fitur lainnya.
Dengan cara ini penjual dapat membangunloyalitas pelanggan terhadap merek tersebut.
Sebuah metode persaingan nonharga , diferensisi produk adalah sebuah proses
mengembangkan dan mempromosikan perbedaan antara satu produk dan semua produk
sejenis.
Persepsi Pembeli tentang Harga
Pembeli akan menerima rentang yang berbeda dari produk yang berbeda, yaitu mereka
akan menolerir rentang sempit untuk barang-barang tertentu dan rentang yang luas
untuk orang lain. Kadang-kadang pembeli juga mengaitka harga dengan kualitas.

 Tujuan Penetapan Harga


Manajemen harus menetapkan tujuan penetapan harga yang sesuai dengan tujuan baik
organisasi maupun pemasaran. Tentu saja, satu tujuan penetapan harga adalah untuk
memeroleh keuntungan, tetapi ini tidak menjadi tujuan utama perusahaan. Satu atau
lebih faktor mungkinsama pentingnya
1. Kelangsungan hidup
Sebuah perusahaan menetapkan harga produk untuk bertahan hidup baik
sebagai organisasi atau sebagai pemain dalam pasar.
2. Memaksimalkan keuntungan
3. Sasaran pengembalian atas investasi
4. Tujuan pangsa pasar
5. Harga status Quo

 Metode Penetapan Harga


Dua faktor penting bagi setiap perusahaan yang terlibat dalam menentukan harga.
Pertama, pengakuan pasar dan bukan biaya perusahaan. Kedua, kesadaran bahwa biaya
dan penjualan yang diharapkan dapat digunakan untuk menetapkan semacam harga
dasar, harga minimum dimana perushaan bisa menjual produknya tanpa mengalami
kerugian.

 Penetapan Harga Berbasis Biaya


Pertama, penjual menemtukan TC satu unit produk. Kemudian menambahan jumlah
untuk menutupi biaya tambahan. Total biaya ditambah markup adalah harga jual
produk. Markup adalah biaya tambahan seperti asuransi dan bunga. Penetapan harga
berbasis biaya juga dapat difasilitasi melalui penggunaan analisis impas. Kuantitas
impas adalah jumlah unit yang harus dijual untuk total pendapatan sama dengan total
biaya. Total pendapatan adalah jumlah yang diterima dari penjualan produk. Biaya
dapat diklasifikasi menjadi 2 yaitu : biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah
biaya yang dikeluarkan tidak memerhatikan berapa banyak unit produk yang di
produksi atau dijual. Biaya variabel adalah biaya yang bergantung pada jumlah unit
yang diproduksi.

 Penetapan Harga berbasis Permintaan


Metode ini menghasilkan harga yang tinggi ketika permintaan produk kuat dan harga
yang rendah ketika permintan produk rendah. Keefektivitas metode ini bergantung pada
kemampuan perusahaan untuk memperkirakan permintaan secara akurat.
Dibandingkan dengan penetapan harga berbasis biaya, metode ini menempatkan suatu
perusahaan dalam posisi yang lebih baik untuk mencapai keuntungan yang lebih tinggi,
dengan asumsi bahwa pembeli menghargai produk pada tingkat yang cukup diatas
biaya produk.

 Penetapan Harga Berbasis Persaingan


Sebuah organisasi mempertimbangkan biaya dan pendapatan sekunder untuk harga
pesaing. Pentingnya metode ini meningkat jika produk yang bersaing sangat mirip dan
organisasi melayani pasar dimana harga merupakan variabel penting dari strategi
pemasaran.

 Strategi Penetapan Harga


1. Penetapan harga produk baru
Pertama dengan skimming harga, skimming harga adalah strategi pembebanan
harga tertinggi untuk produk selama tahap pengenalan siklus hidupnya. Kedua,
penetapan harga penetrasi aldalah strategi penetapan harga yang rendah untuk
produk baru. Tujuan utamanya untuk membangun pangsa pasar untuk produk
dengan cepat.
2. Penetapan harga diferensiasi
Penetapan harga diferensiasi berarti pembebanan harga yang berbeda untuk
pembeli yang berbeda untuk kualitas dan kuantitas produk yang sama. Agar
efektif, pasar harus terdiri atas beberapa segmen dengan sensitivitas harga yang
berbeda.
3. Penetapan harga yang dinegosiasi
Harga akhir yang terbentuk setelah proses tawar-menawar
4. Penetapan harga pasar sekunder
Menetapkan satu harga untuk pasar sasaran utama dan harga yang berbeda
untuk pasar lain.
5. Pemberian potingan harga acak
Pengurangan harga sementara secara non-sistematik
6. Pemberian potongan harga periodik
Pengurangan harga sementasa secara sistematis dan terencana
7. Penetapan harga psikologis
Mendorong pembelian berdasarkan respon emosional
8. Penetapan harga angka ganjil
Strategi ini menggunakan angka ganjil yang sedikit di bawah jumlah uang bulat
9. Penetapan harga untuk lebih dari satu unit
Strategi penetapan harga tunggal untuk dua atau lebih unit
10. Penetapan harga referensi
Menetapkan harga produk pada tingkat yang moderat dan menempatkannya
disamping model atau merek yang lebih mahal
11. Penetapan harga bundel
Pengemasan dua atau lebih produk komplementer dan menjuak mereka dengan
harga tunggal
12. Harga rendah setiap hari
Menetapkan harga rendah utuk produk-produknya secara konsisten
13. Penetapan harga biasa

 Penetapan Harga Lini Produk


1. Penetapan harga kaptif
Penetapan harga rendah pada produk dasar dalam lini produk, tetapi
menetapkan harga barang terkait pada tingkat yang lebih tinggi.
2. Penetapan harga premium
Penetapan harga lebih tinggi pada produk berkualitas tinggi atau produk
multiguna daripada model lain dalam lini produk
3. Penggarisan harga
Strategi menjual barang hanya dengan harga yang telah ditentukan sebelumnya
yang mencerminkan price breaks yang pasti

 Penetapan Harga Promosi


1. Pemimpin harga
Penetapan harga produk dibawah markup umum, mendekati biaya atau dibawah
biaya
2. Penetapan harga pada acara khusus
Penjualan yang diiklankan atau pemotongan harga yang terkait dengan liburan,
musim atau peristiwa
3. Pemberian potongan harga dengan perbandingan
Menetapkan harga pada suatu produk pada tingkat tertentu dan sekaligus
membandingkannya dengan harga yang lebih tinggi

 Penetapan Harga Produk Bisnis


Penetapan harga prodk bisnis dapat berbeda dari menetapkan harga untuk produk
konsumen karena beberapa faktor :
1. Penetapan harga secara geografis
Berkaitan dengan biaya pengiriman
2. Penetapan harga transfer
Harga yang dikenakan dalam penjualan antara unit dalam organisasi
3. Pemberian potongan harga
Diskon adalah pengurangan dari harga barang. Diskon musiman adalah
pengurangan harga bagi pembeli yang membeli di luar musim. Kelonggaran
dala perdagangan misalnya penurunan harga diberikan untuk mencapai tujuan
yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai