Anda di halaman 1dari 31

Product, Services, and Branding Strategy

New Product Development and Product Life-Cycle Strategies

Disusun Oleh:

1. Yustika Adiningsih (F0319141/16)

2. Alberti Listia Tri Mawarni (F0320005/17)

3. Annisa Qurrota Aini (F0320014/18)

4. Annisa Rahmawati (F0320015/19)

S1-AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2022
A. Pendahuluan

Dalam dunia usaha, persaingan antar perusahaan merupakan hal yang tidak dapat

dihindari. Setiap perusahaan harus memiliki strategi supaya memiliki keunggulan

dibandingkan pesaing. Strategi yang dapat dilakukan perusahaan salah satunya

dengan berkolaborasi bersama perusahaan lain untuk menciptakan produk baru.

Kolaborasi perusahaan dilakukan oleh perusahaan elektronik Samsung bersama

dengan boyband asal Korea Selatan, yaitu BTS. Dilansir tirto.id Samsung BTS edition

habis terjual dalam waktu 57 menit pada saat hari peluncuran di Korea Selatan (Ulfa,

2020).

Jumlah penjualan yang tinggi tersebut merupakan hasil dari strategi membangun

brand yang kuat. Pembangunan brand yang kuat akan meningkatkan daya tarik

konsumen. Untuk pemahaman lebih lanjut, paper ini akan membahas tentang produk,

keputusan produk, strategi membangun brand, pemasaran jasa, proses dan strategi

mengembangkan produk baru, mengelola pengembangan produk baru, serta strategi

siklus produk.

B. Pembahasan

1. Literatur

Product, Services, and Branding Strategy

a. Apa itu Produk?

Dalam pasar pengertian produk adalah sesuatu yang dapat diperhatikan,

diminta, digunakan, atau dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan. Objek fisik,

layanan, orang, tempat, organisasi, dan ide merupakan beberapa bentuk dari

produk itu sendiri.

2
- Product, Service, and Experience

Dalam hal penawaran dan permintaan, produk merupakan satu-

satunya faktor kunci keberlangsungan lingkungan pasar yang efektif.

Adanya produk dapat memudahkan perusahaan dalam membangun

hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan. Pengembangan

penawaran produk pun dapat membantu menambah nilai perusahaan dari

perencanaan bauran pemasaran yang dilakukan. Hal tersebut dapat

meningkatkan ketertarikan pelanggan akan suatu produk yang ditawarkan.

Barang dan jasa merupakan jenis produk yang paling sering dijumpai dalam

arus permintaan dan penawaran di lingkungan pasar dan perusahaan.

Setiap komponen barang dan jasa tersebut seringkali mewakili baik

sebagian maupun sebagian besar produk secara keseluruhan.

- Product and Service Level

Ada 3 tingkatan yang ada para produk dan layanan saat perencanaan

produk dilakukan.

1. Perlu menentukan layanan inti, manfaat, atau pemecahan masalah

apa yang dicari konsumen.

2. Merealisasikan manfaat dan layanan inti ke produk yang sebenarnya

harus dilakukan dalam merencanakan produk. Tingkat kualitas,

mengembangkan fitur dan layanan, nama merek, kemasan, desain,

dan nama merek diperlukan untuk mempertahankan produk.

3
3. Selanjutnya, membangun produk, menawarkan layanan, dan

manfaat tambahan konsumen diperlukan dalam merencanakan

produk.

- Product and Service Classification

a. Produk Konsumen

Pengguna akhir membeli layanan dan produk untuk

digunakan secara pribadi merupakan sebuah pengertian dari

produk konsumen. Biasanya, produk dan layanan

dikategorikan berdasarkan cara konsumen membeli oleh

pemasar.

b. Produk Industri

Produk yang dibeli untuk dilakukan pemrosesan lebih

lanjut guna kebutuhan operasi bisnis dapat kita kenal dengan

produk industri. Jika dilihat dari segi tujuan konsumen atas

pembelian suatu produk, akan terlihat adanya perbedaan

dengan produk konsumen.

c. Organizations, Persons, Places, and Ideas

Organisasi sering terlibat dalam aktivitas jual-beli.

Menciptakan, mempertahankan atau mengubah sikap dan

perilaku konsumen sasaran terhadap organisasi merupakan

beberapa kegiatan yang dilakukan pada saat proses

pemasaran dalam organisasi.

b. Keputusan Produk dan Jasa

4
- Atribut produk dan layanan

Kualitas produk, kinerja produk dan jasa dipengaruhi secara langsung

oleh kualitas sehingga memiliki kaitan yang erat dengan kepuasan

pelanggan dan nilai pelanggan.

Total Quality Management (TQIM) adalah pendekatan dimana semua

unsur dalam perusahaan terlibat untuk fokus di dalam peningkatan kualitas

produk atau layanan. Perusahaan global menjadikan ini sebagai cara bisnis

mereka berjalan..

Product Futures

Fitur merupakan salah satu unsur utama dalam keunggulan kompetitif

suatu produk. Dengan menciptakan atau membuat fitur baru maka akan

meningkatkan daya saing suatu produk itu.

Product Design and Style

Desain dan gaya merupakan unsur representatif dari suatu produk. Dengan

memiliki gaya dan desain yang unik namun tetap mengikuti perkembangan

pasar. Pemasaran dari produk tersebut pasti akan unggul. Gaya

menggambarkan impresi pertama dari konsumen, sedangkan desain akan

menjadi gambaran inti dari keberjalanan produk.

- Brand

Merk atau brand merupakan suatu hal utama dalam pemasaran.

Karena branding yang baik membantu konsumen untuk mengidentifikasi

produk yang memang mereka cari dan mereka butuhkan.

- Packaging

5
Fungsi dari kemasan adalah untuk melindungi produk dan

menciptakan citra yang berbeda terhadap suatu produk. Impresi pertama

dalam membuka produk menciptakan image dari suatu brand atau produk.

- Labeling

Label disini berfungsi sebagai panduan atau informasi dari suatu

produk. Bisa jadi dari label ini membantu para konsumen untuk

menggunakan produk tersebut dengan baik.

- Product Support Service

Layanan terhadap pelanggan merupakan salah satu cara untuk

meningkatkan pemasaran atau kemampuan bersaing suatu produk atau

brand. Dengan memiliki layanan pelanggan yang baik, akan tercipta

hubungan yang baik dengan pelanggan. Dari situlah ide baru dapat muncul.

- Product Line Decisions

Keputusan akan suatu lini produk merupakan keputusan yang sangat

penting. Lini produk adalah sekelompok produk yang diproduksi oleh

produsen yang sama dan memiliki kesamaan fungsi. Tujuan perusahaan

membuat lini produk adalah untuk memperluas bauran pemasaran mereka.

Ada 2 cara membuat lini produk adalah :

1. Product Line Filling, atau menambahkan produk baru dari sebuah lini

produk yang sudah ada.

2. Product Line Stretching, atau memperluas jangkauan lini produk ke

pasar baru.

- Product Mix Decisions

6
Keputusan akan bauran pemasaran suatu produk. Dapat dilakukan dengan

beberapa metode, diantaranya :

• Product mix width, menambah jumlah lini barang

• Product mix length, menambah jumlah total barang

• Product mix depth, jumlah versi barang yang ditawarkan

• Consistency of the product mix, seberapa konsisten produk dalam

pemasaran

c. Strategi Merek: Membangung Merek yang Kuat

Brand merupakan aset perusahaan yang bertahan lama dan umurnya melebihi

produk serta fasilitas perusahaan. Berikut strategi kunci untuk membangun dan

mengelola brand.

- Brand Equity

Brand equity adalah efek diferensial positif yang mengetahui brand

terhadap tanggapan konsumen terhadap produk atau jasa (Armstrong &

Kotler, 2008). Salah satu ukuran brand equity adalah tingkat kesediaan

pelanggan untuk membayar lebih terhadap sebuah brand.

Brand yang memiliki brand equity kuat menjadi aset berharga perusahaan.

Brand equity yang kuat memberi banyak keunggulan kompetitif banyak

kepada perusahaan. Perusahaan menjadi lebih maksimal dalam tawar

menawar dengan reseller serta perusahaan dapat meluncurkan lini dan

perluasan brand dengan lebih mudah. Brand yang kuat membentuk

pondasi untuk membangun hubungan pelanggan yang kuat dan

menguntungkan.

7
- Membangun Brand yang Kuat

Penempatan Brand

Pemasar harus menempatkan brand dengan jelas. Brand dapat diposisikan

di salah satu dari tiga level. Pada level paling rendah, merek dapat

diposisikan di atribut produk. Pada saat pemasar memposisikan merek,

mereka harus menetapkan visi dan misi mengenai hal yang harus dilakukan

merek tersebut.

Memilih Nama Brand

Nama brand dapat meningkatkan kesuksesan suatu produk. Pemilihan

brand dimulai dengan meninjau produk, manfaat produk, pasar sasaran,

dan strategi pemasaran yang diusulkan. Penamaan merek harus

memenuhi beberapa syarat, yaitu nama merek harus khas, nama dapat

diperpanjang, nama dapat diterjemahkan ke dalam bahasa asing dengan

mudah, serta nama merek harus diregistrasi dan memiliki perlindungan

hukum.

Brand Sponsorship

● Brand produsen versus brand pribadi

Kancah ritel didominasi oleh brand pabrikan. Namun, saat ini pengecer

dan pedagang grosir semakin banyak yang menciptakan brand pribadi.

Di banyak industri, merek pribadi memberikan keuntungan kepada

kepada merek pabrikan.

Brand pribadi sulit dibangun dan mahal untuk disimpan dan

dipromosikan. Di sisi lain, brand pribadi menghasilkan margin

8
keuntungan yang lebih tinggi untuk reseller. Selain itu, brand pribadi

memberi pengecer produk eksklusif yang tidak dapat dibeli dari

pesaing. Untuk mengatasi brand pribadi, pemasar brand besar harus

menginvestasikan R&D untuk mengeluarkan merek dan fitur baru, serta

meningkatkan kualitas.

● Nama merek

Pembuatan nama merek suatu produsen atau perusahaan

membutuhkan waktu yang lama dan menghabiskan biaya besar.

● Co-branding

Co-branding terjadi pada saat dua nama brand dari perusahaan

berbeda digunakan pada satu produk. Sebagian besar co-branding

dilakukan dengan melisensikan merek terkenal perusahaan lain untuk

digunakan dalam kombinasi produk.

Co-branding memberikan banyak keuntungan kepada perusahaan.

Merek gabungan menciptakan daya tarik konsumen lebih luas dan

brand equity lebih besar karena setiap merek mendominasi dalam

kategori yang berbeda. Namun, co-branding memiliki keterbatasan.

Dalam penggabungan merek melibatkan kontrak dan lisensi hukum

yang kompleks sehingga pihak yang terlibat dalam co-branding harus

berhati-hati dalam promosi penjualan. Selain itu, mitra co-branding juga

harus saling percaya untuk menjaga merek dengan baik.

Pengembangan merek

● Line extensions

9
Line extensions merupakan perluasan nama merek yang sudah ada ke

hal yang baru dari kategori produk yang sudah ada.

● Brand extensions

Brand extensions merupakan proses memperluas nama merek saat ini

ke produk baru atau produk yang dimodifikasi dalam kategori baru.

● Multi branding

Perusahaan mengenalkan brand tambahan baru di kategori produk

yang sama.

● New Brand

New brand diperlukan pada saat perusahaan merasa merek yang ada

kekuatannya memudar atau perusahaan memasuki kategori produk

baru yang tidak cocok dengan nama brand saat ini.

Mengelola merek

Penempatan merek harus selalu dikomunikasikan kepada konsumen.

Merek dapat bertahan di benak konsumen melalui pengalaman merek.

Konsumen mengenal merek melalui berbagai kontak, seperti iklan,

pengalaman pribadi konsumen dengan merek, halaman web perusahaan,

word of mouth, dan lainnya.

Penempatan merek akan bertahan sepenuhnya apabila semua orang di

perusahaan menghayati merek. Oleh karena itu, perusahaan perlu melatih

karyawannya untuk menjadi customer centered.

d. Service Marketing

- Sifat dan Karakteristik

10
Intangibility

Jasa tidak dilihat, dicicipi, diraba, didengar, atau dicium sebelum dibeli.

Inseparability

Layanan tidak dapat dipisahkan dari penyedianya, baik orang atau mesin.

Variability

Kualitas layanan bergantung pada siapa penyedia layanan, serta waktu,

tempat, dan bagaimana pelayanan diberikan.

Perishability

Layanan tidak dapat disimpan untuk dijual atau digunakan nanti.

- Strategi Pemasaran Perusahaan Jasa

Service-profit chain

Service-profit chain terdiri dari kualitas layanan internal, karyawan yang

puas dan produktif, nilai layanan yang lebih besar, pelanggan yang puas

dan setia, serta keuntungan dan pertumbuhan layanan yang sehat.

Jenis pemasaran jasa:

● Pemasaran internal

Perusahaan mengarahkan dan memotivasi karyawan yang berinteraksi

dengan pelanggan secara langsung.

● Pemasaran interaktif

Tingkat kualitas layanan didasarkan pada tingkat kualitas interaksi

antara konsumen dan penjual.

- Mengelola Diferensiasi Layanan

11
Perusahaan dapat membedakan pemberian jasa mereka dengan memiliki

kontak pelanggan yang dapat diandalkan dengan mengembangkan

lingkungan unggul di mana produk jasa disampaikan atau dengan

merancang proses penyampaian yang unggul.

- Mengelola Kualitas Layanan

Perusahaan jasa terkemuka menetapkan standar kualitas layanan yang

tinggi. Mereka tidak puas hanya dengan layanan yang baik, perusahaan

memasang target layanan sempurna.

- Mengelola Produktivitas Layanan

Perusahaan dapat melatih karyawan saat ini dengan lebih baik atau

merekrut karyawan baru yang akan bekerja lebih keras dan terampil.

New Product & Life Cycle Product

a. New Product Development Strategy

Dunia bisnis yang cenderung tidak stabil dikarenakan sering terjadi perubahan

akibat faktor eksternal seperti perubahan tren, selera yang konsumen miliki, dan

persaingan antar perusahaan. Faktor-faktor tersebut memicu suatu perusahaan

untuk berinovasi dalam memberikan produk maupun jasa baru kepada para

konsumennya. Jika dilihat dari pola bisnis perusahaan mampu mengembangkan

suatu produk atau layanan baru dengan 2 cara :

1) Akuisisi

Akuisisi merupakan cara umum yang dilakukan perusahaan untuk

memperoleh produk baru ataupun menjaga pasokan bahan baku produk

mereka stabil. Dalam akuisisi sendiri hal yang dilakukan perusahaan bisa

12
berupa pembelian perusahaan lain sementara, pembelian hak paten, dan

pembelian lisensi. Contoh perusahaan yang melakukan akuisisi adalah PT

Indofood yang mengakuisisi Bogasari dengan tujuan agar pasokan terigu

PT Indofood stabil dan terjaga.

2) Pengembangan Produk Baru oleh Perusahaan Sendiri

Di Indonesia dinyatakan bahwa jika suatu perusahaan memiliki inovasi

bidang teknologi dan mematenkan inovasi tersebut maka perusahaan berhak

untuk memonopoli produk tersebut selama 20 tahun. Inovasi yang disusun

perusahaan dilaksanakan oleh departemen Research and Development atau

R&D. Di departemen R&D produk yang dikembangkan adalah produk yang

orisinil, peningkatan kualitas dari produk yang telah ada, modifikasi produk, dan

produk baru perusahaan. Yang perlu menjadi acuan dalam proses

pengembangkan R&D adalah bahwa produk yang dikembangkan harus disukai

oleh kedua belah pihak yaitu konsumen dan perusahaan serta produk tersebut

dibutuhkan oleh konsumen. Inovasi yang dilaksanakan suatu perusahaan bisa

menjadi bumerang bagi perusahaan tersebut dikarenakan biaya untuk inovasi

baru bisa sangat mahal dan berisiko. Contoh dari perusahaan yang inovasinya

gagal yaitu Webvan yang menderita kerugian senilai $1,2 miliar karena inovasi

bisnis grosir online yang ternyata kurang pelanggan. Oleh karena itu semua

perusahaan dalam berinovasi harus berhati-hati dan harus berpikir secara

rasional serta melakukan peramalan atau proyeksi apakah inovasi tersebut akan

laris di pasaran dan bagaimana strategi pemasaran untuk inovasi tersebut.

b. The New Product Development Process

13
Dalam mengembangkan suatu produk baru, perusahaan harus memiliki

planning yang terstruktur, sistematis, dan matang. Ada 8 langkah dalam proses

pengembangan produk baru.

1. Ideas Generation

Hal paling krusial dalam pengembangan produk baru adalah ide.

Umumnya perusahaan memiliki banyak ide yang berasal dari internal

maupun eksternal perusahaan dimana dari ide-ide yang ada akan

dilakukan brainstorming untuk menemukan ide mana yang akan digunakan

perusahaan dan yang dianggap sesuai dengan value perusahaan. Sumber

ide dibagi menjadi 2, yaitu:

1) Sumber Daya Ide Internal

Sumber daya ide internal berasal dari internal perusahaan

baik dari eksekutif perusahaan, ilmuwan, manajer, karyawan, dll.

Karena ide merupakan tonggak dari lahirnya suatu inovasi beberapa

perusahaan menerapkan kegiatan “intrapreneurial” dimana kegiatan

ini bertujuan untuk mendorong para karyawan untuk berpikir dan

mengembangkan ide untuk produk baru perusahaan. Contoh dari

intrapreneurial adalah 15 percent rule dimana 15 persen dari waktu

14
karyawan bisa dimanfaatkan untuk bekerja pada suatu proyek yang

sesuai dengan minat pribadi para karyawan.

Contoh : perusahaan Samsung yang memiliki VIP (Value Innovation

Program) Center yang digunakan untuk tempat brainstorming

inovasi baru. Dimana dengan adanya VIP Center terbukti ada

inovasi yang muncul yaitu HDTV plasma 102 inci dan pengurangan

biaya material pada printer multifungsi yang mampu menyentuh

angka 30%.

2) Sumber Daya Ide Eksternal

a. Pelanggan

Pertanyaan dan juga keluhan dari pelanggan bisa

diidentifikasi oleh perusahaan secara cermat sehingga

perusahaan bisa menemukan cara yang tepat untuk

memecahkan masalah yang selama ini diterima konsumen.

Atau bisa juga dengan bekerja sama dengan pelanggan agar

perusahaan mendapatkan ide dan saran.

b. Kompetitor

Perusahaan bisa menganalisis kompetitor baik dari

segi marketing, produk, maupun penjualan. Kemudian jika

dirasa mereka memiliki sumber daya yang dibutuhkan dan

menemukan celah maka perusahaan bisa memutuskan untuk

meluncurkan produk sama hasil modifikasi.

c. Distributor dan Pemasok

15
● Distributor = Menyampaikan keluhan atau masalah

yang dirasakan konsumen ataupun produk baru yang

sedang ada di pasar.

● Pemasok = Memberikan ide atau saran bagi

perusahaan tentang konsep, teknik, bahan baku yang

tepat untuk pengembangan produk baru.

d. Perusahaan Luar

Perusahaan bisa bekerja sama dengan perusahaan

lain jika hal tersebut dirasa perlu. Contohnya Tupperware

bekerjasama dengan IDEO dimana menghasilkan seri

FlatOut Tupperware yang laku dipasaran bahkan

mendapatkan banyak penghargaan atas desainnya.

2. Idea Screening

Pada langkah pertama yaitu ideas generation pastinya akan

ditemukan banyak sekali ide dan inovasi. Perusahaan tidak mungkin

menjalankan seluruh ide yang muncul. Jadi perlu dilakukan reduksi ide

untuk menyaring manakah ide yang bagus, yang bisa diimplementasikan di

perusahaan, dan yang sesuai dengan value perusahaan. Beberapa kriteria

penyaringan ide yaitu perkiraan ukuran pasar, harga produk, waktu serta

biaya pengembangan, biaya produksi, tingkat pengembalian, perkiraan

resiko, dll.

3. Concept Development and Testing

16
Ide yang telah direduksi dan telah dikerucutkan perlu dikembangkan

menjadi suatu konsep. Konsep produk merupakan versi detail dari ide yang

telah disampaikan sebelumnya. Dalam langkah yang ketiga ini perlu

dilakukan 2 hal yaitu pengembangkan konsep dengan berbagai skenario

kemudian yang kedua yaitu pengujian konsep yang bisa dilakukan dengan

mengajukan survey atau pertanyaan kepada para konsumen.

4. Marketing Strategy Development

Langkah keempat berupa perancangan strategi pemasaran awal

dalam rangka memperkenalkan atau meluncurkan produk baru

perusahaan. Ada 3 hal yang menjadi poin utama yaitu:

a) Target pasar, posisi produk, penjualan, pangsa pasar, dan target

laba untuk beberapa tahun awal.

b) Rencana harga produk, distribusi produk, dan anggaran biaya untuk

pemasaran selama tahun pertama.

c) Rencana penjualan jangka panjang, target laba, dan strategi

marketing campuran.

5. Business Analysis

Analisis bisnis dalam pengembangan produk baru suatu perusahaan

terdiri dari tinjauan ulang mengenai penjualan, biaya, proyeksi laba untuk

produk baru untuk mengetahui apakah produk baru ataupun inovasi baru

tersebut akan mampu memenuhi tujuan perusahaan. Selain itu dalam

melakukan tinjauan ulang atau reviu mengenai penjualan, biaya, dan laba

perusahaan bisa melakukan peramalan dengan menggunakan forecasting.

17
Dengan menggunakan forecasting maka perusahaan bisa melakukan

estimasi terhadap jumlah profit, biaya, dan resiko dari produk baru tersebut.

6. Product Development

Penyusunan prototipe dan mengubah ide menjadi suatu bentuk fisik.

Dalam product development, departemen R&D harus melakukan pengujian

produk dan memastikan bahwa produk baru tersebut layak untuk

diluncurkan dan dipakai atau dikonsumsi konsumen.

7. Test Marketing

a) Standard test markets

Perusahaan melakukan pemasaran di kota representatif dengan

jumlah yang kecil. Kelemahan dari tes yang standar yaitu biaya

kemungkinan sangat mahal, waktu yang dibutuhkan lama, serta

kompetitor bisa mengawasi tes hasil pasar yang dilakukan

perusahaan.

b) Controlled test markets

Controlled test markets lebih unggul daripada standard test market

karena biaya yang muncul cenderung lebih murah serta waktu yang

dibutuhkan lebih singkat.

c) Simulated test market

Tes terakhir ini memiliki biaya yang paling murah jika dibandingkan

dengan kedua tes diatas, waktu yang dibutuhkan tergolong sangat

cepat selama 8 minggu, dan menjaga produk tetap baru dihadapan

kompetitor. Tetapi karena sampel dari simulated test market ini

18
hanya sedikit maka para marketer menganggap bahwa hasil dari

simulated test market tidak reliabel dan tidak akurat.

8. Commercialization

Uji pemasaran menjadi tolak ukur apakah produk baru tersebut akan

diluncurkan atau tidak. Dalam peluncuran produk baru ada 2 hal yang harus

diperhatikan yaitu waktu peluncuran dan wilayah atau lokasi peluncuran.

Contoh perusahaan mobil listrik ingin meluncurkan produk baru tetapi

keadaan dunia sedang resesi maka hendaknya peluncuran produk ditunda

hingga kondisi ekonomi normal kembali. Kemudian yang kedua lokasi

peluncuran, perusahaan multinasional cenderung akan meluncurkan

produk mereka langsung di pasar internasional seperti P&G yang

meluncurkan SpinBrush ke 35 negara sekaligus.

c. Managing New Product Development

Dalam proses pengembangan produk baru, tidak dapat dilakukan hanya

dengan mengikuti serangkaian langkah yang terdapat dalam proses

pengembangan produk baru saja, namun sebenarnya perusahaan harus

mengambil pendekatan holistik untuk mengelola proses tersebut. Untuk

menciptakan pengembangan produk baru yang sukses membutuhkan upaya yang

berpusat pada tiga hal yaitu:

● Customer centered → Pendekatan dalam pengembangan produk baru

yang berfokus pada menemukan cara baru dalam memecahkan masalah

pelanggan dan juga menciptakan pengalaman yang lebih memuaskan

19
bagi pelanggan. Pengembangan produk baru yang sukses dimulai

dengan melakukan pemahaman secara menyeluruh mengenai apa yang

dibutuhkan dan apa yang dianggap bernilai bagi pelanggan.

● Team based → Merupakan pendekatan untuk mengembangkan produk

baru di mana perusahaan membuat sebuah tim yang berisi perwakilan

dari berbagai departemen yang ada di perusahaan. Dalam membentuk

tim lintas fungsi yang tumpang tindih dengan langkah dalam proses

pengembangan produk tersebut, perusahaan dengan ini bertujuan untuk

menghemat waktu dan meningkatkan efektivitas.

Daripada meneruskan produk baru dari satu departemen ke departemen

lain, perusahaan dalam pendekatan ini mengumpulkan perwakilan dari

berbagai departemen, dimana orang-orang tersebut tetap/tidak digantikan

selama proses perencanaan produk baru dari awal sampai akhir. Tim

tersebut biasanya mencakup perwakilan dari bagian marketing, finance,

design, manufacturing, dan departemen hukum, bahkan hingga supplier

dan customer company.

● Systematic effort → Perusahaan memasang sistem manajemen inovasi

untuk mengumpulkan, meninjau, mengevaluasi, dan mengelola ide

20
produk baru. Perusahaan akan menunjuk seorang senior yang mumpuni

untuk menjadi manajer dalam inovasi perusahaan. Kemudian

perusahaan dapat mengatur software manajemen Web-based idea dan

mendorong semua pemangku kepentingan perusahaan untuk terlibat

dalam menemukan dan mengembangkan produk baru. Manajer dapat

menugaskan komite manajemen inovasi dari lintas fungsi untuk

mengevaluasi ide-ide produk baru yang sudah diusulkan dan kemudian

membantu membawa ide-ide bagus tersebut untuk dapat terealisasi ke

pasar. Lalu juga dapat membuat program pengakuan untuk menghargai

mereka yang menyumbangkan ide-ide terbaik.

d. Product Life Cycle Strategies

Setelah produk baru diluncurkan, manajemen tentunya ingin agar produk

baru tersebut dapat berumur panjang. Meskipun tidak mengharapkan produk

untuk dijual selamanya, perusahaan tentunya ingin memperoleh keuntungan

yang layak atau yang dapat untuk menutupi semua upaya dan risiko yang telah

dikeluarkan untuk meluncurkan produk tersebut.

21
Typical product life cycles (PLC) yang merupakan perjalanan penjualan produk

dan keuntungan selama masa pakainya, terdiri dari:

● Product development → Merupakan tahap pengembangan produk yang

dimulai ketika perusahaan menemukan dan kemudian mengembangkan

ide dari produk baru tersebut. Selama tahap ini, penjualannya akan nol

dan biaya investasi perusahaan akan mengalami peningkatan.

● Introduction → Tahap siklus hidup produk dimana produk baru, pertama

kali didistribusikan dan tersedia untuk dibeli di pasaran. Dalam

introduction ini akan menjadi periode dimana pertumbuhan penjualan

akan mengalami perlambatan, yaitu saat produk diperkenalkan di pasar.

Pada tahap ini tidak ada profit, karena rendahnya penjualan dan

tingginya biaya distribusi dan promosi.

22
● Growth → Jika produk baru sudah dapat memuaskan pasar, maka

selanjutnya akan memasuki tahap growth. Pada tahap ini, penjualan

produk mulai naik dengan cepat. Pada tahap ini juga, produk akan

mendapatkan penerimaan pasar yang cepat dan akan mengalami

peningkatan keuntungan. Pada tahap growth, perusahaan akan

menghadapi trade off antara pangsa pasar yang tinggi dan laba saat ini

yang tinggi. Dengan menghabiskan banyak uang untuk perbaikan

produk, promosi, dan distribusi, perusahaan dapat merebut posisi

dominan dalam pasar.

● Maturity → Periode dimana mulai terjadinya perlambatan pertumbuhan

penjualan karena pada periode ini produk telah mendapatkan

penerimaan oleh sebagian besar pembeli potensial. Laba akan

mengalami penurunan karena terjadinya peningkatan pengeluaran

dalam pemasaran yang dilakukan dengan tujuan untuk

mempertahankan produk dari persaingan. Pada tahap ini, biasanya

23
berlangsung lebih lama dari tahap sebelumnya, dan ini menimbulkan

tantangan yang kuat bagi manajemen pemasaran.

Perlambatan pertumbuhan penjualan dapat menghasilkan banyak prosedur

dengan banyak produk untuk dijual. Pada gilirannya, kelebihan kapasitas

ini akan menyebabkan persaingan yang lebih besar. Pesaing mulai

menurunkan harga, meningkatkan iklan dan promosi penjualan mereka,

dan menaikkan anggaran R&D mereka untuk menemukan versi produk

yang lebih baik. Dalam melakukan memodifikasi pasar, perusahaan

berusaha untuk meningkatkan konsumsi produk yang ada. Perusahaan

mungkin juga mencoba memodifikasi produk dengan mengubah

karakteristik produk, seperti kualitas, fitur, style, atau packaging untuk dapat

menarik pengguna baru dan untuk menginspirasi lebih banyak

penggunaan. Pada akhirnya, beberapa pesaing yang lebih lemah akan

mulai keluar dari pasar, dan industri akhirnya hanya akan berisi pesaing

yang mapan.

● Decline → Periode ketika penjualan dan laba mengalami penurunan..

Penjualan mungkin jatuh ke nol hingga dapat kelaur dari pasar, atau

mungkin produk akan turun ke tingkat yang rendah yang akan terus

berlanjut selama bertahun-tahun.

Penurunan penjualan terjadi karena berbagai alasan, termasuk karena

adanya kemajuan teknologi, pergeseran selera dari konsumen, dan

24
persaingan yang terus meningkat. Ketika penjualan dan keuntungan

menurun, maka beberapa perusahaan akan menarik diri dari pasar.

Perusahaan perlu lebih memperhatikan mengenai penuaan produk

mereka. Tugas pertama perusahaan adalah untuk mengidentifikasi produk-

produk tersebut dalam tahap decline ini, yaitu dengan secara teratur

meninjau penjualan, pangsa pasar, biaya, dan tren laba. Kemudian,

manajemen harus memutuskan apakah akan mempertahankan atau

membuang setiap produk yang mengalami penurunan. Manajemen dapat

memutuskan untuk mempertahankan mereknya tanpa perubahan dengan

harapan bahwa para pesaing akan meninggalkan industri.

e. Additional Product and Considerations

● Product Decisions and Social Responsibility

Pemasar harus hati-hati dalam mempertimbangkan isu-isu kebijakan dan

peraturan yang dapat melibatkan ataupun menjatuhkan produk,

perlindungan paten, kualitas dan keamanan produk, dan jaminan produk.

Pemerintah dapat mencegah perusahaan dalam menambah produk

mereka melalui akuisisi, jika produk dianggap berpotensi dapat

mengancam turunnya persaingan pasar. Perusahaan harus menyadari

bahwa mereka memiliki kewajiban hukum, baik secara tertulis ataupun

tersirat, kepada pemasok, dealer, dan pelanggan mereka yang memiliki

kepentingan dalam produk yang dijatuhkan. Produsen harus mematuhi

undang-undang khusus mengenai kualitas dan keamanan produk. Jika

pelanggan dirugikan oleh produk yang dirancang secara cacat, mereka

25
dapat menuntut produsen atau dealer. Banyak dari perusahaan manufaktur

menawarkan jaminan produk tertulis dengan tujuan untuk meyakinkan

pelanggan tentang kualitas produk mereka.

● International Product and Service

Pemasar produk dan jasa internasional menghadapi sejumlah tantangan

khusus, yang diantaranya:

★ Mereka terlebih dahulu harus mencari tahu produk dan layanan apa

yang akan diperkenalkan dan di negara mana.

★ Kemudian selanjutnya mereka harus memutuskan seberapa banyak

mereka akan menstandarisasi atau mengadaptasi produk dan

layanan mereka dalam pasar dunia. Di satu sisi, perusahaan ingin

menstandarisasi penawaran mereka. Standarisasi dapat membantu

perusahaan dalam mengembangkan citra yang konsisten. Dan juga

dapat menurunkan biaya desain produk, manufaktur, dan

pemasaran dalam proses menawarkan berbagai macam produk.

Perusahaan biasanya harus menanggapi perbedaan dalam pasar

dengan mengadaptasi penawaran produk mereka.

★ Packaging juga menjadi tantangan baru bagi pemasar internasional.

Masalah pengemasan bisa jadi tidak kentara. Misalnya, nama, label,

dan warna mungkin tidak mudah diterjemahkan dari satu negara ke

negara lain. Sebuah perusahaan yang menggunakan bunga kuning

dalam logo produknya mungkin akan berjalan dengan baik di

26
Amerika Serikat, tetapi tidak begitu ketika di Meksiko, dimana bunga

kuning melambangkan kematian atau rasa tidak hormat.

★ Service marketers juga menghadapi tantangan khusus saat

mengglobal. Beberapa industri jasa memiliki cerita panjang tentang

operasi internasional. Misalnya, industri perbankan komersial yang

menjadi salah satu yang pertama tumbuh dalam pasar internasional.

Bank harus menyediakan layanan global untuk memenuhi

kebutuhan valuta asing dan kredit dari klien negara asal mereka

yang ingin menjual produknya ke luar negeri.

★ Industri jasa profesional dan bisnis seperti akuntan, konsultan

manajemen, dan periklanan juga telah mengglobal. Pertumbuhan

internasional pada perusahaan-perusahaan ini mengikuti globalisasi

yang terjadi pada perusahaan klien yang mereka layani. Misalnya,

karena semakin banyak klien yang menerapkan strategi pemasaran

dan periklanan di seluruh dunia, biro iklan meresponsnya dengan

mengglobalkan operasi mereka sendiri.

★ Retailers adalah salah satu bisnis layanan terbaru yang mengglobal.

Saat pasar dalam negeri mereka menjadi jenuh. Contohnya seperti

Wal-Mart dan Carrefour.

2. Pembahasan Kasus

SAMSUNG LUNCURKAN GALAXY S20 PLUS BTS EDITION

Samsung Electronics Co. Ltd., melakukan kerja sama dengan grup musik asal

Korea Selatan, BTS (SamsungID, 2020). Pada tanggal 15 Juni 2020 Samsung

27
meluncurkan produk terbaru mereka yaitu BTS Edition. Kolaborasi Samsung

dengan BTS merupakan upaya Samsung untuk meningkatkan penjualan perangkat

elektronik secara cepat. Selain itu, Samsung juga ingin menarik generasi muda

lebih banyak menjadi konsumen loyal mereka.

BTS merupakan salah satu grup boyband yang memiliki fanbase terbesar dan

memiliki keterikatan yang erat dengan penggemarnya. Dilansir databoks Bangtan

Boys (BTS) berada di urutan pertama sebagai artis K-Pop yang paling banyak

dibicarakan di Twitter (Dihni, 2021). Momentum tersebut menjadi kesempatan besar

bagi Samsung untuk meningkatkan penjualan melalui kolaborasi. Dalam kolaborasi

ini, Samsung memasang target yang dapat memberikan dampak positif kepada

kedua pihak karena Samsung dan BTS menunjukkan kekuatan dan ide yang unik.

Produk yang diluncurkan Samsung pada kolaborasi dengan BTS adalah Galaxy

S20+ BTS Edition dan Galaxy Buds+ BTS Edition. Produk dibuat khusus berwarna

ungu dan terdapat logo BTS di bagian belakang smartphone. Dalam paket

penjualan smartphone ini dilengkapi dengan stiker dekoratif dan photo cards

anggota BTS. Hal tersebut dilakukan oleh Samsung sebagai bukti Samsung

memperhatikan keinginan dari penggemar BTS.

Paket penjualan Samsung BTS Edition habis terjual dalam waktu kurang dari satu

jam pada hari pembukaan penjualan online di Korea Selatan (Ulfa, 2020). Paket

Samsung BTS edition dijual dengan harga 1.584.000 won atau Rp18,6 juta (dengan

kurs Rp11,76).

C. Kesimpulan

28
Dalam penawaran dan permintaan, produk merupakan faktor kunci keberhasilan

lingkungan pasar yang efektif. Produk diklasifikasikan menjadi produk konsumen,

produk industri. Produk mencakup tingkat kualitas, fitur, desain, nama merek, dan

kemasan. Nama merek dapat dibangun dan dikelola dengan strategi seperti brand

equity, penempatan merk, pemilihan nama, sponsor nama, dan pengembangan

merek.

Produk baru merupakan sumber kehidupan dari organisasi. Namun, pengembangan

produk baru memiliki risiko kegagalan yang tinggi. Dalam mengembangkan produk hal

pertama yang dilakukan adalah menerapkan strategi dalam pengembangan produk

baru. Supaya pengembangan produk baru sukses, perusahaan harus mengetahui

bagaimana konsumen, pasar, dan pesaing mereka.

29
DAFTAR PUSTAKA

Armstrong, G., & Kotler, P. (2008). Principles of Marketing (17 ed.). Pearson/Prentice
Hall.

Dihni, V. A. (2021, September 21). Twit Soal K-Pop Capai 7,5 Miliar dalam Setahun
Terakhir. Retrieved October 10, 2022 from Databoks:
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/09/21/twit-soal-k-pop-capai-75-
miliar-dalam-setahun-terakhir

SamsungID. (2020, June 19). I Purple You. Retrieved October 10, 2022 from Samsung:
https://www.samsung.com/id/discover/news-and-events/i-purple-you-galaxy-s20-
dan-galaxy-buds-edisi-khusus-bts/

Ulfa, M. (2020, June 19). Dijual Rp18 Juta, Samsung S20+ BTS di Korsel Ludes dalam
57 Menit. Retrieved October 10, 2022 from Tirto.ID: https://tirto.id/dijual-rp18-
juta-samsung-s20-bts-di-korsel-ludes-dalam-57-menit-fJPu

30
LAMPIRAN

31

Anda mungkin juga menyukai