Anda di halaman 1dari 26

UTS MANAJEMEN PEMASARAN

ANALISIS ENTITAS BISNIS

(STUDI KASUS ESH EVENT DECORATION)

Dosen Pengampu : Haryanto S.E.,M.Si

Disusun Oleh :

YUSTIKA ADININGSIH (F0319141/ 16)

S1-AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2022
BAB I PENDAHULUAN

Di era globalisasi, internet menjadi fenomena utama dalam berbagai aspek

kehidupan termasuk aspek pemasaran. Pengaruh akselerasi digital mengakibatkan

pemasaran di era globalisasi ini telah meningkat tajam yang dulu hanya dikenal melalui

melalui media reklame, tv, radio, majalah, koran, dll. Peningkatan tajam dari pemasaran

yang ada berupa digitalisasi pemasaran berupa pemanfaatan internet seperti adanya

digital marketing, SEO, SEM, social media ads, dll. Menurut Strauss, El-Ansary, Frost

(2003, 8) internet adalah suatu jaringan yang saling terhubung dimana internet

menyediakan berbagai informasi melalui berbagai media contohnya jaringan sosial.

Media pemasaran konvensional yang selama ini kita kenal dianggap kurang efektif

jika dibandingkan dengan digital marketing. Tarif yang tinggi, target pasar yang tidak bisa

dikerucutkan, serta jangkauan pelanggan dan monitoring hasil yang tidak bisa diukur

mengakibatkan para pelaku beralih ke digital marketing atau pemasaran secara digital.

Di era digital ini ada saluran komunikasi yang berlimpah dimana tidak terbatas pada

media komvensional dan para pelaku usaha mampu melakukan pemasaran melalui

media digital yang target marketnya bisa lebih spesifik (Ferdinand, 2022).

1
(Sumber : Katadata)

Berdasarkan survey E-commerce 2021 menunjukkan bahwa 64% dari pelaku

usaha melakukan pemasaran secara digital. Selain itu, di era globalisasi ini banyak

generasi millennial dan gen z yang merintis bisnis dimana umumnya menggunakan

modal yang kecil. Sehingga pemilihan pemasaran secara digital dianggap tepat oleh

mereka. Hal ini diputuskan dari berbagai aspek seperti tarif, jangkauan konsumen,

efektivitas, dan kemampuan untuk memonitor hasil. Paper ini bertujuan untuk membahas

UMKM Esh.decoration yang merupakan bisnis karya anak millennial dan gen z yang

memanfaatkan pemasaran digital.

2
BAB II TINJAUAN LITERATUR

A. Pemasaran Digital dan Branding

Pemasaran digital merupakan langkah pemasaran yang memanfaatkan

media digital seperti jejaring sosial dimana jangkauan dari pemasaran digital lebih

luas dengan budget yang dianggap relatif murah. Terdapat 2 keunggulan dari

pemanfaatan pemasaran digital (Hermawan, 2012) :

1) Tarif yang terhitung jauh lebih murah dengan jangkauan yang lebih luas

jika dibandingkan dengan pemasaran yang dilakukan secara

konvensional.

2) Substansi informasi lebih informatif dan lebih luas jika dibandingkan

dengan media pemasaran secara konvensional.

Selain itu, pemasaran digital juga memiliki berbagai keunggulan lainnya

dibandingkan pemasaran secara konvensional seperti :

1) Penyebaran yang cepat dan pengukuran real time

Keunggulan pertama pemasaran secara digital yaitu penyebarannya yang

cepat dan hasilnya yang terukur secara real time. Dengan pengukuran yang

realtime baik dari segi awareness, reach, dan konversi sangat bermanfaat bagi

pelaku usaha dalam menganalisis kriteria konsumen mereka dan perilaku

konsumen. Sehingga bermanfaat dalam evaluasi perusahaan. Contohnya

yaitu evaluasi segmentasi konsumen jika hasil pemasaran menunjukkan hasil

sebaliknya dari segmentasi awal

3
2) Jangkauan yang lebih luas

Dalam pemasaran digital jangkaun konsumen jauh lebih luas jika kita

bandingkan dengan pemasaran secara konvensional karena kita bisa memillih

taget pasar baik dari segi geografis, demografi, dll. Sementara pemasaran

konvensional pada tv dan radio kita hanya mampu memillih pada jam berapa

penayangan iklan kita dan akan dikenakan biaya mahal jika penayangan iklan

pada jam yang traffic nya tinggi.

3) Tarif yang murah dan hasil efektif

Berdasarkan Gartner’s Digital Marketing Spend Report, biaya pemasaran

digital jauh lebih hemat dari pemasaran secara konvensional dimana anggaran

yang hemat ini menyentuh angka 40% lebih hemat daripada pemasaran secara

konvensional. Melalui biaya yang hemat ini tidak perlu ditanyakan alasan para

perintis usaha terutama generasi millennial dan gen z memilih menggunakan

pemasaran digital. Selain harga, hasil yang efektif dan terukur menjadi

pertimbangan utama.

4) Membangun branding

Branding merupakan suatu ciri khas yang diberikan oleh pelaku usaha

kepada bisnisnya dimana branding bertujuan untuk mengenalkan produk atau

jasa yang dimiliki oleh perusahaan kepada para pelanggan maupun kepada

pelangan baru. Citra positif, reputasi, dan kemampuan perusahaan merupakan

hal yang krusial dalam branding.

Tujuan lain dalam branding adalah mendapatkan konsumen baru melalui

pengenalan brand awareness mereka. Bisnis yang kuat adalah bisnis yang

4
beda dari yang lain atau memiliki ciri khas dan daya tarik tersendiri. Selain itu

jika branding tersebut sudah mengakar di pikiran masyarakat maka akan

mempermudah perusahaan dalam mengendalikan pasar dan memengaruhi

psikologi konsumen sehingga perusahaan mampu meningkatkan penjualan

Branding sendiri merupakan aspek yang termasuk kedalam pemasaran digital.

Pemasaran secara digital baik secara organic maupun non-organik mampu

membantu perusahaan dalam menciptakan atau memperkuat nama brand

atau branding. Terutama jika perusahaan membangun portofolio bisnis yang

baik secara online.

B. Customer Engagement

Hubungan dengan pelanggan merupakan aspek yang sangat penting bagi

perusahaan. Pelanggan merupakan key partners utama dari suatu perusahaan

karena dengan adanya pelanggan kita bisa menjual produk, mendapatkan profit,

dan memperoleh dukungan dari pelanggan yang loyal. Dalam mengelola

hubungan dengan pelanggan ada beberapa hal yang menjadi catatan khusus,

yaitu:

1) Mengelola Hubungan Antara Perusahaan dengan Pelanggan

Dalam era digital ini hubungan antara perusahaan dengan pelanggan

merupakan hal yang paling utama terutama dalam aspek membangun loyalitas

dan retensi dari para pelanggan. Hal ini karena dengan adanya loyalitas dari

pelanggan kita maka perusahaan mampu mempertahankan kepercayaan dan

tingkat kepuasan para pelanggan.

5
Pelanggan yang percaya dan puas terhadap layanan maupun produk

perusahaan mampu membantu menyebarkan kabar baik atau word of mouth

yang mampu membantu perusahaan untuk mendapatkan pelanggan yang

baru. Selain melalui word of mouth perusahaan mampu memperoleh

pelanggan baru atau memperkuat hubungan dengan pelanggan lama melalui

suatu alat tersendiri. Contohnya dengan memberikan diskon kepada para

pelanggan.

2) Pelanggan dan Media Sosial

Dalam pemasaran konvensional perusahaan lebih menekankan kepada

merek atau penggunaan teknik lama. Sedangkan di era digital ini pemasar

lebih melibatkan konsumen dibandingkan dengan pemasaran konvensional. Di

era digital ini tujuan utama dari pemasaran bukan hanya penjualan jasa

maupun produk tetapi juga mementingkan kepuasan pelanggan, interaksi

dengan pelanggan, pengalaman pelanggan, dan juga retensi pelanggan.

Dimana hal tersebut merupakan esensi dari menjadikan jasa ataupun produk

milik perusahaan menjadi bagian dari hidup pelanggan.

Teknik melibatkan pelanggan atau meningkatkan daya tarik dalam

pemasaran bisa dilakukan melalui berbagai cara seperti melakukan polling,

kuesioner pelanggan, berinteraksi melalui kolom chat ataupun fitur pesan

pribadi, mendegarkan saran dan keluhan pelanggan, dll.

3) Pemasaran oleh Konsumen

Di era globalisasi ini bukan lagi produk-sentris melainkan pelanggan-sentris

yang merupakan cara pemasaran paling efektif. Melalui keterlibatan secara

6
langsung dari para pelangan maka perusahaan mampu membentuk

pengalaman merek produk dari para pelanggan. Selain itu dengan

menerapkan pelanggan-sentris perusahaan mampu mendorong timbulnya

rasa kepemilikan dan rasa penghargaan dalam diri pelanggan dengan

menciptakan produk ataupun jasa yang melibatkan pelanggan.

Selain itu, melalui pelanggan-sentris ini para pelanggan bisa mengajukan

complain ataupun memberikan review yang buruk bagi jasa atau produk yang

dihasilkan konsumen. Oleh karena itu perusahaan perlu menyikapi hal ini

dengan baik dan memperbaiki jasa atau produk sesuai dengan keinginan

konsumen.

4) Hubungan Manajemen Mitra

Upaya perusahaan mewujudkan hubungan dengan para pelanggan

membutuhkan koordinasi dan kerjasama dari berbagai pihak. Perusahaan

tidak bisa jika melakukannya sendiri.

Perusahaan harus mampu mengelola hubungan dengan baik dengan para

mitra perusahaan untuk meningkatkan nilai dan kepuasan para pelanggan.

Karena nilai dan kepuasan pelanggan bergantung pada kinerja perusahaan

dan jasa atau produk yang mereka hasilkan. Dimana didalam kinerja dan jasa

atau produk tersebut terdapat sinergi dan kerjasama dari berbagai macam

departemen, mitra perusahaan, dan rantai pasok perusahaan.

5) Nilai dari Pelanggan

Langkah akhir dalam upaya membangun suatu hubungan dengan

pelanggan adalah memberikan nilai yang lebih unggul melalui timbal balik

7
berupa penjualan, profit, dan pangsa pasar. Dengan pemberian nilai ini maka

kepuasan pelanggan semakin tinggi sehingga tingkat retensi pelanggan akan

meningkat juga.

Dengan kepuasan pelanggan yang tinggi, maka loyalitas dari pelanggan

akan meningkat. Pelanggan yang loyal terhadap perusahaan akan lebih

banyak menghabiskan uang mereka dan akan setia terhadap perusahaan.

Oleh karena itu jika perusahaan tidak mampu mempertahankan loyalitas

pelanggan. Hal tersebut akan menjadi boomerang yang besar atau kerugian

yang besar bagi perusahaan.

Peningkatan hubungan dengan pelanggan juga bisa melalui diversifikasi

produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Dengan diversifikasi tersebut

pelanggan akan memiliki banyak variasi pilihan sehingga tidak perlu beralih ke

perusahaan lain.

Terakhir yaitu membangun ekuitas pelanggan, semakin loyal para

pelanggan maka ekuitas mereka akan semakin tinggi. Ekuitas pelanggan

merupakan suatu hal yang menunjukkan masa depan sedangkan penjualan

dan pangsa pasar saat ini hanya akan menjadi suatu data historis perusahaan.

C. Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar merupakan suatu pasar tersusun atas sekelompok

konsumen dimana masing-masing mempunyai kebutuhan dan keinginan yang

dinilai serupa (Kotler, 2012). Pengertian lain dari segmentasi adalah proses

klasifikasi pasar yang beraneka ragam yaitu heterogen ke dalam kelompok

8
“konsumen yang berpotensi” dimana kategori klasifikasi adalah berdasarkan

kebutuhan, karakter, atau respon yang selaras dalam keputusan belanja mereka

(Kasali, 1998).

Berdasarkan teori diatas maka bisa disimpulkan bahwasanya seorang

pemasar harus melakukan klasifikasi dengan cermat tentang segmentasi pasar.

Dan harus merumuskan secara teliti agar hasil dari kegiatan pemasaran sesuai

dengan tujuan yang telah dirumuskan perusahaan.

Selain itu dengan menurut Kotler, teknik STP merupakan teknik yang dinilai

paling optimal. Teknik STP merupakan teknik segmenting, targeting, dan

positioning. Jika dilihat dari dasarnya, segmentasi merupakan strategi yang

dirumuskan untuk memahami struktur yang ada di pasar. Tetapi diperlukan

identifikasi dan pemanfaatan peluang yang muncul yang di pasar. Segmentasi

dianggap mampu membantu pemasar lebih fokus, memahami kompetisi dan sisi

pasar secara lebih jelas, hasil segmentasi mampu membantu pemasar sebagai

tolak ukur untuk langkah selanjutnya, dan kunci untuk mengalahkan kompetitor.

Segmentasi sendiri dibagi menjadi 4 variabel utama yaitu:

1) Segmentasi secara geografis

Segmentasi yang didasarkan pada aspek geografis baik lokasi, wilayah,

negara, kota, provinsi, maupun iklim.

2) Segmentasi secara demografis

Segmentasi secara demografis diilakukan berdasarkan variabel demografis

yang umum. Contohnya seperti usia, penghasilan, gender, dll

9
3) Segmentasi psikografis

Segmentasi secra psikografis didasarkan pada variabel pola ataupun gaya

hidup dan kepribadian yang dimiliki oleh pelanggan yang berpotensi.

4) Segmentasi perilaku

Segmentasi yang terakhir adalah segmentasi berdasarkan perilaku dimana

segmentasi perilaku diklasifikasikan ke berdasarkan pengetahuan, sikap,

respon terhadap suatu tren, dsb.

10
BAB III ANALISIS

A. Gambaran Umum Obyek

UMKM yang menjadi bahan penelitian pada paper ini adalah Esh Event

Decoration yang merupakan UMKM berbasis jasa. Esh Event Decoration

merupakan jasa dekorasi, backdrop, dan hampers seserahan yang milik Linda

Meliyana Hernawan. UMKM ini menawarkan berbagai jasa dekorasi berbagai

event mulai dari tunangan, pernikahan, dan ulang tahun. Selain jasa dekorasi

umkm ini juga menawarkan hampers seserahan. Kisaran harga untuk jasa

dekorasi adalah Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000.

Esh Event Decoration didirikan oleh 4 orang yaitu Linda dkk pada

Desember 2019 tetapi selama pelaksanaannya tupoksi kerja dari masing-masing

pendiri berat sebelah. Porsi pekerjaan Linda 2/3 dari teman yang lain sementara

profit yang dibagikan sama. Oleh karena itu pada Juni 2020 Linda memutuskan

untuk mengembalikan modal teman-temannya dan menjalankan bisnisnya sendiri.

Sementara untuk gudang penyimpanan barang disimpan di loteng rumah.

B. Existing Condition

Esh Event Decoration untuk sementara ini hanya melayani pesanan di

daerah Jabodetabek dan hanya melayani jasa dekorasi di hari libur. Alasan hanya

melayani dekorasi di hari libur yaitu tanggal merah karena pemilik dari Esh Event

Decoration juga bekerja di suatu perusahaan. Dan Esh Event Decoration belum

11
memiliki struktur organisasi karena pemilik belum bisa fokus sepenuhnya terhadap

bisnis ini.

Esh Event Decoration berbasis secara online maka semua pemesanan dan

sebagainya dilakukan secara online melalui nomor yang tertera di Instagram

@esh.decoration. Esh Event Decoration merupakan bisnis baru yang berbasis

online sehingga mereka juga memanfaatkan pemasaran secara digital dan

memanfaatkan word of mouth dalam pemasarannya. Dengan pemanfaatan

pemasaran digital dan word of mouth. Walaupun sempat berhenti karena pandemi,

Esh Event Decoration berhasil melakukan lebih dari 52 proyek dekorasi dan 5 kali

pemesanan produk seserahan. Produk dan portofolio dari Esh Decoration sebagai

berikut :

a) Portofolio Desain Dekorasi

(Sumber : instagram.com/esh.decoration)

12
(Sumber : instagram.com/esh.decoration)

b) Produk Seserahan

(Sumber : instagram.com/esh.decoration)

13
(Sumber : instagram.com/esh.decoration)

C. Jenis Data dan Sumber Pengumpulan Data

Metode analisis data dalam paper ini adalah deskriptif kualitatif. Penulis

berfokus untuk membangun pemahaman sesuai dengan realita yang ada

terkaitdengan fenomena yang diteliti (Creswell, 2009). Jenis data pada penelitian

ini adalah data primer dengan metode pengumpulan data berupa wawancara

dengan co-founder dari Esh Event Decoration yaitu Lydia Hernawaty.

D. Analisis Pemahaman Lingkungan Esh Event Decoration

Esh Event Decoration dalam pelaksanaan bisnisnya tidak melakukan

analisis pemahaman lingkungan secara mendetail. Pemahaman lingkungan yang

dilakukan Esh Event Decoration berdasarkan kepada lingkungan sekitar para

pendiri. Dimana lingkungan sekitar para pendiri mengeluhkan mahalnya jasa EO

atau Event Planner di sekitar jabodetabek. oleh karena itu, didirikanlah Esh Event

14
Decoration yang menawarkan harga murah dengan hasil pekerjaan yang indah

sesuai dengan kemauan dari pelanggan.

E. Pemahaman Target Pasar

Untuk pemahaman target pasar dari Esh Event Decoration sendiri yaitu :

1. Segmentasi Demografi

- Usia = 17 – 35 tahun

- Jenis kelamin = Laki-laki dan wanita

- Edukasi =-

- Agama = Semua agama

- Tingkat Pendidikan = Minimal SMP

- Penghasilan = Rp 1.000.000 keatas

2. Segmentasi Geografis

Segmentasi geografi dari Esh Event Decoration adalah Jabodetabek yaitu

Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi.

3. Segmentasi Psikografis

Segmentasi psikografis dari Esh Event Decoration adalah pelanggan yang

hidup secara frugal dan ingin mewujudkan hari special mereka dengan meriah

tetapi minim budget.

4. Segmentasi Perilaku

Segmentasi perilaku dari Esh Event Decoration yaitu pelanggan yang gaya

hidupnya hemat, melakukan kegiatan konsumsi secara secukupnya, dan

menyukai event planner yang murah.

15
F. Pemasaran Esh Event Decoration

Pemasaran dari Esh Event Decoration memanfaatkan sosial media yaitu

Instagram dengan melakukan pemasaran digital secara organic maupun non-

organik. Pemasaran organic merupakan suatu teknik pemasaran digital yang

dilakukan secara gratis tanpa perlu mengeluarkan biaya. Esh Event Decoration

melakukan pemasaran organic berupa konten feeds, Instagram story, dan

highlights. Selain konten tersebut Esh Event Decoration juga memposting

portofolio hasil dari proyek mereka di Instagram @esh.decoration.

Selain melalui konten di media sosial, Esh Event Decoration juga

melakukan kampanye secara digital dengan bantuan keluarga dan teman untuk

posting ig story. Ig story yang di posting berupa hasil kerja dari Esh Event

Decoration berupa video before and after.

Sedangkan untuk pemasaran non-organik atau pemasaran digital secara

berbayar. Esh Event Decoration menggunakan Ig Ads dalam pemasarannya.

Mereka tidak menggunakan jasa marketer tetapi pemilik melakukannya sendiri.

Dengan rincian sebagai berikut :

1) Goals = profile visits

2) Locations = Jakarta

3) Interests

- Event management

- Wedding planners

- Party planning

- The wedding planner

16
- Engagement planner

- The birthday party

- Birthday custom and celebrations

- Parties (event)

- Birthday (event)

4) Age = 17 – 35 years old

Pemilik menggunakan ig ads hanya sekali pada Agustus 2021 dimana mereka

mendapat jangkauan atau reach sebesar 50,300 pelanggan. Sementara untuk

jumlah konversi pemilik tidak mengetahuinya karena ig ads bukan merupakan

bidang pekerjaannya sehingga menurutnya reach saja sudah cukup.

G. Branding dan Hubungan dengan Pelanggan

Branding dari Esh Event Decoration yaitu harga murah hasil indah. Hal ini

dibuktikan dengan jasa dekorasi mereka yang rentang harganya hanya Rp

1.000.000 – Rp 2.000.000. oleh karena itu branding ini sangat tepat bagi Esh

Event Decoration dan diharapkan mampu melekat dan menjadi top of mind di

pikiran para pelanggan.

Aspek kedua yaitu hubungan pelanggan. Hubungan pelanggan Esh Event

Decoration dengan pelanggan menurut saya sendiri yaitu sangat kurang karena

mereka tidak aktif dalam menerbitkan konten. Esh Event Decoration hanya

memposting portofolio bisnis mereka dan tidak melakukan interaksi dengan

pengikut mereka.

17
BAB IV KESIMPULAN

Kesimpulan dari hasil analisis UMKM event planner Esh Event Decoration yaitu :

A. Pemahaman Lingkungan Esh Event Decoration

Pemahaman lingkungan dari Esh Event Decoration saya nilai sangat

kurang dikarenakan mereka tidak melakukan pemahaman lingkungan yang

signifikan dan detail berdasarkan data yang riil. Mereka hanya berlandaskan pada

lingkungan sekitar mereka yang mengeluhkan mahalnya jasa event planner atau

EO. Tanpa melakukan survey di suatu lingkungan tertentu. Sehingga bisnis

berjalan didirikan berdasarkan asumsi.

B. Pemahaman Target Pasar Esh Event Decoration

Pemahaman target pasar Esh Event Decoration saya pikir lebih baik

daripada pemahaman lingkungan. Disini Ehs Event Decoration mampu

merumuskan segmentasi pasar mereka mulai dari segmentasi secara demografi,

secara geografis, secara psikografis, dan berdasarkan perilaku. Tetapi saya harap

kedepannya Esh Event Decoration mampu untuk lebih melakukan spesifikasi

target pasar.

C. Pemasaran Esh Event Decoration

Untuk pemasaran dari Esh Event Decoration menurut saya banyak celah yang

bisa ditingkatkan. Solusi yang bisa saya berikan kepada Esh Event Decoration

yaitu :

18
1) Menggunakan jasa media partner

Media partner di era digital ini sangat melimpah ruah dengan biaya yang lebih

murah dan jangkauan lumayan banyak. Sehingga hal ini bisa dimanfaatkan

dan hasilnya lebih efektif daripada hanya memasang ig story oleh teman dan

keluarga dari pemilik Esh Event Decoration.

2) Mengerucutkan kembali target audiens

Target audience Esh Event Decoration dalam menggunakan Ig Ads kolom

interest masih terlalu luas dan belum spesifik. Sehingga disini target tersebut

bisa lebih di spesifik kan. Pemilik bisa menggunakan jasa marketer atau

pemasar dalam menggunakan Ig Ads.

3) Analisis hasil Ig Ads

Pemilik hanya mengetahui berapa jangkauan yang diperoleh saat

menggunakan Ig Ads. Padahal banyak informasi yang bisa diperoleh dari Ig

Ads. Contoh informasi yang bisa diperoleh yaitu lokasi audiens terbanyak di

wilayah apa, rentang umur dari para audiens, jenis kelamin audiens, rentang

waktu traffic yang tertinggi, dll. Jadi diharapkan pemilik bisa melakukan analisis

secara mendetail dan memperbaiki segmen pasar mereka.

D. Branding dan Hubungan dengan Pelanggan

Branding dari Esh Event Decoration menurut saya sudah tepat sasaran dan

sesuai dengan profil perusahaan yang menyediakan dekorasi indah dengan

budget yang murah. Tetapi menurut saya Esh Event Decoration sangat kurang

dalam membangun hubungan dengan pelanggan.

19
Upaya Esh Event Decoration dalam membangun hubungan dengan para

pelanggan sangatlah kurang. Padahal loyalitas konsumen merupakan hal yang

sangat krusial yang bisa membantu perusahaan untuk meningkatkan retensi

pelanggan. Selain itu hubungan yang baik dengan para pelanggan bisa menjadi

branding baru dan membentuk citra perusahaan yang positif. Tetapi Esh Event

Decoration tidak melakukan hal tersebut dan hanya menjadikan Instagram mereka

untuk menunjukkan hasil pekerjaan mereka.

Padahal fungsi dari jejaring sosial seperti Instagram bukan hanya untuk

menjual barang, tetapi untuk melakukan berbagai interaksi dengan pelanggan

yang sepatutnya mampu membentuk loyalitas pelanggan.

Oleh karena itu solusi yang bisa saya berikan kepada Esh Event Decoration

dalam aspek branding dan membangun hubungan dengan pelanggan yaitu :

1) Posting review dari hasil pekerjaan Esh Event Decoration dan taruh di bagian

highlights sehingga bisa terlihat seberapa tingkat kepuasan para pelanggan di

Esh Event Decoration

2) Melakukan kegiatan interaktif melalui fitur Instagram stories baik dalam bentuk

kuis, pertanyaan, polling, dll.

3) Melakukan kegiatan giveaway atau pemberian diskon dengan syarat follow

atau like sehingga mampu meningkatkan traffic dari Esh Event Decoration

20
DAFTAR PUSTAKA

Kotler, P., & Armstrong, G. (t.t.). Principles of Marketing (17 ed.). Pearson.

Humaira, F. R. (2022, 07 14). Katadata.co.id. Retrieved from Katadata Media Network:

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/07/14/pemanfaatan-internet-

oleh-pelaku-usaha-digital
LAMPIRAN
UTS YUSTIKA pemasaran(1)
ORIGINALITY REPORT

4 %
SIMILARITY INDEX
3%
INTERNET SOURCES
1%
PUBLICATIONS
1%
STUDENT PAPERS

PRIMARY SOURCES

1
id.123dok.com
Internet Source 1%
2
123dok.com
Internet Source <1 %
3
eprints.iain-surakarta.ac.id
Internet Source <1 %
4
es.scribd.com
Internet Source <1 %
5
aflahnurul.wordpress.com
Internet Source <1 %
6
core.ac.uk
Internet Source <1 %
7
www.coursehero.com
Internet Source <1 %
8
Monica Pratiwi Lukas, Oktavianus Pasoloran,
Robert Jao. "PENGARUH KOMPONEN
<1 %
INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2014-
2017", AJAR, 2018
Publication

9
www.portrayingpolitics.org
Internet Source <1 %

Exclude quotes On Exclude matches Off


Exclude bibliography On

Anda mungkin juga menyukai