Anda di halaman 1dari 9

1.

STP atau Segmentation Targeting Positioning adalah salah satu pendekatan atau model
yang digunakan untuk mengembangkan pesan dan strategi pemasaran yang sesuai pada
segmentasi target audiens tertentu
- Segmenting atau yang sering dikenal dengan segmentasi pasar merupakan tindakan
mengklasifikasikan pasar ke dalam kelompok-kelompok dengan berbagai kategori. Sehingga
kondisi tersebut memungkinkan kebutuhan produk yang berbeda atau kombinasi pemasaran
yang terpisah.
Singkatnya, segmentasi merupakan proses membagi pasar menjadi bagian-bagian yang lebih
kecil berdasarkan dari karakteristik yang memiliki nilai. Melalui segmentasi pasar, aktivitas
pemasaran bisa dilaksanakan sesuai dengan rencana dan memperoleh hasil yang maksimal
dalam memberikan kepuasan untuk konsumen.
- Targeting atau menetapkan target pasar yang ingin Anda sasar. Targeting merupakan
tindakan menilai ketertarikan dan minat dari beragam segmen pasar, kemudian menentukan
segmen pasar mana yang akan Anda jadikan sebagai target pasar. Target pasar dipahami
sebagai kelompok yang dipilih oleh suatu bisnis untuk dijadikan sebagai calon pelanggan
dengan melakukan penargetan dan segmentasi.
Terdapat empat strategi yang bisa Anda pilih dalam melakukan targeting di
antaranya undifferentiated targeting strategy, differentiated targeting strategy, concentrated
targeting strategy, dan custom targeting strategy.
- positioning atau penempatan produk yang merupakan upaya untuk menempatkan posisi
produk dalam menghadapi persaingan. Pengembangan strategi pemasaran ini bertujuan untuk
mempengaruhi tentang bagaimana suatu segmen pasar tertentu menilai produk maupun jasa
ketika dibandingkan dalam kompetisi pasar. Sementara, dalam menentukan posisi pasar Anda
harus menunjukkan bahwa produk bisa dibedakan dari kompetitornya.

2. Diferensiasi produk
diferensiasi produk diartikan sebagai penciptaan suatu produk atau citra produk yang cukup
berbeda dengan produk-produk yang telah beredar, dengan maksud untuk menarik konsumen.
Seringkali, konsumen cenderung lebih tertarik dengan produk yang dianggap berbeda, baik
dari segi rasa, warna, bentuk, kemasan produk dan hal lain berkaitan dengan produk
dan brand yang disajikan secara unik menurut konsumen.
A. Kriteria Produk dapat Dikatakan Khas
• Sulit Ditiru oleh Kompetitor
• Nilai Guna Sesuai Kepentingan Konsumen
• Terjangkau
B. Strategi Diferensiasi Produk dengan Pemanfaatan Aplikasi
Dalam upaya memenangkan kompetisi pasar, pelaku bisnis perlu memperhatikan dan
menerapkan strategi diferensiasi sehingga tak hanya memiliki produk yang khas dan spesial,
pelaku bisnis juga tetap mendapat keuntungan yang besar.
- Pahami dan Kelola Konsumen
C. Bauran Pemasan 7P dan 4P
Bauran pemasaran atau marketing mix merupakan kumpulan variabel pemasaran yang
digabungkan dan dikendalikan oleh sebuah perusahaan untuk menghasilkan respon yang
diinginkan dari target pasar. Sederhananya, bauran pemasaran adalah strategi yang digunakan
untuk meningkatkan penjualan dengan memadukan berbagai aktivitas pemasaran dalam satu
waktu.
Unsur Bauran Pemasaran
Produk (Product)
Produk merupakan sesuatu yang dijual oleh perusahaan, baik itu jasa, barang, maupun
layanan lainnya. Produk yang dijual juga harus sesuai dengan target pasar, agar penjualan
produk bisa tepat sasaran dan sesuai ekspektasi.
Harga (Price)
Harga adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh pembeli untuk membeli dan menggunakan
produk yang ditawarkan. Penetapan harga juga tidak boleh sembarangan, tergantung dengan
nilai produk yang dapat dirasakn oleh konsumen.
Tempat (Place)
Unsur tempat mengacu pada lokasi di mana konsumen dapat menemukan, menggunakan, dan
membeli produk yang dijual. Selain lokasi fisik, aspek digital juga dapat digunakan sebagai
lokasi penjualan, misalnya media sosial, marketplace, website, dan platform digital lainnya.
Promosi (Promotion)
Jika ketiga unsur di atas telah terpenuhi, maka sudah saatnya untuk menerapkan unsur
terakhir, yakni melakukan promosi. Promosi merupakan cara untuk mempromosikan suatu
produk agar dapat menjangkau target market sehingga menghasilkan penjualan.
Orang (People)
People meliputi orang-orang yang menjalankan pemasaran, meliputi customer service, staff
marketing, staff pengemasan, trainer, dan lain sebagainya. Orang-orang tersebut memiliki
tiga aspek utama yang dibutuhkan dalam menjalankan pemasaran, yakni mampu memberikan
layanan yang berkualitas, memiliki semangat tinggi, serta terbuka untuk menerima kritik dan
masukan.
Proses (Process)
Proses merupakan bagaimana produk dapat sampai ke pelanggan. Proses dapat berupa
prosedur, alur, atau mekanisme yang perlu dilakukan oleh pelanggan untuk dapat
mendapatkan produk tersebut. Oleh sebab itu, proses harus diatur dan diperhatikan agar dapat
berjalan selancar mungkin tanpa hambatan.
Physical Evidence
Physical evidence merupakan bukti fisik atas segala sesuatu yang dilihat pelanggan ketika
mereka melakukan pembelian. Bukti fisik dapat berupa tanda terima, kwitansi pengiriman,
kemasan produk, logo, hingga desain interior toko. Dengan bukti fisik, pelanggan dapat lebih
yakin untuk menggunakan produk tersebut.
Manfaat Bauran Pemasaran
Pada dasarnya, bauran pemasaran memiliki manfaat untuk meningkatkan hasil penjualan.
Beberapa manfaat lain dari bauran pemasaran adalah sebagai berikut:
1. Menentukan efektivitas pemasaran dan laba atas investasi (ROI).
2. Membangun wawasan yang efektif tentang tren dan variabel masa depan.
3. Mengelola dan mengalokasikan anggaran yang efektif.
4. Mengelola kualitas data dari berbagai saluran, sumber, dan sistem.

D. Ekuitas Merek
• Menurut Kotler dan Keller (2009), ekuitas merek adalah nilai tambah yang diberikan
pada produk dan jasa. Nilai ini bisa dicerminkan dalam cara konsumen berpikir,
merasa, dan bertindak terhadap merek, harga, pangsa pasar, dan profitabilitas yang
dimiliki perusahaan. Ekuitas merek merupakan aset tak berwujud yang penting, yang
memiliki nilai psikologis dan keuangan bagi perusahaan.
• Menurut Durianto (2001), ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas merk
yang berkaitan dengan suatu merk, nama dan simbolnya, yang menambah atau
mengurangi nilai yang diberikan oleh suatu barang dan jasa kepada perusahaan atau
pelanggan.

Contoh Ekuitas Merek

Salah satu brand yang memiliki ekuitas merek tinggi adalah Indomie, merek mi instan paling
populer di Indonesia. Indomie dianggap sebagai salah satu contoh ekuitas merek lantaran
memiliki elemen-elemen berikut.

1. Brand Awareness: Hampir seluruh lapisan masyarakat di Indonesia mengenal


Indomie. Merek ini bahkan seperti menjadi sinonim dari kata mi instan dan sering kali
digunakan sebagai referensi dalam berbagai aspek budaya populer.
2. Brand Associations: Banyak orang menganggap bahwa Indomie adalah makanan
cepat saji yang lezat dan dapat diandalkan. Dengan berbagai varian rasa yang unik,
Indomie berhasil menciptakan asosiasi positif dengan konsumennya.
3. Customer perception: Dengan harga terjangkau, Indomie menawarkan kualitas dan
nilai yang tinggi bagi konsumennya. Ini tentunya membantu memperkuat ekuitas
mereknya.
4. Brand Loyalty: Banyak konsumen yang setia pada Indomie dan memilihnya sebagai
mi instan pilihan mereka. Hal ini menunjukkan tingkat loyalitas konsumen terhadap
merek ini sangatlah tinggi.
5. Brand identity: Indomie dikenal memiliki kualitas produk yang konsisten. Rasa dan
tekstur mi-nya bahkan telah menjadi standar bagi para konsumennya.
6. Brand Image: Indomie terus berinovasi dengan menciptakan varian rasa baru dan
melakukan kampanye pemasaran yang efektif. Ini membantu menjaga relevansi dan
daya tarik merek di mata konsumen.

___________________________________________________________________________

3. Tahap – tahap dalam riset pemasaran


Riset pasar merupakan proses menganalisis layak atau tidaknya suatu produk atau layanan
baru untuk konsumen. Cara melakukannya harus sistematis dan terstruktur agar hasil yang
diperoleh lebih rapi dan akurat.
Tujuan melakukan riset pasar adalah untuk memahami peluang produk atau jasa di lapangan.
Setelah memperoleh data yang diinginkan, Anda bisa menyusun berbagai strategi lanjutan
untuk pemasaran produk tersebut.
A. Tahapan Riset Pasar yang Benar
1. Merumuskan Masalah
Proses perumusan masalah bertujuan untuk memahami apa tujuan dari riset pasar tersebut.
Sehingga, informasi yang nantinya diperoleh akan berguna untuk proses pemasaran di masa
depan.
Rumusan masalah biasanya dibuat dalam bentuk pertanyaan dari objek riset yang ingin Anda
ketahui. Dengan demikian, hasil riset harus menjawab semua pertanyaan dalam rumusan
masalah tersebut.
2. Menentukan Desain Riset
Desain riset merupakan prosedur mengenai pengambilan data, pengujian hipotesis, dan
berbagai metode untuk mengumpulkan quisioner. Sebelum melakukan riset, Anda harus
menyusun desainnya terlebih dahulu.
Tujuannya adalah agar proses riset pasar lebih efektif dan efisien karena sudah terencana
sebelumnya.

3. Merancang Metode Pengumpulan Data


Tahapan riset pasar yang ketiga adalah dengan merancang metode pengumpulan data.
Sumber data yang harus Anda peroleh yaitu primer atau langsung diperoleh dari lapangan.
Artinya Anda harus terjung langsung.
Sedangkan data sekunder adalah data penunjang yang diambil dari referensi valid. Misalnya
buku, jurnal, atau sumber valid lainnya. Kedua data tersebut harus terdapat dalam hasil riset
pasar.
4. Mengambil Sampel dan Mengumpulkan Data
Untuk pengambil sampel dan menumpulkan data, Anda bisa menggunakan berbagai metode.
Misalnya adalah observasi lapangan, mengisi kuesioner, atau dengan wawancara.
5. Melakukan Analisis dan Interpretasi Data
Tahapan riset pasar ini merupakan pengolahan data lebih lanjut yang diperoleh dari
pengumpulan data. Hasilnya akan dijadikan dasar penyusunan laporan.
6. Menyusun Laporan Riset
Laporan riset merupakan tahapan akhir dari riset pasar. Dalam laporan ini Anda harus
menyertakan kesimpulan dari hasil riset tersebut.

B. Tujuan Penelitian Adalah


Menurut situs Editage Insight, tujuan penelitian adalah tujuan keseluruhan dari dilakukannya
penelitian. Tujuan penelitian ini bisa menambah pengetahuan di area (topik) tersebut, untuk
menunjukkan kesenjangan yang ada dalam ilmu tersebut, atau untuk merancang dan menguji
solusi dari masalah yang ada.
Tujuan penelitian bisa ditulis dengan dua cara yaitu:
• Dengan kalimat aktif: misalnya menggunakan kata untuk memahami, untuk
menemukan, untuk mengetahui, untuk menjelaskan, untuk menguraikan dan lainnya.
Sementara itu dalam penelitian kuantitatif biasanya menggunakan kata-kata untuk
memahami, untuk menemukan, untuk menjelaskan, dan untuk menguraikan.
• Dengan kalimat pasif: misalnya agar dapat diketahui, agar dapat dijelaskan, dan
lainnya.
C. Menentukan populasi dan sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang memiliki
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.
Sehingga dalam melakukan penelitian, seorang peneliti perlu menentukan
karakteristik dari objek penelitian. Baru kemudian mencari populasi atau objek penelitian
yang secara keseluruhan memenuhi kriteria tersebut.
2. Sampel
Sampel didefinisikan sebagai bagian dari keseluruhan serta karakteristik yang dimiliki
oleh sebuah populasi. Dijelaskan pula pengambilan sampel dilakukan peneliti karena
beberapa kondisi. Pertama, karena jumlah suatu objek penelitian sangat besar dan peneliti
tidak mungkin meneliti objek satu per satu secara keseluruhan.
Kedua, bertujuan untuk mempelajari objek penelitian dalam skala kecil yang
kemudian diberlakukan kepada keseluruhan objek penelitian. Sehingga bisa memanfaatkan
waktu sebaik mungkin karena tidak perlu meneliti objek yang jumlahnya terlalu banyak dan
karakternya terlalu beragam.
Lalu, apa perbedaan populasi dan sampel beserta contohnya?
Perbedaan populasi dan sampel terletak pada segi jumlah. Populasi adalah keseluruhan dari
objek penelitian sedangkan sampel adalah sebagian kecil atau separuh dari objek penelitian
tersebut. Contohnya: peneliti perlu melakukan survei di desa A tentang tingkat kepuasan
terhadap layanan perusahaan X. Berhubung jumlah masyarakat di desa tersebut mencapai 500
orang (jumlah populasi). Maka peneliti mencoba melakukan efisiensi waktu dan tenaga
dengan mengambil sampel sebanyak 10 orang atau lebih dan bisa juga kurang.

1. Instrumen Pengumpulan data (Observasi, Kuesione/angket dan wawancara)


Teknik pengumpulan data dapat dijelaskan sebagai cara atau metode yang digunakan peneliti
untuk mengumpulkan berbagai informasi, data maupun fakta pendukung lainnya yang akan
digunakan untuk keperluan penelitian. Umumnya, teknik pengumpulan data bergantung pada
permasalahan penelitian yang ingin digali dan metode penelitian yang akan digunakan oleh
peneliti.
Sebelum kita membahas instrumen-instrumen apa saja yang bisa kita gunakan saat
mengumpulkan data, ada beberapa prinsip pengumpulan data yang wajib kita pahami.
Prinsip-prinsip tersebut ialah:
• Memastikan data yang diambil lengkap dan berkualitas. Artinya, data yang diambil
benar-benar lengkap untuk menjawab permasalahan penelitian dan berkualitas untuk
menguji validitas dan reliabilitasnya di dalam proses analisa data.
• Data yang diambil adalah data yang bersifat faktual, nyata dan benar adanya.
• Ketika data dikumpulkan, maka data tersebut dipastikan diambil dari sumber yang
objektif, bukan suatu perkiraan atau pengandaian.
• Menggunakan teknik maupun instrumen penelitian yang tepat, baik dari jenisnya,
kegunaan, waktu pengumpulan, hingga relevansi datanya.
• Melindungi dan menjamin kerahasiaan data dari subjek atau responden penelitian.
instrumen dan teknik apa saja yang bisa kita gunakan untuk mengumpulkan data sesuai
dengan pendekatan metode penelitian?

Secara umum, beberapa instrumen yang dapat digunakan antara lain:

1. Kuesioner (Angket)

Instrumen penelitian yang satu ini merupakan instrumen yang paling banyak digunakan di
dalam melakukan riset pasar. Instrumen ini dapat dibuat dengan cara menyusun daftar
pertanyaan yang terstruktur untuk dijawab oleh sejumlah responden.
Keunggulan dari instrumen penelitian ini ialah sifatnya yang fleksibel untuk dibuat, di mana
peneliti dapat menyusun sejumlah pertanyaan sesuai dengan sasaran permasalahan yang ingin
dijawab.

Selain itu, dalam proses pembuatan maupun pengadministrasian instrumennya juga tergolong
efisien. Melalui sejumlah pertanyaan yang dibuat dan diisi langsung oleh subjek penelitian,
peneliti mampu mendapatkan berbagai insight yang valid dalam kurun waktu yang singkat.

2. Interview (Wawancara)

Secara sederhana, wawancara adalah teknik pengumpulan data di mana interviewer (orang
yang menjadi penanya di dalam proses wawancara) mengajukan sejumlah pertanyaan yang
dijawab oleh interviewee (responden yang menjawab di dalam proses wawancara).

Sebelum proses wawancara berlangsung, peneliti menyusun panduan wawancara berdasarkan


ranah permasalahan yang ingin digali. Panduan wawancara bisa disusun secara terstruktur
maupun tidak terstruktur.

Ketika proses wawancara berlangsung, peneliti dapat merekam dan mencatat respon
dari interviewee yang hasilnya dapat diuraikan dan diolah menjadi data di dalam penelitian.

3. Observasi (Pengamatan)

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati langsung
subjek penelitian yang diteliti. Sebelum proses observasi berlangsung, peneliti perlu
mempersiapkan instrumen penelitian yang dapat disebut sebagai lembar pengamatan. Isi dari
lembar pengamatan ini berupa checklist yang di dalamnya terdapat perilaku atau hal-hal yang
ingin diteliti dari subjek penelitian. Selain itu, hal lain yang perlu disiapkan ialah
merencanakan proses pencatatan pengamatan dan juga menentukan alat bantu yang
dibutuhkan untuk merekam hasil observasi.

1. Pengolahan data Penelitian ( Setelah semua kuesioner sudah diisi oleh Responden,
dilakukan tabulasi dengan Ms. Excel lalu olah data dengan software SPSS dll)

Pengolahan Data Kuantitatif


1. Editing
Pada tahap ini, data yang sudah terkumpul melalui daftar pertanyaan atau wawancara perlu
dibaca kembali.
Hal ini dilakukan untuk melihat apakah ada hal-hal yang masih meragukan dari jawaban
responden atau tidak.
2. Koding

Setalah tahap editing selesai, maka data yang berupa jawaban responden tersebut
perlu diberi kode. Tujuannya untuk memudahkan dalam proses menganalisis data. Tahap
pengkodean adalah mempelajari jawaban responden, memutuskan perlu tidaknya jawaban
tersebut dikategorikan terlebih dahulu, dan memberikan kode pada jawaban yang ada. Tahap
ini harus dilakukan untuk setiap pertanyaan dalam kuesioner atau angket, satu demi satu.
3. Tabulasi Data
Tabulasi data adalah proses pengolahan yang dilakukan dengan cara memasukkan data ke
dalam tabel.
Tabulasi data juga bisa dikatakan sebagai penyajian data dalam bentuk tabel atau daftar untuk
memudahkan dalam evaluasi dan pengamatan.
Hasil tabulasi data ini bisa menjadi gambaran tentang hasil penelitian.
4. Analisis Data
Statistik sangat berperan dalam penelitian, baik dalam penyusunan, perumusan hipotesis,
pengembangan alat dan instrumen penelitian, dan juga dalam analisis data.
5. Interpretasi Data
Setelah data yang terkumpul dianalisis dengan teknik statistik.
Maka hasilnya harus diinterpretasi atau ditafsirkan agar kesimpulan-kesimpulan penting
mudah diketahui oleh pembaca.
6. Generalisasi dan Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data, peneliti bisa membuat generalisasi dan
kesimpulan dari hasil penelitiannya.
Generalisasi dapat disebut sebagai suatu hal yang berkaitan dengan pembentukan gagasan
atau simpulan umum dari suatu kejadian.

Jika ketika Data Diolah lalu hasilnya tidak valid, apa yang dilakukan ?
Ada beberapa cara yang bisa digunakan dalam mengatasi data tidak valid, diantaranya yaitu
Memperbaiki pernyatan dalam angket yang tidak valid dan membagikan ulang kepada
responden untuk mengisi kembali pernyataan yang tidak valid atau Melakukan drop terhadap
pernyataan yang tidak valid.

1. Laporan penelitian : intrepretasi output (hasil olah data) penelitian dalam bentuk
narasi, lalu di buat dalam bentuk laporan penelitian.
interpretasi data merupakan proses terjadinya data yang dianalisis dan dilihat dari sisi yang
dapat memberikan sebuah makna terhadap data tersebut, yang mana data tersebut
memungkinkan untuk ditarik arti dari kesimpulan yang relevan dan juga bermanfaat.
Peneliti akan melakukan analisis data berdasarkan hipotesis yang telah ditetapkan, yaitu:
- H1 : Keterlibatan konsumen mempengaruhi brand loyalty terhadap kamera DSLR
Sony Alpha.
- H2 : Brand trust mempengaruhi brand loyalty terhadap kamera DSLR Sony Alpha.
- H3 : Keterlibatan konsumen dan brand trust mempengaruhi brand loyalty terhadap
kamera DSLR Sony Alpha.
- H4: Lama keanggotaan memiliki hubungan terhadap keterlibatan konsumen, brand
trust, dan brand loyalty.

Agar dapat membuktikan hipotesis tersebut, metode analisis data yang digunakan adalah
distribusi frekuensi, tabulasi silang, korelasi, regresi linier, dan regresi berganda. Bab ini akan
dibagi ke dalam dua bagian, yaitu analisis data dan interpretasi data.
Pada bagian pertama yaitu interpretasi data, peneliti akan memaparkan hasil penelitian yang
berasal dari kuesioner sebagai data primer dan kemudian menyajikannya dengan formula dan
rumus yang telah ditentukan.
Interpretasi Data:
Pada uji validitas ini, akan dilihat valid tidaknya data yang diperoleh peneliti, akan merujuk
pada ketepatan alat ukur/skala/instrumen yang digunakan oleh peneliti yaitu kuesioner. Suatu
kuesioner dikatakan valid apabila tiap pertanyaan mampu mengukur atau mengungkap apa
yang diukur oleh kuesioner tersebut.
Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan pada variabel keterlibatan konsumen yang terdiri
dari 10 atribut, brand trust yang terdiri dari 12 atribut, dan brand loyalty yang terdiri dari 11
atribut. Kriteria penilaian valid atau tidaknya pertanyaan pada kuesioner itu didasarkan pada
perbandingan nilai r hitung dengan r tabel.
Untuk mendapatkan nilai r tabel digunakan rumus:
𝑡
r=
√𝑑𝑓 + 𝑡 2⁄

r = nilai r tabel,
t = nilai t tabel dan
df = derajat bebas

Anda mungkin juga menyukai