PENDAHULUAN
Pada dasarnya tujuan dalam mendirikan perusahaan adalah mencari laba yang
semaksimal mungkin. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan itu
sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam memasarkan produknya, yaitu
bila perusahaan dapat menjual produknya dengan harga yang menguntungkan pada
tingkat kualitas yang diharapkan, serta mampu mengatasi tantangan dari para pesaing
terutama dalam bidang pemasaran. Oleh karena itu, menarik konsumen melakukan
pembelian, maka perusahaan harus bisa menerapkan suatu strategi pemasaran yang
tepat sesuai dengan kondisi pasar yang dihadapi. Keberhasilan strategi pemasaran
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu riset dan analisis pasar, keputusan tentang
produk, penetapan harga, promosi, dan distribusi. Agar produk yang dipasarkan dapat
berhasil, maka perusahaan harus menggunakan konsep pemasaran yang meliputi
manfaat, mutu atau kualitas dan kepuasan antara kebutuhan dengan keinginan. Oleh
karena itu perusahaan harus bisa mempengaruhi konsumen untuk dapat menciptakan
permintaan atas produknya. Sedangkan alat yang digunakan perusahaan untuk,
memperkenalkan produk dan mendorong masyarakat melakukan pembelian adalah
promosi. Hal inilah yang kemudian melatarbelakangi penyusunan makalah “Aspek
Pasar dan Pemasaran dalam Studi Kelayakan Proyek Peternakan ini.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimanakah pentingnya Riset pasar?
1.2.2 Bagaimana Konsep Pemasaran?
1.2.3 Unsur apa saja yang mempengaruhi Pemasaran?
1.3 Tujuan Penulisan
Untuk memenuhi tugas kelompok pengantar Bisnis & untuk menambah pengetahuan
dalam memahami tentang Pemahaman Pasar & Pemasaran.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1 Pengertian
1. Perumusan masalah
2. Penentuan tujuan riset pasar
3. Pengumpulan data
4. Analisis data
5. Interpretasi hasil riset pasar
6. Perbedaan Riset Pasar dengan Riset Pemasaran
7. Banyak orang yang memiliki pemahaman yang keliru mengenai pengertian antara
Riset Pasar dan Riset Pemasaran. Sejatinya kedua hal tersebut memiliki arti yang
berbeda meski terdapat keterkaitan antara satu dengan lainnya. Riset pasar adalah
aktivitas riset yang menitikberatkan pada kondisi pasar yang telah ditetapkan
sebelumnya. Disamping itu riset pemasaran mempunyai pengertian yang lebih luas.
Riset pemasaran tidak fokus pada variabel pasar maupun produk saja akan tetapi
meliputi variabel yang lainnya dalam tinjauan pemasaran. Secara sederhana riset
pasar merupakan bagian dari aktivitas riset pemasaran.
2.1.2 Informasi Yang Diperoleh dari Riset Pasar
Ada 4 informasi dasar yang dapat ditemukan saat melakukan riset, diantaranya :
1. Karakter Pelanggan. Salah satu informasi yang dapat ditemukan saat melakukan
riset pasar adalah karakteristik pelanggan yang merupakan target pasar sekaligus
perkiraan jumlah target pasar tersebut di area yang menjadi sasaran usaha. Melalui
informasi tersebut maka dapat menjadi pertimbangan dalam pengembangan produk
selanjutnya yang disesuaikan dengan profile target pasar.
2. Tingkat Kebutuhan Produk. Informasi selanjutnya adalah kita dapat mengetaui
apakah produk yang dijual di masyarakat merupakan produk yang benar-benar
diperlukan. Hal yang harus dihindari adalah jangan sampai produk yang kita jual
sama sekali tidak diperlukan oleh masyarakat yang menjadi target pasar karena
strategi pemasaran seperti apapun tidak akan efektif apabila informasi fundamental ini
tidak ditindaklanjuti.
3. Pesaing. Informasi mengenai pesaing maupun potensi pesaing juga dapat kita peroleh
melalui riset pasar. Dengan adanya informasi ini maka menjadi masukan bagi
penyusunan strategi pemasaran berikutnya.
2
4. Kendala. Hal yang tidak kalah penting adalah informasi mengenai kendala yang ada
di lapangan. Mengetahui kendala berarti dapat segera melakukan antisipasi terhadap
kendala tersebut. Kendala yang terjadi misalkan kurangnya sarana dan prasarana,
peraturan pemerintah yang tidak sesuai, atau sulitnya vendor yang ada. Kendala
lainnya juga dapat berupa ketidaksesuaian harga yang tertera dengan kemampuan dari
target pasar (pelanggan).
Sumber dari riset primer merupakan target pasar atau target riset secara langsung. Tujuan
riset pasar primer ini yaitu melakukan pengumpulan informasi untuk mengetahui
kondisi/keadaan pasar terkini.
Cara yang dilakukan dalam memperoleh data melalui riset primer seperti :
2. Riset Sekunder
Pada riset sekunder data diperoleh laporan/publikasi/hal yang berkaitan yang telah diterbitkan
secara umum. Riset sekunder memiliki tujuan untuk menganalisis data yang telah tersedia
yang kemudian menjadi pertimbangan sebuah strategi pemasaran yang jitu.
1. Interview/Wawancara
3
2. Kuisioner
3. Survey
Metode ini pada dasarnya memiliki sedikit kesamaan dengan metode kuisioner yaitu
dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada pelanggan. Namun pada metode survey
dilakukan lebih menyeluruh dengan sampel pelanggan yang lebih banyak sehingga dapat
lebih mewakili responden (pelanggan) secara keseluruhan.
Langkah focus group discussion pada riset pasar yaitu membentuk grup diskusi yang
terdiri dari sample responden potensial atau pelanggan utama. Pembahasan diskusi adalah
lebih bersifat mengencourage peserta agar menyampaikan segala hal yang mereka butuhkan,
bagaimana kesan saat memakai produk kita, dan kritik dan saran terhadap produk yang kita
hasilkan. Informasi itulah yang nantinya akan menjadi pertimbangan bagi strategi pemasaran
selanjutnya. Seperti halnya dengan kuisioner dan survey maka diperlukan imbalan bagi
peserta grup diskusi ini.
5. Observasi
Cara ini merupakan cara untuk mengumpulkan data dengan melakukan pengamatan
secara langsung kondisi yang ada di pasar. Terkait dengan jumlah penjualan suatu produk di
berbagai outlet maupun ketertarikan pelanggan/calon pelanggan terhadap produk pesaing.
Langkah ini cukup efektif namun memerlukan tenaga dan biaya yang besar karena
cakupannya yang luas.
4
2.2 Konsep Pemasaran
Dalam konsep dasar pemasaran ada enam konsep yaitu:
1. Konsep Produksi
Yaitu suatu konsep dimana konsumen lebih menyukai produk yang dapat ditemukan
dimana-mana dengan harga yang murah. Jadi orientasi konsep ini lebih mengarah pada upaya
pencapaian efisiensi produk yang tinggi dan distribusi yang sangat luas. Tugas manajemen
disini adalah memperbanyak produksi barang karena konsumen dianggap akan menerima
hasil produksinya yang terjangkau dimana-mana.
2. Konsep Produk
Menyatakan bahwa akan lebih menyukai produk yang menawarkan mutu, kualitas,
performansi dan karakter terbaik. Dimana tugas manajemen disini ialah membuat produk
yang berkualitas tinggi dan penampilan yang terbaik & menarik.
3. Konsep Penjualan
Menyatakan bahwa konsumen dengan dibiarkan begitu saja atau apa adanya,
organisasi harus berusaha melaksanakan promosi yang menarik para konsumen.
4. Konsep Pemasaran
Menyatakan bahwa kunci dalam mencapai tujuan sebuah organisasi bisnis meliputi
penentuan kebutuhan & keinginan pasar sebagai sasaran serta memberi kepuasan yang sesuai
secara efektif & efisien dibandingkan dengan para pesaing.
5
sejak saat produk selesai diproduksi dan disimpan dalam gudang sampai dengan produk
tersebut diubah kembali dalam bentuk uang tunai.
Menurut Mulyadi Biaya Pemasaran adalah biaya yang meliputi semua biaya yang terjadi saat
produk selesai diproduksi dan disimpan dalam gudang sampai produk tersebut diubah
kembali dalam bentuk uang tunai.
Sedangkan menurut Supriyono, biaya pemasaran adalah sebagai berikut : “Biaya pemasaran
adalah meliputi semua biaya dalam rangka menyelenggarakan kegiatan pemasaran.”
Hansen dan Mowen yang diterjemahkan oleh Thomson Learning menyatakan bahwa biaya
pemasaran adalah biaya-biaya yang diperlukan untuk memasarkan, mendistribusikan, dan
melayani produk atau jasa.
6
2. Biaya untuk memenuhi pesanan ( order filling costs). Yaitu semua biaya yang
dikeluarkan untuk mengusahakan agar supaya produk sampai ke tangan pembeli dan
biaya-biaya untuk mengumpulkan piutang dari pembeli. Contoh biaya yang termasuk
dalam golongan ini adalah biaya pergudangan, biaya pembungkusan dan pengiriman,
biaya angkutan, dan biaya penagihan.
7
3. Analisis biaya pemasaran menurut usaha pemasaran. Adalah. menurut jenis produk,
menurut daerah pemasaran, menurut besar pesanan dan menurut saluran distribusi.
1. Meningkatkan kualitas dan standar produk, Guna dapat memanfaatkan peluang dan
potensi pasar di kawasan asia tenggara dan pasar global, maka produk yang dihasilkan
8
UMKM haruslah memenuhi kualitas dan standar yang sesuai dengan kesepakatan asia
tenggara dan negara tujuan.
2. Meningkatkan akses finansial; seperti terhadap aspek formalitas, karena banyak UMKM
yang tidak memiliki legal status, aspek skala usaha, dimana sering sekali skema kredit yang
disiapkan perbankan tidak sejalan dengan skala usaha UMKM, dan aspek informasi, dimana
perbankan tidak tahu UMKM mana yang harus dibiayai, sementara itu UMKM juga tidak
tahu skema pembiayaan apa yang tersedia di perbankan. Oleh karena itu, maka ketiga aspek
ini harus diatasi, diantaranya dengan peningkatan kemampuan bagi SDM yang dimiliki
UMKM, perbankan, serta pendamping UMKM.
3. Meningkatkan kualitas SDM dan jiwa kewirausahaan UMKM; Secara umum kualitas
SDM pelaku UKM di Indonesia masih rendah. Terlebih lagi spirit kewirausahaannya.
Pemerintah harus melakukan langkah kongkrit, seperti penyusunan grand strategy
pengembangan kewirausahaan dan pelaksanaan dilapangan yang dilakukan dalam kaitannya
dan bertanggung jawab. Hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah perlunya dukungan
modal awal terutama bagi wirausaha pemula.
4. Memfasilitasi UKM berkaitan akses informasi dan promosi di luar negeri; Bagian
terpenting dari proses produksi adalah masalah pasar. Oleh karena itu maka pemberian
informasi dan promosi produk-produk UMKM, khususnya untuk memperkenalkan di pasar
asia tenggara harus ditingkatkan lagi. Promosi produk, bisa dilakukan melalui dunia maya
atau mengikuti kegiatan-kegiatan pameran di luar negeri. Manfaat dari regulasi tersebut dapat
dilihat dari dua sisi, yakni dari sisi pemerintah sebagai pembuat regulasi dan dari sisi
pengusaha sebagai obyek perizinan. Bagi pemerintah, perizinan diperlukan untuk menjaga
ketertiban umum dan memberikan perlindungan kepada masyarakat secara luas. Bagi
pengusaha, perizinan seharusnya memberi manfaat sosial dan ekonomi. Bila suatu kebijakan
atau regulasi tidak sesuai dengan harapan, tentunya kebijakan tersebut harus dievaluasi
karena adanya evaluasi akan diperoleh masukan yang berkaitan dengan ketidaksesuaian
kebijakan dengan kinerja yang diharapkan hasilnya. Jadi, evaluasi membantu pengambil
kebijakan pada tahap penilaian kebijakan terhadap proses pembuatan kebijakan. Evaluasi
kebijakan tidak hanya menghasilkan kesimpulan mengenai berapa jauh masalah telah
terselesaikan, tetapi memberi masukan pada klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai yang
mendasari kebijakan, membantu dalam penyesuaian, dan perumusan kembali masalah.
Pemerintah membuat kebijakan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi yang terkait
langsung dengan UKM yaitu telah dicangkannya tiga butir kebijakan pokok di bidang
9
ekonomi. Pertama, adalah peningkatan layanan jasa keuangan khususnya untuk pelaku UKM,
yang meliputi perbaikan layanan jasa perbankan, pasar modal, multifinance, asuransi.
Kebijakan pokok kedua adalah peningkatan infrastruktur layanan jasa keuangan, berupa
akses pasar, layanan penagihan dan pembayaran, kemudahan investasi dan menabung, serta
dukungan umum atas pelaksanaan transaksi perdagangan. Peningkatan layanan jasa dan
infrastruktur pendukungnya tidak akan berarti banyak tanpa upaya pembenahan menyeluruh
untuk meningkatkan kemampuan entrepreneurship bagi pelaku UKM. Kebijakan pokok
ketiga adalah meningkatkan kemampuan dan penguasaan aspek-aspek teknis dan manajemen
usaha, pengembangan produk dan penjualan, administrasi keuangan, dan kewirausahaan
secara menyeluruh.
Usaha dalam menjamin kemajuan dan pengembangan UKM juga diprogramkan oleh
Departemen Keuangan melalui SK Menteri Keuangan (Menkeu) No.316/KMK.016/1994. SK
tersebut mewajibkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyisihkan 1-5% laba
perusahaan bagi Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK). Kewajiban BUMN untuk
menyisihkan labanya 1-5% belum dikelola dan dilaksanakan dengan baik. Studi oleh Sri
Adiningsih (2003: 4) dijelaskan bahwa kebanyakan BUMN memilih persentase terkecil, yaitu
1 % dari labanya, sementara itu banyak UKM yang mengaku kesulitan mengakses dana
tersebut. Selain itu kredit perbankan juga sulit untuk diakses oleh UKM, di antaranya karena
prosedur yang rumit serta banyaknya UKM yang belum bankable.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jika kalian ingin memahami Pasar & Pemasaran maka yang harus kalian
pahami adalah tentang Riset Pasar , Konsep Pasar ,& Biaya Pemasaran yang
dimaksud dengan :
- Riset Pasar = Aktivitas riset/research/penelitian yang dilakukan di
dalam bidang pemasaran.
- Konsep Pasar = Konsep-konsep yang harus dipahami diantaranya
Konsep Produksi ,Konsep Produk,Konsep Penjualan,Konsep
Pemasaran,Konsep Pemasaran Sosial,& Konsep Pemasaran Global.
- Biaya Pemasaran = Semua biaya yang terjadi sejak saat produk selesai
diproduksi dan disimpan dalam gudang sampai dengan produk tersebut diubah
kembali dalam bentuk uang tunai.
3.2 Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
https://jurnalmanajemen.com/riset-pasar/
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2015/03/enam-konsep-pemasaran-dan-tujuannya.html
http://www.pengertianku.net/2015/04/pengertian-riset-pasar-dan-tujuannya.html
12