Anda di halaman 1dari 24

STUDI KELAYAKAN BISNIS

ASPEK PEMASARAN DAN PASAR

Kelompok 2 :
1. Chandrika Amaranila 201960158
2. Tiara Amelia Midas 201960159
3. Farah Nadiyah Apriliany 201960130
4. Irene Rahmadhita 201960136
5. Fitria Nuraisyah 201960259
6. Annisa Mujahidah 201960230
7. Sarah Sajidah R 201960188

ANALISIS PELUANG PASAR


Market opportunity analysis atau Analisis peluang pasar adalah suatu proses riset pasar terhadap
faktor-faktor lingkungan ekstern yang memengaruhi kegiatan usaha perusahaan tersebut.
Lingkungan ekstern merupakan kekuatan yang tidak dapat dikendalikan, sehingga perusahaan
harus menyesuaikan diri, dan juga menghasilkan ancaman dan peluang. /sebuah analisis segmen
pasar untuk menemukan potensi terbaik berdasarkan pertimbangan permintaan dan persaingan.
Analisis dan evaluasi tidak hanya untuk situasi saat ini, tetapi juga untuk situasi masa depan yang
mungkin terjadi.

Adapaun tujuan analasis peluang pasar


Analisis pasar memiliki beberapa tujuan utama, salah satunya adalah untuk menentukan
kebutuhan konsumen yang ingin dipenuhi oleh perusahaan, dan untuk menentukan bagaimana
merancang dan menentukan penawaran untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Berikut ini adalah
tujuan analisis pasar yang lebih rinci:

 Agar lebih mengenal lingkungan pasar.


 Pelajari lebih lanjut tentang jenis pasar.
 Pemahaman yang lebih jelas tentang karakteristik pasar.
 Siap menghadapi pesaing.
 Dapat menerapkan kebijakan pemasaran.
 Mampu membuat rencana pemasaran.
 Dapat mempelajari lebih lanjut tentang karakteristik pasar.
Untuk meningkatkan penjualan, analisis pasar akan menguntungkan perusahaan yaitu dapat
meningkatkan omset penjualan, memperoleh keuntungan yang diharapkan dan meningkatkan
produksi. Selain itu, produk atau komoditas yang dijual oleh perusahaan akan semakin terkenal,
dan produksi perusahaan akan meningkat, dipengaruhi oleh konsumen dan perusahaan bisa
bertahan

Pentingnya analisis pasar :


Salah satu faktor yang mempengaruhi analisis permintaan pasar adalah tingkat frekuensi
pembelian barang oleh konsumen atau pembeli. Hal ini menunjukkan apakah konsumen sering
membeli barang dan bergantung pada tingkat konsumsi barang tersebut.

Analisis pasar memang sangat penting terutama bagi para pemasar yang berpedoman pada ide-
ide pemasaran. Untuk memilih dan menentukan keputusan pemasaran yang efektif atau tepat,
penting untuk memahami pasar. Lima hal yang harus Anda ketahui dalam analisis pasar
adalah:

 Gambaran umum tentang struktur produk pasar, yaitu menentukan sekumpulan


produk yang dapat diusulkan untuk memenuhi kebutuhan dasar, kemudian menganalisis
tingkat kemampuan untuk mengganti atau mengganti produk tersebut.
 Batasan pasar yang relevan, yaitu batas kelompok pesaing paling relevan yang dapat
ditentukan, misalnya, antara merek atau pemasar lain yang memenuhi kebutuhan pangsa
pasar yang sama.
 Analisis permintaan industri, mempelajari siapa, mengapa dan bagaimana konsumen
atau pelanggan membeli jenis produk yang dijual di pasar.
 Analisis permintaan merek adalah untuk memahami bagaimana pembeli memilih
antara merek atau penjual di pasar yang relevan.
 Identifikasi, berdasarkan penelitian perusahaan tentang peluang pasar dan potensi pasar

Tahapan atau langkah-langkah analisis pasar :

1. Menentukan pasar bersangkutan (pasar relevan)


Langkah pertama atau langkah awal yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi pasar
bersangkutan. Pasar bersangkutan adalah rangkaian produk atau jasa di seluruh struktur
pasar produk, yang menurut manajemen sangat penting dan strategis.
2. Identifikasi segmen pasar
Pada langkah ini, manajer harus memahami berbagai metode pengelompokan konsumen
ke dalam segmen yang anggotanya memberikan tanggapan yang sama terhadap rencana
pemasaran tertentu. Ada beberapa aturan untuk menentukan segmentasi pasar yang baik,
seperti segmen pasar yang harus mudah dijangkau agar proses pemasaran bisa lebih
efektif.
Segmentasi pasar harus mudah diukur dan cocok untuk pemasar. Menurut kelayakan
pemasar, artinya mereka dapat mengukur segmentasi pasar berdasarkan kapabilitas
pemasaran produk. Jika segmen pasar yang dipilih memiliki banyak kendala, proses
pemasaran tidak akan berjalan mulus.
3. Evaluasi permainan
Manajemen harus mengevaluasi produk / mereknya berdasarkan kutipan pesaing. Salah
satu cara paling efektif untuk memperoleh informasi penting tentang pesaing adalah
melalui kecerdasan bersaing.

4. Mengidentifikasi pasar sasaran yang potensial


Langkah terakhir yang harus Anda lakukan adalah melakukan analisis pasar adalah
menentukan pasar sasaran. Tujuan akhir dari tahap ini adalah menentukan peluang
terbaik untuk menciptakan pelanggan yang puas dan setia.
5. Menganalisis kebutuhan utama pasar bersangkutan
Langkah kedua dari analisis pasar adalah menganalisis kebutuhan utama pasar
bersangkutan. Persyaratan utama ini mencakup persyaratan di tingkat kategori produk.
Pada langkah kedua, manajemen harus mencoba mendeskripsikan profil atau
karakteristik pembeli dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelian
semua merek dan produk di pasar bersangkutan. Dengan kata lain, manajemen harus
bekerja keras untuk mendiagnosis siapa yang menjadi pembeli dan non-pembeli di pasar
bersangkutan, dan mengapa mereka membeli atau tidak membeli produk.
6. Menganalisis permintaan selektif di pasar yang relevan
Saat melakukan langkah analisis pasar, permintaan selektif adalah permintaan merek atau
pemasok tertentu di pasar bersangkutan. Saat menganalisis permintaan selektif,
manajemen akan lebih fokus pada pemahaman pilihan merek atau pemasok di pasar yang
relevan.
Untuk memeriksa perbedaan, kebiasaan pembeli dan metode pembelian mereka, manajer
pemasaran harus menerapkan strategi segmentasi pasar. Ini termasuk menentukan jenis
proses pengambilan keputusan dan menentukan atribut determinan.

ANALISIS MARKETING MIX


Marketing Mix adalah suatu rangkaian dan kumpulan variabel pemasaran, yang diterapkan oleh
organisasi atau perusahaan, dalam usaha dan aktivitas mencapai tujuannya, khususnya tujuan
pemasaran, menuju target pasar mereka.
Peran bauran pemasaran adalah untuk mensintesis kualitas produk yang terlihat dan tidak terlihat
dengan aspirasi klien yang ditargetkan. Bauran pemasaran untuk produk manufa.ktur akan
berbeda dari produk sebagai layanan.
Elemen dari Strategi Pemasaran 4P :
1. Product (Produk)
Produk adalah jantung dari bauran pemasaran. Semua aktivitas pemasaran dimulai dengan
produk. Produk bukanlah entitas fisik saja; itu menangkap seluruh aspek berwujud dan tidak
berwujud seperti layanan, kepribadian, organisasi, dan ide.
Tanpa suatu produk, kita tidak memiliki harga, promosi atau tempat. Karenanya, dari semua 4 P,
Produknya adalah P yang paling elemental.
Di sini, penting untuk memahami hubunngan tentang produk dan bauran pemasaran. Bauran
produk adalah seluruh rangkaian produk yang ditawarkan perusahaan kepada pelanggannya.
Keputusan mengenai bauran produk akan bergantung pada banyak faktor seperti:
 Rancangan
 Fitur
 Nama merk
 Variasi produk
 Kualitas
 Jasa
 Pengemasan, pengembalian, dll.
2. Price (Harga)
Harga adalah nilai moneter yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh atau memiliki
produk suatu perusahaan. Ini adalah komponen penghasil pendapatan yang penting bagi
perusahaan.
Keputusan penetapan harga harus diambil dengan sangat hati-hati.Jika produk Anda dihargai
terlalu tinggi, produk Anda mungkin akan memberikan kesan berkualitas tinggi. Pada saat yang
sama, ini akan membuat produk Anda ditempatkan di toko terbatas dan. Jadi, pemasar harus tahu
seni menggunakan penetapan harga yang tepat
Keputusan bauran harga perlu mempertimbangkan variabel pemasaran di bawah ini:
 Metode penetapan harga; kebijakan; strategi
 Benefit
 Diskon
3. Promotion (Promosi)
Salah satu stratefi pemasaran 4P ini bertujuan untuk melayani dua tujuan. Pertama, memberi tahu
calon pelanggan tentang produk Anda dan kedua, membujuk mereka untuk membeli produk
Anda.
Strategi promosi dengan demikian akan mencakup berbagai cara yang dapat Anda gunakan
untuk berkomunikasi dengan audiens target. Bauran promosi yang efektif akan memastikan
penjualan yang baik dan pemasar harus berusaha untuk menciptakan lingkungan yang kondusif.
Elemen utama bauran promosi adalah :
 Periklanan
 Penjualan pribadi
 Hubungan Masyarakat
 Pemasaran langsung
 Publisitas -media sosial, cetak, dll.

4. Place (Tempat) atau Distribusi


Tempat atau distribusi fisik berkaitan dengan pengalihan kepemilikan produk dari produsen ke
pelanggan.
Margin keuntungan Anda bergantung pada seberapa cepat Anda dapat menyerahkan barang.
Semakin cepat produk mencapai titik penjualan, semakin besar kemungkinannya untuk
memuaskan pelanggan dan meningkatkan loyalitas merek. Karenanya, faktor Tempat sangat
penting dalam memastikan daya saing produk Anda di pasar.
PENTINGNYA STRATEGI PEMASARAN 4P
Dasar-dasar bauran pemasaran berdasarkan strategi pemasaran 40 akan meningkatkan
kesuksesan produk Anda dengan meemberikan manfaat seperti berikut:
1. Menciptakan sinergi
Strategi pemasaran 4P: Produk, Harga, Promosi, Tempat bila dikombinasikan dengan benar
menciptakan koordinasi yang memberikan promosi yang tepat untuk produk.
2. Loyalitas dan nilai merek
Karena pendekatan ini berfokus pada kebutuhan pelanggan dan kepuasan mereka, produk
tersebut akan menghasilkan loyalitas dan brand awareness yang baik di mata
konsumen.Bergungsi untuk mendekatkan pelanggan. Fitur produk, harga, dan tempat berusaha
untuk memperhitungkan harapan pelanggan. Aspek promosi memberikan kepada pelanggan apa
yang ditawarkan perusahaan Anda dan dengan demikian memposisikan produk dengan lebih
baik. Nantinya, akan ada hubungan yang terjalin dengan baik antara konsumen dan organisasi
bisnis Anda, misalnya: jika harga produk Anda tinggi, maka dalam aktivitas promosi Anda,
Anda harus menargetkan pelanggan dengan demografi yang memiliki penghasilan tinggi, dan
desain produk Anda harus berdasarkan kualitas. Saluran distribusi dan lokasi, dll. Juga akan
dipandu oleh keputusan ini.
Volume penjualan lebih tinggi Hasil dari semua upaya tersebut adalah kepuasan pelanggan yang
lebih tinggi dan pangsa pasar yang lebih besar yang diperparah dengan peningkatan penjualan
produk
Segmentation, Targeting, Positioning
Pengertian STP adalah salah satu model pemasaran yang menerapkan 3 tiga tahapan yaitu
melakukan segmentasi pasar, menargetkan segmen yang diyakini paling menguntungkan dan
memposisikan produk yang dijual dengan cara yang paling bernilai. Model ini dikenal sebagai
salah satu yang paling efektif dan popular yg digunakan hingga saat ini dan banyak diterapkan
dibanyak perusahaan.
Fokus utama dalam model pemasaran STP ini adalah pada pendekatan audiens, bukan produk.
Model ini berfokus pada pemilihan segmen yang paling bernilai bagi bisnis pada saat merancang
strategi pemasaran produk agar penyampaian pesan lebih relevan di setiap segmen audiens
tersebut.
1. Segmentation
Tahapan segmentation dilakukan dengan membagi pelanggan menjadi sekelompok orang dengan
karakteristik dan kebutuhan yang sama berdasarkan karakteristik masing-masing. Tujuannya
untuk membentuk kelompok pasar yang homogen, sehingga di dalam pasar tersebut dapat
ditargetkan untuk memasarkan sebuah produk tertentu yang sesuai dengan kebutuhan, keinginan,
dan karakteristik pembeli.
Tujuan segmentation
a. Sasaran pasar lebih jelas
Salah satu alasan dilakukannya segmentasi pasar adalah karena pasar bersifat heterogen.
Segmentasi pasar akan memunculkan kelompok-kelompok kecil yang memiliki kesamaan
(homogenitas) dan akan mempermudah perusahaan dalam menyusun strategi bisnis mereka.
Hal tersebut juga akan memudahkan proses penentuan marketing mix (product, promotion, price,
place, people, process, physical evidence). Sehingga, desain produk dan strategi pemasaran bisa
bekerja lebih efektif.
b. Perkembangan bisnis
Melakukan proses segmentasi juga bisa membantu dalam mengembangkan perusahaan itu
sendiri. Secara tidak langsung, perusahaan akan lebih mengetahui mengenai target konsumen
dan pesaing atau kompetitor mereka.
Perusahaan juga akan dengan mudah mengetahui peluang-peluang apa saja yang bisa diambil.
Dengan begitu, perusahaan tersebut bisa mengatur strategi bisnis yang tepat untuk perkembangan
mereka di masa depan.
c. Strategi komunikasi lebih efektif
Dengan homogenitas yang muncul berarti sebuah perusahaan akan bisa dengan mudah
mengetahui seluk beluk target pasar mereka. Sehingga strategi komunikasi yang dilakukan juga
akan lebih efektif.

Langkah ini dilakukan agar dapat menyesuaikan pendekatan untuk memenuhi kebutuhan
masing-masing kelompok dengan cara yang lebih efektif dibanding hanya menggunakan satu
pendekatan untuk semua pelanggan.
Untuk melakukan segmentasi pasar, kamu bisa menggunakan pendekatan, seperti:
• Demografis. Mendasarkan pada atribut pribadi audiens seperti usia, jenis kelamin, pendidikan,
pekerjaan atau status perkawinan.
• Geografis. Mendasarkan segmentasi pelanggan berdasar negara, wilayah, kota atau lingkungan
tertentu.
• Psikografis. Segmentasi yang didasarkan pada kepribadian, nilai-nilai, atau gaya hidup tertentu.
• Perilaku. Mendasarkan segmen pasar dengan mengelompokkan orang berdasarkan cara mereka
menggunakan produk, loyalitas akan produk atau manfaat yang mereka cari.

2. Targeting
Tahapan kedua dalam model ini adalah menentukan segmen mana yang akan menjadi target
pemasaran. Untuk melakukan tahapan ini kita harus mampu berpikir secara realistis. Kita harus
mengevaluasi potensi dan daya Tarik dari segi komersial pada masing-masing segmen. Dengan
menerapkan target pasar, perusahaan dapat mengembangkan posisi produk dan strategi bauran
pemasaran untuk setiap target pasar yang relevan.
Untuk mengevaluasi dan memilih targer, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan.
• Ukuran. Seberapa besar segmentasi pasar tersebut dan potensinya untuk bertumbuh di masa
depan
• Profitabilitas. Segmen mana yang memiliki potensi untuk menghasilkan keuntungan lebih
tinggi bagi produk atau layanan kamu? Bagaimana dengan Lifetime Value Customer di segmen
tersebut?
• Aksesibilitas. Seberapa mudah atau sulit bagi kamu mencapai segmen target market tersebut
dengan pesan pemasaran yang kamu lakukan? Pertimbangkan segala hambatan yang ada ketika
kamu harus mengomunikasikan pesan pemasaran ke segmen pasar yang ditargetkan.
• Fokus pada manfaat. Masing-masing segmen membutuhkan manfaat yang berbeda.
• Perbedaan. Harus ada perbedaan terukur antar segmen.
3. Positioning
Tahapan ketiga dalam model ini dapat diartikan menentukan bagaimana produk atau brand
direpresentasikan dalam benak pelanggan potensial. Tujuannya adalah agar produk atau brand
kamu dilihat lebih unggul dari kompetitor.
berbagai strategi penentuan positioning produk dapat dilakukan berdasarkan:
1. Atribut produk
Contohnya, saat ini telah banyak ditemukan produk minuman teh dalam kemasan, namun
diposisikan sebagai minuman ringan seperti minuman soda. Sehingga minuman teh dalam
kemasan (gelas, botol, atau karton) bukanlah minuman yang diminum pada sore hari, namun
pada saat melakukan perjalanan.
2. Manfaat Produk
Produk dikaitkan dengan kegunaan tertentu, meskipun pada dasarnya memiliki fungsi yang
sama. Contoh, produk obat sakit maag X mengklaim bahwa obatnya dapat menyembuhkan maag
dengan lebih cepat dan aman. Sedangkan produk Y juga mengklaim hal serupa, namun dengan
penambahan manfaat tertentu. Padahal terdapat kesamaan kandungan obat yang mereka
gunakan.
3. Harga dengan Kualitas Terbaik
Strategi positioning melalui harga tidak selalu identik dengan harga yang lebih murah saja, tapi
juga dengan memberi harga yang pantas sesuai dengan kualitas barang yang dihasilkan.
Memposisikan produk dengan harga yang lebih terjangkau daripada produk sejenis milik
kompetitor ditambah dengan kualitas yang lebih baik akan membuat positioning produk akan
lebih kuat tertancap di hati para konsumen.
Langkah terakhir dalam STP ini adalah harus mengetahui bagaimana caranya agar dapat
memposisikan produk untuk target segmen pasar yg paling menarik dan memiliki potensi
keuntungan yang lebih besar.
Untuk merumuskan positioning, perhatikan beberapa tips berikut:
• Tawarkan solusi. Periksa kembali kebutuhan dan potensi masalah atau hambatan dari masing-
masing segmentasi target pasar. Dengan mengetahui hambatan atau potensi masalah yang
dihadapi kita bisa merancang pesan yang tepat tentang bagaimana produk atau layanan dapat
menyelesaikan masalah mereka secara lebih efektif.
• Identifikasi Unique Selling Proposition (USP). Temukan jawaban yang tepat dari pertanyaan
mengapa pelanggan harus membeli dan menggunakan produk atau layanan tersebut? Pikirkan
penawaran yang bisa diberikan dan tidak dapat ditemukan pada kompetitor lain.
• Kembangkan kampanye pemasaran yang spesifik pada segmentasi target pasar. Pastikan dapat
memberi penawaran menarik yang sulit untuk mereka tolak.

Analisis Persaingan Industri

Suatu industri berbeda antara satu dan lainnya didasarkan atas karekteristik ekonomi, situasi
persaingan, dan prospek perkembangannya di masa datang. Tingkat perubahan berbagai faktor
seperti teknologi, ekonomi, pasar dan persaingan akan bergerak dalam satu range tetentu
mulai dari yang lambat sampai dengan yang cepat. Analisis industri dan persaingan akan
menggunakan alat dan teknik tertentu bagi perusahaan untuk dapat menyesuaikan dengan
perubahan dan kemudian membentuk kekuatan dalam menghadapi persaingan.
Pengertian industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau
barang setengah jadi menjadi barang, jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk
mendapatkan keuntungan.
Beberapa hal yang dapat diidentifikasikan sebagai faktor ekonomi yang utama yang
berpengaruh dalam membentuk kekuatan suatu industri adalah market size, lingkup persaingan,
tingkat pertumbuhan pasar dan siklus kehidupan industri, jumlah pesaing dan besaran relatif dari
masing-masing perusahaan pesaing, jumlah dan besaran relatif pembeli potensial, dorongan
untuk melakukan integrasi ke depan dan ke belakang, serta kemudahan dan hambatan untuk
memasuki atau keluar dari jenis industri.
Industri sangat erat kaitannya dengan persaingan. Karena tak mungkin suatu industri
hanya berdiri sendiri tanpa adanya hubungan dengan industri lain. Suatu industri memproduksi
suatu produk tentunya juga menggunakan bahan yang diperoleh dari industri lain. Untuk itu, satu
industri dengan industri lain itu selalu berhubungan dan tak jarang melakukan persaingan.

1. LINGKUNGAN INDUSTRI
Strategi dan tujuan perusahaan dipengaruhi oleh daya saing industri dimana mereka
memilih untuk menjalani bisnis dan posisi sektor industri tersebut. Intensitas persaingan dalam
suatu industri atau perusahaan berakar pada struktur ekonomi yang mendasarinya dan berjalan
diluar perilaku pesaing-pesaing yang ada. Keadaan persaingan dalam suatu industri tergantung
pada lima kekuatan pesaing pokok.
Dalam bagian diatas diuraikan kelima sektor yang mempengaruhi manajemen strategi, yaitu
sebagai berikut.
1) Sektor Pelanggan/Pembeli
Perencanaan strategi yang efektif menaruh perhatian pada jenis konsumen serta kebutuhan
keinginan konsumen. Sektor ini membahas tiga faktor yang mencakup perencana strategi sebagai
bagian dari analisis industri mereka atas sektor konsumen, yaitu identitas pembeli, faktor
demografi, dan lokasi geografi pasar.
 Pertama, identitas pembeli. Konsumen yang berbeda mempunyai berbagai alasan untuk
berminat untuk suatu produk atau jasa. Diantaranya kebutuhan, keinginan, atau keperluan
pembeli yang harus dipenuhi. Pemasar umumnya menunjukkan tiga golongan konsumen
yang berbeda, yaitu konsumen pengguna langsung (user), pedagang eceran, dan
institusional.
Para perencana strategi mengidentifikasi sifat konsumen ini dan kegunaan mereka guna
menghindari ancaman kehilangan konsumen dan untuk menemukan atau menciptakan
peluang menemukan konsumen baru atau menjual lebih banyak kepada yang sudah ada.
 Kedua, faktor demografis. Para ekonom dan ahli pemasaran sering menganggap kondisi
penting yang menjadi faktor kebutuhan pokok dalam pemasaran barang dan jasa.
Diantaranya yaitu perubahan penduduk, pergeseran usia penduduk, distribusi pendapatan
di kalangan penduduk.
 Ketiga, faktor geografi. Perencanaan strategi yang efektif juga menelaah lingkungan
geografis untuk melihat peluang dan ancaman. Pada hakikatnya perencanaan strategi
mencoba menentukan apakah terdapat kondisi yang lebih baik di tempat lain untuk
mencapai tujuan perusahaan atau SBU. Para perencana strategi mencari lokasi untuk
menambah lokasi yang telah ada atau mencari tempat lain untuk pindah.
2) Sektor Pemasok (Supplier)
Meningkatkan harga dan mengurangi mutu produk yang dijual adalah cara potensial yang
dapat dilakukan oleh pemasok untuk mendapatkan kekuatan terhadap perusahaan yang bersaing
dalam suatu industri. Pemasok mempunyai kekuatan apabila kondisi seperti ini:
1) Didominasi oleh sejumlah kecil perusahaan besar dan lebih terkonsentrasi daripada industri
yang menjadi pembeli.
2) Tidak tersedianya produk pengganti yang berkualitas atau berharga sama.
3) Pembeli bukan sebagai konsumen penting bagi pemasok.
4) Produk pemasok merupakan komponen penting bahkan terpenting bagi pembeli dll.
Yang perlu diperhatikan disini adalah:
a) Bargaining power pemasok menjadi rendah apabila bahan yang bisa diperoleh di pasar
dengan mudah (bahan merupakan standard commodity product).
b) Bargaining power pemasok menjadi lemah jika industri yang mereka pasok merupakan
captive supplier.
c) Bargaining power pemasok menjadi tinggi apabila bahan yang diberikan mempunyai
kualitas dan harga yang lebih baik apabila bahan tersebut dibuat sendiri oleh industri.
3) Sektor Persaingan antar Perusahaan (Rivalry Among Existing Firm)
Perebutan pangsa pasar atau pembeli merupakan suatu kegiatan bahkan suatu tujuan dari
organisasi, maka antar perusahaan itu sendiri akan terjadi suatu kondisi yang tegang karena mereka
akan berusaha dengan segenap pikiran dan cara untuk memperoleh pangsa pasar yang lebih banyak
dan mempertahankan pangsa pasarnya. Yang diperhatikan disini adalah:
1) Semakin banyak jumlah perusahaan dan semakin sama size mereka, maka persaingan antar
perusahaan akan semakin tinggi.
2) Pertumbuhan permintaan yang rendah tentu akan meningkatkan persaingan.
3) Jika ‘biaya’ berganti merek yang ditanggung oleh pembeli atau konsumen adalah rendah
maka persaingan akan menjadi tinggi.
4) Persaingan akan semakin ketat jika untuk keluar dari industri tersebut membutuhkan biaya
yang lebih besar daripada tetap berada dalam industri tersebut.
5) Intensitas persaingan akan meningkat jika ada perusahaan di luar industri yang membeli
perusahaan yang lemah dalam industri dan melakukan strategi moves besar-besaran.

4) Sektor Pendatang Baru


Produsen baru (new entrants) dapat membahayakan perusahaan-perusahaan yang telah ada, hal
ini dikarenakan dengan masuknya produsen baru maka akan menambah atau menghasilkan
kapasitas produksi tambahan yang lebih banyak. Kalau permintaan pasar meningkat maka kondisi
ini tidak jadi masalah namun kalau kondisi permintaan pasar sedang menurun maka akan terjadi
masalah dalam pasar.
Ancaman masuknya pesaing baru ini di tentukan oleh barriers to entry dan reaksi para pesaing
ada di industri. Yang perlu diperhatikan dalam faktor pendatang baru adalah:
1) Skala ekonomis: semakin tinggi tingkat produksi yang diperlukan untuk mencapai skala
ekonomi, semakin rendah ancaman dari pesaing baru.
2) Tingkat kesulitan untuk memahami teknologi dan ketrampilan khusus yang diperlukan
untuk memproduksi: semakin sulit maka semakin rendah ancaman dari pesaing baru.
3) Pengaruh pengalaman dan belajar (experience and learning effect) terhadap struktur biaya.
Semakin tinggi pengaruh pengalaman dan belajar terhadap struktur biaya, maka semakin
rendah ancaman pesaing baru.
4) Loyalitas dan preferensi konsumen terhadap merek tertentu.
5) Peraturan pemerintah: semakin banyak peraturan untuk mendirikan perusahaan maka
semakin rendah ancaman dari pesaing baru.
6) Kebutuhan modal atau investasi: semakin besar investasi awal yang diperlukan maka
semakin rendah pula ancaman dari pesaing baru.

5) Sektor Produk Pengganti


Perkembangan ilmu dan teknologi maka dewasa ini makin banyak produk yang peranannya
dan manfaatnya dapat diganti, sebagai contoh: gula diganti dengan pemanis sintetis. Secara umum,
ancaman produk pengganti adalah besar apabila harga produk pengganti tersebut lebih rendah dan
atau mutu serta kemampuan kinerjanya sama atau lebih besar dari produk yang sudah ada. Untuk
ancaman dari produk pengganti yang perlu diperhatikan adalah:
1) Rasio harga dan kualitas produk pengganti (nilai di mata konsumen) melawan rasio harga
dan kualitas produk yang dihasilkan. Semakin tinggi ‘nilai’nya, semakin tinggi
ancamannya.
2) Loyalitas konsumen terhadap suatu merek tertentu: semakin loyal, semakin mahal ‘biaya’
untuk mengganti maka ancaman menjadi rendah.

2. BENTUK-BENTUK PERSAINGAN
Bentuk persaingan terbagi menjadi empat tingkatan:
1) Persaingan Merek
Persaingan merek adalah produk-produk atau jasa yang bersaing secara langsung menawarkan
hal yang sama. Misalnya Teh Botol Sosro dan Fresh Tea.
2) Persaingan Industri
Persaingan industri adalah persaingan dalam satu industri, tidak hanya satu produk saja.
Misalnya Teh Botol Sosro industrinya tidak hanya industri teh dalam botol, tetapi semua
industri minuman. Karena itu pesaingnya adalah juga Coca Cola, Aqua, dan lain-lain.
3) Persaingan Bentuk
Persaingan bentuk adalah persaingan dalam bentuk produk yang sama. Misalnya persaingan
antara Teh Botol Sosro dengan Susu Ultra, Yogurt, dan lain-lain.
4) Persaingan Generik
Persaingan generik Adalah persaingan umum pada semua industri, Misalnya antara Teh Botol
Sosro dengan Sari Roti, dan lain-lain.

3. TEKNIK ANALISIS PESAING


Untuk menganilis industri dan persaingan, ada empat cara yang harus dilakukan:
1) Definisikan Pasar Sasaran (Target Market)
Mendefinisikan pasar sasaran akan memudahkan perusahaan untuk mengetahui produk atau
jasa mana saja yang membidik sasaran yang sama.
2) Identifikasi Pesaing Langsung
Pesaing langsung adalah perusahaan yang memberikan produk ataupun jasa yang relatif serupa
dengan target market yang kurang lebih sama. Identifikasi pesaing langsung akan membantu
untuk melihat peta persaingan, posisi perusahaan dibanding pesaing, dan apa yang harus
dilakukan untuk memenangkan persaingan.
3) Ketahui Kondisi Persaingan
Peta persaingan bisa dilihat dengan menggunakan framework Porter Five Forces. Dari situ bisa
dilihat daya tarik persaingannya apakah sudah ketat ataupun belum.
4) Penilaian Keunggulan Kompetitif
Keunggulan kompetitif adalah kemampuan utama yang dimiliki oleh perusahaan yang diyakini
sebagai modal untuk memenangkan persaingan.

4. PORTER FIVE FORCES


Porter Five Forces adalah alat ukur yang dikenalkan oleh Michael Porter untuk melihat
daya tarik persaingan dalam suatu industri. Ada lima hal yang harus dianalisa untuk melihat daya
tarik persaingan.
1) Persaingan Dalam Industri
Persaingan dalam industri meliputi banyaknya pesaing langsung dalam bisnis yang dijalankan.
Banyaknya persaingan di sini dibandingkan dengan faktor kebutuhan masyarakat akan produk
ataupun jasa yang ditawarkan. Jika supply sudah terlalu banyak dan melebihi demand yang
ada, maka kondisi persaingan sudah sangat ketat.
2) Kekuatan Tawar Menawar Pelaku Bisnis yang Baru (New Entrance)
Kekuatan tawar menawar pelaku bisnis yang baru terkait dengan apakah memasuki industri
tersebut gampang atau tidak. Apakah ada hambatan yang besar (barrier to entry), misalnya dari
sisi investasi, teknologi, orang, pengetahuan, dan lain-lain. Jika hambatan masuknya kecil,
kemungkinan pemain baru akan masuk juga sangat besar, artinya setiap saat dalam suatu
industri akan terjadi persaingan yang sangat ketat.
3) Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
Di sini adalah bagaimana pembeli mendapatkan informasi dan penawaran yang beragam dari
berbagai produsen. Dengan tawaran yang begitu banyak di pasar, pembeli memang akan
mempunyai kekuatan tawar menawar yang lebih besar karena punya cukup banyak pilihan.
4) Kekuatan Tawar Pemasok
Pemasok dalam hal ini adalah perusahaan yang memberikan bahan-bahan, orang, teknologi,
dan lainnya yang menjadi bahan produksi. Pemasok akan memiliki kekuatan besar jika sesuatu
yang dipasok merupakan hal penting dan tidak banyak perusahaan yang menyediakan. Tetapi
jika banyak perusahaan lain yang menyediakan, kekuatan pemasok menjadi tidak terlalu besar.
5) Kekuatan Tawar Produk Pengganti
Produk pengganti adalah produk lain di luar produk sejenis yang mempunyai fungsi hampir
sama dengan produk atau jasa perusahaan yang bisa saling menggantikan. Jasa penerbangan
misalnya, produk penggantinya adalah jasa transportasi darat dan laut. Kekuatan tawar produk
pengganti besar jika terdapat harga yang sangat berbeda antara produk utama dengan produk
pengganti.

5. STRATEGI BERSAING
Michael Porter membagi strategi bersaing menjadi 3 strategi umum:
1) Differensiasi
Differensiasi adalah strategi memberikan penawaran yang berbeda dibandingkan penawaran
yang diberikan oleh kompetitor. Strategi differensiasi mengisyaratkan perusahaan mempunyai
jasa atau produk yang mempunyai kualitas ataupun fungsi yang bisa membedakan dirinya
dengan pesaing.
2) Keunggulan Biaya (Low Cost)
Keunggulan biaya adalah strategi mengefisienkan seluruh biaya produksi sehingga
menghasilkan produk atau jasa yang bisa dijual lebih murah dibandingkan pesaing. Strategi
harga murah ini fokusnya pada harga, jadi biasanya produsen tidak terlalu perduli dengan
berbagai faktor pendukung dari produk ataupun harga yang penting bisa menjual produk atau
jasa dengan harga murah kepada konsumen. Warung Tegal misalnya mengandalkan strategi
harga. Mereka tidak perduli dengan kenyamanan orang ketika makan, bahkan juga dengan
kebersihan, yang penting bisa menawarkan menu makanan lengkap dengan harga yang sangat
bersaing.
3) Fokus
Fokus adalah strategi menggarap satu target market khusus. Strategi fokus biasanya dilakukan
untuk produk ataupun jasa yang memang mempunyai karakteristik khusus. Beberapa produk
misalnya hanya fokus ditargetkan untuk kaum muslim sehingga semua produknya memberikan
benefit dan fungsi yang disesuaikan dengan aturan Islam. Produk yang fokus pada target
market kaum muslim biasanya selalu mensyaratkan label halal, tanpa riba, dan berbagai aturan
lain yang disesuaikan dengan ketentuan Islam. Perusahaan biasanya memilih salah satu dari
ketiga strategi ini yang akan diterapkan, karena bagaimanapun akan sulit menjalankan ketiga
strategi ini secara bersamaan. Namun demikian, jika perusahaan memilih salah satu di antara
tiga strategi ini, bukan berarti sama sekali meninggalkan yang lain, tetapi dua strategi lainnya
biasanya diterapkan pada level yang paling standar.

6. KEUNGGULAN BERSAING (COMPETITIVE ADVANTAGE)

Untuk bisa bertahan dalam persaingan, perusahaan harus mempunyai keunggulan bersaing
(competitive advantage) dibandingkan dengan kompetitornya. Keunggulan bersaing akan menjadi
senjata untuk menaklukkan pasar dan kompetisi. Untuk membangun keunggulan bersaing,
perusahaan bisa melakukan beberapa langkah:
1) Mencari sumber-sumber keunggulan, misalnya keterampilan yang prima, sumber daya yang
berkualitas, dan lain-lain.
2) Mencari keunggulan posisi dibanding pesaing, dengan mengefisienkan biaya produksi dan
memberikan nilai tambah kepada konsumen.
3) Menghasilkan performa yang prima, dengan melihat kepuasan dan loyalitas pelanggan, pangsa
pasar, dan juga kemampulabaan (profitabilty) dari produk ataupun jasa yang dihasilkan.
Peramalan di masa yang akan datang
Peramalan adalah pengetahuan dan seni untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di
masa yang akan datang pada saat sekarang. Peramal harus mencari data dan informasi dari masa
lalu, kondisi yang menyebabkan perilaku data dan informasi tersebut bisa dijadikan acuan bagi
kondisi sekarang dan dimasa yang akan datang
Dalam praktiknya ada beberapa jenis peramalan. Jenis jenis peramalan yang dimaksud antara
lain :
1. Jika dilihat dari penyusunannya :
 Peramalan Subjektif adalah peramalan yang didasarkan atas dasar perasaan atau
feeling dari seseorang yang menyusunnya, biasanya pengalaman dari masa lalu
yang sangat menentukan hasil ramalan
 Peramalan Objektif adalah peramalan yang didasarkan atas data dan informasi
yang ada, kemudian di analisis dengan menggunakan teknik atau metode tertentu
2. Dilihat dari segi sifat ramalan :
 Peramalan Kualitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kualitatif dan
biasanya didasarkan atas hasil penyelidikan
 Peramalan Kuantitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif
masa lalu (dalam bentuk angka)
3. Dilihat dari segi jangka waktu :
 Peramalan Jangka Pendek adalah peramalan yang didasarkan pada waktu kurang
dari satu tahun
 Peramalan Jangka Menengah adalah peramalan yang didasarkan pada rentang
waktu dari satu tahun sampai tiga tahun
 Peramalan Jangka Panjang adalah peramalan yang didasarkan pada kurun waktu
lebih dari tiga tahun

Langkah-Langkah Peramalan
Agar peramalan mendapatkan hasil yang memuaskan, maka harus mengikuti prosedur
atau Langkah-langkah sebagai berikut :
1. Mengumpulkan data

Data yang dikumpulkan merupakan data masa lalu (lampau). Pengumpulan data dapat dilakukan
dengan pengumpulan data sekunder dan dan data primer. Pengumpulan data sekunder adalah
data yang diperoleh dari beberapa sumber seperti perpustakaan, majalah dan beberapa laporan
lainnya. Sedangkan data primer adalah diperoleh dari lapangan menggunakan metode
wawancara, observasi atau dengan menyebar kuesioner.
2. Mengolah data

Data yang sudah dikumpulkan kemudian dibuat tabulasi data. Dengan demikian akan diketahui
pola data dan memudahkan untuk melakukan peramalan
3. Menentukan metode peramalan

Terdapat banyak metode peramalan, masing masing akan memberikan hasil yang berbeda.
Pemilihan metode peramalan adalah dengan mempertimbangkan factor horizon waktu, jenis
peramalan, factor biaya, ketepatan dan kemudahan penggunanya.
4. Memproyeksikan data

Akan ada perubahan di masa yang akan datang seperti perubahan ekonomi, politik, sosial atau
perubahan kemasyarakatan lainnya. Untuk meminimalisir penyimpangan terhadap perubahan
tersebut maka perlu dilakukan proyeksi data dengan pertimbangan factor perubahan untuk
beberapa periode
5. Mengambil keputusan

Hasil peramalan yang telah dilakukan nantinya akan digunakan untuk mengambil keputusan
untuk membuat berbagai perencanaan seperti perencanaan produksi, keuangan, penjualan dan
perencanaan lainnya baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

Jenis-jenis Metode Peramalan


Untuk melakukan peramalan diperlukan metode penelitian tertentu dan metode mana
yang digunakan tergantung dari data dan informasi yang akan diramal dan tujuan yanng hendak
dicapai. Dalam praktiknya jenis metode peramalan;
1. Deret Waktu (Time Series)
Analisis time series merupakan hubungan antara variabel yang dicari (independent)
dengan variabel yang mempengaruhinya (dependent variable) yang dikaitkan dengan
waktu seperti mingguan, bulan, triwulan, caturwulan, semester, atau tahun. Metode
peramalan ini terdiri dari
 Metode Smoothing, merupakan jenis peramalan jangka pendek seperti
perencanaan persediaan, perencanaan keuangan. Data yang harus tersedia
paling sedikit dua tahun. Metode ini tidak cocok tidak cocok untuk peramalan
jangka panjang. Tujuan metode ini untuk mengurangi ketidakteraturan data
masa lampau seperti musiman. Caranya dengan membuat rata-rata.
 Metode Box Jenkins, metode ini merupakan deret waktu dengan menggunakan
model matematis dan digunakan untuk peramalan jangka pendek. Data yang
digunakan untuk melakukan peramalan ini dibutuhkan minimal dua tahun.
Kegunaan metode ini untuk perencanan anggaran atau produksi.
 Metode proyeksi tren dengan regresi, merupakan metode yang digunakan baik
untuk jangka pendek maupun panjang. Metode ini merupakan garis tren untuk
persamaan matematis. Metode ini menggunakan data minimal dua tahun dan
semakin banyak semakin baik. Biasanya metode ini digunakan untuk produk baru
atau rencana ekspansi.
2. Sebab Akibat (Causal Methods)
Merupakan metode peramalan yang didasarkan kepada hubungan antara variabel yang
mempengaruhinya tetapi bukan waktu. Dalam praktiknya peramalan ini terdiri dari:
 Metode regresi dan korelasi, merupakan metode yang digunakan baik untuk
jangka panjang maupun jangka pendek dan didasarkan kepada persamaan
dengan teknik least squares yang dianalisis secara statistik. Metode ini biasanya
digunakan untuk peramalan permintaan atau penjualan. Data yang digunakan
biasanya data kuartalan.
 Model input-output, merupakan metode yang digunakan untuk peramalan
jangka panjang yang biasanya digunakan untuk menyusun tren ekonomi jangka
panjang. Data yang digunakan biasanya lebih dari 10 tahun.
 Model ekonometri, merupakan peramalan yang digunakan untuk jangka panjang
dan jangka pendek. Peramalan ini berdasarkan pada sistem pemasaran regresi
yang diestimasi secara simultan. Data yang digunakan biasanya data kurtalan.

Metode Smoothing
Tujuan metode ini untuk mengurangi fluktuasi hasil ramalan dengan menggunakan data lalu
dan metode ini dikenal dengan beberapa cara:

 Metode rata-rata kumulatif


 Metode rata-rata bergerak tunggal, merupakan pengambilan sekelompok data yang
diobservasi. Artinya nilai observasi dahulu dikeluarkan baru dirata-ratakan. Tujuannya
untuk mengurangi atau menghilangkan acakan (random) dari deret waktu.
 Metode eksponensial smoothing tunggal
 Metode eksponensial smoothing linier

Metode Regresi
Metode ini salah satu metode ramalan yang disusun berdasarkan atas pola data masa
lalu. Penggunaan metode ini didasarkan pada variabel yang ada dan yang akan mempengaruhi
hasil peramalan. Variabel yang diteliti terdiri dari variabel yang akan dicari (dependent variable)
dengan variabel yang menentukan (independeny variable). Dengan metode ini dapat
melakukan peramalan dengan melihat pola hubungan yang ada antara variabel yang dicari dan
variabel yang menentukan atau mempengaruhinya.
Hal-hal yang perlu diketahui sebelum melalukan peramalan dengan metode regresi
dengan mengetahui lebih dulu kondisi berikut ini:

 Adanya informasi masa lalu


 Informasi yang ada dapat dibuatkan dalam bentuk data(dikuantifikikasikan)
 Diasumsikan bahwa pola data yang ada dari data masa lalu akan berkelanjutan dimasa
yang akan datang.
Terdapat beberapa jenis data yang ditemui di lapangan, namun hal ini disesuaikan dengan
data yang dibutuhkan. Adapun jenis data yang ada dilapangan sbb:

 Musiman (seasonal)
Merupakan data yang dipengaruhi oleh musim dalam suatu periode seperti data
harian, minggguan, atau bulanan. Contoh untuk produk minuman, dan obat-obatan.
 Horizontal (Stationary)
Merupakan data dimana dalam suatu produk dalam suatu periode jumlah
penjualannya konstan atau naik turunnya tidak terlalu banyal.
 Siklus (Cyclical)
Data yang dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka panjang yang berkaitan dengan
siklus usaha. Sebagai contoh penjualan mobil dan peralatan bengkel
 Tren
Dalam hal ini, jika ada data yang diobservasi terdapat kenaikan dan penurunan yang
cukup mencolok dan jangka panjang. Pola ini dapat dilihat dari penjualan produk dari
banyak perusahaan
Ada dua pendekatan untuk melakukan peramakan dengan mengunakan analisis deret waktu
dengan metode regresi sederhana, yaitu:
1. Analisis deret waktu untuk regresi sederhana linier
2. Analisis deret waktu untuk regresi sederhana Nonlinier

Analisis deret waktu linear adalah analisis pola hubungan yang dicari dengan satu variable yang
mempengaruhinya yaitu waktu. Adapun analisis deret waktu non linear merupakan analisis
hubungan antara variable yang dicari dan hanya satu yang mempengaruhinya yaitu variable
waktu
Ada 2 pendekatan untuk melakukan peramalan dengan menggunakan analisis deret waktu
dengan metode regresi linear sederhana, yaitu:

1. Analisis deret waktu untuk regresi sederhana linear


Y= f(x) Dimana Y= Dependant Variable (variabel yang dicari)
x = Independent Variable (variabel yang memengaruhi)
Notasi regresi sederhana dengan menggunakan regresi linier dapat digunakan sebagai berikut :
Y= a + bx …

Untuk mencari nilai a

atau

untuk mencari nilai b


Contoh kasus :

Jadi disini penjulan (Y) sebagai dependent variable dan (X) merupakan independent variable
atau variable yang mempengaruhinya dan yang akan dicari adalah tahun 2007, 2008, 2009.
Jadi, X dimulai dari 2001-2006. Maka n=6
Setelah semua table dijumlahkan masing masing, maka Langkah selanjutnya adalah mencari x̄
dan ȳ. Setelah diketahui, maka selanjutnya mencari a dan b dan langsung dimasukan ke dalam
rumus Y= a+b x
Kemudian mencari 𝑅 2, rumusan yang digunakan adalah:

Dimana
2. Analisis deret waktu untuk regresi sederhana Nonlinier

Anda mungkin juga menyukai