Kelompok 2 :
1. Chandrika Amaranila 201960158
2. Tiara Amelia Midas 201960159
3. Farah Nadiyah Apriliany 201960130
4. Irene Rahmadhita 201960136
5. Fitria Nuraisyah 201960259
6. Annisa Mujahidah 201960230
7. Sarah Sajidah R 201960188
Analisis pasar memang sangat penting terutama bagi para pemasar yang berpedoman pada ide-
ide pemasaran. Untuk memilih dan menentukan keputusan pemasaran yang efektif atau tepat,
penting untuk memahami pasar. Lima hal yang harus Anda ketahui dalam analisis pasar
adalah:
Langkah ini dilakukan agar dapat menyesuaikan pendekatan untuk memenuhi kebutuhan
masing-masing kelompok dengan cara yang lebih efektif dibanding hanya menggunakan satu
pendekatan untuk semua pelanggan.
Untuk melakukan segmentasi pasar, kamu bisa menggunakan pendekatan, seperti:
• Demografis. Mendasarkan pada atribut pribadi audiens seperti usia, jenis kelamin, pendidikan,
pekerjaan atau status perkawinan.
• Geografis. Mendasarkan segmentasi pelanggan berdasar negara, wilayah, kota atau lingkungan
tertentu.
• Psikografis. Segmentasi yang didasarkan pada kepribadian, nilai-nilai, atau gaya hidup tertentu.
• Perilaku. Mendasarkan segmen pasar dengan mengelompokkan orang berdasarkan cara mereka
menggunakan produk, loyalitas akan produk atau manfaat yang mereka cari.
2. Targeting
Tahapan kedua dalam model ini adalah menentukan segmen mana yang akan menjadi target
pemasaran. Untuk melakukan tahapan ini kita harus mampu berpikir secara realistis. Kita harus
mengevaluasi potensi dan daya Tarik dari segi komersial pada masing-masing segmen. Dengan
menerapkan target pasar, perusahaan dapat mengembangkan posisi produk dan strategi bauran
pemasaran untuk setiap target pasar yang relevan.
Untuk mengevaluasi dan memilih targer, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan.
• Ukuran. Seberapa besar segmentasi pasar tersebut dan potensinya untuk bertumbuh di masa
depan
• Profitabilitas. Segmen mana yang memiliki potensi untuk menghasilkan keuntungan lebih
tinggi bagi produk atau layanan kamu? Bagaimana dengan Lifetime Value Customer di segmen
tersebut?
• Aksesibilitas. Seberapa mudah atau sulit bagi kamu mencapai segmen target market tersebut
dengan pesan pemasaran yang kamu lakukan? Pertimbangkan segala hambatan yang ada ketika
kamu harus mengomunikasikan pesan pemasaran ke segmen pasar yang ditargetkan.
• Fokus pada manfaat. Masing-masing segmen membutuhkan manfaat yang berbeda.
• Perbedaan. Harus ada perbedaan terukur antar segmen.
3. Positioning
Tahapan ketiga dalam model ini dapat diartikan menentukan bagaimana produk atau brand
direpresentasikan dalam benak pelanggan potensial. Tujuannya adalah agar produk atau brand
kamu dilihat lebih unggul dari kompetitor.
berbagai strategi penentuan positioning produk dapat dilakukan berdasarkan:
1. Atribut produk
Contohnya, saat ini telah banyak ditemukan produk minuman teh dalam kemasan, namun
diposisikan sebagai minuman ringan seperti minuman soda. Sehingga minuman teh dalam
kemasan (gelas, botol, atau karton) bukanlah minuman yang diminum pada sore hari, namun
pada saat melakukan perjalanan.
2. Manfaat Produk
Produk dikaitkan dengan kegunaan tertentu, meskipun pada dasarnya memiliki fungsi yang
sama. Contoh, produk obat sakit maag X mengklaim bahwa obatnya dapat menyembuhkan maag
dengan lebih cepat dan aman. Sedangkan produk Y juga mengklaim hal serupa, namun dengan
penambahan manfaat tertentu. Padahal terdapat kesamaan kandungan obat yang mereka
gunakan.
3. Harga dengan Kualitas Terbaik
Strategi positioning melalui harga tidak selalu identik dengan harga yang lebih murah saja, tapi
juga dengan memberi harga yang pantas sesuai dengan kualitas barang yang dihasilkan.
Memposisikan produk dengan harga yang lebih terjangkau daripada produk sejenis milik
kompetitor ditambah dengan kualitas yang lebih baik akan membuat positioning produk akan
lebih kuat tertancap di hati para konsumen.
Langkah terakhir dalam STP ini adalah harus mengetahui bagaimana caranya agar dapat
memposisikan produk untuk target segmen pasar yg paling menarik dan memiliki potensi
keuntungan yang lebih besar.
Untuk merumuskan positioning, perhatikan beberapa tips berikut:
• Tawarkan solusi. Periksa kembali kebutuhan dan potensi masalah atau hambatan dari masing-
masing segmentasi target pasar. Dengan mengetahui hambatan atau potensi masalah yang
dihadapi kita bisa merancang pesan yang tepat tentang bagaimana produk atau layanan dapat
menyelesaikan masalah mereka secara lebih efektif.
• Identifikasi Unique Selling Proposition (USP). Temukan jawaban yang tepat dari pertanyaan
mengapa pelanggan harus membeli dan menggunakan produk atau layanan tersebut? Pikirkan
penawaran yang bisa diberikan dan tidak dapat ditemukan pada kompetitor lain.
• Kembangkan kampanye pemasaran yang spesifik pada segmentasi target pasar. Pastikan dapat
memberi penawaran menarik yang sulit untuk mereka tolak.
Suatu industri berbeda antara satu dan lainnya didasarkan atas karekteristik ekonomi, situasi
persaingan, dan prospek perkembangannya di masa datang. Tingkat perubahan berbagai faktor
seperti teknologi, ekonomi, pasar dan persaingan akan bergerak dalam satu range tetentu
mulai dari yang lambat sampai dengan yang cepat. Analisis industri dan persaingan akan
menggunakan alat dan teknik tertentu bagi perusahaan untuk dapat menyesuaikan dengan
perubahan dan kemudian membentuk kekuatan dalam menghadapi persaingan.
Pengertian industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau
barang setengah jadi menjadi barang, jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk
mendapatkan keuntungan.
Beberapa hal yang dapat diidentifikasikan sebagai faktor ekonomi yang utama yang
berpengaruh dalam membentuk kekuatan suatu industri adalah market size, lingkup persaingan,
tingkat pertumbuhan pasar dan siklus kehidupan industri, jumlah pesaing dan besaran relatif dari
masing-masing perusahaan pesaing, jumlah dan besaran relatif pembeli potensial, dorongan
untuk melakukan integrasi ke depan dan ke belakang, serta kemudahan dan hambatan untuk
memasuki atau keluar dari jenis industri.
Industri sangat erat kaitannya dengan persaingan. Karena tak mungkin suatu industri
hanya berdiri sendiri tanpa adanya hubungan dengan industri lain. Suatu industri memproduksi
suatu produk tentunya juga menggunakan bahan yang diperoleh dari industri lain. Untuk itu, satu
industri dengan industri lain itu selalu berhubungan dan tak jarang melakukan persaingan.
1. LINGKUNGAN INDUSTRI
Strategi dan tujuan perusahaan dipengaruhi oleh daya saing industri dimana mereka
memilih untuk menjalani bisnis dan posisi sektor industri tersebut. Intensitas persaingan dalam
suatu industri atau perusahaan berakar pada struktur ekonomi yang mendasarinya dan berjalan
diluar perilaku pesaing-pesaing yang ada. Keadaan persaingan dalam suatu industri tergantung
pada lima kekuatan pesaing pokok.
Dalam bagian diatas diuraikan kelima sektor yang mempengaruhi manajemen strategi, yaitu
sebagai berikut.
1) Sektor Pelanggan/Pembeli
Perencanaan strategi yang efektif menaruh perhatian pada jenis konsumen serta kebutuhan
keinginan konsumen. Sektor ini membahas tiga faktor yang mencakup perencana strategi sebagai
bagian dari analisis industri mereka atas sektor konsumen, yaitu identitas pembeli, faktor
demografi, dan lokasi geografi pasar.
Pertama, identitas pembeli. Konsumen yang berbeda mempunyai berbagai alasan untuk
berminat untuk suatu produk atau jasa. Diantaranya kebutuhan, keinginan, atau keperluan
pembeli yang harus dipenuhi. Pemasar umumnya menunjukkan tiga golongan konsumen
yang berbeda, yaitu konsumen pengguna langsung (user), pedagang eceran, dan
institusional.
Para perencana strategi mengidentifikasi sifat konsumen ini dan kegunaan mereka guna
menghindari ancaman kehilangan konsumen dan untuk menemukan atau menciptakan
peluang menemukan konsumen baru atau menjual lebih banyak kepada yang sudah ada.
Kedua, faktor demografis. Para ekonom dan ahli pemasaran sering menganggap kondisi
penting yang menjadi faktor kebutuhan pokok dalam pemasaran barang dan jasa.
Diantaranya yaitu perubahan penduduk, pergeseran usia penduduk, distribusi pendapatan
di kalangan penduduk.
Ketiga, faktor geografi. Perencanaan strategi yang efektif juga menelaah lingkungan
geografis untuk melihat peluang dan ancaman. Pada hakikatnya perencanaan strategi
mencoba menentukan apakah terdapat kondisi yang lebih baik di tempat lain untuk
mencapai tujuan perusahaan atau SBU. Para perencana strategi mencari lokasi untuk
menambah lokasi yang telah ada atau mencari tempat lain untuk pindah.
2) Sektor Pemasok (Supplier)
Meningkatkan harga dan mengurangi mutu produk yang dijual adalah cara potensial yang
dapat dilakukan oleh pemasok untuk mendapatkan kekuatan terhadap perusahaan yang bersaing
dalam suatu industri. Pemasok mempunyai kekuatan apabila kondisi seperti ini:
1) Didominasi oleh sejumlah kecil perusahaan besar dan lebih terkonsentrasi daripada industri
yang menjadi pembeli.
2) Tidak tersedianya produk pengganti yang berkualitas atau berharga sama.
3) Pembeli bukan sebagai konsumen penting bagi pemasok.
4) Produk pemasok merupakan komponen penting bahkan terpenting bagi pembeli dll.
Yang perlu diperhatikan disini adalah:
a) Bargaining power pemasok menjadi rendah apabila bahan yang bisa diperoleh di pasar
dengan mudah (bahan merupakan standard commodity product).
b) Bargaining power pemasok menjadi lemah jika industri yang mereka pasok merupakan
captive supplier.
c) Bargaining power pemasok menjadi tinggi apabila bahan yang diberikan mempunyai
kualitas dan harga yang lebih baik apabila bahan tersebut dibuat sendiri oleh industri.
3) Sektor Persaingan antar Perusahaan (Rivalry Among Existing Firm)
Perebutan pangsa pasar atau pembeli merupakan suatu kegiatan bahkan suatu tujuan dari
organisasi, maka antar perusahaan itu sendiri akan terjadi suatu kondisi yang tegang karena mereka
akan berusaha dengan segenap pikiran dan cara untuk memperoleh pangsa pasar yang lebih banyak
dan mempertahankan pangsa pasarnya. Yang diperhatikan disini adalah:
1) Semakin banyak jumlah perusahaan dan semakin sama size mereka, maka persaingan antar
perusahaan akan semakin tinggi.
2) Pertumbuhan permintaan yang rendah tentu akan meningkatkan persaingan.
3) Jika ‘biaya’ berganti merek yang ditanggung oleh pembeli atau konsumen adalah rendah
maka persaingan akan menjadi tinggi.
4) Persaingan akan semakin ketat jika untuk keluar dari industri tersebut membutuhkan biaya
yang lebih besar daripada tetap berada dalam industri tersebut.
5) Intensitas persaingan akan meningkat jika ada perusahaan di luar industri yang membeli
perusahaan yang lemah dalam industri dan melakukan strategi moves besar-besaran.
2. BENTUK-BENTUK PERSAINGAN
Bentuk persaingan terbagi menjadi empat tingkatan:
1) Persaingan Merek
Persaingan merek adalah produk-produk atau jasa yang bersaing secara langsung menawarkan
hal yang sama. Misalnya Teh Botol Sosro dan Fresh Tea.
2) Persaingan Industri
Persaingan industri adalah persaingan dalam satu industri, tidak hanya satu produk saja.
Misalnya Teh Botol Sosro industrinya tidak hanya industri teh dalam botol, tetapi semua
industri minuman. Karena itu pesaingnya adalah juga Coca Cola, Aqua, dan lain-lain.
3) Persaingan Bentuk
Persaingan bentuk adalah persaingan dalam bentuk produk yang sama. Misalnya persaingan
antara Teh Botol Sosro dengan Susu Ultra, Yogurt, dan lain-lain.
4) Persaingan Generik
Persaingan generik Adalah persaingan umum pada semua industri, Misalnya antara Teh Botol
Sosro dengan Sari Roti, dan lain-lain.
5. STRATEGI BERSAING
Michael Porter membagi strategi bersaing menjadi 3 strategi umum:
1) Differensiasi
Differensiasi adalah strategi memberikan penawaran yang berbeda dibandingkan penawaran
yang diberikan oleh kompetitor. Strategi differensiasi mengisyaratkan perusahaan mempunyai
jasa atau produk yang mempunyai kualitas ataupun fungsi yang bisa membedakan dirinya
dengan pesaing.
2) Keunggulan Biaya (Low Cost)
Keunggulan biaya adalah strategi mengefisienkan seluruh biaya produksi sehingga
menghasilkan produk atau jasa yang bisa dijual lebih murah dibandingkan pesaing. Strategi
harga murah ini fokusnya pada harga, jadi biasanya produsen tidak terlalu perduli dengan
berbagai faktor pendukung dari produk ataupun harga yang penting bisa menjual produk atau
jasa dengan harga murah kepada konsumen. Warung Tegal misalnya mengandalkan strategi
harga. Mereka tidak perduli dengan kenyamanan orang ketika makan, bahkan juga dengan
kebersihan, yang penting bisa menawarkan menu makanan lengkap dengan harga yang sangat
bersaing.
3) Fokus
Fokus adalah strategi menggarap satu target market khusus. Strategi fokus biasanya dilakukan
untuk produk ataupun jasa yang memang mempunyai karakteristik khusus. Beberapa produk
misalnya hanya fokus ditargetkan untuk kaum muslim sehingga semua produknya memberikan
benefit dan fungsi yang disesuaikan dengan aturan Islam. Produk yang fokus pada target
market kaum muslim biasanya selalu mensyaratkan label halal, tanpa riba, dan berbagai aturan
lain yang disesuaikan dengan ketentuan Islam. Perusahaan biasanya memilih salah satu dari
ketiga strategi ini yang akan diterapkan, karena bagaimanapun akan sulit menjalankan ketiga
strategi ini secara bersamaan. Namun demikian, jika perusahaan memilih salah satu di antara
tiga strategi ini, bukan berarti sama sekali meninggalkan yang lain, tetapi dua strategi lainnya
biasanya diterapkan pada level yang paling standar.
Untuk bisa bertahan dalam persaingan, perusahaan harus mempunyai keunggulan bersaing
(competitive advantage) dibandingkan dengan kompetitornya. Keunggulan bersaing akan menjadi
senjata untuk menaklukkan pasar dan kompetisi. Untuk membangun keunggulan bersaing,
perusahaan bisa melakukan beberapa langkah:
1) Mencari sumber-sumber keunggulan, misalnya keterampilan yang prima, sumber daya yang
berkualitas, dan lain-lain.
2) Mencari keunggulan posisi dibanding pesaing, dengan mengefisienkan biaya produksi dan
memberikan nilai tambah kepada konsumen.
3) Menghasilkan performa yang prima, dengan melihat kepuasan dan loyalitas pelanggan, pangsa
pasar, dan juga kemampulabaan (profitabilty) dari produk ataupun jasa yang dihasilkan.
Peramalan di masa yang akan datang
Peramalan adalah pengetahuan dan seni untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di
masa yang akan datang pada saat sekarang. Peramal harus mencari data dan informasi dari masa
lalu, kondisi yang menyebabkan perilaku data dan informasi tersebut bisa dijadikan acuan bagi
kondisi sekarang dan dimasa yang akan datang
Dalam praktiknya ada beberapa jenis peramalan. Jenis jenis peramalan yang dimaksud antara
lain :
1. Jika dilihat dari penyusunannya :
Peramalan Subjektif adalah peramalan yang didasarkan atas dasar perasaan atau
feeling dari seseorang yang menyusunnya, biasanya pengalaman dari masa lalu
yang sangat menentukan hasil ramalan
Peramalan Objektif adalah peramalan yang didasarkan atas data dan informasi
yang ada, kemudian di analisis dengan menggunakan teknik atau metode tertentu
2. Dilihat dari segi sifat ramalan :
Peramalan Kualitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kualitatif dan
biasanya didasarkan atas hasil penyelidikan
Peramalan Kuantitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif
masa lalu (dalam bentuk angka)
3. Dilihat dari segi jangka waktu :
Peramalan Jangka Pendek adalah peramalan yang didasarkan pada waktu kurang
dari satu tahun
Peramalan Jangka Menengah adalah peramalan yang didasarkan pada rentang
waktu dari satu tahun sampai tiga tahun
Peramalan Jangka Panjang adalah peramalan yang didasarkan pada kurun waktu
lebih dari tiga tahun
Langkah-Langkah Peramalan
Agar peramalan mendapatkan hasil yang memuaskan, maka harus mengikuti prosedur
atau Langkah-langkah sebagai berikut :
1. Mengumpulkan data
Data yang dikumpulkan merupakan data masa lalu (lampau). Pengumpulan data dapat dilakukan
dengan pengumpulan data sekunder dan dan data primer. Pengumpulan data sekunder adalah
data yang diperoleh dari beberapa sumber seperti perpustakaan, majalah dan beberapa laporan
lainnya. Sedangkan data primer adalah diperoleh dari lapangan menggunakan metode
wawancara, observasi atau dengan menyebar kuesioner.
2. Mengolah data
Data yang sudah dikumpulkan kemudian dibuat tabulasi data. Dengan demikian akan diketahui
pola data dan memudahkan untuk melakukan peramalan
3. Menentukan metode peramalan
Terdapat banyak metode peramalan, masing masing akan memberikan hasil yang berbeda.
Pemilihan metode peramalan adalah dengan mempertimbangkan factor horizon waktu, jenis
peramalan, factor biaya, ketepatan dan kemudahan penggunanya.
4. Memproyeksikan data
Akan ada perubahan di masa yang akan datang seperti perubahan ekonomi, politik, sosial atau
perubahan kemasyarakatan lainnya. Untuk meminimalisir penyimpangan terhadap perubahan
tersebut maka perlu dilakukan proyeksi data dengan pertimbangan factor perubahan untuk
beberapa periode
5. Mengambil keputusan
Hasil peramalan yang telah dilakukan nantinya akan digunakan untuk mengambil keputusan
untuk membuat berbagai perencanaan seperti perencanaan produksi, keuangan, penjualan dan
perencanaan lainnya baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Metode Smoothing
Tujuan metode ini untuk mengurangi fluktuasi hasil ramalan dengan menggunakan data lalu
dan metode ini dikenal dengan beberapa cara:
Metode Regresi
Metode ini salah satu metode ramalan yang disusun berdasarkan atas pola data masa
lalu. Penggunaan metode ini didasarkan pada variabel yang ada dan yang akan mempengaruhi
hasil peramalan. Variabel yang diteliti terdiri dari variabel yang akan dicari (dependent variable)
dengan variabel yang menentukan (independeny variable). Dengan metode ini dapat
melakukan peramalan dengan melihat pola hubungan yang ada antara variabel yang dicari dan
variabel yang menentukan atau mempengaruhinya.
Hal-hal yang perlu diketahui sebelum melalukan peramalan dengan metode regresi
dengan mengetahui lebih dulu kondisi berikut ini:
Musiman (seasonal)
Merupakan data yang dipengaruhi oleh musim dalam suatu periode seperti data
harian, minggguan, atau bulanan. Contoh untuk produk minuman, dan obat-obatan.
Horizontal (Stationary)
Merupakan data dimana dalam suatu produk dalam suatu periode jumlah
penjualannya konstan atau naik turunnya tidak terlalu banyal.
Siklus (Cyclical)
Data yang dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka panjang yang berkaitan dengan
siklus usaha. Sebagai contoh penjualan mobil dan peralatan bengkel
Tren
Dalam hal ini, jika ada data yang diobservasi terdapat kenaikan dan penurunan yang
cukup mencolok dan jangka panjang. Pola ini dapat dilihat dari penjualan produk dari
banyak perusahaan
Ada dua pendekatan untuk melakukan peramakan dengan mengunakan analisis deret waktu
dengan metode regresi sederhana, yaitu:
1. Analisis deret waktu untuk regresi sederhana linier
2. Analisis deret waktu untuk regresi sederhana Nonlinier
Analisis deret waktu linear adalah analisis pola hubungan yang dicari dengan satu variable yang
mempengaruhinya yaitu waktu. Adapun analisis deret waktu non linear merupakan analisis
hubungan antara variable yang dicari dan hanya satu yang mempengaruhinya yaitu variable
waktu
Ada 2 pendekatan untuk melakukan peramalan dengan menggunakan analisis deret waktu
dengan metode regresi linear sederhana, yaitu:
atau
Jadi disini penjulan (Y) sebagai dependent variable dan (X) merupakan independent variable
atau variable yang mempengaruhinya dan yang akan dicari adalah tahun 2007, 2008, 2009.
Jadi, X dimulai dari 2001-2006. Maka n=6
Setelah semua table dijumlahkan masing masing, maka Langkah selanjutnya adalah mencari x̄
dan ȳ. Setelah diketahui, maka selanjutnya mencari a dan b dan langsung dimasukan ke dalam
rumus Y= a+b x
Kemudian mencari 𝑅 2, rumusan yang digunakan adalah:
Dimana
2. Analisis deret waktu untuk regresi sederhana Nonlinier