Riset pemasaran adalah kegiatan mencari, menganalisis, dan menyimpulkan data untuk membuat strategi pemasaran lebih valid dan sesuai tujuan perusahaan. Melalui riset ini, perusahaan akan dapat mengidentifikasi konsumen, kekuatan dan kelemahan produk, serta keunggulan kompetitor. Proses riset ini bisa dilakukan tiap minggu, bulan, atau tahun sesuai kebutuhan strategi. Bahkan beberapa perusahaan memiliki tim riset sendiri yang bekerja secara kontinu untuk mengumpulkan data pemasaran lebih besar. Badan organisasi dunia American Marketing Association (AMA), menyampaikan definisi riset Pemasaran adalah fungsi yang menghubungkan pelanggan, konsumen, atau masyarakat umum Dengan pemasar melalui informasi yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah maupun Peluang pemasaran. Sementara itu, Philip Kotler mengartikan riset pemasaran sebagai Perancangan, pengumpulan, analisa, serta pelaporan yang sistematis dari data atau temuan yang Relevan dengan situasi pemasaran tertentu yang dihadapi oleh perusahaan.
B. Tujuan Riset Pemasaran
1. Tujuan Internal Riset pemasaran dapat dilakukan dengan tujuan mengembangkan perusahaan. Saat ini, salah satu strategi pemasaran paling efektif adalah Flywheel Marketing, yaitu pemasaran yang melibatkan setiap lini divisi (bukan hanya divisi pemasaran saja). Contoh riset pemasaran dengan tujuan internal misalnya riset pelayanan customer service. 2. Tujuan Konsumen Tujuan riset ini selanjutnya adalah untuk mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya. Di antara tujuan riset lain, tujuan konsumen-lah yang ruang lingkupnya lebih luas dan besar, karena berkaitan dengan peningkatan penjualan. Contoh riset dengan tujuan konsumen misalnya riset perilaku konsumen, persepsi terhadap brand, preferensi produk, dan lain-lain. 3. Tujuan Pasar dan Kompetitor Tujuan riset pemasaran yang terakhir adalah untuk mengawasi pasar dan kompetitor. Dunia mengalami perubahan cepat dan tidak terduga, sehingga perusahaan perlu siapsiap jika harus evaluasi atau membuat produk baru. Contoh riset dengan tujuan pasar dan kompetitor adalah riset dampak regulasi impor- ekspor, potensi niche baru, efisiensi channel distribusi, dan sebagainya.
C. Fungsi Riset Pemasaran
1. Fungsi Understanding Fungsi riset pemasaran adalah memahami produk atau jasa seperti apa yang dibutuhkan Konsumen. Tujuannya yakni untuk membantu perusahaan membuat produk sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar. Sehingga potensi penjualan akan semakin tinggi dan Keuntungan cepat diraih. 2. Fungsi Evaluating Evaluating berfungsi untuk melakukan evaluasi terhadap strategi pemasaran yang telah Diterapkan oleh perusahaan. Dengan melakukan evaluasi, perusahaan akan mengetahui Pola pemasaran terbaik untuk bisnisnya. Selain itu, riset ini juga berfungsi untuk evaluasi Produk. Perusahaan dapat melakukan riset apakah produknya perlu perbaikan atau Penambahan fitur (khusus teknologi). 3. Fungsi Predicting Fungsi riset pemasaran selanjutnya adalah fungsi predicting, yaitu memprediksi apa yang Akan terjadi di masa depan. Riset ini perlu dilakukan untuk memperkirakan tren pasar, Perilaku konsumen, eksternalitas, peraturan pemerintah, sikap kompetitor, dan masih Banyak lagi. Dibandingkan dua fungsi riset sebelumnya, fungsi ini paling berdampak bagi Kemajuan perusahaan.
D. Jenis – Jenis Riset Pemasaran
1. Riset Produk : Fokus pada pengembangan produk baru atau peningkatan produk yang ada untuk memenuhi kebutuhan konsumen. 2. Riset Harga : Bertujuan untuk menentukan harga yang sesuai dengan nilai produk dan kondisi pasar, serta membandingkan dengan harga kompetitor. 3. Riset Promosi : Menganalisis efektivitas berbagai strategi promosi dan cara terbaik untuk mengkomunikasikan produk kepada konsumen. 4. Riset Distribusi: Meneliti saluran distribusi yang efektif untuk memastikan produk tersedia bagi konsumen di tempat yang tepat dan waktu yang tepat.
E. Objek Riset Pemasaran
1. Persona Konsumen Objek riset pemasaran pertama adalah persona konsumen, atau karakteristik dan pola pikir pengguna produk Anda. Riset persona konsumen dapat membuat Anda mengenali konsumen lebih jauh, mulai dari motif pembelian sampai latar belakang mereka membuat keputusan beli. 2. Efektivitas Strategi Pemasaran Objek selanjutnya riset pemasaran adalah efektivitas strategi yang sebaiknya dilakukan tiap minggu dan bulan. Saat ini dunia makin dinamis, sehingga sebaiknya strategi dievaluasi dalam jangka pendek. 3. Produk/Fitur Baru Objek riset pemasaran berikutnya adalah produk/fitur yang baru dirilis ke masyarakat, atau istilah kerennya A/B testing. Produk bagus tidak dibuat dengan waktu lama dan bentuk sempurna. Sebaliknya, produk akan lebih baik jika mendapat masukan dari pengguna untuk kemudian diperbaiki. 4. Harga dan Laba Proses riset di bidang pemasaran yang tidak bisa ditinggalkan berikutnya adalah berkaitan dengan harga dan laba. Dengan mengetahui harga umum produk di pasar dan potensi laba, Anda bisa merencanakan strategi pemasaran selanjutnya terkait harga. 5. Kompetitor Objek riset pemasaran terakhir dan tidak boleh ditinggalkan adalah kompetitor. Dengan mengamati tingkah laku pesaing, Anda dapat menentukan keunggulan dan kelemahan mereka, serta menentukan langkah terbaik untuk melawan. F. Peran Riset Pemasaran 1. Mengidentifikasi Peluang Pasar: Riset pemasaran membantu perusahaan dalam mengenali peluang baru di pasar, baik itu untuk produk baru atau pasar yang belum terjamah 2. Pemilihan Target Pasar: Dengan riset pemasaran, perusahaan dapat menentukan segmen pasar yang paling sesuai untuk produk atau jasanya 3. Segmentasi Pasar: Riset ini memungkinkan perusahaan untuk membagi pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen dengan kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang serupa, yang memerlukan strategi pemasaran yang berbeda 4. Perencanaan Pemasaran: Riset pemasaran memberikan informasi yang diperlukan untuk merencanakan dan mengimplementasikan strategi pemasaran yang efektif
G. Tahapan Melakukan Riset Pemasaran
Untuk melakukan riset pemasaran, ada beberapa tahapan riset pemasaran yang bisa digunakan sebagai acuan, yaitu: 1. Merumuskan masalah Tahap pertama yang perlu dilakukan untuk melakukan riset pemasaran adalah merumuskan masalah.Proses ini dianggap penting untuk dilakukan karena dengan merumuskan permasalahan, perusahaan dapat benar-benar memahami tujuan yang ingin dicapai dari riset yang akan dilakukan. 2. Menentukan desain riset Sebelum mengambil data, kita perlu menentukan prosedur secara detail mengenai cara mengumpulkan data, cara menguji hipotesis, serta metode yang akan digunakan untuk mengolah data-data tersebut nantinya. 3. Merancang metode pengumpulan data Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian adalah berupa data primer dan data sekunder. Data primer ini diambil langsung dari subjek yang ditemui di lapangan. Sedangkan data sekunder biasanya akan berupa data yang diambil dari suatu sumber, seperti buku, jurnal, website, dan sumber-sumber pustaka lainnya yang relevan. 4. Pengambilan sampel Langkah selanjutnya dalam melakukan riset pemasaran adalah mengambil sampel dan mulai mengumpulkan data di lapangan. Kita bisa melakukan pengambilan sampel dengan didasarkan atas metode sampling yang telah ditentukan sebelumnya. 5. Melakukan analisis data Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis agar bisa menghasilkan kesimpulan yang dapat memberikan petunjuk terkait riset yang sedang dilakukan. 6. Membuat laporan riset Tahapan riset pemasaran yang terakhir adalah membuat laporan hasil, kesimpulan, serta rekomendasi penelitian yang selanjutnya diserahkan kepada manajemen untuk dasar pengambilan keputusan pada perusahaan.
Pendekatan sederhana untuk marketing: Panduan praktis untuk dasar-dasar marketing profesional dan strategi terbaik untuk menargetkan bisnis Anda ke pasar