Anda di halaman 1dari 15

PENGERTIAN RISET PEMASARAN

Riset pemasaran merupakan kegiatan penelitian dalam bidang pemasaran. Riset


pemasaran harus dilakukan secara sistematis, yakni mulai dari perumusan masalah,
perumusan tujuan dari riset pemasaran, pengumpulan data, pengolahan data, hingga
interpretasi dari hasil riset pemasaran yang diperoleh. Riset pemasaran dilakukan
sebagai upaya memberi masukan bagi pihak manajemen. Dengan adanya riset
pemasaran, pihak manajemen akan mengetahui hal apa saja yang perlu diperbaiki dan
strategi pemasaran apa yang masih konkrit dilakukan untuk merebut peluang.

Banyak orang yang seringkali masih rancu dengan istilah riset pemasaran. Riset
pemasaran (marketing research) seringkali masih disamakan dengan riset pasar (market
research), padahal keduanya merupakan istilah yang berbeda. Riset pasar berfokus pada
pasar yang telah ditentukan secara spesifik. Sementara itu, riset pemasaran memiliki arti
yang lebih luas. Riset pemasaran tidak hanya terpaku pada aspek pasar atau produk,
namun juga mencangkup hal-hal di luar itu. Singkatnya, riset pasar bisa disebut sebagai
bagian dari riset pemasaran.

RISET PEMASARAN MENURUT PARA AHLI

Selain pengertian riset pemasaran secara umum, para ahli pun memiliki pendapatnya
sendiri mengenai definisi riset pemasaran. Philip Kotler yang dikenal sebagai salah satu
guru pemasaran dunia mendefinisikan riset pemasaran sebagai perancangan,
pengumpulan, analisis, dan pelaporan yang sistematis dari data atau temuan yang
relevan dengan situasi pemasaran tertentu yang dihadapi oleh perusahaan.

Sementara itu, praktisi riset Robby Susatyo memiliki pendapatnya sendiri mengenai riset
pemasaran. Robby Susatyo mendefinisikan riset pemasaran sebagai suatu identifikasi
yang objektif dan sistematis, yang dilanjutkan dengan pengumpulan. analisis, dan
perangkaian informasi yang bertujuan untuk memperbaiki pengambilan keputusan yang
berkaitan solusi masalah dan penemuan peluang dalam proses pemasaran.
Selain para ahli, beberapa badan dan organisasi dunia juga memiliki definisi sendiri
untuk riset pemasaran. American Marketing Association (AMA) mendefinisikan riset
pemasaran sebagai fungsi yang menghubungkan konsumen, pelanggan, dan masyarakat
umum dengan pemasar melalui informasi. Informasi ini digunakan untuk
mengidentifikasi dan menentukan peluang dan masalah pemasaran; merumuskan,
menyempurnakan dan mengevaluasi tindakan pemasaran; memantau kinerja
pemasaran; dan menyempurnakan pemahaman mengenai pemasaran sebagai sebuah
proses serta pemahaman atas cara-cara yang dapat membuat aktivitas pemasaran lebih
efektif.
FUNGSI RISET PEMASARAN

Riset pemasaran merupakan sebuah langkah penting yang harus dilakukan oleh
perusahaan untuk membantu menyusun perencanaan pemasaran. Program pemasaran
pada tahun yang baru biasanya turut dipengaruhi oleh hasil riset pemasaran yang
dilakukan perusahaan di akhir tahun. Riset pemasaran dapat diibaratkan sebagai mata
dan telinga perusahaan untuk mengetahui bagaimana pandangan dan keinginan
konsumen terhadap perusahaan. Riset pemasaran memiliki tiga fungsi utama bagi
perusahaan, yaitu:

A. Evaluating

Fungsi riset pemasaran yang pertama adalah evaluating. Riset pemasaran yang
dilakukan untuk fungsi ini biasanya digunakan untuk mengevaluasi program-program
pemasaran yang telah dilakukan sebelumnya. Fungsi evaluating dalam riset pemasaran
ini juga termasuk ketika perusahaan ingin melakukan review terhadap brand
positioningdibandingkan dengan produk pesaing.

B. Understanding

Fungsi riset pemasaran kedua adalah understanding. Fungsi riset pemasaran ini
menekankan pada tujuan untuk memahami konsumen sebagai salah satu insight atau
masukan yang sangat penting bagi perusahaan. Dengan memahami konsumen,
perusahaan akan mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dan keluhan konsumen.
Dalam menjalankan funsi ini, riset pemasaran yang dilakukan biasanya adalah riset yang
menggambarkan potret kebiasaan dan perilaku konsumen serta harapan dan keluhan
mereka terhadap produk.

C. Predicting

Fungsi riset pemasaran ketiga adalah predicting. Fungsi riset pemasaran yang terakhir
ini merupakan fungsi yang sebenarnya paling sulit untuk dilakukan. Dunia ini penuh
dengan ketidakpastian, sehingga prediksi yang dilakukan dalam riset
pemasaran sangatlah beresiko karena sifatnya yang sangat relatif. Ketika
sebuah brand ingin membidik pasar baru, maka riset pemasaran selalu dijadikan bahan
acuan utama. Begitupun ketika perusahaan ingin menyusun strategi pemasaran
baru, riset pemasaran masih menjadi penilaian utama.

JENIS RISET PEMASARAN

Riset pemasaran dapat diklarifikasikan ke dalam tiga kelompok berdasarkan tujuannya.


Meskipun begitu, kategorisasi ini sebenarnya tidak mutlak. Riset pemasaran dapat pula
dilakuakan dengan bentuk kombinasi dari ketiganya. Ketiga jenis riset pemasaran
tersebut adalah:

A. Problem Solving Research

Problem solving research adalah riset pemasaran yang diadakan untuk mengidentifikasi
serta memecahkan permasalahan yang sering terjadi dalam pemasaran. Riset pemasaran
jenis ini berorientasi pada masa lalu, artinya masalah pemasaran yang pernah terjadi
diidentifikasi dan dievaluasi kembali. Proses identifikasi dan evaluasi ini diharapkan
akan mampu membantu perusahaan untuk mendapatkan solusi serta mencegah
terulangnya kesalahan di masa depan.

B. Controlling Research

Controlling research adalah riset pemasaran yang diadakan untuk pengawasan atau
pengendalian proses bisnis serta pemasaran yang sedang terjadi. Riset pemasaran yang
dilakukan secara reguler akan mampu menjaga kinerja proses bisnis dan pemasaran.
Harapannya, riset pemasaran yang dilakukan secara berkala akan mampu
menghasilkanzero deffect dalam perusahaan.

C. Planning Research

Planning research adalah riset pemasaran yang diadakan untuk mendapatkan informasi
sebagai panduan dalam merencanakan kegiatan pemasaran. Sebuah perencanaan bisnis
atau pemasaran memerlukan informasi dari riset pemasaran untuk dapat mengukur
secara tepat target serta strategi yang hendak disusun. Tanpa riset pemasaran, maka
perencanaan yang disusun bisa jadi tidak tepat sasaran dan justru berpotensi merugikan
perusahaan.
PROSES RISET PEMASARAN

Riset pemasaran merupakan sebuah riset yang penting dilakukan untuk membantu
perusahaan memahami konsumen dan juga pesaingnya. Maka dari itu, penting bagi
perusahaan untuk hati-hati dalam melakuakn riset pemasaran. Kesalahan yang dilakukan
dalam riset pemasaran dapat memengaruhi hasil riset yang berdampak pada melesetnya
perencanaan pemasaran.

Riset pemasaran merupakan riset yang menggunakan metode sistematik serta objektif.
Sistematik dan objektif yang dimaksud dalam hal ini adalah riset pemasaran
menggunakan beberapa tahap dengan kesatuan logis sehingga hasil dari riset pemasaran
dapat diterima dan dipahami oleh semua pihak.

Berikut ini adalah langkah-langkah yang biasa dilakukan dalam riset pemasaran. Langkah
ini bukanlah tahapan yang mutlak, namun hanya sebagai kerangka yang dapat
memudahkan pelaksanaan riset pemasaran.

A. Menetapkan Masalah Riset

Beberapa hal yang perlu dilakukan oleh periset dalam menetapkan masalah riset adalah:

1. Memperoleh pandangan klien mengenai masalah yang sebenarnya terjadi


2. Mempertimbangkan sumber dan jenis informasi yang sebenarnya dibutuhkan oleh klien

3. Mengkombinasikan masukan informasi dari pihak klien dengan periset

B. Penentuan Desain Riset

Desain riset akan menggambarkan perencanaan yang akan dilakukan dalam riset dan
mengacu pada masalah yang telah ditetapkan sebelumnya. Pada tahap inilah periset
perlu merinci dengan detil prosedur yang diperlukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan untuk menjawab masalah riset dan menyediakan informasi yang dibutuhkan
bagi pengambilan keputusan.

Terdapat tiga jenis desain riset, yaitu:

1. Eksploratori

Tujuan utama riset adalah untuk memperoleh pandangan yang mendalam dan
menyeluruh mengenai masalah yang sebenarnya dihadapi perusahaan. Jadi informasi
yang dicari sekedar untuk mengetahui permasalahan dasar.

2. Deskriptif

Tujuan utama riset adalah untuk menggambarkan sesuatu

3. Kausal

Tujuan utama riset adalah untuk membuktikan hubungan sebab akibat atau hubungan
mempengaruhi dan dipengaruhi dari variabel-variabel yang diteliti

C. Metode Pengumpulan Data (Primer atau Sekunder)

Data primer adalah data asli yang dikumpulkan langsung oleh periset untukmenjawab
masalah risetnya secara khusus.

Cara mengumpulkan data primer adalah dengan:


1. Wawancara

2. Focus group discussion

3. Teknik proyeksi

4. Survei

5. Observasi

6. Eksperimen

Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain, bukan oleh periset
sendiri. Artinya, periset sekedar mencatat, mengakses, atau meminta data tersebut
(kadang sudah berbentuk informasi) ke pihak lain yang telah mengumpulkannnya di
lapangan.

D. Penentuan Desain Pertanyaan, Skala dan Alat Analisis

Pada tahap ini periset perlu melakukan tiga aktivitas sebagai berikut:

1. Merancang pertanyaan atau kuesioner yang akan ditanyakan kepada pihak yang

disurvey. Pertanyaan dalam kuesioner dapat bersifat terbuka ataupun tertutup


2. Merancang skala penilaian hasil kuesioner

3. Merancang alat analisis yang akan digunakan dalam menilai kuesioner

E. Menentukan Metode Pengambilan Sampel Dari Populasi yang Diteliti

F. Penulisan dan Penyampaian Proposal Riset.

Pada tahap ini periset menyiapkan dokumentasi yang berisi:

1. Ringkasan eksekutif yang menyampaikan poin utama yang akan dijalankan dalam riset

2. Latar belakang masalah

3. Penentuan masalah dan tujuan riset

4. Pendekatan terhadap permasalahan dengan menampilkan literatur, teori atau

pendekatan yang akan digunakan sebagai rujukan riset


5. Desain riset yang mencakup jenis data yang akan dikumpulkan dan metode yang

digunakan untuk mengumpulkan data


6. Analisis data dengan menguraikan cara menginterpretasikan data yang akan dianalisa

7. Pelaporan yang akan dihasilkan dari riset tersebut

8. Waktu dan biaya riset

9. Lampiran-lampiran yang diperlukan dalam riset, misalnya: format kuesioner

OVERVIEW RISET PEMASARAN (MARKETING


RESEARCH)

A. PENDAHULUAN

Dewasa ini, persaingan di dunia bisnis semakin ketat, bahkan tidak hanya dalam skala kecil,
namun sudah menjadi persaingan yang berskala global. Untuk itu, setiap perusahaan tentunya akan
terus fokus agar tetap mencapai keunggulan kompetitif. Kesadaran dunia industri akan pentingnya
keunggulan kompetitif kini terfokus pada proses decision making, dan tentunya konsumen. Konsumen
merupakan faktor penting yang menjadi penggerak suatu perusahaan. Oleh karena itu, kepuasan,
perilaku serta preferensi konsumen benar-benar harus diperhatikan perusahaan.

Agar tetap fokus pada konsumen dan pengambilan keputusan selanjutnya, maka dibutuhkan
identifkasi kebutuhan dan keinginan konsumen melalui penelitian terhadap pasar , yakni apa yang
disebut dengan Riset Pemasaran. Riset Pemasaran berperan sebagai dasar penyusunan strategi dan
taktik pemasaran, dimana harus didukung dengan data yang akurat, relevan, terpercaya, obyektif dan
tepat waktu, sehingga manajemen perusahaan dapat merencanakan dan melaksanakan dengan baik
berbagai aspek pemasaran, seperti pengembangan produk dan merk, penentuan harga,
pendistribusian produk dan komunikasi pemasaran terintegrasi.

Apa Sebenarnya Peran Riset Pemasaran dalam Suatu Perusahaan?

Di dalam dunia bisnis, pemasaran merupakan salah satu fungsi yang amat penting, yang tentu
menyangkut dunia konsumen. Untuk memuaskan kebutuhan, dan keinginan konsumen, diperlukan
suatu identifikasi kebutuhan yang tentunya bersifat sistematis dan obyektif.

Informasi tentang pasar suatu perusahaan dikumpulkan, diolah, dianalisis agar dapat diketahui hal
mengenai konsumen, mulai dari siapa saja konsumen perusahaan, seperapa sering mereka membeli,
kapan, dimana mereka membeli,dan bagaimana perilaku mereka. Informasi tersebut tentunya diolah
dengan langkah yang sitematis, mulai dari pengumpulan data, analisis hingga intrepretasi hasil
keputusan. Di sinilah Riset Pemasaran berfungsi.

Riset Pemasaran akan membantu perusahaan untuk mengurangi segala ketidak pastian , dan
membantu pengambilan keputusan dalam dunia pemasaran, misalnya produk apa yang tepat
diluncurkan dan akan laris di pasaran.

B. DEFINISI RISET PEMASARAN

Riset Pemasaran , menurut beberapa ahli :


Riset Pemasaran menurut Malhotra (2006) merupakan :
Identifikasi, pengumpulan, analisis dan penyebarluasan informasi secara sistematis
dan obyektif dengan tujuan untuk membantu manajemen dalam pengambilan
keputusan berkaitan dengan identifikasi dan pemecahan masalah dan peluang dalam
bidang pemasaran.

Riset Pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) (1987) :

fungsi yang menghubungkan konsumen, pelanggan dan masyarakat umum dengan pemasar
melalui informasi. Informasi ini digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan peluang
dan masalah pemasaran; merumuskan, menyempurnakan dan mengevaluasi tindakan-
tindakan pemasaran; memantau kinerja pemasaran; dan menyempurnakan pemahaman
yang dapat membuat aktivitas pemasaran lebih efektif. Riset pemasaran menentukan
informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan tersebut; merancang metode untuk
pengumpulan informasi; mengelola dan mengimplementasikan proses pengumpulan data;
menganalisis hasil-hasil yang diperoleh; dan mengkomunikasikan hasil temuan dan
implikasinya.

C. KRITERIA RISET PEMASARAN

Riset Pemasaran yang baik, harus memenuhi beberapa kriteria, di antaranya :

a. Relevan
Suatu Riset Pemasaran haruslah menghasilkan informasi yang dibutuhkan untuk
merespon tantangan atau menyelesaikan masalah pemasaran yang dihadapi perusahaan.
b. Tepat Waktu
Hasil penelitian selesai tepat pada waktunya ( Tidak Terlalu Cepat ataupun terlambat).
c. Efisien
Setiap riset pemasaran harus memberikan nilai tambah lebih besar dari pada biaya yang
telah dikeluarkan. ( Dengan biaya yang sepadan namun memiliki value yang lebih
tinggi.)
d. Obyektif ( Akurat)
Peneltitian hendaknya cermat, teliti, dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Mengapa ? Agar hasil penelitian berkualitas baik, sehingga kesalahan interpretasi dapat
dihindari.

D. KLASIFIKASI RISET PEMASARAN

D.1 Riset Identifikasi Masalah (Problem Identification Research)


Tipe ini dilakukan untuk membantu mengidentifikasi masalah yang mungkin tidak atau
belum muncul ke permukaan, namun telah atau bakal terjadi di masa depan.

Riset Identifikasi masalah terdiri dari : riset potensi pasar, riset pangsa pasar, riset citra
merk atau perusahaan, riset karakteristik pasar, riset analisis penjualan, riset peramalan
bisnis, dan riset trend bisnis.

D.2 Riset pemecahan masalah (Proble Solving Research)


Setelah masalah teridentifikasi, maka dilakukan riset pemecahan masalah. Digunakan
dalam pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah pemasaran spesifik.
Riset pemecahan masalah meliputi :
- riset segmentasi : misal segmen pasar,potensi pasar, gaya hidup konsumen, preferensi
konsumen, dll.
- riset produk : misal brand positioning, desain produk, kemasan produk, diferensiasi
produk, dll.
- riset penetapan harga : misal arti penting harga dalam sebuah merek, pricing practice,
hubungan harga dengan permintaan konsumen, perubahan harga, dll.)
- riset promosi : misal bauran promosi, mediapromosi, creative advertising testing,
efektivitas iklan, dll.)
- riset distribusi : misal penentuan tipe distribusi, intensitasgrosir, lokasi distribusi dan
gerai-gerai, dll.

E. PROSES RISET PEMASARAN


1. Perumusan Masalah ( Defining The Problem)
Riset hanya dapat dirancang secara sistematis untuk memberikan informasi berharga
jika masalah yang dihadapi telah dirumuskan secara jelas dan akurat. Maka , tahap awal
yang harus dilakukan adalah merumuskan masalah apa yang akan dicari keputusannya.
Banyak hal yang bisa dilakukan oleh satu perusahaan di dalam mencari problem-
problem, tentunya yang berkaitan dengan pemasaran misal dalam diskusi,data-data
sekunder, dll.
Contoh Perumusan Masalah :
Indomie sebagai salah satu produk Mi instan yang diproduksi oleh PT. Indofood
Sukses Makmur, tentunya kini menghadapi perrsaingan yang sangat ketat, seperti
Wingsfood yang Memproduksi Mi Sedap. Diketahui pangsa pasar Indomie turun dari
90% menjadi 75%. Apa yag harus dilakukan Indomie untuk tetap dapat meraih pangsa
pasar tertinggi .Haruskah riset dilakukan mengenai hal tersebut,

2. Pendekatan Penyelesaian Masalah ( Developing an Approach to The Problem)


Di dalam Tahap ini, kita mengembangkan berbagai kerangka dan model analitis,
pertanyaan yang dibutuhkan, memberikan hipotesis sebagai asumsi dasar dalam riset
yang akan dikembangkan nantinya, serta menentukan factor-faktor yang
mempengaruhi desain penelitian.

3. Penentuan Desain Riset


Desain riset merupakan kerangka atau cetak biru untuk melaksanakan proyek riset
pemasaran, yang menjabarkan prosedur untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan
dalam memecahkan masalah riset pemasaran.
Dalam proses penentuan desain riset, ada beberapa komponen yang dilakukan yakni :
Komponen-komponen desain riset :
1. Menentukan desain riset pemasaran (eksploratoris, deskriptif atau kausal).
2. Menentukan informasi yang dibutuhkan.
3. Menetapkan prosedur pengukuran dan skala.
4. Menyusun dan melakukan pre-test terhadap kuesioner atau bentuk pengumpulan data
lainnya. ( menentukan apakan mengguakan survey, observasi atau cara lainnya.)
5. Menetapkan proses sampling dan jumlah sample.
6. Menyusun rencana analisis data.

4. Mengumpulkan Data Yang Diperlukan ( Collecting Data)


Mengumpulkan data bisa melakukan Field Work, misalnya dengan melakukan
observasi langsung, interview, langsung melalui supplier, survey terhadap pasar (
Konsumen ), dll. Di dalam proses mengumpulkan data juga harus dilakukan training,
controlling, dan evaluasi yang cermat untuk menghindari kesalahan pada tahap
berikutnya.

5. Preparing and Analyzing Data


Persiapan data mencakup mengedit, coding, transkripsi, dan verifikasi data. Setiap
bentuk kuesioner atau pengamatan diperiksa, atau diedit, dan, jika perlu, diperbaiki.
Setelah data benar-benar tepat, masing-masing hasil nya, dapat dimasukkan menjadi
data komputer, kemudian di analisis dengan menggunakan berbagai macam tipe
pengukuran statistik. Hasilnya dapat dijadikan sebagai sumber pengambilan
kesimpulan yang tentunya berhubungan dengan riset pemasaran yang dilakukan suatu
perusahaan.

Analisis Data tidak hanya dengan menggunakan Ilmu statistik. Ada 2 tipe analisis data
yakni :
a. Analisis dengan bantuan Ilmu Statistik
Mayoritas data riset pemasaran merupakan tipikal data statistik, sehingga dianalisis
dengan metode statistik.
Aplikasi Metode Statistik :
1. Statistik Deskriptif : menggambarkan berbagai karakteristik data
2. Statistik Induktif (Inferensi) : inferensi terhadap sekumpulan data dari satu sample,
misalnya : prediksi, estimasi, pengambilan keputusan, dsb.
Jenis Data Statistik :
1. Data Kualitatif : data kategori, tidak dapat dilakukan operasi matematika, meliputi :
data nominal & data ordinal.
2. Data Kuantitatif : dapat dilakukan operasi matematika, meliputi : data interval & data
rasio.
b. Analisis dengan bantuan Non Ilmu Statistik
Contoh : analisis sikap konsumen dengan Metode Fishbein, atau Multiattribute Attitude
Model, analisis Semantic Differensial, Importance Performance Analysis, optimasi
biaya pemasaran, dll.

6. Preparing and Presenting The Report


Pada tahap ini semua data telah terkumpul dan terolah. Seluruh proyek harus
didokumentasikan dalam laporan tertulis yang tentunya menampilkan mulai dari
langkah awal yakni identifikasi masalh, pendekatan-pendekatan yang digunakan,
desain riset yang digunakan, prosedur analisis data yang dipakai, serta hasil akhir dari
riset tersebut.
Biasanya pada laporan akhir tersebut, ditampilkan tabel, grafik, perhitungan-
perhitungan, yang tentunya menunjukkan hasil riset perusahaan yang juga
dipresentasikan secara lisan agar pihak manajemen dapat menyimpulkan keputusan
yang tepat.

KESIMPULAN
Konsumen, merupakan aset yang berharga bagi suatu perusahaan yang benar-benar
harus dipertahankan loyalitasnya. Mengingat persaingan dunia industri yang semakin
ketat, menuntut perusahaan untuk terus mencari cara dan mengambil keputusan yang
tepat untuk tetap mencapai competitive advantage. Salah satunya, dilakukan suatu riset
untuk mengidentifikasi kebutuhan konsumen, maupun langkah-langkah pemasaran
yang tepat, yakni melalui Riset Pemasaran. Agar Riset Pemasaran dapat memberikan
keputusan yang tepat maka harus dilakukan secara total oleh suatu perusahaan,
memenuhi semua kriteria, serta melalui langkah yang tepat.
== = = = = = ==

SUMBER REFERENSI :
Fandy Tjiptono, Singgih S.2001. Riset Pemasaran:Konsep dan Aplikasi dengan SPSS.
Jakarta:Elex Media Computindo.
Malhotra, Naresha K.2006. Basic Marketing Research: A Decision-Making Approach, Upper
Saddle River, NJ: Prentice Hall

Pada tahap ini ditentukan meteode apa yang digunakan dalam pengumpulan data. Data yang
baik adalah data yang :
Objektif ( Sesuai Keadaan sebenarya) , Up to date, Relevan, dan Standard Error yang kecil.
Di dalam mengumpulkan data , maka dapat dipilih apakah akan menggunakan kuisioner,
pengamatan secara langsung, atau yang lainnya.
Data dapat diklasifikasikan menurut :
a. Menurut Jenisnya : Data Kualitatif dan Data Kuantitatif
b. Menurut Sifatnya : data Diskrit dan Data Kontinyu
c. Menurut Sumbernya : Data internal dan Data Eksternal
Data Internal
Sesuai dengan namanya data ini berasal dari perusahaan yang bersangkutan.
Datainternal yang tersedia di dalam perusahaan biasanya berkaitan dengan
kegiatanoperasional perusahaan yang dicatat secara rutin. Data internal seringkali tidak
tersediasecara lengkap di perusahaan yang kecil atau kurang terorganisir dengan
baik.Perusahaan atau organisasi yang memiliki data pelanggan yang terorganisir
dengan baik,akan memiliki database lengkap yang berisi karakteristik pelanggannya.
Data-datainternal ini mungkin akan cukup untuk pemasaran yang memiliki topik
berupa deskripsi pelanggan saat ini, ramalan penjualan, analisis provitabilitas produk
atau pola pembelian produk konsumen dll.
Data Eksternal
Data eksternal merupakan data yang berasal dari luar perusahaan, artinya
yangmengumpulkan atau mempublikasikan data tersebut bukanah perusahaan
yang bersangkutan melainkan organisasi lain seperti pemerintah, organisasi nirlaba
atauyayasan, asosiasi dagang, perusahaan investasi atau perusahaan riset. Untuk
mendapatkan data eksternal yang kadang sudah berupa informasi, periset dapat
mengunjungi berbagai perusahaan yang lengkap.
Contoh :
d. Menurut Cara Memperolehnya :
Data Primer : dikumpulkan dan diolah sendiri dari obyeknya ( kuisioner, observasi,
eksperimen)
Data Sekunder : merupakan data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain bukan
oleh periset sendiri. Periset sekedar mencatat, mengakses atau meminta data tersebut
(kadangsudah bentuk informasi) ke pihak lain yan telah mengumpulkannya di
lapangan. Periset hanya memanfaatkan data yang sudah ada untuk penelitiannya .
Contoh : Daftar Pelanggan
. e. Menurut Waktu Pengumpulan : data cross section dan time series.

7. Perancangan Sampel dan Pengumpulan Data


Peneliti harus menspesifikasi kerangka sampling, proses pemilihan sample (berdasarkan pada
metode sampling, baik probability sampling maupun non probability sampling), dan jumlah
sample.

8. Analisis dan Intrepretasi Data

9. Penyusunan Laporan Riset


Laporan riset merupakan rangkuman hasil, kesimpulan dan rekomendasi penelitian yang
diserahkan kepada pihak manajemen untuk mendukung pengambilan keputusan.

Tujuan Riset Pemasaran


Tujuan Riset Pemasaran Riset pemasaran atau research marketing adalah
kegiatan penelitian dibidang pemasaran yang di lakukan secara sistematis mulai dari
perumusan masalah , tujuan penelitian, pemgumpulan data, pengelolaan data, dan
interpretasi hasil penelitian. kesemanya ini ditujukan untuk masukan pihak
manajemen dalam rangka identifikasi masalah dan pengambilan keputusan untuk
pemecahan masalah. hasil riset pemasaran ini dapat dipakai untuk perumusan
strategi pemasaran dalam merebut peluang pasar.

Maksud tindakan yang sistematis adalah suatu tindakan yang dilakukan secara teratur
dan konsisten , didasarkan atas kegiatan yang ilmiah serta dapat dibuktikan
kebenarannya. Untuk kegiatan riset pasar, mulai dari perumusan masalah,
pengumpulan data, analisis data serta pengujian hipotesa/hipotesis.

Seseorang melakukan riset pemasaran dalam beberapa permasalahan tentunya


memiliki sebuah tujuan untuk mencapai target yang telah ditentukan , Berikut
beberapa tujuan dari riset pemasaran :
1. Mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat menjelaskan secara obyektif kenyataan
yang ada.
2. Bebas dari pengaruh keinginan pribadi.
3. Identifikasi , meliputi kegiatan mulai dari masalah menajemen sampai merumuskannya kedalam
bentuk maslaah riset pemasaran (Marketing research problem).
4. Menggunakan metode yang tepat dalam pengumpulan data risetnya
5. Menggunakan analisis yang tepat.
6. Interpretasi.
Riset pemasaran sangat membantu menajer pemasaran atau sales untuk
menghubungkan antara Konsumen Variabel Pemasaran Lingkungan
. Tentunya hal tersebut akan ada beberapa kendala atau permasalahan diantaranya
ada dua kendala secara umum yakni Yang Dapat di Kontrol dan Yang Tidak Dapat
di Kontrol. untuk yang dapat di kontrol yakni diantaranya sebagai berikut :

1. Produk : Dalam melakukan riset tentunya harus meriset yang pertama yakni produk karena
produk merupakan hal yang paling pokok yang ada dalam sebuah pemasaran, kalau tidak ada
produk/jasanya apa yang harus di pasarkan? namun dalam mencari sebuah data mengenai
produk yang mau di riset kita bisa langsung mendata produk tersebut.
2. Harga : Harga merupakan object riset yang nantinya kita hari datanya sesuai dengan kebutuhan
riset , dan pastinya harga menjadi nomor 2 setelah produk . karena kalau tidak ada produk tidak

mungkin ada harga


3. Promosi : Setelah itu kita evaluasi kembali promosi dalam pemasaran tersebut. Biasanya dalam
pemasaran promosi adalah hal yang terpenting.
4. Distribusi : Merupakan sebuah pemasokan barang dari pabrik ke distributor yang diteruskan
hingga sampai ke tangan konsumen , mengapa distribusi tersebut perlu dilakukan riset /
evaluasi? karena mungkin dalam distrubusinya yang mengalami kendala. oleh karena itu
distribusi masuk ke dalam daftar evaluasi.
dalam meriset pasar juga nantinya akan ditemukan beberapa kendala / permasalahan
yang akan dihadapi seorang yang bekerja di bidang pemasaran ketika diperintah
untuk meriset pasar , salah satu kendalanya lagi yaitu masalah yang tidak dapat di
Kontrol , berikut diantaranya :

1. Kondisi Ekonomi
2. Teknologi
3. Peraturan pemerintah
4. Politik
5. Kompetisi
6. Perubahan Sosial
Mengapa ada maslaah yang tidak dapat di kontrol? karena seperti kondisi ekonomi
kita tidak bisa langsung mengevaluasi karena setiap penduduk berbeda beda dan
perlu melakukan survey lebih mendalam dalam menentukan kondisi ekonomi dan lain
lainnya.

Sekian dulu artikel mengenai tujuan Riset Pemasaran semoga bermanfaat dan jangan
lupa untuk subscribe newsletter kami untuk mendapatkan artikel baru ke email kamu.

Tujuan Riset Pemasaran:


a. Mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat menjelaskan secara obyektif kenyataan
yang ada.
b. Bebas dari pengaruh keinginan pribadi ( political biases).Find it and tell if like it is.
Studi tentang riset pemasaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Riset dasar
dikenal juga sebagai riset murni atau riset fundamental yang bertujuan memperluas batas-batas
pengetahuan yang mempunyai kaitan dengan aspek-aspek system pemasaran. Selama ini hanya
sedikit perhatian yang dicurahkan terhadap bagaimana pengetahuan tsb digunakan dalam proses
manajemen pemasaran.
Riset terapan
bertujuan membantu para manajer mengambil keputusan yang lebih baik. riset terapan ini
diarahkan kesituasi organisasi yang spesifik dan pelaksanaannya dibimbing oleh ketentuan-
ketentuan yang berlaku dalam proses pengambilan keputusan.
Proyek riset pemasaran formal dapat dipandang sebagai seperangkat langkah yang disebut proses
riset. Untuk melaksanakan proyek riset secara efektif diperlukan antisipasi terhadap seluruh
langkah proses riset dan memahami saling ketergantungannya. sembilan langkah-langkah dalam
proses riset yaitu :
1. Menetapkan kebutuhan akan informasi
2. menentukan sasaran riset dan kebutuhan akan informasi
3. menentukan sumber data
4. mengembangkan bentuk pengumpulan data
5. merancang sample
6. mengumpulkan data
7. mengolah data
8. menganalisis data
9. menyajikan hasil riset
Ada empat sumber utama dari data pemasaran :
a. responden
b. situasi analogis
c. eksperimentasi
d. data sekunder
Setelah sasaran penelitian ditetapkan dan kebutuhan informasi didaftar dengan terinci langkah
selanjutnya adalah menentukan dari mana sumber data diperoleh.
Keterangan atau ilustrasi mengenai sesuatu hal bias berbentuk kategori, misalnya : rusak, baik,
senang, puas, berhasil, gagal, dsb, atau bias berbentuk bilangan. Kesemuanya ini dinamakan data
atau lengkapnya data statistik.
Data menurut bentuknya dapat dikatergorikan sbb:
1. Data yang berbentuk bilangan disebut data kuantitatif, harganya berubah-ubah atau bersifat
variable. Dari nilainya, dikenal dua golongan data kuantitatif ialah :
a. data diskrit yaitu data dengan variable diskrit
b. data kontinu yaitu data dengan variable kontinu
2. data yang dikategorikan menurut lukisan kualitas obyek yang dipelajari adalah data kualitatif.
sehingga golongan ini dikenal pula dengan nama atribut. Misalnya: sembuh, rusak, gagal, berhasil,
dsb.
Menurut sumbernya data dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu :
1. data intern adalah data data yang bersumber dari dalam perusahaan. Pengusaha mencatat
segala aktivitas perusahaannya sendiri, misalnya: keadaan pegawai, pengeluaran, keadaan barang
di gudang, hasil jualan, keadaan produksi pabriknya dan lain-lain aktivitasyang terjadi di dalam
perusahaan itu.
2. data ekstern adalah data yang bersumber dari luar perusahaan. suber data ekstern mencakup
laporan riset komersial, majalah bisnis, laporan industri, laporan pemerintah, dsb.
Data ekstern dapat digolongkan atas dua bagian:
1. data ekstern primer atau data primer
data primer merupakan data yang dikeluarkan dan dikumpulkan oleh badan yang sama untuk
kebutuhan riset yang sedang berjalan.
2. data ekstern sekunder atau data sekunder
data sekunder merupakan data yang sudah dipublikasikan untuk konsumsi umum
Kesimpulan :
Riset pemasaran membantu kita mengolah data, agar mendapatkan penjelasan yang objektif.
Pengklasifikasian riset pemasaran menjadi riset dasar dan riset terapan, memiliki tujuan yang
berbeda. Riset dasar memiliki tujuan memperluas batas-batas pengetahuan yang mempunyai
kaitan dengan aspek-aspek system pemasaran, sedangkan riset terapan bertujuan membantu
para manajer mengambil keputusan yang lebih baik.
Ada 9 langkah dalam proses riset, serta 4 sumber utama data pemasaran. Data menurut
bentuknya dikategorikan menjadi data kuantitatif (berbentuk bilangan) dan kualitatif. Data
menurut subernya digolongkan menjadi intern (bersumber dari dalam perusahaan) dan eksteren
(bersumber dari luar perusahaan). Data eksteren digolongkan menjadi data primer dan sekunder.

Anda mungkin juga menyukai