Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH RISET PEMASARAN

TENTANG DESAIN RISET

Dosen Pengampu : Totok Wibisono, SE, MM

Anggota Kelompok :

Fenila Diyah Arista B.131.18.0395

Awang Megananda B.131.18.0398

Al Vira Dwi Prsetia B.131.18.0436

Rifki Afif B.131.18.0437

Nur Ella Fitriana B.131.18.0439

Burhanudin Rifqi B.131.18.0440

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEMARANG

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan zaman yang begitu pesat seperti saat ini diikuti pula dengan pesatnya
perkembangan intelektual manusia. Banyak sekali pengetahuan yang perlu untuk
dikembangkan lagi menjadi sebuah ilmu pengetahuan baru yang dapat dimanfaatkan bagi
kemaslahatan manusia. Berbagai cara digunakan untuk mengembangkan pengetahuan
ataupun mencari ilmu pengetahuan baru. Salah satu cara untuk mengemhangkan pengetahuan
tersebut adalah penelitian.

Dalam melakukan riset salah satu hal yang penting ialah membuat desain riset. Desain
riset bagaikan sebuah peta jalan bagi periset yang menuntun tema menentukan arah
berlangsungnya proses riset secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan. Tanpa desain yang benar seorang periset tidak akan dapat melakukan riset dengan
baik karena yang bersangkutan tidak mempunyai pedoman arah yang jelas. Manfaat desain
riset akan dirasakan oleh semua pihak yang terlibat dalam proses riset, karena dapat
digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses riset.

Selain itu, agar sebuah riset memiliki batasan batasan dan dapat disusun secara
terstruktur dan terkonsep dengan baik, maka diperlukan sebuah metode riset. Mengingat
betapa pentingnya desain riset bagi sebuah penelitian, maka kelompok kami akan membahas
mengenai desain riset dalam makalah ini.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan desain riset?
2. Apa saja jenis desain riset?
3. Apa prinsip yang penting dalam melakukan riset?
1.3. Tujuan Penulisan
1. Agar mengetahui dan paham pengertian dari desain riset.
2. Agar mengetahui dan paham jenis-jenis desain riset.
3. Agar mengetahui dan paham akan prinsip penting dalam suatu riset.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Desain Riset

Desain riset merupakan kerangka kerja atau rancangan untuk melakukan studi yang
akan digunakan sebagai pedoman dalam mengumpulkan dan menganalisis data. Desain riset
adalah cetak biru yang harus diikuti dalam menyelesaikan studi. Desain ini menyerupai cetak
biru yang dibuat arsitek ketika membangun sebuah rumah. Meskipun kita dapat membangun
sebuah rumah tanpa cetak biru yang terinci, namun produk akhirnya mungkin akanberbeda
dengan apa yang diinginkan oleh pembeli. Satu ruangan mungkin terasa kecil, pola lalu
lintasnya buruk, beberapa hal yang penting telah dihilangkan, sementara hal-hal lain yang
kurang penting justru dimasukkan, dan sebagainya. Selain itu, juga mungkin melakukan riset
tanpa cetak biru yang terinci. Namun hasil temuan riset mungkin berbeda jauh dari yang
diinginkan konsumen atau pengguna riset.

Hasil-hasil ini memang menarik, tetapi sering muncul keluhan bahwa hal itu tidak
menyelesaikan masalah mendasar. Lebih jauh lagi seperti halnya dengan rumah yang
dibangun tanpa cetak biru mungkin menelan biaya lebih banyak akibat perubahan-perubahan
yang perlu dilakukan di tengah-tengah proses konstruksinya, riset yang dilaksanakan tanpa
desain riset juga lebih mahal dari riset yang dilaksanakan dengan menggunakan desain riset
yang yang sesuai. Jadi desain riset menjamin bahwa studi akan lebih relevan terhadap
masalahnya dan akan menggunakan prosedur-prosedur yang ekonomis. Desain ini akan
membantu para mahasiswa dalam mempelajari metode-metode riset jika ada prosedur tunggal
yang harus diikuti dalam mengembangkan kerangka kerja atau jika ada kerangka kerja
tunggal yang akan dipelajari.

2.2. Jenis-jenis Desain Riset

2.2.1. Riset Eksploratori

Riset eksploratori adalah pada penemuan ide-ide dan masukan-masukan. Produsen


minimum ringan yang sedang menghadapi penurunan penjualan mungkin akan melakukan
studi eksploratori untuk mendapatkan penjelasan-penjelasan yang mungkin. Tujuan umum
dari riset eksploratori adalah untuk mendapatkan ide-ide atau masukan-masukan. Studi
eksploratori terutama berguna dalam memecahkan pernyataan-pernyataan masalah yang luas
dan samar-samar menjadi pernyataan-pernyataan submasalah yang lebih sempit tetapi lebih
tepat, yaitu dalam bentuk hipotesis spesifik.

2.2.2. Riset Deskriptif

Riset deskriptif biasanya berkaitan dengan penentuan frekuensi terjadinya sesuatu


atau hubungan antara dua variable. Riset ini biasanya dituntun oleh sebuah hipotesis awal.
Misalnya produsen minuman ringan menganggap bahwa penurunan penjualan diet kolanya
disebabkan karena jumlah remaja perempuan yang merupakan pasar utama perusahaan itu
telah menurun dalam lima tahun terakhir. Perusahaan lalu memutuskan untuk melakukan
studi guna melihat apakah tren dalam konsumsi minuman ringan berhubungan dengan
karakteristik-karakteristik tertentu seperti umur atau jenis kelamin. Ini akan menjadi studi
deskriptif.

2.2.3. Riset Sebab-akibat

Riset sebab-akibat berkaitan dengan hubungan sebab dan akibat. Studi tentang sebab-
akibat biasanya dilakukan dalam bentuk eksperimen, karena eksperimen sangat cocok untuk
menentukan sebab-akibat. Sebagai contoh, produsen minuman ringan mungkin ingin
menentukan mana dari beberapa iklan yang menarik yang paling efektif. Salah satu cara bagi
perusahaan untuk meraih keberhasilan adalah dengan menggunakan iklan yang berbeda
dalam wilayah geografis yang juga berbeda, dan menyelidiki iklan mana yang menghasilkan
penjualan tertinggi. Sebenarnya perusahaan tersebut akan melakukan sebuah eksperimen, dan
jika hal itu didesain secara tepat, maka perusahaan dapat menyimpulkan bahwa salah satu
daya Tarik spesifik akan menghasilkan tingkat penjualan yang lebih tinggi.

2.3. Prinsip Riset Yang Penting

Dalam suatu riset pasti memiliki suatu prinsip yang penting. Prinsip penting tersebut adalah
bahwa desain investigasi harusberasal dari masalahnya. Setiap jenis desain riset harus sesuai
dengan jenis-jenis masalah yang dihadapi.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan desain riset
Desain riset adalah kerangka kerja atau rencana suatu studi dan pedoman dalam
pengumpulan serta analisis data.
2. Menyebutkan tiga jenis desain riset dasar
Salah satu cara mengklasifikasikan desain adalah dengan cara melihat tujuan fundamental
dari riset : eksploratori, deskriptif, dan sebab-akibat.
3. Menyebutkan prinsip pengting dari riset
Prinsip penting dari riset adalah bahwa desain investigasi harus berangkat dari masalah
yang dihadapi.
DAFTAR PUSTAKA

A. Churchill, Gilbert. 2001.Dasar-dasar Riset Pemasaran Jilid 1, edisi 4. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai