Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH RISET PEMASARAN

TENTANG MENGIDENTIFIKASI MASALAH

Dosen Pengampu : Totok Wibisono, SE, MM

Anggota Kelompok :

Fenila Diyah Arista B.131.18.0395

Awang Megananda B.131.18.0398

Al Vira Dwi Prsetia B.131.18.0436

Rifki Afif B.131.18.0437

Nur Ella Fitriana B.131.18.0439

Burhanudin Rifqi B.131.18.0440

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEMARANG

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tahap awal riset pemasaran adalah identifikasi masalah. Identifikasi masalah


merupakan tahapan penting dalam riset pemasaran. Jika salah mengidentifikasi masalah maka
sia-sialah kerja keras riset pemasaran. Dalam mengidentifikasi masalah, kita harus mengerti
cara pandang pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap riset pemasaran.
Manajemen perusahaan lebih melihat kepada gejala, sedangkan riset pemasaran lebih melihat
kepada data yang ada.

Sebagai contoh, manajemen gejala melihat penurunan penjualan. Bagian riset


pemasaran harus mencari data lebih detail lagi, misalnya produk apa yang mengalami
penurunan, di area mana terjadi penurunan, siapa pesaing yang kuat di area ini, bagaimana
perbandingan harga kita dengan pesaing, seberapa gencar iklan kita dibanding pesaing
tersebut dan seterusnya. Periset marketing harus menemukan banyak data terkait pemasaran
produk kita dan juga sepak terjang yang dilakukan pesaing.

Identifikasi ini harus dibuat sejujur mungkin. Tidak boleh ada unsur-unsur
kepentingan pribadi seperti untuk membuktikan pendapatnya ataupun untuk mendapatkan
keuntungan financial dari apa yang diteliti. Jika ada perbedaan pendapat antara pengambil
keputusan dan perusahaan riset maka perbedaan ini harus dikomunikasikan. Untuk
identifikasi masalah terkait riset pemasaran internasional, harus dikesampingkan anggapan
awal yang terjadi di negaranya. Perilaku konsumen di suatu negara mungkin saja berbeda
dengan negara lain. Periset harus mempelajari budaya dan perilaku konsumen negara yang
akan dilakukan riset.

Setelah kita mendapatkan data-data yang lengkap, kemudian kita akan membuat
hipotesa-hipotesa. Hipotesa-hipotesa ini kamudian akan diuji dalam tahapan riset pemasaran
selanjutnya. Top manajemen dalam setiap perusahaan harus peka terhadap situasi yang terjadi
di pasar. Kepekaan terhadap perubahan perilaku konsumen dan serangan pesaing harus selalu
diwaspadai. Dalam situasi ini perusahaan harus membuat keputusan di mana keputusan itu
bisa tunggu, atau langsung merespon. Keputusan harus mempertimbangkan berbagai hal
termasuk riset pemasaran. Keberhasilan melakukan riset pemasaran dan kemudian
ditindaklanjuti dengan langkah yang tepat akan sangat membantu dalam pemecahan masalah
terkait pemasaran.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan mendefinisikan masalah?
2. Apa saja sumber utama munculnya masalah?
3. Bagaimana cara menyelesaikan masalah dengan baik?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Mendefinisikan Masalah

Istilah definisi masalah telah digunakan dalam pengertian yang lebih luas. Istilah ini
berhubungan baik dengan situasi yang ungkin menimbulkan masalah nyata bagi pembuat
keputusan dalam bidang pemasaran maupun dengan situasi yang mungkin lebih baik disebut
sebagai peluang. Agar kita dapat memahami tahap definisi masalah, kita perlu memahami
bagaimana masalah-masalah atau peluang-peluang tersebut muncul.

2.2. Sumber Utama Munculnya Masalah

Sumber utama munculnya masalah ada tiga. Pertama, perubahan yang tidak
diharapkan adalah lingkungan di mana perusahaan beroperasi. Ada banyak unsur dalam
lingkungan eksternal perusahaan yang dapat menciptakan masalah atau peluang. Hal ini
termasuk lingkungan demografi, ekonomi, teknologi, kompetitif, politik, dan perubahan
hukum yang dapat membawa dampak yang seringkali signifikan terhadap fungsi pemasaran.
Bagaimana perusahaan merespon teknologi baru atau gaya hidup sangat menentukan apakah
perubahan itu dapat menjadi masalah atau peluang. Dalam tahun-tahun terakhir, banyak
perubahan yang mendorong timbulnya masalah atau peluang yang diakibatkan oleh semakin
luasnya penggunaan teknologi internet.

Kedua perubahan yang terencana adalah perubahan yang lebih diorientasikan ke masa
depan dan bersifat lebih proaktif. Perubahan ini merupakan perubahan yang ingin dilakukan
oleh perusahaan. Maslah utamanya adalah bagaimana peran riset pemasaran riset pemasaran
di sini adalah menyelidiki kelayakan dari alternatif-alternatif yang sedang dipertimbangkan.

Ketiga, terciptanya gagasan baru secara tiba-tiba. Gagasan baru ini mungkin berasal
dari seorsng pelanggan yang disampaikan melalui surat keluhan atau dengan cara lain. Hal
tersebut seringkali menimbulkan gagasan untuk membuat produk baru. Perhatian besar
terhadap hal-hal kecil seperti ini memungkinkan perusahaan untuk memperkenalkan ratusan
produk baru setiap tahun lebih dari 30% penjualan dalam tahun-tahun terakhin disumbangkan
oleh produk-produk baru. Riset pemasaran memainkan peranan penting dalam proses
pengembangan perusahaan. Selain pelanggan, sumber lain dari gagasan-gagasan yang bagus
adalah para tenaga penjual dan laporan harian mereka. Demikian juga komentar dari
pedagang dapat menjadi pencetus peruahan yang terencana.

2.3. Cara Menyelesaikan Masalah

Seseorang akan menghadapi suatu situasi keputusan jika dia memiliki satu masalah,
yaitu mengetahui cara-cara penyelesaian masalah yang baik. Tetapi dalam kadar yang
berbeda dan harus memilih di antara berbagai pilihan yang tersedia. Riset dapat membantu
dalam mengklarifikasi setiap karakteristik dari situasi keputusan tersebut. Mari kita
pertimbangkan situasi berikut ini secara singkat.

2.3.1. Pembuat Keputusan dan Lingkungan

Penting bagi para periset untuk memahami karakter dari pembuat keputusan dan
lingkungan di mana orang tersebut melaksanakan tugas. Kadang pembuat keputusan
mempunyai gagasan yang belum dijabarkan mengenai situasi tertentu dan secara
mengejutkan dia tetap merealisasikan gagasan itu. Tanpa memandang apa yang telah
ditemukan oleh para periset. Riset dalam hal itu hanya merupakan pemborosan uang saja.
Hasilnya hanya akan diterima apabila sesuai dengan apa yang ingin dibuat atau dengan
persepsinya mengenai lingkungan atau konsekuensi dari tindakan alternatif. Jika tidak sesuai
dengan keinginannya maka hasil riset itu paling baik akan dipertanyakan, atau paling buruk
akan dibuang karena dianggap tidak akurat. Alasannya tentu saja bahwa pandangan individu
tersebut terhadap situasi adalah lebih kuat daripada hasil riset. Jika hal ini terjadi maka riset
hanya akan mengikissumber daya perusahaan. Oleh karena itu tugas pertama seorang periset
adalah menentukan apakah pembuat keputusan benar-benar ingin mempertimbangkan hasil
riset atau tidak.

2.3.2. Serangkaian Tindakan Alternatif

Riset dapat didesain dengan tepat hanya jika serangkaian Tindakan alternatif yang
sedang dipertimbangkan telah diketahui. Sutu daftar tindakan alternatif yang lengkap
biasanya akan diberikan oleh pemuat keputusan kepada periset, dan tugas utama periset
adalah menentukan apakah daftar yang telah diberikan itumelebih-lebihkan alternatif yang
ada. Cukup sering terjadi periset tidak diberitahu tentang beberapa opsi yang sedang
dipertimbangkan. Periset harus memeriksa untuk melihat apakah opsi implisit telah dibuat
menjadi eksplisit, karena sangat penting bahwa riset yang akan dilakukan harus relevan
terhadap semua alternatif.

2.3.3. Tujuan Pembuat Keputusan

Teknik yang berguna untuk mengungkap tujuan adalah meminta persetujuan


pengambil keputusan atau sebuah kalimat yang menyatakan tujuan utama riset. Setelah
tujuan-tujuan para periset diputuskan, sebaiknya tujuan tersebut dinyatakan secara tertulis.
Dengan demikian kejelasan tambahan dalam pemikiran dan komunikasi antara pembuat
keputusanserta periset seringkali dapat tercapai. Kemudian, mereka harus menyepakati secara
formal pernyataan tertulis tersebut (dengan menandatangani setiap pernyataan mengenai
tujuan, menandatangani keseluruhan dokumen, dan dengan cara lain yang dianggap perlu).
Hal ini cenderung dapat menghindari kesalahpahaman di kemudian hari.

2.3.4. Konsekuensi dari Serangkaian Tindakan Alternatif

Banyak sekali riset pemasaran ditujukan untuk menentukan konsekuensi dari berbagai
rangkaian tindakan. Tugas manajemen pemasaran yang mendasar adalah menyangkut
memanipulasi unsur-unsur bauran pemasaran demi memenuhi kepuasan pelanggan.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dalam suatu riset diperlukan pengidentifikasian masalah terlebih dahulu yaitu pencarian dan
pencatatan masalah kemudian setelah itu barulah diadakan pembatasan masalah yaitu
pemilihan masalah dari berbagai masalah yang ada agar pembahasan lebih focus dilakukan
setelah memperoleh batasan masalah barulah mulai perumusan masalah, masalah yang
dirumuskan harus jelas karena dengan perumusan yang jelas diharapkan dapat mencapai
hasil riset yang maksimal. Sehingga hasil yang kita peroleh bisa membawa manfaat bagi
perusahaan dan konsumen.
DAFTAR PUSTAKA

A. Churchill, Gilbert. 2001.Dasar-dasar Riset Pemasaran Jilid 1, edisi 4. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai