Dosen Pengampu :
Oleh :
Kelompok 8
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang dibuat dalam
rangka memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Mikro berjudul “Industri Oligopoli” pada waktu
yang telah ditentukan.
Terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Drs. Made Kembar Sri Budhi, M.P. Selaku
dosen mata kuliah Ekonomi Mikro dan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
penulis dalam menyusun makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
Oleh karena itu, penulis akan sangat menghargai kritikan dan saran untuk membangun
makalah ini lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Penulis,
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Teori Oligopoli memiliki sejarah yang cukup panjang. Istilah oligopoli pertama kali
digunakan oleh Sir Thomas Moore dalam karyanya pada tahun 1916, yaitu “Utopia” 11.
Dalam karya tersebut dikatakan bahwa harga tidak harus berada pada tingkat kompetisi
ketika perusahaan di pasar lebih dari satu. Sedangkan teori Oligopoli pertama kali
diformalkan oleh Augustin Cournot pada tahun 1838 melalui karyanya “Researches Sur
Les Priciples Mathematiques De La Theorie Des Richesses”. 50 tahun kemudian, teori
tersebut dibantah oleh Bertrand. Meskipun menuai banyak kritik, namun hingga kini
teori Cournot tetap dianggap sebagai benchmark bagi teori-teori oligopoli lainnya.
Industri oligopoli merupakan suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh
beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Industri oligopoli adalah suatu
pasar dimana terdapat beberapa produsen yang menghasilkan barang-barang yang saling
bersaingan. Ini merupakan sifat utama dari industri oligopoli. Oligopoli, yaitu keadaan
dimana hanya ada beberapa (misal: antara 2 - 10) perusahaan yang menguasai pasar baik
secara independen (sendiri-sendiri) maupun secara diam-diam bekerjasama.
Pada industri model ini, keputusan harga berada di segelintir pemain, walaupun
berada di banyak pemain. Sebagai price leaders, segelintir pemain ini bisa membuat
skema sebagai berikut:
2
© Perusahaan oligopoli berkonspirasi dan berkolaborasi untuk membuat harga monopoli
dan mendapatkan keuntungan dari harga monopoli ini
© Pemain oligopoli akan berkompetisi dalam harga, sehingga harga dan keuntungan
menjadi sama dengan pasar kompetitif
© Harga dan keuntungan oligopoli akan berada antara harga di pasar monopoli dan pasar
kompetitif
© Harga dan keuntungan oligopoli tak dapat ditentukan, alias indeterminate
Industri jenis ini memiliki karakteristik tertentu. Ini yang membedakannya dengan
jenis industri yang lain. Berikut karakteristik industri oligopoli yang dimaksud:
1. Terdapat Beberapa Penjual (Few Sellers)
Hanya terdapat beberapa penjual yang ada di pasar. Hal ini menunjukkan bahwa
pangsa pasar masing-masing perusahaan di pasar cukup signifikan. Jumlah
perusahaan yang lebih sedikit dibanding pasar persaingan sempurna ataupun
persaingan monopolistik disebabkan oleh adanya hambatan masuk ke dalam pasar.
2. Saling Ketergantungan (Interdependence)
Pada struktur pasar persaingan sempurna maupun persaingan monopolistis,
keputusan perusahaan atas harga dan kuantitas hanya mempertimbangkan tingkat
permintaan di pasar dan biaya produksi yang dikeluarkan. Sementara di industri
oligopoli, keputusan strategis perusahaan sangat ditentukan oleh perilaku strategis
perusahaan lain yang ada di pasar.
3
Suatu bentuk industri oligopoli dikarakterisasikan berdasarkan kehadiran beberapa
perusahaan yang dominan. Disana mungkin terdapat sejumlah besar perusahaan-
perusahaan kecil, tetapi hanya perusahaan besar yang memiliki kekuatan untuk
membalas. Ini berakibat dalam suatu pemusatan industri tinggi dimana hanya 2 sampai
10 perusahaan dengan pangsa pasar yang besar.
Contohnya:
Industri bensin merupakan industri oligopoli di Amerika Serikat yang didominasi oleh
beberapa perusahaan raksasa seperti Exxon, Chevron dan Texaco. Akan tetapi, harap
dicatat bahwa banyak perusahaan kecil yang berada dalam pasar tersebut seperti pompa-
pompa bensin independen kecil yang hanya berjualan dalam satu kota atau hanya dalam
suatu wilayah terbatas.
Penyebab-penyebab yang paling dikenal untuk pemusatan yang tinggi dalam pasar-pasar
bentuk oligopoli adalah:
Laba dari perusahaan-perusahaan dalam oligopoli ditentukan persis dalam cara yang
sama dengan bentuk-bentuk pasar lainnya: dari kuantitas optimum dimana pendapatan
marjinal sama dengan biaya marjinal, harga ditentukan dari kurva permintaan serta
biaya unit terhadap rata-rata kurva total biaya.
Bagaimanapun juga, penentuan ini mungkin dipengaruhi oleh kurva permintaan yang
bengkok. Lebih lanjut lagi, dalam suatu oligopoli yang kolusif, seluruh perusahaan
bertindak seakan-akan mereka membuat satu monopoli dan keluarannya dibagi diantara
perusahaan-perusahaan.
4
o Barang yang diperdagangkan meruakan homogen atau sejenis
o Terdapat hambatan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar untuk masuk
dalam pasar
o Satu diantara para oligopolis merupakan price leader
Sifat dalam industri oligopoli adalah saling ketergantungan antara perusahaan satu
dengan lainnya, karena adanya ketergantungan inilah maka analisa terhadap perilaku
mereka itu menjadi sulit. Maka dari itu kita tidak bisa hanya mengandalkan teori
oligopoli saja untuk menjelaskan keadaan dalam industri oligopoli, tapi kita juga butuh
model-model lain yang umum yang dapat menjelaskan keadaan dalam industri oligopoli
secara rinci.
Duopoli adalah bentuk sederhana dari oligopoli yang berarti suatu bentuk pasar
dimana penawaran suatu jenis barang hanya dikuasai oleh 2 perusahaan. Dalam duopoli
penjual pertama harus memperhatikan reaksi penjual kedua, dan dalam duopoli penjual
juga harus menentukan berapa jumlah barang yang akan diproduksi dan juga
menentukan harga yang akan di tawarkan di pasaran. Untuk menjelaskan hal tersebut
maka duopoli membagi menjadi beberapa model yaitu sebagai berikut:
1) Model Cournot
2) Model Bertrand
3) Model Chamberlin
4) Model kurva permintaan patah (kinked demand curve)
5) Model Stackelberg
5
Jumlah perusahaan dalam oligopoli sangat terbatas terutama disebabkan oleh faktor-
faktor berikut:
• Skala Ekonomi
Skala ekonomi yang terdapat dalam industri oligopoli dapat menjadi penghambat
yang sangat penting kepada perusahaan baru untuk masuk ke dalam industri itu.
Apabila suatu perusahaan oligopoli dapat menikmati skala ekonomi sehingga ke
tingkat produksi yang sangat besar, ini berarti semakin banyak poduksinya semakin
rendah biaya produksi per unit. Sekiranya permintaan dalam pasar bertambah,
perusahaan yang sudah ada dalam industri akan mempunyai kesempatan yang lebih
baik untuk memenuhi permintaan tersebut, karena mereka dapat menambah jumlah
produksi pada waktu yang sama mengurangi biaya produksi per unit. Maka semakin
besar jumlah penjualan perusahaan tersebut, semakin efisien kegiatan
memproduksinya.
Ini akan menyukarkan kemasukan perusahaaan baru, karena pada mulanya luas
pasaran barangnya hanyalah sebagian, semakin efisien kegiatan memproduksinya. Ini
akan menyukarkan kemasukan perusahaaan baru, karena pada mulanya luas pasaran
barangnya hanyalah sebagian, semakin efisien kegiatan memproduksinya. Ini akan
menyukarkan kemasukan perusahaaan baru, karena pada mulanya luas pasaran
barangnya hanyalah sebagian, semakin efisien kegiatan memproduksinya. Ini akan
menyukarkan kemasukan perusahaaan baru, karena pada mulanya luas pasaran
barangnya hanyalah sebagian, semakin efisien kegiatan memproduksinya. Ini akan
menyukarkan kemasukan perusahaaan baru, karena pada mulanya luas pasaran
barangnya hanyalah sebagian kecil dari pada perusahaan yang telah ada, dan oleh
karena itu biaya produksi per unit adalah lebih tinggi daripada dalam perusahaan yang
lama.
Yang dijelaskan di atas adalah biaya produksi per unit yang berbeda sebagai
akibat dari tingkat (jumlah) produksi yang berbeda. Di samping itu biaya produksi
dapat pula berbeda pada tingkat produksi yang sama. Biasanya pada setiap tingkat
produksi, biaya produksi per unit yang harus dikeluarkan perusahaan yang baru adalah
6
lebih tinggi dari perusahaan yang lain. Ini berarti kurva AC (biaya total rata-rata)
perusahaan baru adalah lebih tinggi daripada kurva AC perusahaan lama. Oleh
karenanya perusahaaan baru tidak dapat menjual barangnya semurah seperti
perusahaan lama. Keadaan ini menghambat kemasukan perusahaan baru.
Keistimewaan yang dimiliki oleh barang yang diproduksi oleh perusahaan lama
merupakan sumber lain yang dapat menghambat kemasukan perusahaan baru.
Keistimawaaan ini dapat dibedakan daalam beberapa bentuk. Yang pertama ialah
karena barang tersebut sudah sangat terkenal (product recognition), dan masyarakat
sudah menaruh kepercayaan dan penghargaan yang tinggi atas barang tersebut. Tanpa
dapat menawarkan barang lain yang jauh lebih baik dari barang yang dikenal
masyarakat ini, perusahaan baru akan mengalami kesukaran untuk bersaing dengan
baik di pasaran.
Keistimewaan yang kedua adalah apabila barang tersebut sangat rumit (product
complexity) yaitu ia terdiri dari komponen-komponen yang banyak sekali sehingga
sukar membuat dan memperbaikinya. Barang seprti itu antara lain adalah mobil,
televisi, dan sebagainya. Sifat barang yang rumit tersebut menyebabkan tidak semua
pengusaha mempunyai modal dapat masuk ke dalam pasar tersebut. Pengusaha
7
tersebut harus mengetahui cara-caranya membuat barang yang mutunya tidak kalah
dengan barang–barang yang sudah ada di pasar.
9
akibatnya biaya produksi dan penghasilan perusahaan tersebut goyan dan bisa
menyebabkan pemborosan.
2. 1. 8 Kurva Permintaan dan Perilaku Pelaku Industri Oligopoli Tanpa Kolusi (Non
Collusive Oligopoli)
10
3. Efek Penurunan Harga
Dimisalkan harga yang berlaku di pasar mula-mula adalah Po dan jumlah
permintaan yang dihadapinya adalah sebanyak Qo. Jika perusahaan tersebut
menurunkan harga produknya, maka jumlah permintaan terhadap produk akan
bertambah. Seandainya penurunan harga tersebut tidak diikuti oleh perusahaan lain
maka penurunan harga dari Po ke P1 akan mengakibatkan permintaan yang dihadapi
menjadi sebanyak Qa.
Pertambahan permintaan yang banyak tersebut diakibatkan karena para
pelanggan lain yang tidak ikut menurunkan harga beralih membeli produk dati
perusahaan yang menurunkan harga serta adanya efek penggantian (substitution
effect) dan efek pendapatan (income effect) dari pelanggannya sendiri.
Namun apabila perusahaan-perusahan lain dalam industri oligopoli ikut
menurunkan harga, maka kenaikan permintaan pada perusahaan yang pertama kali
menurunkan harga produknya hanya sebesar Qb. Kenaikan ini hanya disebabkan
oleh substitution effect dan income effect dari pelanggannya.
11
Tetapi jika perusahaan lain yang ada di pasar juga ikut menaikkan harga, maka
perusahaan pertama tersebut tidak akan kehilangan pelanggannya. Oleh karena itu
perusahaan pertama tersebut akan dapat menjual produknya sebanyak Qc.
Kartel, salah satu model perilaku industri oligopoli, adalah suatu hubungan kerjasama
antara beberapa kelompok produsen atau perusahaan dalam hal melakukan produksi
barang serta memasarkannya yang bertujuan menetapkan harga, untuk
membatasi suplai dan kompetisi. Menurut peneliti ekonomi, Friedrich Naumann Stiftung,
A. M. Tri Anggraini, pengertian kartel terkadang mengalami penyempitan makna.
Pengertian sempitnya, kartel adalah sekelompok perusahaan yang seharusnya saling
bersaing, tetapi justru mereka saling membantu dan mendukung. Sedangkan pengertian
kartel dalam arti yang luas adalah meliputi perjanjian antara para pesaing untuk membagi
pasar, mengalokasikan pelanggan, dan menetapkan harga.
12
Kartel cenderung terjadi pada produk yang homogen. Pengurus kartel secara resmi
mengatur kuota, alokasi produksi pasar, dan keuntungan yang diperoleh. Pada
kenyataannya pelaksanaan kartel kurang stabil karena tidak memiliki ongkos rata-rata dan
marjinal yang sama. Permintaan sulit ditaksir karena elastisitas individu tidak
mencerminkan elastisitas kartel sehingga menimbulkan kesalahan penaksiran hasil-
ongkos marjinal kartel dan individu.
Penetapan harga kartel harus mempertimbangkan harga yang wajar (fair price n’ fair
profit) sehingga setiap anggita masih punya kebebasan dalam usaha penjualan seperti
meningkatkan ongkos, iklan dan potongan harga. Di Indonesia terdapat kolusi seperti
Kartel meski masih diawasi pemerintah seperti industri semen, tepung terigu dan
lembaran kaca. Kartel internasional contohnya adalah OPEC (Organization of the
Petroleum Exporting Countries).
Berdasarkan definisi ini, satu entitas bisnis tunggal yang memegang monopoli tidak
dapat dianggap sebagai suatu kartel, walaupun dapat dianggap bersalah jika
menyalahgunakan monopoli yang dimilikinya. Kartel biasanya timbul dalam
kondisi oligopoli, yaitu terdapat sejumlah kecil penjual dengan jenis produk yang
homogen. Kartel dilakukan oleh pelaku usaha dalam rangka memperoleh market
power. Market power ini memungkinkan mereka mengatur harga produk dengan cara
membatasi ketersediaan barang di pasar. Pengaturan persediaan dilakukan dengan
bersama-sama membatasi produksi atau membagi wilayah penjualan.
2. 2. 2 Tujuan Kartel
• Kartel bertujuan untuk menguasai pangsa pasar atau sistem pasar yang sudah ada.
• Kartel menjadi salah satu bentuk persekutuan ekonomi untuk memaksimalkan atau
mengoptimalkan keuntungan bagi anggota kartel.
2. 2. 3 Jenis-jenis Kartel
13
Jenis kartel yang cukup merugikan pasar adalah kartel penetapan harga.
Dalam operasinya, kartel jenis ini membuat perjanjian harga (price fixing) yang
berkaitan langsung dengan penetapan sejumlah harga barang dan jasa. Penetapan
harga disebut sebagai naked restraint (terang-terangan), jika perjanjian tersebut
tidak terjadi pada suatu perusahaan joint venture yang dilakukan oleh pihak-pihak
yang terlibat dalam kartel.
14
juga sedikit. Hal ini guna menghindari adanya konflik kepentingan di dalam
tubuh kartel itu sendiri.
Hambatan masuk pasar adalah cara yang terkait dengan penetapan harga
biaya masuk pasar. Target dari cara ini adalah menghambat para pengusaha atau
perusahaan baru yang bergerak di bidang yang sama agar tidak bersaing dengan
perusahaan yang sudah lama. Biasanya biaya yang ditetapkan menjadi sangat tinggi
bagi perusahaan baru, untuk itu kartel dapat menghindari persaingan dan tetap
menguasai pasar. Jika dalam suatu pasar kartel diinvasi oleh perusahaan-perusahaan
baru, maka perusahaan lama yang tergabung dalam kartel tidak dapat beroperasi
maksimal dan kartel akan bubar. Untuk itu hambatan masuk adalah upaya efektif
untuk menghambat perusahaan baru, biasanya terkait dengan permodalan yang
harus dibayar lebih tinggi dari perusahaan lama. Selain itu juga dapat berupa
hambatan melalui pemberian lisensi yang sulit bagi perusahaan baru.
15
anggota kartel. Sebaliknya keberagaman (heterogenitas) produk akan membuat
pelanggan lebih yakin pada apa yang mereka beli karena konsumen akan memiliki
kesempatan untuk memilih atas produk yang ditawarkan. Untuk itu pasar yang
menyediakan produk bergam akan menyulitkan kartel beroperasi.
Kartel dapat secara efektif mengoperasikan misi penetapan harga bila ada
sarana kerjasama, misalnya adalah standarisasi produk, integrasi vertikal, dan
pengaturan harga penjualan kembali, pengumuman harga penjualan (implisit
maupun eksplisit), serta pengiriman pola harga dasar. Kegiatan ini mudah dilakukan
bila para pelaku usaha sudah tergabung dalam satu organisasi yang sama. Dengan
adanya organisasi, maka para pelaku usaha akan bisa mengatur dan menguasai
seluruh tingkatan, mulai dari produksi, distribusi, hingga konsumsi.
Maksudnya adalah satu atau lebih penawar setuju untuk menahan diri dengan
tidak ikut serta dalam pelelangan (tender). Jika mereka sudah terlanjur ikut dalam
proses pelelangan, maka yang dilakukan adalah menarik penawaran yang mereka
ajukan sebelumnya, tujuannya agar penawar yang telah ditentukan dapat
memenangkan pelelangan tersebut.
16
Arisan tender adalah sebuah pola yang sengaja diciptakan antara satu peawar
setuju untuk kembali sebagai penawar yang paling rendah. Dalam hal ini, penawar
tender lain yang sudah dirancang untuk kalah, secara bersama-sama akan
memberikan penawaran setinggi-tingginya agar mereka kalah. Kegiatan ini
dilakukan sampai seluruh anggota kartel mendapatkan kesempatannya masing-
masing dalam memenangkan tender, mereka hanya cukup menunggu giliran saja.
Perputaran tender ini juga menetapkan adanya jaminan bagi setiap anggota agar
mendapatkan gilirannya memenangkan tender. Selain itu juga ada perjanjian
diantara para penawar itu untuk mengantisipasi penawar yang kalah menjadi sub-
kontraktor dari penawar yang menang.
Pembagian pasar adalah pola penawaran tender yang terdiri dari beberapa
cara untuk membagi-bagi zona pasar yang akan menjadi target. Dengan metode ini
para anggota kartel bisanya membagi suatu wilayah yang akan menjadi target pasar
mereka, bisa dengan cara geografis (tempat) maupun pembagian
secara sosiologis (kelompok masyarakat). Dengan cara ini, para anggota kartel akan
lebih efektif mengetahui, jika ada penawaran di suatu wilayah tertentu, maka sudah
dipastikan bahwa pemenangnya haruslah yang menguasai wilayah tersebut.
Menurut Tri Anggraini, keberadaan kartel tidak dapat dipisahkan dari iklim usaha
atau kondisi pasar. Pola-pola kartel yang ada, terutama dalam hal persekongkolan
tender, akan lebih mudah terealisasikan jika kondisi pasar mendukung atau
memfasilitasi terbentuknya kartel. Ada empat alasan mengapa kondisi pasar juga
berperan dalam terbentuknya dan suksesnya suatu kartel.
17
• Pasar yang bersifat sedemikian rupa, dimana perusahaan dapat mendeteksi
kegagalan dalam mematuhi aturan atau perjanjian kartel. Karena bagi anggota
kartel, ketidakpatuhan adalah penipuan, dan penipuan haruslah mendapatkan
hukuman dari anggota kartel lainnya. Cara yang paling sederhana bagi
perusahaan untuk mengetahui penipuan adalah dengan menghadiri lelang.
Sebagian besar lelang umumnya terbuka bagi publik, dengan begitu mereka
dapat mengetahui siapa saja yang melakukan penipuan terhadap perjanjian
kartel.
• Perjanjian setiap anggota kartel lebih mudah dilanggar jika hanya menyangkut
satu masalah saja. Untuk menanggulanginya maka setiap anggota kartel harus
menciptakan kondisi pasar yang menyentuh semua aspek usaha mereka.
Dengan begitu, setiap anggota kartel akan mendapatkan kepentingan yang sama
dan terhindar dari pembangkangan anggotanya.
Teori permainan merupakan suatu model matematika yang digunakan dalam situasi
konflik atau persaingan antara berbagai kepentingan yang saling berhadapan sebagai pesaing.
Dalam permainan peserta adalah pesaing. Keuntungan bagi yang satu merupakan kerugian
bagi yang lain. Model-model permainan dapat dibedakan berdasarkan jumlah pemain, jumlah
keuntungan atau kerugian, dan jumlah startegi yang digunakan dalam permainan. Bila jumlah
pemain ada dua, permainan disebut sebagai permainan dua pemain. Bila keuntungan atau
kerugian sama dengan nol, disebut permainan jumlah nol. Teori permainan (game theory)
dipelopori oleh ahli matematika John Von Neumann dan ekonom Oskar Morgenstern pada
tahun 1944 dan tidak lama kemudian teori ini diakui sebagai terobosan baru dalam penelitian
tentang oligopoli. Secara umum, teori permainan berkaitan dengan strategi terbaik atau
18
optimum dalam berbagai situasi konflik. Misalnya, teori permainan biasa membantu sebuah
perusahaan ketika menurunkan harga tidak akan terjadi perang harga yang mematikan atau
menentukan apakah perusahaan harus menambah kapasitas untuk mencegah pemain baru
masuk dalam industri meskipun hal ini mengurangi laba jangka pendek perusahaan, dan
mengapa kecurangan dalam kartel akan menyebabkan keruntuhan perusahaan. Singkatnya,
teori permainan ini memperlihatkan bagaimana perusahaan oligopolistic membuat keputusan
secara strategis untuk memperoleh keunggulan kompetitif atas pesaingnya, atau bagaimana
perusahaan oligopolistic bisa memperkecil ancaman potensial akibat langkah strategis
pesaingnya.
Setiap model teori permainan terdiri atas pemain, strategi, dan imbalan. Pemain (player)
adalah para pembuat keputusan ( yaitu para manajer perusahaan oligopolies). Strategi
(strategy) adalah pilihan untuk mengubah harga, mengembangkan produk baru, melakukan
kampanye iklan, membangun kapasitas baru, dan tindakan serupa lainnya yang mempengaruhi
penjualan dan tingkat laba perusahaan serta pesaingnya. Imbalan (payoff) adalah hasil atau
konsekuensi dari setiap pilihan strategi. Untuk setiap strategi yang diterapkan oleh sebuah
perusahaan, biasanya terdapat strategi-strategi (reaksi) yang bisa dilakukan oleh pesaing.
Payoff adalah hasil atau konsekuensi dari setiap kombinasi strategi yang dilakukan kedua
perusahaan. Payoff biasanya dinyatakan dalam bentuk laba atau rugi perusahaan yang di kaji,
akibat strategi perusahaan itu atau reaksi pesaingnya.Tabel yang mencamtumkan payoff dari
semua strategi yang dilakukan suatu perusahaan dan reaksi yang mungkin diberikan pesaing
disebut matriks imbalan (payoff matrix).
Strategi dominan adalah strategi yang memiliki payoff tertinggi dibandingkan dengan
strategi lainnya. Misalkan strategi “X” adalah strategi dominan bagi pemain A, maka apapun
strategi yang dipilih pemain B, pemain A tetap akan memilih strategi “X”. Matriks payoff pada
permainan berjumlah nol dapat berukuran sangat besar. Jika matriks payoff cukup besar,
sangat sulit untuk mencari solusi permainan secara langsung. Dapat terjadi dalam matriks
permainan, terdapat strategi-strategi yang bisa dieliminasi atau dihapus dari matriks
permainan.
19
2.3.3 Contoh Kasus Strategi Dominan
Perusahaan B
Terdapat empat hasil yang mungkin diperoleh dari permainan sederhana ini digambarkan
dalam tabel diatas. Nomer pertama dari setiap elemen dalam tabel mengacu pada imbalan
(laba) bagi perusahaan A, sementara nomor kedua adalah imbalan (laba) bagi perusahaan B.
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa jika kedua perusahaan memasang iklan, perusahaan A
akan memperoleh laba sebesar 4, dan perusahaan B akan memperoleh laba sebesar 3 (sel kiri
atas dalam matriks payoff ). Sebaliknya, elemen kiri bawah dalam matriks payoff menunjukkan
akan memperoleh laba sebesar 2, dan perusahaan B memperoleh laba sebesar 5. Imbalan lain
dalam kolom kedua tabel tersebut diartikan dengan cara yang sama. Lalu strategi manakah
yang harus dipilih ? pertama-tama mari mempertimbangkan perusahaa A. Jika perusahaan B
memasang iklan (yaitu bergerak ke kolom kiri dari tabel), dapat lihat bahwa perusahaan A
akan memperoleh laba sebesar 4 jika perusahaan B juga memasang iklan dan perusahaan B
hanya memperoleh laba sebesar 3. Dengan demikian, perusahaan A harus memasang iklan jika
perusahaan B memasangnya. Jika perusahan B tidak memasang iklan (yaitu bergerak ke kolom
kanan dalam tabel), perusahaan A akan memperoleh laba 5, jika perusahaan A memasang
iklan, dan 3 jika ia tidak memasang iklan. Dengan demikian, perusahaan A harus memasang
iklan tidak peduli apakah perusahaan B memasang atau tidak. Laba perusahaan A akan lebih
besar jika ia memasang iklan disbanding jika ia tidak memasangnya, tanpa peduli apa yang
dilakukan perusahaan B. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa memasang iklan adalah
strategi yang dominan bagi perushaaan A. Strategi dominan adalah pilihan yang optimum bagi
seorang pemain, apapun reaksi yang akan dilakukan oleh lawannya. Hal yang sama juga
berlaku bagi perusahaan B. Apapun yang dilakukan perusahaan A (yaitu apakah perusahaa A
memasang atau tidak iklan), akan lebih menguntungkan bagi perusahaan B untuk memasang
iklan. Kita bisa melihat itu dengan berpindah-pindah baris pada tabel. Tepatnya, jika
perusahaan A memasang iklan, laba perusahaan B menjadi 5 jika memasang iklan dan 2 jika
20
tidak. Dengan demikian, strategi yang dominan bagi perusahaan B adalah juga memasang
iklan. Dalam kasus ini, kedua perusahaan memiliki strategi dominan memasang iklan, dan
oleh karena itu, akan menjadi keseimbangan akhir. Kedua perusahaan akan memasang iklan
tanpa perlu mempertimbangkan apa yang akan dilakukan oleh perusahaan lain dan akan
memperoleh laba berturut-turut sebesar 4 dan 3 (sel kiri atas dalam matriks payoff pada tabel).
Perhatikan dalam kasus ini, solusi memasang iklan atau keseimbangan akhir bagi kedua
perusahaan akan tetap dipertahankan, apakah perusahaa A dan B yang mula-mula memilih
strateginya, atau apakah kedua perusahaan memutuskan strategi terbaik mereka secara
bersamaan.
Game Theory yang dicetuskan oleh John F. Nash pertama kali diterbitkan pada tahun1950
dan dikenal dengan sebutan Nash equilibrium. Teori tersebut menyediakan alat matematika
konseptual sederhana, tetapi tangguh untuk menganalisis berbagai situasi yang kompetitif,
dari persaingan perusahaan hingga pengambilan keputusan legislatif. Menurut Nash, strategi
dominan tidak selalu ada, bahkan cenderung jarang terjadi. Teori pendekatan Nash saat ini
sudah meluas ke bidang ekonomi dan di berbagai ilmu-ilmu sosial, termasuk biologi evolusi.
Teori permainan merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana orang berprilaku dalam
situasi-situasi strategis.
21
Ekuilibrium Nash (Nash equilibrium) adalah konsep teori permainan yang menentukan solusi
optimal dalam permainan non-kooperatif di mana setiap pemain tidak memiliki insentif untuk
mengubah strategi awalnya.
Asumsi Ekuilibrium Nash adalah setiap pemain mengetahui strategi ekuilibrium dari
pemain lain. Ekuilibrium Nash tercapai ketika tidak ada perusahaan yang dapat meningkatkan
keuntungan dengan mengubah harga secara sepihak. Setiap perusahaan mencoba untuk
memaksimalkan keuntungannya sendiri, dengan mempertimbangkan tanggapan dari para
pesaingnya.
Setiap perusahaan mengantisipasi bagaimana saingannya akan merespons. Mereka
membangun berbagai skenario terkait respon yang mungkin dilakukan dari pemain lainnya dan
menggunakannya untuk mengambil keputusan yang memaksimalkan keuntungan. Oleh karena
itu, perusahaan di pasar memiliki ketergantungan strategis, tetapi tidak kooperatif. Maksudnya,
mereka tidak bekerjasama dan berkolusi untuk memaksimalkan keuntungan bersama.
Þ Setiap pemain memilih suatu strategi yang optimal dibandingkan dengan strategi
pemain lainnya.
Þ Suatu strategi dominan, apabila ia optimal.
Strategi Dominan adalah strategi yang paling baik untuk diikuti oleh seseorang pemain,
apapun strategi yang dipilih oleh pemain-pemain lainnya
Þ Tidak ada satu pemainpun yang memiliki insentif untuk mengubah strategi, terhadap
pilihan pemain lainnya.
Þ Apabila keduanya mengaku, maka titik keseimbangan tercapai yang disebut sebagai
Nash Equilibrium.
Þ Apabila keduanya tidak mengaku, maka tidak dapat dikategorikan sebagai Nash
Equilibrium, karena sejatinya pesaing akan selalu ingin melawan atau memberontak.
22
2.4.6 Syarat dan Ketentuan Aplikasi Teori Permainan
Þ Setiap pemain bermain rasional, dengan asumsi memiliki intelegensi yang sama, dan
tujuan sama, yaitu memaksimumkan payoff, dengan kriteria maksimin dan minimaks.
Þ Terdiri dari 2 pemain. Keuntungan bagi salah satu pemain merupakan kerugian bagi
pemain lain.
Þ Tabel yang disusun menunjukkan keuntungan pemain baris, dan kerugian pemain
kolom.
Þ Permainan dapat dikatakan adil jika hasil akhir menghasilkan nilai nol (0), atau tidak
ada yang menang atau kalah.
Þ Tujuan dari teori permainan ini adalah mengidentifikasi strategi yang paling optimal.
Ekuilibrium Nash adalah salah satu konsep dasar dalam teori permainan. Hal itu
mengkonseptualisasikan perilaku dan interaksi antar pemain untuk menentukan hasil terbaik.
Hal tersebut memungkinkan untuk memprediksi keputusan para pemain, jika mereka membuat
keputusan pada saat yang sama. Dan pembuatan keputusan oleh setiap pemain akan
memperhitungkan keputusan pemain yang lain.
Contoh 1 :
Katakanlah, ada dua perusahaan yang saling bersaing, yakni Perusahaan ABC dan Perusahaan
XYZ. Kedua perusahaan ingin menentukan apakah mereka harus mendiferensiasi produk
mereka ataukah tidak (homogen).
Jika kedua perusahaan mendiferensiasi produk, masing-masing perusahaan akan menarik 100
pelanggan baru. Jika hanya satu perusahaan yang memutuskan untuk mendiferensiasi, itu akan
menarik 200 pelanggan baru, sedangkan perusahaan lain tidak akan menarik pelanggan baru.
Jika kedua perusahaan memutuskan untuk tidak mendiferensiasi, tidak ada satupun perusahaan
yang akan menarik pelanggan baru.
23
Perusahaan ABC harus mendiferensiasi produknya karena strategi tersebut memberikan hasil
yang lebih baik. Begitu juga, perusahaan XYZ mempertimbangkan strategi dan kemungkinan
hasil yang dicapai perusahaan ABC. Perusahaan XYZ juga akan memilih diferensiasi karena
dapat menambah pelanggan baru. Jadi, skenario ketika kedua perusahaan mendiferensiasi
produk mereka adalah keseimbangan Nash.
24
Keuntungan gabungan maksimum terjadi ketika kedua perusahaan membebani harga tinggi
(pojok kanan bawah), yakni Rp1.000. Perusahaan ABC memperoleh laba bersih sebesar Rp600
dan perusahaan XYZ memperoleh sebesar Rp400.
Namun, dalam kasus ini, Perusahaan XYZ memiliki opsi lain. Perusahaan dapat meningkatkan
laba bersihnya dari Rp400 menjadi Rp450 jika membebankan harga rendah ketika perusahaan
ABC membebankan harga tinggi.
Perusahaan ABC hanya dapat memaksimalkan laba bersihnya jika perusahaan XYZ setuju
untuk membebani harga tinggi.
Tapi, perusahaan XYZ kemungkinan tidak akan mau. Perusahaan memiliki peluang untuk
mendapatkan laba bersih lebih tinggi (yakni dari Rp400-450).
Untuk mengatasi situasi semacam itu, perusahaan ABC akan mencoba membujuk perusahaan
XYZ untuk memberlakukan harga tinggi dengan memberikan insentif. Besarnya insentif harus
lebih besar dari laba bersih yang hilang ketika perusahaan XYZ menetapkan harga tinggi, yakni
sebesar Rp50 (Rp450-Rp400).
25
Contoh 2 :
Ekuilibrium Nash
Jika kita perhatikan matriks imbalan di bawah ini, tidak ada strategi dominan dari masing-
masing pemain.
Saat strategi dominan tidak terjadi, keseimbangan masih dapat dicapai apabila masing-masing
pemain bisa memilih dengan optimal berdasarkan harapan terhadap tindakan yang diambil
oleh pemain lain. Pada situasi di atas, jika pemain A memilih “atas”, pilihan optimal bagi B
adalah “kiri”. Sebaliknya jika B memilih “kiri”, pilihan optimal A adalah “atas”. Dengan
demikian, “atas”-“kiri” (sel kuning) juga merupakan posisi keseimbangan, yang disebut
sebagai keseimbangan Nash (Nash equilibrium). Jadi, keseimbangan Nash adalah sepasang
strategi ketika pilihan yang diambil A adalah pilihan optimal terhadap kondisi pilihan yang
diambil B, dan sebaliknya.
Masalahnya, jika asumsinya dibalik dari B memilih “kanan” terlebih dahulu, ternyata bisa
timbul posisi keseimbangan Nash yang lainnya, yaitu “bawah”-“kanan” (sel hijau). Jadi,
keseimbangan Nash tidak selalu hanya satu keadaan. Selain itu, ada juga situasi tanpa
keseimbangan Nash seperti tergambar dalam matriks imbalan berikut ini.
26
Jika A memilih “atas”, B akan memilih “kiri”. Namun, jika B memilih “kiri”, A akan memilih
“bawah”. Selanjutnya, jika A memilih “bawah”, B akan memilih “kanan”, dan jika B memilih
“kanan”, A akan memilih “atas”. Dengan demikian keseimbangan tidak dapat tercapai.
Pendekatan dalam teori permainan akan memberikan suatu gambaran yang sistematis dari
para pelaku persaingan atau kita sebut para pemain, dalam memaksimumkan usaha untuk
mencapai tujuannya
Dalam ekuilibrium Nash, setiap pemain akan membuat keputusan terbaik untuk dirinya
sendiri, berdasarkan skenario keputusan yang kemungkinan diambil oleh pihak lain. Masing-
masing akan membuat skenario terbaik dan paling mungkin. Sehingga, tidak ada yang bisa
berbuat lebih baik dengan mengubah strategi.
Dalam dunia nyata, para ekonom menggunakan keseimbangan Nash untuk memprediksi
bagaimana perusahaan akan merespons harga pesaing mereka.
Jika pasar terdiri dari dua pemain, kolusi kemungkinan adalah hasil terbaik dan
menguntungkan bagi keduanya. Pada awalnya, keduanya tidak bekerjasama. Setelah membuat
sejumlah skenario terbaik tentang output persaingan, keduanya mungkin menyadari bahwa
kolusi adalah solusi terbaik dalam mengembangkan strategi penetapan harga.
Agar dapat memahami “permainan” yang terjadi dalam pasar oligopoli, terlebih dahulu
harus mengerti konsep dasarnya. Dilema para tahanan merupakan permainan antara dua (atau
lebih) tersangka kejahatan yang ditangkap dan ditahan di mana mereka mengalami kesulitan
untuk bekerja sama menghadapi penyidik, meskipun ini bisa memberikan manfaat bagi
keduanya. Contoh orang pelaku kriminal yang ditangkap oleh polisi, yaitu Bonnie dan Clyde.
27
Polisi telah cukup bukti untuk membawa Bonnie dan Clyde ke pengadilan dengan tuduhan
membawa pistol secara ilegal, yang hukumannya cukup ringan, sehingga masing-masing dapat
dipenjarakan selama 1 tahun. Di samping itu, polisi juga mencurigai mereka terlibat dalam
perampokan bank bersama, namun tidak ada bukti yang kuat untuk menuntut mereka atas
tindakan tersebut. Polisi menginterogasi mereka dalam ruangan terpisah dan mereka masing-
masing ditawari sebagai berikut.
Keputusan Bonnie
Mengaku Diam
Bonnie Bonnie
dihukum 8 dihukum
Mengaku tahun 20 tahun
Bonnie dikenai hukuman satu tahun penjara. Bila Bonnie mengakui perbuatan
perampokan dan melibatkan Clyde, maka Bonnie akan diberi pengampunan bebas hukuman,
namun Clyde akan mendapat hukuman penjara selama 20 Tahun. Jika berdua mengakui
melakukan tindakan kriminal tersebut, maka polisi tidak perlu melakukan kesaksian dan tak
perlu mengeluarkan biaya pengadilan. Bonnie dan Clyde akan mendapatkan hukuman penjara
selama 8 tahun.
Bila mereka berdua adalah penjahat yang hanya memikirkan kepentingan sendiri,
mereka bisa berdiam diri atau akan mengakui. Hukuman yang mereka terima masing-masing
tergantung pada strategi yang diambil oleh rekan kejahatannya. Contohnya, Bonnie berpikir
bahwa ia tidak tahu apa yang dilakukan Clyde, jika ia diam, maka strategi terbaiknya Bonnie
adalah mengaku, karena ia akan bebas daripada harus dipenjara selama satu tahun. Jika Clyde
mengakui, strategi terbaik bagi Bonnie adalah tetaplah mengaku, karena ia akan mendapatkan
hukuman penjara selama 8 tahun, tidak 20 tahun.
28
Dalam bahasa teori permainan, ini merupakan strategi dominan (dominant strategy)
jika strategi tersebut dianggap strategi yang terbaik bagi seorang pemain, terlepas dari strategi
yang yang dipilih oleh pemain lainnya. Pada kasus ini, mengaku adalah strategi dominan
Bonnie. Lamanya di penjara akan berkurang, jika ia memilih untuk mengaku kejahatannya,
terlepas dari apakah Clyde akan mengaku atau diam.
Sekarang melihat pilihan Clyde. Ia menghadapi pilihan yang sama seperti Bonnie dan
ia juga berpikir dengan cara yang sama. Terlepas dari apa yang Bonnie lakukan, Clyde bisa
mendapatkan keringanan waktu hukuman di penjara dengan cara mengaku. Mengaku
merupakan strategi dominan bagi Clyde.
Bila Bonnie dan Clyde sama-sama mengaku maka keduanya akan menghabiskan 8 tahun
di penjara. Fakta ini adalah sebuah keseimbangan Nash : tiap pelaku memilih strategi terbaik
yang ada, kemudian memberikan strategi pada pelaku lain. Namun, dari sudut pandang
mereka, ternyata ini adalah strategi yang buruk sekali. Bila mereka tetap diam maka mereka
akan mendapatkan hukuman penjara hanya selama 1 tahun, yang merupakan hasil strategi
yang lebih baik. Bila masing-masing hanya mempertimbangkan kepentingannya sendiri-
sendiri, maka hasil yang diperoleh akan lebih buruk bagi keduanya.
Sulit untuk memelihara atau menjaga kerja sama, di mana sebelum mereka melakukan
kejahatan bersama mereka sepakat untuk tidak mengakui. Namun, karena mereka di interogasi
secara terpisah, maka logika kepentingan masing-masing akan mengatakannya pada
mengakui. Kerjasama di antara keduanya sulit dipelihara, karena secara individual ini tidak
rasional.
Dilema tahanan dapat dilihat pada perusahaan yang berada dalam industri oligopolistik.
Hal ini dapat diketahui apabila setiap perusahaan yang bertindak untuk kepentingannya sendiri
akhirnya mendapatkan hasil yang buruk. Misalkan, dalam industri hanya ada dua perusahaan
yang menghasilkan produk yang identik. Kita perkirakan kedua perusahaan itu akan
berkoordinasi meningkatkan produknya untuk menaikkan laba, dengan kata lain mereka akan
membentuk kartel. Mereka bersepakat bahwa masing-masing perusahaan sepatutnya
29
membatasi outputnya untuk menjaga agar harga produk mereka tinggi. Meskipun demikian,
masing-masing perusahaan dapat saja mempertimbangkan untuk menaikkan produknya
melebihi kuota kartel yang disepakati, atau mereka curang atas kesepakatan mereka. Oleh
sebab itu, masing-masing perusahaan mempunyai dua kemungkinan strategi yaitu mematuhi
kesepakatan kuota atau melakukan kecurangan. Masalahnya adalah, strategi mana yang akan
mereka pilih?
Artesia
Curang Mentaati
10 5
Curang
10 25
Utopia
25 20
Mentaati 5 20
Untuk menjawab itu, kita misalkan kedua perusahaan dimaksud (Artesia dan Utopia)
memiliki kurva biaya yang sama, sehingga ketika mereka berkolusi, mereka setuju untuk
menghasilkan output yang sama. Bersama-sama mereka akan menghasilkan output monopoli
untuk industri, karena itu akan memaksimalkan keuntungan gabungan mereka. Dengan
menghasilkan jumlah yang sama, masing-masing akan menerima setengah dari keuntungan
monopoli. Situasi ini ditunjukkan di sel kanan bawah di mana kedua perusahaan membatasi
output mereka, dengan mematuhi perjanjian kartel dan masing-masing mendapatkan
keuntungan 20.
Strategi lain terdapat dalam kotak kiri atas, di mana kedua perusahaan tersebut curang,
di mana mereka menghasilkan output yang lebih banyak di atas kuota, sehingga harga jatuh
dan laba juga akan menurun. Karena kedua perusahaan identik, maka kita asumsikan produk
kecurangan mereka sama, dan laba yang mereka peroleh juga sama yaitu 10.
30
Strategi lain adalah seperti terdapat dalam kolom kiri bawah, di mana perusahaan Artesia
berbuat curang sedangkan perusahaan Utopia patuh terhadap kesepakatan output kartel. Untuk
memudahkan, kita lihat pada kolom bawah kanan di mana sebelum Artesia berbuat curang,
laba mereka masing-masing adalah 20. Setelah Artesia berbuat curang, maka laba Artesia
bertambah dari 20 menjadi 25. Tindakan curang ini menyebabkan keuntungan Utopia
berkurang, karena outputnya tetap tetapi harga turun. Penurunan laba Utopia lebih besar
daripada keuntungan yang diperoleh Artesia. Dengan pemikiran yang sama, kondisi pada
kotak kanan atas terjadi apabila Utopia berbuat curang.
Dari data itu, kita dapat menganalisis perilaku kedua perusahaan tersebut. Bagi
perusahaan Artesia, berlaku curang akan lebih baik apabila perusahaan Utopia mentaati
kesepakatan kuota (laba 25 versus 20) atau berbuat curang (laba 10 versus 5); sebaliknya bagi
Utopia, berlaku curang juga akan lebih baik apabila perusahaan Artesia mentaati kesepakatan
kuota (laba 25 versus 20) maupun berbuat curang (laba 10 versus 5). Dengan itu, kita
memperkirakan masing-masing perusahaan akan berlaku curang dan mereka mendapatkan
laba masing-masing 10, meskipun kalau mereka mentaati kuota produk, mereka sepatunya
dapat mendapatkan laba masing-masing 20. Model ini memberikan gambaran bahwa dalam
pasar oligopoli bentuk kartel, perusahaan cenderung berbuat curang atas kesepakatan kuota
kartel.
Akan tetapi, keliru untuk menyimpulkan dari analisis ini bahwa perusahaan tidak akan
pernah berhasil membentuk kartel. Faktor lain yang tidak dimasukkan di sini dapat
meningkatkan kemungkinan kolusi, umpamanya apabila perjanjian kartel adalah legal dan
dapat diberlakukan. Jika Artesia dan Utopia menandatangani kontrak yang menetapkan
bahwa keduanya akan patuh, masing-masing perusahaan akan mendapat insentif untuk
menandatangani karena hasil kartel lebih baik daripada hasil yang diwujudkan ketika
keduanya curang. Apa yang dijelaskan oleh model ini, bagaimanapun, adalah bahwa perjanjian
harus dapat dilaksanakan karena setiap perusahaan secara individu masih memiliki insentif
untuk melakukan kecurangan dalam perjanjian tersebut. Tentu saja, di Amerika Serikat kartel
adalah ilegal, jadi jika perusahaan secara ilegal mengadakan perjanjian kolusif, mereka harus
memiliki cara untuk menegakkan perjanjian itu sendiri untuk mencegah kecurangan. Dengan
kata lain, agar kartel stabil, harus ada cara untuk menghukum perusahaan yang curang.
31
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pasar Oligopoli adalah pasar dimana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa
perusahaan.Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh. Dalam
pasar Oligopoli setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terkait dengan
pemainan pasar. Dimana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindakan strategi
pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan pengenalan produk baru,perubahan
harga dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing
mereka. Ciri-ciri pasar oligopoli adalah barang yang diproduksi adalah barang yang standar
atau barang yang berbeda corak atau bisa bersifat homogen, dan bisa juga berbeda, namun
memenuhi standar tertentu, terdapat banyak pembeli di pasar, barang yang diproduksi adalah
barang yang standar atau barang yang berbeda corak atau bisa bersifat homogen, dan bisa juga
berbeda, namun memenuhi standar tertentu, hambatan untuk masuk dalam industri cukup
tangguh, melakukan promosi dengan iklan atau penggunaan iklan sangat intensif, dan hanya
ada beberapa penjual.
Kartel adalah suatu hubungan kerjasama antara beberapa kelompok produsen atau
perusahaan dalam hal melakukan produksi barang serta memasarkannya yang bertujuan
menetapkan harga, untuk membatasi suplai dan kompetisi. Pengertian sempitnya, kartel
adalah sekelompok perusahaan yang seharusnya saling bersaing, tetapi justru mereka saling
membantu dan mendukung. Sedangkan pengertian kartel dalam arti yang luas adalah meliputi
perjanjian antara para pesaing untuk membagi pasar, mengalokasikan pelanggan, dan
menetapkan harga.
Strategi dominan adalah pilihan yang optimum bagi seorang pemain, apapun reaksi yang
akan dilakukan oleh lawannya dan dapat juga dikatakan sebagai strategi yang memiliki payoff
tertinggi dibandingkan dengan strategi lainnya. Untuk setiap strategi yang diterapkan oleh
sebuah perusahaan, biasanya terdapat strategi-strategi (reaksi) yang bisa dilakukan oleh
pesaing. Payoff adalah hasil atau konsekuensi dari setiap kombinasi strategi yang dilakukan
kedua perusahaan. Payoff biasanya dinyatakan dalam bentuk laba atau rugi perusahaan yang
di kaji, akibat strategi perusahaan itu atau reaksi pesaingnya.
Ekuilibrium Nash (Nash equilibrium) adalah konsep teori permainan yang menentukan
solusi optimal dalam permainan non-kooperatif di mana setiap pemain tidak memiliki insentif
untuk mengubah strategi awalnya. Ekuilibrium Nash tercapai ketika tidak ada perusahaan yang
32
dapat meningkatkan keuntungan dengan mengubah harga secara sepihak. Setiap perusahaan
mencoba untuk memaksimalkan keuntungannya sendiri, dengan mempertimbangkan
tanggapan dari para pesaingnya. Dalam ekuilibrium Nash, setiap pemain akan membuat
keputusan terbaik untuk dirinya sendiri, berdasarkan skenario keputusan yang kemungkinan
diambil oleh pihak lain. Masing-masing akan membuat skenario terbaik dan paling mungkin.
Sehingga, tidak ada yang bisa berbuat lebih baik dengan mengubah strategi.
Menurut Mankiw, dilema para tahanan atau prisoners’ dilemma adalah suatu
“permainan” khusus diantara dua tahanan yang menggambarkan mengapa kerja sama sulit
dilakukan meskipun menguntungkan kedua pihak. Dilema para tahanan merupakan permainan
antara dua (atau lebih) tersangka kejahatan yang ditangkap dan ditahan di mana mereka
mengalami kesulitan untuk bekerja sama menghadapi penyidik, meskipun ini bisa
memberikan manfaat bagi keduanya.
3. 2 Saran
Demikianlah tugas penyusunan makalah ini telah selesai. Harapan kami dengan tulisan ini
bisa menjadikan sebuah ilmu bagi pembaca. Kritik dan saran sangat kami harapkan dari para
pembaca, khususnya dari Dosen Pengampu yang telah membimbing kami dan mahasiswa agar
kedepannya keterbatasan dapat dihindar. Mohon maaf bila ada kekurangan dalam
penyusuanan makalah ini. Terima Kasih.
33
DAFTAR PUSTAKA
Course Hero. Keseimbangan nash nash equilibrium adalah situasi. Diakses dari :
https://www.coursehero.com/file/p12e4tu/Keseimbangan-Nash-Nash-equilibrium-adalah-
situasi-dalam-pasar-oligopoli-di-mana/#question.
Dunia Tempo. 2015. Mengenang Mendiang John Nash dan Kegunaan Game Theory.
Diakses dari : https://dunia.tempo.co/read/669153/mengenang-mendiang-john-nash-dan-
kegunaan-game-theory.
Slide Player. 2001. Perilaku Strategik Game Teori Nash Equilibrium Pemain Strategy. Diakses
dari : https://slideplayer.info/slide/3257336/.
Slide Share. 2016. Strategi dominan & keseimbangan nash. Diakses dari :
https://www.slideshare.net/yudie82/strategi-dominan-keseimbangan-nash.
Mansoer, Faried Widjaya. Pengantar Ekonomi Mikro. Ed. 2. Cet. 14. Tangerang: Universitas
Terbuka, 2014.
Mankiw, N. Gregory Mankiw. Pengantar Ekonomi Mikro. Ed. 7. Cet. 2. Jakarta: Salema
Empat, 2019.
Browning, Edgar K. dan Mark A. Zupan, Microeconomics : Theory and Applications. Ed. 8.
Cet. 2. Hoboken : John Wiley & Sons Inc, 2004.
34