Anda di halaman 1dari 19

Nama : Reyna Arsy Zulfa

Nim : 200410319

No hp : 081288682683

Mk : Ekonomi Mikro III-H

2). .a.Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu,
sedangkan penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu
tertentu. Dengan kata lain, yang bertindak sebagai permintaan adalah pembeli sedangkan penjual
sebagai penawaran.

Fungsi permintaan adalah suatu fungsi yang menunjukkan hubungan antara kuantitas barang atau jasa
yang diminta oleh konsumen dengan harga barang atau jasa tersebut. Fungsinya juga menunjukkan
hubungan antara jumlah suatu barang yang diminta dengan faktor-faktor yang mepengaruhinya.

Kurva permintaan:

b.faktor yang mempengaruhi permintaan

1. Harga Barang Itu Sendiri

Apabila harga suatu barang semakin murah, maka jumlah permintaan terhadap barang tersebut akan
bertambah. Hal ini berlaku juga sebaliknya. Jika harga suatu barang semakin mahal, maka jumlah
permintaan terhadap barang tersebut akan berkurang.

2. Harga Barang Lain yang Terkait

Untuk harga barang lain yang terkait, dibedakan berdasarkan barang substitusi dan barang
komplementer.
a. Barang Substitusi

Apabila harga barang substitusinya (pengganti) turun, maka permintaan akan barang tersebut akan
berkurang. Tentunya karena harga barang substitusinya terasa lebih murah dibandingkan harga barang
tersebut. Namun, apabila harga barang substitusinya naik, maka permintaan barang tersebut akan
meningkat. Berarti hubungan antara harga barang substitusi dan jumlah permintaan barangnya
berbanding lurus atau positif.

b. Barang Komplementer

Apabila harga barang komplementernya turun, maka permintaan akan barang tersebut akan naik.
Sebaliknya, jika harga barang komplementernya naik, maka permintaan akan barang tersebut akan
turun. Berarti hubungan antara harga barang komplementer dan jumlah permintaan barangnya
berbanding terbalik atau negatif.

3. Tingkat Pendapatan

Tingkat pendapatan konsumen akan menunjukkan daya beli konsumen. Semakin tinggi tingkat
pendapatan, maka semakin meningkat permintaan terhadap barang tersebut. Contohnya, Caca
mendatangi bazar baju murah di suatu pasar malam. Pada bazar tersebut, Caca memutuskan hanya
membeli satu baju seharga Rp80.000, karena Caca hanya memiliki penghasilan Rp500.000/bulan.
Berbeda dengan Ahmad yang memutuskan membeli dua baju pada bazar tersebut karena
penghasilannya adalah Rp1.000.000/bulan.

4. Selera Masyarakat

Selera atau kebiasaan juga akan memengaruhi permintaan suatu barang. Jika selera masyarakat
terhadap suatu barang meningkat, permintaan terhadap barang itu pun akan meningkat. Contohnya,
celana cutbray sedang menjadi tren saat ini, akibatnya jumlah permintaan model celana cutbray
cenderung meningkat.

5. Jumlah Penduduk

Semakin besar jumlah penduduk suatu daerah atau negara, maka semakin tinggi permintaan suatu
barang untuk harga tertentu.

6. Prediksi Konsumen tentang Kondisi pada Masa Mendatang

Bila kita memperkirakan bahwa harga suatu barang akan naik di masa mendatang, maka kita akan
berpikir untuk membeli barang itu sekarang daripada nanti setelah harganya naik. Hal ini akan
mendorong orang lain untuk membeli lebih banyak pula pada masa kini, guna menghemat uang belanja
di masa mendatang.

c.Posisi kurva permintaan akan bergeser ke kiri atau kanan mengikuti perubahan determinan
permintaan yang mendasarinya.Peningkatan permintaan ditunjukkan oleh pergeseran ke kanan dalam
kurva permintaan. Hal ini dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk kenaikan pendapatan,
kenaikan harga barang substitusi, atau penurunan harga barang pelengkap.

Berikut kurvanya:

d.definisi penawaran. Penawaran merupakan salah satu pokok bahasan dalam pembelajaran teori
ekonomi mikro. Penawaran adalah keseluruhan jumlah barang dan jasa yang produsen ingin tawarkan
pada berbagai tingkat harga yang berlaku di pasar dalam satu periode tertentu.Penawaran terdiri dari
penawaran individu dan penawaran pasar (kolektif).

Fungsi penawaran adalah suatu fungsi yang menunjukkan hubungan antara harga barang atau jasa yang
ada di pasar dengan kuantitas penawaran yang ditawarkan oleh seorang produsen.

Kurva penawaran:

e.faktor yang mempengaruhi penawaran

1.Harga Barang Itu Sendiri

Produsen atau perusahaan akan menawarkan lebih banyak barang jika harga barang tersebut naik.
Begitupun sebaliknya. Jika harga barang turun, maka jumlah penawaran barang tersebut akan sedikit.

2. Harga Barang Lain yang Terkait


Untuk memahami poin ini, kita gunakan contoh kasus, ya. Misalnya, seorang petani memiliki lahan yang
dapat ditanami jagung atau kacang-kacangan. Nah, ketika harga jagung naik, maka petani akan
mengurangi penanaman kacang dan menggantinya dengan jagung karena lebih menguntungkan.

3. Biaya Produksi

Produsen membutuhkan berbagai faktor produksi untuk dapat menghasilkan barang dan jasa. Oleh
karena itu, jika biaya produksi mengalami kenaikan, maka harga barang akan cenderung naik. Akibatnya,
produsen cenderung mengurangi jumlah produksinya, sehingga jumlah penawarannya pun akan
berkurang. Hal ini juga berlaku sebaliknya.

4. Tingkat Teknologi

Perusahaan yang menggunakan teknologi maju dapat meningkatkan hasil produksinya dengan cepat. Di
samping itu, penggunaan teknologi yang maju juga dapat menyebabkan biaya produksi semakin murah.
Hasil produksi yang meningkat dan biaya produksi yang semakin murah, akan menyebabkan jumlah
barang yang ditawarkan semakin banyak pada tingkat harga tertentu.

5. Jumlah Produsen

Semakin banyak jumlah produsen, maka semakin banyak pula jumlah barang yang ditawarkan. Misalnya,
jika beberapa produsen es krim memutuskan untuk berhenti berjualan dan keluar dari pasar, maka
tentu jumlah es krim yang dijual di pasar akan turut berkurang.

6. Kebijakan Pemerintah

Kebijakan pemerintah yang berpengaruh terhadap penawaran, dibedakan menjadi dua jenis, yakni pajak
dan subsidi.

a. Pajak

Asumsinya, pajak akan menjadi beban penjual (penambah harga yang ditawarkan) dan mengurangi laba.
Maka semakin besar pajak, jumlah barang yang ditawarkan akan menurun, begitu pula sebaliknya.

b. Subsidi

Subsidi dapat mengurangi biaya produksi, sehingga menjadi pengurang harga yang ditawarkan dan
menambah laba. Karena itu, semakin besar subsidi, maka jumlah barang yang ditawarkan akan
bertambah.

7. Faktor Alam

Pengaruh alam dapat mempengaruhi penawaran untuk produk pertanian dan perikanan. Misalnya, bagi
para petani padi, iklim yang tidak menentu dapat menyebabkan gagal panen. Akibatnya, jumlah beras
yang ditawarkan akan berkurang.

8. Prediksi Produsen tentang Kondisi pada Masa Mendatang


Untuk memahami poin ini, kita gunakan contoh kasus juga, ya. Misalnya, produsen meramalkan bahwa
akan terjadi kenaikan harga beras pada bulan depan. Maka, pada bulan ini, produsen akan mengurangi
stok penjualannya dan menunggu hingga bulan depan untuk mengeksploitasi keuntungan yang mungkin
bisa diperoleh akibat naiknya harga.

f.shifting in supply curve.

Perubahan penawaran menyebabkan pergeseran kurva penawaran, yang menyebabkan


ketidakseimbangan di pasar yang dikoreksi dengan perubahan harga dan permintaan. Peningkatan
perubahan penawaran menggeser kurva penawaran ke kanan, sedangkan penurunan perubahan
penawaran menggeser kurva penawaran ke kiri.

Kurvanya:

g.Exciess demand terjadi ketika pada tingkat harga saat ini, jumlah yang diminta lebih besar dari jumlah
yang ditawarkan. harga saat ini, jumlah yang diminta lebih besar dari jumlah yang ditawarkan. Excess
supply terjadi ketika pada tingkat harga saat ini, jumlah yang tawarkan lebih besar dari jumlah yang
diminta.

Kurvanya:
h. Diketahui:

Qd = 100-10p

Qs = 5p-10

Ditanya:

Kurva keseimbangan

Jawab:

Keseimbangan pasar

Qd = Qs

100-10p = 5p+10

-10p-5p = 10-100

-15p = -90/-15

P=6

Q = 100-10p

Q = 100-10(6)

Q = 100-60

Q = 40

Keseimbangan pasar berada pada titik (P,Q) = (6,40)

Qd = 100-10p

Jika p = 0

Q = 100-10(0)

Q = 100

Q = (0,100)

Jika Q = 0

0 = 100-10p
10p = 100

P = 10

P = (10,0)

Qs = 5p+10

Jika P = 0

Q = 5(0)+10

Q = 10

Q = (0,10)

Jika Q = 0

Q = 5p+10

-5p = 10

P = -2

P = (-2,0)

Grafiknya:
1). a. Cardinal Utility adalah pendekatan mengenai tingkat kepuasaan konsumen yang dapat diukur
dengan angka 1,2,3,4 dan seterusnya.Teori ini digunakan oleh aliran klasik dan disebut dengan teori
klasik.

b.Beberapa istilah yang harus dipahami sebelum melangkah lebih jauh dalam memahami teori kepuasan
konsumen :

Utility /utilitas/kepuasan/nilai guna adalah kepuasan yang diperoleh dalam mengkosumsi barang dan
jasa. Jadi utilitas menunjukkan kepuasan relatif yang diperoleh seorang konsumen dari penggunaan
berbagai komoditas

Total Utility /total utilitas/total kepuasan/total nilai guna adalah kepuasan total dalam mengkonsumsi
sejumlah barang dan jasa.

Marginal utility (MU) /utilitas marginal/tambahan kepuasan/tambahan nilai guna dalah tambahan
kepuasan yang diperoleh dalam menambah satu satuan barang/jasa yang dikonsumsi. Jadi utilitas
marginal menunjukkan utilitas tambahan yang diperoleh dari suatu unit tambahan konsumsi dari suatu
komoditas.

c.Total utility (utilitas total) adalah jumlah utilitas (kepuasan/manfaat) yang diperoleh seoarang
konsumen dengan mengkonsumsi keseluruh unit barang atau jasa. Jika konsumen mengkonsumsi
sejumlah n unit barang maka total utility adalah jumlah utilitas dari sejumlah n barang yang
dikonsumsi.Untuk menghitung total utility (T) dapat dirumuskan dengan:

TU = U1 + U2 + …….. + Un

Dari rumusan tersebut dapat dipahami bahwa total utility diperoleh dari menjumlahkan utilitas yang
diperoleh dari mengkonsumsi barang 1 (U1), barang 2 (U2), hingga barang ke n (Un).

Sedangkan marginal utility (utilitas marginal) adalah besarnya perubahan utilitas karena penambahan
satu unit barang yang dikonsumsi. Atau dengan kata lain, marginal utility dapat dipandang sebagai
tambahan total utility yang dibuat dari tambahan konsumsi satu barang.Marginal utility dapat
dirumuskan dengan:

MU = TUn – TU n-1

MU merupakan marginal utility, TU merupakan total utility.

Untuk dapat lebih memahami konsep marginal utility dan total utility, perhatikan tabel berikut:

Harga baju (Rp) Jumlah baju Uang yang harus Total utilitas Utilitas marginal
yang di di keluarkan (Rp) (util) (util)
konsumsi

25.000 1 25.000 50.000 50.000

25.000 2 50.000 125.000 75.000

25.000 3 75.000 185.000 60.000

25.000 4 100.000 225.000 40.000

25.000 5 125.000 250.000 25.000

25.000 6 150.000 250.000 0

25.000 7 175.000 225.000 -25.000

25.000 8 200.000 10.000 -125.000

Dari tabel marginal utility dan total utility diatas telah dibuat contoh konsumsi baju oleh Mr. X. Terdapat
8 baju yang dibeli. Harga setiap baju sebesar 25.000 rupiah. Uang yang harus dibayarkan untuk membeli
baju sebesar jumlah baju yang dibeli dikalikan dengan harga baju.

Nilai total utility pada tabel diatas diperoleh dari rumus total utility diatas (TU = U1 + U2 + …….. + Un).
Misalkan pada saat membeli 1 baju, diperoleh total utility sebesar 50.000 util. Kemudian baju ditambah
pembeliannya, sehingga jumlah baju yang dikonsumsi menjadi 2 baju. Nilai utilitas marginal atau
tambahan utilitas dari membeli baju kedua yaitu sebesar 75.000 util.

Sehingga nilai marginal utility dari menambah konsumsi/dibeli baju kedua yaitu sebesar 75.000. Namun
nilai total utility dari membeli kedua baju tersebut menjadi 125.000 util. Diperoleh dari utilitas baju ke 1
yaitu 50.000 util ditambah utilitas barang kedua sebesar 75.000 util.

Perhitungan marginal utility bila mengikuti rumus yaitu MU = TUn – TU n-1 ; dari contoh diatas maka
nilai total utilitas dari barang kedua yaitu 125.0000 util dikurangi dengan nilai total utility barang ke 1
yaitu sebesar 50.000, sehingga nilai marginal utility yang diperoleh sebesar 75.000 util.

Dari transaksi pembelian baju diatas ternyata setiap kali transaksi pembelian baju memberikan marginal
utility dan total utility yang berbeda. Bila marginal utility dan total utility dibuatkan grafik akan nampak
perbedaan sebagaimana grafik berikut:

Dari kurva terlihat bahwa nilai total utility semakin lama semakin tinggi (hingga baju ke 6). Karena
memang total utility menghitung keseluruhan utilitas makanya nilainya terus meningkat. Sedangkan
pada konsumsi baju ke 7 dan 8 telah terjadi penurunan karena penambahan konsumsi baju justru
menurunkan kepuasan.

Sedangkan nilai marginal utility terlihat semakin lama semakin menurun bahkan hingga minus. Sampai
konsumsi baju ke 1 hingga 5 nilai marginal utility masih positif walaupun nilainya semakin mengecil. Hal
ini karena memang karakter dari marginal utility yang melihat tambahan utilitas bukan total utilitas. Nilai
kecil itu memang gambaran tamabahan utilitas menambah satu tambahan membeli baju. Nilai
tambahan utilitas (marginal utility) yang semakin kecil menggambarkan karakteristik yang sesuai dengan
hukum gossen.

Pembelian baju ke 1 hingga 5 memberikan tambahan manfaat bagi Mr. X. Namun penambahan membeli
baju ke 6 sudah tidak memberikan tambahan manfaat. Bahkan bila ditambah pembelian ke 7 dan ke 8
justru mengurangi tingkat kepuasan yang diperoleh.
Teori perilaku konsumen yaitu teori yang menjelaskan tindakan konsumen dalam mengkonsumsi
barang-barang,dengan pendapatan tertentu dan harga barang tertentu pula sedemikian rupa agar
konsumen mencapai tujuannya.Tujuan konsumen untuk memperoleh manfaat atau kepuasan sebesar-
besarnya dari barang-barang yang dikonsumsi (maximum satisfaction). Dan,teori ekonomi menganggap
bahwa maximum satisfaction itu adalah tujuan akhir konsumen.

Teori ekonomi kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seorang dari mengkonsumsikan barang-
barang dinamakan nilai guna atau untiliti.Kalau kepuasan itu semakin tinggi maka semakin tinggi nilai
guna atau utilitinya terhadap konsumen.

Pendekatan ini dipopulerkan oleh ekonom beraliran subyektif seperti Gossen, Jevons dan Walras.
Menurut pendekatan ini :

daya guna suatu barang diukur dengan satuan barang atau util, serta tinggi rendahnya nilai atau daya
guna tersebut tegantung pada subyek atau pihak yang menilai,

semakin berguna suatu barang bagi seseorang maka akan semakin diminati.

d.Kurva indiferen (indifference curve) adalah kurva yang menghubungkan titik-titik kombinasi dari
sejumlah barang tertentu yang dikonsumsi dan memberikan tingkat kepuasan yang sama, atau keadaan
di mana konsumen berada dalam keadaan indifferen dalam mengkonsumsi berbagai jenis barang.

e.Gambar di bawah ini menunjukkan (a) kurva indiferen konsumen dalam mengkonsumsi barang X dan
Y, dan (b) sekumpulan kurva indiferen atau sering dinamakan peta indiferen (indifference map). Sumbu
vertikal menunjukkan jumlah barang Y, sumbu horizontal menunjukkan jumlah barang X, sedang I1, I2
dan I3 menunjukkan kurva indiferen kesatu, kedua, dan ketiga. Penggunaan diagram dua dimensi ini
adalah untuk memudahkan analisis, sedangkan untuk lebih dari dua jenis barang dapat digunakan
metode lain , seperti metode matematis atau ekonometrika.

Dengan pendekatan kurva indiferen, konsumen ingin memperoleh kepuasan maksimum, yaitu mencapai
kurva indiferen tertinggi dengan kendala pendapatan yang tersedia. Jadi dalam satu kurva indiferen,
tingkat kepuasan yang diperoleh adalah sama. Perhatikan gambar (a), konsumsi dititik A, B, C dan D
adalah terletak pada kurva indiferen yang sama, berarti kepuasan yang diperoleh juga sama. Pergerakan
dari titik A ke titik B, dari titik B ke titik C, dari titik A ke titik C dan sebagainya (perpindahan dari satu ke
titik lainnya), berarti konsumen ingin mendapatkan lebih banyak barang X untuk mendapatkan barang Y
di mana tingkat kepuasan konsumen tetap sama, atau sebaliknya perpindahan dari titik D ke titik C,
perpindahan dari C ke titik B dan sebagainya , berarti harus ada barang X yang dikorbankan untuk
mendapatkan tambahan barang Y . Tingkat penggantian barang Y dengan barang X atau tingkat
penggantian barang X dengan barang Y dinamakan tingkat penggantian subsitusi marginal (Marginal rate
of subsitustion), yaitu berapa suatu barang yang dikorbankan untuk mendapatkan tambahan barang
lain.

Gambar (b) adalah sekumpulan kurva indiferen atau dinamakan indiference map, makin jauh dari titik
origin berarti makin tinggi tingkat kepuasan yang diterima konsumen. Kurva indiferen I3 > I2 > I1, ini
berarti kepuasan pada kurva I3 lebih besar dari I2 dan I1, dan kepuasan yang diterima konsumen di I2
lebih besar dari kepuasan yang diterima konsumen pada kurva indiferen I1.

f.syarat syarat kurva Indiferen

kurva indiferen mempunyai nilai kemiringan negatif (negatively slope), atau paling tidak tak pernah
mempunyai nilai kemiringan positif. Hal ini berarti bahwa bila konsumsi suatu jenis barang ditambah
maka konsumsi barang lain harus dikurangi. Bentuk ektrim dari kurva indiferen adalah sejajar sumbu
vertikal dan sejajar sumbu horizontal

Bentuk kurva indiferen cembung ke titik origin (titik O), hal ini menunjukkan derajat pengantian barang
yang semakin menurun. Derajat penggantian ini dugunakan untuk mengetahui berapa jumlah barang
yang harus dikurangi untuk menambah barang lain agar kepuasan yang diterima tetap sama.

Kurva indiferen tidak saling berpotongan, karena apabila saling berpotongan maka tidak konsisten
dengan difinisi yang telah dijelaskan diatas.

g.grafik keeratan hubungan indifference curve, budget line, maximum satisfaction

Indifference curve memiliki beberapa asumsi yang harus dipenuhi yaitu semakin jauh indifference curve
dari titik origin (titik nol) maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan yang dimiliki konsumen,
indifference curve bersifat downward sloping (menurun dari kiri atas ke kanan bawah) dan cembung
kearah titik origin, dan asumsi terakhir yaitu indifference curve tidak saling berpotongan. Untuk dapat
memahami ketiga asumsi tersebut dapat dilihat pada indifference curve berikut:
Pada ketiga indifference curve (IC) diatas memperlihatkan asumsi-asumsi yang berlaku. Asumsi pertama,
bahwa semakin jauh dari titik origin maka tingkat kepuasan semakin tinggi. Dari IC 1, IC 2, IC 3 maka
yang memiliki tingkat kepuasan paling tinggi yaitu pada kombinasi konsumsi pada IC 3, sedangkan
indifference curve dengan kombinasi konsumsi yang memberikan tingkat kepuasan paling rendah yaitu
pada IC 1. Dan kurva indiferen dibuat dari kiri atas ke kanan bawah dan cembung kearah titik origin. Dan
ketiga indifference curve diatas tidak saling berpotongan satu sama lain. IC 1, IC 2, dan IC 3 tidak boleh
saling berpotongan satu sama lain.

Setiap orang tentu menginginkan konsumsi untuk mencapai kepuasan maksimum. Harapannya agar
mencapai indifference curve yang paling tinggi. Namun apakah konsumsi akan berada pada IC 1, IC 2
atau IC 3 bergantung juga pada anggaran yang dimiliki untuk konsumsi. Misalkan pendapatan seseorang
semakin tinggi, maka akan semakin tinggi kurva indiferen yang dapat dicapai. Jadi anggaran menjadi
batasan dalam mengkonsumsi barang dan jasa. Untuk itu perlu juga mempelajari tentang Garis
Anggaran (Budget Line) untuk mengetahui perilaku konsumen.

BUDGET LINE (Garis Anggaran)

Budget line (garis anggaran) adalah kurva yang menggambarkan kombinasi konsumsi dua jenis barang
yang membutuhkan anggaran (biaya) yang sama besar. Untuk dapat lebih memahami terkait budget line
(garis anggaran), coba perhatikan kurva budget line (garis anggaran) berikut:
Garis anggaran ditunjukkan oleh garis berwarna biru. Sepanjang Garis anggaran tersebut menunjukkan
biaya yang sama. Sehingga konsumen dapat memilih kombinasi dua macam barang yang di konsumsi.
Kombinasi barang yang di konsumsi bisa saja X1 dan Y1, X2 dan Y2 atau X3 dan Y3. Pilihan kombinasi
oleh konsumen tersebut akan memberikan biaya yang sama besar. Sehingga garis anggaran dapat
diformulasikan dengan:

BL = Px.Qx + Py.Qy

Dimana BL adalah budget line (garis anggaran), P adalah harga barang sehingga Px menunjukkan harga
barang X dan Py menunjukkan harga barang Y, sedang Q merupakan kuantitas barang yang di konsumsi
sehingga Qx akan menunjukkan kuantitas barang X yang di konsumsi dan Qy menunjukkan kuantitas
barang Y yang dikonsumsi.

Sehingga dari gambar kurva anggaran diatas dapat dirumuskan dengan:

BL = Px.Qx1 + Py.Qy1 = Px.Qx2 + Py.Qy2 = Px.Qx3 + Py.Qy3

Dari nilai matematis diatas dapat dipahami, misalkan ketika seseorang memilih untuk mengkonsumsi
barang sebanyak X1 dan Y1 maka biaya yang harus di keluarkan adalah sebesar Px.Qx1 + Py.Qy1.
Kombinasi pilihan barang yang di konsumsi tersebut menghasilkan biaya yang mencapai garis anggaran
(BL). Bila konsumen memilih kombinasi pilihan konsumsi barang yang berbeda misalkan X2 dan Y2, maka
biaya yang dibutuhkan untuk konsumsi tersebut akan sama. Karena garis anggarannya menggambarkan
biaya yang sama untuk berbagai pilihan kombinasi konsumsi dua jenis barang. Begitu pula bila
konsumen memilih kombinasi pilihan X3 dan Y3.

h.pcc dan icc

PCC (Price Consumption Curve) adalah Sebuah kurva pada teori perilaku konsumen yang
menghubungkan titik keseimbangan konsumen ketika harga suatu barang berubah. Berikut kurvanya:
ICC (Income Consumption Curve) adalah Sebuah kurva pada teori perilaku konsumen yang
menghubungkan titik keseimbangan konsumen ketika pendapatan berubah. Berikut kurvanya:
i.Demand curve atau kurva permintaan pada ekonomi pasar mengacu pada korelasi antara harga suatu
produk dan permintaan konsumen untuk produk itu. Kurva permintaan dapat direpresentasikan secara
visual pada grafik, dimana titik harga suatu produk direpresentasikan pada sumbu vertikal (Y),
sedangkan jumlah atau jumlah konsumen diwakili oleh sumbu horizontal (X).

Saat melihat grafik kurva permintaan, tim dalam suatu organisasi dapat menunjukkan dengan tepat di
mana konsumen mengalami lebih sedikit permintaan karena harga suatu produk meningkat.

3). a.harga dan kuantitas keseimbangan pasar

Qd = 1800-200P

Qs = 600+100P

Qd = Qs

1800-200p = 600+100p

300p = 2400

P = 2400/-300

P=8

Qd = 1800-200(8)

= 1800-1600

= 200

Qs = 600+100(8)
= 600+800

= 1400

Sehingga, ditemukan bahwa nilai harga keseimbangan adalah RP8 per produk, dan jumlah
keseimbangan adalah permintaan lebih kecil daripada penawaran.

b.Elastisitas permintaan dan penawaran

Elastisitas permintaan dan penawaran merupakan ukuran yang menunjukkan sampai dimana kuantitas
yang diminta atau ditawarkan akan mengalami perubahan sebagai akibat dari suatu perubahan harga.

price elasticity supply dan price elasticity of demand yang saya peroleh:

elastisitas penawaran:

Es = (ΔQ:ΔP) (P:Q)

Es = (200:1400) (1600:600)

Es = 0,14 x 2,6

Es = 0,364

Elastisitas permintaan
c.subsidi

Rumus keseimbangan adalah, Qd = Qs karena adanya subsidi (s=50), fungsi penawaran Qs akan berubah
dari:

Qs = 600+100P

Menjadi:

Qs1 = 600+100 (P+50)

= 600+(100xP) + (100+50)

= 600+100P+150

Qs1 = 750+100P

Jadi harga keseimbangan dari

Qd = Qs1 adalah

1800-200P = 750+100P

1800-750 = 200P+100P
1050 = 300P

P = 1050+300

P = 1350

Jadi p =1350

Lalu nilai p kita substitusi kan ke fungsi Qd dan Qs

Qd = 1800-200P

Qd = 1800-200 (1350)

Qd = 1800-270000

Qd = -25,200

Qs = 600+100P

Qs = 600+100 (1350)

Qs = 600+135000

Qs = 135,600

Permintaan masih lebih kecil daripada penawaran

d.excess supply atau excess demand dari pakaian yang terjadi akibat kebijakan pemerintah tersebut
adalah:

Qd = 1800-200P

Qd = 1800-200 (1350)

Qd = 1800-270000

Qd = -25,200

Atau

Qs = 600+100P

Qs = 600+100 (1350)

Qs = 600+135000

Qs = 135,600

Anda mungkin juga menyukai