Anda di halaman 1dari 6

EKONOMI MANAJERIAL

Dosen Pembimbing : Drs. I Wayan Wardita, M.M

Nama Kelompok :
1. I Wayan Wisnawa (16.21.1.11204)
2. Febriyani Thesariana (16.21.1.11103)
3. Komang Budi Arnawan (16.21.1.11227)
4. I Gede Hoky Rahardita (16.21.1.11270)
5. I Wayan Ari Setiawan (16.21.1.11247)

STIMI HANDAYANI DENPASAR


TAHUN AKADEMIK 2018/2019
A. ELASTISITAS PENDAPATAN

Elastisitas Pendapatan merupakan suatu ukuran kepekaan dari keuantitas yang diminta
terhadap perubahan pendapatan, ceteris paribus. Rumus :

∂Q I
∈I = 𝑥
∂I Q

Pendapatan dan jumlah produk yang dibeli biasanya bergerak dengan arah yang sama. Oleh
karena pendapatan dan jumlah penjualan tidak berhubungan terbalik tetapi berbanding lurus, maka
∂Q/∂i dan ∑l dan adalah positif. Untuk produk – produk tertentu, yaitu barang – barang inferior,
hal tersebut tidak terjadi. Untuk produk – produk yang permintaannya berhubungan positif dengan
pendapatan di definisikan sebagai barang normal atau barang superior. Untuk menghitung
elastisitas pendapatan pada suatu kisaran pendapatan kita bisa gunakan hubungan elastisitas busur

Rumus :

(𝑄2 − 𝑄1 )/(𝑄2 + 𝑄1 )
∈I =
(I2 − I1 )/(I2 + I1 )

Rumus tersebut menunjukan suatu ukuran derajat kepekaan rata – rata secara relatif dari
permintaan akan suatu produk tertentu terhadap perubahan pendapatan pada kisaran I1 dan I2.

Hampir semua produk mempunyai elastisitas pendapatan yang positif. Misalkan, elastisitas
pendapatan (€1) untuk suatu produk sebesar 0,3. Ini berarti bahwa 1 persen kenaikan pendapatan
akan menyebabkan permintaan akan produk tersebut meningkat sebesar 0,3 persen. Ini
menunjukkan bahwa produk tersebut tidak akan bisa mempertahankan “peranannya” dalam
perekonomian. Produk lain mungkin mempunyai elastisitas pendapatan sebesar 2,5 kali kenaikan
pendapatan.

Oleh karena itu jika €l<1 untuk suatu barang tertentu, maka produsen barang tersebut tidak
akan mendapatkan kenaikan pangsa yang proposional atas kenaikan pendapatan nasional.
Sedangkan jika €l>0, maka suatu industry tertentu akan memperoleh bagian keuntungan yang lebih
besar daripada proporsi kenaikan pendapatan nasional.
Elastisitas pendapatan juga bisa memainkan peranan penting dalam kegiatan pemasaran
sebuah perusahaan. Jika pendapatan per kapita atau pendapatan rumah tangga merupakan suatu
factor penentu permintaan yang utama untuk suatu produk tertentu, maka hal tersebut bisa
mempengaruhi lokasi dan sifat saluran penjualan. Bisa mempengaruhi biaya iklan dan kegiatan
promosi lainnya. Misalnya, ada banyak perusahaan – perusahaan yang memproduksi barang dan
jasa dengan elastisitas pendapatan yang tinggi yang mengandalkan usaha promosinya pada para
professional muda, seperti pada bidang bisnis, hokum, dan obat – obatan.

Pada tingkat nasional, konsep elastisitas pendapatan ini meempunyai perananan penting
dalam beberapa bidang utama. Misalnya, sector pertanian mempunyai permasalahan yang
berkepanjangan karena elastisitas pendapatan untuk beberapa produk pertanian besarnya lebih
kecil dan satu. Kenyataan ini telah mempersulit para petani untuk meningkatkan pendapatan
mereka.

Permintaan akan beberapa barang dipengaruhi oleh harga – harga barang lainnya. Misalnya,
permintaan akan daging sapi berhubungan dengan harga dari barang substitusinya, misalnya
daging ayam. Jika daging sapi naik, maka permintaan akan daging ayam akan naik.

Hubungan langsung antara harga suatu barang denngan kuantitas barang lainnya yang dibeli
terjadi untuk semua produk yag bisa saling menggantikan (substitusi). Sementara itu hubungan
antar barang lainnya, seperti antara kamera dengan film atau tape recorder dengan kaset atau
pulpen dengan tinta menunjukkan suatu hubungan yang sangat berbeda.

Konsep elastisitas (harga) silang ini digunakan untuk melihat derajat kepekaan dari
permintaan akan suatu produk terhadap perubahan harga produk lainnya. Elastisitas silang (titik)
ditunjukkan oleh persamaan berikut :

∂Qy Py
∈ PX = 𝑥
∂Px Qx

Elastisitas silang untuk barang – barang yang substitutif adalah positif, karena harga suatu
barang dan permintaan akan barang lainnya bergerak dengan arah yang sama. Sedangkan
elastisitas silang untuk barang – barang yang komplementer adalah negative, karena harga dan
kuantitas bergerak dengan arah yang berlawanan.
Kita bisa menggambarkan konsep elastisitas silang ini dengan fungsi permintaan akan
barang Y :

Qy = f(Pw, Px, Py, Pz, l)

Disini Qy adalah kuantitas Y yang diminta ; Pw, Px, Py dan Pz adalah harga – harga dari
barang W, barang X, barang Y dan barang Z; dan I adalah pendapatan disposibel. Konsep
elastisitas silang ini digunakan untuk dua tujuan utama, yaitu :

1. Konsep ini sangat penting bagi suatu perusahaan untuk mengetahui bagaimana
kemungkinan permintaan akan produknya dalam merespons perubahan harga
barang – barang lain.
2. Elastisitas silang ini digunakan dalam sector industry untuk mengukur
keterkaitan antar industry. Misalnya suatu perusahaan mungkin muncul untuk
menguasai suatu pasar tertentu, ia merupakan satu – satunya pemasok
(supplier) sesuatu barang di pasar tersebut.

B. PENGARUH WAKTU TERHADAP ELASTISITAS

Konsumen sering kali bereaksi terlambat terhadap perubahan – perubahan harga dan
keadaan – keadaan lainnya di pasar. Misalkan perusahaan listrik menaikkan tarifnya sebesar 30%.
Bagaimana pengaruh kenaikan tersebut terhadap kuantitas listrik yang diminta?

Para pelanggan listrik mungkin akan mengurangi pemakaian lampu yang tidak diperlukan,
tetapi permintaan total akan listrik, yang sangat tergantung pada alat – alat listrik yang dimiliki
para pelanggan listrik tersebut dan pada peralatan yang digunakan oleh sector industry dan
komersial, tidak terpengaruh banyak. Sama halnya, sector industry akan beralih ke sumber –
sumber energy lainnya, akan menggunakan teknologi produksi yang hemat energy, atau akan
berpindah ke daerah – daerah yang tariff listriknya lebih murah

C. ELASTISITAS HARGA UNTUK PRODUK PERMINTAAN TURUNAN

Fungsi permintaan dari beberapa barang biasanya memasukkan salah satu variabel
independen dari fungsi permintaan akan produk lainnya. (Derived) dari permintaan akan barang
lainnya, oleh karena itu kita menggunakan istilah permintaan turunan (derived demand) untuk
menunjukkan hubungan seperti ini. Demikian pula halnya dengan permintaan akan jasa angkutan
ke daerah wisata, juga bukanlah suatu permintaan langsung, tetapi diturunkan dari permintaan
akan rekreasi meskipun permintaan akan barang-barang konsumsi (produk akhir) bisa atau tidak
merupakan permintaan turunan, akan tetapi permintaan semua barang produktif (produk yang
digunakan dalam industri pengolahan untuk konsumsi akhir) adalah permintaan turunan.
Permintaan agregat akan barang konsumsi menentukan permintaan akan peralatan modal, bahan
baku, tenaga kerja dan energi yang digunakan untuk mengolah barang-barang konsumsi tersebut.

Misalnya permintaan akan baja, platinum dan plastik merupakan permintaan turunan . tidak
satupun barang produksi tersebut diminta karna nilai langsungnya bagi konsumen ,tetapi karna
peranan dari permintaan turunan tersebut dalam proses produksi barang dan jasa. Seperti telah
dijelaskan dimuka, permintaan akan barang-barang produktif tergantung dengan permintaan akan
produk akhir yang akan diproduksi.

Hubungan ini tidak selalu langsung ,misalnya permintaan akan produk akhir . hal ini terjadi
karna barang antara tersebut hanya mewakili satu input dalam proses produksi kecuali biaya input
tersebut merupakan bagian yang terbesar dari biaya total untuk menghasilkan produk akhir , maka
setiap persentase perubahan harga barang antara tersebut akan mengakibatkan persentase
perubahan biaya (harga) produk akhir lebih kecil.

Hubungan ini bisa digambarkan dengan melihat permintaan akan sejenis cat yang khusus
digunakan untuk mengecat mobil . biaya total pembuatan mobil cennacar (misal) adalah
Rp.10.000.000,00 dan sebanyak Rp.500.000.00 dari biaya total tersebut digunakan untuk cat.

Misalkan harga cat naik dua kali lipat (sebesar 100%) maka sekarang dibutuhkan uang
Rp.1.000.000.00 untuk tiap unit mobil yang diproduksi. Pada keadaan ini biaya total produk akhir
tersebut dan mungkin juga harganya akan meningkat 5% (500.000/10.000.000=0.05) jika
elastisitas harga permintaan mobil sebesar -2,5 maka kenaikan harga 5% ini akan menurunkan
permintaan akhir sebesar 12,5% dengan menganggap bahwa jumlah cat khusus yang dibutuhkan
setiap mobil adalah tetap dan tidak ada barang subtitusi nya, maka kenaikan harga cat tersebut
sebesar 100% hanya akan mengakibatkan penurunan permintaan sebesar 12,5. Hal ini ini secara
tidak langsung menunjukkan bahwa elastisitas.
D. RANGKUMAN

Permintaan akan produk suatu perusahaan merupakan factor penentu profitablitasyang


utama dan prakiraan permintaan merupakan factor penting dalam perancanaan manajerial. Untuk
membuat suatu prakiraan yang bias dipercaya (realiable), seseorang harus memiliki pemahaman
yang mendalam tentang konsep-konsep dan hubungan-hubungan ekonomis tertentu.

Pertama, permintaan akan suatu produk selalu merupakan fungsi dari beberapa variable,
seperti harga, pendapatan dan biaya iklan. Hubungan tersebut dinamakan fungsi ditunjukan oleh
kurva permintaan.

Konsep kunci yang dikenalkan dalam bab ini adalah elastisitas yaitu persentase perubahaan
salah satu dari factor-faktor yang menentukan permintaan tersebut. Elastisitas harga ( €p dan Ep )
menunjukan hubungan antara perubahan-perubahan kuantitas yang diminta dengan perubahan-
perubahan harga dari suatu produk.

Elastisitas pendapatan ( €l atau El ) menunjukan hubungan antara permintaan dengan


pendapatan. Biasanya, |€l| adalah positif, yang menujukan bahwa semakin tinggi pendapatan
semakin tinggi pula permintaan. Elastisitas (harga) silang (€px atau Epx) menghubungkan
permintaan akan produk Y dengan harga produk X.

Masalah pokok lainnya dalam analisis permintaan adalah mengenai permintaan turunan
(derived demand). Konsep ini menunjukan bahwa permintaan akan sesuatu produk bias diturunkan
dari permintaan akan barang lainnya.

Waktu mempunyai pengaruh terhadap hubungan permintaan dalam beberapa hal. Perubahan
yang akan terjadi di pasar pengaruhnya lebih kecil terhadap permintaan jangka pendek daripada
terhadap permintaan jangka panjang yakni ketika pengaruh tersebut telah bekerja secara penuh.

Anda mungkin juga menyukai