KAPITAL
SUMBER DAYA
1. SDM
2. SDA
3. MODAL/KAPITAL
4. SKILL/PENGUSAHA
Pengertian Kapital
Kapital adalah semua bentuk kekayaan yang dapat digunakan
baik langsung maupun idak langsung dalam produksi untuk
menambah out put.
Kapital langsung (Modal yang langung terlibat dlm proses
produksi): Mesin, Tenaga Teknis, alat produksi lainnya
Kapital Tdk Langsung (Modal yg tdk langsung terlibat dlm
proses produksi) : Tanah, Gedung, Direksi, Manajer, dll
Jenis Kapital
1. Real Assets/Fisik : Tanah, gedung, mesin, dll
2. Financial Assets/Keuangan : saham, obligasi.
3. Human Assets/SDM : keahkhlian/Pendidikan
NonFormal(Diploma/kursus/pelatihan); Keilmuan
(Pendidikan Formal)
Sumber Sumber Kapital
1. Sumber fisik/swadaya masyarakat;
2. Sumber finansial :
*Tabungan masyarakat/Voluntary Saving/Private Saving;
*Pajak/Tabungan Paksa (forced saving);
*Tabungan pemerintah/Government Saving;
*Pinjaman Pemerintah (Dalam/Luar Negeri);
*Inflasi (Invisible Tax/pajak yang tidak tampak);
*Investasi Asing (foreign direct investment);
*Tabungan Perusahaan (Business Saving).
Akumulasi Kapital Rendah
Vicious Circle :
C, S = f (Y)
C = Consumption
S =Saving
Y = Pendapatan
Demonstration Effect : Ada keinginan mengkonsumsi meniru
negara maju (Konsumsi Tinggi – Tabungan Rendah)
Penggunaan Kapital
Kapital untuk beberapa Kriteria :
*Neraca Pembayaran (Balance of Payment)
*Produktivitas Sosial Marjinal (Social Marginal Productivity)
*intensitas Faktor-Faktor Produksi (Factor Intensity)
*Bagian Investasi Kembali (Re-Investment Quotient)
*Operasional (Operatonal)
*Perbandingan Biaya Manfaat (Benefit-Cost Ratio)
Kriteria Neraca Pembayaran
Penggunaan kapital (Investasi) pada sektor-sektor yang dapat
mengurangi kesulitan neraca pembayaran;
Menekan impor yg disertai dengan menekan Investasi barang-
barang luar negeri;
Investasi luar negeri untuk menaikan volume ekspor/substitusi
impor/produksi barang-barang ekspor.
CATATAN :
Neraca Pembayaran (Balanced of Payment):
a. Neraca perdagangan ;
b. Neraca modal ;
c. Neraca jasa
Kriteria Produktivitas Sosial Marjinal
Investasi pada proyek-proyek yang paling
menguntungkan/proyek-proyek dengan ICOR (Incremental
Capital Output Ratio yang rendah;
ICOR = dK/dY (penambahan Modal untuk penambahan
Pengeluaran untuk 1 unit Output).
Perkembangan ekonomi terjadi pada perubahan sosial
sekelilingnya (penduduk, teknologi, kebutuhan, selera,
harapan-harapan, dsb)
Investasi selalu berubah untuk berbagai proyek sesuai dengan
kebutuhan.
Kriteria Intensitas Faktor-Faktor
Produksi
Kriteria ini berbasis COR (Capital Output Ratio);
Pemilihan teknologi yang hemat penggunaan kapital/investasi
pada proyek-proyek dengan intensitas kapital terendah;
ICOR (rasio antara Investasi di tahun yang lalu dengan
pertumbuhan output/PDB) menurun bila sudah memiliki
social over head capital yang cukup : jalan-jalan, pelabuhan,
listrik, bandara, dsb ICOR= It-1/(PDBt – PDBt-1)
Kenaikan Produktivitas dan tambahan tenaga kerja;
Kenaikan permintaan untuk jasa-jasa yang membutuhkan
kapital yg lebih sedikit per unit output,
Menujui tidak banyak membutuhkan barang-barang kapital.
Kriteria Bagian Investasi Kembali
Investasi harus efektif agar Investasi per kapita semakin
bertambah;
Memaksimumkan output per kapita;
Memaksimumkan CLR (Capital Labor Ratio)
Kriteria Operasional
Tiga faktor untuk investasi :
a. Tingkat perputaran kapital (Capital Turnover) dari
investasi;
b. Keuntungan sosial (social probability);
c. Pengaruh terhadap NPI (Neraca Pembayaran Internasional)
Kriteria Perbandingan Biaya-Manfaat
Investasi dilakukan untuk proyek-proyek yang memiliki
perbandingan manfaat dan biaya yang lebih besar dari satu.
Diperoleh manfaat bersih (total manfaat dikurangi
biaya/kerugian selain dari kapital).
Investasi dapat mempengaruhi keadaan ekonomi : pendapatan
nasional,distribusi pendapatan, kapasitas ekspor, konsumsi,
economic of scale, dsb.
Besar Kecilnya Investasi
1. Teori Usaha Perlahan-lahan (Gradualist) : NSB diusahakan
orientasi industrialisasi secara perlahan;
2. Teori Dorongan Besar (Big Push) : Menaikan pendapatan
akan memperbesar jumlah Penduduk dan menurunkan
Pendapatan Per Kapita (Income Per Capita): Mendorong
Investasi untuk mengurangi kemiskinan
Pembangunan Seimbang dan Tidak
Seimbang
Perimbangan berbagai sektor;
Pertumbuhan seimbang (balanced Growth), investasi untuk
semua sektor yang terkait guna perluasan pasar anktor yang
satu dengan sektor lainnya;
Keseimbangan antara barang konsumsi dan barang produksi :
sektor pertanian dengan sektor pabriki; antara sektor ekspor
dan sektor dalam negeri;
Hubungan saling melengkapi (komplementaritas) antara
faktor input dengan faktor output.
Lanjutan ...
Kebaikan pembangunan seimbang :satu sama lain saling
membantu;
Mengurangi kesulitan penawaran.
Keburukan pembangunan seimbang (Hirshman) : masyarakat
yang tingkat pendapatannya sulit merubah sistem
perekonomian tradisonal ke sistem perekonomian modern.
Hirshman tidak setuju dengan pembangunan seimbang :
Kapital di NSB kurang
Pembangunan Tidak Seimbang
(Hirschman)
Cocok untuk Negara Sedang Berkembang;
Mendorong kemajuan ekonomi lebih cepat;
Biaya ekspansi dapat diminimumkan;
Bila satu sektor masih lemah outpunya, dapat dibantu oleh
banyaknya permintaan disektor lainya;
Dapar diperoleh keuntungan super normal (pure profit)
Lanjutan...
Pembangunan tidak seimbang (unbalanced growth)
menciptakan perkembangan ekononomi yang cepat.
Mendorongkemajuan teknologi dan kenaikan teknik lebih
baik;
Dapat menarik para wiraswasta baru;
Investasi : Sektor Pertanian/Sektor
Industri
Di NSB sektor pertanian masih yang terpenting : butuh mesin
traktor, pupuk, dll.
Contohnya : New Zealand, sektor agrarisnya dapat menaikan
standard hidup tanpa sektorindustri besar;
Perbaikan sektor agraris menghilangkan perekonomian
dualistis (dual economy) : sektor industri upah tinggi,
sedangkan sektor agraris upah rendah.
Peranan Pemerintah