Dosen Pengampu :
Dr. Sukidin, M.Pd
Novita Nurul Islami, S.Pd, M.Pd
Disusun Oleh :
M. Risal Agus S (190210301011)
Alvina Damayanti (190210301012)
Nur Faricha Fitriana (190210301019)
Regita Intan Ariani (190210301032)
PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah
dengan judul “Teori Perdagangan dan Pengalaman Pembangunan” ini dapat disusun sampai
selesai. Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Pembangunan.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, dengan kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharaapkan saran dan kritik
yang membangaun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................6
3.2 Saran.......................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................7
ii
BAB I PENDAHULUAN
1
d. Jelaskan alasan melakukan perdagangan !
2
BAB II PEMBAHASAN
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pengalaman adalah sesuatu
yang pernah dialami, dijalan maupun dirasakan yang kemudian disimpan dalam memori.
Pengalaman dapat diperoleh ataupun dirasakan saat peristiwa baru saja terjadi maupun sudah
lama berlangsung. Pengalaman yang terjadi dapat diberikan kepada siapa saja untuk digunakan
dan menjadi pedoman serta pembelajaran manusia. (Notoatmojo dalam Saparwati,2012)
Sedangkan Pembangunan adalah suatu orientasi dan kegiatan usaha yang tanpa akhir.
Proses pembangunan sebenarnya adalah merupakan suatu perubahan sosial ekonomi.
Pembangunan agar dapat menjadi suatu proses yang dapat bergerak maju atu kekuatan sendiri
tergantung kepada manusia dan struktur sosialnya. Jadi, bukan hanya yang dikonsepskan sebagai
usaha pemerintah belaka.Proses pemba ngunan menghendaki adanya pertumbuhan ekonomi
yang diikuti dengan perubahan (growth plus change) dalam perubahan struktur ekonomi, dari
pertanian ke industri atau jasa, perubahan kelembagaan, baik lewat regulasi maupun reformasi
kelembagaan. Pembangunan secara berencana lebih dirasakan sebagai suatu usaha yang lebih
rasional dan teratur bagi pembangunan masyarakat yang belum atau baru berkembang. (Subandi:
2011:9-11)
Jadi pengalaman pembangunan ialah suatu kegiatan yang berproses pada perubahan
struktur sosial dan struktur ekonomi yang pernah terjadi. Dalam bidang sosial, usaha-usaha
pembangunan pada umumnya diarahkan untuk mengembangkan nilai-nilai dan sikap-sikap
dalam masyarakt yang lebih kondusif bagi pembaharuan, pembangunan, pembangunan dan
3
pembinaan bangsa. Dalam hal ini termasuk pengembangan motivasi kegairahan usaha yang
bersifat produktif. Dan yang lebih penting adalah dapat dikembangkan suatu proses pendewasaan
masyarakat melalui pembinaan dan dorongan serta adanya energi.
Usaha dalam bidang ekonomi ditujukan untuk menambah peralatan modal dan
keterampilan agar satu sama lain dapat saling mendukung usaha-usaha dalam peningkatan
pendapatan perkapita serta produktivitas perkapita. Pemupukan modal sangat tergantung pada
tabungan dalam negeri, terutama tabungan masyarakat, untuk itu berbagai upaya perlu
diupayakan untuk mencapainya.
4
juga memproduksi barang-barang lain baik untuk ekspor maupun untuk kebutuhan dalam negeri
sendiri, maka apabila salah satu harga dari barang tersebut jatuh perekonomian Negara mesih
stabil. Spesialisasi biasa meningkatkan pendapatan riil masyarakat secara maksimal, tetapi
dengan resiko ketidakstabilan pendapatan tetapi dengan konsekuensi harus mengorbankan
sebagian dari kenaikan pendapatan dari spesialisasi.[ CITATION Jim13 \l 1033 ]
Sekarang hampir semua Negara menyadari bahwa spesialisasi yang terlalu jauh
(meskipun didasarkan atas prinsip keunggulan komperatif, seperti yang ditunjukan oleh teori
ekonomi) bukanlah keadaan yang baik.
Makna yang kedua lebih berorientasi pada pembangunan sosial yang terfokus pada
pendistribusian perubahan dalam struktur dari masyarakat yang diukur dari berkurangnya
diskriminasi dan eksploitasi serta meningkatnya kesempatan yang sama dan distribusi yang
seimbang dari keuntungan pembangunan pada keseluruhan komponen masyarakat (Hadi, 2000)
Dampak secara sederhana bisa diartikan sebagai pengaruh atau akibat. Dalam setiap
keputusan yang diambil seorang atasan biasanya mempunyai dampak tersendiri baik dampak
positif maupun negatif. Dampak juga bisa merupakan proses lanjutan dari sebuah pelaksanaan
pengawasan internal.
5
Secara teori, liberalisasi perdagangan diharapkandapat membentuk pola perdagangan
yang efisien berdasarkan prinsip keunggulan komparatif. Adopsi dari prinsip keunggulan
komparatif akan menjamin bahwa sebuah negara akan meraih kesejahteraan ekonomi yang lebih
besar melalui partisipasi dalam perdagangan luar negeri daripada melalui proteksi perdagangan
(Gilpin, 2001).
Dalam model perdagangan standar, sebuah negara akan memperoleh keuntungan dari
perdagangan dengan melakukan spesialisasi, memproduksi, dan mengekspor barang yang
memiliki keunggulan komparatif. Sebaliknya, negara tersebut lebih baik mengurangi produksi
serta mengimpor barang yang tidak memiliki keunggulan komparatif (Berg, 2005, hal. 330).
Teori standar ini telah mengundang pro dan kontra. Salah satunya terkait argumen yang
mendukung pengenaan proteksi yang dianggap perlu dalam kasus-kasus tertentu. Sebaliknya,
terdapat berbagai peneliti yang menemukan berbagai hambatan spesifik atau khusus di suatu
negara, justru menghambat pertumbuhan perdagangan dunia (Kalirajan, 1999).
6
Salah satu indikator pertumbuhan ekonomi adalah dengan Produk Domestik Bruto
(PDB). PDB merupakan indikator kesejahteraan perekonomian di suatu negara dan dapat
menjadi rujukan untuk mengukur kesejahteraan masyarakat yang diukur dengan tingkat
pendapatan (income). Maka semakin meningkat ekspor suatu negara, pendapatan masyarakat
akan meningkat pula. Namun demikian, di era perekonomian terbuka saat ini maka pada saat
bersamaan pula arus impor juga akan meningkat yang dimana dalam pengukuran pertumbuhan
ekonomi, meningkatnya nilai impor akan berdampak terhadap penurunan PDB. Maka dari itu,
liberalisasi perdagangan suatu negara di satu sisi akan mendorong peningkatan nilai
perdagangan, namun disisi lain akan mempengaruhi neraca perdagangannya.
7
negara dapat digunakan dengan lebih efesien. Setiap negara dapat menikmati lebih
banyak barang dari yang dapat diproduksi dalam negeri.
c. Memperluas Pasar dan Menambah Keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya)
dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang
mengakibatkan turunnya harga produk mereka.Dengan adanya perdagangan
internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan
menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
d. Transfer Teknologi Modern
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi
yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.
e. Kebutuhan Devisa
Perdagangan internasional juga dipengaruhi oleh faktor kebutuhan akan devisa suatu
negara. Dalam memenuhi segala kebutuhannya setiap negara harus memiliki cadangan
devisa yang digunakan dalam melakukan pembangunan, salah satu sumber devisa adalah
pemasukan dari perdagangan internasional.
8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori perdagangan bebas internasional, termasuk Teori Kandungan Faktor Produksi, dilandasi
atas 6 (enam) asumsi dasar :
Semua sumber daya bersifat statis, jumlahnya tetap, mutunya konstan, penggunaannya penuh
dan tidak ada mobilitas internasional.
Teknologi produksi tetap atau serupa, dan bebas tersedia bagi semua negara, selera konsumen
juga tetap, dan kedaulatan konsumen bebas dari pengaruh produsen.
Pemerintah tidak berperan dalam hubungan ekonomi internasional, karna perdagangan dilakukan
oleh para produsen sendiri yang ingin meminimumkan biaya dan memaksimalkan laba, sehingga
harga-harga internasional terbentuk dari Demand (permintaan) dan Supply
(penawaran).Perdagangan berimbang untuk masing-masing negara setiap saat, dan semua
perekonomian dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan harga-harga internasional dengan
minimum dislokasi.
Keuntungan dari perdagangan (gain from trade) yang diperoleh negara memberi manfaat bagi
para warga negara.
Asumsi-asumsi tersebut sering tidak sesuai dengan realita hubungan ekonomi internasional
termasuk perdagangan internasional yg dialami oleh NSB.
3.2 Saran
Menurut pendapat saya , di era sekarang ini dalam situasi covid 19 pemerintah harus
mengevaluasi pembangunan yang sebelumnya . Apakah sudah mengalami peningkatan atau
bahkan penurunan .
9
Pemerintah harus cermat seiring dengan semakin ganasnya krisis ekonomi akibat pandemi
menyerang, Indonesia kemungkinan memerlukan uang yang sangat banyak untuk menjalankan
paket-paket stimulusnya. Ini akan berdampak pada kemampuan Indonesia untuk membiayai
proyek-proyek infrastrukturnya.
Namun Indonesia harus melihat pembangunan infrastruktur sebagai bagian dari pemulihannya,
karena proyek-proyek tersebut mencetak lapangan kerja, membuka pangsa pasar baru, dan
meningkatkan efisiensi.
Memanfaatkan jatuhnya harga minyak untuk memangkas subsidi bahan bakar dan
mengalihkannya untuk pemulihan ekonomi dan pembangunan infrastruktur akan menjadi
langkah yang tangkas bagi Jokowi.
Indonesia harus lebih memanfaatkan dana dari berbagai inisiatif infrastruktur dan konektivitas
(I&C) yang telah diluncurkan oleh berbagai negara di Asia-Pasifik sejak 2010. Ini termasuk
Inisiatif Sabuk dan Jalan Cina, Kemitraan untuk Infrastruktur Berkualitas (PQI) Jepang, dan
Bank Investasi Infrastruktur Asia yang baru-baru ini didirikan.
Total dana yang ditawarkan oleh inisiatif-inisiatif tersebut melebihi US$1 triliun. Namun
mengikatkan diri pada inisiatif tersebut juga bermakna ikut terlibat dalam isu geopolitik di
baliknya.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/2512/f.%20BAB%202.pdf?
sequence=6&isAllowed=y diakses pada tanggal 2 oktober 2020 jam 15.43
https://www.bi.go.id/id/publikasi/jurnalekonomi/Documents/Dampak%20Perdagangan
%20Internasional%20Indonesia%20Terhadap%20Kesejahteraan%20Masyarakat%20Aplikasi
%20Structure%20Path%20Analysis.pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/324/3/2MTS01428.pdf
http://repository.ut.ac.id/4601/1/MAPU5102-M1.pdf
11