Anda di halaman 1dari 14

TEORI PERDAGANGAN DAN PENGALAMAN PEMBANGUNAN

Diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Pembangunan

Dosen Pengampu :
Dr. Sukidin, M.Pd
Novita Nurul Islami, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh :
M. Risal Agus S (190210301011)
Alvina Damayanti (190210301012)
Nur Faricha Fitriana (190210301019)
Regita Intan Ariani (190210301032)

PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah
dengan judul “Teori Perdagangan dan Pengalaman Pembangunan” ini dapat disusun sampai
selesai. Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Pembangunan.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, dengan kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharaapkan saran dan kritik
yang membangaun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Madiun, 2 Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................2

1.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3

2.1 Pengertian Pengalaman Pembangunan..................................................................................3

2.2 Arti Penting Perdagangan bagi Pembangunan.......................................................................4

2.3 Contoh Perdagangan Berdampak bagi Pembangunan Perekonomian di Indonesia..............5

2.4 Alasan Melakukan Perdagangan............................................................................................5

BAB III PENUTUP.........................................................................................................................6

3.1 Kesimpulan............................................................................................................................6

3.2 Saran.......................................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................7

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan sebagai suatu kegiatan nyata dan berencana, menjadi menonjol
sejak selesainya perang dunia II. Inayatullah (dalam Nasution, hlmn 28) mengungkapkan
bahwa pembangunan adalah perubahan menuju pola-pola masyarakat yang
memungkinkan realisasi yang lebih baik dari nilai-nilai kemanusiaan yang
memungkinkan suatu masyarakat mempunyai kontrol yang lebih besar terhadap
lingkungannta dan terhadapa tujuan politiknya, dan yang memungkinkan warganya
memperoleh kontrol yang lebih terhadap diri mereka sendiri. Sedangkan hakikat
pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan
pembangunan masyarakat indonesia seluruhnya. Hal ini memiliki arti bahwa
pembangunan nasional adalah upaya untuk meningkatkan seluruh aspek kehidupan
masyarakat, bangsa dan negara yang sekaligus merupakan proses pengembangan
keseluruhan sistem penyelenggaraan negara untuk mewujudkan tujuan nasional.
Pelaksanaan pembangunan mancakup aspek kehidupan bangsa, yaitu aspe politik,
ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan secara berencana, menyeluruh,
terarah, dan berkelanjutan untuk memacu peningkatan kemampuan nasional dalam
rangka mewujudkan kehidupan yang sejajar dengan bangsa lain yang lebih maju. Oleh
karena itu, sesungguhnya pembangunan nasional merupakan pencerminan kehendak
untuk terus menerus meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia
secara benar, adil, dan merata.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang disampaikan diatas, maka rumusan masalah sebagai
berikut
a. Jelaskan pengertian pengalaman pembangunan !
b. Jelaskan arti penting perdagangan bagi pembangunan !
c. Sebutkan contoh perdagangan yang berdampak bagi pembangunan di Negara
Indonesia !

1
d. Jelaskan alasan melakukan perdagangan !

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah yang disebutkan, maka tujuan pembuatan makalah sebagai
berikut
a. Dapat mengetahui pengertian dari pengalaman pembangunan
b. Dapat mengetahui arti penting perdagangan bagi pembangunan
c. Dapat mengetahui contoh perdagangan yang berdampak bagi pembangunan di negara
Indonesia
d. Dapat mengetahui alasan melakukan perdagangan

1.4 Manfaat Penulisan


Manfaat pembuatan makalah ini untuk mengetahui dan memahami teori perdagangan
dan pengalaman pembangunan

2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengalaman Pembangunan


Pengalaman dapat diartikan sebagai sesuatu yang pernah dialami, dijalani maupun
dirasakan, baik sudah lama maupun yang baru saja terjadi (Mapp dalam Saparwati,2012).
Pengalaman dapat diartikan juga sebagai memori episodik, yaitu memori yang menerima dan
menyimpan peristiwa yang terjadi atau dialami individu pada waktu dan tempat tertantu, yang
berfungsi sebagai referensi otobiografi (Bapistaet al,dalam Saparwati, 2012). Pengalaman adalah
pengamatan yang merupakan kombinasi pengelihatan, penciuman, pendengaran serta
pengalaman masa lalu (Notoatmojo dalam Saparwati, 2012).

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pengalaman adalah sesuatu
yang pernah dialami, dijalan maupun dirasakan yang kemudian disimpan dalam memori.
Pengalaman dapat diperoleh ataupun dirasakan saat peristiwa baru saja terjadi maupun sudah
lama berlangsung. Pengalaman yang terjadi dapat diberikan kepada siapa saja untuk digunakan
dan menjadi pedoman serta pembelajaran manusia. (Notoatmojo dalam Saparwati,2012)

Sedangkan Pembangunan adalah suatu orientasi dan kegiatan usaha yang tanpa akhir.
Proses pembangunan sebenarnya adalah merupakan suatu perubahan sosial ekonomi.
Pembangunan agar dapat menjadi suatu proses yang dapat bergerak maju atu kekuatan sendiri
tergantung kepada manusia dan struktur sosialnya. Jadi, bukan hanya yang dikonsepskan sebagai
usaha pemerintah belaka.Proses pemba ngunan menghendaki adanya pertumbuhan ekonomi
yang diikuti dengan perubahan (growth plus change) dalam perubahan struktur ekonomi, dari
pertanian ke industri atau jasa, perubahan kelembagaan, baik lewat regulasi maupun reformasi
kelembagaan. Pembangunan secara berencana lebih dirasakan sebagai suatu usaha yang lebih
rasional dan teratur bagi pembangunan masyarakat yang belum atau baru berkembang. (Subandi:
2011:9-11)

Jadi pengalaman pembangunan ialah suatu kegiatan yang berproses pada perubahan
struktur sosial dan struktur ekonomi yang pernah terjadi. Dalam bidang sosial, usaha-usaha
pembangunan pada umumnya diarahkan untuk mengembangkan nilai-nilai dan sikap-sikap
dalam masyarakt yang lebih kondusif bagi pembaharuan, pembangunan, pembangunan dan

3
pembinaan bangsa. Dalam hal ini termasuk pengembangan motivasi kegairahan usaha yang
bersifat produktif. Dan yang lebih penting adalah dapat dikembangkan suatu proses pendewasaan
masyarakat melalui pembinaan dan dorongan serta adanya energi.

Usaha dalam bidang ekonomi ditujukan untuk menambah peralatan modal dan
keterampilan agar satu sama lain dapat saling mendukung usaha-usaha dalam peningkatan
pendapatan perkapita serta produktivitas perkapita. Pemupukan modal sangat tergantung pada
tabungan dalam negeri, terutama tabungan masyarakat, untuk itu berbagai upaya perlu
diupayakan untuk mencapainya.

2.2 Arti Penting Perdagangan bagi Pembangunan


Peran perdagangan internasional sangat berpengaruh dengan perkembangan ekonomi
suatu bangsa. Dengan perdagangan internasional dan proses interaksi didalamnya akan dapat
mempengaruhi proses pembangunan dalam dua jalur yang berlawanan secara diametral. Dengan
nilai sumber daya alam yang tinggi maka lewat proses perdagangan akan mempercepat proses
pembangunan suatu bangsa.
Yang dialami dalam sebuah perekonomian suatu bangsa, dimana keinginan akan barang
import cenderung meningkat diatas kemampuan eksportnya. Sehingga akan memungkinkan
terjadinya krisis pada neraca pembayarannya, maka akan dipaksa mengikuti pola-pola
pembangunan yang cenderung lebih mengurangi daripada menambah produktivitas. Diera
modern dan era globalisasi ini sudah tidak ada negara yang mampu menghasilkan sendiri semua
segala sesuatu yang dibutuhkan. Setiap negara memiliki perbedaan dalam sumber daya alam
yang diperlukan untuk industrinya. Hasil bumi yang dihasilkan juga berbeda dari masing-masing
Negara, sehingga harus berhubungan dengan luar negeri dalam memenuhi kebutuhan yang
makin meningkat.
Pada kenyataanya dalam perdagangan dengan luar negeri tidak hanya mencakup eksport
dan import barang tetapi juga penyelenggaraan jasa-jasa seperti penganggkutan, perkapalan,
perjalanan, asuransi, pariwisata, perbankan, pos dan komunikasi.[ CITATION sug16 \l 1033 ]
Sebagai contoh suatu Negara hanya memproduksi karet dan kayu. Apabila harga karet
dan kayu dunia tersebut jatuh, maka perekonomian dalam Negara tersebut otomatis akan jatuh.
Lain halnya apabila sebuah Negara tidak hanya berspesiailsasi pada kedua barang tesebut, tetapi

4
juga memproduksi barang-barang lain baik untuk ekspor maupun untuk kebutuhan dalam negeri
sendiri, maka apabila salah satu harga dari barang tersebut jatuh perekonomian Negara mesih
stabil. Spesialisasi biasa meningkatkan pendapatan riil masyarakat secara maksimal, tetapi
dengan resiko ketidakstabilan pendapatan tetapi dengan konsekuensi harus mengorbankan
sebagian dari kenaikan pendapatan dari spesialisasi.[ CITATION Jim13 \l 1033 ]
Sekarang hampir semua Negara menyadari bahwa spesialisasi yang terlalu jauh
(meskipun didasarkan atas prinsip keunggulan komperatif, seperti yang ditunjukan oleh teori
ekonomi) bukanlah keadaan yang baik.

2.3 Dampak Perdagangan Internasional bagi Pembangunan Perekonomian di Indonesia


Pembangunan adalah suatu upaya perubahan yang berlandaskan pada suatu pilihan
pandangan tertentu yang tidak bebas dari pengalaman (sejarah), realitas keadaan yang sedang
dihadapi, serta kepentingan pihak-pihak yang membuat keputusan pembangunan. Pembangunan
memiliki makna yang ganda. Yang pertama adalah pembangunan yang lebih berorientasi pada
pertumbuhan ekonomi yang difokuskan pada masalah kuantitatif dari produksi dan penggunaan
sumber daya. Yang kedua adalah pembangunan yang lebih berorientasi pada perubahan dan
pendistribusian barang – barang dan peningkatan hubungan sosial.

Makna yang kedua lebih berorientasi pada pembangunan sosial yang terfokus pada
pendistribusian perubahan dalam struktur dari masyarakat yang diukur dari berkurangnya
diskriminasi dan eksploitasi serta meningkatnya kesempatan yang sama dan distribusi yang
seimbang dari keuntungan pembangunan pada keseluruhan komponen masyarakat (Hadi, 2000)

Dampak secara sederhana bisa diartikan sebagai pengaruh atau akibat. Dalam setiap
keputusan yang diambil seorang atasan biasanya mempunyai dampak tersendiri baik dampak
positif maupun negatif. Dampak juga bisa merupakan proses lanjutan dari sebuah pelaksanaan
pengawasan internal.

Dampak secara sederhana bisa diartikan sebagai pengaruh atau akibat.

Secara ekonomi perdagangan internasional juga akan berpengaruh terhadap aspek-aspek


konsumsi, produksi, dan distribusi pendapatan (Sjahril, 2013). Paper ini menyoroti dampak
perdagangan internasional yang dilakukan Indonesia terhadap kesejahteraan masyarakatnya.

5
Secara teori, liberalisasi perdagangan diharapkandapat membentuk pola perdagangan
yang efisien berdasarkan prinsip keunggulan komparatif. Adopsi dari prinsip keunggulan
komparatif akan menjamin bahwa sebuah negara akan meraih kesejahteraan ekonomi yang lebih
besar melalui partisipasi dalam perdagangan luar negeri daripada melalui proteksi perdagangan
(Gilpin, 2001).

Dalam model perdagangan standar, sebuah negara akan memperoleh keuntungan dari
perdagangan dengan melakukan spesialisasi, memproduksi, dan mengekspor barang yang
memiliki keunggulan komparatif. Sebaliknya, negara tersebut lebih baik mengurangi produksi
serta mengimpor barang yang tidak memiliki keunggulan komparatif (Berg, 2005, hal. 330).

Teori standar ini telah mengundang pro dan kontra. Salah satunya terkait argumen yang
mendukung pengenaan proteksi yang dianggap perlu dalam kasus-kasus tertentu. Sebaliknya,
terdapat berbagai peneliti yang menemukan berbagai hambatan spesifik atau khusus di suatu
negara, justru menghambat pertumbuhan perdagangan dunia (Kalirajan, 1999).

Dalam mengevaluasi dampak perdagangan luar negeri terhadap perekonomian dan


kesejahteraan masyarakat, salah satu perangkat yang dapat digunakan adalah metode jalur
(structural path analysis). Studi dengan memanfaatkan perangkat metode analisis jalur (structural
path analysis) telah lama digunakan oleh banyak peneliti sebelumnya. SPA adalah metode yang
digunakan untuk mengidentifikasikan jaringan yang berisi jalur-jalur yang menghubungkan
pengaruh dari suatu sektor pada sektor lainnya dalam suatu sistem sosial ekonomi.

Diplomasi ekonomi untuk mencapai kesejahteraan ekonomi menjadi bagian yang


semakin penting dalam politik luar negeri di berbagai negara, dan salah satu bagian dari
diplomasi ekonomi ini adalah diplomasi perdagangan. Perdagangan luar negeri merupakan salah
satu variabel penting pertumbuhan ekonomi di suatu perekonomian; tidak mengherankan bahwa
seluruh negara berupaya keras untuk mendorong kerjasama perdagangan dengan tujuan
mendorong pertumbuhan ekonomi. Mudahnya tujuan tersebut dapat dicapai dengan mendorong
ekspor dalam negeri dan mengurangi volume impor sebagaimana dipahami oleh para ekonom
beraliran merkantilis.

6
Salah satu indikator pertumbuhan ekonomi adalah dengan Produk Domestik Bruto
(PDB). PDB merupakan indikator kesejahteraan perekonomian di suatu negara dan dapat
menjadi rujukan untuk mengukur kesejahteraan masyarakat yang diukur dengan tingkat
pendapatan (income). Maka semakin meningkat ekspor suatu negara, pendapatan masyarakat
akan meningkat pula. Namun demikian, di era perekonomian terbuka saat ini maka pada saat
bersamaan pula arus impor juga akan meningkat yang dimana dalam pengukuran pertumbuhan
ekonomi, meningkatnya nilai impor akan berdampak terhadap penurunan PDB. Maka dari itu,
liberalisasi perdagangan suatu negara di satu sisi akan mendorong peningkatan nilai
perdagangan, namun disisi lain akan mempengaruhi neraca perdagangannya.

2.4 Alasan Melakukan Perdagangan Internasional


a. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri
Perbedaan iklim dan cuaca menyebabkan negara negara di dunia memiliki sumber daya
yang berbeda beda. Dengan perdagangan intersasional, Masyarakat dalam suatu negara
dapat mengkonsumsi barang yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri. Misalnya saja:
Indonesia belum dapat memproduksi mobil balap. Melalui perdagangan
internasional,masyarakat bisa memperoleh mobil balap dari negara yang
memproduksinya, dengan cara mengimpornya dari negara pem-produksi.
b. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negri adalah untuk memperoleh keuntungan yang
diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang
yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik
apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negri.Sebagai contoh :
Amerika Serikat dan Jepang mempunyai kemampuan untuk memproduksi kain. Akan
tetapi, Jepang dapat memproduksi dengan lebih efesien dari Amerika Serikat. Dalam
keadaan seperti ini, untuk mempertinggi keefisienan penggunaan faktor-faktor produksi,
Amerika Serikat perlu mengurangi produksi kainnya dan mengimpor barang tersebut dari
Jepang.Dengan mengadakan spesialisasi dan perdagangan, setiap negara dapat
memperoleh keuntungan sebagai beriku. Faktor-faktor produksi yang dimiliki setiap

7
negara dapat digunakan dengan lebih efesien. Setiap negara dapat menikmati lebih
banyak barang dari yang dapat diproduksi dalam negeri.
c. Memperluas Pasar dan Menambah Keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya)
dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang
mengakibatkan turunnya harga produk mereka.Dengan adanya perdagangan
internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan
menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
d. Transfer Teknologi Modern
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi
yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.
e. Kebutuhan Devisa
Perdagangan internasional juga dipengaruhi oleh faktor kebutuhan akan devisa suatu
negara. Dalam memenuhi segala kebutuhannya setiap negara harus memiliki cadangan
devisa yang digunakan dalam melakukan pembangunan, salah satu sumber devisa adalah
pemasukan dari perdagangan internasional.

8
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Teori perdagangan bebas internasional, termasuk Teori Kandungan Faktor Produksi, dilandasi
atas 6 (enam) asumsi dasar :

Semua sumber daya bersifat statis, jumlahnya tetap, mutunya konstan, penggunaannya penuh
dan tidak ada mobilitas internasional.

Teknologi produksi tetap atau serupa, dan bebas tersedia bagi semua negara, selera konsumen
juga tetap, dan kedaulatan konsumen bebas dari pengaruh produsen.

Di dalam negeri, faktor-faktor produksi mobilitasnya sempurna diantara kegiatan-kegiatan


produksi, dan perekonomian sebagai keseluruhan dalam persaingan sempurna, tidak ada resiko
dan ketidakpastian.

Pemerintah tidak berperan dalam hubungan ekonomi internasional, karna perdagangan dilakukan
oleh para produsen sendiri yang ingin meminimumkan biaya dan memaksimalkan laba, sehingga
harga-harga internasional terbentuk dari Demand (permintaan) dan Supply
(penawaran).Perdagangan berimbang untuk masing-masing negara setiap saat, dan semua
perekonomian dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan harga-harga internasional dengan
minimum dislokasi.

Keuntungan dari perdagangan (gain from trade) yang diperoleh negara memberi manfaat bagi
para warga negara.

Asumsi-asumsi tersebut sering tidak sesuai dengan realita hubungan ekonomi internasional
termasuk perdagangan internasional yg dialami oleh NSB.

3.2 Saran
Menurut pendapat saya , di era sekarang ini dalam situasi covid 19 pemerintah harus
mengevaluasi pembangunan yang sebelumnya . Apakah sudah mengalami peningkatan atau
bahkan penurunan .

9
Pemerintah harus cermat seiring dengan semakin ganasnya krisis ekonomi akibat pandemi
menyerang, Indonesia kemungkinan memerlukan uang yang sangat banyak untuk menjalankan
paket-paket stimulusnya. Ini akan berdampak pada kemampuan Indonesia untuk membiayai
proyek-proyek infrastrukturnya.

Namun Indonesia harus melihat pembangunan infrastruktur sebagai bagian dari pemulihannya,
karena proyek-proyek tersebut mencetak lapangan kerja, membuka pangsa pasar baru, dan
meningkatkan efisiensi.

Memanfaatkan jatuhnya harga minyak untuk memangkas subsidi bahan bakar dan
mengalihkannya untuk pemulihan ekonomi dan pembangunan infrastruktur akan menjadi
langkah yang tangkas bagi Jokowi.

Indonesia harus lebih memanfaatkan dana dari berbagai inisiatif infrastruktur dan konektivitas
(I&C) yang telah diluncurkan oleh berbagai negara di Asia-Pasifik sejak 2010. Ini termasuk
Inisiatif Sabuk dan Jalan Cina, Kemitraan untuk Infrastruktur Berkualitas (PQI) Jepang, dan
Bank Investasi Infrastruktur Asia yang baru-baru ini didirikan.

Total dana yang ditawarkan oleh inisiatif-inisiatif tersebut melebihi US$1 triliun. Namun
mengikatkan diri pada inisiatif tersebut juga bermakna ikut terlibat dalam isu geopolitik di
baliknya.

Pasca-COVID-19, Indonesia harus berhati-hati menimbang peran infrastruktur dalam pemulihan


ekonominya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hasoloan, J. (2013). peranan perdagangan internasional dalam produktifitas dan perekonomian,


102-112.

sugiharini. (2016). moderenisasi, 60 .

http://repository.uin-suska.ac.id/4112/3/BAB%20II.pdf diakses pada tanggal 2 oktober 2020 jam


15.20

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/2512/f.%20BAB%202.pdf?
sequence=6&isAllowed=y diakses pada tanggal 2 oktober 2020 jam 15.43

http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/fae/article/download/4086/341 diakses pada


tanggal 3 oktober pukul 18.02

https://www.bi.go.id/id/publikasi/jurnalekonomi/Documents/Dampak%20Perdagangan
%20Internasional%20Indonesia%20Terhadap%20Kesejahteraan%20Masyarakat%20Aplikasi
%20Structure%20Path%20Analysis.pdf

http://e-journal.uajy.ac.id/324/3/2MTS01428.pdf

http://repository.ut.ac.id/4601/1/MAPU5102-M1.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai