Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

BUDAYA ANTI KORUPSI


( DAMPAK KORUPSI TERHADAP ASPEK EKONOMI )
“ Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Budaya Anti Korupsi “

Dosen Pembimbing :
Dr.Najah Soraya Nian,SST.,M.M

DISUSUN OLEH :
ITA SETIYAWATI (2019050124)

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HUSADA JOMBANG

2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum.wr.wb.

Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan
kemudahan kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul ” Budaya Anti Korupsi ( Dampak Korupsi
Terhadap Aspek Ekonomi )”. Makalah ini disusun sebagai salah satu komponen
penugasan dalam mata kuliah Budaya Anti Korupsi .

Penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak lepas dari


bantuan pihak lain. Oleh karena itu, penyusun ingin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada dosen mata kuliah Budaya Anti Korupsi , Dr.Najah Soraya
Nian,SST.,M.M. yang telah membimbing penyusunan makalah ini, dan kepada
rekan-rekan yang telah membantu dan mendukung dalam penyusunan makalah
ini.

Selain itu, penyusun juga menyadari masih banyak kekurangan dalan


makalah kami, sehingga penyusun membuka tangan selebar-lebarnya kepada
pihak yang ingin memberi kritik dan saran demi kebaikan makalah ini. Semoga
berguna bagi kemajuan penyusun dan pembaca.

Wassalamu’alaikum.wr.wb.

Jombang, 25 Januari 2021


Penyusun

ITA SETIYAWATI

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan............................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
A. Dampak Korupsi Dari Aspek Ekonom ..................................................... 3
1. Dampak Kualitatif Korupsi pada Perekonomian ............................. 3
2. Dampak Korupsi pada Perekonomian Analisa Ekonometrika ........ 4
3. Dampak Korupsi pada Perekonomian modern dan klasik .............. 5
a. Ketidakseimbangan Finansial Negara ........................................ 5
b. Pertumbuhan Ekonomi Terhambat ............................................. 5
c. Penghasilan Pajak Negara Berkurang ......................................... 6
d. Ancaman Inflasi .......................................................................... 7
e. Penurunan Kualitas Barang dan Jasa .......................................... 7
f. Meningkatnya Utang Negara ...................................................... 8
BAB III PENUTUP ............................................................................................... 9
A. KESIMPULAN ............................................................................................ 9
B. SARAN ......................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Korupsi sudah sering kita dengar saat ini, baik di media masa maupun
media elektronik. Korupsi berada di sekitar kita, bahkan mungkin kita tidak
menyadarinya. Korupsi bisa terjadi mulai dari hal yang sangat kecil dan
sepele sampai dengan hal yang besar. Korupsi juga bisa terjadi di rumah, di
sekolah, di masyarakat, maupun di insatansi tertinggi serta dalam
pemerintahan. Mereka yang melakukan korupsi terkadang mengangap remeh
hal yang dilakukan itu. Hal ini sangat menghawatirkan, sebab bagaimana pun,
apabila suatu organisasi dibangun dari korupsi akan dapat merusaknya.
Maraknya praktek korupsi di Indonesia tampaknya sudah sangat
parah. Korupsi terlanjur kuat, tak terkendali, dan menjadi sistem tersendiri
yang mengakar di Indonesia. Orang yang awalnya baik, dapat dengan mudah
berubah menjadi korup. Hal ini menyebabkan kepercayaan publik terhadap
instansi pemerintah menurun drastis.
Celah hukum dan pengawasan yang lemah sering dianggap sebagai
penyebab utama terjadinya korupsi. Namun demikian sebenarnya sikap
individu dan masyarakat yang menganggap remeh praktek korupsi
merupakan pendorong yang sangat kuat untuk melakukan tindakan korupsi.
Sering kali oknum pejabat mau menerima pemberian dari orang lain berupa
makanan atau oleh-oleh. Memang hal itu sangatlah sepele, namun apabila
dibiarkan dan diremehkan secara terus menerus, nantinya pemberian tersebut
berubah menjadi parcel, uang saku, atau lebih besar lagi dan jadilah tindakan
penyuapan. Kebiasaan-kebiasaan seperti inilah yang menyebabkan tindakan
korupsi tumbuh subur di Indonesia.
Nampaknya pengajaran atau pengetahuan mengenai penanggulangan
korupsi ini kurang ditekankan dalam pendidikan di Indonesia. Atau bisa jadi
metode yang digunakan kurang tepat. Hal ini membuat kita sering
menganggap remeh bahkan malas untuk mempelajari penanggulangan
korupsi, karena kurangnya motivasi pada diri sendiri, sehingga sering sekali

1
berasumsi “untuk apa mempelajari “ padahal itu sangat penting untuk
diketahui agar tahu hak dan kewajiban kita untuk Negara ini. Oleh karena itu
penulis merasa perlu membuat makalah berjudul Pemberantasan Korupsi Di
Indonesia ini.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana dampak korupsi dari aspek ekonomi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari tindakan korupsi dari
aspek ekonomi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Dampak Korupsi Dari Aspek Ekonom


1. Dampak Kualitatif Korupsi pada Perekonomian
a. Korupsi mengurangi pendapatan dari sektor publik dan meningkatkan
pembelanjaan pemerintah untuk sektor publik. Korupsi juga
memberikan kontribusi pada nilai defisit fiskal yang besar,
meningkatkan income inequality, dikarenakan korupsi membedakan
kesempatan individu dalam posisi tertentu untuk mendapatkan
keuntungan dari aktivitas pemerintah pada biaya yang sesungguhnya
ditanggung oleh masyarakat. Ada indikasi yang kuat, bahwa
meningkatnya perubahan pada distribusi pendapatan terutama di
negara negara yang sebelumnya memakai sistem ekonomi terpusat
disebabkan oleh korupsi, terutama pada proses privatisasi perusahaan
negara.
b. Korupsi mengurangi kemampuan pemerintah untuk melakukan
perbaikan dalam bentuk peraturan dan kontrol akibat kegagalan pasar
(market failure). Ketika kebijakan dilakukan dalam pengaruh korupsi
yang kuat maka pengenaan peraturan dan kebijakan, misalnya, pada
perbankan, pendidikan, distribusi makanan dan sebagainya, malah
akan mendorong terjadinya inefisiensi.
c. Korupsi mendistorsi insentif seseorang, dan seharusnya melakukan
kegiatan yang produktif menjadi keinginan untuk merealisasikan
peluang korupsi dan pada akhimya menyumbangkan negatif value
added.
d. Korupsi menjadi bagian dari welfare cost memperbesar biaya
produksi, dan selanjutnya memperbesar biaya yang harus dibayar
oleh konsumen dan masyarakat (dalam kasus pajak), sehingga secara
keseluruhan berakibat pada kesejahteraan masyarakat yang turun.

3
e. Korupsi mereduksi peran fundamental pemerintah (misalnya pada
penerapan dan pembuatan kontrak, proteksi, pemberian property
rights dsb). Pada akhirnya hal ini akan memberikan pengaruh negatif
pada pertumbuhan ekonomi yang dicapai.
f. Korupsi mengurangi legitimasi dari peran pasar pada perekonomian,
dan juga proses demokrasi. Kasus seperti ini sangat terlihat pada
negara yang sedang mengalami masa transisi, baik dari tipe
perekonomian yang sentralistik ke perekonomian yang lebih terbuka
atau pemerintahan otoriter ke pemerintahan yang lebih demokratis,
sebagaimana terjadi dalam kasus Indonesia.
g. Korupsi memperbesar angka kemiskinan. Ini sangat wajar, selain
dikarenakan program-program pemerintah sebagaimana disebut di
atas tidak mencapai sasaran, korupsi juga mengurangi potensi
pendapatan yang mungkin diterima oleh si miskin. MenurutTanzi
(2002), perusahaan-perusahaan kecil adalah pihak yang paling sering
menjadi sasaran korupsi dalam bentuk pungutan tak resmi (pungutan
liar). Bahkan, pungutan tak resmi ini bisa mencapai hampir dua puluh
persen dari total biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan ini
amat mengkhawatirkan, dikarenakan pada negara negara berkembang
seperti Indonesia, perusahaan kecil (UKM adalah mesin pertumbuhan
karena perannya yang banyak menyerap tenaga kerja).

2. Dampak Korupsi pada Perekonomian Analisa Ekonometrika


Beberapa tahun terakhir, banyak dilakukan penelitian dengan
menggunakan angka indeks korupsi untuk melihat hasilnya pada variabel-
variabel ekonomi yang lain. Beberapa hasil penelitian tersebut adalah:
a. Korupsi Mengurangi Nilai Investasi
Korupsi membuat sejumlah investor kurang percaya untuk
menanamkan modalnya di Indonesia dan lebih memilih
menginvestasikannya ke negara-negara yang lebih aman seperti Cina
dan India. Sebagai konsekuensinya, mengurangi pencapaian actual
growth dari nilai potential growth yang lebih tinggi. Berkurangnya
nilai investasi ini diduga berasal dari tingginya biaya yang harus
dikeluarkan dari yang seharusnya. Hal ini berdampak pada
menurunnya growth yang dicapai.

4
b. Korupsi Mengurangi Pengeluaran pada Bidang Pendidikan dan
Kesehatan. Akibat korupsi pendapatan pemerintah akan terpangkas
sehingga dasar porsi 20% APBN tidak sebesar apabila tanpa korupsi.
Korupsi mengurangi pengeluaran untuk biaya operasi dan
perawatan dari infrastruktur
Korupsi menurunkan produktivitas dari investasi publik dan infrastruktur
suatu negara.

3. Dampak Korupsi pada Perekonomian modern dan klasik


Dalam bidang perkeonomian tentu saja korupsi memberikan efek
dan sumbangan besarnya untuk penanganan atas masalah ekonomi modern
dan klasik. Misalnya saja cerminan atas ini terwujud dalam berbagai hal
berikut ini;
a. Ketidakseimbangan Finansial Negara
Finansial berasal dari bahasa inggris “finance” yang
mengandung arti keuangan. Finansial merupakan keuangan yang
meliputi keluar masuknya dana bagi perorangan maupun perusahaan
bahkan dalam tingkat daerah. Korupsi menyebabkan finansial suatu
negara menjadi tidak seimbang.
Hal ini dikarenakan koruptor (koruptor adalah sebutan pelaku
tindak pidana korupsi) mengambil uang yang sejatinya adalah milik
masyarakat, untuk negara, dan nantinya akan dipergunakan untuk
keuangan suatu negara. Apabila keuangan negara berkurang tanpa
transparansi yang jelas, maka sudah dapat dipastikan pengurangan
keuangan negara tersebut disebabkan karena ulah koruptor.

b. Pertumbuhan Ekonomi Terhambat


Korupsi dapat mengakibatkan terhambatnya pembangunan
ekonomi dan tahap perencanaannya. Contoh pada kasus tersebut

5
adalah dapat kita lihat pada robohnya jembatan penghubung dari
daerah A ke daerah B. Dalam kasus ini, anggaran yang disediakan
negara untuk membangun jembatan tersebut ibarat kata sebesar 20
milyar rupiah. Penyediaan anggaran tersebut difungsikan agar
jembatan mampu berdiri kokoh hingga 100 tahun.
Namun, oknum pembangun jembatan tersebut memangkas
dana pengeluaran produksi hingga setengahnya menjadi 10 milyar
rupiah. Maka yang terjadi adalah bahan-bahan yang digunakan dalam
pembangunan jembatan tersebut pun berkurang kualitasnya. Akhirnya
jembatan tersebut hanya mampu bertahan selama kurang lebih 50
tahun.
Padahal jembatan dalam studi kasus tersebut digunakan
masyarakat sebagai jalur utama dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Agar kerusakan jembatan tidak menyebabkan kerobohan maka
pemerintah mengeluarkan anggaran dana perbaikan jembatan tersebut
yang dikurangi dari dana APBD yang sebenarnya dana tersebut untuk
keperluan yang lain.
Pembelokan alokasi dana APBD tersebut dapat mengakibatkan
pertumbuhan ekonomi terhambat. Karena dana yang harusnya
dialokasikan untuk membangun suatu hal yang baru digunakan untuk
merenovasi pembangunan jembatan yang dananya telah diambil oleh
beberapa oknum koruptor.

c. Penghasilan Pajak Negara Berkurang


Pajak merupakan devisa tertinggi negara. Pajak paling rentang
terkena pengurangan dana atau korupsi bagi beberapa oknum pajak.
Pajak nantinya dipergunakan untuk kemajuan pertumbuhan negara.
Jika pajak negara berkurang maka yang terjadi adalah pertumbuhan
pembangunan dapat terhambat.

6
d. Ancaman Inflasi
Inflasi adalah penurunan nilai mata uang suatu negara. Inflasi
disebabkan karena peredaran uang di masyarakat semakin banyak dan
tidak terkendali hingga uang akan berkurang nilai tukarnya.
Korupsi dapat menyebabkan terjadinya inflasi. Sejumlah
anggaran yang dikorupsi beberapa oknum tindak pidana korupsi
dibelanjakan di masyarakat. Karena jumlahnya sangat banyak maka
nilai uang dapat berkurang pada kasus tersebut.

e. Penurunan Kualitas Barang dan Jasa


Penurunan kualitas barang dan jasa adalah salah satu contoh
dampak korupsi di masyarakat. Contoh penurunan barang dan jasa
dapat kita simak pada penjelasan kasus jembatan diatas. Dalam kasus
lain dicontohkan bahwa penurunan kualitas barang dan jasa sebagai
dampak dari terjadinya korupsi adalah menurunnya kualitas beras di
pasaran dan menurunnya pelayanan transportasi.
Beras adalah makanan pokok masyarakat Indonesia karena
beras adalah asal muasal nasi. Pemerintah mengeluarkan anggaran
yang mana anggaran tersebut nantinya diperuntukan alokasinya untuk
menyukupkan persediaan beras warganya.
Jika angaran beras dikorupsi maka kualitas beras akan menurun
dan yang terjadi adalah persebaran beras di masyarakat kualitasnya
tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Kualitas penurunan transportasi juga merupakan dampak dari
terjadinya korupsi. Transportasi merupakan alat yang digunakan
sebagai mobilitas (perpindahan) penduduk dari satu tempat ke tempat
lain. Pemerintah juga menyediakan anggaran transportasi yang
berguna untuk subsidi masyarakat agar diringankan dalam
pengeluarannya untuk biaya transportasi.
Jika dana yang dialokasikan untuk transportasi terkena korupsi
dari suatu oknum maka yang terjadi adalah menurunnya kualitas

7
transportasi yang dapat berakibat lebih jauh lagi seperti kecelakaan,
mogok, dan lain sebagainya.

f. Meningkatnya Utang Negara


Korupsi dapat mengakibatkan meningkatnya utang suatu
negara. Utang negara terjadi karena negara tidak dapat mengeluarkan
sejumlah sanggaran untuk memenuhi kebutuhan masyarakat umum.
Maka negara harus mau tidak mau melakukan pinjaman ke negara lain
hingga terjadilah gali lubang tutup lubang.
Pinjaman kepada negara lain menggunakan mata uang
internasional yaitu dollar Amerika. Hukum ekonomi adalah dimana
permintaan bertambah maka harga akan naik. Semakin sering negara
melakukan pinjaman ke negara lain maka semakin naik nilai tukar
dollar Amerika terhadap rupiah.
Kenaikan nilai tukar dollar Amerika terhadap mata uang
Indonesia yaitu rupiah dapat mengakibatkan kenaikan harga sejumlah
barang impor. Maka, korupsi harus ditekan suapaya kenaikan harga
barang tidak semakin terjadi.

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Korupsi adalah suatu tindak pidana yang memperkaya diri yang secara
langsung merugikan negara atau perekonomian negara. Beberap unsur yang
terdapat dalam perbuatan korupsi meliputi menerima hadiah atau janji
(penyuapan), pemerasan dalam jabatan, ikut serta dalam pengadaan (bagi
pegawai negeri/penyelenggara negara), menerima gratifikasi, serta
menyalahgunakan kewenangan.
Korupsi berdampak pada berbagai lintas sendi kehidupan negara seperti
efek domino yang berantai. Semakin tingginya praktik korupsi di suatu negara
akan secara instan maupun bertahap melemahkan kondisi keuangan negara,
penyelenggaraan negara, dan kondisi sosial masyarakat.
Dampak korupsi terhadap kondisi keuangan negara disumbangkan dari
dampak langsungnya pada bidang perpajakan dan ekonomi. Adapun dampak
korupsi terhadap penyelenggaraan negara adalah akumulasi dari dampak
langsung korupsi dalam bidang politik, demokrasi, dan hukum. Sedangkan
dampak korupsi terhadap kondisi sosial masyarakat adalah wujud dari dampak
langsung korupsi dalam bidang akhlak dan moral, sosial, budaya, kode etik,
dan sumber daya manusia

B. SARAN
Sikap untuk menghindari korupsi seharusnya ditanamkan sejak dini.
Dan pencegahan korupsi dapat dimulai dari hal yang kecil.
Setelah mengetahui jenis perbuatan korupsi dan dampak masifnya
dalam berbagai aspek kehidupan bernegara, sebaiknya kita melakukan
tindakan pencegahan Memerangi korupsi terhadap keuangan Negara.

9
DAFTAR PUSTAKA

Susanto, Agus. http://my.opera.com/a6us/blog/show.dml/4944371. diakses


tanggal 08 oktoberi 2015
http://intl.feedfury.com/content/30095993-makalah-korupsi-di-indonesia.html.
diakses tanggal 08 oktoberi 2015
Hutabarat, Agus. http://agusthutabarat.wordpress.com/2009/11/06/tindak-pidana-
korupsi-di-indonesia-tinjauan-uu-no-31-tahun-1999-jo-uu-no-20-tahun-
2001-tentang-pemberantasan-tindak-pidana-korupsi/. Diakses tanggal 08
oktoberi 2015
http://www.slideshare.net/akungbgl/materi-5-dampak-korupsi-2010. diakses
tanggal 08 oktoberi 2015
http://www.anneahira.com/dampak-korupsi.htm. diakses tanggal 08 oktoberi 2015
http://www.scribd.com/doc/57680938/Dampak-Korupsi-Terhadap-HAK-dan-
KEWAJIBAN-bagi-Rakyat-Sipil. diakses tanggal 08 oktoberi 2015

10

Anda mungkin juga menyukai