Dosen Pembimbing :
Dr.Najah Soraya Nian,SST.,M.M
DISUSUN OLEH :
ITA SETIYAWATI (2019050124)
2020
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum.wr.wb.
Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan
kemudahan kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul ” Budaya Anti Korupsi ( Dampak Korupsi
Terhadap Aspek Ekonomi )”. Makalah ini disusun sebagai salah satu komponen
penugasan dalam mata kuliah Budaya Anti Korupsi .
Wassalamu’alaikum.wr.wb.
ITA SETIYAWATI
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Korupsi sudah sering kita dengar saat ini, baik di media masa maupun
media elektronik. Korupsi berada di sekitar kita, bahkan mungkin kita tidak
menyadarinya. Korupsi bisa terjadi mulai dari hal yang sangat kecil dan
sepele sampai dengan hal yang besar. Korupsi juga bisa terjadi di rumah, di
sekolah, di masyarakat, maupun di insatansi tertinggi serta dalam
pemerintahan. Mereka yang melakukan korupsi terkadang mengangap remeh
hal yang dilakukan itu. Hal ini sangat menghawatirkan, sebab bagaimana pun,
apabila suatu organisasi dibangun dari korupsi akan dapat merusaknya.
Maraknya praktek korupsi di Indonesia tampaknya sudah sangat
parah. Korupsi terlanjur kuat, tak terkendali, dan menjadi sistem tersendiri
yang mengakar di Indonesia. Orang yang awalnya baik, dapat dengan mudah
berubah menjadi korup. Hal ini menyebabkan kepercayaan publik terhadap
instansi pemerintah menurun drastis.
Celah hukum dan pengawasan yang lemah sering dianggap sebagai
penyebab utama terjadinya korupsi. Namun demikian sebenarnya sikap
individu dan masyarakat yang menganggap remeh praktek korupsi
merupakan pendorong yang sangat kuat untuk melakukan tindakan korupsi.
Sering kali oknum pejabat mau menerima pemberian dari orang lain berupa
makanan atau oleh-oleh. Memang hal itu sangatlah sepele, namun apabila
dibiarkan dan diremehkan secara terus menerus, nantinya pemberian tersebut
berubah menjadi parcel, uang saku, atau lebih besar lagi dan jadilah tindakan
penyuapan. Kebiasaan-kebiasaan seperti inilah yang menyebabkan tindakan
korupsi tumbuh subur di Indonesia.
Nampaknya pengajaran atau pengetahuan mengenai penanggulangan
korupsi ini kurang ditekankan dalam pendidikan di Indonesia. Atau bisa jadi
metode yang digunakan kurang tepat. Hal ini membuat kita sering
menganggap remeh bahkan malas untuk mempelajari penanggulangan
korupsi, karena kurangnya motivasi pada diri sendiri, sehingga sering sekali
1
berasumsi “untuk apa mempelajari “ padahal itu sangat penting untuk
diketahui agar tahu hak dan kewajiban kita untuk Negara ini. Oleh karena itu
penulis merasa perlu membuat makalah berjudul Pemberantasan Korupsi Di
Indonesia ini.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana dampak korupsi dari aspek ekonomi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari tindakan korupsi dari
aspek ekonomi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
e. Korupsi mereduksi peran fundamental pemerintah (misalnya pada
penerapan dan pembuatan kontrak, proteksi, pemberian property
rights dsb). Pada akhirnya hal ini akan memberikan pengaruh negatif
pada pertumbuhan ekonomi yang dicapai.
f. Korupsi mengurangi legitimasi dari peran pasar pada perekonomian,
dan juga proses demokrasi. Kasus seperti ini sangat terlihat pada
negara yang sedang mengalami masa transisi, baik dari tipe
perekonomian yang sentralistik ke perekonomian yang lebih terbuka
atau pemerintahan otoriter ke pemerintahan yang lebih demokratis,
sebagaimana terjadi dalam kasus Indonesia.
g. Korupsi memperbesar angka kemiskinan. Ini sangat wajar, selain
dikarenakan program-program pemerintah sebagaimana disebut di
atas tidak mencapai sasaran, korupsi juga mengurangi potensi
pendapatan yang mungkin diterima oleh si miskin. MenurutTanzi
(2002), perusahaan-perusahaan kecil adalah pihak yang paling sering
menjadi sasaran korupsi dalam bentuk pungutan tak resmi (pungutan
liar). Bahkan, pungutan tak resmi ini bisa mencapai hampir dua puluh
persen dari total biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan ini
amat mengkhawatirkan, dikarenakan pada negara negara berkembang
seperti Indonesia, perusahaan kecil (UKM adalah mesin pertumbuhan
karena perannya yang banyak menyerap tenaga kerja).
4
b. Korupsi Mengurangi Pengeluaran pada Bidang Pendidikan dan
Kesehatan. Akibat korupsi pendapatan pemerintah akan terpangkas
sehingga dasar porsi 20% APBN tidak sebesar apabila tanpa korupsi.
Korupsi mengurangi pengeluaran untuk biaya operasi dan
perawatan dari infrastruktur
Korupsi menurunkan produktivitas dari investasi publik dan infrastruktur
suatu negara.
5
adalah dapat kita lihat pada robohnya jembatan penghubung dari
daerah A ke daerah B. Dalam kasus ini, anggaran yang disediakan
negara untuk membangun jembatan tersebut ibarat kata sebesar 20
milyar rupiah. Penyediaan anggaran tersebut difungsikan agar
jembatan mampu berdiri kokoh hingga 100 tahun.
Namun, oknum pembangun jembatan tersebut memangkas
dana pengeluaran produksi hingga setengahnya menjadi 10 milyar
rupiah. Maka yang terjadi adalah bahan-bahan yang digunakan dalam
pembangunan jembatan tersebut pun berkurang kualitasnya. Akhirnya
jembatan tersebut hanya mampu bertahan selama kurang lebih 50
tahun.
Padahal jembatan dalam studi kasus tersebut digunakan
masyarakat sebagai jalur utama dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Agar kerusakan jembatan tidak menyebabkan kerobohan maka
pemerintah mengeluarkan anggaran dana perbaikan jembatan tersebut
yang dikurangi dari dana APBD yang sebenarnya dana tersebut untuk
keperluan yang lain.
Pembelokan alokasi dana APBD tersebut dapat mengakibatkan
pertumbuhan ekonomi terhambat. Karena dana yang harusnya
dialokasikan untuk membangun suatu hal yang baru digunakan untuk
merenovasi pembangunan jembatan yang dananya telah diambil oleh
beberapa oknum koruptor.
6
d. Ancaman Inflasi
Inflasi adalah penurunan nilai mata uang suatu negara. Inflasi
disebabkan karena peredaran uang di masyarakat semakin banyak dan
tidak terkendali hingga uang akan berkurang nilai tukarnya.
Korupsi dapat menyebabkan terjadinya inflasi. Sejumlah
anggaran yang dikorupsi beberapa oknum tindak pidana korupsi
dibelanjakan di masyarakat. Karena jumlahnya sangat banyak maka
nilai uang dapat berkurang pada kasus tersebut.
7
transportasi yang dapat berakibat lebih jauh lagi seperti kecelakaan,
mogok, dan lain sebagainya.
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Korupsi adalah suatu tindak pidana yang memperkaya diri yang secara
langsung merugikan negara atau perekonomian negara. Beberap unsur yang
terdapat dalam perbuatan korupsi meliputi menerima hadiah atau janji
(penyuapan), pemerasan dalam jabatan, ikut serta dalam pengadaan (bagi
pegawai negeri/penyelenggara negara), menerima gratifikasi, serta
menyalahgunakan kewenangan.
Korupsi berdampak pada berbagai lintas sendi kehidupan negara seperti
efek domino yang berantai. Semakin tingginya praktik korupsi di suatu negara
akan secara instan maupun bertahap melemahkan kondisi keuangan negara,
penyelenggaraan negara, dan kondisi sosial masyarakat.
Dampak korupsi terhadap kondisi keuangan negara disumbangkan dari
dampak langsungnya pada bidang perpajakan dan ekonomi. Adapun dampak
korupsi terhadap penyelenggaraan negara adalah akumulasi dari dampak
langsung korupsi dalam bidang politik, demokrasi, dan hukum. Sedangkan
dampak korupsi terhadap kondisi sosial masyarakat adalah wujud dari dampak
langsung korupsi dalam bidang akhlak dan moral, sosial, budaya, kode etik,
dan sumber daya manusia
B. SARAN
Sikap untuk menghindari korupsi seharusnya ditanamkan sejak dini.
Dan pencegahan korupsi dapat dimulai dari hal yang kecil.
Setelah mengetahui jenis perbuatan korupsi dan dampak masifnya
dalam berbagai aspek kehidupan bernegara, sebaiknya kita melakukan
tindakan pencegahan Memerangi korupsi terhadap keuangan Negara.
9
DAFTAR PUSTAKA
10