Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENGANTAR EKONOMI MIKRO

KONSEP TENTANG PENAWARAN DAN PERMINTAAN

KONSEP TENTANG KESEIMBANGAN DAN ELASTISITAS

DISUSUN OLEH:

M.RENO WAHYUDI

PRADINTA TRISAKTI

SILVIA ERIKA

MAYLINE ELISABETH NAINGGOLAN

MAGNIFAY RELIQUENDA SINAGA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU (UMRI)

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat
kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah “PENGANTAR
EKONOMI MIKRO”.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah PENGANTAR EKONOMI MIKRO diprogram studi
MANAJEMEN. Selanjutnya kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak RIAN RAHMAT RAMADHAN
,SE.,M.SI selaku dosen pembimbing mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro

Kami memohon maaf Apabila ada kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini , maka dari
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari bapak demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru , 12 November 2021


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………..

i KATA PENGANTAR…………………………………………………….......

ii DAFTAR ISI…………………………………………………………………..

iii BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG……………………………………………….......... 1

B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………….. 2

C. TUJUAN MASALAH……………………………………………………... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PERMINTAAN dan PENAWARAN…………………… 3

B. HUKUM PERMINTAAN dan PENAWARAN……………………… 3

C . KASUS PERMINTAAN dan PENAWARAN ……………5

D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PERMINTAAN dan PENAWARAN………………………………………. 4

E. PENGERTIAN KESEIMBANGAN dan ELASTISITAS………………… 6

F.FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KESEIMBANGAN dan ELASTISITAS…………………………………….. 10

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN…………………………………………………………….... 12

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ekonomi mikro adalah ilmu yang mempelajari aktivitas-aktivitas perekonomian yang bersifat
bagian kecil, yang memusatkan perhatiannya pada masalah bagaimana konsumen akan
mengalokasikan pendapatannya yang terbatas terhadap berbagai macam barang dan jasa yang
dibutuhkan, untuk memperoleh kepuasan maksimum. Dalam teori ekonomi mikro menganggap
bahwa faktor produksi (alam, tenaga kerja,modal,dari pengusaha) yang dimiliki oleh masyarakat
sifatnya terbatas, sedangkan keinginan manusia tidak terbatas. Untuk itu masyarakat harus dapat
memilih kegiatan ekonomi, yang meliputi kegiatan dalam memproduksi, menyalurkan, dan
menggunakan barang maupun jasa.

Beberapa orang menganggap bahwa ilmu ekonomi dimulai dan diakhiri dengan hukum
permintaan dan penawaran. Jelas bahwa anggapan ini terlalu mengandalkan ilmu ekonomi satu
menit. Akan tetapi hukum yang dikenal dengan hukum penawaran dan permintaan memang
merupakan bagian yang terpenting dalam pemahaman kita mengenai system pasar. Pertama kita
perlu mengetahui apa saja yang mempengaruhi permintaan dan penawaran, berikutnya baru kita
dapat melihat bagaimana permintaan dan penawaran bersama-sama menentukan harga serta
bagaimana system harga itu secara keseluruhan memungkinkan system perekonomian bereaksi
terhadap perubahan permintaan dan perubahan penawaran.

Dalam perekonomian ada pula yang dikatakan dengan keseimbangan dan elastisitas.
Keseimbangan bisa juga disebut dengan harga pasar, dimana keseimbangan merupakan harga yang
terjadi sebagai akibat interaksi permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar. Pemahaman
elastisitas dari permintaan dan penawaran yakni apa yang akan terjadi terhadap permintaa dan
penawaran jika ada perubahan harga, secara umum elastisitas adalah suatu pengertian yang
menggambarkan derajat kepekaan/ respon dari jumlah barang yang diminta/ ditawarkan akibat
perubahan factor yang mempengaruhinya.
B. RUMUSAN MASALAH

Yang menjadi permasalahan dalam penyusunan makalah ini penulis akan membahas
tentang:

1. apa pengertian dari permintaan dan penawaran beserta konsep yang terdapat
didalamnya

2. apa penjelasan dari keseimbangan dan elastisitas beserta konsepnya

C. TUJUAN

1. sebagai tugas dari Dosen mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro

2. penyusun dapat memahami apa yang dimaksud dari pokok pembahasan tersebut

3. menambah wawasan bagi para pembaca

BAB II

PEMBAHASAN

Konsep Permintaan dan Penawaran

A.Definisi Permintaan dan Penawaran

Permintaan adalah keinginan yang disertai dengan kesediaan serta kemampuan untuk membeli barang
yang bersangkutan atau sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dalam waktu tertentu.
Sedangkan penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu
tertentu.

B.Hukum permintaan dan penawaran

Hukum permintaan adalah semakin rendah tingkat harga suatu barang akan semakin banyak barang
tersebut yang diminta dan sebaliknya. Semakin tinggi tingkat harga suatu barang akan semakin sedikit permintaan
barang tersebut (ceteris paribus). Hukum tersebut setara dengan; bila harga naik maka penawaran naik,
penawaran sedikit bila harga turun (hukum penawaran). Oleh karena itu permintaan dan penawaran merupakan
hal yang saling berkaitan. Hukum permintaan tersebut memberikan gambaran bahwa konsumen (pembeli) akan
berlaku semakin konsumtif terhadap barang maka barang tersebut makin banyak diminta. Hal ini terjadi karena
mereka ingin mendapatkan suatu kepuasan berupa keuntungan yang sebanyak-banyaknya. Namun, jika harga
mulai menaik (tinggi) konsumen tidak lagi mementingkan suatu barang tersebut dengan barang yang lebih murah.
Misalnya, dalam kurun waktu tertentu permintaan terhadap kacang kedelai menurun dikarenakan harga yang
semakin meningkat. Sehingga para pengusaha atau pembuat tempe sementara berhenti untuk tidak memproduksi
tempe. Jika terjadi suatu permintaan yang tak terhingga atau melebihi batas maka hal ini akan menjadikan suatu
kondisi berupa kelangkaan barang (kebutuhan/keinginan seseorang atau masyarakat lebih besar daripada
tersedianya barang dan jasa tersebut).

Kelangkaan barang ini terjadi ketika harga barang yang sangat murah banyak diminta oleh para konsumen
sehingga menimbulkan kelangkaan terhadap barang tersebut. Karena kelangkaan tersebut maka harga yang
sebelumnya jauh lebih murah, lambat laun akan meningkat. Dalam hukum permintaan dijelaskan bahwa semakin
rendah tingkat harga suatu.

barang akan semakin banyak barang tersebut yang diminta, dan sebaliknya. Hal yang berbeda justru
terjadi pada saat hari raya tiba, pada saat hari raya harga-harga barang semakin naik tetapi permintaan juga
semakin bertambah. Hal ini disebabkan karena para pelaku ekonomi (khususnya para pelaku rumah tangga)
memerlukan kebutuhkan yang lebih besar dari kondisi yang sebelumnya. Dalam menghadapi hari raya semua
orang yang merayakan membutuhkan segala sesuatunya lebih banyak jika dibandingkan hari biasanya, sehingga
hal ini dimanfaatkan bagi para pedagang untuk mengambil untung yang sebesar-besarnya. Hal tersebut sangat
bertentangan dengan hukum permintaan ekonomi. Jadi hukum permintaan tidak berlaku mutlak pada asumsi
ceteris paribus.

Hukum penawaran

Hukum penawaran adalah semakin tinggi tingkat harga suatu barang akan semakin banyak jumlah barang
yang ditawarkan, dengan anggapan cateris paribus. Apabila harga naik, maka jumlah barang atau jasa yang
ditawarkan meningkat. Jika harga barang atau jasa turun, maka jumlah barang atau jasa yang ditawarkan
berkurang. Hukum penawaran berbanding lurus dengan harga barang. Hukum ini juga tidak berlaku mutlak cateris
paribus. Semakin banyak penawaran harga cenderung turun. Harga akan naik bila penawaran sedikit. Semakin
tinggi harga semakin banyak pula penawaran yang dilakukan dengan anggapan ceteris paribus. Setara dengan; bila
harga naik maka permintaan turun, permintaan semakin banyak bila harga turun (hukum permintaan).

C.KASUS PERMINTAAN dan PENAWARAN

Permintaan dan Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara

Bawang merah merupakan salah satu komoditi sayuran unggulan yang sejak lama telah diusahakan oleh petani
secara intensif. Komoditi sayuran ini termasuk ke dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi yang berfungsi
sebagai bumbu penyedap makanan serta bahan obat tradisional. Komoditi ini juga merupakan sumber pendapatan
dan kesempatan kerja yang memberikan kontribusi cukup tinggi terhadap perkembangan ekonomi wilayah(Badan
Litbang Pertanian, 2006)

Tabel 1.1. Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Bawang Merah di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014-
2018.
Tahun Luas Panen Produksi Produktifitas
(ton) (kw/ha)
2014 1.003 7.810 7.79
2015 1.238 9.971 8.05
2016 1.538 13.368 8.69
2017 2.090 16.103 7.71
2018 2.083 16.337 7.84
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara

Sejak tahun 2014 hingga 2018 produksi bawang merah di Sumatera Utara juga terus mengalami fluktuasi
secara berturut turut 7.810 ton, 9.971 ton, 13.368 ton, 16.103 ton,16.337 ton (BPS, 2019). Hasil produksi tersebut
menjadi salah satu factor yang mempengaruhi jumlah permintaan dan penawaran bawang merah di Sumatera Utara.

Tabel 1.2. Jumlah Permintaan bawang merah di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014-2018

Tahun Permintaan Harga bawang merah


(ton) (Rp/kg)
2014 35.598 22.000
2015 34.647 21.000
2016 41.991 32.400
2017 37.996 27.750
2018 40.795 29.150
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara

Kuantitas penawaran tidak mampu memenuhi kuantitas permintaan yang dibutuhkan konsumen merupakan
faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kenaikan harga. Penawaran bawang merah yang dilakukan oleh produsen
tidak terjadi sepanjang tahun karena berkaitan dengan musim tanam dan musim panen. Sedangkan permintaan oleh
konsumen akan berlangsung sepanjang tahun karena konsumsi bawang merah dilakukan sepanjang tahun mengingat
bawang merah merupakan kebutuhan strategis masyarakat dan jumlah penduduk yang semakin bertambah sepanjang
tahun. Permintaan para pembeli yang tidak terpenuhi tersebut, atau kelebihan permintaan menyebabkan para penjual
menaikkan harga(Sukirno, 2010).

Kenaikan bawang merah sebenarnya telah menjadi hal yang biasa terjadi, salah satu yang menyebabkan
kenaikan harga bisa dikarenakan oleh bertambah mahalnya biaya produksi misalnya harga pupuk yang digunakan
untuk keberhasilan panen. Harga bawang merah, luas panen, dan harga pupuk secara bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap penawaran bawang merah di Provinsi Sumatera Utara. Variabel harga bawang merah dan luas
panen secara parsial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap penawaran bawang merah di Provinsi
Sumatera Utara sedangkan variabel harga pupuk secara parsial berpangeruh signifikan terhadap penawaran bawang
merah di Provinsi Sumatera Utara. Namun, kenaikan harga yang ekstrem dalam waktu yang relatif singkat akan
menjadi tanda tanya besar. Tidak hanya faktor alam, faktor pasca panen juga turut berpotensi mempengaruhi
permasalahan ini. Dalam hal ini kembali kepada kemampuan masyarakat untuk membeli bawang merah dengan
harga yang relatif meningkat setiap tahunnya, didasarkan seberapa besar pendapatan yang masyarakat terima.

D.Faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan dan penawaran

Faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan:

1. Perilaku konsumen/ selera konsumen saat ini handphone blackberry sedang trend banyak yang membeli,
tetapi beberapa tahun yang akan datang mungkin sudah dianggap kuno.

2. Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap. Jika roti tawar tidak ada atau harganya
sangat mahal maka meisis, selai dan margarine akan turun permintaannya.

3. Pendapatan atau penghasilan konsumen. Orang yang punya tunjangan gaji dan pendapatan yang besar dapat
membeli banyak barang yang dia inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan
menghemat pemakaian barang yang dibelinya.

4. Perkiraan harga dimasa depan. Barang yang harganya diperkirakan akan naik maka orang akan menimbun
atau membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti BBM/ bensin.

5. Banyaknya/ intensitas kebutuhan konsumen. Ketika adanya penyakit seperti virus flu burung atau flu babi
sedang gencar, maka produk masker pelindung akan sangat laris, pada bulan puasa seperti buah kurma, timun suri,
sirup akan menigkat.

Faktor yang mempengaruhi tingkat penawaran :

1. Biaya produksi dan tekhnologi yang diharapkan. Jika biaya produksi/pembuatan suatu produk sangat tinggi
maka produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu
bersaing dengan produk sejenis dan produk tidak laku terjual, dengan adanya teknologi canggih bisa menyebabkan
pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunan harga.

2. Tujuan perusahaan. Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan
menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin
produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat
keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen.

3. Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit
produk akibat permintaan konsumen yang turun .

4. Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap. Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga
yang murah maka konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga terjadi penurunan
permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi.

5. Prediksi/ perkiraan harga dimasa depan Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan
mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih
banyak ketika harga naik akibat berbagai fakt or.
E.Definisi Keseimbangan dan elastisitas

1.Keseimbangan

Harga keseimbangan (harga Pasar) merupakan harga yang terjadi sebagai akibat interaksi permintaan dan
penawaran yang terjadi di pasar, maka harga keseimbangan disebut harga pasar. Kesepakatan harga pasar
terbentuk melalui tawar menawar antara pembeli dan penjual. Hasil tawar menawar antara pembeli dengan
penjual dinamakan pasar, dalam ilmu ekonomi disebut harga keseimbangan atau equilibrium.

Proses terbentuknya harga keseimbangan pasar

Prosesnya berawal dari adanya interaksi antara pembeli (permintaan) dan penjual (penawaran) yang dilakukan
secara wajar.

# Harga pasar akan tercapai setelah melalui serangkaian proses tawar – menawar antara penjual dan pembeli.

# Apabila harga barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual dirasa terlalu tinggi oleh pembeli maka barang dan
jasa tersebut tidak dapat terjual.

# Istilah Surplus dikenal dengan pengertian suatu keadaaan dimana terjadi kelebihan penawaran.

# Istilah Shortage dikenal dengan pengertian suatu keadaan dimana terjadi kelebihan permintaan.

# Prinsip Ceteris Paribus berlaku dalam hal ini, yaitu Harga merupakan satu – satunya faktor yang menentukan
permintaan dari pembeli dan penawaran dari penjual.

Peranan harga pasar dalam:

1. Menunjukkan perubahan kebutuhan masyarakat

2. Membantu menentukan penawaran

3. Menggerakkan pengusaha untuk berkreasi terhadap perubahan permintaan.

Fungsi harga pasar:

1. Menentukan jenis barang yang akan diproduksi

2. Menetukan pembagian hasil produksi diantara para konsumen

3. Menentukan teknologi yang akan digunakan dalam proses prod uk.

2. Elastisitas

Secara umum, elastisitas adalah suatu pengertian yang menggambarkan derajat kepekaan/respon dari julah
barang yang diminta/ ditawarkan akibat perubahan faktor yang mempengaruhinya.

# Elastisitas Permintaan
Elastisitas harga permintaan adalah suatu alat/konsep yang digunakan untuk mengukur derajat kepekaan/ respon
perubahan jumlah/ kualitas barang yang dibeli sebagai akibat perubahan faktor yang mempengaruhi.

Dalam hal ini pada dasarnya ada tiga variabel utama yang mempengaruhi, maka dikenal tiga elastisitas permintaan,
yaitu:

1.Elastisitas harga permintaan (the price elasticity of demand)

Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/ respon jumlah permintaan akibat perubahan harga barang
tersebut atau dengan kata lain merupakan perbadingan daripada persentasi perubahan jumlah barang yang
diminta dengan presentase perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika harga
naik, maka kuantitas barang turun dan sebaliknya

Elastisitas akan besar bilamana :

- terdapat banyak barang subsitusi yang baik

- harga relatif tinggi

- ada banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain.

Elastisitas umumnya akan kecil bilamana:

- benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain.

- barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-harga yang rendah.

- Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang substitusi yang baik, Dan benda tersebut sangat
dibutuhkan.

2.elastisitas silang (The Cross Price Elasticity of demand)

Permintaan konsumen terhadap suatu barang tidak hanya tergantung pada harga barang tersebut. Tetapi juga
pada preferensi konsumen, harga barang subsitusi dan komplementer dan juga pendapatan.

misalnya kenaikan harga tinta akan mengakibatkan penurunan permintaan terhadap pena. Apabila barang lain
tersebut bersifat substitusi (pengganti) maka tanda elastisitas silangnya adalah positif, misalnya kenaikan harga
daging ayam akan mengakibatkan kenaikan jumlah permintaan terhadap daging sapi Dan sebaliknya.

3.elastisitas pendapatan (pembeli/konsumen)

Elastisitas permintaan pendapatan (elastisitas pendapatan) mengukur bagaimana kuantitas permintaan


pendapatan merespon terhadap perubahan pendapatan pembeli. Elastisitas pendapatan ditentukan oleh jenis
produk yaitu:

1. Produk normal. Elastisitas pendapatan adalah positif. Misalnya permintaan akan produk normal akan meningkat
jika pendapatan meningkat. Contoh ekstrimnya adalah beras, dapat digantikan dengan ubi sebagai produk
inferiornya.

2. Produk inferior. Elastisitas pendapatan adalah negative, misalnya permintaan akan produk inferior akan
menurun jika pendapatan meningkat.
# Elastisitas penawaran

Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa banyak penawaran barang dan jasa berubah ketika harganya
berubah. Elastistas harga ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang ditawarkan sebagai
akibat dari satu persen perubahan harga.

Faktor Penentu Elastisitas Penawaran Ada dua faktor yang sangat penting dalam menentukan elastisitas
penawaran, yaitu :

1. Kemampuan penjual/produsen merubah jumlah produksi. Apabila salah satu dari hal-hal berikut terjadi:

- Biaya produksi untuk menaikkan jumlah penawaran besar. Misalnya jika produksi saat ini Ini berkaitan dengan
biaya dan kapasitas produksi. Penawaran akan cenderung tidak elastis telah mencapai skala ekonomis dan biaya
rata-rata minimal, maka penambahan satu unit produksi akan menambah biaya rata-rata dan mengakibatkan
produksi berada dalam skala tidak ekonomis.

- Atau kapasitas produksi telah terpakai penuh, sehingga penambahan kapasitas akan memerlukan pabrik/mesin
baru, misalnya, yang membutuhkan investasi besar. Sementara penawaran akan cenderung elastis jika yang terjadi
adalah sebaliknya.

2. jangka waktu analisis.

Pengaruh waktu analisis terhadap elastisitas penawaran dibedakan menjadi tiga :

- Jangka waktu yang sangat singkat. Pada jangka waktu yang sangat singkat, penjual/produsen tidak dapat
menambah penawarannya, sehingga penawaran menjadi tidak elastis sempurna.

- Jangka pendek. Kapasitas produksi tidak dapat ditambah dalam jangka pendek, namun perusahaan masih dapat
menaikkan produksi dengan kapasitas yang tersedia dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang ada.
Hasilnya, penawaran dapat dinaikkan dalam presentase yang relative kecil, sehingga penawaran tidak elastis.

- Jangka panjang. Produksi dan jumlah penawaran barang lebih mudah dinaikkan dalam jangka panjang, sehingga
penawaran lebih bersifat elastis.

3. Stok persediaan.

Semakin besar persediaan, semakin elastis persediaan. Ini karena produsen dapat segera memenuhi kenaikan
permintaan dengan persediaan yang ada.
4.substitusi faktor produksi. Semakin tinggi mobilitas mesin (atau kapital lainnya) dan tenaga kerja, semakin elastis
penawaran. Semakin elastis mobilitas kapital dan tenaga kerja, semakin mudah produsen memenuhi perubahan
permintaan yang terjadi. Ini karena kapital dan tenaga kerja ebih fleksibel, sehingga dapat ditambah atau dikurangi
sewaktu-waktu dibutuhkan.

F. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga pasar dan elastisitas Faktor yang mempengaruhi harga
pasar:

1. Permintaan terhadap barang atau jasa bertambah, sedangkan jumlah barang atau jasa terbatas

2. Tinggi rendahnya biaya produksi

3. Pandangan masa depan dari produsen atau konsumen

4. Produsen mengetahui selera konsumen

5. Penawaran terhadap barang atau jasa bertambah, sedangkan daya beli konsumen tetap atau berkurang.

Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Harga Permintaan

Elastisitas harga permintaan mengukur tingkat reaksi konsumer terhadap perubahan harga. Elastisitas ini dapat
menceritakan pada produsen apa yang terjadi terhadap penerimaan penjualan mereka, jika mereka merubah
strategi harga, apakah kenaikan/menurunkan jumlah barang yang akan dijualnya.

Ada beberapa faktor yang menentukan elastisitas harga permintaan :

1. Tersedia atau tidaknya barang pengganti di pasar

2. Jumlah pengguna/tingkat kebutuhan dari barang tersebut

3. Jenis barang dan pola preferensi konsumen

4. Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga/periode waktu penggunaan
barang tersebut.

5. Kemampuan relatif anggaran untuk mengimpor barang.


BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

# Konsep permintaan adalah semakin rendah tingkat harga suatu barang akan semakin banyak barang tersebut
yang diminta dan sebaliknya. Semakin tinggi tingkat harga suatu barang akan semakin sedikit permintaan barang
tersebut (ceteris paribus).

# Konsep penawaran adalah semakin tinggi tingkat harga suatu barang akan semakin banyak jumlah barang yang
ditawarkan, dengan anggapan cateris paribus. Apabila harga naik, maka jumlah barang atau jasa yang ditawarkan
meningkat. Jikaharga barang atau jasa turun, maka jumlah barang atau jasa yang ditawarkan berkurang.

# Konsep keseimbangan adalah

- Harga pasar akan tercapai setelah melalui serangkaian proses tawar – menawar antara penjual dan pembeli.

-Apabila harga barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual dirasa terlalu tinggi oleh pembeli maka barang dan
jasa tersebut tidak dapat terjual.

- Istilah Surplus dikenal dengan pengertian suatu keadaaan dimana terjadi kelebihan penawaran.

-Istilah Shortage dikenal dengan pengertian suatu keadaan dimana terjadi kelebihan permintaan

-Prinsip Ceteris Paribus berlaku dalam hal ini, yaitu Harga merupakan satu – satunya faktor yang menentukan
permintaan dari pembeli dan penawaran dari penjual.

# Konsep elastisitas adalah

elastisitas harga permintaan, elastisitas silang, elastisitas pendapatan (pembeli/konsumen)


DAFTAR PUSTAKA

Sukirno, Sadono, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, Jakarta Utara: PT RajaGrafindo Persada, 2004, hal 101-120.

Rosyidi, Suherman, Pengantar Teori Ekonomi, Jakarta Utara: PT RajaGrafindo Persada, 2011, hal 291-331.

http://dila-dilu.blogspot.com/2013/03/keseimbangan-dan-elastisitas-harga.html

http://xcacingpanasx.blogspot.com/2012/11/harga-keseimbangan-dan-elastisitas.html

http://hartonookey.wordpress.com/2011/10/25/konsep-permintaan-dan-penawaran/

Badan Litbang Pertanian. 2006. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis. Badan Litbang Pertanian. Jakarta:
Departemen Pertanian

Badan Pusat Statistik (BPS). Luas Panen, Produksi, dan Produksi Bawang Merah Sumatera Utara dan Jumlah
Penduduk Sumatera Utara.

Sukirno, Sadono. 2010. Teori Pengantar Mikro Ekonomi. Rajawali Pers. Jakarta. saturya

Anda mungkin juga menyukai