Anda di halaman 1dari 4

NAMA : VIDI ANGGUN NOVIANTI

KELAS : AKUNTANSI D ( SORE )uu


NIM : 1812321050

1.Konsep Dasar

Konsep dasar merupakan abstraksi atau konseptualisasi karakteristik lingkungan atau

wilayah dimana pelaporan keuangan diterapkan. Terdapat berbagai sumber yang mengajukan

seperangkat konsep dasar akuntansi yang berbeda-beda isinya .Hal ini disebabkan karena

perbedaan persepsi terhadap arti pentingnya suatu konsep oleh suatu sumber. Konsep dasar

bersifat asumsi yang validitasnya tidak dapat selalu diuji tetapi bermanfaat sebagai basis

penalaran.

2. Sumber Konsep – Konsep Dasar

>. IAI dan IFRS

Ada dua konsep dasar yang disebut secara spesifikasi dalam rerangka konseptual IASC,

yaitu :

1. Basis Akrual (accrual basis)

Konsep ini menyatakan bahwa dalam menentukan laba periodic dan posisi keuangan suatu

unit usaha , akuntansi mendasarkan diri pada pengukuran dan penandingan secara ekonomik

pendapatan dan biaya bukannya perbandingan biaya atas dasar kas masuk dan kas keluar

(asas tunai) konsep ini dapat dikatan sebagai konsekuensi konsep kontinuitas usaha dan

konsep periodic usaha.

2. Kelangsungan Usaha (Going Concern)

Konsep ini menjelaskan bahwa perusahaan akan terus berlanjut samapai waktu yang tidak

ditentukan. Implikasi dari asumsi ini pada keadaan luar biasa, nilai laporan likuidasi untuk

asset dan ekuitas adalah ‘pelanggaran’ atas konsep ini.

>. Patton dan Littleton

a. Entitas bisnis atau kesatuan usaha


Konsep ini bisnis perusahaan sebagai suatu organisasi bisnis diperlakukan berbeda atau secara

hokum terpisah dengan pemilik dari bisnis tersebut.

b. Kontinuitas kegiatan atau usaha

Konsep ini atas dasar penalaran bahwa harapan normal atau umum (normal expectation)

pendirian perusahaan adalah untuk berlangsung terus dan berkembang bukan untuk mati atau

likuidasi.

c. Penghargaan sepakatan

Bahwa jumlah rupiah/agregat-harga (price-aggregate) atau penghargaan sepakatan

(measured consideration) yang terlibat dalam tiap transaksi atau kegiatan pertukaran

(exchange activities) merupakan bahan olah dasar akuntansi (the basic subject matter of

accounting) yang paling objektif terutama dalam mengukur sumber ekonomik yang masuk

(pendapatan) dan sumber ekonomik yang keluar (biaya). Sebagai konsekuensi, elemen-

elemen atau pos-pos pelaporan keuangan diatur atas dasar penghargaan sepakatan tersebut.

d. Kos melekat

Bahwa kos melekat pada objek yang dipresentasinya hingga kos bersifat mudah bergerak dan

dapat dipecah-pecah atau digabung-gabungkan kembali mengikuti objek yang didekati. Bila

berbagai komponen digabungkan menjadi suatu objek atau barang baru, gabungan kos yang

baru semata-mata merupakan penggabungan berbagai kos yang melekat pada tiap komponen

tanpa memperhatikan nilai ekonomik baru yang melekat pada barang baru.

e. Upaya dan capaian atau hasil

Bahwa biaya merupakan upaya dalam rangka memperoleh hasil berupa pendapatan. Dengan

kata lain, tidak ada hasil (pendapatan) tanpa upaya (biaya).

f. Bukti Terverifikasi Dan Objektif

Objektivitas bukti harus dievaluasi atas dasar kondisi yang melingkupi penciptaan,

pengukuran, dan penangkapan atau pengakuan data akuntansi. Akuntansi tidak mendasarkan

diri pada objektivitas mutlak melainkan pada objektivitas relatif yaitu objektivitas yang paling

tinggi pada waktu transaksi terjadi dengan mempertimbangkan keadaan dan tersedianya

informasi pada waktu tersebut.


g. Asumsi

merupakan bahwa keenam dasar sebelumnya merupakan asumsi atau didasarkan atas asumsi

tertentu dengan segala keterbatasannya. Asumsi – asumsi tersebut adalah :

a) Kesatuan usaha : terbatas penggunaannya jika diterapkan pada kegiatan departemen,

operasi unit pemerintahan, keiatan usaha perseorangan atau firma dan kegiatan usaha

perusahaan afiliasi (anak)

b) Kontinuitas usaha : asumsinya didasarkan atas pengalaman perusahaan pada umumnya

Periode satu tahun : satu tahun adalah waktu yang tepat untuk pelapran , karena tidak

terlalu pendek, juga tidak terlalu panjang.

c) Harga Pokok sebagai bahan olah akuntansi : harga pokok faktor produksi tersebut adalah

HP pada saat terjadinya.

d) Daya beli uang stabil

Tujuannya adalah mencari laba  : perusahaan dipandang sebagai suatu organisasi yang

dibentuk untuk menghasilkan pendapatan

3. Manfaat Konsep Dasar

Konsep dasar berfungsi melandasi penalaran pada tingkat perekayasaan akuntansi,konsep

dasar lebih banyak manfaatnya bagi penyusunan staandar dalam berargumen untuk menentukan

konsep, prinsip, metoda, atau teknik yang akan dijadikan standar. Dalam tiap standar yang

diterbitkan, misalnya, FASB menyertakan bagian yang disebut Basis Penyimpulan yang

didalamnya terrefleksi konsep dasar yang dianut baik secara eksplisit maupun implicit. Patton

&Littleton menegaskan bahwa penyusunan standar harus dilandasi oleh pemikiran atau penalaran

yang jelas dan jernih. 4.Kesatuan Usaha

Konsep ini menyatakan bahwa perusahaan dianggap sebagai suatu kesatuan atau badan usaha

ekonomik yang berdiri sendiri, bertindak atas namanya sendiri, dan kedudukannya terpisah dari

pemilik atau pihak lain yang menanamkan dana dalam perusahaan dan kesatuan ekonomik
tersebut menjadi pusat perhatian atau sudut pandang akuntansi. Konsep ini mempersonifikasi

badan usaha sehingga badan usaha dapat melakukan perbuatan hukum dan ekonomik atas nama

badan tersebut dan bukan atas nama pemilik.

Kesimpulan

Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa untuk menyediakan data kuantitatif, terutama yang

mempunyai sifat keuangan dari kesatuan usaha ekonomi yang dapat digunakan dalam pengambilan

keputusan ekonomi yag sesuai dengan prnsio akuntansi dalam memilih alternatif dari suatu keadaan.

Di dalam menyusun prinsip akuntansi, digunakan asumsi-asumsi dan konsep-konsep dasar tertentu.

Asumsi dasar ini merupakan aspek dari lingkungan di mana akuntansi itu dilaksanakan. Sedangkan

konsep-konsep dasar merupakan pedoman dalam menyusun prinsip akuntansi. Konsep dasar

diperlukan untuk membuat kesatuan fikir dalam pembuatan laporan keuangan, agar tidak terjadi

perbedaan antara pembuat laporan keuangan yang satu dan yang lain.

Anda mungkin juga menyukai