1.Konsep Dasar
wilayah dimana pelaporan keuangan diterapkan. Terdapat berbagai sumber yang mengajukan
seperangkat konsep dasar akuntansi yang berbeda-beda isinya .Hal ini disebabkan karena
perbedaan persepsi terhadap arti pentingnya suatu konsep oleh suatu sumber. Konsep dasar
bersifat asumsi yang validitasnya tidak dapat selalu diuji tetapi bermanfaat sebagai basis
penalaran.
Ada dua konsep dasar yang disebut secara spesifikasi dalam rerangka konseptual IASC,
yaitu :
Konsep ini menyatakan bahwa dalam menentukan laba periodic dan posisi keuangan suatu
unit usaha , akuntansi mendasarkan diri pada pengukuran dan penandingan secara ekonomik
pendapatan dan biaya bukannya perbandingan biaya atas dasar kas masuk dan kas keluar
(asas tunai) konsep ini dapat dikatan sebagai konsekuensi konsep kontinuitas usaha dan
Konsep ini menjelaskan bahwa perusahaan akan terus berlanjut samapai waktu yang tidak
ditentukan. Implikasi dari asumsi ini pada keadaan luar biasa, nilai laporan likuidasi untuk
Konsep ini atas dasar penalaran bahwa harapan normal atau umum (normal expectation)
pendirian perusahaan adalah untuk berlangsung terus dan berkembang bukan untuk mati atau
likuidasi.
c. Penghargaan sepakatan
(measured consideration) yang terlibat dalam tiap transaksi atau kegiatan pertukaran
(exchange activities) merupakan bahan olah dasar akuntansi (the basic subject matter of
accounting) yang paling objektif terutama dalam mengukur sumber ekonomik yang masuk
(pendapatan) dan sumber ekonomik yang keluar (biaya). Sebagai konsekuensi, elemen-
elemen atau pos-pos pelaporan keuangan diatur atas dasar penghargaan sepakatan tersebut.
d. Kos melekat
Bahwa kos melekat pada objek yang dipresentasinya hingga kos bersifat mudah bergerak dan
dapat dipecah-pecah atau digabung-gabungkan kembali mengikuti objek yang didekati. Bila
berbagai komponen digabungkan menjadi suatu objek atau barang baru, gabungan kos yang
baru semata-mata merupakan penggabungan berbagai kos yang melekat pada tiap komponen
tanpa memperhatikan nilai ekonomik baru yang melekat pada barang baru.
Bahwa biaya merupakan upaya dalam rangka memperoleh hasil berupa pendapatan. Dengan
Objektivitas bukti harus dievaluasi atas dasar kondisi yang melingkupi penciptaan,
pengukuran, dan penangkapan atau pengakuan data akuntansi. Akuntansi tidak mendasarkan
diri pada objektivitas mutlak melainkan pada objektivitas relatif yaitu objektivitas yang paling
tinggi pada waktu transaksi terjadi dengan mempertimbangkan keadaan dan tersedianya
merupakan bahwa keenam dasar sebelumnya merupakan asumsi atau didasarkan atas asumsi
operasi unit pemerintahan, keiatan usaha perseorangan atau firma dan kegiatan usaha
Periode satu tahun : satu tahun adalah waktu yang tepat untuk pelapran , karena tidak
c) Harga Pokok sebagai bahan olah akuntansi : harga pokok faktor produksi tersebut adalah
Tujuannya adalah mencari laba : perusahaan dipandang sebagai suatu organisasi yang
dasar lebih banyak manfaatnya bagi penyusunan staandar dalam berargumen untuk menentukan
konsep, prinsip, metoda, atau teknik yang akan dijadikan standar. Dalam tiap standar yang
diterbitkan, misalnya, FASB menyertakan bagian yang disebut Basis Penyimpulan yang
didalamnya terrefleksi konsep dasar yang dianut baik secara eksplisit maupun implicit. Patton
&Littleton menegaskan bahwa penyusunan standar harus dilandasi oleh pemikiran atau penalaran
Konsep ini menyatakan bahwa perusahaan dianggap sebagai suatu kesatuan atau badan usaha
ekonomik yang berdiri sendiri, bertindak atas namanya sendiri, dan kedudukannya terpisah dari
pemilik atau pihak lain yang menanamkan dana dalam perusahaan dan kesatuan ekonomik
tersebut menjadi pusat perhatian atau sudut pandang akuntansi. Konsep ini mempersonifikasi
badan usaha sehingga badan usaha dapat melakukan perbuatan hukum dan ekonomik atas nama
Kesimpulan
Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa untuk menyediakan data kuantitatif, terutama yang
mempunyai sifat keuangan dari kesatuan usaha ekonomi yang dapat digunakan dalam pengambilan
keputusan ekonomi yag sesuai dengan prnsio akuntansi dalam memilih alternatif dari suatu keadaan.
Di dalam menyusun prinsip akuntansi, digunakan asumsi-asumsi dan konsep-konsep dasar tertentu.
Asumsi dasar ini merupakan aspek dari lingkungan di mana akuntansi itu dilaksanakan. Sedangkan
konsep-konsep dasar merupakan pedoman dalam menyusun prinsip akuntansi. Konsep dasar
diperlukan untuk membuat kesatuan fikir dalam pembuatan laporan keuangan, agar tidak terjadi
perbedaan antara pembuat laporan keuangan yang satu dan yang lain.