INTANGIBLE
A. Perbandingan Praktek
Dalam survei yang dilakukan pada tahun 1989 terhadap perusahaan multinasional
menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan menyediakan laporan keuangan
konsolidasi internasional. Dalam praktek, kualitas dan kuantitas informasi
konsolidasi bervariasi baik antarnegara maupun dalam satu negara. Di Inggris,
neraca dari sebuah perusahaan induk selalu disediakan sebagai tambahan dari
neraca dan laporan rugi laba konsolidasi. Sebaliknya di Amerika, hanya laporan
keuangan konsolidasi yang disediakan. Di Jerman, praktek yang umum adalah
penyediaan informasi baik perusahaan induk maupun laporan keuangan
konsolidasi. Ada pula beberapa negara yang mensyaratkan secara ketat peraturan
untuk pengungkapan konsolidasi seperti Jepang pada tahun 1976 dan ada yang
sukarela melakukannya seperti beberapa perusahaan di Italia dan Swiss.
Dalam praktek, metode poolong of interest hanya digunakan untuk sebagian kecil
perusahaan multinasional. Di Australia dan Jepang tidak diperbolehkan tapi
dijalankan di Kanada dan AS dalam situasi tertentu dan diperbolehkan dinegara-
negara seperti Perancis, Jerman, Belanda, Swedia, Swiss, dan Inggris.
Laporan aliran kas atau laporan posisi keuangan semakin diakui sebagai sebuah
perangkat yang tidak kalah pentingnya dalam keseluruhan laporan keuangan
konsolidasi. Laporan ini menggambarkan aliran masuk dari operasi dan dari hal lain
seperti pinjaman baru, modal, atau penjualan aset bersama aliran keluar dana yang
diperuntukkan bagi pembayaran dividen, pembayaran utang dan investasi.
Pada tingkat masyarakat Eropa, permintaan atau proposal berhubungan dengan dana
dan laporan arus kas tidak ada. Hal yang tidak mengherankan jika permintaan untuk
itu hanya ada di Peranacis dan Inggris dan negara-negara anggota International
Accounting Standard 7 (IAS 7), tidak jauh beda dari rekomendasi presentasi laporan
dana. IAS 7 tidak memberi bahasan spesifik item-item yang diungkapkan maupun
bagaimana laporan disajikan, hanya menyatakan bahwa perusahaan harusnya
mengadopsi laporan perubahan posisi keuangan.
Arus Kas
Arus kas merupakan arus masuk dan keluar dari suatu perusahaan. Arus kas
disajikan dalam suatu laporan arus kas. Arus Kas adalah arus masuk dan arus
keluar kas atau setara kas (cash equivalent) atau investasi yang sifatnya sangat
likuid,berjangka pendek dan yang cepat dapat di jadikan kas dalam jumlah tertentu
tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan (Ikatan Akuntan
Indonesia 2004 : 22). Arus Kas adalah arus kas masuk operasi dengan pengeluaran
yang dibutuhkan untuk mempertahankan arus kas operasi dimasa mendatang
(Brigham dan Houston 2001 : 47)
Jadi Dari kedua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Arus Kas adalah arus
kas masuk dan arus kas keluar atau setara kas dalam periode tertentu yang
berjangka pendek dalam pengelolaan uang yang dimiliki perusahaan. Menurut
PSAK No.2 (2002 :5) Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara
kas. Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh perusahaan
dan bagaimana mereka membelanjakannya. Laporan arus kas merupakan ringkasan
dari penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu (biasanya
satu tahun buku).
Cash flow statement atau laporan arus kas adalah bagian dari laporan
keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang
menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan. Dalam proses
pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai perlu melakukan evaluasi terhadap
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas serta keputusan perolehannya.
Perusahaan harus menyusun laporan arus kas dan harus menyajikan laporan
tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dilaporan keuangan untuk periode
penyajian laporan keuangan.
Arus kas keluar netto (Net outflow of cash), yaitu: arus kas yang diperlukan
untuk investasi baru.
Arus kas masuk netto (Net inflow of cash), yaitu: sebagai hasil dari investasi
baru tersebut, yang sering disebut “Net cash proceeds.”
Pada dasarnya ada beberapa motif (dorongan) yang menyebabkan perusahaan perlu
memiliki sejumlah kas. Dorongan-dorongan inilah yang menentukan jumlah kas
yang harus dimiliki perusahaan. Motif-motif tersebut, antara lain:
Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan
keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk
menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi,
para pemakai perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehannya . Tujuan Pernyataan
ini adalah memberi informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari
suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas
berdasarkan aktivitas operasi, investasi maupun pendanaan (financing) selama
suatu periode akuntansi.
Perusahaan harus menyusun laporan arus kas sesuai dengan persyaratan dalam
Pernyataan ini dan harus menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tak
terpisahkan (integral) dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan
keuangan. Para pemakai laporan ingin mengetahui bagaimana perusahaan
menghasilkan dan menggunakan kas dan setara kas. Hal tersebut bersifat umum
dan tidak tergantung pada aktivitas perusahaan serta apakah kas dapat dipandang
sebagai produk perusahaan, seperti yang berlaku di lembaga keuangan. Pada
dasarnya perusahaan memerlukan kas dengan alasan yang sama meskipun terdapat
perbedaan dalam aktivitas penghasil pendapatan utama (revenue-producing
activities). Perusahaan membutuhkan kas untuk melaksanakan usaha, untuk
melunasi kewajiban, dan untuk membagikan dividen kepada para investor.
Informasi arus kas historis sering digunakan sebagai indikator dari jumlah, waktu,
dan kepastian arus kas masa depan. Informasi arus kas juga berguna untuk meneliti
kecermatan dari taksiran arus kas masa depan yang telah dibuat sebelumnya dan
dalam menentukan hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak
perubahan harga.
Laporan arus kas (cash flow) mengandung dua macam aliran/arus kas yaitu :
Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang
melahirkan keuntungan kas (penerimaan kas). Arus kas masuk terdiri dari:
Cash out flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang
mengakibatkan beban pengeluaran kas. Arus kas keluar terdiri dari:
Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik lain-
lain.
Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan.
Pembelian aktiva tetap.
Pembayaran hutang-hutang perusahaan.
Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan.
Pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga dan pengeluaran lain-lain.
Laporan arus kas ini memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan
pengeluaran kas dari perusahaan dari suatu periode tertentu, dengan
mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada kegiatan operasi, investasi dan
pendanaan.
Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu yang
diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
a) Aktivitas Operasi
b) Aktivitas Investasi
c) Aktivitas Pendanaan
Terdapat dua bentuk penyajian laporan arus kas, yang pertama metode
langsung dan yang kedua metode tidak langsung. Perbedaan antara kedua
metode terletak pada penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi. Dengan
metode langsung, arus kas dari kegiatan operasional dirinci menjadi arus kas
masuk dan arus kas keluar. Arus kas masuk dan keluar dirinci lebih lanjut dalam
beberapa jenis penerimaan atau pengeluaran kas. Sementara itu dengan metode
tidak langsung, arus kas dari opersional ditentukan dengan cara mengoreksi laba
bersih yang dilaporkan di laporan laba rugi dengan beberapa hal seperti biaya
penyusutan, kenaikan harta lancar dan hutang lancar serta laba/rugi karena
pelepasan investasi.Joint Venture Accounting, Goodwill and Intangible
Joint venture merupakan fenomena bisnis yang relatif baru dan tumbuh dengan cepat
beserta isu-isu yang melatar belakangi. Baik antara perusahaan multinasional itu
sendiri dan antara perusahaan di Negara tempat operasinya maupun dengan
pemerintah. Masalah yang terjadi adalah bagaimana untuk melakukan koordinasi
kultur dan tradisi akuntansi yang berbeda dengan cara yang dapat memberikan solusi
kepada control keuangan, pengukuran laba dan penilaian investasi joint venture. Jika
terdapat perbedaan asset, depresiasi, perlakuan utang, dan penggunaan dana untuk
berbagai tujuan dan termasuk investasi baru dan manfaat social pegawai.
Gelombang baru joint venture juga memiliki banyak pertanyaan seputar pelaporan
keuangan oleh perusahaan multinasional. Dalam hal ini, IASC mencoba memberikan
solusi dengan mengeluarkan IAS 31 pada Desember 1990 “Financial Reporting of
International In Joint Ventures”. IAS 31 mendefinisikan joint venture sebagai
”penyajian kontrol oleh dua atau lebih pihak yang sepakat melakukan aktivitas yang
dapat dikontrol bersama”.
Ada tiga bentuk joint venture yaitu Operasi, Aset, dan Perusahaan meskipun secara
umum lebih banyak berbentuk operasi dan asset daripada perusahaan. Benchmark
Treatment yang direkomendasikan untuk IASC, menggunakan pendekatan
konsolidasi secara proporsioanal baik kombinasi saham dari asset, utang, pendapatan
dan biaya joint venture ke dalam dasar line-by-line dengan grup yang dikonsolidasi
atau dengan memasukkan item yang terpisah dalam laporan keuangan konsolidasi.
a. Goodwill
Goodwill merupakan salah satu asset tak berwujud yang timbul sebagai akibat dari
merger dan akusisi. Goodwill adalah kelebihan harga beli untuk sebuah perusahaan
di atas fair value dari keseluruhan asset bersih yang diperoleh perusahaan penawar.
Ada dua macam konsep goodwill yaitu purchased goodwill dan negative goodwill.
Purchase goodwill diperoleh bila harga beli lebih tinggi dari fair value asset-aset
bersih, sedangkan negative goodwill diperoleh jika harga beli lebih rendah dari fair
value asset-aset bersih. Beberapa konsep tentang goodwill :
Goodwill bukanlah sebuah asset yang independen seperti kas atau pun barang
dagang yang dapat di jual ataupun dipertukarkan.
Goodwill hanya sebuah penilaian dari asey-aset yang undervalued ataupun
yang tidak tercatat.
Goodwill bukanlah asset yang berdiri sendiri namun hanya ada di dalam
kombinasi bersama asset lainnya.
b. Intangible
Intangible asset adalah suatu hak, hak istimewa, dan keuntungan kompetitif yang
timbul dari pemilikan suatu aktiva yang berumur panjang, yang tidak memiliki
wujud fisik tertentu. Bukti pemilikan intangible asset bias berupa kontrak, lisensi,
atau dokumen lain. Intangible asset mungkin timbul dari :
Pemerintah, misalnya hak paten, hak cipta, merek dagang, dan nama dagang.
Perusahaan lain, misalnya pembelian yang mencakup pembayaraan goodwill.
Perjanjian tertentu, misalnya franchise dan lease.
Metode Akuntansi
Pendukung metode ini menyatakan goodwill sebagai sebuah asset yang berpengaruh
terhadap keuntungan ekonomis dimasa mendatang.goodwill merupakan biaya sumber
daya yang digunakan sehingga perlu diamortisasi secara sistematis terhadap
pendapatan.
Penghapusan langsung
Pendukung metode ini menyatakan pembelian goodwill bukanlah sebuah asset yang
berhubungan dengan laporan keuangan.Goodwill tidak dapat dipisahkan atau secara
independen nyata namun hanya karenapenilaian sebuah perusahaan atau usaha secara
kesluruhan.
Kapitalisasi dari nama brand menjadi persoalan khususnya di negara yang pendekatan
pada praktek akuntansinya lebih fleksible dan perlakuan terhadap goodwill telah
mempengaruhi baik pendapatan maupun modal. Alasan utama untuk mengkapitalisasi
brand adalah akibat kontroversi terhadap goodwill, khususnya praktek penghapusan
segera, yang memiliki konsekuensi menghapuskan dana pemegang saham. Masalah
akuntansi untuk brand, merk dagang, paten, lisensi dan lain-lain belum memiliki
perlakuan standar Akuntansi Internasional walaupun IASC sekarang sedang
mengembangkannya
Timbul karena adanya keinginan yang tak pernah terpuaskan dan adanya pertumbuhan
informasi teknolo\gi yang cepat. Perusahaan multinasional memainkan peran utama
dalam perkembangan riset dan pengembangan ini. Riset adalah penyelidikan orisinil dan
direncanakan akan dijalankan dengan kemungkinan memperoleh ilmu baru atau
pemahanan teknis. Dan pengembangan adalah terjemahan dari penelitian temuan atau
pengetahuan lain ke dalam rencana atau rancangan untuk menghasilkan material, alat,
produk, proses, sistem atau jasa yang baru atau yang dikembangkan secara substansial.
Persoalan utama dalam menghitung aktivitas ini adalah apakah biaya tersebut memenuhi
kriteria untuk diakui sebagai aset atau sebagai biaya pada saat terjadi. Karena tidak ada
kepastian bahwa keuntungan ekonomi dari aktivitas riset dan pengembangan di masa
yang akan datang, maka dalam keadaan tersebut diperlakukan sebagai biaya pada periode
di saat terjadi.
Riset dan pengembangan mencakup semua biaya yang berkaitan dengan penciptaan dan
pengembangan proses, teknik, aplikasi, dan produk baru. Tiga kategori pengeluaran :
Tujuan penyajian informasi menurut segmen adalah menyediakan informasi bagi para
pemakai laporan keuangan mengenai skala relatif, kontribusa laba, dan tren pertumbuhan
dari berbagai industri dan wilayah geografis perusahaan yang didiversifikasi untuk
memungkinkan para pemakai laporan keuangan membuat pertimbangan yang lebiih baik
terhadap perusahaan secara keseluruhan.
a. Investor
b. Kreditor
c. Pemerintah
d. Manajemen
e. Karyawan
f. Akuntan
Stock market reaction test mempunyai validitas yang lebih tinggi. Jika informasi mempunyai
pengaruh langsung terhadap pasar modal, maka informasi ini harus digunakan. Dalam
penelitian pasar modal terdapat bukti bahwa segmental disclosure baik secara line of business
maupun geographical segment dapat mengurangi risiko atau kesalahan dalam penaksiran
pasar tentang perusahaan yang diungkapkan
Biaya lain dan yang berpotensi lebih serius, adalah menyebarkan informasi yang mungkin
menguntungkan pesaing potensial atau ada pesaing potensial. Argumen tentang kelemahan
kompetitif ini sering digunakan oleh MNE untuk menekan persyaratan pengungkapan
informasi yang kurang ketat. Meskipun hal ini mungkin berlaku di tingkat perusahaan,
terutama jika persyaratan yang sama tidak berlaku untuk perusahaan-perusahaan dari negara
lain, hal itu mungkin tidak menjadi masalah di tingkat keseluruhan ekonomi. Informasi
seperti itu membantu kompetisi dan evaluasi investor, hal itu mungkin dianggap keuntungan
daripada biaya bagi masyarakat. Apakah ini sangat bergantung pada sikap mengenai
keinginan untuk membantu kompetisi dan cenderung sebagian besar spesifik kasus,
tergantung pada karakteristik industri dan perusahaan yang terlibat. Namun, tidak tampak
bahwa informasi semacam itu dapat menguntungkan bila dilihat dalam perspektif masyarakat
yang lebih luas.
Argumen lain melawan alasan kerugian kompetitif untuk nondisclosure adalah bahwa
pengungkapan semacam itu hanyalah sebuah upaya, dan bukan usaha yang sangat
berhasil, untuk memberi keseimbangan kepada perusahaan yang beroperasi di satu industri
atau negara. Intinya adalah bahwa perusahaan semacam itu mengungkapkan lebih banyak
informasi tentang segmen tunggal mereka daripada multisegment MNE lainnya.
Argumen utama terhadap informasi segmen adalah bahwa dalam beberapa kasus hal itu
mungkin tidak sesuai dan karena itu berpotensi menyesatkan. pengungkapan implikasi
informasi segmen mengasumsikan bahwa sefggments yang dilaporkan relatif otonom dan
independen satu sama lain. Ini berarti bahwa angka yang dilaporkan untuk satu segmen
dapat dinilai secara independen dari pertimbangan kinerja perusahaan lainnya. Jika
sebaliknya, perusahaan sangat terintegrasi, tidak hanya transfer yang relatif besar antar
segmen yang mungkin terjadi, namun hasil segmentasinya tidak dapat dipahami atau
dianggap terpisah dari perusahaan lainnya. Pada ekstremnya, jika perusahaan sangat
terintegrasi, hasil yang terpilah cukup sewenang-wenang sehingga tidak ada artinya.
Sayangnya, sedikit bukti tersedia mengenai sejauh mana sebagian besar perusahaan
terintegrasi atau tingkat keterkaitan antara bagian perusahaan mana yang akan membuat
informasi segmen tidak valid. Dengan demikian, walaupun ini tampaknya merupakan
masalah yang signifikan bagi beberapa perusahaan, sulit untuk mengukur kejadiannya
dalam praktik
Sampai saat ini, Amerika Serikat memiliki persyaratan akuntansi yang paling luas di
dunia. SEC memiliki segmen LOB yang diperlukan untuk mengungkapkan sejak tahun
1969, tetapi pada tahun 1976 FASB memperkenalkan persyaratan yang lebih
komprehensif dalam SFAS 14, Laporan Keuangan untuk segmen dari sebuah Badan
Usaha. Peraturan ini diperlukan, baik untuk LOB dan segmen geografis, pengungkapan
pendapatan dari pelanggan tidak terafiliasi, transfer intragroup, operasi hilangnya
keuntungan atau pendapatan bersih, atau keuntungan lain, dan mengidentifikasikan
aset. Selain itu, untuk segmen industri, perusahaan diminta untuk menyatakan
penyusutan, belanja modal, dan quity dalam laba bersih dan aset rekan. Sayangnya,
persyaratan ini tidak memberikan definisi yang jelas mengenai segmen yang
diidentifikasi. Sebagai contoh, SFAS 14 menyatakan:
Hanya sangat umum diberikan panduan untuk menentukan apa yang merupakan
segmen yang diidentifikasi :
“Tidak ada satu set karakteristik secara universal berlaku dalam menentukan segmen
industri semua perusahaan, juga tidak menentukan apapun karakteristik tunggal dalam
semua kasus. Akibatnya, penentuan perusahaan industri yang segmen harus bergantung
hingga batas tertentu pada penilaian dari manajemen perusahaan (paragraf 12)”.
Setelah ulasan dari SFAS 14, FASB (bekerja sama dengan Dewan Standar
Akuntansi Kanada) mengeluarkan standar baru SFAS 131 tahun 1997, yang membatasi
kewenangan manajerial di segmen segmen identifikasi dengan mengharuskan agar
konsisten dengan struktur organisasi perusahaan dan sistem pelaporan internal . Standar
baru memerlukan penyingkapan pada SFAS 131 untuk setiap segmen yang dilaporkan
mirip dengan IAS 14. Pelaporan suatu segmen mungkin didasarkan pada jalur bisnis,
lokasi geografis, atau kombinasi keduanya. Diperlukan informasi tambahan tentang
wilayah geografis operasi jika pengungkapan segmen dilaporkan tidak menyediakan hal
ini. Hal ini melaporkan tingkat kedua disebut sebagai perusahaan pengungkapan dan
luas pengungkapan dibutuhkan untuk: (1) negara domisili, (2) materi secara individual
di setiap negara, dan (3) semua negara-negara asing secara agregat. Dengan demikian,
agregat informasi menurut kawasan atau wilayah geografis pengelompokan seperti
yang sering diberikan sampai sekarang tidak lagi diijinkan. Namun, dikarenakan
pendapatan dan aset pengungkapan yang diperlukan pada tingkat ini tidak
mengungkapkan laba, maka mengakibatkan hilangnya informasi jika dibandingkan
dengan SFAS 14 yang mirip dengan asli IASC IAS 14 (Nichols, Street, dan Gray,
2000).
2. U.K. persyaratan
Jauh lebih penting tentang persyaratan baru adalah bahwa informasi tersebut harus
disediakan dalam bentuk catatan ke rekening, sehingga jatuh dalam lingkup audit.
Namun, Companies Act masih gagal untuk menangani masalah yang lebih serius dari
segmen identifikasi: tidak ada definisi dari apa yang “material” atau apa yang
dilaporkan segmen yaitu;berakibat kurang baiknya perhitungan atau atau mungkin akan
menyesatkan . Emmanuel dan Gray (1.977) telah menunjukkan bahwa membiarkan hal
ini pada kebijaksanaan manajemen telah menyebabkan perhitungan yang tidak
memadai atau tidak konsisten oleh banyak perusahaan Inggris yang besar. Bahkan jika
kebijakan seperti itu disengaja untuk manipulasi, “tidak ada jumlah data yang canggih
dapat memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh salah segmen yang diidentifikasi
dalam tempat pertama”.
Di Jepang, persyaratan pelaporan segmen hanya dikenalkan pada tahun 1990 dan
pada awalnya terbatas pada perhitungan penjualan, keuntungan, dan aset oleh lini
bisnis, namun kini semakin meluas secara konsisten dengan Standar Akuntansi
Internasional (IAS). Meskipun banyak negara lain yang bersekutu dengan standar
internasional, tetapi masih banyak juga yang belum melengkapi persyaratan
perhitungan segmen.
a. Emmanuel dan Gray menyarankan agar strukur organisasi menjadi tolok ukur
utama.
b. Pengungkapan harus dilakukan sesuai dengan wilayah geografis yang dianggap
penting oleh manajemen.
c. Pengungkapan harus konsisten dengan persepsi pengembalian resiko.
d. Lokasi geografis tidak boleh dicampur dengan pasar yang dilayani dari lokasi
tersebut.
e. Manajemen diberi banyak kebijaksanaan.
f. Penerapan aturan 50% bisa menjadi lebih rumit.
g. Tugas auditor sangat penting dimana auditor bertanggungjawab untuk
mengevaluasi.
Pada saat tempat penukaran ataupun melalui internet. Pasar over the counter terbentuk dari
bank-bank komersial, seperti bank Amerika dan bank-bank investasi, seperti Merril Lynch.
Setiap pedagang over the counter memiliki suatu ruang perdagangan dengan individu-
individu ahli dalam mata uang yang bersangkutan. Bursa saham yang mana mata uang asing
diperdagangkan meliputi:
PASAR SPOT
Kebanyakan transaksi mata uang asing terjadi dengan pedagang- pedagang mata uang asing
di bank. Oleh karena itu, kurs ditentukan dari perspektif pedagang. Pada dasarnya trader akan
menawarkan dua harga penawaran yaitu harga beli dan harga jual dari suatu mata uang asing
Isu Konseptual
Transaksi valuta asing merupakan transaksi yang terdominasi pada suatu mata uang pada
pelaporan mata uang tersebut pada perusahaan. Transaksi mata uang asing mungkin dapat
meliputi pembelian dan penjualan barang dan jasa, pemberian piutang maupun utang, atau
penerimaan dan pembayaran deviden, royalti, bunga pembayaran, atau transaksi keuangan
lainnya. Bagaimanapun, ketika transaksi disatukan dalam suatu mata uang asing dan
pembayaran diselesaikan pada tanggal neraca periode berikutnya, maka perusahaan harus
menyelesaikan empat masalah akuntansi.
2.Pencatatan saldo mata uang asing pada tanggal neraca periode berikutnya
4. Pelaporan dan pencatatan penyelesaian piutang dan utang mata uang asing ketika jatuh
tempo
Dalam neraca, peralatan diakui berdasarkan kos historis, tetapi nilai kemampuan pembayaran
merefleksikan kurs spot yang baru. Perbedaan diantara kurs spot yang lalu dan yang baru
adanya keuntungan atau kerugian yang diakui pada periode akuntansi sekarang.
Hubungan pertama kali antara IAS dan IASC (sekarang IASB) dengan valuta asing adalah
pada internasional accounting satandard 21 (IAS 21) standar akuntansi internasional. IAS
direvisi pada tahun 1993 sebagai bagian dari komprabilitas proyek pernyataan keuangan
IASC dan berlaku efektifnya pada tanggal 1 januari 2005. Pada awalnya IAS 21
memperbolehkan perlakuan alternatif untuk keuangan dan kerugian pertukaran mata uang
asing yang secara utama digunakan untuk masalah perkembangan negara-negara dengan mata
uang yang lemah selama suatu waktu ketika mata uang tetap dan bukan mengambang.
Mata uang fungsional adalah mata uang primer lingkungan ekonomi tempat operasi
dijalankan. Mata uang laporan adalah mata uang yang digunakan induk perusahaan dalam
membuat laporan keuangan. Mata uang asing adalah mata uang selain mata uang fungsional
perusahaan. Mata uang lokal adalah mata uang sebagian negara yang berhubungan. Selisih
pertukaran adalah selisih yang diperoleh dari menerjemahkan suatu angka unit-unit dari satu
mata uang yang diberikan kedalam mata uang yang lain pada kurs pertukaran yang berbeda.
Operasi/transaksi asing adalah suatu cabang, asosiasi, join venture atau branch yang
aktivitasnya didasarkan pada suatu negara dibandingkan pada pelaporan perusahaan.
Empat metode utama yang telah digunakan secara historis dalam proses penerjemahan:
a.Current/n\Noncurrent Method
Pada metode current / noncurrent, aset dan kewajiban saat ini diterjemahkan dengan
menggunakan kurs pertukaran saat ini, dan aset dan kewajiban noncurrent serta modal
pemegang saham diterjemahkan pada kurs pertukaran historis. Metode current/noncurrent
didasarkan pada anggapan bahwa akun-akun harus dikelompokkan berdasarkan batas jatuh
temponya.
Dalam pendekatan ini akun-akun dianggap sebagai moneter atau non moneter dari pada saat
ini atau bukan saat ini. Aset dan kewajiban moneter diterjemahkan pada kurs
sekarang,sedangkan aset dan kewajiban nonmoneter serta modal saham diterjemahkan pada
kurs historis
c. Metode Temporal
Menurut metode temporal kas, piutang, dan utang ditranslasikan pada kurs sekarang. Aset
dan kewajiban lain mungkin ditranslasikan pada kurs sekarang atau kurs masa lalu,
tergantung dari karakteristiknya, yang menarik dari pendekatan ini terletak pada
fleksibilitasnya. Jika suatu negara berganti dari historical cost accounting menjadi akuntansi
nilai sekarang, metode ini secara otomatis mentranslasikan semua aset dan kewajiban pada
kurs sekarang.
PERKEMBANGAN HISTORIS DI AS
Pada akhir tahun 1960an dan awal tahun 1970an, dollar AS sampai di bawah tekanan yang
hebat dari mata uang asing lainnya, dan dalam tahun 1971 mengalami penurunan sebersar
10% terhadap nilai resminya. Di bulan desember 1973, FASB mengeluarkan pernyataan no 1,
penelusuran informasi mata uang asing. Pada tanggal 21 februari 1974, dewan mengeluarkan
sebuah memorandum diskusi mengenai translasi yang menyebutkan sejumlah isu-isu yang
penting. Setelah diadakan konfrensi pers dengan masyarakat, isu-isu dalam memorandum
diskusi konsolidasi dan sebuah draft keterbukaan dikeluarkan.
Berdasarkan FASB no 8 tujuan dari translasi adalah untuk tujuan dari penyampaian laporan
keuangan perusahaan, tujuan dari translasi ialah untuk mengukur dan mengungkapkan dalam
dollar, dan dalam keseragaman dengan PABU di AS terhadap aset, kewajiban, dan
pendapatan, dan beban yang diukur dalam mata uang asing.
Pada tanggal 30 juni 1981 dewan mengeluarkan sebuah revisi draft keterbukaan yang diikuti
oleh lebih banyak rapat publik dan 260 surat komentar. Terakhir pada desember 1981,
pernyataan no 52 translasi mata uang asing dikeluarkan
Salah satu perbedaan yang utama dalam pernyataan ialah bahwa pernyataan no 52
mengadopsi tujuan-tujuan baru dari translasi. Tujuan-tujuan tersebut adalah:
1. Menyediakan informasi yang secara umum sesuai dengan pengaruh-pengaruh ekonomi
yang diharapkan dari tingkat perubahan kurs pada arus kas dan ekuitas suatu perusahaan.
2. Tergambarkan dalam laporan konsolidasi hasil-hasil keuangan dan hubungan dari entitas
konsolidasi individu sebagaimana diukur dalam mata uang fungsional dalam keseragaman
dengan PABU AS.
Proses Translasi
Dewan mendefinisikan proses translasi dalam pernyataan no 52 sebagai proses dari
pengungkapan dalam pelaporan mata uang asing dari perusahaan yang jumlahnya diukur
dalam mata uang yang berbeda. proses translasi aktual bergantung kepada mata uang di buku
dan pencatatan dari entitas asing yang disimpan dan bagaimana induk mendefinisikan mata
uang fungsional dari entitas asing. Ketika keputusan itu telah terjadi proses translasi
melibatkan metode nilai sekarang atau metode nilai sementara. Kuncinya ialah mengetahui
dalam mata uang mana pembukuan dan pencatatan disimpan dan bagaimana mata uang
fungsional dari entitas asing didefinisikan.
Proses terjemahan harus berhubungan dengan dua terbitan: nilai tukar (current atau historis)
harus di gunakan untuk menerjemahkan masing-masing rekening individual di dalam laporan
keuangan dan bagaimana mentranslasikan keuntungan atau kerugiannya di dalam statement-
statemen.
Metode Temporal
Metode Current rate jauh lebih mudah untuk ditentukan serta digunakan ketika mata uang
yang fungsional digambarkan sebagai mata uang asing. Langkah-langkah yang dilakukan
dalam proses translasi metode current rate adalah:
Berbagai jenis transaksi antara perusahaan terjadi antara induk dan anak perusahaan.
Terdapat beberapa penilaian jangka panjang dan jangka pendek yang perlu dipertimbangkan,
seperti ketika suatu induk perusahaan menjaminkan uang kepada anak perusahaan tetapi
pinjaman tersebut tidak diharapkan untuk di bayar kembali. Di lain pihak yang bersifat
jangka pendek, seperti ketika induk meminjamkan uang kepada suatu anak perusahaan dan
mengharapkan pinjaman untuk di bayar kembali.
Suatu transaksi antar perusahaan bersifat investasi jangka panjang jika penyelesaian transaksi
tersebut tidak direncanakan atau yang diantisipasi di dalam masa depan yang dapat diduga.
Keuntungan antar perusahaan seperti yang timbul pada suatu penjualan induk perusahaan
kepada anak perusahaan harus dihapus atas dasar konsolidasi, atau metode kekayaan, dan
keuntungan yang terjadi akibat transaksi tersebut dinilai berdasarkan kurs pada tanggal
penjualan atau disesuaikan dengan metode transfer yang digunakan oleh perusahaan afiliasi
tersebut.
Suatu laporan arus kas sebaiknya melaporkan arus-arus tunai dan ekuivalen kas perusahaan
yang dapat digolongkan sebagai aktivitas operasi, aktivitas investasi dan pembiayaan.
Ekuivalen kas adalah investasi jangka pendek yang dibeli dan dijual sebagai bagian dari
aktivitas manajemen kas dibanding sebagai bagian dari aktivitas operasi, investasi, dan
pembiayaan. Laba bersih adalah permulaan untuk suatu laporan arus kas dan laporan laba
rugi konsolidasi itu boleh membawa pertukaran valuta asing tidak direalisasi, laba dan
kerugian-kerugian ini sebagai suatu item pendamai antara laba bersih dan arus kas bersih dari
aktivitas operasi.
Informasi keuangan sebagai hasil suatu terjemahan kenyamanan tidak akan menyesuaikan
diri dengan IAS 21, sehingga dipastikan perlu untuk menyediakan informasi berikut:
Suatu kesulitan yang berhubungan dengan proses pengungkapan adalah fokus transaksi yang
diukur dan translasi dari keuntungan dan kerugian.penting bagi manajer untuk menjelaskan
dalam laporan tahunan mengenai dampak dari translasi laporan keuangan dalam operasi
perusahaan
BAB 13 MANAGING FOREIGN EXCHANGE EXPOSURE
I. FOREIGN EXCHANGE
A. Basic Exchange Rate
Spot transaction adalah yang melibatkan pertukaran mata uang kedua
hari setelah tanggal dimana dua pedagang valuta asing setuju untuk
melakukan transaksi
Spot rate adalah kurs di mana transaksi diselesaikan
Forward transaction adalah transaksi yang melibatkan pertukaran
mata uang tiga atau lebih hari setelah tanggal dimana para pedagang
setuju untuk bertransaksi
Outright forward adalah penjualan atau pembelian tunggal mata uang
untuk pengiriman mendatang
Kurs yang digunakan dalam outright forward berdasarkan kurs forward
atau kurs kontrak diantara dua pihak yang terlibat
B. Outright Forward Market
Forward contract adalah kontrak diantara pertukaran mata uang asing
dan klien untuk penjualan atau pembelian mata uang asing di masa
depan
Forward contract bersifat derivative
Akan ada sedikit perbedaan antara current spot dan forward rate
Mata uang asing akan dijual dengan diskon jika forward rate kurang
dari spot rate. Dan akan dijual dengan premium jika forward rate lebih
dari spot rate 𝐹0−𝑆 12
Premium (diskon) = 𝑆 0 X 𝑁 X
0
100
C. Swaps
Swap adalah transaksi spot dan forward yang simultan
Variasi spot / forward swap adalah swap valuta asing yang masuk
karena perbedaan suku bunga
D. Futures
Futures contracts bernilai lebih rendah untuk sebuah perusahaan
dibandingkan dengan forward contract
Futures contracts jauh lebih fleksibel dari forward contracts, tetapi
merupakan salah satu contoh dari instrumen yang diperdagangkan di
bursa
E. Options
Options dapat diperdagangkan di bursa atau dengan perantara
keuangan
Ada dua pihak yang menjadi pilihan: writer option (penjual) dan
pemegang option (pembeli)
Pemegang put option memiliki hak untuk menjual mata uang asing
kepada writer, pemegang call option memiliki hak untuk membeli
mata uang asing dari writer
Biaya option berasal dari premium atau biaya broker
Perbandingan perhitungan berlebihan/OTC dan pasar opsi mata uang
asing/UCOM:
Aspek UCOM OTC
Transparansi Ya Tidak
Meskipun mata uang asing diperdagangkan cukup bebas, ada pengaruh supranasional yang
mencoba mendorong sejumlah pesanan tertentu. International Monetary Fund (IMF)
diciptakan pada tahun 1944 dengan tujuan utama mempromosikan stabilitas nilai tukar. Pada
saat itu, mata uang dari 133 negara anggota diberi nilai tukar tetap atau nilai nominal
berdasarkan emas dan AS. dolar; emas bernilai $ 35 per ons, dan mata uang dikutip
berdasarkan itu. Mata uang dibiarkan mengambang bebas dalam band 1 persen di kedua sisi
nilai nominal. Namun, stabilitas tidak bertahan selamanya. negara-negara seperti Brasil
secara konstan mendevaluasi mata uang mereka - secara permanen menurunkan nilai par
dalam hal emas dan dolar.
Berbagai faktor politik dan ekonomi mempengaruhi nilai tukar dan nilai relatif mereka; di
antara faktor-faktor yang paling penting adalah sebagai berikut :
STRATEGI HEDGING
Ketika sebuah perusahaan menghadapi risiko valuta asing, ia harus memutuskan apa
yang harus dilakukan. Salah satu strategi adalah tidak melakukan apa-apa dan membiarkan
penghasilan naik dan turun seiring perubahan nilai tukar, Duffey (2008) mengidentifikasi
enam alasan mengapa manajemen dapat mengambil pendekatan "tidak apa-apa". 1. Manajer
tidak butuh waktu untuk memahami masalah ini. Mereka menganggap alat penghindaran
risiko sebagai spekulasi dan tidak ingin mengganggu mereka. 2. Manajer mengklaim bahwa
paparan tidak dapat diukur, yang benar, terutama untuk paparan ekonomi. 3. Mereka
mengatakan bahwa perusahaan dilindungi melalui hedging transaksi, tanpa memahami
paparan ekonomi yang lebih luas. 4. Mereka mengatakan bahwa perusahaan tidak memiliki
risiko nilai tukar karena melakukan semua transaksi dalam mata uang pelaporan. Sekali lagi,
itu mengabaikan risiko ekonomi. 5. Mereka berpendapat bahwa melakukan bisnis sangat
keras dan bahwa perusahaan mendapat imbalan karena menanggung risiko, baik bisnis
maupun keuangan. 6. Neraca dilindungi berdasarkan akuntansi, terutama ketika mata uang
fungsional adalah mata uang pelaporan. Namun, sebagian besar perusahaan menggunakan
strategi keuangan atau operasi untuk melindungi risiko mata uang asing.
Strategi Keuangan
Salah satu cara untuk membatasi eksposur adalah dengan menggunakan instrumen
keuangan derivatif d di atas: valuta asing ke depan, mata uang berjangka, dan opsi mata uang.
Selain itu, perusahaan dapat masuk ke dalam utang mata uang asing, yang merupakan strategi
keuangan dan operasional. Dalam hal transaksi mata uang asing, perusahaan akan melakukan
lindung nilai derivatif untuk mengimbangi arus kas aktual atau yang diantisipasi. Sebagai
contoh, jika sebuah perusahaan menjual produk ke pelanggan asing, denominasikan
penjualan dalam mata uang asing, dan meluaskan kredit kepada pembeli, itu terkena
keuntungan atau kerugian kurs mata uang asing jika kurs berubah. Dengan demikian, piutang
mata uang asing perlu diimbangi dengan hutang mata uang asing. Salah satu cara adalah
dengan memasukkan kontrak forward, kontrak futures, atau opsi untuk mengirimkan mata
uang asing pada saat yang sama perusahaan diharapkan untuk mengumpulkan mata uang
asing dari pelanggan asing. Dengan begitu, keuntungan atas piutang mata uang asing akan
diimbangi dengan kerugian dalam mata uang asing yang harus dibayar, sehingga
membukukan untung dan rugi. Itu jumlah aktual yang akan diterima perusahaan tergantung
pada uang tunai yang ditetapkan oleh kontrak derivatif. Kebalikannya adalah benar untuk
pembelian yang didenominasi dalam mata uang asing. Karena perusahaan memiliki hutang
dalam mata uang asing, perusahaan harus masuk ke dalam kontrak derivatif untuk menerima
jumlah yang sama dari mata uang asing untuk mengimbangi hutang. Dengan demikian,
kerugian atau keuntungan pada satu akan diimbangi oleh keuntungan atau kerugian di sisi
lain.
Selain kontrak derivatif, perusahaan dapat menggunakan utang mata uang asing
sebagai lindung nilai. Misalnya, asumsikan bahwa Apex Inc., perusahaan yang berbasis di
AS, menjual barang dagangan ke Produk plc, pelanggan Inggris, dan harus mendenominasi
penjualan dalam poundsterling Inggris, Pembayaran akan diterima dalam 30 hari. Anda bisa
meminjam pound Ape Inggris di London, mengubahnya menjadi dolar, dan menyimpannya
dalam rekening yang menarik di Amerika Serikat atau di pasar Eurodollar di London. Pada
akhir 30 hari, Apex akan menerima pound Inggris dari Produk plc dan menggunakan proces
untuk melunasi pinjaman. Jumlah total yang diterima dari penjualan akan menjadi jumlah
pokok pada awal transaksi ditambah bunga yang diperoleh pada deposito Manajemen Apex
dapat membandingkan hasil pinjaman dengan hasil dari kontrak forward atau instrumen
derivatif lainnya untuk melihat akan menawarkan hasil terbesar. Tentu saja, pinjaman mata
uang asing, kontrak forward, dan kontrak berjangka mudah dibandingkan di depan. Namun
lebih sulit untuk membandingkan instrumen-instrumen tersebut dengan opsi karena opsi
tersebut menjamin jumlah terendah yang mungkin diterima oleh Apex, sementara
memungkinkan Apex untuk menghasilkan laba yang lebih besar jika kurs spot pound di masa
mendatang menguat secara signifikan terhadap dolar.
Perusahaan juga menggunakan derivatif untuk melindungi eksposur laporan atau
neraca. Sebagian besar perusahaan memberikan perkiraan laba untuk analis di masa
mendatang, sehingga tidak ada risiko sebanyak mungkin dalam perkiraan ini. Selain
kepentingan terbaik mereka untuk el tion, aset dan kewajiban moneter dari operasi asing juga
tunduk pada keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai tukar. Dengan demikian,
perusahaan dapat masuk ke dalam opsi atau meneruskan kontrak untuk melindungi posisi
tersebut. Penghasilan bersih mirip dengan aset untuk tujuan lindung nilai, sehingga
manajemen dapat masuk ke dalam kontrak berjangka atau opsi untuk menjual mata uang
asing untuk mengimbangi jumlah perkiraan penghasilan luar negeri Demikian pula,
perusahaan dengan posisi aset moneter bersih, yang merupakan kasus dengan Pernyataan
oleh perusahaan tingkat saat ini yang menerjemahkan metode mata uang asing, akan
mengejar strategi yang sama dengan menutupi laba bersih. Jika perusahaan memiliki posisi
kemampuan, ia akan masuk ke dalam kontrak untuk membeli, daripada menjual karena mata
uang
Strategi Operasi
Operasi lindung nilai operasi lebih rumit dan mahal daripada lindung nilai keuangan
dan biasanya melibatkan taruhan pada eksposur dari seluruh perusahaan daripada hanya
transaksi keuangan tertentu. Ketika Toyota pertama kali mulai melayani AS. pasar, ia
melakukannya melalui ekspor ke Amerika Serikat. Namun, karena yen Jepang mulai naik
terhadap dolar, Toyota dipaksa untuk berinvestasi di pasar AS untuk mengisolasi diri dari
penguatan yen dan dolar yang lemah. Prihatin tentang hambatan perdagangan yang mungkin,
itu membuat keputusan strategis untuk menginvestasikan sejumlah besar uang di pasar AS
untuk mengimbangi hambatan politik dan ekonomi yang diperkirakan akan bertahan lama.
Sebagai contoh lain, AS, industri furnitur telah lama memiliki reputasi untuk kualitas
yang baik dan harga yang wajar. Namun pabrikan furnitur Cina menginvestasikan sejumlah
besar uang dalam mesin canggih dan, ditambah dengan tenaga kerja murah, membangun
kemampuan manufaktur yang kuat. Mereka juga dibantu oleh mata uang yang terkunci pada
dolar, meskipun sebagian besar ahli sepakat bahwa guan Cina secara signifikan undervalued.
Itu membuat barang-barang China lebih murah. Akibatnya, banyak AS. perusahaan furnitur
mulai mengimpor kit dari China, yang lebih murah daripada membuat furnitur sendiri,
terutama di perabot kantor, set ruang makan, dan set kamar tidur. Secara strategis, mereka
dipaksa untuk bereaksi terhadap lingkungan nilai tukar yang unik yang memaksa mereka
untuk fokus pada perangkat Cina, bukannya berinvestasi dalam peralatan baru dan membuat
furnitur sendiri.
Selain keputusan manufaktur dan sumber, perusahaan dapat menyeimbangkan biaya
dengan pendapatan. Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan menghasilkan pendapatan dalam
euro tetapi menimbulkan biaya dalam dolar, mungkin harus mencari tahu bagaimana
menghasilkan pendapatan dalam dolar untuk lindung nilai biaya dolar atau mengeluarkan
biaya euro untuk melindungi pendapatan euro. Ini bisa melibatkan perubahan lokasi produksi
atau keputusan sumber. Misalnya, perusahaan yang menjual ke pelanggan Eropa mungkin
mempertimbangkan manufaktur di Eropa sehingga menghasilkan pengeluaran dalam euro
yang dapat diimbangi dengan pendapatan euro. Atau perusahaan mungkin
mempertimbangkan untuk mengeluarkan biaya dalam euro, baik dalam bentuk komponen
atau hal-hal lain yang dibeli perusahaan, sehingga dapat menggunakan pendapatan euro untuk
membayar biaya euro.
Strategi Manajemen Risiko Valuta Asing
Sekarang kita telah melihat berbagai jenis eksposur, bagaimana perusahaan benar-
benar merumuskan strategi yang baik? Ada empat langkah dasar untuk melindungi
perusahaan dari paparan nilai tukar
- Menentukan dan mengukur paparan.
- Atur dan terapkan sistem pelaporan yang memantau eksposur dan pergerakan nilai
tukar.
- Adopsi kebijakan yang menetapkan tanggung jawab untuk meminimalkan paparan
atau hedging.
- Merumuskan strategi untuk pemaparan hedging.
Definisikan dan Ukur Eksposur Sebelumnya di bab ini, kami membahas tiga jenis
paparan utama: transaksi, terjemahan, dan ekonomi. Penting bagi sistem informasi
perusahaan untuk membedakan antara tiga ekspo berbeda, karena masing-masing mungkin
memerlukan respons hedging yang berbeda, dan cara untuk memperhitungkan instrumen
hedging tergantung pada jenis eksposur, seperti yang akan kita lihat di sistem berikutnya.
Mengatur dan Menerapkan Sistem Pelaporan Selanjutnya, perusahaan harus
membuat sistem pelaporan yang memantau baik pergerakan eksposur dan nilai tukar. Karena
paparan bervariasi dengan waktu, sistem pelaporan tidak hanya harus mengidentifikasi
eksposur pada suatu titik waktu tertentu, tetapi juga harus memperkirakan paparan ke masa
depan. untuk membangun strategi lindung nilai yang baik. Hal ini membutuhkan banyak dari
operasi lokal yang manajemennya berada pada posisi yang lebih baik untuk pemaparan l
Manajemen harus membuat sistem pelaporan yang seragam untuk semua anak
perusahaannya. Laporan harus mengidentifikasi akun-akun terbuka yang ingin dipantau
perusahaan, jumlah eksposur berdasarkan mata uang masing-masing akun, dan periode waktu
yang berbeda yang dipertimbangkan. Informasi ini harus dikirimkan dari setiap anak
perusahaan atau operasi negara ke markas besar untuk menentukan tingkat keseluruhan
paparan perusahaan. Sebagai contoh, anak perusahaan di Perancis dapat memiliki posisi aset
bersih, sedangkan anak perusahaan di Jerman dapat memiliki posisi kewajiban terbuka
bersih. Dengan informasi ini, perusahaan induk dapat memutuskan apakah ia ingin
mendapatkan eksposur di masing-masing negara atau apakah ia ingin mengimbangi posisi
yang terbuka di Prancis dan Jerman dan hanya menutupi selisihnya.
Selain memonitor posisi yang terbuka, penting untuk memonitor pergerakan nilai
tukar. Perusahaan dapat mengembangkan kemampuan in-house untuk pergerakan nilai tukar
dengan menggunakan ekonom mereka sendiri, atau mereka dapat melakukan outsourcing
fungsi oleh lebih banyak bank. Dell menukar perkiraan dari beberapa bank dan kemudian
mengembangkan perkiraan kurs tukar konsensus sendiri. Kemungkinan lain adalah dengan
menggunakan tingkat kontrak forward untuk periode yang berbeda di masa depan untuk
meramalkan tarif. Metode mana pun yang digunakan, perusahaan perlu meramalkan arah dan
besarnya perubahan nilai tukar untuk menentukan bagaimana posisi terkena dapat
terpengaruh.
Mengadopsi Kebijakan Menetapkan Tanggung Jawab Langkah ketiga adalah
menentukan siapa yang bertanggung jawab untuk melindungi perusahaan dari pergerakan
nilai tukar. Dalam hal ini tergantung pada orientasi strategis perusahaan perusahaan lebih
cenderung untuk mendelegasikan strategi lindung nilai untuk organisasi nasional, sedangkan
perusahaan-perusahaan global lebih cenderung untuk memusatkan strategi lindung nilai,
Tingkat kontrol dipertahankan pada tingkat pusat tergantung pada operasi pentingnya anak
perusahaan asing terhadap total kinerja perusahaan dan kemampuan tingkat anak perusahaan
luar negeri, keuangan perusahaan perlu menentukan pol secara keseluruhan. sedingin es,
seperti bagaimana mendefinisikan eksposur, paparan apa yang harus dilindungi dan pada
tingkat apa, dan jenis instrumen hedging apa yang dapat diterima. Selain itu, perbendaharaan
perusahaan dapat memberikan perkiraan konsensus pada pergerakan nilai tukar untuk
membantu t lokal, bagaimanapun, harus mengembangkan dalam manajemen risiko valuta
asing. Melalui hubungan perbankan lokal, manajemen lokal juga dapat mengembangkan
perkiraan pergerakan nilai tukar yang baik. manajemen anak perusahaan perlu menetapkan
dan melaksanakan strategi sesuai dengan pedoman perusahaan. Namun, strategi yang lebih
terpusat, kas perusahaan yang lebih mungkin akan bertanggung jawab untuk strategi lindung
nilai, sehingga membebaskan manajemen lokal untuk fokus pada operasi.
Merumuskan Strategi Hedging sekali keputusan dibuat untuk yang tingkat dalam
organisasi akan menetapkan kebijakan, langkah ke dan mengeksekusi atas, yang melibatkan
memutuskan eksposur akan dilindung nilai dan yang teknik lindung nilai akan digunakan.
Pilihan eksposur untuk lindung nilai tergantung pada penghindaran risiko dari perusahaan
dan tingkat kepercayaan manajemen dalam kemampuan mereka untuk memprediksi eksposur
akurat. Orang dapat membantah bahwa lindung nilai eksposur transaksi jelas. Hedging akan
menghilangkan keuntungan spekulatif, tetapi itu juga akan dihindari kerugian dan akan
memberikan perusahaan pengetahuan yang pasti tentang apa yang akan diterimanya, terutama
dalam kasus kontrak berjangka. Op akan menghilangkan risiko penurunan tetapi membiarkan
kemungkinan keuntungan naik jika treasury perusahaan memutuskan untuk tidak
melaksanakan kontrak. Salah satu contoh strategi manajemen risiko valuta asing adalah Dell,
perusahaan komputer besar AS, Dell, sangat agresif dalam menggunakan ke depan dan opsi
untuk melindungi semua eksposur valuta asing. Banyak perusahaan hanya akan melindungi
eksposur arus kas, tetapi Dell melindungi segalanya. Karena pendapatan sangat sulit
diramalkan, operasi Dell di Dell menutupi sekitar 80 persen dari pendapatan yang
diperkirakan. Namun demikian, tim lokal telah menjadi sangat mahir dalam meramalkan
pendapatan dan eksekusif di seluruh dunia dan memberikan dukungan kepada personil
perbendaharaan anak perusahaan asing dalam hal prakiraan mata uang dan strategi lindung
nilai. Dalam kerangka kerja yang luas yang disediakan oleh treasury perusahaan,
perbendaharaan lokal menetapkan strategi khusus dan kemudian bekerja dengan treasury
perusahaan untuk melaksanakan strategi. Ini adalah contoh bagus dari interaksi yang erat
antara perusahaan dan perbendaharaan lokal dalam merancang dan menerapkan strategi
hedging.
Eksposur akuntansi disebut juga eksposur translasi yaitu tidak menimbulkan perubahan pada
aliran kas riil perusahaan. Eksposur ini timbul pada saat sebuah MNC membuat laporan
keuangan konsolidasi dari seluruh anak perusahaannya yang tersebar di berbagai negara.
mengukur eksposur akuntansi.
Dengan demikian, nilai wajar dari kontrak akan muncul sebagai $ 14,851 pada
neraca, dan jumlah yang sama akan diakui sebagai keuntungan dalam pendapatan
komprehensif lainnya. Pada saat yang sama, komisi perusahaan akan jatuh dengan
jumlah yang sesuai, yang mengakibatkan kerugian diakui dalam pendapatan
komprehensif lainnya. Entri pada 31 Maret adalah:
Menurut PSAK No. 133, keuntungan atau kerugian pada kontrak forward dapat
diimbangi dengan keuntungan atau kerugian atas item yang dilindung nilai, di hal ini
komitmen yang kuat.
Pada 30 April, kita perlu mencatat perubahan nilai kontrak forward. Nilai kontrak saat
ini yang didiskon selama satu bulan (31 Maret - 30 April) dihitung sebagai berikut:
$ 1.5900 1.5700 .02 x 1.000.000 $ 20.000 / (1 + .06 / 12) $ 19.900.
Namun, kontrak telah meningkat nilainya hanya $ 5,049 sejak tanggal neraca terakhir
($ 19.900 $ 14.851). Entri jurnal pada 30 April adalah
Sejak Redex mengambil hak atas peralatan pada tanggal 30 April, Redaksi harus
mengakui hutang pada kurs spot dan menutup akun komitmen pembelian. Nilai peralatan
adalah perbedaan antara nilai pada kurs spot pada 30 April dan nilai sekarang dari perubahan
dalam komitmen pembelian. Hutang akan dilunasi pada 31 Mei.
Pada tanggal 31 Mei, kontrak forward akan diselesaikan dan pembayaran akan
dilakukan ke eksportir, sehingga nilai kontrak baru sama dengan kurs spot pada 31 Mei. Nilai
kontrak forward pada 31 Mei dihitung sebagai berikut:
$ 1,5950 $ 1,5700 .025 x 1,000,000 $ 25,000
Karena nilai kontrak pada 30 April adalah $ 19.900, perubahan nilainya adalah $
5,100. Entri jurnal terakhir pada 31 Mei adalah:
Intinya adalah bahwa Redex Imports harus membayar $ 1,570,000, jumlah yang
ditetapkan oleh forward kontrak ditandatangani pada tanggal 1 Maret. Apapun yang terjadi
pada kurs spot masa depan atau nilai pasar dari kontrak forward pada tanggal neraca yang
berurutan, jumlah yang ditentukan oleh kontrak masih menentukan apa yang harus dibayar
oleh importir.
Ilustrasi: Kontrak Teruskan untuk Melakukan Lindung Nilai atas Penjualan Prediksi
Mata Uang Asing
Salah satu manfaat dari Pernyataan 133 adalah bahwa hal itu memungkinkan
akuntansi lindung nilai untuk perkiraan mata uang asing yang diprediksi penjualan atau
pembelian. Banyak perusahaan yang melakukan bisnis di luar negeri telah mengembangkan
pengalaman yang cukup untuk memiliki gagasan yang baik tentang volume penjualan ekspor
mereka selama periode waktu tertentu. Mereka belum menjual apa pun atau bahkan
berkomitmen untuk menjual, tetapi mereka masih memiliki ide bagus berapa banyak yang
akan mereka jual. Daripada menunggu penjualan dilakukan untuk masuk ke dalam pagar,
mereka dapat masuk ke salah satu dari setiap saat dan masih dapat menggunakan akuntansi
lindung nilai.
Asumsikan bahwa perusahaan XYZ menilai posisi eksposurnya secara berkala dan
menentukan strategi lindung nilai bulanan untuk kuartal mendatang. Pada tanggal 1 Maret,
XYZ memperkirakan akan menjual 1.000.000.000 inventaris ke pelanggan Inggris mulai
tanggal 30 April. Pada saat itu, XYZ masuk ke dalam kontrak forward untuk melakukan
lindung nilai atas pound Inggris. Nilai tukar yang relevan adalah:
Berdasarkan nilai tukar ini, kontrak forward perlu diperbarui ke nilai pasar yang adil
dengan untung dan rugi masuk ke pendapatan. Juga, penting untuk dicatat bahwa kontrak
perlu disesuaikan pada tingkat diskonto yang sesuai, yang kami anggap 6 persen untuk
contoh ini. Nilai nominal penyesuaian adalah selisih antara nilai tukar awal yang dikutip pada
tanggal 1 Maret dan tarif yang dikutip pada tanggal 31 Maret dan perbedaan antara kurs
forward 31 Maret dan kurs spot yang sebenarnya pada tanggal penjualan.
Entri-entri pada tanggal 30 April diberikan untuk menunjukkan aliran aktual dari
penyesuaian kas. Apa yang dilakukan oleh akuntansi hedge adalah memungkinkan
perusahaan untuk mencatat pendapatan penjualan pada tingkat yang sama dengan uang tunai
yang diterima - forward rate pada kontrak yang dimasukkan pada tanggal 1 Maret. Diberikan,
XYZ akan lebih baik tidak masuk ke dalam kontrak forward karena akan telah menerima $
1,510,000 pada tanggal 30 April dengan kurs spot. Namun pada 1 Maret, tidak ada jaminan
bahwa pound akan menguat terhadap dolar, menghasilkan piutang dolar lebih tinggi. Itu
adalah kesempatan yang Anda ambil dengan kontrak forward.
Ilustrasi: Kontrak opsi untuk Hedging Mata Uang Asing Penjualan Dijadwalkan
Daripada menggunakan kontrak berjangka, XYZ, bisa menggunakan opsi put untuk
melindungi piutang dari penjualan yang diperkirakan dalam poundsterling Inggris.
Asumsikan bahwa XYZ masuk ke dalam put option untuk 21.000.000 pada tanggal 1 Maret
dengan harga strike $ 1,4900 dan premium $ 20.000. Penjualan diharapkan akan berlangsung
pada 30 Juni, saat yang sama ketika kontrak opsi berakhir. Pada tanggal 1 Maret, entri berikut
dibuat:
Intinya adalah bahwa pendapatan penjualan dan uang tunai yang diterima setidaknya
akan menjadi harga strike, atau $ 1,490,000. Jika pound menguat terhadap dolar, opsi tidak
akan dilakukan, dan XYZ akan mengubah pound menjadi dolar pada kurs spot. Ini masih
akan dikenakan biaya premium, tetapi akan menerima lebih banyak dolar karena pound
menguat.
PENGGUNAAN DERIVATIF UNTUK HEDGE A NET INVESTMENT
Statement 133 memungkinkan akuntansi lindung nilai untuk lindung nilai dari
investasi bersih. Keuntungan dan kerugian pada derivatif yang digunakan untuk melakukan
lindung nilai investasi bersih diambil ke komponen terpisah dari ekuitas pemegang saham
daripada diambil langsung ke pendapatan. Itu mengasumsikan, tentu saja, bahwa derivatif
tersebut ditetapkan dan efektif sebagai lindung nilai dari investasi bersih. Karena derivatif
yang digunakan untuk melakukan lindung nilai investasi bersih ditandai dengan nilai wajar
pada akhir setiap periode akuntansi, keuntungan atau kerugian dapat dimasukkan dalam
penyesuaian translasi kumulatif sejauh perubahan tersebut merupakan lindung nilai ekonomis
yang efektif dari investasi bersih.
PENGUNGKAPAN INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF
Dalam beberapa tahun terakhir telah ada banyak publisitas tentang kerugian akibat
turunan, dan pengungkapan telah tidak akurat karena sifat instrumen. Kebanyakan ahli setuju
bahwa derivatif, termasuk derivatif mata uang asing, tunduk pada beberapa jenis risiko:
Risiko pasar risiko kerugian karena perubahan yang tidak terduga dalam suku bunga dan nilai
tukar Risiko kredit - potensi kerugian dari counterparty nonperformance Risiko likuiditas
terkait dengan likuiditas pasar instrumen yang dimiliki dan, oleh karena itu, terkait erat
dengan risiko pasar. Risiko operasional terkait dengan kontrol yang tidak memadai yang
memastikan mengikuti kebijakan perusahaan yang ditetapkan dengan tepat. Kuncinya adalah
untuk menentukan cara terbaik untuk mengungkapkan sejauh mana risiko kepada pengguna.
Sebagai hasil dari Pernyataan IAS 39 dan FASB 133, perusahaan meningkatkan dan
menstandardisasi pengungkapan mereka pada instrumen keuangan. Perusahaan yang
menggunakan derivatif diharuskan untuk memberikan informasi kualitatif dan kuantitatif
tentang turunannya. Secara khusus, perusahaan harus mengungkapkan tujuan mereka untuk
memegang instrumen keuangan derivatif, konteks yang diperlukan untuk memahami tujuan-
tujuan ini, dan strategi untuk mencapai tujuan. Informasi terpisah harus diberikan kepada
nilai wajar, arus kas, dan lindung nilai mata uang asing.
Nilai wajar dari instrumen keuangan telah ditentukan dengan mengacu pada informasi
pasar yang tersedia pada tanggal neraca dan metodologi penilaian yang dibahas di bawah ini.
Mempertimbangkan variabilitas faktor penentu nilai mereka, nilai wajar yang disajikan di sini
hanya merupakan indikasi jumlah yang dapat disadari oleh Grup dalam kondisi pasar saat ini.
PENDAHULUAN
Ada beberapa masalah khusus yang dihadapi manajemen dalam proses pengendalian
perusahaan multinasional, seperti pengendalian pada lingkungan domestik, dan dalam
lingkungan global yang diawali dengan tujuan strategis, termasuk semua elemen perencanaan
dan pengawasan kesuksesan strategi global untuk mencapai tujuan-tujuan mereka. Fokus dari
proses perencanaan adalah memberikan arah strategi bagi perusahaan dan kemudian rencana
operasional agar perusahaan dapat mencapai arah strateginya.
Penganggaran Modal
Penganggaran modal merupakan penganggaran operasional jangka panjang yang
didiskusikan sebelumnya. Bagaimanapun, dari pertimbangan yang didiskusikan, terutama
yang berkaitan dengan eksposur ekonomi, selanjutnya diaplikasikan. Seperti dalam
perencanaan jangka pendek atau penganggaran, perencanaan jangka panjang atau
penganggaran modal perlu mempertimbangkan antisipasi pergerakan tingkat nilai tukar untuk
pengurangan arus kas. Hal ini merupakan bagian dari risiko yang termasuk dalam
pengurangan arus kas masa depan, sepanjang ketidakpastian lingkungan. Ketidakpastian
lingkungan dapat diperhalus, seperti risiko pajak yang lebih berat yang tidak diharapkan, atau
yang berat, seperti risiko pengambilalihan. Pada umumnya, efek dari risiko lebih besar dalam
negara berkembang daripada negara yang lebih kaya, tetapi belakangan, terdapat kejadian
merugikan yang tidak dapat diprediksi.
Karena risiko inheren dalam penganggaran modal internasional, perusahaan
multinasional harus menggunakan teknik yang berpengalaman untuk meramalkan arus kas,
risiko taksiran, dan menentukan tingkat diskonto yang tepat untuk memperoleh net present
value (NPV) dari pilihan investasi. Hasan, dkk (1997) menganalisis faktor yang mengarahkan
anak perusahaan asing dari perusahaan multinasional Amerika Serikat untuk menggunakan
teknik penganggaran modal yang berpengalaman. Mereka menemukan bahwa anak
perusahaan dengan kepemilikan mayoritas oleh perusahaan induk lebih suka menggunakan
NPV, APV, atau IRR untuk membuat keputusan investasi. Anak perusahaan yang besar,
diperdagangkan secara publik, dan telah berbisnis dalam beberapa tahun cenderung
menggunakan metode yang kompleks seperti weighted average cost of capital(WACC) untuk
menentukan tingkat diskonto.
Penemuan ini menyarankan agar perusahaan multinasional mengetahui kompleksitas
dan risiko berinvestasi dalam pasar asing dan meminta anak perusahaannya untuk
menyesuaikan faktor dan risiko khusus negara dan menggunakan alat terbaik yang tersedia
untuk membuat keputusan penganggaran modal. Pada waktu yang sama, penggunaan teknik
ini menghadirkan beberapa isu dalam pengevaluasian kinerja investasi jangka panjang dari
anak perusahaan. Sebagai contoh, haruskah manajer dalam lingkungan yang lebih mudah
berubah dievaluasi dengan cara yang sama dalam lingkungan yang lebih stabil untuk kinerja
penganggaran modal? Apa basis kinerja terbaik dalam setiap situasi.
Praktik pelaporan yang dibakukan atau tidak digunakan dalam perusahaan
multinasional, terdapat isu nyata untuk mengetahui operasi asing dan manajer mereka dapat
dievaluasi dalam basis global atau hanya dalam basis nasional. Hal itu telah dikatakan
sebelumnya bahwa membandingkan ROI merupakan metode utama yang digunakan untuk
mengevaluasi operasi individual dan manajer individual dalam basis yang dibakukan atau
basis global. Tetapi dapatkah keputusan efektif diperoleh dengan cara ini? Kadang-kadang,
ketika faktor lingkungan digunakan dalam keputusan strategis jangka panjang, hasilnya
mungkin tampak ganjil/tidak menentu dengan pencarian ROI yang kuat dengan basis tahun
ke tahun. Oleh karena itu, penganggaran modal mungkin lebih membutuhkan pertimbangan
dibandingkan penganggaran operasional.
Alokasi Overhead
Sebagaimana penentuan harga transfer atas barang, alokasi overhead memiliki
implikasi nasional dan internasional. Pada sisi internasional, perusahaan harus memutuskan
apa yang akan dilakukan terhadap overhead perusahaan. Contohnya, markas besar IBM di
dunia berada di New York, tapi operasinya ada di seluruh dunia. Bagaimana IBM
mengalokasikan biaya tersebut kepada operasi-operasinya di berbagai negara, dan apa
implikasi pajak dari isu ini? Ini menjadi isu nyata untuk evaluasi kinerja karena alokasi
overhead perusahaan secara langsung mengurangi laba operasi, yang mengurangi
pengembalian atas modal yang diinvestasikan, kemungkinan besar menekan pengembalian
tersebut di bawah biaya modalnya. Dari sisi nasional murni, perusahaan harus berhati-hati
dengan konsep umum alokasi overhead dan hal-hal yang mempengaruhi biaya produk.
ROIC Return on Invested Capital: laba operasi dikurangi pajak tunai yang dibayarkan dibagi
rata-rata modal yang diinvestasikan.
WACC Weighted Average Cost of Capital: (biaya hutang bersih x % hutang yang digunakan) +
(biaya modal bersih x % modal yang digunakan)
AIC Average Invested Capital: rata-rata ekuitas pemegang saham + rata-rata hutang
BALANCED SCORECARD
Konsep Balanced Scorecard merupakan pendekatan lain untuk pengukuran kinerja
yang penggunaannya oleh perusahaan-perusahaan semakin meningkat, terutama di Amerika
Serikat dan Eropa. Pendekatan ini berusaha keras untuk menghubungkan lebih dekat
perspektif strategis dan finansial dari suatu bisnis. Dikembangkan oleh Kaplan dan Norton
(1992), pendekatan ini memiliki pandangan yang luas tentang kinerja bisnis. Balanced
Scorecard menyediakan sebuah kerangka kerja untuk melihat strategi penciptaan nilai dari
perspektif-perspektif berikut:
1. Finansial – pertumbuhan, profitabilitas, dan risiko dari perspektif pemegang saham.
2. Pelanggan – nilai dan diferensiasi dari perspektif pelanggan.
3. Proses bisnis internal – prioritas atas berbagai proses bisnis yang menciptakan kepuasan
pelanggan dan pemegang saham.
4. Pembelajaran dan pertumbuhan – prioritas untuk menciptakan iklim yang mendukung
perubahan organisasi, inovasi, dan pertumbuhan.
Walaupun fokusnya tetap diutamakan pada kinerja keuangan, pendekatan balanced
scorecard mengungkapkan pendorong dari kinerja kompetitif jangka panjang secara
sederhana, pembelajaran dan pertumbuhan membantu menciptakan proses bisnis yang lebih
efisien, yang menciptakan nilai bagi pelanggan, yang memberikan imbalan finansial bagi
perusahaan. Tantangannya adalah untuk mengidentifikasikan secara jelas pendorong-
pendorong tersebut, menyetujui ukuran-ukuran yang relevan, dan untuk
mengimplementasikan sistem baru pada semua level organisasi. Aspek signifikan mengenai
pendekatan pengukuran ini adalah bahwa pendekatan tersebut juga menciptakan suatu fokus
bagi masa depan karena ukuran-ukuran yang digunakan mengkomunikasikan kepada manajer
apa yang penting.
Walaupun Balanced Scorecard perusahaan merupakan alat strategis pemilik dan
biasanya tidak tersedia bagi masyarakat umum, prinsip-prinsipnya jelas dalam keputusan
strategis yang dibuat oleh perusahaan multinasional. IKEA, perusahaan Swedia, merupakan
suatu contoh kasus dalam hal ini. Dengan kebudayaan Swedia yang mengakar kuat dan gaya
operasi yang tersentralisasi, IKEA tumbuh menjadi pedagang furnitur terbesar di dunia.
Perusahaan tersebut menggunakan sebuah strategi global untuk mengembangkan konsep
sederhana: untuk menawarkan jangkauan yang lebih luas akan furnitur pada harga yang
serendah mungkin. Kesuksesan IKEA dimulai dari pembelajaran dan pertumbuhan internal
dengan memastikan bahwa seluruh karyawan dilatih dalam mentalitas penghematan biaya,
tidak lepas tangan, dan berfokus pada pelanggan. Ini memungkinkan karyawan untuk fokus
pada penciptaan proses efisien yang membuat biaya terus turun. Contohnya, tim desain terus
mencari bahan baku dan supplier baru untuk menurunkan biaya furnitur tanpa mengorbankan
kualitas. Sejak didirikan, IKEA mengidentifikasikan basis pelanggan yang akan mendapatkan
nilai dalam furnitur yang inovatif dan berbiaya rendah: pasangan muda yang ingin
melengkapi apartemen pertamanya dengan furnitur. Perpaduan strategis ini telah
mengakibatkan perusahaan ini mengalami pertumbuhan fenomenal.
Walaupun Balanced Scorecard menawarkan keuntungan dengan menghubungkan
kinerja keuangan dengan pendorong / penggerak nonkeuangannya secara logis, menetapkan
suatu kartu skor yang terpadu untuk perusahaan multinasional memiliki tantangan tersendiri.
a. Standar Internasional Audit, jasa assurance dan jasa-jasa lain yang berhubungan.
b. Standar Internasional pada Kontrol Kualitas.
c. Kode Etik Intenasional.
d. Standar Edukasi Internasional.
e. Standar Akuntansi Sektor Publik Internasional.
Ada beberapa keuntungan utama dengan adanya standar yang diterima secara internasional
yaitu:
Menurut Messier et al. (2006), "auditing adalah proses sistematis untuk memperoleh
dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan tentang tindakan dan peristiwa
ekonomi untuk memastikan tingkat korespondensi antara pernyataan tersebut dan
menetapkan kriteria dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pengguna yang tertarik."
Berdasarkan definisi ini, audit yang sukses memiliki tiga persyaratan penting yaitu objektif
(independen), orang yang kompeten; informasi yang dapat dikuantifikasi (dan dapat
diverifikasi); dan kriteria yang ditetapkan (atau standar audit).
Audit dan prosedur jaminan yang digunakan oleh perusahaan audit dirancang untuk
mengkonfirmasi transaksi masa lalu, menilai kualitas sistem kontrol, dan menentukan bidang
risiko di masa depan. Praktik bisnis lokal dan adat istiadat dapat menciptakan tantangan
hanya dengan mengonfirmasi apa telah terjadi, serta dalam menilai risiko masa depan.
Contoh dari tantangan tersebut termasuk
1. Predominasi uang tunai. Meskipun membayar biaya dengan uang tunai, daripada
memeriksa praktik umum di banyak negara (terutama ekonomi pasar yang sedang
tumbuh), itu membuat pencatatan pengeluaran dan revenuc control diffi cult. Jepang
memberikan contoh yang baik dari beberapa tantangan yang timbul dari manajemen
kas. Ini sangat umum bagi orang Jepang untuk menggunakan cash instcad dari cek
untuk beberapa transaksi. Untuk mengirim uang tunai melalui pos, mereka
menggunakan uang-uang menyelubungi carricd di kantong khusus oleh kurir pos.
2. Ketidakmampuan untuk mengkonfirmasi piutang. Dalam banyak kasus, surat
konfirmasi itu sendiri harus diterjemahkan ke bahasa lain. Mengandalkan pelanggan
untuk mengembalikan konfirmasi merupakan tantangan lain karena pelanggan asing
kurang pengalaman dengan konfirmasi. Ini mungkin tidak biasa bagi auditor lokal
untuk mengirim konfirmasi untuk piutang atau bahkan untuk menukarkan saldo bank
akhir tahun.
Auditor perusahaan multinasional besar memiliki waktu yang sangat sulit untuk
mengatur layanan perusahaan dengan benar. Misalnya, Coca-Cola, perusahaan minuman
Amerika yang berbasis di Atlanta, Ceorgia, beroperasi di seluruh dunia. Auditornya Ernst &
Young, juga memiliki kantor di Atlanta, yang bertanggung jawab untuk audit. salah satu
mitra di kantor Atlanta ditugaskan sebagai mitra yang bertanggung jawab atas audit di
seluruh dunia. Mitra tersebut harus memutuskan ruang lingkup audit, dengan
mempertimbangkan faktor-faktor seperti:
Tantangan utama audit di luar basis rumah adalah jarak. Operasi jarak jauh tidak
diaudit sesering atau setinggi operasi domestik, membuat audit asing menjadi lebih sulit.
Seringkali tidak mungkin untuk melakukan kunjungan pra-audit dan pasca-audit, sehingga
sebagian besar komunikasi harus melalui e-mail telepon, faks, atau surat. Contoh sebelumnya
dalam mengonfirmasi piutang adalah ilustrasinya kesulitan jarak. Ketika masalah pasca-audit
muncul, mungkin tidak mungkin untuk mendapatkan jawaban dengan cepat atau
berkomunikasi secara memadai.
Jika perusahaan audit harus memilih untuk membuka cabang daripada bergantung
pada koresponden, ia menghadapi tantangan untuk mendapatkan staf yang memuaskan di
lapangan. Tantangan-tantangan ini termasuk masalah timbal balik untuk staf asing yang
ditransfer, kurangnya staf audit lokal, dan berbagai model pelatihan untuk mempersiapkan
staf untuk fungsi audit. Kami sekarang memeriksa profesi dan perusahaan yang dilayaninya.
Pasokan Auditor
Jumlah akuntan juga tergantung pada hambatan untuk masuk ke profesi, seperti
persyaratan pendidikan dan pengujian yang ketat. Dalam Exhibit 15.2 kita membandingkan
jumlah akuntan di suatu negara dengan menghitung rasio jumlah akuntan di negara tersebut
terhadap populasi, yaitu akuntan per kapita. Sangat menarik untuk dicatat bahwa negara-
negara pasar berkembang seperti Meksiko memiliki sejumlah kecil akuntan per kapita
dibandingkan dengan negara-negara berpenghasilan tinggi. Juga, negara-negara dengan
tradisi standar yang dirancang untuk melayani pemerintah (negara hukum kode) memiliki
jumlah akuntan yang relatif lebih kecil. Misalnya, Kerajaan Inggris, dengan hampir 22 juta
orang lebih sedikit daripada Ger. banyak, memiliki enam kali jumlah akuntan Jerman.
Tidak hanya jumlah akuntan bervariasi antar negara tetapi juga pelatihan calon audit
yang potensial dapat sangat bervariasi. Di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, nilai
tinggi ditempatkan pada pendidikan universitas siswa, dan perusahaan yang merekrut di
universitas akrab dengan latar belakang siswa ketika mereka lulus. Sistem pendidikan
mungkin juga dipengaruhi oleh peran seorang akuntan yang diharapkan untuk bermain (mis.,
Akuntan manajerial, akuntan pajak). Seperti banyak dari profesi yang telah dipelajari,
persiapan untuk menjadi seorang akuntan yang berlatih mencakup unsur-unsur pendidikan
formal yang abadi, pengalaman, dan pemeriksaan.
Pada dasarnya ada tiga model pendidikan akuntansi yang berbeda yang mengarah ke
sertifikasi:
Seperti yang kita lihat sebelumnya, jumlah akuntan yang tersedia di negara tertentu
sangat bervariasi. Oleh karena itu, nampak wajar bahwa kegiatan bisnis internasional tumbuh
di sebuah negara - dengan relatif sedikit auditor akan pindah dari negara-negara yang relatif
surplus seperti Amerika Serikat dan Inggris ke negara-negara yang membutuhkan. Bahkan di
antara negara-negara surplus, sering tampak sebagai kesimpulan yang masuk akal bahwa arus
intracountry semacam itu akan mempercepat proses audit global.
Adalah suatu standar kompetensi bagi profesional yang bekerja di bidang auditing.
ISA diterbitkan oleh International Auditing and Assurance Standards Boards (IAASB)
melalui International Federation of Accountant (IFAC) pada tahun 2009. Dalam aktanya
ditulis, “International Standards on Auditing (ISAs) are professional standards that deal with
the independent auditor's responsibilities when conducting an audit of financial statements.
ISAs contain objectives and requirements together with application and other explanatory
material. The auditor is required to have an understanding of the entire text of an ISA,
including its application and other explanatory material, to understand its objectives and to
apply its requirements properly”, lebih jelas lagi,auditor diharuskan untuk mengerti ISA,
termasuk penerapannya dan isi materinya, serta tujuannya. ISA memperbarui 20 standar lama
juga menambah 1 standar baru.
1. Untuk mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi global
yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan yang mewajibkan
informasi yang berkualitas tinggi, transparan, dan dapat dibandingkan dalam laporan
keuangan.
2. Untuk mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut yang ketat.
3. Untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan Standar Akuntansi
Internasional dan Pelaporan Keuangan Internasional kearah solusi berkualitas tinggi.
Pengakuan dan Dukungan bagi IASB
IFRS kini diterima secara luas di seluruh dunia. Standar tersebut digunakan oleh banyak
negara sebagai dasar persyaratan akuntansi di Negara yang bersangkutan atau diadopsi secara
keseluruhan, diterima oleh banyak bursa saham dan regulator yang memperbolehkan
perusahaan asing dan dalam negeri untuk mengajukan laporan keuangan yang disusun sesuai
dengan IFRS, dan diakui oleh EC dan badan internasional lainnya.
1. Standar tersebut harus berisi susunan inti yang terdiri atas prinsip-prinsip akuntansi
yang menyeluruh dan dapat diterima secara luas.
2. Standar tersebut harus berkualitas tinggi-standar tersebut harus dapat menunjukkan
comparability dan transparansi, dan standar tersebut harus tersedia untuk
pengungkapan penuh.
3. Standar tersebut harus diterapkan dan diinterprestasikan secara teliti.
Standarisasi berbeda dengan harmonisasi (Choi, 2005). Standarisasi adalah penetapan
aturan yang kaku, sempit dan bahkan mingkin penerapan satu standar/aturan tunggal dalam
segala situasi. Standarisasi tidak mengakomidasi perebedaan – perbedaan antar negara, oleh
karena itu diimplementasikan secara internasional.
Harmonisasi jauh lebih fleksibel dan terbuka, tidak menggunakan pendekatan satu untuk
semua, tetapi mengakomodasi beberapa perbedaan. Harmonisasi merupakan proses untuk
meningkatkan komparabilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan –
batasan sebarapa besar praktik tersebut dapat beragam. Secara sederhana harmonisasi dapat
diartikan bahwa suatu negara tidak mengikuti sepenuhnya standar yang berlaku secara
internasional. Negara tersebut hanya membuat standar akuntansi yang mereka miliki tidak
bertentangan dengan standar akuntansi internasional.
1. Secara umum semua laporan keuangan menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa
induk, karena bahasa inggris digunakan di seluruh dunia.
2. Kalangan usaha akan mengalami manfaat yang cukup besar dalam perencanaan biaya,
biaya sistem dan pelatihan.
Kerugian yang diperoleh dengan adanya harmonisasi adalah : perpajakan dan jaminan sosial
berpengaruh terhadap efisiensi nasional. Persetujuan sistem pajak akan menjadi pendirian
seperti sistem kartel dan akan menghilangkan manfaat yang akan diperoleh dalam persaingan
antar negara.
1. Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa
hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara
konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2. Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih
beragam dan risiko keuangan berkurang.
3. Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi
dalam bidang merger dan akuisisi.
4. Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard disebarkan dalam
mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.
1. Untuk mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi global
yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan yang mewajibkan
informasi yang berkualitas tinggi, transparan, dan dapat dibandingkan dalam laporan
keuangan.
2. Untuk mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut yang ketat.
Untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan Standar Akuntansi
Internasional dan Pelaporan Keuangan Internasional kearah solusi berkualitas tinggi.
1. Harmonisasi
· Proses untuk meningkatkan kompabilitas (kesesuaian) praktik akuntansi
dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut
dapat beragam
· Tidak menggunakan pendekatan satu ukuran untuk semua
· Tetapi mengakomodasi beberapa perjanjian dan telah mengalami kemajuan
yang besar secara internasional dalam tahun-tahun terakhir
· Hamonisasi jauh lebih fleksibel dan terbuka
2. Standarisasi
· Penetapan sekelompok aturan yang kaku dan sempit
· Penerapan satu standar atau aturan tunggal dalam segala situasi
· Standarisasi tidak mengakomodasi perbedaan-perbedaan antarnegara
· Lebih sukar untuk diimpelemntasikan secara internasional
f. Standar Internasional Audit, jasa assurance dan jasa-jasa lain yang berhubungan.
g. Standar Internasional pada Kontrol Kualitas.
h. Kode Etik Intenasional.
i. Standar Edukasi Internasional.
j. Standar Akuntansi Sektor Publik Internasional.
Ada beberapa keuntungan utama dengan adanya standar yang diterima secara internasional
yaitu: