Anda di halaman 1dari 20

Oleh :

1. Danang Satriawan
2. Caesar Ganesha
3. Rina Nur Cahyani
4. Indrianti Styorini
5. Antonius Agung
MacNeals Argument
Dengan menguji sejarah akuntansi, MacNeal
menyimpulkan bahwa prinsip akuntansi saat ini adalah
perkembangan dari kondisi primitif yang masih memiliki
banyak masalah. Dia membagi akuntansi menjadi 3 fase :

Era Era Era


pertama kedua Ketiga
perhatian berfokus pada akuntansi atau book keeper yang
dibutuhkan pemilik atau manager bisnis.
Perusahaan yang membutuhkan jasa akuntan biasanya
merupakan perusahaan besar.
akuntansi digunakan sebagai penyedia informasi pada
manajer, pemilik, dan untuk penentuan biaya.
Perusahaan bisnis yang semakin berkembang, dan transaksi tidak
memiliki resiko sebesar era pertama.
Keadaan bisnis semakin stabil.
Dalam hal kredit, kreditor akan meminta pemilik perusahaan
untuk memberikan nilai kekayaan bersihnya dan berapa kredit
sebelumnya yang telah didapat.
Untuk memastikan bahwa laporan yang diberikan terpercaya,
kreditor akan memastikan bahwa mereka mempersiapkannya
menggunakan akuntan independen. Saat inilah akuntan publik
muncul.
Perusahaan tumbuh menjadi lebih besar dan terdapat banyak
perusahaan.
Manajer pemilik digantikan oleh posisi pemegang saham dan manajer
yang dipekerjakan.
Hampir semua bisnis utama perusahaan adalah badan usaha dengan
beberapa pemegang saham yang mengetahui sangat sedikt informasi
mengenai perusahaan, keculai apa yang dilaporakan pada merka pada
laporan keuangan.
Laporan keuangan eksternal yang dilaporkan pada pemegang saham
telah menjadi fungsi penting dalam akunatnsi hari ini. Adalah tidak benar
bahwa prinsip dasar akuntansi diformulasikan pada era pertama dan
kedua.
Lanjutan..
Chamber telah mempresentasikan proposal perbandingan mengenai exit
price yang dinamakan continuously contemporary accounting (CoCoA).
Chamber melihat perusahaan bisnis sebagai entitas yang telah
beradaptasi dan menggabungkan pembelian dan penjualan barang dan
jasa. Hal tersebut tergantung pada keputusan manager yang mengarah
pada tujuan pemilik. Pemilik menginginkan perusahaan menjadi
instrumen sesuai yang diharapkan, yang dapat memberikan pelayanan
barang dan jasa secara umum. Hal tersebut menyebabkan perubahan
pada kondisi perusahaan, untuk mencapai keberlangsungan hidup.
Dalam pasar, jumlah uang dari aset dan kewajiban dapat ditentukan
secara obyektif dengan membandingkannya dengan harga pasar, yaitu
harga jual dan harga beli. Harga beli atau current cost tidak
menunjukkan kapabilitas perusahaan untuk bersaing dalam pasar, yang
lebih tepat adalah dengan menggunakan harga jualnya. Harga jual
merupakan harga dari aset nonmoneter pada dasar likuidasi yang
disebut Chamber current cost equivalent. Pada akhir analisis dikatakan
bahwa kemampuan perusahan bertahan hidup tergantung pada jumlah
kas yang dapat diperoleh.
Sterling percaya bahwa ada satu metode yang paling baik
daripada yang lain untuk menentukan income. Dengan
menggunakan model yang sederhana, sebuah perdagangan
gandum (wheat trader) pada pasar persaingan sempurna
dengan level harga yang stabil. Ia menemukan metode yang
paling baik. Setuju pada definisi dari income sebagai
perbedaan antara modal pada dua poin waktu yang eksklusif
dari penambahan investasi dan distribusi terhadap owners.
Sebuah metode penilaian yang menghasilkan lebih banyak
informasi lebih bagus daripada yang menghasilkan sedikit
informasi. Isi informasi menunjukkan reliability dan relevance
dari informasi.
tetapi hambatan tetap ada karena sumber daya sifatnya
mahal dan langka.
Ekspetasi harga gandum di masa depan
Ekspetasi harga gandum di masa depan pada alternatif-
alternatif lain
Harga gandum saat ini
Harga gandum saat ini pada alternatif-alternatif lain
Harga menurut evaluasi akhir
Kuantitas gandum dan uang pada evaluasi akhir
Kuantitas saat ini
Steerling menyatakan bahwa penilaian metode pasar saat ini
:
1. Relevan untuk semua pengguna
2. Reliable
3. Berarti secara empiris
4. Additive
5. Konsisten sementara
6. Sebuah penilaian
7. Lebih informative
Additivity Allocation Objectivity
Reality
Financial Thomas Asersi James McKeown
position berargume yang tidak mengaplikasi model
n bahwa dapat Chamber
saat ini dari diperbaiki
laporan menggunakan analisis
perusahaan keuangan tidak
berkaitan statistik dimana
dapat dapat
dengan dialokasika dibuat, metode digunakan
pilihan n secara karena untuk menentukan
adaptive bebas. setiap exit price yang lebih
model objektif daripada
menunjuk metode menurut
kan saat GAAP.
ini, harga
pasar yang
Fungsi signifikan dari akuntansi adalah mengukur keuntungan
perusahaan dalam periode yang diberikan yang dipahami sebagai
ekeftivitas kinerja aktual dari perusahaan dalam memanfaatkan sumber
daya yang dipercayakan kepadanya

Bell berpendapat profit concept berarti pengukuran kinerja dalam hal apa
yang pada awalnya ditujukan. Hanya sesudah rencana yang diharapakan
dievaluasi dalam hal keuntungan, kita bisa melanjutkan ke tahap
selanjunya untuk memutuskan apakah rencana seharusnya diubah atau
tidak. profit concept Chamber adalah rencana selalu harus
memaksimalkan cash equivalent dari aset bersih melalui periode jangka
pendek berturut- turut.
Dalam menjawab 5 pertanyaan yang penganut akuntansi tradisional ajukan, wetson
sampai pada kesimpulan yang sama bahwa exit price accounting tidak menawarkan
informasi keuntungan yang berguna. Untuk perusahaan manufaktur atau jasa, dia
mengatakan investor dan manajemen ingin mengetahui jawaban untuk 5 pertanyaan
berikut:
1. Seberapa baikkah perusahaan pada akhir tahun dibandingkan awal tahun? exit price
accounting memberikan informasi relevan jika perusahaan bersungguh-sungguh
berencana untuk melikuidasi asetnya
2. Bagaimana perusahaan mencapainya? Apa yang dilakukan oleh manajemen, bagaimana
mereka melakukannya, apa aspek yang signifikan dari kinerja? menggunakan exit price
sama sekali tidak membantu. Karena sediaan yang disajikan kembali pada exit price,
tidak ada gross profit yang berarti
3. Bagaimana kinerja perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain? sistem exit price
memberikan sedikit bantuan karena data perbandingan yang penting terdapat dalam
bagian perubahan harga.
4. Bagaimana perusahaan akan lakukan di masa depan?
5. Bagaimana ini semua akan mempengaruhi hasil para investor? exit price accounting
menawarkan sedikit bantuan.
Adam Smith membuat perbedaan antara value in use dan value in
exchange. Baik pendukung historical dan current cost menuduh
pendukung exit price mengabaikan konsep value in use. Former percaya
bahwa nilai disajikan pada biaya akusisi, selanjutnya current cost.

Solomon berpendapat bahwa nilai kepada pemilik atau perusahaan


adalah perspektif yang relevan. Aset yang bukan untuk dijual harus
bernilai lebih untuk pemiliknya daripada exit price. Jika tidak, aset akan
dijual. Menurut Solomons, kegagalan untuk mengakui bahwa aset yang
tidak untuk dijual secara langsung menyebabkan pemiliknya menderita
jika exit price turun, kecuali penurunan ini dikaitkan dengan harapannya
adalah masalah yang serius dalam teori Chambers. Contohnya, pada
nonmarketable fixed assets
Para pendukung exit price menyatakan bahwa pengukuran akuntansi,
jika pengukuran ingin bersifat objektif, harus hanya berdasarkan kejadian
masa lampau dan saat ini. Perhitungan antisipatif tidak dapat
ditambahkan bersama-sama dengan figure saat ini. Bagaimanapun
kritikus menunjukkan bahwa Chambers current cash equivalent of assets
ditentukan pada asumsi dari likuidasi bertahap dan teratur.

Jika itu terjadi, sesuatu tentang masa depan diasumsikan ketika current
cash and equivalent dicatat pada tanggal neraca. Realizable value untuk
aset yang yang harus dijual langsung dalam likuidasi paksa mungkin
menyimpang jauh dari likuidasi yang bertahap. Jika pada kenyataannya,
antisipasi tidak dapat dihindari dalam memastikan current cash
equivalent, model exit price melanggar prinsip dari exclusion of
anticipatory calculations.
Chamber menyatakan bahwa liabilitas harus memiliki kekuatan hukum,
tetapi dalam Concept 3 FASB termasuk obligasi yang equitable dan
constructive. Dia juga berpendapat bahwa bond payable seharusnya
disajikan pada face value daripada market value. Hal ini menyebabkan
perlakuan yang tidak konsisten karena bonds sebagai aset disajikan pada
market value. Sebagai pembelaan, Chambers menyatakan bahwa pada
waktu tertentu, terlepas harga pasar, perusahaan berutang pada
pemegang obligasi pada jumlah kontrak obligasi. Oleh karena itu, jumlah
kontrak relevan dalam menilai posisi keuangan saat ini.

Anda mungkin juga menyukai