Oleh Kelompok 1:
Jurusan Akuntansi
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul SA 560 “Peristiwa Kemudian” ini dengan lancar.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Auditing 2.
Makalah ini ditulis dengan berbagai sumber dan referensi. Makalah ini
disusun oleh penulis dengan berbagai rintangan, baik dari faktor internal maupun
faktor eksternal. Namun dengan pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah
ini dapat diselesaikan penulis. Tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada
rekan-rekan yang telah mendukung sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Dengan adanya makalah ini, besar harapan penulis bahwa makalah ini
dapat memberi manfaat bagi kita semua. Penulis menyadari bahwa ada banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini. Untuk itu, penulis senantiasa terbuka
terhadap kritik dan saran yang membangun dari pembaca sehingga bisa menjadi
lebih baik lagi di masa mendatang.
Penulis
2
DAFTAR ISI
halaman
KATA PENGANTAR ..................................................................................... 2
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Jika semua unsur laporan keuangan telah selesai diaudit, auditor telah
sampai pada tahap akhir auditnya. Sebelum ia meninggalkan perusahaan klien, ia
harus mereview kertas kerja yang telah dibuatnya dengan cara
membandingkannya dengan kuesioner pengendalian intern, program pengujian
kepatuhan, dan program pengujian substantif, untuk memperoleh keyakinan
bahwa semua informasi yang diperlukannya sebagai dasar penyusunan laporan
audit telah terkumpul seluruhnya.
1.3 Tujuan
4
3. Mengetahui tinjauan umum peristiwa kemudian.
4. Mengetahui bagaimana prosedur audit untuk peristiwa kemudian.
5. Mengetahui apa saja peristiwa kemudian sampai tanggal laporan auditor.
5
BAB 2
PEMBAHASAN
6
penyesuian/adjustment atau pengungkapan disclosure telah di tunjukan
dengan benar dalam laporan keuangan, sesuai dengan kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku.
2. Menanggapi dengan tepat fakta yang di ketahui auditor sesudah tanggal
laporan auditor yang jika diketahui sbelumnya dapat menyebabkan auditor
mengubah (amend) laporan auditornya.
A B C D
7
2.4 Prosedur Audit Untuk Peristiwa Kemudian
8
o Mendiskusikan hal tersebut dengan manajemen dan TCWG
o Menentukan apakah laporan keuangan harus diubah, dan jika demikian
o Menanyakan bagaimana manajemen akan menangani hal ini dalam
laporan keuangan
d. ISA 560.11: Jika manajemen mengubah laporan keuangan, auditor wajib:
- Melaksanakan prosedur audit yang diperlukan dalam situasi tersebut,
- Jika ketentuan perundang-undangan tidak melarang manajemen
mengubah laporan keuangan.
e. ISA 560.16: Auditor wajib mencamtumkan dalam laporan auditor yang
baru suatu Emphasis of Matter paragraph atau Other Matter(s) paragraph
yang menunjukkepada suatu catatan atas laporan keuangan yang
membahas secara lebih ekstensif alasan perubahan terhadap laporan
keuangan dan laporan auditor yang diterbitkan sebelumnya
f. ISA 560.17: Jika manajemen tidak mengambil langkah-langkah yang
diperlukan untuk memastikan bahwa penerima laporan keuangan
diinformasikan mengenai situasi yang dihadapi dan tidak mengubah
laporan keuangan terdahulu yang menurut auditor perlu diubah, auditor
wajib memberi tahu manajemen dan TCWG (kecuali jika semua TCWG
terlibat dalam pengelolaan entitas), bahwa auditor berupaya mencegah
(pihak lain) di kemudian hari mengandalkan laporan auditornya. Jika
sesudah diberitahukan, manajemen dan TCWG tidak mengambil langkah-
langkah yang diperlukan, auditor wajib mengambil tindakan yang tepat
untuk mencegah (pihak lain) mengandalkan laporan auditornya.
9
d) Perjanjian untuk penggabungan atau pembubaran usaha
e) Penyitaan aset oleh lembaga keuangan penegak hukum, atau hancur
karena bencana.
f) Litigasi, tuntutan hukum lainnya, dan berbagai contingencies.
g) Setiap peristiwa yang sudah atau sangat mungkin akan terjadi yang
menimbulkan keraguan mengenai asumsi kesinambungan usaha (going
concern assumption) atau keraguan terhadap penggunaan kebijakan
akuntansi lainnya Setiap peristiwa yang relevan untuk mengukur suatu
estimasi atau penyisihan (provisions) dalam laporan keuangan.
h) Setiap peristiwa yang relevan dengan recoverabilityof assets (contoh:
piutang dapat ditagih, persediaan dapat dijual, nilai aset tidak berwujud
masih bisa dipertahankan, dan seterusnya).
10
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
12