Anda di halaman 1dari 16

“PERTIMBANGAN ATAS PERATURAN PERUNDANG–

UNDANGAN DALAM AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN”

Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Auditing 2 yang di ampu


oleh Bapak Dr. H. Ishak Awaluddin, SE., M.Si.,Ak.,CA.,ACPA

Di susun Oleh : Kelompok 6

1. Hernina Mpolo [B1C119107]

2. Jamia Nugrah [B1C119115]

3. Lin Wisly Jipu [B1C119124]

4. Moh. iksan [B1C119125]

5. Muhammad Sandi [B1C119127]

6. Qonita Hafidzah [B1C119128]

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

i
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya sehingga penyusunan makalah “STANDAR AUDIT
250”’ telah dapat diselesaikan dengan waktu yang telah ditentukan. Tidak lupa
kami menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
memberikan banyak bimbingan serta masukan yang bermanfaat dalam proses
penyusunan makalah ini.

Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca tentang Auditing 2. Sebelumnya
kami meminta maaf bilamana terdapat kesalahan kata atau kalimat yang kurang
berkenan. Kami juga sangat mengharapkan masukan, kritikan serta saran dari
semua pihak agar makalah ini bisa menjadi lebih sempurna.

Kendari, Desember 2021

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. LATAR BELAKANG MASALAH.............................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................1
C. TUJUAN MASALAH..................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Ruang Lingkup..............................................................................................3
B. Dampak Peraturan Perundang–undangan.....................................................3
C. Tanggung Jawab untuk Mematuhi Peraturan Perundang–undangan............4
D. Prosedur Audit pada Saat Ketidakpatuhan Teridentifikasi atau Diduga
Terjadi..................................................................................................................6
E. Pelaporan atas Ketidakpatuhan yang Diindentifikasi atau Diduga Terjadi. .6
F. Dokumentasi.................................................................................................7
G. Materi Penerapan dan Penjelasan Lain Tanggung Jawab untuk Mematuhi
Peraturan Perundang–undangan...........................................................................8
H. Pertimbangan Auditor atas Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang–
undangan..............................................................................................................8
I. Pelaporan atas Ketidakpatuhan yang Diidentifikasi atau Diduga Terjadi....8
J. Dokumentasi.................................................................................................9
BAB III Penutup....................................................................................................10
A. Kesimpulan.................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Standar Audit ini mengatur tentang tanggung jawab auditor untuk
mempertimbangkan peraturan perundang–undangan dalam audit atas laporan
keuangan. SA ini tidak berlaku bagi perikatan ansurans lain yang didalamnya
auditor secara spesifik ditugaskan untuk melakukan pengujian dan pelaporan
secara terpisah terhadap peraturan perundang–undangan tertentu. SA ini
berlaku efektif untuk audit laporan keuangan periode yang dimulai pada atau
setelah tanggal (i) 1 Januari 2013 (untuk emiten), atau (ii) 1 Januari 2014 (untuk
entitas selain emiten).

Dampak peraturan perundang–undangan terhadap laporan keuangan sangat


bervariasi. Peraturan perundang–undangan tersebut bersifat mengikat dan
merupakan kerangka peraturan perundang–undangan bagi suatu entitas.
Ketentuan dalam beberapa perundang– undangan berdampak langsung terhdap
laporan keuangan yang menetukan jumlah pengungkapan yang dilaporkan
dalam laporan keuangan entitas. Peraturan perundang– undangan lain
merupakan peraturan yang harus dipatuhioleh manajemen atau menetapkan
ketentuan yang mengatur entitas dalam menjalankan bisnisnya. Namun tidak
berdampak langsung terhadap laporan keuangan suatu entitas. Ketidakpatuhan
terhadap peraturan perundang – undangan dapat mengakibatkan denda, letigasi,
atau konsekuensi lain bagi entitas yang dapat menimbulkan dampak material
terhadap laporan keuangan.

B. RUMUSAN MASALAH
Dari uraian latar belakang di atas yang menjadi rumusan masalah adalah “
bagaimana standar audit 250 berjalan dengan baik?”

1
C. TUJUAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah maka tujuan yang ingin
dicapai dari penulisan ini adalah “untuk mengetahui bagaimana standar audit 250
dapat berjalan dengan baik dalam manajemen”.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ruang Lingkup
Standar Audit ini mengatur tentang tanggung jawab auditor untuk
mempertimbangkan peraturan perundang–undangan dalam audit atas laporan
keuangan. SA ini tidak berlaku bagi perikatan ansurans lain yang didalamnya
auditor secara spesifik ditugaskan untuk melakukan pengujian dan pelaporan
secara terpisah terhadap peraturan perundang–undangan tertentu.

SA ini berlaku efektif untuk audit laporan keuangan periode yang dimulai
pada atau setelah tanggal (i) 1 Januari 2013 (untuk emiten), atau (ii) 1 Januari
2014 (untuk entitas selain emiten).

B. Dampak Peraturan Perundang–undangan


Dampak peraturan perundang–undangan terhadap laporan keuangan sangat
bervariasi. Peraturan perundang–undangan tersebut bersifat mengikat dan
merupakan kerangka peraturan perundang–undangan bagi suatu entitas.
Ketentuan dalam beberapa perundang–undangan berdampak langsung terhdap
laporan keuangan yang menetukan jumlah pengungkapan yang dilaporkan dalam
laporan keuangan entitas. Peraturan perundang–undangan lain merupakan
peraturan yang harus dipatuhioleh manajemen atau menetapkan ketentuan yang
mengatur entitas dalam menjalankan bisnisnya. Namun tidak berdampak
langsung terhadap laporan keuangan suatu entitas. Ketidakpatuhan terhadap
peraturan perundang – undangan dapat mengakibatkan denda, letigasi, atau
konsekuensi lain bagi entitas yang dapat menimbulkan dampak material terhadap
laporan keuangan.

3
C. Tanggung Jawab untuk Mematuhi Peraturan Perundang–
undangan
Adalah merupakan tanggung jawab manajemen, dengan pengawasan dari pihak
yang bertanggung jawab atas tata kelola, untuk memastikan bahwa operasi entitas
dijalankan berdasarkan ketentuan peraturan perundang–undangan, termasuk
kepatuhan terhadap ketentuan dalam peraturan perundang–undangan yang
menetukan julah dan pengungkapan yang harus dilaporkan dalam laporan
keuangan suatu entitas.

Tanggung Jawab Auditor


Auditor bertanggung jawab untuk memperoleh keyakinan memadai bahwa
laporan keuangan, secara keseluruhan bebas dari kesalahan penyajian material,
baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melaksanakan
audit laporan keuangan, auditor juga harus mempertimbangkan kerangka
peraturan perundang–undangan yang berlaku.

Dalam konteks dengan peraturan perundang–undangan, sebagai akibat


keterbatasan bawaan ini dampak potensial pada kemampuan auditor untuk
mendeteksi kesalahan penyajian material adalah lebih besar, yang disebabkan
beberapa alas an berikut :

 Ada banyak peraturan perundang–undangan, yang secara prinsip


berhubungan dengan aspek operasi sebuah entitas,yang umumnya tidak
berdampak terhadap laporan keuangan dan tidak dicakup oleh system
informasi entitas yang terkait dengan pelaporan keuangan.

 Ketidakpatuhan dapat melibatkan perilaku yang secara sengaja dirancang


untuk menyembunyikan ketidakpatuhan tersebut.

4
 Keputusan apakah suatu tindakan merupakan ketidakpatuhan pada
akhirnya merupakan sebuah hal yang harus diputuskan secara hukum oleh
pengadilan.

SA ini membedakan tanggung jawab auditor dalam kaitannya dengan


kepatuhan terhadap dua kategori peraturan perundang–undangan yang
berbeda dibawah ini :

1. Ketentuan peraturan perundang–undangan yang secara umum


berdampak langsung dalam menentukan jumlah dan pengungkapan
material dalam laporan keuangan

2. Peraturan perundang–undangan lain yang tidak mempunyai dampak


langsung terhadap penentuan jumlah dan pengungkapan dalam laporan
keuangan, namun kepatuhannya merupakan bagian penting bagi aspek
kegiatan operasi bisnis, bagi kemampuan entitas untuk melanjutkan
usahanya, atau untuk menghindari terjadinya sanksi berat.

1. Definisi

Untuk keperluan SA ini, istilah berikut memiliki arti seperti yang tertera
dibawah ini :

Kepatuhan : Tindakan penghilang atau tindakan kejahatan oleh entitas,


disengaja atau tidak disengaja yang bertentangan dengan peraturan
perundang–undangan yang berlaku. Ketidakpatuhan tidak termasuk
kesalahan pribadi.

2. Ketentuan

Auditor harus melaksanakan prosedur audit berikut ini untuk membantu


dalam menemukan kejadian atas ketidakpatuhan terhadap peraturan

5
perundang-undangan lain yang dapat berdampak material terhadap
laporan keuangan.

a) Meminta keterangan kepada manajemen dan, apabila relevan,


pihak-pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, mengenai
tingkat kepatuhan entitas terhadap peraturan perundang-
undangan tersebut: dan

b) Menginspeksi korespondensi, jika ada, dengan pihak berwenang


yang menerbitkan izin atau peraturan. Selama proses audit,
auditor harus tetap waspada terhadap adanya kemungkinan
hahwa melalui penerapan prosedur audit lain, ketidakpatuhan
terhadap peraturan perundang–undangan yang terjadi atau
diduga terjadi dapat menjadi perhatian auditor.

D. Prosedur Audit pada Saat Ketidakpatuhan Teridentifikasi atau


Diduga Terjadi

Jika auditor menduga kemungkinan terjadi ketidakpatuhan, maka auditor harus


membahas hal tersebut dengan manajemen dan jika relevan dengan pihak–pihak
yang bertanggung jawab atas tata kelola. Jika manajemen, atau jika relevan pihak-
pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola tidak dapat memberikan informasi
memadai yang mendukung kepatuhan entitas terhadap peraturan perundang –
undangan dan dalam pertimbangan auditor dampak ketidakpatuhan tersebut
material terhadap laporan keuangan, maka auditor harus mempertimbangkan
keputusan untuk memperoleh advis hukum.

6
E. Pelaporan atas Ketidakpatuhan yang Diindentifikasi atau Diduga
Terjadi
Pelaporan Ketidakpatuhan Kepada Pihak–pihak yang Bertanggungjawab
atas Tata Kelola Kecuali jika semua pihak yang bertanggung jawab atas tata
kelola ikut terlibat dalam manajemen entitas, dan oleh karena itu mereka
menyadari permasalahan yang terkait dengan ketidakpatuhan yang terjadi atau
diduga terjadi yang sudah dikomunikasikan oleh auditor, maka auditor harus
mengomunikasikan kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola
permasalahan yang berkaitan dengan ketidakpatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan yang ditemukan auditor selama pelaksanaan audit, kecuali
jika permasalahan tersebut secara jelas tidak penting.
Apabila berdasarkan pertimbangan auditor, ketidakpatuhan seperti yang
disebutkan diatas dilakukan secara sengaja dan bersifat material, maka auditor
harus mengomunikasikan dengan segera hal tersebut kepada pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola.

Pelaporan Ketidakpatuhan Dalam Laporan Auditor atas Laporan Keuangan

Jika auditor dihalangi oleh manajemen atau pihak yang bertanggung jawab
atas tata kelola untuk memperoleh bukti audit cukup dan tepat untuk
mengevaluasi apakah ketidakpatuhan yang mungkin berdampak material terhadap
laporan keuangn telah atau kemungkinan telah terjadi maka auditor arus
menyatakan opini wajar dengan pengecualian atau pernyataan tidak memberikan
opini atas laporan keuangan.

Pelaporan Ketidakpatuhan Kepada Otiritas Badan Pengatur dan Penegak


Hukum

Jika auditor mengidentifikasi atau menduga adanya ketidakpatuhan terhadap


peraturan perundang-undangan, auditor harus menentukan apakah ia mempunyai

7
tanggung jawab untuk melaporkan ketidakpatuhan yang diidentifikasi atau diduga
terjadi tersebut kepada pihak di luar entitas.

F. Dokumentasi
Auditor harus memasukkan kedalam dokumentasi auditnya ketidakpatuhan
terhadap peraturan perundang – undangan yang diidentifikasi atau diduga terjadi
dan hasil diskusinya dengan manajemen, dan jika relevan pihak yang bertanggung
jawab atas tata kelola, serta pihak lain diluar entitas.

G. Materi Penerapan dan Penjelasan Lain Tanggung Jawab untuk


Mematuhi Peraturan Perundang–undangan
Adalah merupakan tanggung jawab manajemen, dengan pengawasan dari
pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, untuk memastikan bahwa operasi
entitas dilakukan berdasarkan ketentuan perundang–undangan. Peraturan
perundang – undangan dapat mempengaruhi laporan keuangan entitas dalam
berbagai cara.
Tanggung Jawab Auditor
Sesuai dengan ketentuan statute tertentu, auditor secara spesifik diharuskan
untuk melaporkan, sebagai bagian dari audit atas laporan keuangan, apakah entitas
mematuhi ketentuan tertentu dari perundang–undangan. Lebih jauh lagi, jika ada
ketentuan pelaporan statute spesifik, maka perencaanaan audit perlu memasukkan
pengujian yang tepa tatas kepatuhan terhadap ketentuan perundang–undangan.

8
H. Pertimbangan Auditor atas Kepatuhan terhadap Peraturan
Perundang–undangan

 Indikasi adanya ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan

 Hal yang relevan terhadap evaluasi auditor

 Prosedur audit

 Mengevaluasi implikasi ketidakpatuhan

I. Pelaporan atas Ketidakpatuhan yang Diidentifikasi atau Diduga


Terjadi
Pelaporan Ketidakpatuhan Kepada Otoritas Badan Pengatur dan Penegak
Hukum

Tanggung jawab professional seoang auditor untuk menjaga kerahasiaan


informasi klien untuk mencegah pelaporan atas ketidakpatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan yang diidentifikasi atau diduga terjadi kepada pihak di luar
entitas.

Pertimbangan Spesifik untuk Entitas Sektor Publik

Seorang auditor publik biasanya diwajibkan untuk melaporkan hal-hal tentang


ketidakpatuhan kepada badan pembuat undang-undang atau instansi pemerintahan
lain atau melaporkan ketidakpatuhan tersebut dalam laporan auditor.

J. Dokumentasi
Sebagai contoh, dokumentasi atas temuan auditor tentang ketidakpatuhan atau
dugaan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang–undangan mencakup :

9
 Fotocopy catatan atau dokumen.

 Risalah pembahasan yang dilakukan dengan manajemen, pihak yang


bertanggung
.

10
BAB III
Penutup

A. Kesimpulan

Standar audit 250 memuat tentang pertimbangan atas peraturan perundang-


undangan dalam audit atas laporan keuangan. SA ini mengatur tentang tanggung
jawab auditori untuk mempertimbangkan peraturan perundang-undangan dalam
audit atas laporan keuangan. SA ini tidak berlaku bagi perikatan assurance lain
yang didalamnya auditor secara spesifik ditugaskan untuk melakukan pengujian
dan pelaporan secara terpisah terhadap kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan tertentu.

11
DAFTAR PUSTAKA

Marlina, f. (n.d.). Standar audit 250 pertimbangan ats peraturan perundang-


undangan dalam audit atas laporan keuangan 1. Ruang lingkup stan.
Retrieved desember 08, 2021, from pdfcoffee.com:
https://pdfcoffee.com/standar-audit-250--pdf-free.html

12

Anda mungkin juga menyukai