Anda di halaman 1dari 30

KAS &

LAPORAN ARUS KAS

Dr.M. Dawud Arif Khan, S.E., M.Si., Ak., CPA


Cash & Cash Equivalent
 Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening
giro (demand deposits).
 Sedangkan setara kas (cash equivalent) adalah investasi
yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang
dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang
dapat ditentukan dan memiliki risiko perubahan nilai
yang tidak signifikan.
 Untuk memenuhi persyaratan setara kas, suatu
investasi arus segera dapat diubah menjadi kas dalam
jumlah yang telah diketahui tanpa menghadapi risiko
perubahan nilai yang signifikan. Karenanya, suatu
investasi pada umumnya memenuhi syarat sebagai
setara kas hanya jika segera akan jatuh tempo dalam
waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya.
Restricted Cash &
Bank Overdraft
Restricted cash, when material in amount:
 Segregate restricted cash from “regular” cash

 Identify current or non current assets

Expl: for expansion, retirement of long-term debt

Bank Overdraft: When a company writes a check for


more than the amount in its cash account
 Generally reported as a current liability

 Offset against cash account only when available


cash is present in another account in the same
bank on which the overdraft occurred
Summary of Cash-Related Items
STATEMENT OF CASH FLOWS
 Primary Purpose of Statement of Cash Flows:
To provide relevant information about the
cash receipts and cash payments of an
enterprise during a period.
 The statement provides answers to the
following questions:
 Where did the cash come from?
 What was the cash used for?
 What was the change in the cash balance?
Manfaat Laporan Arus Kas
 Memberikan informasi yang memungkinkan untuk mengevaluasi
perubahan dalam aktiva bersih dan struktur keuangan perusahaan;
 Memberikan informasi kemampuan perusahaan untuk
mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas menghadapi perubahan
dan peluang usaha;
 Menilai kemampuan dalam menghasilkan kas yang memungkinkan
untuk mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan
nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flows)
berbagai perusahaan;
 Memprediksi besarnya arus kas operasi masa mendatang
 Meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai
perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan
perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa
yang sama;
 Memberi indikator jumlah, waktu, dan kepastian arus kas masa
depan; dan
 Meneliti kecermatan transaksi arus kas masa depan yang telah
dibuat sebelumnya dan dalam menentukan hubungan antara
profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga.
Content and Classification

Operating Investing Financing

Cash inflows Cash inflows Cash inflows


and outflows and outflows and outflows
from from non- from non-
operations. current assets. current
liabilities and
equity.

Statement helps users evaluate liquidity, solvency, and


financial flexibility.
OPERATING ACTIVITIES
Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah:
 Penerimaan kas dari penjualan barang dan pemberian jasa;
 Penerimaan kas dari royalti, fees, komisi dan pendapatan lain;
 Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa;
 Pembayaran kas kepada dan untuk kepentingan karyawan;
 Penerimaan dan pembayaran kas oleh entitas asuransi
sehubungan dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat polis
lain;
 Pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak
penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus
sebagai bagian dari aktifitas pendanaan dan investasi ; dan
 Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang dimiliki untuk
tujuan diperdagangkan atau diperjualbelikan (dealing).
Direct VS Indirect Method
Pelaporan arus kas dari aktivitas operasi dengan
menggunakan salah satu dari metode berikut:
 Metode langsung; dengan metode ini kelompok utama dari
penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan;
 Metode tidak langsung; dengan metode ini laba atau rugi neto
disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi
nonkas, penangguhan atau akrual dari penerimaan atau
pembayaran kas untuk operasi di masa lalu dan masa depan,
dan unsur penghasilan atau beban yang terkait dengan arus kas
investasi atau pendanaan.

Namun entitas disarankan untuk menggunakan metode langsung,


Karena metode ini menghasilkan informasi yang berguna dalam
mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan oleh
metode tidak langsung
INVESTING ACTIVITIES
Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah:

 Pembayaran kas untuk membeli asset tetap dan asset jangka


panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan
asset tetap yang dibangun sendiri;
 Penerimaan kas dari penjualan asset tetap dan asset jangka panjang
lain ;
 Pembayaran kas untuk membeli instrumen utang atau instrumen
ekuitas entitas lain dan kepemilikan dalam ventura bersama;
 Penerimaan kas dari penjualan instrumen utang dan instrumen
ekuitas entitas lain dan kepemilikan ventura bersama;
 Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain (selain
uang muka dan kredit yang diberikan oleh lembaga keuangan);
 Penerimaan kas dari pelunasan uang muka pinjaman yang diberikan
kepada pihak lain (selain uang muka dan kredit yg diberikan oleh
lembaga keuangan);
 Pembayaran kas sehubungan dengan kontrak future, forward, opsi
dan swap, kecuali jika kontrak dimiliki untuk diperdagangkan atau
diperjualbelikan, atau jika pembayaran tersebut diklasifikasikan
sebgai aktivitas pendanaan; dan
FINANCING ACTIVITIES
Beberapa contoh arus kas dari aktivitas pendanaan:
 Penerimaan kas dari penerbitan saham atau
instrumen modal lain;
 Pembayaran kas kepada pemilik untuk menarik atau
menebus saham entitas ;
 Penerimaan kas dari penerbitan obligasi, pinjaman,
wesel, hipotek, dan pinjaman jangka pendek dan
jangka panjang lain;
 Pelunasan pinjaman;
 Pembayaran kas oleh lesse untuk mengurangi saldo
liabilitas yang berkaitan dengan sewa pembiayaan
BEBERAPA FORMULASI UNTUK
PENGHITUNGAN
 End A/R = Beg A/R + Credit Sales – Collection
 Receive from Customer = Beg A/R – End A/R + Credit Sales
 End A/P = Beg A/P + Credit Purchase – Payment
 Payment for Invent. = Beg A/P – End A/P + Credit Purchase
 C O G S = Beg Inv + Purchase – End Inv
 End Prepayment = Beg Prepay + Payment – Exp
 End Accrued Exp = Beg Accrued Exp + Exp – Payment
 Exp Payment = End Prepay - Beg Prepay + Beg Accrued Exp –
End Accrued Exp + Expenses
ILLUSTRATION:

Cost of Goods Sold and Cash Paid for Inventory:


Ending inventory Rp 75.000
+ Cost of goods sold 80.000
= Rp155.000
– Beginning inventory 85.000
= Purchase Rp 70.000
+ Beginning A/P 40.000
= Rp110.000
– Ending A/P 50.000
= Cash paid for Inventory Rp 60.000
ILLUSTRATION:
Sales and Cash Collected from Customers:
Beginning accounts receivable Rp 40.000
+ Sales 150.000
= Cash available for collection Rp190.000
– Ending accounts receivable 60.000
= Cash Collected from Customers Rp130.000

Wages Expense and Cash Paid for Wages:


Beginning wages payable Rp 7.000
+ Wages expense 25.000
= Total obligation to employee Rp 32.000
– Ending wages payable 10.000
= Cash paid for wages Rp 22.000
Comprehensive
Statement
of Cash Flows
AKUNTANSI PIUTANG
FINANCIAL INSTRUMENT
 PSAK 50 /2006 paragraf 7: Instrumen keuangan adalah setiap
kontrak yang menambah nilai aset keuangan entitas dan
kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain
 Aset keuangan adalah setiap aset yang berbentuk:
 Kas
 Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh entitas lain
 Hak kontraktual
 Untuk keuangan lainnya dari entitas lain atau
 Untuk mempertukarkan aset keuangan atau kewajiban keuangan
dengan entitas lain dengan kondisi yang berpotensi menguntungkan
entitas tersebut
 Kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan
menggunakan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh entitas dan
merupakan :
 Non-derivatif
 Derivatif yang akan atau mungkin diselesaikan selain dengan
mempertukarkan sejumlah tertentu kas atau aset keuangan lain dengan
sejumlah tertentu instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas.
PENGERTIAN PIUTANG
 PSAK 55 / 2006 paragraf 8: salah satu jenis dari aset
keuangan adalah pinjaman yang diberikan dan piutang, yaitu
aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau
telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif
 Dikecualikan dari piutang:
 Pinjaman yang diberikan dan piutang yang dimaksudkan oleh
entitas untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan
dalam kelompok diperdagangkan, serta pinjaman yang diberikan
dan piutang yang pada saat pengakuan awal oleh entitas
ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi;
 Pinjaman yang diberikan dan piutang yang pada saat pengakuan
awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau
 Pinjaman yang diberikan dan piutang dalam hal pemilik mungkin
tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial
kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang
diberikan dan piutang, dan diklasifikasikan dalam kelompok
tersedia untuk dijual.
TYPES OF RECEIVABLES
 Trade Receivables (Piutang Usaha/Dagang), biasanya bersumber dari
aktivitas normal perusahaan, yakni penjualan barang atau jasa secara
kredit kepada para pelanggan
 Notes receivables, piutang usaha yang diperkuat dengan janji tertulis
untuk membayar
 Non Trade Receivables, meliputi seluruh jenis piutang lainnya, timbul
dari berbagai transaksi, seperti:
 Penjualan sekuritas atau benda lain selain persediaan;
 Uang muka kepada pemegang saham, para direktur, pejabat, karyawan,
dan perusahaan afiliasi;
 Setoran atau deposito kepada kreditor, perusahaan umum (perum), dan
instansi-instansi lain;
 Pembayaran di muka atas pembelian;
 Panjar untuk menjamin pelaksanaan kontrak;
 Tuntutan atas kerugian atau kerusakan;
 Tuntutan atas rabat dan restitusi pajak;
 Harga saham yang masih harus ditagih; dan
 Piutang dividen dan bunga.
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
 Piutang usaha dicatat bersamaan dengan
saat pengakuan pendapatan
 Nilai yang dicatat sebesar nilai penjualan
kredit (metode gross) atau sebesar nilai
penjualan dikurangi diskon penjualan
(metode net)
 Pada setiap akhir periode entitas membuat
estimasi mengenai jumlah piutang yang
diestimasikan tak tertagih
Trade Discount & Sales Discount
 Trade discount atau rabat adalah potongan yang
diberikan berkaitan dengan volume transaksi. Nilai
piutang dan penjualan senantiasa dicatat pada
jumlah setelah dikurangi potongan ini

 Sales Discount adalah potongan yang diberikan


berkaitan dengan pembayaran yang lebih cepat dari
batas waktu yang ditentukan. (misal: 2/10, n/30
artinya jangka waktu piutang adalah 30 hari, bila
dibayar dalam 10 hari, diberikan potongan 2%)
 Nilai piutang dan penjualan dapat dicatat sebelum
(gross) atau setelah dikurangi potongan ini (net).
PENGUKURAN DAN PENYAJIAN
 PSAK 55 / 2006 Paragraf 14: Entitas mengakui aset
keuangan atau kewajiban keuangan pada neraca, jika
dan hanya jika, entitas tersebut menjadi salah satu
pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen
tersebut.
 Paragraf 43: Pada saat pengakuan awal aset keuangan
atau kewajiban keuangan, entitas mengukur pada nilai
wajarnya.
 Paragraf 46: Entitas mengukur aset keuangan,
termasuk derivatif yang diakui sebagai aset, pada nilai
wajarnya, tanpa harus dikurangi biaya transaksi yang
mungkin timbul saat penjualan, atau pelepasan lain
PENGECUALIAN DARI FAIR VALUE
 Pinjaman yang diberikan dan piutang, yang diukur pada biaya
perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif;
 Investasi dimiliki hingga jatuh tempo, yang diukur pada biaya
perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif;
 Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi
harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara
handal, serta derivatif yang terkait dengan dan diselesaikan
melalui penyerahan instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi
harga di pasar aktif tersebut, diukur pada biaya perolehan.
 Aset keuangan yang ditetapkan sebagai item yang dilindung nilai
menggunakan pengukuran berdasarkan ketentuan akuntansi
lindung nilai.
 Seluruh aset keuangan, kecuali yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi, dievaluasi penurunan nilainya sesuai
ketentuan yang berlaku.
Valuation of Accounts Receivable
Acc. Receivable presented at Cash Realizable Value
(Acc. Receivable minus Uncollectible Accounts)

Methods of Accounting for Uncollectible Accounts

Direct Write-Off Allowance Method


Theoretically undesirable: Losses are Estimated:
No matching Percentage-of-sales
Receivable not stated at cash Percentage-of-receivables
realizable value
IFRS requires when material in
Not IFRS when material in amount
amount
Uncollectible Accounts Receivable

Emphasis on
the Income
Statement

Emphasis on
the Statement
of Financial
Position
Uncollectible Accounts Receivable
Percentage-of-Sales Approach

Illustration: Mulia Company estimates from past experience that


about 1% of credit sales become uncollectible. If net credit sales are
Rp800,000 in 2011, it records bad debt expense as follows.

Bad Debt Expense 8,000


Allowance for Doubtful Accounts 8,000
Uncollectible Accounts Receivable
Jurnal yang
dibuat
apabila
terdapat
saldo kredit
$800 akun
Penyisihan
piutang tak
tertagih
sebelum
adjustment?

Bad Debt Expense ($37,650 – $800) 36,850


Allowance for Doubtful Accounts 36,850
Impairment Evaluation Process

Companies assess their receivables for impairment each reporting period.


Possible loss events are:

1. Significant financial problems of the customer.

2. Payment defaults.

3. Renegotiation of terms of the receivable due to financial difficulty of the


customer.

4. Decrease in estimated future cash flows from a group of receivables


since initial recognition, although the decrease cannot yet be identified
with individual assets in the group.
Impairment Evaluation Process (2)
A receivable is considered impaired when a loss event indicates a negative
impact on the estimated future cash flows to be received from the customer.
The IASB requires that the impairment assessment should be performed as
follows.

1. Receivables that are individually significant should be considered for


impairment separately.

2. Any receivable individually assessed that is not considered impaired


should be included with a group of assets with similar credit-risk
characteristics and collectively assessed for impairment.

3. Any receivables not individually assessed should be collectively


assessed for impairment.
SELESAI SESI 2

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai