A p a y a n g
menengah, dan lanjutan) dewasa ini sebagian besar merupakan praktik
akuntansi yang berjalan di Amerika. Dapat dikatakan demikian karena
sumber materi pengajaran sebagian besar masih didasarkan pada buku ajar
dari Amerika. Dengan demikian, yang dibahas dan diuraikan dalam mata
kuliah tersebut banyak merefleksi standar akuntansi yang berlaku di Amerika.
Akuntansi keuangan tersebut membahas bagaimana prosedur, metoda, dan
teknik pencatatan transaksi keuangan dilakukan untuk mencapai tujuan
pelaporan keuangan yang telah ditetapkan. Standar akuntansi memberi
pedoman perlakuan akuntansi terhadap suatu, kejadian. Pedoman tersebut
terefleksi dalam pendefinisian, pengukuran, penilaian, pengakuan, dan
pengungkapan elemen-elemen atau pos-pos laporan keuangan. Bidang
akuntansi yang menitikberatkan pada masalah bagaimana melaksanakan
standar akuntansi (termasuk bagaimana mengaudit laporan keuangan)
sebenarnya masuk dalam bidang pengetahuan praktik. Akuntansi yang
dipraktikkan di dalam suatu wilayah negara sebenarnya tidak terjadi begitu
saja secara alamiah tetapi dirancang dan dikembangkan secara sengaja untuk
mencapai tujuan sosial tertentu. Praktik akuntansi dipengaruhi oleh faktor
lingkungan (sosial, ekonomik, dan politis) tempat akuntansi dijalankan.
Praktik akuntansi di suatu negara juga mengalami sejarah dan perkembang-
an yang unik sesuai dengan perkembangan ekonomi, sosial, dan politik
negara. Oleh karena itu, struktur dan praktik akuntansi akan berbeda antara
negara yang satu dan lainnya,
Praktik akuntansi yang baik dan maju tidak akan dapat dicapai tanpa
suatu teori baik yang melandasinya. Praktik dan profesi harus dikembangkan
atas dasar penalaran (causes and reasons). Dari argumen-argumen tersebut,
dapat dikatakan bahwa teori merupakan unsur yang penting dalam
mengembangkan dan memajukan praktik akuntansi. Selanjutnya dikatakan
bahwa teori merupakan obor yang menerangi praktik dengan prinsip-prinsip
yang masuk akal. Wright menggambarkan arti pentingnya teori sebagai
penerang terhadap praktik seperti berikut:
Pengembangan Akuntansi
... study of extant rules and descriptive theories ahout how real world
accounting works .. provides a means of evaluating accounting choices
and a means that does not go out of date for an entire professional career
By understanding the whys of real world nccounting practices, a student
will be better prepared to eval- uale alternatives in the face of inevitable
changes in the social, economic, and political environment (hlm. 122).
Curiously, we don't teach our students about accounting research. We
don't prepare students to be producers and consumers or even
"appreciators" of research as other practicing professions do. ... By
withholding education about research we have cheated generations of
practitioners of accounting (hlm. 123).
Pengertian Akuntansi
Dalam arti sempit sebagai proses, fungsi, atau praktik, akuntansi dapat
didefinisi sebagai:
The principle objective of a science, other than the description of empirical phe-
nomena, is to establish, through laws and theories, general principles by
mean of which empirical phenomena can be explained, accounted for, and
predicted.
Pengertian-pengertian di atas memberi isyarat bahwa ilmu adalah
pengetahuan yang berisi penjelasan (explanation) tentang gejala alam atau
sosial yang bebas dari pertimbangan nilai karena ilmu harus mendeskripsi
gejala tersebut seperti apa adanya. Jadi nilai moral, ideologi, atau kepercayaan
menjadi sesuatu yang berian (given). Arti bebas nilai di sini adalah bahwa
sains tidak dibangun untuk mencapai tujuan ekonomik atau sosial tertentu
sehingga sains tidak diarahkan untuk menghasilkan kebijakan (policy).
Meskipun demikian, prediksi-prediksi yang dihasilkan oleh penjelasan tentang
suatu fenomena dapat dijadikan dasar untuk mengendalikan gejala alam atau
sosial yang diinginkan melalui kebijakan politik atau ekonomik.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sains adalah salah satu
cabang pengetahuan (seperangkat pengetahuan) yang bertujuan untuk
mendapatkan kebenaran atau validitas penjelasan tentang suatu fenomena
dengan menerapkan metoda ilmiah. Hasil akhir sains adalah penjelasan
berupa kumpulan pernyataan- pernyataan beserta argumen-argumen sebagai
penjelasan yang telah tervalidasi yang secara keseluruhan membentuk teori.
Teori diajukan semata-mata untuk mendapatkan penjelasan yang valid
tentang suatu fenomena dan bukan untuk mencapai tujuan sosial, ekonomik,
atau politik tertentu atau untuk menjustifikasi suatu kebijakan (policy) atau
untuk mempengaruhi perilaku. Karena sains harus bebas nilai,
kebermanfaatan (usefulness) bukan menjadi pertimbangan utama sains. Sains
tidak menghasilkan kebijakan atau preskripsi.
" Science itself has become subordinated to politica. Science has become
inextrica- bly linked to technology, technologo to economic welfare. .
Accounting is designed to facilitate economic activity It too serves as a
"technology" which will be used for political advantage (hlm. 299).
Karena teori akuntansi disetarakan dengan sains, apa yang dibahas dan
dihasilkan oleh teori ini harus memenuhi kriteria sains yaitu bebas nilai (tidak
untuk mencapai tujuan sosial atau ekonomik tertentu), koheren, universal,
dan dapat diuji/diverifikasi secara empiris. Kebutuhan untuk memenuhi
kriteria ini menjadikan arah teori akuntansi bergeser dari menghasilkan
prinsip dan praktik akuntansi baru yang lebih baik menuju ke menguji
validitas penjelasan suatu fenomena atau fakta akuntansi. Demikian juga,
bahan kajian akuntansi (the subject matter of accounting) bergeser dari
akuntansi sebagai objek ke manusia di belakang akuntansi (akuntan,
manajemen, investor, dan pelaku pasar modal). Sebagai contoh, akuntansi
tidak lagi berkepentingan dengan masalah bagaimana menemukan atau
menciptakan perlakuan atau prinsip akuntansi yang lebih baik tetapi lebih
berkepentingan dengan masalah mengapa dalam suatu kantor akuntan publik
seorang akuntan lebih suka bekerja di divisi pajak daripada di divisi
pengauditan.
Aspek sasaran (goal) teori akuntansi telah disinggung dalam beberapa uraian
sebelum ini. Aspek sasaran ini mendasari pembedaan teori akuntansi menjadi
teori akuntansi positif dan normatif. Klasifikasi ini sebenarnya merupakan
konsekuensi logis dari pendefinisian akuntansi sebagai sains atau teknologi.
Pandangan sains akan menghasilkan teori akuntansi positif dan pandangan
teknologi akan menghasilkan teori akuntansi normatif. Klasifikasi ini terjadi
karena sasaran yang berbeda yang ingin dicapai atau dihasilkan oleh teori
akuntansi.
Penalaran Induktif