Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat dan
rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Teori dan konsep SPM sektor
publik” dengan waktu yang tepat.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Akuntansi Sektor Publik”
dengan dosen pengampu Ibu Wulan Budi Astuti, SE., M.Si. pada Prodi Akuntansi kelas
Akuntansi A3 Fakultas Ekonomi Universitas Wahid Hasyim Semarang.
Dan makalah ini disusun dengan tujuan agar kita mampu menyusun beberapa referensi
materi dengan menguraikan lebih detail, dengan harapan besar semoga makalah ini mampu
memberikan manfaat bagi kami maupun pembaca.
Kami juga menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, sehingga makalah ini dapat dipergunakan dengan
sebaik-baiknya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Akuntansi Berbasis Akrual ?
2. Bagaimana Dilematika Akrualisasi Sektor Publik ?
3. Bagaimana Perkembangan Standar Akuntansi Sektor Publik di Indonesia
4. Jelaskan Bagaimana Peraturan Pemerintah No.71 2010 Tentang Standar
Akuntansi Pemerintah (SAP) ?
5. Bagaimana Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) no.45 tentang
Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba ?
6. Bagaimana Perbandingan Standar Akuntansi Sektor Publik di Indonesia dengan
Amerika
7. Bagaimana Peningkatan Standar Akuntansi Internasional ?
8.
C. Tujuan
1. Menjelaskan Bagaimana Akuntansi Berbasis Akrual
2. Menjelaskan Dilematika Akrualisasi Sektor Publik ?
3. Menjelaskan Perkembangan Standar Akuntansi Sektor Publik di Indonesia
4. Menelaskan Bagaimana Peraturan Pemerintah No.71 2010 Tentang Standar
Akuntansi Pemerintah (SAP)
5. Menjelaskan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) no.45 tentang
Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba
6. Menjelaskan Perbandingan Standar Akuntansi Sektor Publik di Indonesia dengan
Amerika
7. Menjelaskan Peningkatan Standar Akuntansi Internasional
BAB II
PEMBAHASAN
2) Neraca
3) Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah bagian dari laporan finansial yang menyajikan
informasi penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu yang
diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi investasi pendanaan dan
transitoris.
Tujuan pernyataan standar laporan arus kas adalah mengatur penyajian
laporan arus kas yang memberikan informasi historis mengenai perubahan
kas dan setara kas suatu entitas pelaporan dengan mengklasifikasikan arus
kas berdasarkan akreditas operasi, investasi, pendanaan dan transitoris
selama satu periode akuntansi.
Tujuan pelaporan arus kas adalah memberikan informasi mengenai sumber,
penggunaan, perubahan kas, dan setara kas selama suatu periode akuntansi
serta saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan. Informasi ini
disajikan untuk penanggungjawaban untuk pengambilan keputusan.
Organisasi Nirlaba menyediakan jasa dan tidak beritikad untuk memperoleh laba, organisasi
ini umumnya dibiayai dari kontribusi, perolehan dana dari endowment atau investasi,
pengenaan tarif atas jasa yang diberikan dan pemberian bantuan dari pemerintah. Dalam
pelaksanaan pengelolaan keuangannya suatu organisasi nirlaba dapat memperoleh suatu
surplus yang merupakan selisih antara aliran kas masuk dengan aliran kas keluar. IAI
menerbitkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 45 tentang Pelaporan Keuangan
Organisasi Nirlaba , dalam PSAK tersebut antara lain menguraikan tentang:
PSAK Nomor 45 memberikan pengertian tujuan laporan keuangan organisasi nirlaba adalah
untuk menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan para penyumbang,
anggota organisasi, kreditur, dan pihak lain yang menyediakan sumber daya bagi organisasi
nirlaba.
Sifat Pembatasan Dana Menurut PSAK Nomor 45 Laporan keuangan untuk organisasi
nirlaba terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan atas
laporan keuangan. Dalam melakukan penyusunan laporan keuangan memperhatikan sifat
pembatasan dana, menurut PSAK Nomor 45 mendefinisikan sebagai berikut:
Perbandingan ini mungkin tidak terlalu relevan. Sebab, entitas pengguna standar
berbeda. SAP digunakan oleh entitas yang bertanggung jawab menyediakan
barang dan jasa untuk rakyat, sementara SAK digunakan oleh entitas yang
bertanggung jawab mencari laba untuk pemilik/pemegang saham. Namun,
setidaknya, kita dapat melihat sejauh mana kedua standar tersebut memenuhi
pertanggungjawabannya masing-masing penggunanya.
Pada poin tujuan, KKAP dan KDPP-LK sama-sama menujukan pada 4 (empat)
pihak yaitu:
komite penyusun standar
penyusun laporan keuangan
pemeriksa (auditor)
dan para pemakainya
Ini agaknya memang suatu hal yang tak bisa
dihindari, sebab keempat pihak tersebut telah menjadi fixed sebagai pengguna
standar akuntansi.
Perbedaan baru mulai terlihat pada poin ruang lingkup. Sebab merupakan hal
yang baru, cakupan ruang lingkup yang dibahas dalam KKAP memang terkesan
lebih banyak pertimbangan adaptasi seperti yang diungkapkan Mohamad Mahsun,
dosen dari STIE Widya Wiwaho Yogyakarta dalam tulisannya yang berjudul:
“Tinjauan Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan” (et. al, 2006: 44).
Pada KKAP ruang lingkupnya meliputi:
tujuan kerangka konseptual;
lingkungan akuntansi pemerintahan;
pengguna kebutuhan informasi para pengguna;
entitas pelaporan;
peranan dan tujuan pelaporan keuangan, serta dasar hukum;
asumsi dasar, karakteristik kualitatif yang menentukan manfat informasi
dalam laporan keuangan, prinsip-prinsip, serta kendala informasi
akuntansi; dan
defenisi, pengakuan, dan pengukuran unsur-unsur yang membentuk
laporan keuangan.(KKAP Paragraf 4)
Sementara pada KDPP-LK, ruang lingkupnya meliputi:
tujuan laporan keuangan;
karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam laporan
keuangan;
defenisi, pengakuan dan pengukuran unsur-unsur yang membentuk laporan
keuangan; dan
konsep modal serta pemeliharaan modal.(KDPP-LK, paragraf 05)
https://www.academia.edu/25574044/Sistem_Akuntansi_Di_Indonesia
https://www.google.com/search?q=A.%09Perbandingan+Standar+Akuntansi+Sektor+P
ublik+di+Indonesia+dengan+Amerika&client=firefox-b-
d&ei=WKexXO2yD8zhvAT4maygAQ&start=10&sa=N&ved=0ahUKEwjtvum93MzhA
hXMMI8KHfgMCxQQ8tMDCHo&biw=1366&bih=654
https://dosen.perbanas.id/wp-content/uploads/2015/06/Sistem-Akuntansi-beberapa-
Negara-.pdf