Anda di halaman 1dari 80

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Politeknik Negeri Semarang sebagai lembaga pendidikan vokasi
yang memiliki sistem pendidikan khusus, salah satunya adalah praktik
kerja lapangan. Praktik kerja lapangan merupakan langkah penerapan
dari model pembelajaran experiential learning, dimana model ini
mengutamakan pengalaman sebagai media belajar atau pembelajaran
(Fathurrohman, 2015:129). Kegiatan praktik kerja lapangan dilaksanakan
dengan harapan agar mahasiswa memiliki pengalaman kerja dan dapat
mempraktikkan teori-teori yang sudah diperoleh pada bangku kuliah ke
dalam dunia kerja yang sebenarnya.
Obyek magang adalah PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)
Cabang Semarang. Adapun alasan mengapa memilih PT Asuransi Kredit
Indonesia (Persero) Cabang Semarang karena merasa tertarik dengan
perusahaan asuransi kredit dan ingin mengenal lebih jauh tentang
produk- produk asuransi terutama asuransi kredit. PT Asuransi Kredit
Indonesia (Persero) Cabang Semarang merupakan salah satu Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang
asuransi/penjaminan. Saat ini PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)
memiliki lima lini usaha yaitu Asuransi Kredit Bank, Asuransi Kredit
Perdagangan, Surety bond, Customs Bond dan Asuransi Umum.
Surety bond adalah suatu bentuk perjanjian dari pihak pemberi
jaminan (surety) yang memberikan jaminan untuk pelaksana pekerjaan
(principal) untuk kepentingan pemilik pekerjaan (obligee). Dalam proses
penerbitan jaminan surety bond ini, perusahaan perlu memperhatikan
beberapa hal terutama tingkat bonafiditas dari pihak principal dan
kelengkapan dokumen persyaratan. Permasalahan yang sering terjadi
yaitu adanya penyimpangan atas prosedur penerbitan dimana pihak
pemberi jaminan (surety) menerbitkan jaminan surety bond yang tidak

1
memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Selain itu,
pihak pemberi jaminan (surety) terkadang tidak melakukan survey secara
langsung terhadap principal baru sehingga memberi peluang principal
untuk tidak bersikap jujur dalam melaporkan dokumen persyaratan. Hal
ini menyebabkan terjadinya klaim. Klaim adalah tuntutan pembayaran
dari tertanggung kepada penanggung diakibatkan debitur tertanggung
tidak memenuhi kewajibannya untuk melunasi kredit sesuai dengan
perjanjian kredit. Tingginya beban klaim dapat berdampak pada kerugian
perusahaan. Oleh karena itu, perlu adanya sistem pengawasan atas
prosedur penerbitan surety bond untuk menjamin pekerjaan sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Pengawasan merupakan fungsi manajerial yang keempat setelah
perencanaan, pengorganisasian, dan pengarahan. Sebagai salah satu
fungsi manajemen, mekanisme pengawasan didalam suatu organisasi
memang mutlak diperlukan. Pelaksanaan suatu rencana atau program
tanpa diiringi dengan suatu sistem pengawasan yang baik dan
berkesinambungan, jelas akan mengakibatkan tidak tercapainya tujuan
yang telah ditentukan. Menurut Robbins dan Coulter (2018:632)
menyatakan pengawasan adalah proses pemantauan, perbandingan, dan
koreksi performa kerja. Pengawasan yang efektif memastikan bahwa
kegiatan diselesaikan dengan cara yang mengarah pada pencapaian
tujuan. Berdasarkan permasalahan dan teori di atas, maka judul laporan
praktik kerja lapangan yang diajukan adalah “SISTEM
PENGAWASAN ATAS PROSEDUR PENERBITAN SURETY
BOND PADA PT ASURANSI KREDIT INDONESIA
(PERSERO) CABANG
SEMARANG”.
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan Laporan Pelaksanaan Kegiatan Praktik
Kerja Lapangan ini adalah:
1. Memperoleh pengetahuan tentang jenis-jenis produk asuransi
terutama asuransi kredit pada PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)
Cabang Semarang.
2. Memperoleh pengetahuan tentang prosedur penerbitan surety bond
pada PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Cabang Semarang.
3. Mengetahui peran sistem pengawasan dalam proses penerbitan surety
bond pada PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Cabang Semarang.
4. Mengetahui aktivitas magang dan hambatan-hambatan yang dialami
mahasiswa pada PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Cabang
Semarang.
1.3 Sistematika Laporan
Dalam pembuatan laporan Praktik Kerja Lapangan ini, sistematika
penulisan yang digunakan adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang dari
topik yang dipilih dalam penulisan laporan praktik kerja
lapangan dan tujuan dari penulisan topik tersebut.

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN DAN AKTIVITAS


PROGRAM MAGANG
Bab ini berisi uraian profil perusahaan secara spesifik
yang menjadi konteks dari topik yang dipilih dan uraian
seluruh aktivitas yang dilakukan selama magang.

BAB III : PEMBAHASAN


Bab ini menguraikan kasus/masalah yang menjadi topik
pembahasan mencakup latar belakang, substansinya, dan
dampak yang ditimbulkan. Analisis yang diterapkan yaitu
menggunakan teori untuk menjelaskan dan
membandingkan dengan kasus/masalah yang diangkat.

BAB IV : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


Bab ini berisi tentang kesimpulan pendapat tentang kasus
yang dianalisis serta rekomendasi terhadap perusahaan dan
prodi terkait dengan hasil analisis.

BAB V : REFLEKSI DIRI


Bab ini berisi uraian tentang hal-hal positif/kompetensi
yang diterima selama perkuliahan dan kompetensi baru
yang diterima selama magang serta uraian tentang manfaat
magang terhadap pengembangan soft-skills dan
kekurangan soft-skills yang dimiliki mahasiswa, kunci
sukses dalam bekerja berdasarkan pengalaman di tempat
magang serta rencana perbaikan/pengembangan diri, karir
dan pendidikan selanjutnya.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN DAN AKTIVITAS PROGRAM MAGANG

2.1 Profil Perusahaan


2.1.1 Sejarah Singkat PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) atau PT Askrindo
merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
bergerak dalam bidang asuransi/penjaminan, tidak dapat dipisahkan dari
pembangunan ekonomi Bangsa dan Negara Republik Indonesia.
Sejak pemerintah menyusun dan menetapkan REPELITA I tahun
1969, yang salah satu sasaran pokok rencana tersebut adalah pemerataan
hasil-hasil pembangunan dalam bidang kesempatan berusaha, pendapatan
masyarakat dan sekaligus merangsang pertumbuhan lapangan kerja.
Dalam rangka mencapai sasaran ini pemerintah mengambil langkah
konkrit antara lain dengan mengembangkan usaha kecil dan menengah
dengan cara mengatasi salah satu aspek usaha yang penting yaitu aspek
pembiayaan.
Berdiri tanggal 6 April 1971 berdasarkan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 1/1971 tanggal 11 Januari 1971, untuk
mengemban misi dalam pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM) guna menunjang pertumbuhan perekonomian
Indonesia. Peran PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) dalam
pemberdayaan UMKM adalah sebagai lembaga penjamin atas kredit
yang disalurkan oleh perbankan kepada UMKM.
Sesuai dengan Visi dan Misinya, PT Asuransi Kredit Indonesia
(Persero) senantiasa menjalankan peran dan fungsinya sebagai Collateral
Subtitution Institution, yaitu lembaga penjamin yang menjembatani
kesenjangan antara UMKM yang layak namun tidak memiliki agunan
cukup untuk memperoleh kredit dengan lembaga keuangan, baik
perbankan maupun lembaga non bank (feasible tetapi tidak bankable).
Sejalan dengan berubahnya waktu, saat ini PT Asuransi Kredit
Indonesia (Persero) memiliki lima lini usaha yaitu Asuransi Kredit Bank,
Asuransi Kredit Perdagangan, Surety bond, Customs Bond dan Asuransi
Umum. PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) sejak tahun 2007
melaksanakan program pemerintah dalam rangka Inpres 6/2007 atau
yang lebih dikenal sebagai penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Dalam pelaksanaannya Bank bersama dengan Askrindo memberikan
penjaminan atas kredit yang disalurkan oleh tiga Bank pelaksana yaitu:
Bank BRI, Bank BNI dan Bank Mandiri.
Askrindo senantiasa mengembangkan sayap usahanya untuk
memberikan layanan yang prima, dengan didukung oleh Kantor Cabang
berjumlah 60 Kantor yang tersebar di 34 Provinsi seluruh Indonesia.

2.1.2 Lokasi PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Cabang Semarang

Gambar 2.1 PT Askrindo Cabang Semarang


(Sumber: PT Askrindo Cabang Semarang)
Lokasi perusahaan tempat Mahasiswa melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan adalah PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Cabang
Semarang yang beralamat di Jalan Pamularsih Raya No. 105, Gisikdrono,
Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah 50149, Indonesia.
2.1.3 Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi Perusahaan
Menjadi Perusahaan Penanggung Risiko yang unggul dengan layanan
global guna mendukung perekonomian nasional.
b. Misi Perusahaan
1. Menjalankan kegiatan usaha penanggungan risiko yang
mendukung pembangunan ekonomi nasional terutama program
Pemerintah dalam pengembangan UMKMK dan usaha korporasi
lainnya.
2. Menjalankan kegiatan usaha penanggungan risiko dengan
layanan global.
3. Memberikan manfaat kepada para pemangku kepentingan
dengan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik, Sistem
Pengendalian Intern (SPI) dan Manajemen Risiko.

2.1.4 Nilai Budaya Perusahaan


a. Determinasi
- Pantang menyerah
- Tangguh dan tangkas
- Fokus
- Berani menerima tantangan
b. Reliabilitas
- Dapat diandalkan
- Cepat tanggap
- Transparan
- Terpercaya.
c. Integritas
- Nasionalis
- Jujur
- Memiliki karakter terpuji
- Patuh
- Teladan
d. Visioner
- Berwawasan global
- Inovatif
- Adaptif
- Kompetitif
e. Ekselen
- Pemimpin pasar
- Kerjasama
- Profesional
- Mengutamakan pelanggan
- Selalu mengembangkan diri

2.1.5 Logo PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)

Gambar 2.2
(Sumber : https://askrindo.co.id/)

a. Makna Bentuk
1. Bentuk logo berasal abjad Yunani yang terdiri dari huruf
“Alpha” dan “Kappa”. “Alpha” berarti “yang pertama”,
menyimbolkan PT ASKRINDO sebagai perusahaan asuransi
kredit yang pertama di Indonesia. “Kappa” berarti
“keseluruhan”, menyimbolkan layanan Askrindo yang
menyeluruh.
2. Bentuk logo memperlihatkan sebuah bentuk ikatan erat yang
melambangkan kemitraan yang solid, untuk tumbuh dan
mencapai tujuan bersama.
3. Penggalan huruf “K” melambangkan sikap progresif untuk
mengembangkan dan membuka diri di kancah global.
4. Jenis font berkarakter bold pada kata “ASKRINDO”,
menyimbolkan perusahaan yang kokoh, modern, lebih
bersahabat dengan mitra bisnis.
b. Makna Warna
1. Warna Biru : menyimbolkan kedalaman visi-misi
dan pengetahuan serta pengalaman.
2. Warna Oranye : menyimbolkan energi, semangat, inovatif dan
kreatif.

2.1.6 Gambaran Produk Jasa


PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) saat ini memiliki 7 (tujuh)
produk utama yang terdiri dari:
a. Asuransi Kredit
Produk jasa ini memberikan jaminan/ganti rugi atas kemacetan
kredit yang disalurkan baik oleh perbankan maupun non perbankan
kepada UMKM.
Jenis Asuransi Kredit Bank:
1. Penjaminan Kredit Menengah
2. Penjaminan Kredit
Kecil Manfaat Asuransi
Kredit:
1. Memperbesar akses UMKM terhadap sumber pembiayaan.
2. Mengurangi risiko yang dihadapi Bank atas pemberian kredit
kepada UMKM.
Pengguna Jasa Asuransi Kredit:
1. Bank Pemerintah/Swasta Nasional termasuk BPR.
2. Bank Pembangunan Daerah.
3. Bank Syariah Lembaga Keuangan non Bank (Pegadaian).

b. Asuransi Kredit Perdagangan


Produk melindungi pembayaran secara kredit yang dilakukan
oleh pelaku usaha dalam transaksi perdagangan barang, misalnya
antara produsen dengan distributornya, distributor dengan pengecer.
Fungsi lain dari produk ini adalah memberikan akses bagi sektor
riil untuk meningkatkan volume transaksi penjualan melalui
kebijakan kredit (credit policy) yang fleksibel sesuai dengan
fluktuasi permintaan pasar.
Produk ini telah dikemas dalam bentuk jasa layanan manajemen
kredit dengan memberikan bentuk-bentuk layanan credit advice,
credit control dan insurance protection.
Manfaat Asuransi Kredit Perdagangan:
1. Mempermudah pelaksanaan kebijakan kredit perusahaan (credit
policy).
2. Mengurangi cadangan piutang ragu-ragu akibat kemacetan kredit.
3. Memberikan akses kepada pedagang/distributor untuk
memperoleh barang dagangannya.
Pengguna Asuransi Kredit Perdagangan:
1. Produsen/supplier dari barang-barang industri.
2. Produsen/supplier dari jenis barang yang habis dalam jangka
pendek.

c. Surety bond
Produk memberikan jaminan kepada Pemilik Proyek/oblige
terhadap kerugian yang timbul akibat tidak dipenuhinya kewajiban
Pelaksana Proyek/Principal atas suatu proyek (konstruksi/non
konstruksi) dalam batas waktu yang telah ditentukan.
Manfaat Surety bond bagi Principal:
Principal dapat memperoleh penjaminan Suretyship dengan cepat,
mudah dan biaya yang relatif murah, dimana collateral/agunan
bukan persyaratan utama dalam perolehan penjaminan.
Manfaat Surety bond Bagi Obligee:
1. Mudah dalam proses pencairan bila Principal Wanprestasi
2. Suretyship/penjaminan dari Askrindo memberikan jaminan
kepada Obligee bahwa proyek yang dikelola/dimiliki Obligee
akan terlaksana dan selesai sesuai kontrak yang diperjanjikan.
Jenis Surety bond (konstruksi/non konstruksi):
1. Jaminan Penawaran
2. Jaminan Pelaksanaan
3. Jaminan Uang Muka
4. Jaminan Pemeliharaan
5. Jaminan Pembayaran

d. Customs Bond
Produk ini memberikan penjaminan atas fasilitas kepabeanan,
fasilitas penangguhan/pembebasan bea masuk barang impor dan
pemungutan bea masuk lainnya kepada Obligee (Dirjen Bea &
Cukai) apabila Principal (Importir/Produsen Eksportir) tidak dapat
memenuhi kewajibannya.
Manfaat Customs Bond:
Apabila Principal (Perusahaan Importir/Eksportir) tidak memenuhi
kewajibannya kepada Kantor Pabean berupa penyelesaian Bea
Masuk, Cukai, Denda Administrasi dan Pajak atas barang-barang
yang diimpor berdasarkan PIB/ PIBT/SPKPBM, maka Kantor
Pabean dapat mengajukan klaim kepada Askrindo.
Jenis Customs Bond:
1. Fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE)
2. Impor Sementara (OB 23)
3. EPTE/Kawasan Berikat
4. Vooruitslag
5. BC 12
6. PPJK
7. NOTUL
8. Excise Bond

e. Asuransi Umum
Askrindo memiliki 19 (sembilan belas) jenis produk Asuransi
Umum yang telah dipasarkan secara luas di wilayah Indonesia, yaitu:
1. Asuransi Kecelakaan Diri
Asuransi Kecelakaan Diri adalah asuransi yang menjamin atas
risiko kematian, cacat tetap, cacat sementara, biaya perawatan
dan atau pengobatan yang secara langsung disebabkan suatu
kecelakaan yaitu suatu kejadian atau peristiwa yang
mengandung unsur kekerasan baik yang bersifat fisik maupun
kimia, yang datangnya secara tiba-tiba, tidak dikehendaki atau
direncanakan, dari luar, terlihat dan langsung yang seketika itu
mengakibatkan luka badan yang sifat dan tempatnya dapat
ditentukan oleh ilmu kedokteran.
2. Asuransi Kebakaran
Asuransi Kebakaran adalah asuransi yang menjamin kerugian
atau kerusakan pada harta benda dan atau kepentingan yang
dipertanggungkan yang disebabkan secara langsung oleh
Kebakaran, Petir, Ledakan, Kejatuhan Pesawat Terbang dan
Asap.
3. Asuransi Kontraktor
Asuransi kontraktor adalah asuransi yang menjamin atas
kerusakan atau kerugian objek yang dipertanggungkan pada
saat pelaksanaan pembangunan/pemasangan konstruksi dan
selama masa pemeliharaan.
4. Asuransi Tanggung Gugat
Asuransi tanggung gugat adalah asuransi yang menjamin
kerugian material akibat tanggung jawab hukum kepada pihak
lain untuk membayarkan kompensasi untuk cidera tubuh atau
kerusakaan pada properti pihak lain karena atau akibat
kelalaian tertanggung atau karyawan tertanggung termasuk
biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pembelaan.
5. Asuransi Pengangkutan Barang
Asuransi pengangkutan adalah asuransi yang menjamin
kerugian, kerusakan dan tanggung jawab terhadap barang dan
atau kepentingan yang dipertanggungkan.
6. Asuransi Properti
Asuransi Properti adalah asuransi yang menjamin kerugian
atau kerusakan pada harta benda dan atau kepentingan yang
dipertanggungkan.
7. Asuransi Pemasangan Mesin
Asuransi yang memberikan perlindungan lengkap terhadap
hampir semua kerugian dan kerusakan yang mungkin terjadi
pada saat pemasangan mesin-mesin, termasuk tuntutan dari
pihak lain yang menderita kerugian akibat aktivitas
pemasangan tersebut.
8. Asuransi Kerusakan Mesin
Asuransi engineering yang menjamin kerugian atau kerusakan
fisik secara tiba-tiba (sudden) dan tidak terduga (unfore seen)
pada mesin-mesin (machinery) yang sudah dalam keadaan
operasional.
9. Asuransi Uang
Asuransi yang menjamin risiko kerugian uang yang sesuai
dengan uang yang dimiliki tertanggung, baik uang yang
disimpan (money in safe) maupun uang dalam perjalanan
(money in transit).
10. Riot, Strike, and Malicious Damage
Kerugian yang diakibatkan oleh sekelompok orang dalam
gangguan ketertiban umum, kecuali huru-hara politik yang
menjurus kepada pemberontakan, revolusi atau
pengambilalihan kekuasaan.
11. Civil Engineering Complete Risks (CECR)
Asuransi yang menyeluruh atas struktur-struktur pekerjaan
Teknik Sipil setelah selesai dibangun.
12. Asuransi Alat Berat
Asuransi yang memberikan jaminan risiko kerugian terhadap
alat-alat berat yang dipakai dalam suatu pembangunan.
13. Asuransi Kendaraan
Memberikan penjaminan dasar untuk kendaraan-kendaraan
bermotor Anda yang dapat diperluas dengan berbagai risiko
yang bisa menimpa kendaraan tersebut.
14. Marine Hull
Memberikan jaminan terhadap kerugian atau kerusakan fisik
pada kapal yang mengalami musibah kecelakaan karena
tabrakan, terdampar, tenggelam, jatuh, dan risiko alam serta
tanggung jawab hukum kepada pihak ke III.
15. Builders’ Risks Insurance
Menjamin segala risiko (all risks) yang mungkin terjadi
sehubungan dengan pembangunan atau pembuatan kapal from
laying of keel to completion, termasuk risiko peluncuran
(launching), percobaan pelayaran (sea trials), dan juga
penyerahan kepada principal di pelabuhan tujuan (delivery to
owners).
16. Comprehensive General Liability (CGL)
Jenis asuransi yang memberikan jaminan atau melindungi
tertanggung dari tuntutan hukum pihak ketiga yang disebabkan
oleh kesalahan atau kelalaian yang tidak disengaja oleh
tertangung atau orang yang bekerja pada tertanggung.
17. Contractor’s Plant and Machinery (CPM)
Memberikan jaminan atas kerusakan atau kerugian pada alat-
alat berat yang digunakan yang disebabkan oleh bahaya
tabrakan, terguling, pencurian, bencana alam, dll.
18. Electronic Equipment Insurance (EEI)
Asuransi atau Pertanggungan yang memberikan jaminan atau
proteksi atas kerugian atau kerusakan barang-barang/peralatan
elektronik sebagai akibat dari risiko yang dijamin dalam polis.
19. Aviation Insurance
Mengganti kerugian atau memperbaiki kerusakan fisik pesawat
terbang yang dipertanggungkan akibat kecelakaan yang terjadi
dalam periode asuransi.

f. Reasuransi
Produk-produk yang dipasarkan Askrindo sepenuhnya telah
mendapatkan back up reasuransi dari Perusahaan Reasuransi Luar
Negeri seperti: Partner Re, Munich Re, Atradius Re, dan Perusahaan
Reasuransi Dalam Negeri.

g. Kredit Usaha Rakyat (KUR)


Produk ini memberikan jaminan kepada Bank Penyalur KUR
atas kredit yang diberikan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) dan Koperasi. Pemberian kredit ini adalah untuk
pembiayaan Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi (KI)
bagi UMKMK yang memiliki bidang usaha produktif dan layak atau
feasible namun belum bankable.
Besarnya plafond kredit/pembiayaan yang dijamin maksimum
sampai dengan Rp 500 juta dengan tujuan agar dapat membantu
mengembangkan pengusaha khususnya UMKMK menjadi dapat
lebih produktif, sehingga dapat mendukung perkembangan ekonomi
secara nasional.
Jenis Kredit Usaha Rakyat:
1. Mikro
KUR dengan plafon sampai dengan sebesar Rp 20.000.000,- (dua
puluh juta rupiah), dengan suku bunga kredit maksimal
sebesar/setara 22% (dua puluh dua persen) efektif per tahun.
2. Ritel
KUR dengan plafon di atas Rp 20.000.000,; (dua puluh juta
rupiah) s/d Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah), dengan
suku bunga kredit maksimal sebesar/setara 13% (tiga belas
persen) efektif per tahun.

2.1.7 Struktur Organisasi PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Cabang


Semarang
Menurut Darodjat (2015:32) Struktur organisasi adalah mekanisme-
mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur organisasi
menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap merupakan
susunan dan hubungan antara setiap bagian maupun posisi yang terdapat
pada sebuah organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan-
kegiatan operasionalnya dengan maksud untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan. Dengan memperhatikan perkembangan bisnis
perusahaan ke depan, dimana Perusahaan perlu memiliki Struktur
Organisasi yang ideal dan diharapkan setiap lini organisasi mampu
menjalankan fungsi- fungsinya sesuai dengan tujuan perusahaan, maka
Direksi PT Askrindo (Persero) melakukan penyesuaian Struktur
Organisasi sebagai berikut :
18
2.1.8 Deskripsi dan Tugas Jabatan
1. Pimpinan Cabang
Tugas utama bertindak sebagai pusat koordinator dan mewakili
direksi didalam melakukan hubungan dengan pelaksanaan tugas-
tugas kantor cabang sesuai dengan wewenang dan
tanggungjawabnya, serta membawahi kantor-kantor Unit Pemasaran
di wilayah kerja cabang bersangkutan.
Pimpinan Cabang, membawahi:
a. Bagian Pemasaran
b. Bagian Underwriting
c. Bagian Klaim & Subrogasi
d. Bagian Keuangan & Akuntansi

2. Bagian Pemasaran
Bagian Pemasaran merupakan ujung tombak yang mewakili
perusahaan di masyarakat, dimana tugasnya adalah menjual produk
perusahaan, memberikan pelayanan dalam hal penyerahan produk
perusahaan, menerima pembayaran premi nasabah dan membantu
mengurus klaim. Bagian Pemasaran dikepalai oleh seorang Kepala
Bagian yang tugas utamanya adalah sebagai berikut :
a. Memasarkan produk, melakukan promosi dan pameran produk
dan kegiatan perusahaan agar perusahaan lebih dikenal
masyarakat luas terutama yang menyangkut visi dan misi
perusahaan.
b. Melakukan presentasi kepada Perbankan, Obligee, Asosiasi,
Agen, Broker, Pabrikan, Distributor, Principal.
c. Memelihara hubungan yang baik kepada Perbankan , Obligee,
Asosiasi, Agen, Broker, Pabrikan, Distributor, Principal.
d. Mengadakan sosialisasi.

19
e. Menjual produk perusahaan, memberikan pelayanan dalam hal
penyerahan produk perusahaan, menerima pembayaran premi
nasabah.
f. Turut serta mendukung kegiatan pemasaran melalui sponsorship.
g. Melakukan penawaran dan negosiasi dengan Perbankan untuk
membuat Perjanjian Kerja Sama.

3. Bagian Underwriting
Bagian Pertanggungan yang dikepalai oleh seorang Kepala Bagian
yang tugas pokoknya adalah menyelenggarakan penutupan
pertanggungan terhadap resiko atas kredit yang diberikan bank-bank
maupun terhadap resiko kredit lain dan melakukan penutupan
penjaminan atas produk diversifikasi. Untuk melaksanakan tugas
tersebut secara efektif dan efisien, maka bagian pertanggungan dapat
melaksanakannya dengan urutan sebagai berikut:
a. Menerima pertanggungan atas resiko tidak diterimanya
pelunasan kredit dan/ atau pembiayaan, termasuk pembiayaan
berdasarkan dari Debitur terutama Usaha Mikro Kecil
Menengah dan Koperasi (UMKMK) yang diberikan oleh Bank
atau lembaga pembiayaan lainnya.
b. Menerima pertanggungan langsung dari segala jenis asuransi
kerugian dan sejenisnya yang berasal dari dalam maupun luar
negeri, secara sendiri atau bersama-sama dengan perusahaan
asuransi lainnya, baik untuk ditahan sendiri maupun
mereasuransikan resiko-resiko asuransi tersebut dengan
mempertimbangkan kemampuan perseroan.
c. Menerima pertanggungan tidak langsung dari perusahaan-
perusahaan asuransi, reasuransi di dalam maupun di luar negeri
atas segala jenis asuransi kerugian dan sejenisnya, baik untuk
ditahan sendiri maupun mereasuransikan resiko-resiko asuransi
tersebut dengan mempertimbangkan kemampuan perseroan.
d. Melakukan kegiatan lainnya yang lazim dilakukan oleh
perusahaan asuransi dengan memperhatikan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Selain kegiatan usaha utama
sebagaimana dimaksud di atas, perseroan dapat melakukan
kegiatan usaha dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber
daya yang dimilikinya dengan memperhatikan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

4. Bagian Klaim dan Subrogasi


Bagian Klaim dan Subrogasi dikepalai oleh Kepala Bagian yang
tugas pokoknya adalah menyelenggarakan penyelesaian atas
tuntunan ganti rugi dari tertanggung dan menyelenggarakan
pengawasan pertanggungan dan subrogasi. Untuk melaksanakan
tugas tersebut secara efektif dan efisien, maka bagian ini dapat
menjalankan fungsi- fungsi sebagai berikut:
a. Menyusun rencana dan program kegiatan penyelesaian klaim,
subrogasi dan recovery Kantor Cabang sesuai dengan
kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh Kantor Cabang/Pusat.
b. Menyelenggarakan analisa dan penilaian serta membuat konsep
rekomendasi untuk mendapatkan persetujuan dari Kepala Kantor
Cabang untuk penyelesaian atau pembayaran atas tuntunan ganti
rugi yang dalam wewenang Kantor Cabang.
c. Menyelenggarakan/menyiapkan analisa dan penilaian serta
membuat konsep rekomendasi untuk mendapatkan persetujuan
Kantor Pusat atas tuntunan ganti rugi yang wewenang
keputusannya berada diatas wewenang Kepala Kantor Cabang.
d. Menyelenggarakan administrasi penyelesaian klaim yang dapat
dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan penyelesaian
klaim dan sekaligus dapat mempermudah pengawasan interen
oleh Kepala Kantor Cabang maupun oleh Kantor Pusat.
e. Menyelenggarakan administrasi piutang subrogasi atas klaim-
klaim yang telah dibayarkan klaimnya.
f. Melakukan penagihan-penagihan kepada bank-bank agar
melimpahkan recovery atas setoran-setoran debitur yang
menjadi bagian PT Askrindo.

5. Bagian Keuangan dan Akuntansi


Bidang Keuangan dan Akuntansi merupakan bidang non operasional
yang tugasnya sebagai pendukung dari kegiatan-kegiatan bidang
Pertanggungan dan bidang Klaim dan Subrogasi. Bidang Keuangan
dan Akuntansi dikepalai oleh seorang Kepala Bagian yang tugas
utamanya adalah melaksanakan kegiatan-kegiatan dibidang:
a. Keuangan
1) Membuat rencana anggaran.
2) Melaksanakan tugas-tugas lain atas perintah kepala cabang.
3) Melaksanakan administrasi produksi, bonus, komisi, dan
lain lain.
b. Akuntansi
1) Melakukan pencatatan kas dan bank.
2) Buat laporan keuangan.
c. Personalia
Bertanggung jawab terhadap kesejahteraan karyawan (kesehatan,
tunjangan, pendidikan, dan kegiatan lainnya).
d. Umum
Membuat pengadaan kelangsungan perusahaan dan melihat utuh
untuk diperhatikan kebutuhan perusahaan dan memelihara
kondisi fisik perusahaan.

2.1.9 Hak, Kewajiban dan Ketenagakerjaan


PT Askrindo (Persero) memberikan hak, kewajiban dan
ketenagakerjaan pada setiap masing–masing karyawan yang harus
dijalankan sesuai dengan tugasnya. Karyawan mempunyai hak dan
kewajiban yang harus dipenuhi, antara lain:
1. Hak Karyawan
a. Hak Cuti
Cuti merupakan ketidakhadiran secara sementara karena alasan
tertentu yang mendapat keterangan dari pihak-pihak terkait. Setiap
karyawan berhak mendapatkan istirahat atau libur maksimal
selama dua hari berturut – turut, lebih dari 2 (dua) hari karyawan
berarti melakukan cuti kerja. Bagi karyawan wanita mendapatkan
cuti tambahan yaitu cuti hamil selama 3 bulan setelah melahirkan
dengan mendapatkan upah penuh tetapi tidak mendapatkan uang
makan. Perusahaan juga memberikan ijin kepada pekerja untuk
meninggalkan pekerjaannya dengan alasan yang jelas seperti sakit,
keluarga ada yang menikah atau ada yang meninggal.
b. Tunjangan Kesehatan Kerja
Untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan, PT Askrindo
(Persero) Cabang Semarang memberikan salah satunya Program
BPJS. Program Kerja tersebut diberikan kepada pekerja selama
masih dalam hubungan kerja.
c. Tunjangan Hari Raya
Tunjangan hari raya diberikan setahun sekali dan diberikan satu
minggu sebelum hari raya. Besarnya uang yang diterima oleh
karyawan tidak sama tetapi menurut gaji masing-masing karyawan.

2. Kewajiban Karyawan
Setiap karyawan wajib menaati peraturan yang sudah ditetapkan di
PT Askrindo (Persero), antara lain:
a. Bekerja sesuai dengan aturan.
b. Karyawan absen atau ijin kerja hanya 2 hari maksimal kecuali ada
kepentingan yang tidak bisa ditinggalkan dan bisa melakukan cuti.
c. Menaati peraturan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
3. Ketenagakerjaan
Tenaga kerja merupakan faktor yang sangat penting dalam
pelaksanaan kegiatan di perusahaan agar tercapainya sebuah tujuan
yang diinginkan. Tenaga kerja di PT Asuransi Kredit Indonesia
(Persero) Cabang Semarang ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu pekerja
tetap dan pekerja tidak tetap. Karyawan di PT Asuransi Kredit
Indonesia (Persero) Cabang Semarang bekerja selama kurang lebih 8
jam dalam sehari, berikut adalah jam kerja PT Asuransi Kredit
Indonesia (Persero) Cabang Semarang.
Tabel 2.1
Jam Kerja Karyawan
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)
Cabang Semarang
Hari Jam Keterangan
08:00 – 12:00 Jam Kerja
Senin – Kamis 12:00 – 13:00 Istirahat
13:00 – 17:00 Jam Kerja
08:00 – 11:30 Jam Kerja
Jumat 11:30 – 13:00 Istirahat
13:00 – 16:30 Jam Kerja
Sumber: PT Asuransi Kredit Indonesia
(Persero) Cabang Semarang 2019

2.2 Aktivitas Magang


Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan selama 3 bulan mulai dari
tanggal 6 Februari – 26 April 2019. Selama Praktik Kerja Lapangan,
mahasiswa mendapat kesempatan untuk bergabung pada bagian
Underwriting. Bagian Underwriting merupakan salah satu bagian yang
ada di PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Cabang Semarang, dimana
bertugas dalam melaksanakan penutupan pertanggungan (asuransi) dan
penjaminan kredit atas risiko tidak diterimanya pelunasan kredit dari
Debitur/ Terjamin terhadap Kredit/ Pembiayaan yang diberikan oleh bank-
bank/ Penerima Jaminan atau lembaga pembiayaan lainnya.
Pada bagian underwriting tersebut mahasiswa yang melaksanakan
magang diberi tugas oleh Ibu Paramita selaku staf karyawan bagian
underwriting untuk membantu bagian front desk. Tugas dan tanggung
jawab pada bagian front desk diantaranya melayani nasabah yang ingin
mengajukan jaminan surety bond atau kontra bank garansi, melakukan
registrasi permohonan jaminan ke dalam Sistem Aplikasi Suretyship
(SAS), mengentri data principal atau obligee baru, menerima tamu,
menerima telepon dan menerbitkan sertifikat polis.

2.2.1 Proses Induksi


Proses yang harus dijalani untuk melakukan Praktik Kerja Lapangan
di PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Cabang Semarang antara lain
sebagai berikut:
1. Mahasiswa mencari informasi BUMN / BUMD yang mempunyai
divisi yang sesuai dengan program studi mahasiswa.
2. Sebelum mahasiswa memutuskan untuk melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan di PT Askrindo (Persero) Cabang Semarang, terlebih
dahulu mahasiswa menghubungi pihak perusahaan yang
bersangkutan untuk memastikan apakah perusahaan menerima
mahasiswa magang serta hal-hal apa saja yang perlu dipersiapkan
agar dapat magang di perusahaan.
3. Setelah mendapatkan konfirmasi dari perusahaan, mahasiswa
mempersiapkan segala persyaratan yang diperlukan oleh perusahaan.
4. Mahasiswa meminta formulir pengajuan Praktik Kerja Lapangan di
bagian Administrasi Jurusan dan meminta tanda tangan Ketua
Jurusan sebagai surat pengantar dari Politeknik Negeri Semarang.
5. Mahasiswa membuat proposal permohonan sebagai syarat pengajuan
magang di PT Askrindo (Persero) Cabang Semarang.
6. Mahasiswa menyerahkan surat permohonan dan proposal magang ke
PT Askrindo (Persero) Cabang Semarang.
7. Mahasiswa menunggu surat jawaban dari perusahaan atas surat
permohonan Praktik Kerja Lapangan.
8. Setelah mendapatkan konfirmasi resmi berupa surat jawaban atas
permohonan Praktik Kerja Lapangan dari perusahaan, mahasiswa
menghubungi Kepala Seksi Bagian SDM & Umum di PT Askrindo
(Persero) Cabang Semarang untuk mengetahui peraturan yang wajib
ditaati selama pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan.
9. Sebelum melaksanakan Praktik Kerja Lapangan, mahasiswa PKL
mendapatkan pengarahan dari Jurusan Administrasi Bisnis
Politeknik Negeri Semarang mengenai tata cara pelaksanaan dan
pembekalan PKL serta penyusunan Laporan PKL.
10. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan hari pertama pada tanggal 6
Februari 2019 mahasiswa bertemu dengan Kepala Seksi Bagian
SDM & Umum di PT Askrindo (Persero) Cabang Semarang dan
diberikan pengarahan tentang peraturan yang wajib ditaati selama
kegiatan PKL kemudian mahasiswa dikenalkan kepada seluruh staf
di PT Askrindo (Persero) Cabang Semarang.
11. Pada minggu pertama pelaksanaan PKL, mahasiswa mulai
beradaptasi dengan karyawan dan diberi kesempatan untuk
mengenali tugas-tugas setiap karyawan.
12. Pada minggu kedua mahasiswa sudah mulai mengerjakan tugas yang
menjadi tanggung jawab selama melakukan kegiatan Praktik Kerja
Lapangan.

2.2.2 Rincian Tugas Selama PKL


1. Minggu I (06 Februari – 08 Februari 2019)
Pada minggu pertama penulis ditempatkan di bagian klaim dan
subrogasi yang artinya penulis ditugaskan membantu
menyelenggarakan administrasi penyelesaian klaim dan subrogasi.
Berikut alur pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan pada minggu
pertama.

Briefing Pagi Registrasi Mengentri


Klaim Tamdat
Masuk Klaim

Presensi
Kehadira
n

Sumber: Data primer yang dikembangkan dalam laporan ini tahun


2019
Dari bagan diatas dapat dijabarkan berbagai macam tugas yang
dilaksanakan perharinya yaitu:
a. Briefing Pagi
Briefing pagi adalah kegiatan rutin setiap pagi untuk
memberikan pengarahan kepada karyawan supaya bekerja tetap
sesuai dengan visi dan misi organisasi. Selain itu, briefing pagi
juga bertujuan untuk menyampaikan informasi-informasi yang
dianggap penting dalam pelaksanaan pekerjaan.
b. Registrasi Klaim Masuk
Kegiatan ini adalah mengentri berkas klaim yang masuk ke
dalam sistem perusahaan. Klaim adalah tuntutan pembayaran
dari Tertanggung kepada Penanggung diakibatkan Debitur
Tertanggung tidak memenuhi kewajibannya untuk melunasi
kredit sesuai dengan perjanjian kredit.
Kendala yang dihadapi yaitu sistem perusahaan sering
mengalami gangguan server sehingga penulis tidak dapat
melakukan registrasi secara cepat. Solusi dari kendala ini yaitu
perusahaan harus lebih meningkatkan kinerja sistem perusahaan
dan memperbaiki jaringan server supaya pekerjaan lebih cepat
selesai.
c. Mengentri Tambahan Data Klaim
Setelah berkas klaim disesuaikan dengan kategori klaim, apabila
ada berkas klaim yang belum lengkap dan tidak sesuai dengan
ketentuan yang ada di sistem perusahaan maka berkas belum
lengkap tersebut direkap ke dalam Ms. Excel.
Kendala yang dihadapi yaitu penulis belum memahami berkas-
berkas yang harus ada pada pengajuan klaim sehingga penulis
tidak tau apakah berkas klaim sudah lengkap atau belum. Solusi
dalam menghadapi kendala tersebut yaitu penulis seharusnya
diberikan penjelasan secara rinci mengenai berkas-berkas yang
harus ada pada pengajuan klaim.
b. Presensi Kehadiran
Presensi kehadiran adalah kegiatan mengisi daftar hadir sebagai
bukti kehadiran peserta magang.

2. Minggu II (11 Februari – 15 Februari 2019)


Berikut alur pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan pada minggu
kedua.

Briefing Pagi Menggandaka Registrasi


n dokumen Klaim
Klaim Masuk

Presensi
Kehadira
n

Sumber : Data primer yang dikembangkan dalam laporan ini tahun


2019

Dari bagan diatas dapat dijabarkan berbagai macam tugas yang


dilaksanakan perharinya yaitu:
a. Briefing Pagi
Briefing pagi adalah kegiatan rutin setiap pagi untuk
memberikan pengarahan kepada karyawan supaya bekerja tetap
sesuai dengan visi dan misi organisasi. Selain itu, briefing pagi
juga bertujuan untuk menyampaikan informasi-informasi yang
dianggap penting dalam pelaksanaan pekerjaan.
b. Menggandakan Dokumen Klaim
Tugas ini merupakan kegiatan memperbanyak dokumen dengan
menggunakan mesin fotocopy. Dokumen klaim adalah semua
jenis dokumen yang terdapat dalam persyaratan klaim. Satu set
dokumen klaim terdiri dari:
1) Surat Klaim.
2) Copy Sertifikat Penjaminan (Polis).
3) Berita Acara Klaim (perhitungan jumlah tunggakan
kewajiban Debitur yang ditandatangani oleh Bank.
4) Copy Rekening Kredit Debitur 3 bulan terakhir, sebelum
timbul hak klaim.
5) Copy Surat Peringatan/Surat Penagihan atau
Laporan Kunjungan Nasabah (LKN).
6) Copy Identitas/Legalitas Debitur.
7) Copy Perjanjian Kredit atau Surat Pengakuan Hutang.
8) Surat Penawaran Pemberian Kredit (SPPK)/Offering Letter
(khusus untuk KUR Ritel).
9) Hasil SID Bank Indonesia (khusus untuk KUR Ritel).
Kendala yang dihadapi yaitu penulis belum terbiasa dengan jenis
mesin fotocopy yang ada di perusahaan. Sehingga penulis sering
mengalami masalah saat menggandakan dokumen seperti kertas
yang tersangkut pada mesin fotocopy dan salah memilih ukuran
kertas. Solusi dari kendala ini yaitu penulis harus membiasakan
diri dengan mesin fotocopy yang ada di perusahaan dan
mengetahui penanganan masalah-masalah pada penggunaan
mesin fotocopy .
c. Registrasi Klaim Masuk
Kegiatan ini adalah mengentri berkas klaim yang masuk ke
dalam sistem perusahaan. Klaim adalah tuntutan pembayaran
dari Tertanggung kepada Penanggung diakibatkan Debitur
Tertanggung tidak memenuhi kewajibannya untuk melunasi
kredit sesuai dengan perjanjian kredit.
Kendala yang dihadapi yaitu sistem perusahaan sering
mengalami gangguan server sehingga penulis tidak dapat
melakukan registrasi secara cepat. Solusi dari kendala ini yaitu
perusahaan harus lebih meningkatkan kinerja sistem perusahaan
dan memperbaiki jaringan server supaya pekerjaan lebih cepat
selesai.
d. Presensi Kehadiran
Presensi kehadiran adalah kegiatan mengisi daftar hadir sebagai
bukti kehadiran peserta magang.

3. Minggu III (18 Februari – 22 Februari 2019)


Berikut alur pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan pada minggu
ketiga.

Briefing Pagi Split Mengarsi


Dokume p
n Klaim Dokumen
Klaim

Presensi
Kehadira
n

Sumber : Data primer yang dikembangkan dalam laporan ini


tahun 2019
Dari bagan diatas dapat dijabarkan berbagai macam tugas yang
dilaksanakan perharinya yaitu:
a. Briefing Pagi
Briefing pagi adalah kegiatan rutin setiap pagi untuk
memberikan pengarahan kepada karyawan supaya bekerja tetap
sesuai dengan visi dan misi organisasi. Selain itu, briefing pagi
juga bertujuan untuk menyampaikan informasi-informasi yang
dianggap penting dalam pelaksanaan pekerjaan.
b. Split Dokumen Klaim
Kegiatan memisahkan copyan berkas penyelesaian klaim KUR
menjadi 4 berkas yang salah satu berkas dijadikan arsip.
Kendala yang dihadapi yaitu penulis masih salah membedakan
copyan yang seharusnya dikirim ke bank dan yang dijadikan
arsip. Solusi untuk mengatasi kendala ini yaitu memberi
penanda untuk membedakan dokumen yang seharusnya dikirim
ke bank dan dokumen yang dijadikan arsip.
c. Mengarsip Dokumen Klaim
Tugas ini merupakan kegiatan memilah berkas klaim kemudian
dimasukkan ke dalam map sesuai dengan kategori klaim.
Kendala yang dihadapi yaitu penulis belum bisa membedakan
jenis dokumen klaim mana yang seharusnya masuk kategori
KUR Ritel dan KUR Mikro. Solusi dari kendala ini yaitu dengan
memberikan pengetahuan kepada penulis bagaimana
membedakan jenis dokumen KUR Ritel dan KUR Mikro.
d. Presensi Kehadiran
Presensi kehadiran adalah kegiatan mengisi daftar hadir sebagai
bukti kehadiran peserta magang.
4. Minggu IV (25 Februari – 22 Februari 2019)
Pada minggu keempat penulis ditempatkan di bagian klaim dan
subrogasi yang artinya penulis ditugaskan membantu
menyelenggarakan administrasi penyelesaian klaim dan subrogasi.
Berikut alur pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan pada minggu
keempat.

Briefing Pagi Registrasi Split


Klaim Dokume
Masuk n Klaim

Presensi Menggandaka
Kehadira n Dokumen
n Klaim

Sumber : Data primer yang dikembangkan dalam laporan ini tahun


2019

Dari bagan diatas dapat dijabarkan berbagai macam tugas yang


dilaksanakan perharinya yaitu:
a. Briefing Pagi
Briefing pagi adalah kegiatan rutin setiap pagi untuk
memberikan pengarahan kepada karyawan supaya bekerja tetap
sesuai dengan visi dan misi organisasi. Selain itu, briefing pagi
juga bertujuan untuk menyampaikan informasi-informasi yang
dianggap penting dalam pelaksanaan pekerjaan.
b. Registrasi Klaim Masuk
Kegiatan ini adalah mengentri berkas klaim yang masuk ke
dalam sistem perusahaan. Klaim adalah tuntutan pembayaran
dari Tertanggung kepada Penanggung diakibatkan Debitur
Tertanggung tidak memenuhi kewajibannya untuk melunasi
kredit sesuai dengan perjanjian kredit.
Kendala yang dihadapi yaitu sistem perusahaan sering
mengalami gangguan server sehingga penulis tidak dapat
melakukan registrasi secara cepat. Solusi dari kendala ini yaitu
perusahaan harus lebih meningkatkan kinerja sistem perusahaan
dan memperbaiki jaringan server supaya pekerjaan lebih cepat
selesai.
c. Split Dokumen Klaim
Kegiatan memisahkan copyan berkas penyelesaian klaim KUR
menjadi 4 berkas yang salah satu berkas dijadikan arsip.
Kendala yang dihadapi yaitu penulis masih salah membedakan
copyan yang seharusnya dikirim ke bank dan yang dijadikan
arsip. Solusi untuk mengatasi kendala ini yaitu memberi
penanda untuk membedakan dokumen yang seharusnya dikirim
ke bank dan dokumen yang dijadikan arsip.
d. Menggandakan Dokumen Klaim
Tugas ini merupakan kegiatan memperbanyak dokumen dengan
menggunakan mesin fotocopy. Dokumen klaim adalah semua
jenis dokumen yang terdapat dalam persyaratan klaim. Satu set
dokumen klaim terdiri dari:
1) Surat Klaim.
2) Copy Sertifikat Penjaminan (Polis).
3) Berita Acara Klaim (perhitungan jumlah tunggakan
kewajiban Debitur yang ditandatangani oleh Bank.
4) Copy Rekening Kredit Debitur 3 bulan terakhir, sebelum
timbul hak klaim.
5) Copy Surat Peringatan/Surat Penagihan atau
Laporan Kunjungan Nasabah (LKN).
6) Copy Identitas/Legalitas Debitur.
7) Copy Perjanjian Kredit atau Surat Pengakuan Hutang.
8) Surat Penawaran Pemberian Kredit (SPPK)/Offering Letter
(khusus untuk KUR Ritel)
9) Hasil SID Bank Indonesia (khusus untuk KUR Ritel)
Kendala yang dihadapi yaitu penulis belum terbiasa dengan jenis
mesin fotocopy yang ada di perusahaan. Sehingga penulis sering
mengalami masalah saat menggandakan dokumen seperti kertas
yang tersangkut pada mesin fotocopy dan salah memilih ukuran
kertas. Solusi dari kendala ini yaitu penulis harus membiasakan
diri dengan mesin fotocopy yang ada di perusahaan dan
mengetahui penanganan masalah-masalah pada penggunaan
mesin fotocopy .
e. Presensi kehadiran
Presensi kehadiran adalah kegiatan mengisi daftar hadir sebagai
bukti kehadiran peserta magang.

5. Minggu V (4 Maret – 8 Maret 2019)


Pada minggu kelima penulis ditempatkan di bagian Front desk
yang artinya penulis ditugaskan untuk melayani nasabah yang ingin
mengajukan jaminan suretyship.
Berikut alur pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan pada minggu
kelima.

Briefing Pagi Registrasi Mencetak


Permohona Jaminan
n Surety Surety
bond bond

Presensi
Kehadira
n

Menerim
a
Telepon

Sumber : Data primer yang dikembangkan dalam laporan ini tahun


2019
Dari bagan diatas dapat dijabarkan berbagai macam tugas yang
dilaksanakan perharinya yaitu:
a. Briefing Pagi
Briefing pagi adalah kegiatan rutin setiap pagi untuk
memberikan pengarahan kepada karyawan supaya bekerja tetap
sesuai dengan visi dan misi organisasi. Selain itu, briefing pagi
juga bertujuan untuk menyampaikan informasi-informasi yang
dianggap penting dalam pelaksanaan pekerjaan.
b. Registrasi Permohonan Surety bond
Tugas ini merupakan kegiatan mengentri data permohonan
jaminan surety bond meliputi data principal, obligee dan surety
ke Sistem Aplikasi Suretyship (SAS). Surety bond adalah salah
satu produk lini usaha Suretyship yang memberikan jaminan atas
kemampuan Principal dalam melaksanakan kewajiban sesuai
perjanjian pokok antara Principal dan Obligee.
Kendala yang dihadapi yaitu sistem perusahaan sering
mengalami gangguan server sehingga penulis tidak dapat
melakukan registrasi secara cepat. Solusi dari kendala ini yaitu
perusahaan harus lebih meningkatkan kinerja sistem perusahaan
dan memperbaiki jaringan server supaya pekerjaan lebih cepat
selesai.
c. Mencetak Jaminan Surety bond
Kegiatan mencetak data jaminan surety bond dari sistem
perusahaan ke kertas sertifikat polis.
Kendala yang dihadapi yaitu printer untuk mencetak jaminan
surety bond hanya satu sehingga penulis harus bergantian
menggunakan printer tersebut. Solusi dari kendala ini adalah
dengan menambah jumlah printer untuk mencetak jaminan
surety bond agar proses mencetak lebih cepat dan efisien.
d. Menerima Telepon
Menerima panggilan telepon merupakan keterampilan yang
penting dikehidupan sehari-hari karena tata cara seseorang
menerima telepon dapat mewakili citra dari pimpinan tempat
seseorang itu bekerja.
Kendala yang dihadapi yaitu penulis sering membiarkan telepon
berdering hingga 2 – 3 kali. Hal ini dikarenakan penulis sedang
melayani tamu sekaligus nasabah yang ingin mengajukan
jaminan. Solusi dari kendala ini yaitu seharusnya perusahaan
menyediakan customer service yang bertugas melayani tamu
dan menerima telepon.
e. Presensi kehadiran
Presensi kehadiran adalah kegiatan mengisi daftar hadir sebagai
bukti kehadiran peserta magang.

6. Minggu VI (11 Maret – 15 Maret 2019)


Berikut alur pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan pada minggu
keenam.

Briefing Pagi Registrasi Mencetak


Permohona Jaminan
n KBG KBG

Presensi
Kehadira
n

Sumber : Data primer yang dikembangkan dalam laporan ini tahun


2019
Dari bagan diatas dapat dijabarkan berbagai macam tugas yang
dilaksanakan perharinya yaitu:
a. Briefing Pagi
Briefing pagi adalah kegiatan rutin setiap pagi untuk
memberikan pengarahan kepada karyawan supaya bekerja tetap
sesuai dengan visi dan misi organisasi. Selain itu, briefing pagi
juga bertujuan untuk menyampaikan informasi-informasi yang
dianggap penting dalam pelaksanaan pekerjaan.
b. Registrasi Permohonan Kontra Bank Garansi
Tugas ini merupakan kegiatan mengentri data permohonan
jaminan kontra bank garansi meliputi bank penerbit, data
principal, obligee dan surety ke Sistem Aplikasi Suretyship
(SAS). Kontra Bank Garansi adalah salah satu produk lini usaha
Suretyship yang memberikan jaminan kepada Bank Penerbit
Bank Garansi atas kemampuan Principal dalam melaksanakan
kewajiban sesuai perjanjian pokok antara Principal dan Obligee.
Kendala yang dihadapi yaitu sistem perusahaan sering
mengalami gangguan server sehingga penulis tidak dapat
melakukan registrasi secara cepat. Solusi dari kendala ini yaitu
perusahaan harus lebih meningkatkan kinerja sistem perusahaan
dan memperbaiki jaringan server supaya pekerjaan lebih cepat
selesai.
c. Mencetak Jaminan Kontra Bank Garansi
Kegiatan mencetak data jaminan kontra bank garansi dari sistem
perusahaan ke kertas PP.
Kendala yang dihadapi yaitu printer untuk mencetak jaminan
kontra bank garansi hanya satu sehingga penulis harus
bergantian menggunakan printer tersebut. Solusi dari kendala ini
adalah dengan menambah jumlah printer untuk mencetak
jaminan kontra bank garansi agar proses mencetak lebih cepat
dan efisien.
d. Presensi kehadiran
Presensi kehadiran adalah kegiatan mengisi daftar hadir sebagai
bukti kehadiran peserta magang.

7. Minggu VII (18 Maret – 22 Maret 2019)


Pada minggu ketujuh penulis ditempatkan di bagian Front Desk
yang artinya penulis ditugaskan untuk melayani nasabah yang ingin
mengajukan jaminan suretyship.

Berikut alur pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan pada minggu


ketujuh.

Briefing Pagi Membuat Mengentri


Surat Data
Keabsaha Principal
n

Presensi
Kehadira
n
Sumber : Data primer yang dikembangkan dalam laporan ini tahun
2019

Dari bagan diatas dapat dijabarkan berbagai macam tugas yang


dilaksanakan perharinya yaitu:
a. Briefing Pagi
Briefing pagi adalah kegiatan rutin setiap pagi untuk
memberikan pengarahan kepada karyawan supaya bekerja tetap
sesuai dengan visi dan misi organisasi. Selain itu, briefing pagi
juga bertujuan untuk menyampaikan informasi-informasi yang
dianggap penting dalam pelaksanaan pekerjaan.
b. Membuat Surat Keabsahan
Tugas ini merupakan kegiatan mengentri data permohonan
jaminan kontra bank garansi atau surety bond meliputi nama
principal, nama obligee, nomor polis dan nilai jaminan ke Ms.
Word. Surat keabsahan adalah surat yang dibuat oleh suatu
pihak untuk menyatakan bahwa data yang dilampirkan bisa
dibuktikan keabsahannya.
Kendala yang dihadapi yaitu komputer sering mati sendiri
sehingga penulis harus mengulang pekerjaan dari awal lagi.
Solusi dari kendala ini yaitu penulis harus menyimpan dokumen
setiap saat.
c. Mengentri Data Principal Baru
Tugas ini merupakan kegiatan mengentri data principal baru
meliputi nama principal, alamat principal, nomor Akte
Pendirian, nomor Surat Keterangan Domisili Perusahaan,
Nomor Pokok Wajib Pajak, nomor Surat Izin Usaha, dan nomor
Tanda Daftar Perusahaan ke Sistem Aplikasi Suretyship (SAS).
Kendala yang dihadapi yaitu penulis sering menjumpai
dokumen principal yang tidak lengkap sehingga data principal
belum bisa diinput ke dalam sistem perusahaan.
d. Presensi Kehadiran
Presensi kehadiran adalah kegiatan mengisi daftar hadir sebagai
bukti kehadiran peserta magang.

8. Minggu VIII (25 Maret – 29 Maret 2019)


Pada minggu kedelapan penulis ditempatkan di bagian Front
Desk yang artinya penulis ditugaskan untuk melayani nasabah yang
ingin mengajukan jaminan suretyship.
Berikut alur pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan pada minggu
kedelapan.

Briefing Pagi Mengentri Registrasi


Data Permohona
Principal n Surety
bond

Presensi Menerim
Kehadira a
n Telepon

Mencetak
Jaminan
Surety
Sumber :bond
Data primer yang dikembangkan dalam laporan ini tahun

2019

Dari bagan diatas dapat dijabarkan berbagai macam tugas yang


dilaksanakan perharinya yaitu:
a. Briefing Pagi
Briefing pagi adalah kegiatan rutin setiap pagi untuk
memberikan pengarahan kepada karyawan supaya bekerja tetap
sesuai dengan visi dan misi organisasi. Selain itu, briefing pagi
juga bertujuan untuk menyampaikan informasi-informasi yang
dianggap penting dalam pelaksanaan pekerjaan.
b. Mengentri Data Principal Baru
Tugas ini merupakan kegiatan mengentri data principal baru
meliputi nama principal, alamat principal, nomor Akte
Pendirian, nomor Surat Keterangan Domisili Perusahaan,
Nomor Pokok Wajib Pajak, nomor Surat Izin Usaha, dan nomor
Tanda Daftar Perusahaan ke Sistem Aplikasi Suretyship (SAS).
Kendala yang dihadapi yaitu penulis sering menjumpai
dokumen principal yang tidak lengkap sehingga data principal
belum bisa diinput ke dalam sistem perusahaan.
c. Registrasi Permohonan Surety bond
Tugas ini merupakan kegiatan mengentri data permohonan
jaminan surety bond meliputi data principal, obligee dan surety
ke Sistem Aplikasi Suretyship (SAS). Surety bond adalah salah
satu produk lini usaha Suretyship yang memberikan jaminan atas
kemampuan Principal dalam melaksanakan kewajiban sesuai
perjanjian pokok antara Principal dan Obligee.
Kendala yang dihadapi yaitu sistem perusahaan sering
mengalami gangguan server sehingga penulis tidak dapat
melakukan registrasi secara cepat. Solusi dari kendala ini yaitu
perusahaan harus lebih meningkatkan kinerja sistem perusahaan
dan memperbaiki jaringan server supaya pekerjaan lebih cepat
selesai.
d. Mencetak Jaminan Surety bond
Kegiatan mencetak data jaminan surety bond dari sistem
perusahaan ke kertas sertifikat polis.
Kendala yang dihadapi yaitu printer untuk mencetak jaminan
surety bond hanya satu sehingga penulis harus bergantian
menggunakan printer tersebut. Solusi dari kendala ini adalah
dengan menambah jumlah printer untuk mencetak jaminan
surety bond agar proses mencetak lebih cepat dan efisien.
e. Menerima Telepon
Menerima panggilan telepon merupakan keterampilan yang
penting dikehidupan sehari-hari karena tata cara seseorang
menerima telepon dapat mewakili citra dari pimpinan tempat
seseorang itu bekerja.
Kendala yang dihadapi yaitu penulis sering membiarkan telepon
berdering hingga 2 – 3 kali. Hal ini dikarenakan penulis sedang
melayani tamu sekaligus nasabah yang ingin mengajukan
jaminan. Solusi dari kendala ini yaitu seharusnya perusahaan
menyediakan customer service yang bertugas melayani tamu
dan menerima telepon.
f. Presensi Kehadiran
Presensi kehadiran adalah kegiatan mengisi daftar hadir sebagai
bukti kehadiran peserta magang.

9. Minggu IX (01 April – 05 April 2019)


Berikut alur pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan pada minggu
kesembilan.

Briefing Pagi Registrasi Mencetak


Permohona Jaminan
n KBG KBG

Presensi
Kehadira
n

Mengirim
Draft Via
Email
Sumber : Data primer yang dikembangkan dalam laporan ini tahun
2019

Dari bagan diatas dapat dijabarkan berbagai macam tugas yang


dilaksanakan perharinya yaitu:
a. Briefing Pagi
Briefing pagi adalah kegiatan rutin setiap pagi untuk
memberikan pengarahan kepada karyawan supaya bekerja tetap
sesuai dengan visi dan misi organisasi. Selain itu, briefing pagi
juga bertujuan untuk menyampaikan informasi-informasi yang
dianggap penting dalam pelaksanaan pekerjaan.
b. Registrasi Permohonan Kontra Bank Garansi
Tugas ini merupakan kegiatan mengentri data permohonan
jaminan kontra bank garansi meliputi bank penerbit, data
principal, obligee dan surety ke Sistem Aplikasi Suretyship
(SAS). Kontra Bank Garansi adalah salah satu produk lini usaha
Suretyship yang memberikan jaminan kepada Bank Penerbit
Bank Garansi atas kemampuan Principal dalam melaksanakan
kewajiban sesuai perjanjian pokok antara Principal dan Obligee.
Kendala yang dihadapi yaitu sistem perusahaan sering
mengalami gangguan server sehingga penulis tidak dapat
melakukan registrasi secara cepat. Solusi dari kendala ini yaitu
perusahaan harus lebih meningkatkan kinerja sistem perusahaan
dan memperbaiki jaringan server supaya pekerjaan lebih cepat
selesai.
c. Mencetak Jaminan Kontra Bank Garansi
Kegiatan mencetak data jaminan kontra bank garansi dari sistem
perusahaan ke kertas PP.
Kendala yang dihadapi yaitu printer untuk mencetak jaminan
kontra bank garansi hanya satu sehingga penulis harus
bergantian menggunakan printer tersebut. Solusi dari kendala ini
adalah dengan menambah jumlah printer untuk mencetak
jaminan kontra bank garansi agar proses mencetak lebih cepat
dan efisien.
d. Mengirim Draft Via Email
Mengirim draft jaminan surety bond kepada principal via email.
Hal ini dilakukan supaya principal dapat mengoreksi terlebih
dahulu jaminan surety bond sebelum diterbitkan oleh PT
Askrindo (Persero) Cabang Semarang.
Kendala yang dihadapi yaitu koneksi internet terkadang
mengalami gangguan sehingga penulis tidak bisa mengirim
email kepada principal. Solusi dari kendala ini yaitu dengan
memperbaiki koneksi internet pada perusahaan.
e. Presensi Kehadiran
Presensi kehadiran adalah kegiatan mengisi daftar hadir sebagai
bukti kehadiran peserta magang.
10. Minggu X (08 April – 12 April 2019)
Pada minggu kesepuluh penulis ditempatkan di bagian Front
Desk yang artinya penulis ditugaskan untuk melayani nasabah yang
ingin mengajukan jaminan suretyship.

Berikut alur pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan pada minggu


kesepuluh.

Briefing Pagi Mengentri Mencetak


Data Jaminan
Principal Surety
bond

Presensi
Kehadira
n

Scan
Dokume
n
Sumber : Data primer yang dikembangkan dalam laporan ini tahun
2019

Dari bagan diatas dapat dijabarkan berbagai macam tugas yang


dilaksanakan perharinya yaitu:
a. Briefing Pagi
Briefing pagi adalah kegiatan rutin setiap pagi untuk
memberikan pengarahan kepada karyawan supaya bekerja tetap
sesuai dengan visi dan misi organisasi. Selain itu, briefing pagi
juga bertujuan untuk menyampaikan informasi-informasi yang
dianggap penting dalam pelaksanaan pekerjaan.
b. Mengentri Data Principal Baru
Tugas ini merupakan kegiatan mengentri data principal baru
meliputi nama principal, alamat principal, nomor Akte
Pendirian, nomor Surat Keterangan Domisili Perusahaan,
Nomor Pokok Wajib Pajak, nomor Surat Izin Usaha, dan nomor
Tanda Daftar Perusahaan ke Sistem Aplikasi Suretyship (SAS).
Kendala yang dihadapi yaitu penulis sering menjumpai
dokumen principal yang tidak lengkap sehingga data principal
belum bisa diinput ke dalam sistem perusahaan.
c. Mencetak Jaminan Surety bond
Kegiatan mencetak data jaminan surety bond dari sistem
perusahaan ke kertas sertifikat polis.
Kendala yang dihadapi yaitu printer untuk mencetak jaminan
surety bond hanya satu sehingga penulis harus bergantian
menggunakan printer tersebut. Solusi dari kendala ini adalah
dengan menambah jumlah printer untuk mencetak jaminan
surety bond agar proses mencetak lebih cepat dan efisien.
d. Scan Dokumen
Tugas ini merupakan kegiatan menyimpan dokumen dalam
format pdf dan disimpan ke dalam folder komputer.
Kendala yang dihadapi yaitu penulis belum mengerti cara
penggunaan scanner yang ada di perusahaan. Solusi dari kendala
ini yaitu dengan memberikan pengajaran kepada penulis
bagaimana menggunakan scanner tersebut.
e. Presensi Kehadiran
Presensi kehadiran adalah kegiatan mengisi daftar hadir sebagai
bukti kehadiran peserta magang.

11. Minggu XI (15 April – 19 April 2019)


Pada minggu kesebelas penulis ditempatkan di bagian Front
Desk yang artinya penulis ditugaskan untuk melayani nasabah yang
ingin mengajukan jaminan suretyship.
Berikut alur pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan pada minggu
kesebelas.

Briefing Pagi Registrasi Mencetak


Permohona Jaminan
n KBG KBG

Presensi Scan
Kehadira Dokume
n n

Membuat
Surat
Keabsaha
n

Sumber : Data primer yang dikembangkan dalam laporan ini tahun


2019

Dari bagan diatas dapat dijabarkan berbagai macam tugas yang


dilaksanakan perharinya yaitu:
a. Briefing Pagi
Briefing pagi adalah kegiatan rutin setiap pagi untuk
memberikan pengarahan kepada karyawan supaya bekerja tetap
sesuai dengan visi dan misi organisasi. Selain itu, briefing pagi
juga bertujuan untuk menyampaikan informasi-informasi yang
dianggap penting dalam pelaksanaan pekerjaan.
b. Registrasi Permohonan Kontra Bank Garansi
Tugas ini merupakan kegiatan mengentri data permohonan
jaminan kontra bank garansi meliputi bank penerbit, data
principal, obligee dan surety ke Sistem Aplikasi Suretyship
(SAS). Kontra Bank Garansi adalah salah satu produk lini usaha
Suretyship yang memberikan jaminan kepada Bank Penerbit
Bank Garansi atas kemampuan Principal dalam melaksanakan
kewajiban sesuai perjanjian pokok antara Principal dan Obligee.
Kendala yang dihadapi yaitu sistem perusahaan sering
mengalami gangguan server sehingga penulis tidak dapat
melakukan registrasi secara cepat. Solusi dari kendala ini yaitu
perusahaan harus lebih meningkatkan kinerja sistem perusahaan
dan memperbaiki jaringan server supaya pekerjaan lebih cepat
selesai.
c. Mencetak Jaminan Kontra Bank Garansi
Kegiatan mencetak data jaminan kontra bank garansi dari sistem
perusahaan ke kertas PP.
Kendala yang dihadapi yaitu printer untuk mencetak jaminan
kontra bank garansi hanya satu sehingga penulis harus
bergantian menggunakan printer tersebut. Solusi dari kendala ini
adalah dengan menambah jumlah printer untuk mencetak
jaminan kontra bank garansi agar proses mencetak lebih cepat
dan efisien.
d. Membuat Surat Keabsahan
Tugas ini merupakan kegiatan mengentri data permohonan
jaminan kontra bank garansi atau surety bond meliputi nama
principal, nama obligee, nomor polis dan nilai jaminan ke Ms.
Word. Surat keabsahan adalah surat yang dibuat oleh suatu
pihak untuk menyatakan bahwa data yang dilampirkan bisa
dibuktikan keabsahannya.
Kendala yang dihadapi yaitu komputer sering mati sendiri
sehingga penulis harus mengulang pekerjaan dari awal lagi.
Solusi dari kendala ini yaitu penulis harus menyimpan dokumen
setiap saat.
e. Scan Dokumen
Tugas ini merupakan kegiatan menyimpan dokumen dalam
format pdf dan disimpan ke dalam folder komputer.
Kendala yang dihadapi yaitu penulis belum mengerti cara
penggunaan scanner yang ada di perusahaan. Solusi dari kendala
ini yaitu dengan memberikan pengajaran kepada penulis
bagaimana menggunakan scanner tersebut.
f. Presensi Kehadiran
Presensi kehadiran adalah kegiatan mengisi daftar hadir sebagai
bukti kehadiran peserta magang.

12. Minggu XII (22 April – 26 April 2019)


Pada minggu kedua belas penulis ditempatkan di bagian Front
desk yang artinya penulis ditugaskan untuk melayani nasabah yang
ingin mengajukan jaminan suretyship.
Berikut alur pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan pada minggu
kedua belas.

Briefing Pagi Registrasi Mencetak


Permohona Jaminan
n Surety Surety
bond bond

Presensi
Kehadira
n

Sumber : Data primer yang dikembangkan dalam laporan ini tahun


2019

Dari bagan diatas dapat dijabarkan berbagai macam tugas yang


dilaksanakan perharinya yaitu:
a. Briefing Pagi
Briefing pagi adalah kegiatan rutin setiap pagi untuk
memberikan pengarahan kepada karyawan supaya bekerja tetap
sesuai dengan visi dan misi organisasi. Selain itu, briefing pagi
juga bertujuan untuk menyampaikan informasi-informasi yang
dianggap penting dalam pelaksanaan pekerjaan.
b. Registrasi Permohonan Surety bond
Tugas ini merupakan kegiatan mengentri data permohonan
jaminan surety bond meliputi data principal, obligee dan surety
ke Sistem Aplikasi Suretyship (SAS). Surety bond adalah salah
satu produk lini usaha Suretyship yang memberikan jaminan atas
kemampuan Principal dalam melaksanakan kewajiban sesuai
perjanjian pokok antara Principal dan Obligee.
Kendala yang dihadapi yaitu sistem perusahaan sering
mengalami gangguan server sehingga penulis tidak dapat
melakukan registrasi secara cepat. Solusi dari kendala ini yaitu
perusahaan harus lebih meningkatkan kinerja sistem perusahaan
dan memperbaiki jaringan server supaya pekerjaan lebih cepat
selesai.
c. Mencetak Jaminan Surety bond
Kegiatan mencetak data jaminan surety bond dari sistem
perusahaan ke kertas sertifikat polis.
Kendala yang dihadapi yaitu printer untuk mencetak jaminan
surety bond hanya satu sehingga penulis harus bergantian
menggunakan printer tersebut. Solusi dari kendala ini adalah
dengan menambah jumlah printer untuk mencetak jaminan
surety bond agar proses mencetak lebih cepat dan efisien.
d. Presensi Kehadiran
Presensi kehadiran adalah kegiatan mengisi daftar hadir sebagai
bukti kehadiran peserta magang.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Landasan Teori


3.1.1 Pengertian Sistem Pengawasan
Menurut Sarinah dan Mardalena (2017:106) Pengawasan merupakan
suatu kegiatan yang berusaha untuk mengendalikan agar pelaksanaan
dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memastikan apakah tujuan
organisasi tercapai. Pengawasan merupakan bagian dari fungsi
manajemen yang berupaya agar rencana yang sudah ditetapkan dapat
tercapai dengan efektif dan efisien. Pengawasan pada dasarnya diarahkan
sepenuhnya untuk menghindari adanya kemungkinan penyimpangan atas
tujuan yang dicapai. Melalui pengawasan diharapkan untuk mencapai
tujuan yang telah direncanakan secara efektif dan efisien.
Robbins, Stephen P. dan Marry Coulter (2018:632) mendefinisikan
pengawasan adalah proses pemantauan, perbandingan, dan koreksi
performa kerja. Pengawasan dilaksanakan untuk mengusahakan agar
komitmen-komitmen dalam organisasi dilaksanakan.

3.1.2 Fungsi Sistem Pengawasan


Sebagai suatu pengendalian manajemen yang bebas dalam
menyelesaikan tanggung jawabnya secara efektif maka fungsi
pengawasan adalah:
1. Untuk menilai apakah pengendalian manajemen telah cukup
memadai dan dilaksanakan secara efektif.
2. Untuk menilai apakah laporan yang dihasilkan telah menggambarkan
kegiatan yang sebenarnya secara cermat dan tepat.
3. Untuk menilai apakah setiap unit telah melakukan kebijaksanaan dan
prosedur yang menjadi tanggung jawabnya.
4. Untuk meneliti apakah kegiatan telah dilaksanakan secara efisien.
5. Untuk meneliti apakah kegiatan telah dilaksanakan secara efektif
yaitu mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dengan demikian fungsi pengawasan adalah membantu seluruh
manajemen dalam menyelesaikan tanggung jawabnya secara efektif
dengan melaksanakan analisa, penilaian, rekomendasi dan penyampaian
laporan mengenai kegiatan yang diperiksa. Oleh karena itu internal audit
harus dapat memberikan pelayanan kepada manajemen, sehingga
manajemen dapat mengetahui apakah sistem pengendalian yang telah
diterapkan berjalan dengan baik dan efektif untuk memperoleh keadaan
sesungguhnya.

3.1.3 Pentingnya Pengawasan


Robbins, Stephen P. dan Marry Coulter (2018:633), mengemukakan
alasan mengapa diperlukan pengawasan adalah:
1. Alasan pertama pengawasan itu penting karena satu-satunya cara
manajer untuk mengetahui apakah tujuan organisasi dipenuhi dan
jika tidak, alasannya mengapa.
2. Alasan kedua pengawasan itu penting adalah karena pemberdayaan
karyawan. Banyak manajer enggan untuk memberdayakan karyawan
mereka karena mereka takut ada sesuatu yang salah yang membuat
mereka bertanggung jawab. Tetapi sistem pengawasan yang efektif
dapat memberikan informasi dan umpan balik tentang kinerja
karyawan dan meminimalkan kemungkinan masalah potensial.
3. Alasan terakhir mengapa manajer perlu melakukan pengawasan
adalah untuk melindungi organisasi dan asetnya. Lingkungan saat ini
membawa ancaman yang meningkat dari bencana alam, skandal
keuangan, kekerasan di tempat kerja, gangguan rantai pasokan
global, pelanggaran keamanan, dan bahkan kemungkinan serangan
teroris. Manajer harus melindungi aset organisasi dalam peristiwa
apa pun dari hal-hal ancaman yang terjadi. Pengawasan dan
cadangan rencana
yang komprehensif akan membantu memastikan gangguan kerja
minimal.

3.1.4 Tipe-tipe Pengawasan


1. Pengawasan Pendahuluan (feed forward control) atau disebut
steering control yaitu melakukan antisipasi masalah-masalah atau
penyimpangan-penyimpangan dari standar yang dibuat, sebelum
tahap kegiatan tertentu diselesaikan.
2. Pengawasan Secara Bersamaan (concurrent control) sering disebut
pengawasan Ya – Tidak yaitu pengawasan yang dilakukan
bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan. Tipe pengawasan ini
merupakan proses yang harus memenuhi persyaratan sebelum
kegiatan dilaksanakan.
3. Pengawasan Umpan Balik (feed back control) atau Past Action
Control yaitu pengawasan yang dilakukan mengukur hasil-hasil dari
suatu kegiatan yang telah selesai.

3.1.5 Pengawasan yang Efektif


Agar pengawasan efektif, maka para manajer harus menghayati
reaksi manusia terhadap sistem pengawasan. Manusia tidak begitu saja
menerima pengawasan yang dilakukan manajer. Reaksinya bisa
bermacam-macam. Menolak sama sekali pengawasan terhadapnya,
mempertahankan diri dari sistem pengawasan yang diterapkan padanya
dan membela kinerjanya dan menolak sasaran kinerja yang tersirat dan
tersurat pada tujuan. Hal ini makin jelas bila sumber daya terbatas dan
situasi penuh tekanan. Dalam situasi seperti ini orang cenderung untuk
mempertahankan hasil kerjanya yang dibatasi oleh kendala sehingga
pengawasan biasanya tidak dikendaki. Menurut Stoner pengawasan akan
berlangsung dengan efektif apabila memiliki persyaratan berikut ini:
1. Ketepatan
2. Sesuai waktu
3. Objektif dan kompherensif
4. Fokus pada titik pengawasan strategis
5. Realistis secara ekonomis
6. Realistis secara organisatoris
7. Terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi
8. Luwes
9. Prespektif dan operasional
10. Dapat diterima para anggota organisasi
Sistem pengawasan yang efektif itu seharusnya mendukung strategis
dan memfokuskan diri pada apa yang harus dilakukan, tidak saja pada
usaha pengukuran. Sistem pengawasan harus mendukung usaha
menyelesaikan masalah dengan pengambilan keputusan, tidak hanya
menunjukkan penyimpangan-penyimpangan. Sistem tersebut harus dapat
menunjukan mengapa terjadi penyimpangan dan apa yang harus
dilakukan untuk perbaikannya. Sistem pengawasan harus dapat dengan
cepat atau dini mendeteksi penyimpangan sehingga tindakan perbaikan
dapat pula dilakukan dengan segera agar terhindar hal-hal yang tidak
diharapkan.

3.1.6 Proses Pengawasan


Menurut Robbins, Stephen P. dan Marry Coulter (2018:634)
menyatakan ada tiga langkah dalam proses pengawasan adalah sebagai
berikut:
1. Mengukur Kinerja Aktual
Untuk menentukan apa sebenarnya kinerja itu, seorang manajer
harus terlebih dahulu mendapatkan informasi tentang kinerja. Jadi
langkah pertama dalam proses pengawasan adalah mengukur. Empat
pendekatan yang digunakan oleh manajer untuk mengukur dan
melaporkan kinerja aktual adalah pengamatan pribadi, laporan
statistik, laporan lisan, dan laporan tertulis.
2. Membandingkan kinerja aktual terhadap standar
Langkah membandingkan menentukan variasi antara kinerja aktual
dan standar. Meskipun beberapa variasi dalam kinerja dapat
diharapkan dalam semua kegiatan, itu penting untuk menentukan
rentang variasi yang dapat diterima. Penyimpangan di luar kisaran
ini perlu diperhatikan.
3. Mengambil tindakan manajerial
Manajer dapat memilih di antara tiga kemungkinan tindakan: jangan
melakukan apa pun, koreksi kinerja aktual, atau merevisi standar.
Bergantung pada apa masalahnya, seorang manajer dapat mengambil
korektif yang berbeda tindakan. Misalnya, jika pekerjaan yang tidak
memuaskan adalah alasan untuk variasi kinerja, manajer dapat
memperbaikinya dengan hal-hal seperti program pelatihan, tindakan
disipliner, perubahan dalam praktik kompensasi, dan sebagainya.
Satu keputusan yang harus diambil manajer adalah apakah akan
mengambil tindakan korektif langsung, yang memperbaiki masalah
sekaligus untuk mendapatkan kinerja kembali ke jalurnya, atau
menggunakan tindakan korektif dasar, yang terlihat pada bagaimana
dan mengapa kinerja menyimpang sebelum mengoreksi sumber
penyimpangan. Variasi adalah hasil dari standar yang tidak realistis
dan tujuan terlalu rendah atau terlalu tinggi. Dalam situasi ini,
standar membutuhkan tindakan korektif, bukan kinerja. Jika kinerja
secara konsisten melebihi tujuan, maka manajer harus melihat
apakah tujuannya terlalu mudah dan perlu ditingkatkan. Di sisi lain,
manajer juga harus berhati-hati dalam merevisi standar.

3.2 Analisis Magang


Dalam menjalankan praktik kerja lapangan mahasiswa mengalami
beberapa kendala diantaranya:
1. Minggu ke – 1
Kemampuan mengoperasikan Microsoft Ecxel.
Dalam mengentri tambahan data, aplikasi yang digunakan yaitu Ms.
Excel. Permasalahan yang terjadi dimana peserta magang tidak
mengetahui penggunaan formula-formula pada Ms. Excel.
Kompetensi sudah diberikan namun kompetensi tersebut diberikan
pada semester awal perkuliahan dan jarang digunakan pada tahun –
tahun kemudian sehingga mahasiswa lupa cara menggunakan
formula-formula tersebut.
2. Minggu ke – 2
Penggunaan alat-alat perkantoran (mesin fotocopy).
Setiap perusahaan pasti memiliki alat – alat penunjang dalam
melakukan pekerjaan seperti mesin fotocopy yang canggih.
Mahasiswa Administrasi Bisnis sudah diberikan pengetahuan
mengenai cara penggunaan alat – alat tersebut namun belum
diberikan pengetahuan mengenai penanganan masalah-masalah pada
penggunaan mesin fotocopy seperti kertas yang tersangkut pada
mesin fotocopy.
3. Minggu ke – 3
Pemahaman mengenai budaya kerja.
Masalah yang perlu diperhatikan adalah ketelitian dan kecepatan.
Pada awal pelaksanaan praktik kerja lapangan mahasiswa belum
dapat mengarsip dan split dokumen secara cepat, dikarenakan
banyaknya dokumen yang harus dikerjakan. Oleh karena itu
mahasiswa harus beradaptasi dengan budaya kerja cepat dan cekatan.
4. Minggu ke – 4
Pemahaman mengenai dokumen klaim.
Dalam melakukan registrasi klaim masuk diperlukan ketelitian dan
kemampuan mahasiswa dalam memahami dokumen – dokumen
klaim. Mahasiswa tidak diberikan pemahaman secara detail
mengenai dokumen – dokumen tersebut. Mahasiswa sudah pernah
diberikan pelajaran mengenai klaim tetapi hanya sebatas pengertian
saja, mahasiswa tidak diajarkan mengenai proses pengajuan klaim
dan syarat-syarat pengajuan klaim di bangku kuliah.
5. Minggu ke – 5
Kemampuan berkomunikasi menggunakan telepon.
Dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan, mahasiswa dituntut
dapat menerima telepon dari nasabah dan menelepon karyawan pada
bagian lain. Mahasiswa Administrasi Bisnis sudah diberikan
kompetensi dalam penggunaan telepon untuk bisnis.
6. Minggu ke – 6
Kemampuan penggunaan jaringan internet.
Dalam proses registrasi permohonan surety bond / kontra bank
garansi peran internet sangat penting untuk mengakses Sistem
Aplikasi Suretyship (SAS). Namun terkadang hilangnya jaringan
internet membuat pekerjaan menjadi terhambat. Oleh karena itu
diperlukan keterampilan dalam mengatasi masalah pada jaringan
internet.
7. Minggu ke – 7
Penggunaan alat-alat perkantoran (Komputer).
Komputer merupakan alat yang sangat penting untuk mendukung
aktivitas pekerjaan kantor. Komputer ini digunakan untuk mengentri
data pada sistem perusahaan. Dalam proses mengentri data pada
sistem perusahaan, komputer yang digunakan sering kali mati
sehingga pekerjaan menjadi lebih lama selesai. Mahasiswa
Administrasi Bisnis sudah diberikan pengetahuan mengenai
komputer namun belum diberikan pengetahuan mengenai
penanganan masalah- masalah pada penggunaan komputer.
8. Minggu ke – 8
Pemahaman mengenai dokumen surety bond dan kontra bank
garansi. Masalah yang terjadi berkaitan dengan entri data principal
adalah mahasiswa belum mengetahui cara mengentri data principal
ke dalam sistem perusahan dan belum memahami mengenai
dokumen- dokumen yang harus dilampirkan saat pengajuan surety
bond dan kontra bank garansi. Mahasiswa Administrasi Bisnis
belum pernah
diberikan mata kuliah mengenai jaminan surety bond dan kontra
bank garansi.
9. Minggu ke – 9
Kemampuan berkomunikasi menggunakan email.
Dalam hal ini kemampuan berkomunikasi sangat diperlukan tidak
hanya melalui telepon tetapi juga pesan elektronik (email). Email
digunakan sebagai sarana pertukaran data dan berkomunikasi dengan
nasabah. Mahasiswa sudah diberikan kompetensi dalam
berkomunikasi namun mahasiswa belum diberikan pelajaran
mengenai cara komunikasi menggunakan email dengan baik dan
benar.
10. Minggu ke – 10
Penggunaan alat-alat perkantoran (scanner).
Scanner merupakan alat yang digunakan untuk menyimpan dokumen
dalam format pdf dan disimpan ke dalam folder komputer. Kendala
yang dihadapi yaitu mahasiswa Administrasi Bisnis belum pernah
diberikan kompetensi dalam penggunaan scanner.
11. Minggu ke – 11
Kemampuan penanganan keluhan pelanggan.
Didalam setiap jenis usaha, kepuasan pelanggan adalah hal yang
paling utama. Namun, ada kalanya seorang pelanggan merasakan
ketidakpuasan dari pelayanan yang diberikan. Hal ini adalah hal
yang umum terjadi dan hendaknya sudah memiliki persiapan dalam
menghadapi keluhan dari nasabah. Mahasiswa Administrasi Bisnis
sudah pernah mendapatkan mata kuliah mengenai customer service
namun belum pernah diajarkan cara menangani keluhan dari
pelanggan.
12. Minggu ke – 12
Penggunaan tombol cepat keyboard.
Dalam melakukan setiap pekerjaan mahasiswa dituntut untuk dapat
melakukannya dengan cepat, tepat dan akurat dikarenakan
banyaknya
dokumen yang harus dikerjakan. Namun permasalahan yang terjadi
dimana peserta magang belum terbiasa menggunakan tombol cepat
keyboard sehingga pekerjaan menjadi lebih lama.

3.3 Analisis Topik Masalah Laporan Magang


3.3.1 Surety Bond
Surety bond adalah salah satu produk lini usaha Suretyship yang
memberikan jaminan atas kemampuan Principal dalam melaksanakan
kewajiban sesuai perjanjian pokok antara Principal dan Obligee.
 Pihak-pihak yang terlibat dalam Surety bond :
1. Surety adalah Perusahaan Asuransi Umum (PT Asuransi Kredit
Indonesia) yang memasarkan produk asuransi pada lini usaha
Suretyship (Surety Bond).
2. Principal adalah pihak dalam perjanjian Suretyship yang harus
memenuhi kewajiban kepada Obligee berdasarkan Perjanjian
Pokok.
3. Obligee adalah pihak dalam perjanjian Suretyship yang berhak
menerima pemenuhan kewajiban dari Principal berdasarkan
Perjanjian Pokok.

 Kebijakan Fitur Produk Surety Bond diatur dengan ketentuan sebagai


berikut:
a. Sistem penutupan surety bond secara Case by Case (CBC).
b. Maksimum jangka waktu surety bond sesuai jangka waktu proyek
sebagaimana tercantum dalam Surat Perintah Kerja dan/atau
Kontrak Kerja atau sebagaimana ditentukan oleh Obligee.
c. Maksimum retensi sendiri per Principal ditetapkan sebesar 10%
dari equity gabungan (KUR dan Non KUR).
d. Besarnya ganti rugi maksimum sebesar 100% dari nilai surety
bond.
 Sifat Surety Bond :
1. Conditional (dapat dicairkan dengan bersyarat)
Maksudnya adalah jaminan hanya dapat dicairkan setelah
diketahui sebab-sebab pencairannya tersebut dan Surety hanya
wajib mengganti sebesar kerugian yang diderita oleh Obligee
maksimum sebesar nilai jaminan surety bond.
2. Unconditional (dapat dicairkan tanpa syarat)
Maksudnya adalah jaminan dapat dicairkan bila ketentuan dalam
kontrak/perjanjian tidak dipenuhi, tanpa harus membuktikan
adanya kegagalan (wanprestasi) maksimum sebesar nilai jaminan
surety bond.

 Jenis-jenis Jaminan Surety Bond yang dapat diterbitkan adalah sebagai


berikut:
1. Jaminan Penawaran (Bid Bond)
a. Besarnya nilai jaminan penawaran adalah 1% - 3% dari total
Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dengan mata uang sesuai
dengan yang tercantum dalam Lembar Data Pemilihan
(LDP), atau sesuai dengan permintaan Obligee, atau sebesar
1% - 3% dari total harga penawaran Principal.
b. Jaminan Penawaran dapat dicairkan sebesar nilai jaminan.
c. Jaminan Penawaran dimulai sejak tanggal terakhir
pemasukan penawaran dan masa berlakunya tidak kurang
dari waktu yang ditetapkan dalam LDP, dengan
memperhitungkan batas akhir pemasukan penawaran dan
penandatanganan kontrak, atau sesuai permintaan Obligee.

2. Jaminan Pelaksanaan (Performance Bond)


a. Besarnya nilai jaminan pelaksanaan adalah sebagai berikut :
- untuk nilai penawaran terkoreksi antara 80% - 100% dari
nilai total HPS, adalah sebesar 5% dari nilai kontrak.
- untuk nilai penawaran terkoreksi dibawah 80% dari nilai
total HPS, adalah sebesar 5% dari nilai total HPS.
- sesuai permintaan Obligee, dapat mencapai maksimal
100% dari Nilai Kontrak untuk pekerjaan tertentu. Untuk
jaminan pelaksanaan dengan nilai lebih dari 20% harus
mendapat persetujuan Division Head Pertanggungan
b. Jaminan Pelaksanaan dapat dicairkan sebesar nilai jaminan.
c. Berlaku sejak tanggal kontrak sampai serah terima
barang/jasa lainya atau serah terima pertama pekerjaan
konstruksi (tidak kurang dari waktu yang ditetapkan dalam
LDP), atau sesuai permintaan Obligee.

3. Jaminan Uang Muka (Advance Payment Bond)


a. Besarnya nilai jaminan uang muka adalah sebesar nilai uang
muka yang diterima oleh penyedia barang/jasa, dengan
ketentuan sebagai berikut:
- untuk usaha kecil paling tinggi 30% dari nilai kontrak.
- untuk usaha non kecil paling tinggi 20% dari nilai kontrak.
- untuk kontrak tahun jamak, adalah nilai paling kecil
diantara 2 pilihan yaitu 20% dari nilai kontrak tahun
pertama atau 15% dari nilai kontrak.
- sesuai permintaan Obligee
b. Berlaku sejak tanggal persetujuan pemberian uang muka
sampai dengan tanggal penyerahan pertama pekerjaan, atau
sesuai permintaan Obligee.

4. Jaminan Pemeliharaan (Maintenance Bond)


a. Besarnya nilai jaminan pemeliharaan adalah sebesar 5% dari
nilai kontrak atau sesuai permintaan Obligee.
b. Jaminan Pemeliharaan dapat dicairkan sebesar nilai jaminan.
c. Berlaku sekurang-kurangnya sejak tanggal serah terima
pertama pekerjaan (PHO) sampai dengan tanggal penyerahan
akhir pekerjaan (Final Hand Over/FHO) atau sesuai
permintaan Obligee.

5. Jaminan Sanggahan Banding


a. Besarnya nilai jaminan sanggahan banding adalah 2 % (dua
persen) dari nilai total HPS atau paling tinggi sebesar Rp.
50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) atau sesuai
permintaan Obligee.
b. Jaminan Sanggahan Banding dicairkan sebesar nilai jaminan.
c. Berlaku 20 hari kerja sejak pengajuan sanggahan banding
atau sesuai permintaan Obligee.

6. Jaminan Pembayaran (Payment Bond)


a. Besarnya nilai jaminan pembayaran maksimum 100% dari
nilai kontrak.
b. Jaminan Pembayaran dapat dicairkan sebesar nilai jaminan.
c. Berlaku sesuai dengan jangka waktu kontrak atau sesuai
permintaan Obligee.

7. Jaminan Progress
a. Besarnya nilai jaminan progress maksimum 100% dari
progress yang telah disetujui oleh Obligee.
b. Jaminan progress dapat dicairkan sebesar nilai jaminan.
c. Jangka waktu sesuai permintaan Obligee.
3.3.2 Prosedur Penerbitan Surety bond
Berikut adalah prosedur penerbitan surety bond pada PT Asuransi
Kredit Indonesia (Persero) Cabang Semarang:

Penerimaan
dokumen Cek
Proses analisa
permohona kelengkapa
surety bond
n n dokumen
penerbitan
surety bond
Setelah Jika disetujui,
dilakukan dilanjutkan
entry data dengan entry
lanjut ke data ke sistem
pembayaran perusahaan
service charge
Putusan
kelayakan/
penolakan
atas usulan
hasil analisa

Surety bond
terbit

Sumber : PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Cabang Semarang,


tahun 2019

Dari bagan di atas dapat diuraikan rincian prosedur penerbitan


jaminan surety bond pada PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)
Cabang Semarang sebagai berikut:
1. Penerimaan dokumen permohonan penerbitan surety bond
Surat Permohonan Penerbitan Surety Bond dari Calon Terjamin
(Principal) untuk ke Perusahaan Penjaminan harus mencantumkan:
a. Jenis Jaminan Surety Bond yang akan diterbitkan
b. Nama dan Alamat Terjamin (Principal)
c. Nomor NPWP Terjamin (Principal)
d. Nama dan Alamat Penerima Jaminan (Obligee)
e. Nama Paket Pekerjaaan
f. Nilai Kontrak
g. Nilai Jaminan
h. Masa Berlaku/Periode Bank Garansi
i. Dokumen Khusus (Underlying)
j. Nama dan Jabatan Penanggung Jawab Terjamin (Principal)
k. Nomor KTP & NPWP Penanggung Jawab Terjamin (Principal)

2. Cek Kelengkapan Dokumen Persyaratan untuk keperluan analisa:


a. Dokumen - dokumen wajib (khusus Calon Terjamin/Principal
baru)
 Copy Akta Pendirian Perusahaan & Surat Pengesahaan dari
Kemenkumham
 Copy Akta Perubahan Perusahaan & Surat Pengesahan dari
Kemenkumham
 Copy SIUP/SIJUK, TDP, SKT, PKP, NPWP, SKDP/U &
Keanggotan Asosiasi
 Copy KTP & NPWP Pengurus Perusahaan
 Laporan Keuangan 2 tahun terakhir
 Listed Pengalaman Kerja Perusahaan
 Listed Tenaga Ahli Perusahaan
 Listed Daftar Peralatan Kerja
 Menandatangani Surat Perjanjian Kesanggupan Membayar
Ganti Rugi (SPKMGR)
b. Dokumen – dokumen khusus sesuai jenis jaminan:
 Jaminan Penawaran (Bid Bond)
Copy Dokumen Pengadaan/Lelang atau Rencana Kerja
Syarat-syarat (RKS)/Undangan Lelang/Pengumuman
lelang/ Berita Acara Penjelasan Pekerjaan ( Aanwijzing).
 Jaminan Pelaksanaan (Performance Bond)
Copy Surat Penunjukan Penyedia Barang atau Jasa
(SPPBJ)/Surat Perintah Kerja (SPK)/Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK)/Surat Perjanjian (Kontrak)/Purchase Order
(PO)/Letter Of Intent (LOI)/Work Order (WO).
 Jaminan Uang Muka (Advance Payment Bond)
Copy Kontrak (Surat Perjanjian)/Surat Perintah Kerja
(SPK)/Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)/Purchase Order
(PO)/Letter Of Intent (LOI)/Work Order (WO)
 Jaminan Pemeliharaan (Maintenance Bond)
Copy Kontrak (Surat Perjanjian) dan Berita Acara Serah
Terima (BAST) Pekerjaan Pertama/Progress Pekerjaan
100%.

c. Dokumen – Dokumen Tambahan:


 Jika Pengajuan untuk Pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa,
maka harus dilampirkan:
- Surat Dukungan Supplier/Vendor dan/atau Surat
Dukungan/Sertifikat Pabrikan.
- Purchase Order jika barang sudah ada pembelian.
 Jika Pengajuan untuk Perpanjangan Jaminan, maka harus
dilampirkan :
- Copy Addendum/Amandemen Kontrak.
- Progress Pekerjaan yang sudah dilaksanakan.
- Time Schedule Penyelesaian Pekerjaan.
- Surat Menyurat terkait alasan perpanjangan.
3. Proses Analisa Surety Bond
Analisa surety bond merupakan proses untuk mengevaluasi dan
menentukan persetujuan/penolakan penerbitan jaminan surety bond.
Kebijakan standar analisa bertujuan untuk menerapkan prinsip
kehati- hatian (prudent underwriting) dan mencegah/mengurangi
kemungkinan kerugian yang timbul sejak dini. Analisa surety bond
dilakukan dengan tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut :
a. Mengumpulkan data/dokumen dan informasi sesuai yang
dipersyaratkan.
b. Menganalisa data/informasi dengan menggunakan formulir
standar analisa, untuk selanjutnya mengusulkan
persetujuan/penolakan penerbitan jaminan surety bond.
c. Melakukan ANALISA 5C+ yaitu:
 CHARACTER
Penilaian karakter calon principal dilakukan untuk dapat
menyimpulkan bahwa principal tersebut jujur, beritikad
baik, dan tidak akan menyulitkan dikemudian hari serta
menunjukkan bahwa proyek itu benar adanya.
 CAPABILITY
Merupakan uraian mengenai kemampuan principal dari sisi
kompetensi SDM, tenaga ahli dan manajemen.
 CAPACITY
Merupakan penilaian kemampuan yang dimiliki calon
principal dalam menjalankan usahanya guna memperoleh
laba yang diharapkan. Capacity ini merupakan ukuran dari
ability to pay/work atau kemampuan dalam memenuhi
kewajibannya sesuai dengan kontrak kerja.
 CAPITAL
Penilaian atas posisi keuangan calon principal secara
keseluruhan termasuk aliran kas, baik untuk masa lalu
maupun proyeksi pada masa yang akan datang, dilakukan
untuk mengetahui kemampuan permodalan nasabah
pembiayaan dalam menjalankan proyek atau usaha nasabah
pembiayaan yang bersangkutan. Dimungkinkan apabila
NWC negatif, ada konfirmasi mengenai pendanaan dari
pihak ketiga untuk mendanai proyek dimaksud yang
dibuktikan dengan dokumen seperti Loan Agreement / LoI
 CONDITION
Condition merupakan situasi dan kondisi yang
mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat yang
kemungkinannya mempengaruhi kelancaran penyelesaian
proyek yang dikerjakan oleh principal tetapi tidak terbatas
pada situasi & kondisi politik, sosial, ekonomi, budaya,
informasi internal, dan lain-lain.
 COLLATERAL
Penilaian atas agunan yang dimiliki oleh calon principal
dilakukan untuk mengetahui kecukupan nilai agunan sesuai
dengan pemberian pembiayaan dan merupakan sumber
recoveries dalam hal Penjamin membayar klaim apabila
Principal wanprestasi. Collateral yang diterima harus
marketable dan controlable.

4. Entry data ke sistem perusahaan


Entry data merupakan kegiatan mengentri data permohonan jaminan
surety bond meliputi data principal, obligee dan surety ke Sistem
Aplikasi Suretyship (SAS).

5. Membayar Imbal Jasa Penjaminan (Service Charge)


Pembayaran dilakukan setelah surety bond disetujui untuk di
terbitkan.
Kebijakan dalam pembayaran service charge adalah sebagai berikut:
a. Untuk nasabah surety bond yang datang langsung, pembayaran
dilakukan dengan cara tunai baik berupa setor ke kasir PT
Askrindo atau ke Bank di rekening Askrindo yang ditunjuk
(dengan menunjukkan bukti setor).
b. Untuk nasabah surety bond yang dilayani melalui agen,
pembayaran oleh agen dilakukan secara cash and carry baik
setor ke kasir PT Askrindo atau ke Bank di rekening Askrindo
yang ditunjuk (dengan menunjukkan bukti setor) atau dapat juga
pembayaran dilakukan maksimal tanggal 10 bulan berikutnya
untuk seluruh produksi pada bulan yang bersangkutan.
Ketentuan tersebut hanya untuk agen PT Askrindo yang tidak
memiliki tunggakan setoran service charge yang berumur lebih
dari 1 (satu) bulan dan maksimal tunggakan kurang dari rata-rata
produksi bulanan agen bersangkutan.
c. Untuk nasabah surety bond yang dilayani melalui Broker,
pembayaran oleh Broker dilakukan secara cash and carry baik
berupa setor ke kasir PT Askrindo atau ke Bank di rekening
Askrindo yang ditunjuk (dengan menunjukkan bukti setor).
Besarnya pembayaran adalah service charge dikurangi dengan
brokerage (termasuk PPn).

6. Surety bond terbit


Kegiatan mencetak data jaminan surety bond dari sistem perusahaan
ke kertas sertifikat polis.
3.3.3 Penerapan Sistem Pengawasan atas Prosedur Penerbitan Surety
Bond Penerapan sistem pengawasan dapat berjalan baik apabila sesuai
dengan langkah-langkah dalam proses pengawasan.
1. Mengukur Kinerja Aktual
Proses berawal dengan mengukur kinerja karyawan. Manajer dapat
mengukur kinerja karyawan melalui pengamatan pribadi, laporan
statistik, laporan lisan dan laporan tertulis. Melalui langkah ini,
manajer dapat mengetahui masalah yang terjadi dalam perusahaan.
Masalah yang sering terjadi yaitu adanya penyimpangan terhadap
prosedur penerbitan surety bond.
2. Membandingkan kinerja aktual terhadap standar
Pada tahap ini melakukan pembandingan antara pelaksanaan
penerbitan surety bond dengan standar prosedur penerbitan surety
bond kemudian menganalisa apabila ada penyimpangan. Kesalahan
yang sering terjadi dalam proses penerbitan surety bond adalah
kurangnya ketelitian dalam mengecek kelengkapan dokumen.
3. Mengambil tindakan manajerial
Pada tahap ini manajer harus mengambil tindakan untuk mengatasi
masalah yang terjadi dengan dilakukan proses perbaikan sehingga
tidak terjadi penyimpangan kembali. Masalah yang sering terjadi
disebabkan oleh kelalaian dalam pengecekan dokumen. Oleh karena
itu diperlukannya pengawasan dalam setiap prosedur penerbitan
surety bond mulai dari cek kelengkapan dokumen hingga input data.
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

4.1 Kesimpulan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan di PT Askrindo
(Persero) Cabang Semarang terhitung sejak tanggal 6 Februari 2019
sampai dengan 26 April 2019. Peserta magang ditempatkan di Bagian
Underwriting. Bagian ini menangani penutupan pertanggungan terhadap
resiko atas kredit yang diberikan bank-bank maupun terhadap resiko
kredit lainnya. Pada praktiknya mahasiswa bergabung dalam bagian front
desk, dimana tugas – tugas yang diberikan antara lain: mengentri data
permohonan surety bond dan kontra bank garansi, menerima tamu,
menerima telepon, cek kelengkapan dokumen persyaratan, membuat
surat keabsahan, mencetak sertifikat polis surety bond dan mengarsip
dokumen surety bond. Kendala yang terjadi pada umumnya dikarenakan
pekerjaan tersebut adalah hal yang baru bagi mahasiswa sehingga
perlunya pengarahan oleh pembimbing dan rekan kerja. Kurangnya
kompetensi mahasiswa dalam beberapa bidang juga merupakan faktor
penghambat kerja meliputi belum terbiasa menggunakan tombol cepat
keyboard serta kurang familiar dengan peralatan penunjang pekerjaan
seperti mesin fotocopy dan scanner.
Dalam proses penerbitan surety bond, ada beberapa bentuk
penyimpangan yang dilakukan oleh pemberi jaminan meliputi melakukan
penerbitan jaminan surety bond yang tidak memenuhi persyaratan dan
terkadang tidak melakukan survey secara langsung terhadap principal
baru. Oleh karena itu, perlu adanya suatu sistem pengawasan yang baik
untuk menghindari berbagai penyimpangan yang terjadi. Proses
penerapan pengawasan dapat berjalan baik apabila sesuai dengan
langkah- langkah dalam proses pengawasan. Pengawasan dilakukan
mulai dari mengukur kinerja karyawan melalui pengamatan pribadi,
laporan statistik, laporan lisan dan laporan tertulis. Kemudian tahap
membandingkan
kinerja aktual terhadap standar yang telah ditetapkan perusahaan. Pada
tahap ini manajer membandingkan pelaksanaan penerbitan surety bond
dengan standar prosedur penerbitan surety bond. Tahap terakhir adalah
mengambil tindakan manajerial yaitu manajer harus mengambil tindakan
untuk mengatasi masalah yang terjadi dengan dilakukan proses
perbaikan. Masalah yang sering terjadi disebabkan oleh kelalaian dalam
pengecekan dokumen. Oleh karena itu, diperlukan pengawasan dalam
setiap prosedur penerbitan jaminan surety bond mulai dari cek
kelengkapan dokumen hingga input data.

4.2 Rekomendasi
Setelah melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di
PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Cabang Semarang, maka terdapat
beberapa saran yang harus disampaikan sebagai berikut:
1. Bagi Politeknik Negeri Semarang
a. Sebelum melaksanakan Praktik Kerja Lapangan sebaiknya pihak
Jurusan memberikan informasi yang jelas mengenai mekanisme
penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan dan juga memberikan
informasi mengenai perusahaan atau instansi yang pernah menjadi
tempat PKL Mahasiswa Administrasi Bisnis sebelumnya yang
memiliki hubungan kerjasama dengan Jurusan.
b. Pihak Politeknik Negeri Semarang khususnya Jurusan ikut terlibat
dalam komunikasi langsung tidak hanya dengan lampiran surat izin
saja, sehingga ada proses serah terima penitipan mahasiswa secara
jelas agar tata cara berkomunikasi yang baik dengan pihak lain
dalam hal ini tempat PKL dapat tercipta.
c. Pembatasan maksimal mahasiswa yang PKL di perusahaan atau
instansi yang sama sebaiknya tidak hanya 2 (dua) mahasiswa saja
mengingat banyaknya jumlah mahasiswa dan sedikitnya
perusahaan atau instansi yang mau menerima mahasiswa PKL.
2. Bagi PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Cabang Semarang
a. Sebelum menerbitkan surety bond sebaiknya pihak surety lebih
meningkatkan kualitas surveyor (pemeriksa perusahaan) jadi pihak
surety dapat lebih melihat jelas bagaimana tingkat bonafiditas dari
pihak principal dan pihak obligee
b. Perusahaan sebaiknya menambah tenaga kerja pada bagian front
desk karena mengingat banyaknya permohonan jaminan tidak
sepadan dengan jumlah karyawan front desk yang hanya satu orang
saja.
c. Sebaiknya pihak surety menjalankan pekerjaan sesuai dengan
standar prosedur penerbitan surety bond.
d. Perusahaan meningkatkan sistem pengawasan atas prosedur
penerbitan surety bond dengan cara melakukan pengecekan pada
setiap proses kerja guna mengurangi adanya penyimpangan.
BAB V
REFLEKSI DIRI

5.1 Identifikasi Kompetensi Baru yang Dipelajari Selama Praktik Kerja


Lapangan (PKL)
Kegiatan praktik kerja lapangan merupakan sarana bagi mahasiswa untuk
menerapkan pelajaran yang diberikan selama perkuliahan. Dalam
pelaksanaannya peserta magang di bagian underwriting banyak
menangani dokumen asuransi terutama surety bond dan kontra bank
garansi. PKL juga bertujuan untuk melatih mahasiswa agar terampil
dalam bekerja dengan praktik langsung di tempat kerja. Melalui kegiatan
ini pula mahasiswa mendapatkan banyak kompetensi baru. Adapun
kompetensi baru yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Mampu mengoperasikan SAS


SAS (Sistem Aplikasi Suretyship) merupakan suatu aplikasi yang
berfungsi untuk mengelola data principal dan obligee serta
membantu perusahaan dalam menerbitkan jaminan surety bond,
kontra bank garansi dan customs bond. Dalam melaksanakan
pekerjaan dibagian front desk peserta magang selalu menggunakan
SAS (Sistem Aplikasi Suretyship). Dengan kompetensi ini
diharapkan peserta magang memiliki nilai lebih di perusahaan
tempatnya bekerja nanti.
2. Mampu mengoperasikan SAKURA
SAKURA (Sistem Aplikasi Kredit Usaha Rakyat Askrindo)
merupakan sebuah aplikasi internal PT Asuransi Kredit Indonesia
(Persero) yang digunakan untuk mengelola data klaim KUR. Dalam
melaksanakan pekerjaan dibagian klaim peserta magang selalu
menggunakan SAKURA (Sistem Sistem Aplikasi Kredit Usaha
Rakyat Askrindo).
3. Mampu melakukan pekerjaan sebagai customer service
Hal ini penulis melakukan pekerjaan customer service seperti
menerima tamu yang datang ke perusahaan, melayani permohonan
jaminan dari calon principal, dan menerima tamu dari pihak luar.

5.2 Identifikasi Manfaat Magang Terhadap Pengembangan Soft Skills


dan Kekurangan Soft-Skills yang Dimiliki

5.2.1 Manfaat magang terhadap pengembangan soft skills


Dalam kegiatan Praktik Kerja Lapangan di PT Asuransi Kredit
Indonesia (Persero) Cabang Semarang, mahasiswa tidak hanya
mendapatkan kompetensi baru tetapi juga keterampila-keterampilan yang
menunjang kinerja. Adapun soft skills yang dikembangkan mahasiswa
selama pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan adalah :
1. Komunikasi
Dalam suatu perusahaan antara bagian satu dengan yang lain saling
berhubungan karena merupakan suatu rangkaian dari proses bisnis,
disini mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi
yang baik dengan rekan kerja dan atasan satu bagian maupun dengan
bagian yang lain.
2. Bertanggung jawab
Bertanggung jawab merupakan suatu bentuk sikap dan perilaku
seseorang dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya baik terhadap
diri sendiri, masyarakat, lingkungan alam, lingkungan sosial budaya,
negara dan Tuhan. Mahasiswa dituntut untuk bisa bertanggung jawab
terhadap setiap pekerjaan yang dilakukannya serta memahami akibat
dari kesalahan yang diperbuat.
3. Disiplin Kerja
Disiplin Kerja adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh
dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis
maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak
mengelak menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan
wewenang yang diberikan. Mahasiswa dituntut untuk datang ke
tempat kerja tepat waktu dan menaati peraturan-peraturan perusahaan.
4. Etos kerja
Etos kerja merupakan semangat kerja yang menjadi ciri khas dan
keyakinan seseorang. Di PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)
Cabang Semarang, mahasiswa dituntut untuk melakukan suatu
pekerjaan dengan sungguh-sungguh.

5.2.2 Kekurangan soft skill yang dimiliki


Dalam melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan tentu ada
kemampuan yang menjadi kekurangan mahasiswa adalah kemampuan
berkomunikasi. Kemampuan berkomunikasi sangat dibutuhkan untuk
menunjang pekerjaan pada bagian front desk. Meskipun memiliki
kekurangan soft skill namun mahasiswa tetap berusaha untuk mengatasi
kekurangan tersebut dengan meningkatkan rasa percaya diri saat
berbicara.

5.3 Manfaat Magang terhadap Pengembangan Kemampuan Kognitif


Pelaksanaan PKL tidak hanya memberikan manfaat terhadap
pengembangan soft skill mahasiswa tetapi juga menambah pengetahuan
mahasiswa dalam hal ini mahasiswa yang melaksanakan PKL di bagian
front desk mengetahui prosedur penerbitan jaminan surety bond. Dimana
hal ini tidak diajarkan saat menempuh dibangku perkuliahan. Akibatnya
terdapat kesenjangan dimana mahasiswa harus belajar mengenai jaminan
surety bond lebih dalam secara langsung di tempat kerja.
5.4 Identifikasi Kunci Sukses Dalam Bekerja
Dalam melakukan suatu pekerjaan diperlukan beberapa sikap yang
mendukung kesuksesan dalam bekerja. Berikut beberapa pengalaman
kunci sukses dalam dunia kerja yang diperoleh selama melaksanakan
Praktik Kerja Lapangan, yaitu:
a. Senang bekerjasama dengan orang lain
Dalam dunia kerja pastinya tidak dapat bekerja sendiri. Melainkan
harus selalu bekerjasama dengan karyawan lain untuk menyelesakan
suatu pekerjaan. Selain itu, bekerjasama dengan orang lain feedback
yang akan kita dapatkan yaitu relasi atau partner kerja yang lebih
banyak.
b. Usahakan tepat waktu dalam bekerja
Kedisiplinan atau semangat kerja seseorang dalam bekerja salah satu
nya dapat dilihat dari tepat waktu atau tidaknya suatu karyawan dalam
bekerja, sebab seseorang yang memiliki sifat seperti ini cenderung
memiliki sifat profesionalisme dalam bekerja.
c. Jujur dalam hal apapun
Jujur yaitu tidak pernah berdusta dalam melakukan segala kegiatan.
Mengingat mahasiswa ditempatkan dibagian front desk yang
berhubungan langsung dengan nasabah. Oleh karena itu, mahasiswa
harus menyampaikan informasi sesuai dengan kenyataannya.

5.5 Rencana Perbaikan/Pengembangan Diri


Tuntutan kerja yang semakin tinggi membuat mahasiswa harus
mampu bersaing dan melakukan perbaikan – perbaikan agar tidak
tertinggal. Dalam hal penerbitan jaminan surety bond, mahasiswa dapat
mengembangkan kemampuannya dengan melakukan pelatihan
administrasi perkantoran dan pelatihan surety bond. Pelatihan administrasi
perkantoran ditujukan agar mahasiswa dapat melakukan pekerjaan yang
berkaitan dengan administrasi perkantoran seperti menerima telepon,
pengarsipan, entry data perusahaan dan aktivitas lainnya yang menunjang
pekerjaan. Sedangkan pelatihan
surety bond ditujukan agar mahasiswa lebih memahami standar prosedur
jaminan surety bond.
DAFTAR PUSTAKA

Fathurrohman, Muhammad. 2015. Model-model Pembelajaran Inovatif.


Yogyakarta: Ar-ruzz Meda

Hasibuan, Malayu. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:

Bumi Aksara

Robbins, Stephen P and Mary Coulter. 2018. Management Fourteenth Edition.


United Kingdom: Pearson Education Limited

Sarinah dan Mardalena. 2017. Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Deepublish

Anda mungkin juga menyukai