Oleh :
NPM : 20130210060
Menyetujui, Mengetahui,
Pimpinan Instansi/Lembaga Dekan Fakultas Ekonomi
ii
KATA PENGANTAR
1. Ibu Sri Luayyui, S.E., M.S.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan ibu
Trisnia Widuru, S.E., M.M selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi yang
telah memberi pembekalan untuk Praktik Kerja Lapangan.
2. Bapak Erwin Syahputra, S.E., M.M selaku Ketua ProgramStudi
Manajemen yang telah berkenan memberi izin dalam penyusunan laporan
ini serta Dosen Fakultas Ekonomi yang telah membantu dalam kelancaran
Praktik Kerja Lapangan.
3. Ibu Nuraidya Fajariah, S.E., M.M selaku dosen pembimbing yang telah
bersedia meluangkan waktu dan memberi saran serta pengarahan dalam
menyelesaikan laporan ini.
4. Bapak Kristyanto, S.E selaku pimpinan Pegadaian CP Kediri serta
karyawan yang telah memberikan ilmu dan pengalaman selama kegiatan
Praktik Kerja Lapangan.
iii
Penulis memohon maaf apabila ada kesalahan atas tingkah laku dan
perbuatan yang kurang berkenan selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan
di PT. Pegadaian CP Kediri, penulis menyadari bahwa banyaknya kekurangan
dalam penulisan laporan baik secara susunan maupun penyajian. Penulis juga
mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah berusaha membantu
dalam penyusunan laporan ini. Untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat dibutuhkan. Harapan penulis semoga laporan ini dapat
bermanfaat dan menjadi refrensi bagi pembaca.
Penulis,
iv
DAFTAR ISI
v
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 36
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
nasabah pada pegadaian konvensional disebut dengan sewa yang dihitung dari
nilai npinjaman dan hanya menggunakan satu perjanjian piutang-piutang
dengan jaminan barang bergerak. Berbeda halnya dengan pegadaian syariah
yang mendapatkan keungungan dari biaya sewa tempat (jasa simpanna) dan
juga pegadaian syariah menggunakan dua akad perjanjian dalam setiap
transaksinya, yaitu akad rahn (gadai) dan akad ijarah (upah sewa). Fungsi dasar
dari pegadaian syariah adalah semata-mata hanya untuk memberikan
pertolongan kepada orang yang membutuhkan yang menggunakan barang
sebagai jaminanya, bukan semata-mata untuk kepentingan komersial dan
mengambil keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa menghiraukan
kemampuan orang lain.
Pegadaian syariah adalah suatu lembaga yang relatif baru di
Indonesia. Konsep oprasi pegadaian syariah mengacu pada sistem administrasi
modern, antar lain asas rasionalitas, efisiensi dan efektivitas, yang
diselenggarakan dengan nilai islam. Fungsi oprasi pegadaian syariah dijalankan
oleh kantor-kantor cabang pegadaian syariah/ Unit Layanan Gadai Syariah
(ULGS) sebagai satu unit organisasi dibawah binaan Devisi Usaha Lain Perum
Pegadaian (Mardani, 2015)
Pegadaian Syariah hadir di Indonesia dengan membentuk unit gadai
syariah dibeberapa kota di Indonesia yang mulai beroprasi sejak 2003.
Pegadaian Syariah dalam menjalankan oprasionalnya berpegang pada prinsip
syariah. Pegadaian Syariah memiliki beberapa produk jasa, salah satu yang
diunggulkan yaitu, Ar Rahn yaitu menahan salah satu harta milik si peminjam
atas pinjaman yang diterimanya atau dapat juga kita sebut sebagai gadai. Objek
barang yang diatahan tersebut memiliki nilai ekonomis, secara sederhana
adalah semacam barang jaminan hutang atau gadai. Untuk memenuhi
kebutuhan dana bagi masyarakat melalui system gadai yang sesuai syariah
Islam dengan agunan seperti perhiasan emas, berlian, elektronik, dan kendaraan
bermotor (Sholikul, 2003).
Pada pembagian produk di Pegadaian ada salah satu produk yang
popular yaitu Arrum Haji. Arum berasal dari bahasa arab yaitu pembiayaan.
3
Jadi maksut kata Arrum Haji yaitu layanan pembiayaan secara syariah yang
memberikan nasabah dalam kemudahan untuk mendapatkan porsi haji dengan
barang jaminan berupa emas. Arrum Haji ini cukup dengan jaminan berupa
emas Logam Mulia atau perhiasan emas senilai 3,5 gram nasabah sudah bisa
mendapatkan pembiayaan untuk pendaftaran porsi haji senilai Rp. 25.000.000
(dun puluh lima juta rupiah ).
Namun dengan seiring berkembangnya zaman produk Arrum Haji yang
dimiliki Pegadaian Syariah juga ikut dipasarkan oleh Pegadaian konvensional.
Pegadaian konvensional juga melakukan proses pembiayaan produk Arrum
Haji sesuai dengan prosedur-prosedur yang dilakukan oleh Pegadaian Syariah.
Dengan Pegadaian konvensioanl ikut melakukan proses penjualan produk
Arrum Haji diharapkan produk ini akan lebih cepat banyak dikenal oleh
masyarakat dan banyak juga yang menggunakan jasa dari Pegadaian untuk
melakukan ibadah haji.
5
6
kali ganti status, yaitu sebagai Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari1961,
kemudian berdasarkan PP.No.7/1969 menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN),
selanjutnya berdasarkan PP.No.10/1990 (yang diperbaharui dengan
PP.No.103/2000) berubah lagi menjadi Perusahaan Umum (PERUM). Hingga
pada tahun 2011, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor
51 tahun 2011 tanggal 13 Desember 2011, bentuk badan hokum Pegadaian
berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).
Kantor Cabang
Pemimpin Cabang
Unit Pelayanan
Co-Location
1. Pimpinan Cabang
Pimpinan cabang berfungsi merencanakan, mengkoordinasi,
menyelenggarakan dan mengendalikan kegiatan oprasional, administrasi
dan keuangan kantor cabang.
Tugas pimpinan cabang adalah sebagai berikut :
1) Mengendalikan dan memonitor kegiatan operasional unit kerja
dibawah koordinasinya secara efisien berdasarkan prinsip kehati-
hatian dan ketentuan yang berlaku.
2) Mengoordinasikan dan memonitor kegiatan pelayanan prima
kepada nasabah untuk mencapai target kepuasan nasabah.
3) Melaksanakan kegiatan pengendalian intern terhadap seluruh
aktivitas operasional bisnis dan keuangan di bawah koordinasinya
sesuai dengan dengan ketentuan yang berlaku.
4) Mengarahkan pengelolaan portofolio bisnis unit kerja di bawah
koordinasinya sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (RKAP).
5) Mengoordinasikan pengelolaan kualitas pinjaman produk gadai
dan non gadai meliputi performing loan, non-performing loan dan
ekstrakomptabel (write off) untuk memitigasi risiko kredit dan
mengoptimalkan pendapatan Perusahaan.
6) Mengarahkan kegiatan pemasaran dan penjualan produk
Perusahaan melalui skema farming & hunting dengan
mengoptimalkan nasabah eksisting maupun nasabah baru melalui
kerjasama kelembagaan, perorangan, dan keagenan guna
meningkatkan portofolio bisnis di unit kerjanya.
9
berharga dirumah sendiri saat akan keluar kota atau luar negeri, dan
kepentingan lainya.
3. Memberikan pinjaman dengan jaminan.
Pegadaian pinjaman dengan jaminan bisa dilakukan hanya dengan datang
ke kantor pegadaian sambil membawa jaminan. Jaminan atau anggunan ini
bisa berupa perhiasan emas, laptop, handphone atau barang elektronik
berharga lainya. Jumlah pinjaman dimulai dari Rp 50.000 hingga Rp
500.000.000.
gadai hanya berlaku pada benda bergerak. Benda bergerak menurut laman
Hukum Online, dibedakan menjadi dua hal.
Pertama, berdasarkan sifatnya, benda bergerak dapat berpindah,
atau dapat dipindahkan. Benda bergerak tidak bergabung dengan tanah.
Kedua, benda bergerak ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Pasal 511
KUHPer yang menyatakan bahwa hak pakai hasil atas benda-benda
bergerak, hak atas bunga-bunga yang diperjanjikan, penagihan-penagihan,
saham-saham dalam persekutuan dagang, dan lain-lain.
Contoh benda bergerak adalah hewan ternak, meja, kursi, parabot,
dan kendaraan. Penarikan bunga di Pegadaian jenis Konvensional
sejumlah 10 persen dalam jangka waktu 4 bulan, serta asuransi sebesar 0,5
dari jumlah pinjaman. Jangka bunga tersebut dapat terus diperpanjang,
selama nasabah mampu membayar bunga. Pegadaian konvensional berada
di bawah PT. Pegadaian.
2. Pegadaian Syariah
Pegadaian Syariah dijalankan secara sukarela atas dasar tolong-
menolong, tanpa mencari keuntungan. Menurut Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Islam, gadai atau rahn berlaku pada seluruh benda baik bergerak, maupun
tidak bergerak. Benda bergerak dibedakan menjadi tiga hal.
Pertama, berdasarkan sifatnya, tanah dan segala sesuatu yang
melekat pada tanah tersebut. Contohnya, sebidang tanah yang dibangun
rumah dan pepohonan di sekitar area tanah tersebut. Kedua, berdasarkan
tujuannya, segala sesuatu yang tidak melekat secara permanen dengan
tanah atau bangunan dalam waktu yang agak lama. Contohnya, mesin-
mesin dalam pabrik. Ketiga, berdasarkan Undang-Undang, menurut pasal
508 KUHPerdata segala hak atau penagihan yang tidak mengenai suatu
benda yang tidak bergerak.
Menurut pasal 314 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, kapal
berukuran berat kotor 20 m3 ke atas, termasuk kategori benda tidak
bergerak. Contohnya, hak pakai hasil atas benda tidak bergerak, hak
pengabdian tanah, dan hak numpang karang.
23
24
25
26
27
Proses peralihan porsi haji pada nasabah Pegadaian Cabang Kediri dari haji
regular ke haji plus bisa dilakukan jika nasabah telah melunasi pinjaman.
Pegadaian hanya memfasilitasi nasabah pendaftaran haji secara regular saja dan
langsung mendapatkan nomor porsi haji sesuai dengan antrian Kemenag . Proses
pengalihan porsi haji ini bisa langsung dilakukan langsung di Kemenag kota
tempat pendaftaran.
4.1.2 Kesesuaian Produk Arrum Haji pada Kantor Pegadaian Cabang Kediri
Terhadap Fatwa (Hukum Islam)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis dan telah dipaparkan
diatas, maka selanjutnya penulis akan menganalisis kesesuain produk arum haji
pada Pegadaian Cabang Kediri terhadap fatwa (hukum islam). Kantor Pegadaian
Cabang Kediri merupakan sebuah lembaga keuangan bank konvensional yang ikut
memasarkan salah satu produk dari Pegadaian Syariah yaitu arum haji. Pegadaian
30
Syariah sendiri tentunya memiliki karakteristik yang menghindari unsur riba, oleh
karena itu dalam kegiatan oprasionalnya setiap produk yang ada di Pegadaian
Syariah tentunya memiliki paying hukum serta tidak terlepas dari Pengawasan
Dewan Syariah (DSN) dan juga Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Rahin emas dibolehkan berdasarkan prinsip Rahin (lihat fatwa DSN nomor
25/DSN-MUI/III/2002 TENTANG tentang rahin ). Pembiayaan rahin emas
merupakan perjanjian antara pegadaian cabang Kediri dengan nasabah yang mana
nasabah menyerahkan agunan berupa emaskepada pihak pegadaian. Sebagaimana
dimaksut dalam undang-undang No.21 tahun 2008 tentang perbankang syariah
pasal 1 angka 26 “bahawa agunan adalah jaminan tambahan, baik berupa benda
bergerak maupun benda tidak bergerak yang diserahkan oleh pemilik agunan
kepada pihak bank guna menjamin leluasa kewajiban nasabah penerima fasilitas.
Kamus besar bahasa Indonesia memberikan pengertian yang sama terhadap kata
agunan dan jaminan. Jaminan ialah tanggungan yang dibebankan kepada
penerima pinjaman (Wangsawidjaja,2012).
Biaya sewa pada gadai emas adalah biaya yang harus dibayarkan oleh
rahin (nasabah) kepada murtahin atasa jasa penyimpanan dan pemeliharaan
marhun. Mengacu kepada Fatwa No.26/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn Emas
nomor pertama butir kedua bahwa ongkos dan biaya penyimpanan barang jaminan
(marhun) ditanggung oleh penggadai (rahin). Maka pembiayaan produk arum haji
yang merupakan gadai yang disertai emas, Pegadaian Cabang Kediri
membebankan biaya-biaya kepada murtahin , biaya tersebut adalah biaya
administrasi barang yang harus dibayarkan diawal akad oleh si rahin dan juga
biaya pemeliharaan barang jaminan yang dibayarkan setiap oleh si rahin. Biaya
yang diterapkan ini mengacu kepada taksirah marhun (barang jaminan) bukan
kepada jumlah marhun bih.
4.2.1 Analisis
Menurut (Sugiono, 2015), Analisis adalah kegiatan untuk mencari pola,
atau cara berfikir yang berkaitan dengan pengujian secara sistematis terhadap
sesuatu untuk menentukan bagian, hubungan antar bagian, serta hubungan dengan
keseluruhan.
prinsip bagi hasil. Umtuk memberikan edukasi dan perlindungan kepada nasabah
(masyarakat) perlu adanya analisis prinsip-prinsip kesyariahan pada praktek
perbankan syariah.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dari Analisis Pembiayaan Produk Arrum
Haji Pada PT.Pegadaian Kantor Cabang Kediri, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1) Produk Arrum Haji adalah sebuah produk pembiayaan yang diberikan oleh
Pegadaian Cabang Kediri untuk membantu nasabah yang ingin melakukan
ibadah hajitetapi terkendala dengan biaya, diharapkan dengan adanya
produk ini dapat membantu nasabah yang berkeinginan segera menadapat
porsi haji terwujudkan. Dengan melengkapi syarat-syarat yang diberikan
pihak pegadaian nasabah langsung mendapatkan dana talangan sebesar Rp
25.000.000 untuk medaftar haji di Kemenag.
2) Mekanisme pembiayaan Arrum Haji secara keseluruhan telah memenuhi
ketentuan pada Fatwa DSN MUI. Pembiayaan Arrum Haji dalam
mengambil keuntungan menggunakan mu’nah. Ini sesuai dengan Fatwa
DSN MUI No. 92. Pengambilan mu’nah pada pembiayaan ini berasal dari
persentase nilai taksiran, dalam fatwa mengenai rahn dikatakan bahwa
pengambilan mu’nah harus dari besarnya nilai taksiran bukan dari
besarnya pinjaman.Pada Fatwa DSN MUI No. 92, penerapan ta’zir dan
ta’widh dibolehkan apabila nasabah membayar tidak sesuai waktu yang
ditentukan.
5.2 Saran
1) Pada bagian monitoring sebaiknya pihak pegadain mengevaluasi dan
mengkaji tentang produk-produk pegadaian lebih banyak kepada para
peserta PKL agar pengetahuan dan ilmu bisa semakin banyak tentang
peagadian.
36
37
38
LAMPIRAN
e. Pengarsipan dwilipat
Lampiran 4. Rubrik Penilaian Praktik Kerja Lapangan
Lampiran 5. Laporan Magang Harian
BAGIAN BACKOFFICE
NPM : 20130210060
Eka Bella C
20130210060 NIK. P79991
Lampiran 6. CV Penulis