Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

BIAYA TETAP DISKRESIONER DAN BIAYA TETAP KOMITMEN

DISUSUN
OLEH :
KELOMPOK 7

1. FEBRIYANTI SALEH Y,S C 301 18 126


2. HALIMATU SA’DIA C 301 18 127
3. RIKO DIFKI OFIR C 301 18 143
4. HUSNI HIDAYAT C 301 18 149

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakan……………………………………………………………...
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Biaya Tetap…………………………………………………...
B. Jenis-Jenis Biaya Tetap…………………………………………………..
C. Perbedaan Biaya Tetap Diskresioner Dan Biaya Tetap Komitmen……..
BAB III PENUTUP
1.3 Kesimpulan...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji sukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT Yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “BIAYA TETAP DISKRESIONER DAN BIAYA TETAP KOMITMEN” tepat
pada waktunya. Makalah ini merupakan tugas mata kuliah “AKUNTANSI
MANAJEMEN”. Makalah ini berisikan tentang pengertian Biaya tetap serta penjelasan
biaya tetap diskresioner dan biaya tetap komitmen, Kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh daris sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Palu, 02 february 2020

KELOMPOK 7
BAB I
PEMBAHASAN
1.1. Latar belakang
Akuntansi manajemen terus mengalami perubahan dan penyesuain sesuai
dengan perubahan yang terjadi dalam perusahaan manufktur dan jasa. Salah satu
penyesuaian yang signifikan adalah perkembangan manajemen berdasarkan
aktivitas yaitu menyelenggarakan penerimaan dan praktik konsep-konsep aktivitas
berdasarkan konsep-konsep metode  berdasarkan aktivitas dalam kerangka yang
terintegrasi dan komprehensif.
Untuk itu dalam makalah ini kami akan membahasan tentang biaya tetap
dan jenis-jenis biaya tetap serta berbahgai hal yang berkaitan dengan biaya tetap
diskresioner dan biaya tetap komitmen.

1.2. Rumusan Masalah


a. Jelaskan pengertian Biaya tetap
b. Jelaskan jenis-jenis biaya tetap
c. Jelaskan perbedaan biaya tetap diskresioner dan biaya tetap komitmen
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Biaya Tetap
Biaya Tetap adalah biaya atau pengeluaran bisnis yang tidak tergantung pada
perubahan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan. Dengan kata lain, Biaya Tetap
ini tidak akan berubah meskipun terjadi perubahan jumlah barang dan jasa yang
dihasilkan dalam kisaran tertentu. 
Contoh biaya tetap seperti :
 biaya sewa gedung atau sewa pabrik walaupun dia memproduksi dalam jumlah
besar atau kecil produk ataupun tidak menghasilkan produk sma sekali selama dia
hanya menyewa satu gedung biayanya tidak akan berubah.
 Biaya sewa mesin nah mesinya ini sudah sewa walaupun mesin disewa inni
digunakan atau dtidak digunakan ataupun memproduksi atau tidak memproduksi
biaya sewa mesinnya akan sama
B. Biaya tetap dibagi menjadi 2 jenis sebagai berikut:
1. Biaya Tetap Diskresioner
Biaya tetap diskreksioner adalah biaya yang muncul dari diskresi (kebijakan)
manajemen untuk membelanjakan biaya daalam jumlah tertentu tanpa
dipengaruhi besar kecilnya aktivitas perusahaan.
Kata kuncinya adalah diskresi atau kebijakan manajemen menjadi
penyebab biaya ini menjadi biaya tetap.
Biaya tetap diskresioner umumnya muncul dari keputusan tahunan yang
dibuat oleh manajemen. Misalnya, awal tahun perusahaan memutuskan untuk
mengeluarkan biaya iklan Rp per bulan. Biaya ini merupakan biaya tetap
diskresioner karena perusahaan telah memutuskan setiap bulan sepanjang tahun.
Contoh lain Biaya riset dan pengembangan. Misalnya biaya riset dan
pengeembangan Rp setahun, maka disebut biaya tetap diskresioner karena
jumlahnya tidak bervariasi sesuai dengan tingkat bisnis perusahaan dan ditentkan
berdasarkan kebijaan manajemen.
Biaya tetap diskresioner, merupakan biaya tetap yang dapat dieliminasi atau
dikuragi oleh manajemen, karena pada umumnya biaya ini timbul dari kebijakan
manajemen dalam penyusunan anggaran. Contoh : biaya promosi, biaya konsultan,
dll.
Discretionary fixed cost  atau biaya tetap diskresioner adalah pengeluaran
untuk biaya pada periode tertentu atau aset tetap, yang dapat dihilangkan atau
dikurangi tanpa berdampak langsung pada laba yang didapatkan dari suatu bisnis.
Terkadang dalam suatu bisnis tidak banyak pengeluaran untuk Discretionary fixed
cost atau biaya tetap dikrisioner, tetapi nilai dari biayan ini biasanya bisa sangat
besar, sehingga patut ditinjau ulang oleh manajemen.
Membatasi pengeluaran yang sebenarnya penting pada akhirnya akan
berdampak negatif terhadap daya saing bisnis. Apalagi jika dibatasi dalam jangka
waktu yang panjang. Maka dari itu, pengurangan biaya ini biasanya hanya akan
dilakukan dalam waktu yang relatif singkat, seperti beberapa berbulan-bulan
sampai setahun. Pada akhirnya, bisnis perlu memperbarui pengeluaran ini, dan
mungkin harus melakukan peningkatan pengeluaran di masa depan untuk
menutupi kekurangan di masa lalu.
Dengan demikian, manajemen lebih mungkin untuk memangkas biaya
diskresioner hanya ketika sebuah perusahaan menghadapi kekurangan kas jangka
pendek, dan akan kembali mengimprovisasi bisnis  segera setelah arus kas
membaik.Terus menerus mengurangi jenis biaya ini pada akhirnya akan
mengalami penurunan kesadaran merek, penggantian produk yang kualitasnya
lebih buruk, dan/atau penurunan efektivitas karyawan, tergantung pada jenis
pengeluaran yang dikurangi. Jadi kesimpulannya,  meskipun biaya-biaya ini
diklasifikasikan sebagai biaya diskresioner, biaya ini harus dikurangi ketika benar-
benar diperlukan untuk melakukannya.
Berikut ini dapat dianggap biaya tetap diskresioner:
 Kampanye iklan
 Pelatihan karyawan
 Hubungan Investor
 Hubungan Masyarakat
 Kegiatan penelitian dan pengembangan untuk produk tertentu
Pada tingkat definisi yang lebih luas, biaya diskresi dapat dianggap sebagai
pusat biaya keseluruhan, seperti fungsi kebersihan, pemasaran, atau
perusahaan. Pemahaman ini berlaku ketika manajemen memutuskan untuk
sepenuhnya keluar dari unit bisnis, dengan kata lain bisnis secara permanen
mengurangi biaya tetap diskresi yang terkait dengan unit bisnis tersebut dan
mungkin dengan semua biaya yang terkait.
 Mengapa biaya tetap diskresioner dikatakan sebagai asset tetap karena dia
bisa digunakan selan satu periode.

2. Biaya tetap komitmen adalah suatu bentuk kewajiban yang mengikat seseorang


dengan sesuatu, baik itu diri sendiri maupun orang lain, tindakan tertentu, atau hal
tertentu.
Biaya tetap terikat adalah biaya yang muncul karena keputusan investasi
pada fasilitas, peralatan, bangunan, dan investasi aset tetap lainnya yang tidak
dapaat diubah secara signifikan dalam jangka pendek tanpa melakukan perubahan
fundamental.
Contoh, Perusahaan membangun pabrik dengan biaya Rp ,- Biaya tersebut
melekat selama umur ekonomis bangunan. Jika bangunan tersebut didepresiasi
selama 20 tahun maka biaya tetap per tahun Rp ,- merupakan biaya tetap terikat.
Biaya depresiasi peralatan dan gaji manajemen puncak juga termasuk biaya tetap
terikat. Apabila keputusan sudah dilakukan maka biaya ini tidak mungkin dapat
diubah dalam jangka pendek kecuali melakukan perubahan besar dengan menjual
aset tersebut.
Biaya tetap komitet, merupakan jenis biaya tetap yang tidak mudah
dieliminasi atau dikurangi oleh manajemen, karena umumnya biaya ini timbul
dari pendirian perusahaan atau pemilikan peralatan. Biaya tetap komitet terjadi
sebagai akibat dari pengambilan keputusan manajemen dalam jangka panjang.
Contoh: biaya depresiasi aktiva tetap, Pajak Bumi dan Bangunan, biaya sewa
jangka panjang, dll.
Commited cost atau biaya komitmen adalah biaya yang wajib dan harus
dikeluarkan. biaya ini seperti biaya sewa bangunan, biaya pabrik atau peralatan
yang perannya penting dalam menyediakan fasilitas produksi. Penyusutan,
asuransi, sewa, properti, pajak, juga termasuk contoh dari committed costs.
Karena biasanya setelah melakukan pembelian, pabrik atau peralatan produksi
dengan sendirinya akan terdepresiasi.
Biaya-biaya ini disebut biaya berkomitmen karena mereka berkomitmen
untuk biaya tersebut untuk jangka waktu lama. Terkadang committed
cost diabaikan untuk keputusan jangka pendek. Namun harus tetap diingat bahwa
biaya depresiasi tetap akan berkurang.
 Contoh biaya tetap komitmen(terkait)
Jika sebuah gedung kantor dibuat dengan mengeluarkan dana senilai
Rp. 2.000.000.000,-(Dua Miliar Rupiah) dan digunakan selama 20 tahun, maka
nilai penyusutan dari gedung tersebut bisa dihitung dengan cara sebagai berikut:
Nilai gedung: masa manfaat=nilai penyusutan
Rp.2.000.000,-:20=Rp.100.000.000,-(Seratus Juta Rupiah).
Penggunaan metode garis lurus ini hanya bisa digunakan untuk menghitung
nilai penyusutan dari harta tetap berwujud, sedangkan harga tidak berwujud selain
bangunan bisa dihitung dengan metode saldo menurun Declining Balance
Method).
C. Ada dua perbedaan mendasar antara biaya tetap terikat dengan biaya tetap
diskresioner.
Berikut dijelaskan kedua perbedaan tersebut:
1. Horizon waktu biaya tetap diskresioner adalah jangka pendek, biasanya satu
tahun,sadangkan horizon waktu biaya tetap terikat adalah jangka panjang yaitu
lebih darisatu tahun.
2. Manajemen dapat menghentikan biaya tetap diskresioner dengan dampak yang
lebih kecil dari pada konsekuensi penghentian biaya tetap terikat.
BAB III
PENUTUP
1.3. Kesimpulan
Biaya tetap yaitu biaya yang jumlah totalnya tidak terpengaruh oleh tingkat
aktivitas dalam kisaran relevan (relevan range) tertantu. Berdasarkan pengertian
tersebut dapat dinyatakan bahwa:
1. Jumlah biaya tetap total tidak berubah dalam kisaran relevan tertentu meski
tingkat aktivitas berubah.
2. Biaya tetap per unit berubah dengan berubahnya tingkat aktifitas.
Aktivitas bisnis perusahaan dapat konstan, meningkat, dan menurun. Ada
biaya yang konsisten mengikuti perubahan aktivitas bisnis ini. Saat aktivitas bisnis
konstan, biaya tidak berubah; saat aktivitas bisnis meningkat, biaya akan
meningkat; dan saat aktivitas bisnis menurun, biaya juga akan menurun. Namun
adapula biaya yang tetap konstan meski aktivitas bisnis berubah-ubah, sehingga
diperlukan adayan biaya tetap komitmen dan diskresioner.
DAFTAR PUSTAKA

Hansen, D.R. & Mowen, M.M. 2004. Management Accounting Akuntansi Manajemen


Buku 1. Terjemahan Fitriasari & Kwary. 2004. Jakarta : Salemba Empat.

https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-biaya-tetap-fixed-cost-contoh-biaya-tetap/
https://cpssoft.com/blog/akuntansi/mengenal-dua-jenis-biaya-tetap/

Anda mungkin juga menyukai