A CONSEPTUAL FRAMEWORK
KELOMPOK 9
FAKULTAS EKONOMI
2019
Main The Gap : AICD, Finsis set Guidelines
Kerugian terkait dengan kriris keuangan global seharusnya lebih mudah untuk d
iidentifikasi di rekening perusahaan setelah standar industri tentang pelaporan laba
dikeluarkan kemarin, kata eksekutif keuangan dan direktur perusahaan
Finsia dan AICD mengeluarkan panduan sukarela yang menguraikan tujuh prinsip
utama untuk melaporkan underlying profit, yang menurut mereka akan mengarah pada
pelaporan yang lebih konsiten dan memberi investor pemahaman yang lebih baik tentang
kinerja perusahaan.
Masalah underlying profit meningkat tahun lalu setalh daftar panjang perusahaan –
perusahaan besar, termasuk Lend Lease ( Meminjamkan sewa ), Axa Asia Pasifik, Foster
Group, Newcrest Mining ( penambangan ) dan st George bank, melaporkan perbedaan besar
antara statutory profit mereka dengan underlying profit.
Underlying profit biasanya mengecualikan satu item atau penyesuaian yang tidak
biasa dan dianggap oleh media dan analis sebagai indikator yang lebih baik dari kinerja
perusahaan.
John calvin kepala eksekutif AICD mengatakan bahwa para direktur didorong untuk
mengikuti prinsip – prinsipnya sehingga setiap referensi terhadap underlying profit mudah
dipahami, konsiten dan kontroversi potensial atas penyesuaian yang lebih dari satu kali
adalah terbatas, terutama karena pengawasan atas pengumuman hasil di lingkungan ekonomi
saat ini.
“Prinsip-prinsip ini dirancang untuk mempromosikan praktik peaporan yang baik, dan
juga untuk mencegah praktik – praktik buruk. Seperti penyeuaian yang tidak sesuai dengan
laba yang diwajibkan ( statutory profit ) atau window dressing, kata Colvin.
Direktur KPMG, Michael Coleman, yang merupakan ketua komite pelaporan AICD,
mengatakan bahwa para direktur dihalangi bahwa hasil hukum tidak fokus pada masalah
yang sama dengan yang menjadi fokus para direktur di sebuah perusahaan.
Katanya, para direktur semakin peduli untuk memastikan para pemegang saham
memiliki tingkat pemahaman yang baik tentang apa yang sebenarnya mendorong bisnis.
“Dengan penggunaan yang lebih besar dari standar laporan keuangan internasional,
penggunaan market value accounting, fokus yang lebih besar pada penurunan nilai aset dan
goodill, banyak direktur yang percaya bahwa hasil bukanlah cerminan yang tepat dari sifat
dasar bisnis itu, kata Colvin.
“Makalah tersebut harus memberikan panduan kepada direksi tentang masalah yang
harus mereka pertimbangkan, Martin, kepala eksekutif Finsia, mengatakan bahwa penerapan
prinsip-prinsip industri akan meningkatkan kualitas keseluruhan pelaporan perusahaan.
Jawab :
2. Mengapa AICD dan Finsia merilis panduan tentang laporan underlying profit?
Jawab :
AICD dan Finsia mengeluarkan panduan tentang pelaporan underlying profit karena
diharapkan panduan ini akan lebih memudahkan dalam membuat pelaporan yang lebih konsisten
dan memberikan pemahaman yang baik kepada para investor mengenai performa perusahaan.
Beberapa direktur menganggap bahwa statutory profit tidak mencerminkan keadaan bisnis yang
sesungguhnya, dimana perhitungannya dihitung dengan menambahkan keuntungan atau kerugian
pada underlying pofit. Contoh, tidak setiap tahun bisnis dapat melakukan penjualan beberapa
asset yang ada. Hal itu tidak akan terjadi setiap tahun. Pada statutory profit, hal itu tidak boleh
dinyatakan sebagai gambaran bagaimana keadaan bisnis jangka panjang. Dengan dempikian,
kebanyakan strategi keputusan untuk masa depan bisnis didasarkan pada model underlying
profit.
4. A. Direktur dapat menggunakan 7 prinsip untuk laporan laba pokok, yang akan sangat
membantu direktur untuk memanahami kinerja perusahaan. perusahaan. Laba pokok
diperhitungkan oleh media dan analis sebagai indikator yang baik untuk kinerja
perusahaan. Laba pokok tidak hanya dapat dihitung menggunakan rumus akuntansi
seperti menurut hukum laba.