Anda di halaman 1dari 24

Materi Tutorial On Line

Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Menengah II (EKMA4313)

PERUBAHAN AKUNTANSI
DAN KOREKSI KESALAHAN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN


UNIVERSITAS TERBUKA

Oleh Dr. Rofiqoh Ferawati,


SE, M.EI
Kompetensi Khusus
Setelah mengikuti Tuton ini, mahasiswa diharapkan mampu:

1.Menjelaskan tujuan dan alasan perubahan akuntansi


2.Mengidentifikasi berbagai perubahan akuntansi
3.Menjelaskan ruang lingkup koreksi kesalahan
akuntansi
4.Menerapkan prosedur-prosedur perubahan akuntansi
dan pengoreksian kesalahan dalam akuntansi.
PERUBAHAN AKUNTANSI

PENGERTIAN

• Mempelajari perubahan penggunaan suatu metode ke metode


yang lain.
• Misal mengubah metode depresiasi dari metode garis lurus
ke metode jumlah angka tahun dll.
• Perubahan dalam akuntansi dilakukan untuk menyesuaikan
dengan perubahan keadaan/situasi yang memang sulit untuk
dapat dipastikan sehingga laporan keuangan maksimal
hingga mempunayi sifat relevan jelas dan dapat
dimengerti.
PERUBAHAN AKUNTANSI

ALASAN PERUBAHAN AKUNTANSI

1. Perusahaan sering kali mempercayai bahwa penggunaan


metode akuntansi yang lain dari metode yang sedang
digunakan akan menghasilkan laporan keuangan yang lebih
baik ditinjau dari kepentingan perusahaan
2. Kejadian/situasi/keadaan akan dating yang pada mulanya
belum pasti, kemudian menjadi pasti karena perusahaan
memperoleh informasi tentang kepastiannya.
3. Perusahaan menghendaki agar laporan keuangannya lebih
menarik perhatian para investor dan kreditor.
PERUBAHAN AKUNTANSI

PERUBAHAN PENGGUNAAN PRINSIP AKUNTANSI

Contoh-contoh perubahan dalam penggunaan prinsip akuntansi


antara lain:
1. Perubahan metode depresiasi dari metode garis lurus men
jadi metode jumlah angka tahun
2. Perubahan dasar penentuan harga persediaan dari metode
masuk pertama keluar pertama menjadi metode masuk
terakhir keluar pertama.
3. Perubahan pengakuan penghasilan dalam perusahaan
kontraktor dari metode persentase penyelesaian menjadi
metode kontrak selesai.
PERUBAHAN AKUNTANSI

PENDEKATAN PERUBAHAN DIBERLAKUKAN

1.Berlaku surut
2.Berlaku mulai tahun berjalan atau saat
diubah
3.Berlaku pada tahun-tahun mendatang
PERUBAHAN AKUNTANSI

TIPE-TIPE PERUBAHAN
PERUBAHAN AKUNTANSI YANG BERPENGARUH KUMULATIF

Contoh
PT alfina pada awal tahun 2006 memutuskan mengubah metode penyusutan
aktiva tetapnya dari metode jumlah angka tahun menjadi metode garis
lurus. Aktiva tetap diperoleh pada awal tahun 2004 dengan harga
perolehan Rp 2.400.000,00. Taksiran umur ekonomis 15 tahun, pajak
penghasilan 15%.
Dari Depresiasi
TAHUN data tersebut
dengan JAT dibuat table
Depresiasi dengan garis Perbedaan Pajak 15% Perbedaan setelah
lurus sebelum pajak pajak

2004 Rp 300.000,00 Rp 160.000,00 Rp 140.000,00 Rp 21.000,00 Rp 119.000,00

2005 Rp 280.000 Rp 160.000,00 Rp 120.000,00 Rp 18.000,00 Rp 102.000,00


Rp 580.000,00 Rp 320.000,00 Rp 260.000,00 Rp 39.000,00 Rp 221.000,00
PERUBAHAN AKUNTANSI

TIPE-TIPE PERUBAHAN
PERUBAHAN AKUNTANSI YANG BERPENGARUH KUMULATIF

Perhitungan:
Metode JAT 2004 = 15/120 x Rp 2.400.000,00 = Rp 300.000,00
2005 = 14/120 x Rp 2.400.000,00 = Rp 280.000,00

Metode GL 2004 = 1/15 x Rp 2.400.000,00 = Rp 160.000,00


2005 = 1/15 x Rp 2.400.000,00 = Rp 160.000,00

Jurnal yang dibuat pada awal tahun 2006 adalah sebagai


berikut:
Akumulasi depresiasi – aktiva tetap………….Rp 260.000,00
Pajak ditangguhkan…………………………………Rp 39.000,00
Pengaruh akumulatif perubahan
Metode akuntansi……………………………………Rp 221.000,00
PERUBAHAN AKUNTANSI

TIPE-TIPE PERUBAHAN

PENGARUH PERUBAHAN AKUNTANSI YANG BERLAKU SURUT

Ada tiga macam perubahan yang termasuk dalam perubahan yang berlaku
surut, yaitu berikut ini:
1. Perubahan metode penentuan harga pokok persediaan, dari metode MTKP
(LIFO) ke metode yang lain
2. Perubahan metode persediaan perusahaan kontraktor
3. Perubahan dari atau ke metode full cost pada perusahaan ekstraktif.
PERUBAHAN AKUNTANSI

TIPE-TIPE PERUBAHAN

PENGARUH PERUBAHAN PENILAIAN PERSEDIAAN DARI METODE YANG LAIN KE


METODE MASUK TERAKHIR KELUAR PERTAMA (LIFO)

Perubahan ini tahun dasar dari penggunaan metode masuk terakhir keluar
pertama adalah tahun penggantian metode. Jadi nilai persediaan menurut
metode ini adalah nilai persediaan awal tahun di mana perubahan metode
itu diputuskan, sehingga tidak perlu dilakukan revisi laporan
keuangan.
KOREKSI KESALAHAN

JENIS-JENIS KESALAHAN DALAM AKUNTANSI

1. Kesalahan disengaja dan kesalahan tidak disengaja


2. Kesalahan yang terjadi dan diketahui dalam epriode akuntansi yang
sama dan kesalahan yang terjadi dan diketahui dalam periode
akuntansi yang sama dan kesalahan yang terjadi dalam suatu periode
tetapi baru diketahui pada periode akuntansi berikutnya
3. Kesalahan yang saling dan tidak saling mengompensasi
KOREKSI KESALAHAN

KESALAHAN DISENGAJA

• Kesalahan inin sengaja dilakukan untuk maksud-maksud tertentu.


• Kesalahan yang dibuat dilakukan sedemikian rupa sehingga lapiran
keuangan tampak lebih baik atau kurang baik, tergantung keinginan
yang diinginkan
• Maksud dilakukannya kesalahan ialah:
1. Menghindarkan pajak ataun mengurangi beban pajak
2. Mempengaruhi harga pasar surat berharga yang dikeluarkan
perusahaan
3. Mempengaruhi pandangan lembaga-lembaga tertentu seperti bank,
asuransi dan lain-lain
4. Menutupi kecurangan-kecurangan dala perusahaan, seperti
manipulasi kas, pencurian persediaan barang dagangan, dan
sebagainya.
KOREKSI KESALAHAN

KESALAHAN TIDAK DISENGAJA

1. Kesalahan melakukan pencatatan (jurnal)


2. Kesalahan membukukan (posting)
3. Kesalahan perhitungan penjumlahan, perkalian, pembagian atau
pengurangan.
4. Kesalahan perlakuan pengeluaran penghasilan dan pengeluaran modal
5. Lupa memperhitungkan biaya depresiasi, dll
KOREKSI KESALAHAN

KESALAHAN YANG SALING ATAU TIDAK SALING MENGKOMPENSASI

Kesalahan yang betul dengan sendirinya tersebut disebut kesalahan yang


saling mengkompensasi.
Contoh kesalahan yang saling mengkompensasi adalah:
1. Utang gaji yang dicatat terlalu kecil dalam satu periode diikuti
dengan terlalu besar pada tahun berikutnya
2. Biaya gaji yang dicatat terlalu kecil dalam suatu periode diikuti
dengan terlalu besar pada periode beriktunya.
KOREKSI KESALAHAN

ANALISIS TERHADAP KESALAHAN

Pabila sudah yakin Kesalahan yang terjadi material jumlahnya maka anda
harus dapat menganalisis Kesalahan tersebut:
1. Berakibat Kesalahan pada neraca
2. Berakibat Kesalahan pada laba rugi
3. Berakibat Kesalahan pada neraca dan laba rugi
KOREKSI KESALAHAN

KESALAHAN PADA NERACA

• Kesalahan pada neraca berarti Kesalahan-Kesalahan yang


menyangkut akun-akun neraca.
• Misal: Kesalahan dalam mengklasifikasikan aktiva-aktiva,
utang, dan modal (ekuitas).
• Kesalahan dalam klasifikasi aktiva, seperti adanya piutang
wesel yang diklasifikasikan sebagai surat-surat berharga.
• Kesalahan dalam klasifikasi utang, seperti adanya utang
wesel yang dilaporkan sebagai utang dagang.
• Kesalahan dalam ekuitas, seperti modal saham biasa
dilaporkan sebagai modal saham preferen dan sebagainya.
• Kesalahan dalam klasifikasi pada neraca perlu dikoreksi
dengan alasan menghindari Kesalahan dalam membuat rasio-
rasio atau perbandingan yang didasarkan apda data neraca.
KOREKSI KESALAHAN

KESALAHAN PADA LABA /RUGI

• Kesalahan-Kesalahan pada laba/rugi berarti


Kesalahan-Kesalahan yang menyangkut akun nominal
yakni akun-akun penghasilan dan akun-akun biaya.
• Kesalahan pada laba/rugi timbul dari Kesalahan-
Kesalahan dalam klasifikasi akun penghasilan dan
akun biaya.
• Kesalahannya seperti penghasilan sewa yang
diperlaukan sebagai penghasilan bunga, penjualan
dikalsifikasikan sebagai penghasilan sewa dan
sebagainya
KOREKSI KESALAHAN

KESALAHAN PADA NERACA DAN LABA /RUGI

• Kesalahan-Kesalahan yang menyangkut akun neraca


(akun riil) dan akun laba/rugi (akun nominal).
• Contoh penghasilan yang masih harus diterima dan
utang biaya yang tidak dicatat.
• Suatu piutang penghasilan sewa (sewa yang masih
harus diterima) tidak dicatat berarti penghasilan
sewa terlalu kecil.
• Di neraca saldo sewa yang masih harus diterima uga
terlalu kecil.
• Biaya yang masih ahrus dibayar tidak dicatat
berarti baiya bunga terlau kecil sehingga laba akan
terlalu besar.
KOREKSI KESALAHAN

CONTOH KESALAHAN YANG SALING MENGKOMPENSASI

Pembayaran gaji bulan desember 2005 belum dicatat


oleh perusahaan. Pencatatan dilakukan pada bulan
januari 2006. biaya gaji tersebut besarnya Rp
1.250.000,00. atas kejadian tersebut bila dianalisis
maka biaya gaji 2005 terlalu rendah Rp 1.250.000,00,
akibatnya laba tahun 2005 terlalu tinggi dan saldo
laba ditahan terlalu tinggi juga sebesar Rp
1.250.000. biaya gaji tahun 2006 terlalu tinggi,
akibatnya laba tahun 2006 terlalu rendah Rp
1.250.000
Untuk membetulkan Kesalahan tersebut, bila buku-buku
belum ditutup maka dibuat jurnal
Laba ditahan…………….Rp 1.250.000,00
KOREKSI KESALAHAN

CONTOH KESALAHAN YANG TIDAK SALING MENGKOMPENSASI

Pada awal tahun 2005 perusahaan membeli sebuah mebel seharga Rp


2.000.000,00. mebel mempunayi umur ekonomis 5 tahun tanpa nilai
residu. Oleh bagian akuntansi terjadi kekeliruan pencatatan pembelian
mebel tersebut, yaitu diakui/dicatat sebagai biaya pemeliharaan
kantor. Kejadian tersebut diektahui pada akhir tahun 2006 sebelum
buku-buku ditutup.
Atas kasus tersebut dapat disimpulkan bahwa biaya tahun 2005 terlalu
tinggi Rp 2.000.000,00 karena diakuinya mebel sebagai biaya
pemeliharaan kantor. Namun selain itu, mebel sebagai aktiva tetap
harus di susut (misalnya dengan metode garis lurus).
Akibatnya biaya depresiasi belum dicatat sehinggga biaya tahun 2005
terlalu rendah sebesar Rp 400.000,00 (Rp 2.000.000,00/5 tahun).
Dengan demikian secara total biaya tahun 2005 terlalu tinggi Rp
1.600.000,00 (Rp 2.000.000,00 – Rp 400.000,00).
Koreksi atas Kesalahan itu dilakukan pada akhir tahun 2006 sebagai
berikut:
KOREKSI KESALAHAN

CONTOH KESALAHAN YANG TIDAK SALING MENGKOMPENSASI

Koreksi atas Kesalahan itu dilakukan pada akhir tahun 2006 sebagai
berikut:

Biaya depresiasi (tahun 2005)…………………Rp 400.000,00


Mebel……………………………………………..Rp 2.000.000,00
Laba ditahan…………………………………………..Rp 1.600.000,00
Akumulasi depresiasi mebel………………………...Rp 800.000,00
Biaya depresiasi
2005 = Rp 2.000.000,00/5 tahun = Rp 400.000,00
2006 = Rp 2.000.000,00/5 tahun = Rp 400.000,00
Akumulasi depresiasi = Rp 800.000,00
KOREKSI KESALAHAN

CONTOH KESALAHAN YANG TIDAK SALING MENGKOMPENSASI

Jika buku-buku tahun 2006 sudah ditutup maka jurnal koreksinya adlah
sebagai berikut:
Mebel……………………………..Rp 2.000.000,00
Laba ditahan……………………………..Rp 1.200.000,00
Akumulasi depresiasi……………………Rp 800.000,00
Daftar Pustaka

 Halim, Abdul. (2010). Akuntansi Keuangan Menengah II. Jakarta:


Universitas Terbuka
 Harnanto. (1992). Akuntansi Keuangan Intermediate, liberty,
Yogyakarta.
 Kieso, Donal E. dan Jerry J. Weygandt. (1987). Intermediate
Accounting, Edisi 5, John Wiley & Sons, New York
 Ikatan akuntan Indonesia. (1999). Standar Akuntansi Keuangan-
Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta Ikatan Akuntan Indonesia.
Standar Akuntansi Keuangan.
Selamat Belajar

Anda mungkin juga menyukai