( LAPORAN AKUNTAN )
DOSEN PENGAMPU :
Disusun Oleh:
KELOMPOK 4
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT. Salawat dan
salam tak lupa penulis sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga serta
sahabatnya yang telah membimbing umatnya kejalan yang benar diatas keridhaan
ALLAH SWT.
Sekalipun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, namun ini merupakan
salah satu hasil usaha yang maksimal, karena dalam proses penyelesaiannya tidak
sedikit kesulitan dan hambatan yang penulis temui. Namun berkat pertolongan
ALLAH SWT, yang telah memberikan nikmat-Nya dan kesungguhan kepada
penulis serta bantuan yang penulis terima dari berbagai pihak.
Penulis
i
BAB I
PENDAHULUAN
PERUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENULISAN
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Pemriksaan Akuntansi dan juga
untuk mengetahui lebih banyak mengenai laporan akuntan.
SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan
penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II PEMBAHASAN
ii
Pada bab ini dibahas mengenai jenis pendapat akuntan serta jenis laporan
akuntan.
iii
BAB II
PEMBAHASAN
LAPORAN AKUNTAN
1
mempunyai dua tanggal (dual dating), ke-1 tanggal selesainya pemeriksaan
lapangan, ke-2 tanggal terjadinya peristiwa penting tersebut.
Diberikan karena :
Auditor telah melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan standar auditing
yang ditentukan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, mengumpulkan bahan-
bahan pembuktian yang cukup untuk mendukung opininya, serta tidak
menemukan adanya kesalahan material atas penyimpangan dari
SAK/ETAP/IFRS, maka auditor dapat memberikan pendapat wajar tanpa
pengecualian.
Laporan keuangan telah menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan (Lap.Neraca), hasil usaha (Lap.Laba-Rugi),
perubahan ekuitas dan arus kas sesuai dengan SAK/ETAP/IFRS..
2
4.1.2 Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan Bahasa Penjelasan yang
Ditambahkan dalam Laporan Audit Bentuk Baku (Unqualified Opinion with
Explanatory Language
3
Informasi tambahan yang penyajiannya menyimpang jauh dari
pedoman dihilangkan, dan auditor tidak melengkapi dengan
prosedur audit yang terkait atau auditor tidak dapat menghilangkan
keraguan atas informasi tambahan tersebut
4
menurut pertimbangan auditor laporan keuangan secara
keseluruhan tidak disajikan secara wajar sesuai dengan
SAK/ETAP/IFRS.
Diberikan karena :
5
laporan auditor bentuk baku bisa digunakan untuk satu kesatuan utuh laporan
keuangan atau komparatif.
6
yang berakhir pada tanggal sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia.
i. Tanda tangan, nama rekan, nomor izin akuntan publik, nomor izin usaha
kantor akuntan publik.
j. Tanggal laporan auditor.
7
Berikut ini adalah “Contoh Laporan Auditor Bentuk Baku”:
8
4.2.2 Laporan Auditor Independen Tentang Dampak Memburuknya Kondisi
Ekonomi Indonesia Terhadap Kelangsungan Hidup Entitas
Komite Standar Profesional Akuntan Publik, di bulan Maret 1998 telah
mengeluarkan Interpretasi Pernyataan Standar Auditing (IPSA) No. 30.01 yang
berjudul “Laporan Auditor Independen Tentang Dampak Memburuknya Kondisi
Ekonomi Indonesia Terhadap Kelangsungan Hidup Entitas” yang berlaku efektif
untuk laporan audit yang diterbitkan setelah tanggal 2 Maret 1998.
Memburuknya kondisi ekonomi Indonesia dan wilayah regional Asia Pasifik
pada umumnya, yang terjadi sejak pertengahan tahun 1997 sebagai akibat
terjadinya depresiasi mata uang di negara-negara tersebut, berdampak signifikan
terhadap laporan keuangan perusahaan di Indonesia pada umumnya untuk tahun
buku 1997. Dampak tersebut perlu dipertimbangkan oleh auditor dalam penyusunan
laporan auditnya, sehingga pengguna laporan auditor dapat mengetahui dampak
tersebut terhadap laporan keuangan dan kelangsungan hidup perusahaan.
Dalam hal ini auditor perlu mempertimbangkan tiga hal:
1. Kewajiban auditor untuk memberikan saran bagi kliennya dalam
mengungkapkan dampak kondisi ekonomi tersebut (jika ada) terhadap
kemampuan entitas didalam mempertahankan kelangsungan hidupnya.
2. Pengungkapan peristiwa kemudian yang mungkin timbul sebagai akibat dari
kondisi ekonomi tersebut.
3. Modifikasi laporan auditor bentuk baku jika memburuknya kondisi ekonomi
tersebut berdampak terhadap kemampuan entitas untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya.
Informasi yang perlu diungkapan oleh manajemen terdiri atas empat komponen
berikut ini:
1. Gambaran umum memburuknya kondisi ekonomi Indonesia dan wilayah
regional Asia Pasifik pada umumnya.
2. Uraian tentang tindakan manajemen dalam memberikan respon atas
memburuknya kondisi ekonomi tersebut.
3. Uraian tentang rencana tindakan manajemen yang belum
diimplementasikan.
9
4. Pernyataan manajemen bahwa penyelesaian memburuknya kondisi ekonomi
tersebut tergantung atas kebijakan ekonomi dan moneter yang akan diambil
oleh pemerintah Indonesia, yang berada diluar kendali perusahaan.
Berikut ini diberikan contoh mengenai penjelasan atas laporan keuangan maupun
dilembar opini.
Gambaran umum memburuknya kondisi ekonomi Indonesia dan wilayah Regional
Asia pasifik Pada Umumnya
Banyak negara di wilayah regional Asia Pasifik, termasuk Indonesia, mengalami
dampak memburuknya kondisi ekonomi, terutama karena depresiasi mata uang
negara-negara tersebut. Akibat utamanya adalah sangat langkanya likuiditas, tingginya
tingkat bunga dan kurs mata uang. Kondisi ini mencakup pula penurunan drastis harga
saham, pengetatan penyediaan kredit, dan penghentian atau penundaan pelaksanaan
proyek kontruksi tertentu. Dampak memburuknya kondisi ekonomi Indonesia terhadap
customer perusahaan telah menurunkan jumlah penjualan dan mengakibatkan
meningkatnya risiko kredit bawaan dalam piutang usaha.
4.3 PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS KEMAMPUAN ENTITAS DALAM
MEMPERTAHANKAN KELANGSUNGAN HIDUPNYA
10
Auditor harus mengevaluasi apakah terdapat kesangsian besar mengenai
kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka
waktu pantas dengan cara sebagai berikut:
(b) Jika auditor yakin bahwa terdapat kesangsian besar mengenai kemampuan
entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu
pantas, ia harus:
11
Auditor tidak perlu merancang prosedur audit dengan tujuan tunggal untuk
mengidentifikasi kondisi dan peristiwa yang, jika dipertimbangkan secara
keseluruhan,menunjukkan bahwa terdapat kesangsian besar mengenai kemampuan
entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu
pantas.Hasil prosedur audit yang dirancang dan dilaksanakan untuk mencapai
tujuan audit yang lain harus cukup untuk tujuan tersebut.
Berikut ini adalah contoh prosedur yang dapat mengidentifikasi kondisi atau
peristiwa tersebut:
(d) Pembacaan notulen rapat pemegang saham, dewan komisaris, dan komite atau
panitia penting yang dibentuk.
12
waktu pantas. Pertimbangan auditor yang berhubungan dengan rencana manajemen
dapat meliputi:
(i) Pembatasan terhadap penjualan aset, seperti adanya pasal yang membatasi
transaksi tersebut dalam perjanjian penarikan utang atau perjanjian yang serupa.
(ii) Kenyataan dapat dipasarkannya aset yang direncanakan akan dijual oleh
manajemen.
(iii) Dampak langsung dan tidak langsung yang kemungkinan timbul dari
penjualan aset.
(ii) Perjanjian untuk merestrukturisasi atau menyerahkan utang yang ada maupun
yang telah disanggupi atau untuk meminta jaminan utang dari entitas.
(iii) Dampak yang mungkin timbul terhadap rencana manajemen untuk penarikan
utang dengan adanya batasan yang ada sekarang dalam menambah pinjaman atau
cukup atau tidaknya jaminan yang dimiliki oleh entitas.
(i) Kelayakan rencana untuk mengurangi biaya overhead atau biaya administrasi,
untuk menunda biaya penelitian dan pengembangan, untuk menyewa sebagai
alternatif membeli.
(ii) Dampak langsung dan tidak langsung yang kemungkinan timbul dari
pengurangan atau penundaan pengeluaran.
13
(i) Kelayakan rencana untuk menaikkan modal pemilik, termasuk perjanjian yang
ada atau yang disanggupi untuk menaikkan tambahan modal.
(ii) Perjanjian yang ada atau yang disanggupi untuk mengurangi dividen atau
untuk mempercepat distribusi kas dari perusahaan afliasi atau investor lain.
14
Apabila setelah mempertimbangkan dampak kondisi dan peristiwa tertentu auditor
tidak menyangsikan kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan
kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu pantas maka auditor memberikan
pendapat wajar tanpa pengecualian.
15
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam pembuatan sebuah laporan akuntan seorang akuntan public harus
mampu memberikan opini yang jujur dan objective, serta membuat sebuah
laporan yang baku yang telah ditetapkan .
16
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
17