Anda di halaman 1dari 26

“ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI : INVESTASI ANTARPERUSAHAAN”

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Disusun oleh :

1. EKA DAMAI YANTI (01116048)


2. KRESENSIA FATIMA (01117020 )
3. HOLIL BAHRONI (01117023)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NAROTAMA

SURABAYA

2020
EFEK INVESTASI

Perusahaan menginvestasikan asset kedalam efek investasi (investment


securities) atau disebut juga efek yang dapat diperdagangkan.

Efek investasi dapat berbentuk efek utang maupun ekuitas. Efek utang (debt
securities) merupakan efek yang mempresentasikan hubungan kreditor dengan
entitas lain, misalnya obligasi perusahaan, obligasi pemerintah, surat utang, dan
efek pemerintah daerah. Efek ekuitas merupakan efek yang mencerminkan
kepemilikan pada entitas lain, misalnya adalah saham biasa dan saham preferen
yang tidak dapat ditebus.

Akuntansi Untuk Efek Investasi

Efek investasi dilaporkan pada laporan posisi keuangan berdasarkan biaya


perolehan atau nilai wajar (pasar), tergantung jenis efek dan tingkat pengaruh atau
pengendalian yang dimiliki perusahaan investor terhadap perusahaan investee.

Nilai Wajar (fair value) asset merupakan jumlah asset yang dapat ditukar
dengan transaksi normal antara pihak yang bersedia pada saat ini. Ketika suatu
asset sudah biasa diperdagangkan, nilai wajarnya mudah ditentukan dari harga
pasar wajar ditentukan menggunakan biaya historis.

Akuntansi untuk efek investasi ditentukan berdasarkan klasifikasinya.


Klasifikasi Efek Investasi

Efek Investasi

Efek Utang Efek Ekuitas

Tidak memiliki pengaruh


Dimiliki Hingga Jatuh
Tempo (kepemilikan di bawah
20%)

Memiliki Pengaruh
Signifikan
Diperdagangkan
(Kepemilikan antara 20% dan
50%)

Memiliki Hak Pengendalian


Tersedia Untuk
DIjual (kepemilikan di atas 50%)

Efek Utang

Efek utang mereprsentasikan hubungan kreditor dengan entitas lain. Contohnya


adalah obligasi pemerintah dan pemerintah daerah, obligasi perusahaan dan wesel
bayar, dan utang yang dapat dikonversi. Efek utang dikelompokkan dalam kelompok
diperdagangkan, dimiliki hingga jatuh tempo, atau tersedia untuk dijual. Panduan
akuntansi sekuritas utang berbeda, tergantung dari jenis sekuritas.

 Efek yang Dimiliki hingga jatuh tempo (held-to-maturity securities)


 Efek yang Diperdagangkan
 Efek Tersedia untuk Dijual
 Pengalihan Antarkategori

Efek Ekuitas
Efek ekuitas (equtiy securities) merepresentasikan kepentingan kepemilikan
pada entitas lain. Contohnya adalah saham biasa dan saham preferen serta hak
untuk memperoleh atau menghapus kepentingan kepemilikan seperti jaminan, hak
saham, serta opsi beli dan opsi jual.
Dua motivasi utama perusahaan membeli efek ekuitas adalah: (1)
menggunakan pengaruh direktur dan manajemen dari entitas lain (seperti pemasok,
pelangga, entitas anak), atau (2) mendapatkan dividen dan penghasilan dari
kenaikan harga saham.

Ringkasan klarifikasi dan akuntansi untuk efek ekuitas :


 Tidak Memiliki Pengaruh - Kepemilikan Kurang dari 20%
Ketika efek ekuitas berbentuk saham preferen tanpa hak suara atau kurang dari
20% dari seluruh saham hak suara perusahaan yang diinvestasi, kepemilikan
tersebut dianggap tidak berpengaruh. Dalam hal ini, investor diasumsikan memiliki
pengaruh minimal pada aktivitas perusahaan investee. Investasi ini dapat
diklasifikasikan sebagai efek diperdagangkan atau tersedia untuk dijual berdasarkan
niat dan kemampuan manajemen. Akuntansi untuk sekuritas ini telah dijelaskan
pada penjelasan sekuritas sekuritas utang dalam kelompok yang serupa.

 Pengaruh Signifikan - Kepemilikan antara 20%-50%


Kepemilikan efek, bahkan dibawah 50% atas saham dengan hak suara dapat
memberikan investor kemampuan untuk menggunakan pengaruh signifikannya atas
aktivitas bisnis perusahaan investee. Bukti dari kemampuan investor untuk
memberikan pengaruh signifikan atas aktivitas bisnis investee ditunjukkan dalam
beberapa cara, termasuk perwakilan dan partisipasi atau pengaruh manajemen yang
dimiliki sebagai akibat hubungan kontraktual. Sebaliknya, ketika tidak terdapat bukti,
suatu investasi (langsung atau tidak langsung) pada 20% atau lebih (tetapi kurang
dari 50%) dalam saham dengan hak suara perusahaan investee dianggap memiliki
pengaruh signifikan

Investor mencatat investasi ini dengan metode ekuitas.

Metode ekuitas (equity method) mengharuskan investor untuk mencatat


investasi awal sebesar biaya perolehan dan kemudian menyesuaikan akun investasi
dengan bagian proporsi investor pada laba (atau rugi) perusahaan yang diinvestasi
sejak akuisisi dan mengurangi akun investasi sebesar jumlah dividen yang diterima
dari dari perusahaan yang diinvestasi.

 Kepentingan Pengendali – Kepemilikan lebih dari 50%


Kepemilikan lebih dari 50% disebut sebagai Kepentingan Pengendali
(controlling interest) - di mana investor disebut sebagai induk perusahaan (holding
company) dan perusahaan yang diinvestasi sebagai anak perusahaan (subsidiary).
Untuk kepemilikan lebih dari 50%, perusahaan harus menyiapkan laporan keuangan
konsolidasi.

Opsi Nilai Wajar


Standar terbaru memungkinkan perusahaan untuk secara selektif melaporkan
efek yang dimiliki hingga jatuh tempo dan efek yang tersedia untuk dijual pada nilai
wajar. Pilihan nilai wajar dapat diaplikasikan secara selektif dan sukarela pada
kelompok sekuritas manapun yang dipilih perusahaan, tapi sekali nilai wajar telah
dipilih untuk suatu kelompok tertentu, perusahaan tidak dapat mengubah pilihan
tersebut.

Opsi nilai wajar tidak tersedia untuk investasi ekuitas yang memerlukan
konsolidasi. Selain itu, opsi ini biasanya juga tidak dapat diterapkan pada efek yang
menerapkan metode akuntansi ekuitas.

Analisis Efek Investasi


Analisis efek investasi setidaknya memiliki dua tujuan utama : (1) memisahkan
kinerja operasi dari kinerja investasi (dan pendanaan) dan (2) menganalisis distorsi
akuntansi karena aturan akuntansi dan/atau manajemen laba yang mencakup efek
investasi. Analisis ini akan dibatas pada efek utang dan efek ekuitas yang tidak
memiliki pengaruh (dan dapat diperdagangkan).

Memisahkan Kinerja Dan Aset Operasi Dari Kinerja Dan Aset Investasi
Kinerja operasi dan investasi suatu perusahaan harus dianalisis secara terpisah
karena kinerja investasi perusahaan dapat mendistorsi kinerja operasi yang
sebenarnya.
Menganalisis Distorsi Akuntansi dari Efek

Analisis harus memeriksa pengungkapan terkait efek investasi untuk menentukan


potensi distorsi akibat metode akuntansi maupun manajemen laba. Analisis ini
sangat penting ketika menganalisis lembaga keuangan dan perusahaan asuransi
yang menjadikan aktivitas investasi sebagai aktivitas operasi inti serta menghasilkan
pendapatan yang besar. Berikut ini disajikan beberapa potensi distori akibat
akuntansi efek investasi yang harus diwaspadai oleh analisis :

 Peluang untuk memperoleh keuntungan yang diperdagangkan : standar


tersebut memungkinkan peluang untuk memperoleh keuntungan yang
diperdagangkan melalui efek yang tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga
jatuh tempo.
 Liabilitas diakui sebesar biaya perolehan : akuntansi untuk efek investasi bias
dipandang berat sebelah.
 Definisi efek ekuitas yang tidak konsisten : ada kekhawatiran bahwa definisi
efek ekuitas berubah-ubah dan tidak konsisten
 Klasifikasi berdasarkan niat/maksud : klasifikasi (dan akuntansi) efek
investasi bergantung pada niat manajemen, yang mengacu pada tujuan
manajemen terkait disposisi efek

AKUNTANSI METODE EKUITAS


Diperlukan untuk investasi antarperusahaan ketika perusahaan investor
dapat menggunakan pengaruh signifikan (tetapi tidak mengendalikan) terhadap
investee. Berbeda dengan investasi pasif yang telah dibahas, investasi metode
ekuitas dilaporkan pada laporan posisi keuangan berdasarkan biaya perolehan yang
telah disesuaikan, bukan nilai pasarnya.
Setelah perusahaan investor dapat menggunakan pengendalian terhadap
perusahaan investee, perusahaan memerlukan konsolidasi. Konsolidasi melibatkan
penggantian akun investasi metode ekuitas dengan laporan posisi keuangan
perusahaan investee yang investasinya berkaitan. Akibatnya, metpde ekuitas
kadang-kadang disebut sebagai konsolidasi satu baru. Perbedaan utama antara
konsolidasi dan akuntansi metode ekuitas terletak pada tingkat perincian yang
dilaporkan dalam laporan keuangan, karena proses konsolidasi tidak memengaruhi
total ekuitas pemegang saham maupun laba neto perusahaan investor.

Mekanisme Metode Ekuitas


Ada beberapa hal penting terkait akuntansi metode ekuitas :
 Akun investasi dilaporkan pada jumlah yang sama dengan bagian proporsional
ekuitas pemegang saham dari perusahaan investee.
 Pendapatan investasi harus dipisahkan dari laba operasi inti dalam analisis laba
perusahaan investor jika investasi itu sifatnya tidak dianggap strategi.
 Berbeda dengan pelaporan efek yang tersedia untuk dijual dan efek yang
diperdagangkan , investasi yang dihitung menggunakan metode ekuitas
dilaporkan pada biaya perolehan yang telah disesuaikan, bukan pada nilai
pasar.
 Investor harus menghentikan akuntansi metode ekuitas ketika investasi tersebut
dikurangi menjadi nol (misalnya karena kerugian investee) dan seharusnya tidak
memberikan kerugian tambahan, kecuali jika investor harus menjamin
kewajiban investee atau berkomitmen untuk memberikan keuangan lebih lanjut
pada investee.
 Jika jumlah investasi awal melebihi bagian proporsional dari nilai buku
perusahaan investee, kelebihan tersebut dialokasikan pada asset berwujud dan
tidak berwujud yang dapat diidentifikasi yang disusutkan atau diamortisasi
selama masa manfaatnya.

Implikasi Analisis Investasi Antarperusahaan


Analisis dilanjutkan dengan beberapa pertimbangan penting terkait investasi
antarperusahaan.

1 Pengakuan Laba Perusahaan Investee. Akuntasi metode ekuitas


mengasumsikan bahwa setiap dolar yang dihasilkan oleh perusahaan investee
sama dengan satu dolar yang dihasilkan untuk investor, bahkan yang tidak
diterima secara tunai.
2 Investasi Modal yang Tidak Diakui. Akun investasi sering disebut sebagai
konsolidasi one-line. Hal ini karena akun investasi merupakan presentase
kepemilikan investor atas ekuitas pemegang saham perusahaan investee.
3 Provisi Pajak Atas Laba Entitas Anak yang Tidak Dibagikan. Jika laba entitas
anak yang tidak dibagikan dimasukkan dalam laba akuntansi sebelum pajak dari
entitas induk (melalui konsolidasi maupun akuntansi metode ekuitas), maka
diperlukan provisi pajak secara bersamaan.

KOMBINASI BISNIS
Kombinasi bisnis mengacu pada merger atau akuisisi sutau bisnis.
Kombinasi bisnis terjadi jika perusahaan mengakuisisi sebagian besar efek ekuitas
perusahaan lainnya. Kombinasi bisnis mengharuskan laporan keuangan berikutnya
untuk melaporkan aktivitas kombinasi entitas baru ini.
Cara untuk mencapai pertumbuhan laba yang tidak tampak meliputi :
 Melakukan merger antara perusahaan berkembang yang memiliki prospek
harga terhadap laba tinggi dengan perusahaan yang memiliki prospek
pertumbuhan lebih kecil, dan menggunakan pembayaran saham pada
perusahaan yang memiliki pertumbuhan tinggi.
 Menggunakan keleluasaan dalam akuntansi untuk kombinasi bisnis.

Akuntansi Kombinasi Bisnis


US GAAP dan juga IFRS (IFRS 3) mengeluarkan metode akuisisi untuk akuntansi
kombinasi bisnis. Tujuan utama dari metode ini adalah mengakui harga yang
dibayarkan untuk akuisisi pada laporan posisi keuangan.

Laporan Keuangan Konsolidasian


Melaporkan hasil operasi dan kondisi keuangan entitas induk dan entitas
anak dalam satu perangkat laporan. Laporan keuangan induk membuktikan
kepemilikan saham pada entitas anak melalui akun investasi. Dari sudut pandang
hukum, entitas induk memiliki saham entitas anaknya. Entitas induk tidak memiliki
asset anak, dan biasanya tidak bertanggung jawab terharap utang entitas anak,
meskipun entitas induk sering menjaminnya.

Mekanisme Konsolidasi
Konsolidasi melibatkan dua langka : agregasi dan eliminasi. Pertama,
laporan keuangan konsolidasian menggabungkan asset, liabilitas, pendapatan dan
beban entitas anak dengan pos-pos terkaitnya dalam laporan keuangan induk.
Langkah kedua adalah mengeleminasi transaksi antarperusahaan untuk
menghindari perhitungan ganda atau pengakuan laba secara premature.
Pengakuan neto dari konsolidasi pada laporan posisi keuangan adalah untuk
melaporkan entitas anak yang diakuisisi sebesar nilai pasar wajar pada tanggal
akuisisi.

Penurunan Nilai Goodwill

Goodwill yang dicatat dalam proses konsolidasi milik masa manfaat yang tidak
terbatas, sehingga tidak dikenakan amortisasi. Namun, pada goodwill diberlakukan
pengujian untuk mengetahui ada atau tidaknya penurunan nilai. Pengujian ini berupa
dua tahap pproses. Pada tahap pertama, nilai pasar wajar Micron dibandingkan
dengan nilai buku akun investasi yang berhubungan dengan pembekuan synergy.

Permasalahan dalam Kombinasi Bisnis

Pertimbangan Kontinjensi

Dalam beberapa kombinasi bisnis, pihak-pihak yang terlibat bisa tidak sepakat pada
satu harga. Hal ini menyebabkan timbulnya petimbangan kontinjensi, yaitu
kespakatan bahwa uang tambahan akan dibayarkan oleh pembeli kepada penjual
jika tujuan kinerja masa depan tercapai melalui penggabungan perusahaan. Dalam
akuntansi terkini, pembayaran masa depan diakui sebagai biaya pembelian
tambahan ketika uang dibayarkan (umumnya sebagai kenaikan goodwill).

Alokasi total biaya

Setelah perusahaan menentukan total biaya entitas yang diakuisisi, mereka perlu
mangalokasikan biaya tersebut pada masing – masing asset. Semua asset
teridentifikasi yang diakuisisi dan liabilitas yang ditanggung dalam kombinasi bisnis
dibebani sebagian dari total biaya, umumnya sama seperti nilai wajarnya saat
tanggal akuisisi. Asset teridentifikasi terdiri atas asset tak berwujud dan asset
berwujud. SFAS 141 masyarakat perusahaan untuk menentukan dan menilai
katagori asset tak berwujud yang spesifik. Katagori tersebut mencakup sebagai
berikut.

1. Merek dagang dan asset terkait pemasaran lainnya..


2. Perjanjian yang tidak bersaing.
3. Daftar pelanggan, kontrak dan asset terkait pelanggan lainnya.
4. Aset tak berwujud terkait karya seni seperti karya sastra atau music, dan
materi video dan audiovisual, termasuk termasuk program televiisi dan video
music.
5. Aseet takberwujud terkait hubungan kontraktual seperti lisensi, royalty, iklan,
dan kontrak manajemen, perjanjian sewa atau waralaba, hak penyiar,
Kontrak kinerja, dan sebagainnya.
6. Paten, perangkat lunak computer, database, rahasia atau peraturran
perdagangan, dan asset takberwujud terkait teknologi lainnya.

Penelitian dan Pengembanan dalam Proses

Beberapa perusahaan menhapus sebagian besar biaya akuisisi seperti penelitian


dan pengembangan yang dibeli. Selain itu, terdapat kenaikan drastic dalm
penghapusan tersebut selama satu decade terakhir khususnya pada industry
teknologi tinggi. Pada GAAP sebelumnya, praktik ini dianggap menarik karena
memungkinkan perusahaan yang mengakuisisi mengurangi bahkan mngeleminasi
setiap alokasi dari harga peembelian ke goodwill sehingga mengurangi atau
menghindari beban atas laba di masa depan akibat amortisasi goodwill.

Utang dalam laporan keuangan konsolidasian

Liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasi tidak beroperasi sebagai hak gadai
atas kelompok asset umum. Kreditor, apakah dijamin atau tidak, memiliki recouser
jika terjadi wanprestasi hanya pada asset yang dimiliki oleh perusahaan yang
menimbulkan liabilitas tersebut. Jika entitas induk menjamin liabilitas entitas anak
maka kreditor itu memiliki jaminan sebagai pengamanan tambahan dengan
ketentuan recourse potensial. Laporan posisi keuangan konsolidasi tidak membantu
dalam menilai margin keselamatan (margin of safety) yang dinikmati kreditor. Untuk
menilai keamanan liabilitas, analisis harus mempelajari laporan keuangan masing –
masing entitas anak. Perlu diingat juga bahwa batasan hokum tidak selalu menjadi
ukuran efektif dari liabilitas.

Keuangan atas IPO Entitas Anak

IPO oleh entitas anak menjadi semakin umum seiring dengan upaya perusahaan
untuk memperoleh keuntungan yang belum diakui sebesar nilai kepemilikan saham
entitas anaknya, semenntara ppada waktu pada waktu yang sama,
mempertahankan pengendalian atas entitas anaknya.

SEC dalam staff accounting bulletin51, memperbolehkan perusahan untuk


meencatat kreditnya sebagai tambahan modal disetor atau laba. Pengaruh yang
sama juga terjadi pada ekuitas pemegang saham naik sebesar kenaikan tambahan
modal disetor. Pada alternative kedua, ekuitas pemegang saham meningkat melalui
penutup laba neto ke saldo laba dan keuntungan dicatat pada laporan laba rugi.

Penjualan dan laba sebelum akuisisi

Pengaruh pada laba neto konsolidasi sama seperti pada setiap metode, yaitu hanya
laba neto dari perusahaan yang diakuisisi setelah tanggal akuisisi yang dimasukkan
dalam laba konsolidasian. Satu petunjuk atas metode akuitansi yang dipergunakan
adalah memerikas pengungkapan kinerja yang diberlakukan dalam catatan kaki
akuisisi.

Akuntansi Push-Down

Akuntansi pembelian mensyaratkan asset dan liabilitas perusahaan yang diakuisisi


dimasukkan ke dalam laporan keuangan konsolidasi pembelian sebesar nilai
pasarny. Permasalahan kontroversial dalah bagaimana perushaan yang akan
diakuisisi melaporkan asset dan liabilitas tersebut dalam laporan keuangan tersendiri
(jika perusahaan tersebut bertahan sebagai entitas terpisah dan diperdagangkan
secara public).

Keterbatasan tambahan laporan keuangan konsolidasian.


Laporan keuangan konsolidasian sering kali merupakan representasi yang
bermakna atas kondisi keuangan dan hasil operasi dari entitas induk dan entitas
anak.

Konsekuensi Akuntansi untuk Goodwill

Selisih antara harga pembelian dengan nilai pasar aset neto yang dapat diidentifikasi
yang diakuisisi mencerminkan pembayaran untuk superlaba (abnormal). Superlaba
diatribusikan pada nama merek dan hal-hal lain yang menawarkan posisi persaingan
superior.

Pengukuran residual goodwill menimbulkan masalah pengkuran potensial.


Misalny, pembayaran akibat kesalahan estimasi, persaingan penawaran yang ketat,
atau kecerobohan atas sumber daya pemilik atau kreditor yang tersapu ke dalam
goodwill.

Jika perusahaan menghapus Goodwill untuk mengatasi kerugian substansial


dengan membeli entitas anak, waktu penghapusan jarang mencerminkan
pengakuan yang tepat atas kerugian ini.

Analisis goodwill terus semakin menantang. Miliaran dolar goodwill terdapat


pada laporan posisi keuangan perusahaan. Pada perusahaan tertentu, nilai tersebut
merupakan bagian substansial dari aset neto, bahkan melebihi total ekuitas.

Analisis juga harus menyadari bahwa goodwill pada laporan posisi keuangan
perusahaan umumnya gagal mencerminkan daya laba tak berwujud keseluruhan
perusahaan (karena posisi pasar, merek dagang, atau keunggulan yang dimiliki). Hal
ini terjadi karena pada prinsip akuntansi yang berlaku umum, goodwill yang terjadi
secara internal tidak dapat dicatat sebagai aset.

EFEK DERIVATIF

Perusahaan dihadapkan pada berbagai jenis risiko pasar. Risiko-risiko ini timbul
karena sensitivitas profitabilitas operasi bisnis terhadap fluktuasi beberapa area
seperti harga komoditas, kurs mata uang asing, dan suku bunga. Untuk mengurangi
risiko pasar perusahaan perusahaan melakukan transaksi lindung nilai. Lindung
nilai (hedge) merupakan kontrak yang dilakukan untuk melindungi perusahaan dari
risiko pasar. Konsep lindung nilai sama seperti konsep polis asuransi, yaitu
perusahaan melakukan kontrak dengan menjamin pembayaran tertentu tanpa
memandang dorongan pasar. Instrumen-instrumen keuangan tersebut selanjutnta
dikenal dengan istilah instrumen keuangan derivatif.

Derivatif (derivative) merupakan instrumen keuangan yang nilainya


diturunkan dari nilai aset lainnya, kelompok aset, atau variabel ekonomi seperti
saham, obligasi, harga komoditas, suku bunga, atau kurs. Namun, derivatif memliki
perusahaan sebagi lindung nilai dapat memberikan risiko yang cukup
mengkhawatirkan bagi perusahaan. Hal ini terjadi karena sulit untuk menemukan
derivatif yang secara keseluruhan melindungi nilai dari munculnya risiko, karena
pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak derivatif gagal memahami risiko potensial
dari instrumen keuangan, maupun karena pihak lainnya (entitas lain dalam lindung
nilai) secara finansial tidak mampu. Perusahaan juga dikenal sering menggunakan
derivatif untuk berspkeluasi.

Meningkatnya penggunaan derivatif bersama dengan kompleksitas dan


semakin berbahaya risiko yang menyertainya sehingga FASB menempatkan
akuntansi derivatif sebagai agenda utama yang menghasilkan sejumlah aturan yang
diterbitkan dengan cepat. Akuntansi dan persyaratan pengungkapan untuk derivatif
dijelaskan dalam ASC 815 dan ASC 825 (UA GAAP), serta dalam IAS 32 dan IAS
39 (IFRS).

Mengidentifikasi Derivatif

Jenis instrumen keuangan digunakan untuk aktivitas lindung nilai.

Kontrak berjangka (futures contract)-perjanjian antara dua atau lebih pihak untuk
membeli atau menjual suatu komoditas tertentu atau aset keuangan pada suatu
tanggal dimasa depan (disebut tanggal penyesuaian). Dan pada harga pasti. Futures
kontract tersedia untuk sebagian besar komoditas dan aset keuangan. Tersedia juga
futures contract yang terdaftar pada indeks seperti indeks saham S&P 500.
Kontrak swap (swap contract)- suatu perjanjian antara dua atau lebih pihak untuk
menukar arus kas masa depan. Hal ini biasanya untuk lindung nilai risiko, khusunya
risiko suku bunga dan mata uang asing.

Kontrak opsi (option contract)- memberikan hak pada salah satu pihak, bukan
kewajiban, untuk melakukan suatu transaksi.

Akuntansi untuk Derivatif

Semua derivatif, tanpa memandang sifat atau tujuannya, dicatat sebesar nilai pasar
pada laporan posisi keuangan. Namun tidak seperti akuntansi nilai wajar untuk efek
investasi di mana hanya aset dan tidak berkaitam dengan liabilitas yang dinilai
dengan pasar, akuntansi untuk derivatif memengaruhi kedua sisi transaksi ( dapat
diterapkan di manapun) dengan menilai pada pasar. Artinya, jika suatu derivatif
merupakan lindung nilai efektif, dampak perubahan nilai wajar harus
menyeimbangkan dan memiliki dampak minimal pada laba dan ekuitas pemegang
saham. Akuntansi untuk derivatif bervariasi tergantung pada klasifikasi perusahaan.

Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi pada lindung nilai atas nilai
wajar, sebagaimana aset atau liabilitas yang berkaitan, dicatat sebagai laba dan
memengaruhi profitabilitas pada periode berjalan. Keuntungan dan kerugian belum
terealisasi yang timbul dari lindung nilai arus kas dilaporkan sebagai bagian
penghasilan komprehensif lain (sebagai salah satu komponen ekuitas pemegang
saham , bukan pada laba berjalan) sampai tanggal efektif transaksi itu, setelah
keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi tersebut dialihkan ke laba dan di
seimbangkan menggunakan dampak transaksi itu sendiri.

Terakhir, keuntungan atau kerugian atas derivatif, beserta biayanya


dicerminkan dalam neto berdasarkan akuntansi lindung nilai atas nilai wajar dan
lindung nilai arus kas. Perbedaan dalam akuntansi untuk berbagai jenis lindung nilai
terletak pada waktu pengakuan keuntungan atau kerugian, yaitu apakah keuntungan
atau kerugian diakui saat ini dalam laba atau ditangguhkan dalam penghasilan
komprehensif lain sampai transaksi diselesikan.

Klasifikasi Derivatif untuk Akuntansi

Derivatif
Lindung Nilai Spekulatif

Lindung Nilai Lindung Nilai Lindung Nilai


atas Nilai Wajar Arus Kas Mata Uang
Asing

Lindung Nilai Lindung Nilai Lindung Nilai


atas Nilai Wajar Arus Kas atas Investasi
Akuntansi untuk Derivatif
Neto dalam
Operasi Luar
Negeri

Derivatif Laporan Posisi Keuangan Laporan Laba Rugi


Keuntungan dan kerugian
Derivatif dicatat sebesar
Spekulatif belum direalisasi
nilai wajar
dimasukkan dalam laba netto
Lindung nilai atas Baik derivative maupun Keuntungan dan kerugian
nilai wajar aset dan/atau liabilitas yang belum di realisasi atas
dilindungi nilai dicatat derivative serta aset
sebesar nilai wajar dan/atau liabilitas yang
dilindung nilai dimasukkan
dalam laba neto
Keuntungan dan kerugian
belum di realisasi atas porsi
efektif dari derivatif dicatat
dalam penghasilan
Derivatif dicatat sebesar komprehensif lain sampai
Lindung nilai arus nilai wajar (dikompensasi tanggal penyelesaian,
kas oleh akumulasi penghasilan kemudian dialihkan ke laba
komprehensif) neto; keuntungan dan
kerugian belum direalisasi
atas porsi tidak efektif dari
derivatif dimasukkan dalam
laba neto
Lindung nilai atas
Sama seperti lindung nilai Sama seperti lindung nilai
nilai wajar mata
atas nilai wajar atas nilai wajar
uang asing
Lindung nilai arus Sama seperti lindung nilai Sama seperti lindung nilai
kas mata uang asing arus kas arus kas
Derivatif (dan keuntungan
atau kerugian belum Keuntungan dan kerugian
Lindung nilai mata
direalisasi kumulatif) dicatat belum direalisasi dilaporkan
uang asing atas
sebesar nilai wajar (bagian dalam penghasilan
investasi neto dalam
dari penyesuaian komprehensif lain sebagai
kegiatan operasi
penjabaran kumulatif dalam bagian dari penyesuaian
luar negeri
akumulasi penghasilan penjabaran.
komprehensif)
Akuntansi untuk Derivatif

PENGUNGKAPAN DERIVATIF

Perusahaan diminta untuk mengungkapkan informasi kualitatif dan kuantitatif


mengenai derivatif, baik pada catatan atas laporan keuangan maupun di tempat lain
(biasanya di bagian Management's Discussion and Analysis-MD&A). Tujuan dari
pengungkapan ini adalah menginformasikan kepada analis mengenai risiko
potensialyang mendasari efek derivatif.

Pengungkapan Kualitatif

Pengungkapan umumnya memberikan garis besar mengenai jenis aktivitas lindung


nilai yang dilakukan perusahaan serta metode akuntansi yang digunakan. Misalnya,
banyak perusahaan yang menggunakan derivatif untuk melindung nilai risiko suku
bunga dan risiko mata uang asing.

Pengungkapan Kuantitatif

Campbell Soup juga menyediakan informasi kuantitatif mengenai aktivitas lindung


nilai suku bunga dan mata uang asingnya di bagian MD&A pada laporan tahunan.

ANALISIS DERIVATIF

Tujuan Penggunaan Derivatif

Mengidentifikasi tujuan perusahaan menggunakan derivatif sangat penting


karena risiko yang berkaitan dengan derivatif jauh lebih tinggi untuk spekulasi
daripada lindung nilai. Dalam kasus lindung nilai, risiko tidak timbul dari pilihan
strategis. Namun, risiko tersebut timbul karena permasalahan pada instrumen
lindung nilai, baik karena lindung nilai tidak sempurna atau karena peristiwa tidak
terduga. Dalam kasus spekulasi, suatu perusahaan mengambil pilihan strategis
untuk menanggung risiko pergerakan pasar.

Eksposur Risiko dan Efektivitas Strategi Lindung Nilai

Setelah seorang analis menyimpulkan bahwa perusahaan menggunakan derivatif


untuk lindung nilai, analis itu harus mengevaluasi risiko dasar bagi perusahaan,
strategi manajemen risiko perusahaan, aktivitas lindung nilai, dan efektivitas operasi
lindung nilainya. Sayangnya, pengungkapan yang dimandatkan pada saat ini tidak
selalu memberikan informasi yang berarti untuk melaksanakan suatu analisi yang
mendalam.
Persyaratan akuntansi dan pengungkapan dirancang untuk memberikan kepada
pembaca dengan nilai kini atas instrumen derivatif dan dampak perubahan nilai
tersebut terhadap profitabilitas yang dilaporkan. Namun, sering kali nilai pasar wajar
bersifat imaterial dan jumlah nosional tidak menyajikan informasi yang diperlukan
untuk mengevaluasi efektivitas aktivitas lindung nilai perusahaan. Misalnya,
perusahaan tidak diharuskan untuk menguantifikasi sejauh mana eksposur telah
diantisipasi dengan aktivitas lindung nilai yang, jika diungkapkan, memberikan
pemahaman yang lebih baik kepada investor dan kreditor mengenai efektivitas
strategi lindung nilai.

Eksposur Risiko Transaksi Khusus Versus Transaksi Keseluruhan Perusahaan

Perusahaan melalukan lindung nilai atas eksposur khusus pada transaksi,


komitmen, asset, dan atau liabilitas. Meskipun lindung nilai atas eksposur khusus
biasanya mengurangi eksposur risiko secara keseluruhan dari perusahaan terhadap
variabel ekonomi yang mendasarinya, perusahaan jarang menggunakan derivatif
dengan tujuan untuk lindungi nilai eksposur risiko perusahaan secara keseluruhan.
Seorang analis harus mengevaluasi dampak derivatif secara menyeluruh dan
mewaspadai bahwa lindung nilai atas eksposur khusus tidak selalu menjamin
lindung nilai risiko perusahaan secara keseluruhan.

Penyertaan Dalam Laba Operasi Atau Nonoperasi

Klasifikasi ini jelas intuk instrument-instrumen derivatif yang menjadi lindung nilai
atas pergerakan suku bunga karena eksposur risiko mendasar (biasanya beban
bunga atau pendapatan bunga) merupakan pos nonoperasi. Untuk lindung nilai dari
jenis risiko-risiko lainnya, seperti risiko-risiko mata uang asing dan harga komoditas,
klasifikasinya kurang jelas. Yakni, keuntungan dan kerugian (dan nilai wajar) dari
derivatif-derivatif menjadi nonoperasi ketika (1) aktivitas lindung nilai bukan
merupakan bagian pusat dari operasi perusahaan dan (2)memasukkan dampak
lindung nilai dalam laba operasi untuk menutupi volatilitas yang mendasari laba
operasi atau arus kas.

OPSI NILAI WAJAR


Baru ini, FASB membuat langkah signifikan kearah pelaporan semua asset dan
liabilitas keuangan menggunakan nilai wajar. SFAS 157 (saat ini ASC 820)
memberikan kerangka kerja terpadu untuk akuntansi nilai wajar. SFAS 159 (saat ini
ASC 825-10-25) memberikan opsi pada perusahaan untuk secra selektif melaporkan
asset dan liabilitas keuangan pada nilai wajar.

Persyaratan pelaporan nilai wajar

Asset dan liabilitas yang sesuai untuk opsi nilai wajar

SFAS 159 memungkinkan perusahaan unutuk melaporkan berbagai jenis asset dan
liabilitas keuangan menggunakan dasar nilai wajar. Beberapa komponen tidak dapat
dilaporkan sebesar nilai wajarnya (meskipun karakteristiknya menyerupai asset
keuangan atau utang obligasi) : (1) investasi pada entitas anak yang perlu
dikonsilidasi,(2) asset dan kewajiban manfaat setelah pensiun (3) asset dan
kewajiban sewa,(4) jenis-jenis kontrak asuransi tertentu, (5) komitmen pinjaman,
serta (6) investasi metode ekuitas dalam kondisi-kondisi tertentu.

Penerapan Selektif

Perusahaan diberikan fleksibilitas yang besar untuk secara selektif menerapkan opsi
nilai wajar pada masing-masing asset dan liabilitasnya. Namun, segera setalah opsi
nlai wajar diterapkan pada suatu asset (atau liabilitas) tertentu, opsi tersebut tidak
dapat dibatalkan/dikembalikan seperti semula.

Persyaratan Pelaporan

Jika suatu perusahaan memilih opsi nilai wajar untuk suatu asset atau liabilitas.
Maka peraturan pelaporan berikut berlaku:

 Nilai tercatat asset (atau liabilitas) pada laporan posisi keuangan akan selalu
sebesar nilai wajarnya saat tanggal pengukuran
 Semua perubahan pada nilai wajar asset (atau liabilitas), temasuk
keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi akan dimasukkan dalam
laba neto.
 Perusahaan dapat memilih akan melaporkan porsi keuntungan/kerugian
yang belum direalisasi dengan cara yang berbeda dari kompoenen-
komponen arus kas (seperti bunga, dividen, atau keuntungan/kerugian yang
telah direalisasi) atau melaporkannya secara bersama-sama.

Pengungkapan Nilai Wajar

Melaporkan laporan posisi keuangan dan laporan laba-rugi Sembilan periode


melaporkan bahwa mereka memilih untuk menggunakan opsi nilai wajar untuk (1)
utang hipotek yang memiliki untuk dijual kembali (mortgage held for sale-MHFS)
atas perumahan utama dan (2) kepemilikan tertentu atas penjualan dan sekuritisasi
pinjaman perumahan. Melaporkan perician berbagai jenis asset atau liabilitas yang
telah dicatat sebesar nilai wajarnya pada pelaporan posisi keuangan. Tidak
semuanya opsi nilai wajarnyatelah dilakukan. Lebih penting lagi, efek investasi yang
diperdagangkan dan efek yang tersedia untuk dijual dicatat sebagi nilai wajar
laporan posisi keuangan dalam aturan akuntansi yang normal. Laporan laba rugi
menunjukkan bahwa melaporkan suatu kerugian yang belum direalisasi atas efek
yang tersedia untuk dijual sebagai bagian penghasilan komprehensif lain. Hal ini
menunjukkkan belum mengadopsi opsi nilai wajar untuk investasi-investasi ini;
dalam opsi nilai wajar, kerugian yang belum direalisasi akan dimasukkan dalam laba
neto. Secara keseluruhan, ini menunjukkan bahwa telah melaksanakan diskresi
yang cukup dalam memutuskan asset keuntungan mana yang dilaporkan pada nilai
wajar. Perician mengenai nilai wajar berdasarkan jenis-jenis input digunakan dalam
menentukan nilainya: level1 (berdasarkan pada harga kuontasian untuk efek yang
dinilai) level2 (berdasarkan pada harga kuontasian untuk efek serupa atau dari pasar
inaktif) dan level 3 (didasarkan pada input yang tidak dapat diobservasi
menggunakan asumsi perusahaan).

Implikasi Analisis

Keandalan Pengukuran Nilai Wajar

tugas penting dalam analitis adalah mengevaluasi keandalan pengukuran nilai wajar
dan dampaknya pada laporan keuangan. Bahwa hanya 32% dari ukuran nilai wajar
yang menggunakan input level 1 sedangkan 20% menggunakan input level 3. Selain
itu, melihat bahwa sebagian besar input level 1 berkaitan dengan portofoliao efek
investasinya (ketika memilih tidak menggunakan opsi nilai wajar). Sebagai besar
input level 3 berkaitan dengan hak layanan hipotek. Mengetahui bahwa kerugian
yang berkaitan dengan MSR dimasukkan dalam laba neto selama periode Sembilan
bulan. Informasi lainya menunjukkan bahwa kerugian ini terdiri atas dua komponen:
keuntungan yang belum realisasi akibat perubahan asumsi yang digunakan untuk
menentukan nilai wajar MSR dan kerugian akibat provisi untuk kerugian yang
diperkirakan yang muncul akibat krisis gadai yang dialami ekonomi AS selama
periode ini.

Adopsi Oportunistis dari SFAS 159

SFAS 159 (saat ini menggunakan kode ASC825-10-25) memungkinkan kebijakkan


yang cukup pada perusahaan dalam memilih asset atau liabilitas khusus yang akan
digunakan opsi nilai wajar. Analis perlu mengverifikasi pilihan nilai wajar itu memiliki
peluang untuk melakukan kontrak opsi nilai wajar untuk utang hipotek yang memiliki
untuk dijual kembali atas perumahan utama dan bunga tertentu terkait penjualan dan
sekuritisasi pinjaman perumahan.

LAMPIRAN 5A AKTIVITAS INTERNASIONAL

KONSOLIDASI ENTITAS ANAK ASING

Banyak entitas anak non-AS yang mengoperasikan aktivitas bisnisnya


menggunakan mata uang local, sebelum entitas anak non-AS dapat
dikonsolidasikan dengan entitas induk AS-nya, laporan keuangan yang didenominasi
menggunakan mata uang local harus dikonversi kedalam dollar AS. Standar
akuntansi saat ini menjelaskan dua pendekatan penjabaran, metode kurs kini
(current rate method), merupakan metode yang paling umum digunakan, dan
metode temporal (temporal method). Jika entitas anak relatif independen, metode
kurs kini digunakan. Jika entitas anak sangat terintegrasi dengan entitas induk maka
metode temporal yang akan digunakan.

Implikasi penting atas pilihan metode penjabaran. Jika metode kurs,kini digunakan,
penyesuaian penjabaran (translation adjustment) dilaporkan pada penghasilan
komprehensif lain (OCI) sehingga tidak memengaruhi laba neto. Namun, jika
menggunakan metode temporal, penyesuaian ini dilaporkan sebagai keuntungan
dan kerugian pengukuran kembali (remeasurement) pada laporan laba rugi.
Penjabaran laporan keuangan melibatkan empat kurs/nilai tukar (exchange rate):
1. Historis (historical)-kurs yang berlaku pada saat transaksi awalnya terjadi
2. Kini (current)-kurs yang berlaku pada saat akhir periode akuntansi
3. Spesifik (specific)-kurs yang berlaku pada saat terjadi transaksi tertentu
4. Rata-rata tertimbang(weighted average)-kurs rata-rata yang berlaku selama
periode akuntansi

Akuntansi Untuk Penjabaran Mata Uang Asing

Ilustrasikan mengenai mekanisme penjabaran mata uang asing menggunakan


metode kurs kini karena metode tersebut paling banyak digunakan.

Informasi tambahan untuk penjabaran:

1. Necara saldo
2. Akun penyesuaian penjabaran mata uang asing kumulatif
3. Saldo dollar dari saldo laba
4. Kurs
5. Semua jumlah akun piutang, utang, dan liabilitas tidak lancar didenominasi
dalam mata uang local
6. Penjualan, pembelian, dan semua beban operasi terjadi dalam jumlah yang
sama besar sepanjang tahun.
7. Konsekuensi pajak penghasilan

Melaporkan penjabaran neraca saldo menjadi laporan posisi keuangan dan laporan
laba rugi. Laporan posisi keuangan menekankan pelaporan penyesuaian penjabaran
sebagai komponen terpisah dari ekuitas pemegang saham-biasanya ini mencukup
dilaporkan dalam komponen yang lebih umum yang disebut akumulasi penghasilan
komprehensif lain (kerugian).

Analisis Keuntungan Atau Kerugian Penjabaran

Pengunaan metode penjabaran kurs kini menghasilkan angka penyeimbang sebesar


dalam laporan posisi keuangan penjabaran. Keuntungan penjabaran dimasukkan
keakun penyesuaian penjabaran mata uang asing kumulatif pada ekuitas.
Perubahan kurs, tidak memengaruhi akun-akun yang dijabarkan pada kurs historis
karena akun-akun tersebut diberikan nilai dollar yang berlaku saat permulaannya.
Oleh karena itu, keuntungan dan kerugian kurs timbul dari penjabaran asset dan
liabilitas pada kurs kini. Oleh karena perusahaan menjabarakan akun ekuitas pada
kurs historis, nilai tersebut merupakan asset neto sisa yang dijabarkan pada kurs kini
yang dihadapkan pada risiko perubahan kurs. Jika dollar menguat terhadap mata
uang asing, nilai dollar asset neto asing menurun dan menyebab kerugian kurs. Jika
dollar melemah terhadap mata uanga asing, nilai dollar asset neto naik sehingga
perusahaan memperoleh keuntungan kurs.

Akuntansi Investasi Asing Oleh Entitas Induk

Ketika entitas induk menghitung investasi pada entitas anak asing menggunakan
metode ekuitas, entitas induk mencatat bagian proporsional atas penyesuaian
penjabaran. Jika menjual investasinya:

1. Mencatat keuntungan atau kerugian atas selisih antara hasil penjualan dan
nilai (buku) yang dilaporkan dari investasi tersebut,
2. Mengalihkan akun penyesuaian penjabaran mata uang asing kumulatif,
dengan saldo kredit ke laba

IMPLIKASI ANALISIS PENJABARAN MATA UANG ASING

Akuntansi penjabara mata uang asing merupakan pembahasan yang kontroversial,


sebagai karena kesulitan dan komplesitas penjabaran. Analisis memerlukan
pemahaman dasar-dasar ekonomi dan mekanisme akuntansi untuk mengevaluasi
serta memprediksi berbagai dampak perubahan kurs mata uang pada posisi
keuangan perusahaan.

Metode temporal atas penjabaran dianggap paling tepat dan sesuai dengan model
akuntansi historis. Dalam metode ini, pos nonmoneter seperti asset tetap dan
persediaan disajikan pada jumlah dollar yang dijabarkan saat tanggal akuisisi. Olek
karena fluktuasi kurs tidak memengaruhi jumlah yang dilaporkan dari asset
nonmoneter ini, eksposur keuntungan dan kerugian penjabaran laporan posisi
keuangan diukur berdasarkan kelebihan (deficit) dari asset moneter atas liabilitas
moneter (yang dijabarkan pada kurs kini)

Perusahaan pada umumnya, tidak menyukai keuntungan dan kerugian penjabaran


yang berkaitan dengan berbagai macam lingkungan ekonomi seperti pada metode
temporal. Pratik terini tidak mengikuti metode temporer kecuali dalam dua kasus:
1. Saat entitas asing hanya merupakan perpanjangan entitas induk
2. Saat hiperinflasi menyebabkan penjabaran asset nonmoneter menjadi secara
tidak realistis merunkan nilai yang dilaporkan karena penggunaan kurs kini.
Oleh karena itu, mata uang asing kehilangan kegunaannya, sedangkan mata
uang yang lebih stabil yang akan digunakan.

LAMPIRAN 5B ANALISIS IMBAL HASIL INVESTASI

PENYESUAIAN PADA LAPORAN KEUANGAN

Penyesuaian dengan efek investasi yang harus dibuat saat menetukan laba ekonomi
dan laba permanen, bahwa laba ekonomi mencakup semua perubahan kekayakan
pemegang saham. Semua komponen pendapatan investasi (bunga, dividen, serta
keuntungan dan kerugian yang telah dan belum direalisasi) untuk semua kelompok
efek investasi harus dimasukkan saat menetukan laba ekonomi. Oleh karena
penghasilan komprehensif hanya mencakup keuntungan dan kerugian yang belum
direalisasi dari efek yang diperdagangkan dan efek yang tersedia untuk dijual, harus
penyesuaikan penghasilan komprehensif untuk memasukkan keuntungan dan
kerugian yang belum direalisasi dari efek yang dimiliki hingga jatuh jempo.
Penetukan pendapatan permanen merupakan proses yang lebih rumit dan
perhitungan adalah sebagai berikut:

Pendapatan investasi permanen=ROI yang diharapkan x (nilai wajar investasi awal +


nilai wajar investasi akhir)/2

MENGEVALUASI KINERJA INVESTASI

Mengevaluasi kinerja investasi merupakan salah satu tugas utama dalam analisis.
Kinerja efek investasi dievaluasi menggunakan metric imbal hasil atas investasi
(ROI), yang secara bebas didefinisikan sebagai pendapatan investasi yang
direalisasi selama periode itu dibagi dengan dasar investasi rata-rata.

ROI yang direalisasi = pendapatan investasi

(nilai wajar awal investasi + nilai wajar akhir investasi)/2


Pendapatan investasi, atau pembilang dibentuk oleh tiga bagian: pendapatan bunga
(dan dividen) + keuntungan dan kerugian yang telah direalisasi + keuntungan dan
kerugian yang belum direalisasi. Bahwa ROI untuk efek investasi didasarkan pada
nilai wajar, baik untuk menetukan pendapatan investasi (dengan memasukkan
keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi). Hal ini menunjukkan bahwa
evaluasi kinerja investasi tidak terbatas pada analisis jumlah yang dapat direalisasi.
REFERENSI

Subramanyam.K.R; “Analisis Laporan Keuangan” Buku 1, Edisi 11, Salemba


Empat, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai