Anda di halaman 1dari 23

Profit Centers

Chapter 5

Sistem Pengendalian Manajemen-


Anthony & Govindarajan
Pusat Laba
 Jika kinerja sebuah RC diukur menurut
laba, yaitu menurut perbedaan
pendapatan dan biaya.
 Laba adalah indikator yang komprehensif.

Sistem Pengendalian Manajemen-


Anthony & Govindarajan
Manajemen
atas

Pemanufakturan Pemasaran

Produk A Produk B Produk A Produk B

Manajer unit Manajer unit


Pendelegasian
otoritas
kepada
manajer

Produk A Produk A Produk B Produk B

Sistem Pengendalian Manajemen-


Anthony & Govindarajan
Kondisi untuk pendelegasian
tanggungjawab laba
1. Manajer harus memiliki akses ke
informasi yang relevan yang dibutuhkan
untuk membuat keputusan dimaksud.
2. Harus ada cara untuk mengukur
keefektifan trade-off yang telah dibuat
oleh manajer.
 Manajemen harus memastikan titik
terendah di mana kedua kondisi ini
berlaku.
Sistem Pengendalian Manajemen-
Anthony & Govindarajan
Prevalensi Pusat Laba
 DuPont dan GM telah memiliki divisi-divisi sejak tahun
1920-an
 Namun kebanyakan perusahaan di AS baru memilikinya
setelah PDII
 Chemical Bank: mengadopsi konsep PL dan
menghapuskan program yang tidak menguntungkan dan
mengukur profitabilitas cabang bank secara lebih akurat
 Novell: bisa mengidentifikasi dan menghapus beberapa
bisnis yang tidak menguntungkan
 Nokia: memecah bisnis menjadi enam PL dengan
tanggungjawab berdasarkan segmen pasar spesifik.
 Sistem pengendalian keuangan memiliki kelemahan
– Tapi manfaatnya tetap lebih besar
– Analisis digabung antara keuangan dan non-keuangan.

Sistem Pengendalian Manajemen-


Anthony & Govindarajan
Keunggulan PL
 Kualitas keputusan karena dekat dengan titik masalah
 Kecepatan pembuatan keputusan
 Manajemen perusahaan bisa lebih fokus pada isu yang
lebih luas
 Manajer PL bisa lebih memiliki inisiatif dan imaginatif
 Pusat pelatihan bagi manajemen umum
 Meningkatkan kesadaran laba
 Memberikan manajemen puncak informasi yang siap
pakai
 Lebih responsif terhadap tekanan untuk meningkatkan
kinerja persaingan
Sistem Pengendalian Manajemen-
Anthony & Govindarajan
Kesulitan dengan PL
 Manajemen puncak “terpaksa” mengandalkan pada laporan
pengendalian.
 Jika manajemen puncak yang lebih mampu atau paham, maka
kualitas keputusan di PL bisa buruk.
 Perselisihan bisa timbul karena harga transfer, kos bersama, dan
kredit pendapatan.
 Timbul kompetisi di antara PL.
 Kos tambahan karena kebutuhan jumlah manajer yang lebih
banyak.
 Sulit untuk memenuhi kebutuhan manajer yang bisa menguasai
manajemen secara umum.
 Jika perputaran manajer di PL tinggi, ada tendensi untuk lebih
mementingkan laba jangka pendek
 Apakah laba yang memuaskan di PL akan menghasilkan laba yang
optimum juga bagi perusahaan secara keseluruhan?

Sistem Pengendalian Manajemen-


Anthony & Govindarajan
BU sebagai PL
 Sebagian besar BU dibentuk sebagai PL
 Alasannya:
– Manajer BU bisa mengendalikan
pengembangan produk, pemanufakturan, dan
pemasaran.
– Mereka ada dalam posisi yang bisa
mempengaruhi pendapatan dan kos.

Sistem Pengendalian Manajemen-


Anthony & Govindarajan
Batasan pada Otoritas BU
 Untuk bisa mendapat manfaat penuh dari
konsep PL, maka manajer BU harus
seindenpenden seorang presiden sebuah
perusahaan yang independen.
 Kerugiannya: kehilangan manfaat ukuran dan
sinergi
 Jika BU sangat independen, maka manajemen
senior akan melepaskan tanggungjawabnya.
 Jadi, keefektifan organisasi BU untuk menjadi PL
tergantung dari trade-off antara otonomi BU
dengan batasan korporat.

Sistem Pengendalian Manajemen-


Anthony & Govindarajan
Batasan dari BU yang lain
 Pengelolaan PL melibatkan pengendalian atas 3
jenis keputusan:
– Keputusan produk
– Keputusan pemasaran
– Keputusan pengadaan
 Makin tinggi derajat integrasi di dalam sebuah
perusahaan, makin sukar untuk memberikan
tanggungjawab kepada satu PL untuk ketiga
jenis aktivitas pada satu lini produk.
– Jika sudah terintegrasi maka sulit untuk memisahkan
kontribusi dari masing-masing BU terhadap
kesuksesan satu lini produk.

Sistem Pengendalian Manajemen-


Anthony & Govindarajan
Batasan dari Manajemen Korporat
 Yang disebabkan oleh pertimbangan strategis
– Pendanaan hanya boleh dilakukan oleh manajemen korp  BU
berebut dana
– Kesepakatan antar BU untuk menentukan aktivitas produksi
dan/atau pemasaran mana yang boleh dilakukan
– Citra korp atas produk
 Yang disebabkan oleh alasan keseragaman
– Sistem akuntansi dan pengendalian manajemen
– Penggajian dan kebijakan personel
– Pemilihan vendor, peralatan kompt dan komunikasi, dan surat
menyurat
 Yang disebabkan oleh keekonomian dari sentralisasi.

Sistem Pengendalian Manajemen-


Anthony & Govindarajan
Pusat Laba yang Lain
 Unit fungsional
– Perusahaan multibisnis biasanya terbagi menjadi
beberapa BU
– Masing-masing BU diperlakukan sebagai unit
penghasil laba.
– Subunit di dalam BU bisa diorganisasi secara
fungsional.
– Tidak ada salahnya juga jika satu atau dua unit
fungsional dijadikan sebagai PL.
– Dasarnya adalah seberapa besar pengaruh yang
dimiliki oleh manajer unit tersebut terhadap laba.

Sistem Pengendalian Manajemen-


Anthony & Govindarajan
PL yang Lain--Pemasaran
 Bisa diubah menjadi PL dengan cara membebankannya
dengan kos barang terjual.
 Harga transfer yang dibebankan sebaiknya berdasarkan
kos standar, bukan kos aktual, agar bisa memisahkan
mana kinerja bagian pemasaran dengan bagian
pemanufakturan.
 Diperlakukan sebagai PL jika bagian pemasaran ada
dalam posisi untuk membuat trade-off kos/pendapatan
– Terjadi jika kondisi berbeda pada area geografis yang berbeda,
misalnya pada aktivitas pemasaran luar negeri karena sulit untuk
mengendalikan secara sentral banyak keputusan.

Sistem Pengendalian Manajemen-


Anthony & Govindarajan
PL yang Lain—Pemanufakturan
 Biasanya adalah pusat biaya; kinerja dihitung dari kos
standar vs. kos aktual dan anggaran overhead.
 Kelemahan pengukuran kinerja spt itu:
– Manajer bisa mengorbankan kualitas demi kos standar.
– Manajer menolak menyela skedul produksi untuk menghasilkan
pesanan yang mendesak untuk mengakomodasi seorang
pelanggan.
– Manajer akan kehilangan insentif untuk memproduksi produk
yang sulit untuk diproduksi.
 Alternatif solusi:
– Jadikan PL; berikan kredit atas penjualan dikurangi dengan biaya
pemasaran estimasian.
 Pendapat lain: hanya menjadi PL jika sepenuhnya menjual
produk ke pihak luar.
– Jika hanya ke pihak internal, maka hanya bisa disebut dengan PL
semu.
Sistem Pengendalian Manajemen-
Anthony & Govindarajan
PL yang Lain—Unit Layanan dan Dukungan

 Yang bisa diubah menjadi PL:


– Pemeliharaan, TI, transportasi, perekayasaan,
konsultasi, CS, dll.
 Bisa diberikan divisi atau unit lain di dalam
perusahaan atau kepada pihak lain di luar
perusahaan.
 Manajer kemudian termotivasi untuk
mengendalikan kos untuk mencegah
pelanggan lari ke tempat lain.
Sistem Pengendalian Manajemen-
Anthony & Govindarajan
Mengukur Profitabilitas
 Dua jenis ukuran profitabilitas
– Ukuran kinerja manajemen
 Seberapa baik manajemen telah menjalankan
tugasnya
 Digunakan untuk perencanaan, pengkoordinasian,
dan pengendalian aktivitas harian dan pemberian
motivasi bagi manajer.
– Ukuran kinerja ekonomis
 Seberapa baik PL sebagai sebuah entitas
ekonomis.
Sistem Pengendalian Manajemen-
Anthony & Govindarajan
Jenis ukuran profitabilitas
 Margin kontribusi
 Laba langsung
 Laba terkendali/bisa dikendalikan
 IBIT
 NI

Sistem Pengendalian Manajemen-


Anthony & Govindarajan
Margin Kontribusi
 = Pendapatan -/- biaya variabel
 Argumen pendukung
– Biaya tetap tidak bisa dikendalikan manajer
 Argumen penolak
– Tidak semua bagian dari biaya tetap yang
tidak bisa dikendalikan oleh manajer.
– Sebagian biaya adalah bersifat diskresioner
 Manajer masih bisa mengendalikan biaya tersebut.

Sistem Pengendalian Manajemen-


Anthony & Govindarajan
Laba Langsung
 = MK -/- biaya tetap yang terjadi di PL
 Mencerminkan kontribusi PL terjadi OH
umum dan laba perusahaan.
 Biaya tersebut adalah biaya yang terjadi
atau secara langsung bisa ditelusuri ke PL,
lepas dari apakah biaya tersebut ada
dalam kendali manajer PL.
– Biaya yang terjadi di HQ tidak dibebankan

Sistem Pengendalian Manajemen-


Anthony & Govindarajan
Laba yang bisa dikendalikan
 = Laba langsung -/- beban korp yang bisa
dikendalikan
 Di antara biaya korp yang bisa
dikendalikan ada yang bisa dikendalikan
oleh manajer BU.
 Pembebanan biaya ini akan menghasilkan
biaya-biaya yang bisa dikendalikan oleh
manajer PL.
Sistem Pengendalian Manajemen-
Anthony & Govindarajan
Laba sebelum pajak
 = Laba yang bisa dikendalikan -/- alokasi korp yang lain
 Argumen penolak:
– Manajer PL tidak seharusnya dibebankan biaya yang tidak bisa
ia kendalikan
– Sukar untuk mengalokasikan layanan staf korp agar dengan
pantas mencerminkan kos yang dibebankan kepada masing-
masing PL.
 Argumen pendukung:
– Pembebanan biaya itu bisa membuat manajer PL terus
memastikan bahwa biaya tsb tidak terus menaik (agar unit
layanan tidak meningkatkan terus SD-nya).
– Kinerja PL akan lebih realistis dan bisa ditandingkan dengan
kinerja pesaing yang mengeluarkan biaya yang sejenis.
– Manajer akan lebih termotivasi untuk mengejar tujuan jangka
panjang.

Sistem Pengendalian Manajemen-


Anthony & Govindarajan
Laba bersih
 Argumen penolak:
– Laba setelah pajak adalah persentase konstan
dari laba sebelum pajak
– Kebanyakan keputusan yang mempengaruhi
PPh dibuat oleh HQ
 Argumen pendukung:
– Tarif pajak efektif bervariasi antar PL.
 Misalnya operasi di LN.

Sistem Pengendalian Manajemen-


Anthony & Govindarajan
Pendapatan
 Kapan pengakuan pendapatan harus
dilakukan?
– Basis kas atau akrual?
 Siapa yang mendapat kredit jika dua PL
berpartisipasi dalam penciptaan
pendapatan.
– Ada yang tidak peduli
– Ada yang memberikan semacam kredit yang
ekuivalen dengan komisi.

Sistem Pengendalian Manajemen-


Anthony & Govindarajan

Anda mungkin juga menyukai