Anda di halaman 1dari 7

Laba operasi meliputi penjualan dikurangi beban pokok penjualan (cost of

goods sold-COGS), beban operasi (operating expenses-OE), seperti beban


penjualan, umum, dan administrasi (selling, general and admnistrative-
SG&A), dan pajak penghasilan. Beban pajak operasi memiliki dua
komponen provisi pajak dikurangi perlindungan pajak (tax shield).
Perlindungan pajak atas bunga mengacu pada pengurangan laba kena
pajak (jadi, beban pajak) yang timbul dari pengurangan beban bunga. Item-
item yang tidak termasuk dalam NOPAT meliputi pendapatan dan beban
bunga, pendapatan dividen, keuntungan atau kerugian investasi non-
operasi, dan laba atau rugi dari operasi yang dihentikan (semuanya
dihitung setelah dikurngi pajak).

NOPAT dapat dhitung sebagai berikut:

NOPAT= (penjualan – Beban operasi x (1 – Beban pajak/laba sebelum


pajak)

Imbal Hasil atas Ekuitas Pemegang Saham Biasa

Imbal hasil atas ekuitas saham biasa umumnya tidak termasuk dari modal
investasi semua kecuali ekuitas pemegang saham biasa. Imbal hasil atas
ekuitas saham biasa (return on common equity- ROCE) pada Excell
Corporation untuk tahun ke- 9 adalah sebagai berikut:

Laba neto-Dividen sahaam prefern/Rata-rata ekuitas pemegang saham


biasa

MENGANALISIS IMBAL HASIL ATAS ASET OPERASI NETO

Memisahkan Imbal Hasil atas Operasi Neto

Imbal hasil atas aset operasi neto (RNOA) dihitung sebagai berikut:

Laba operasi neto setelah pajak (NOPAT)

Rata-rata aset operasi neto (NOA)


Pemisahan imbal hasil atas aset operasi neto adalah:

Imbal hasil atas aset neto operasi neto = margin laba


operasi neto x Perputaran aset operasi neto

NOPAT = NOPAT = Penjualan

Rata-rata NOA Penjualan rata-rata NOA

Hubungan NOPAT terhadap penjualan disebut margin laba operasi neto


(net operating profit margin) atau cukup disebut margin NOPAT dan
mengukur profitabilitas operasi perusahaan secara relatif terhadap
penjualan. Hubungann penjualan terhadap NOA disebut perputaran aset
operasi neto (net operating asset turnover) atau cukup disebut perputaran
NOA dan mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan penjualan
dari aset operasi neto. Baik margin NOPAT maupun perputaran NOA,
dalam menentukan imbal hasil atau aset operasi neto (RNOA). Margin
NOPAT dan perputaran NOA merupakan perpuataran yang berguna dan
membutuhkan analaisis untuk memperoleh pemahaman profitabilitas
perusahaan.

Pengaruh Leverage Operasi

Aset operasi neto dikurangi dengan kenaikan liabailitas operasi


sehingga meningkatkan perputaran aset operasi neto. Apabila kenaikan
liabilitas operasi tidak memengaruhi NOPAT, RNOA juga akan naik.
Penjabaran alternatif RNOA adalah sebagai berikut:

RNOA=NOPAT X penjualan x (1 + OLLEV)

Penjualan rata-rata OA

Di mana OA adalah aset operasi (bruto) – Operating assets (gross)


dan OLLEV (Rata-rata liabilitas operasi / rata-rata NOA – Avarage
operating Liabilitas

/avarage NOA) adalah rasio leverage liabiliats operasi (operating liability


leverage rasio). Oleh karena OLEV memiliki nilai positif kenaikan OLLEV
meningkatkan RNOA.
Hubungan antara Margin Laba dan Perputaran Aset

Oleh karena RNOA merupakan fungsi dari margin dan perputaran, maka ini
sebuah tantangan untuk menganalisis kemampuan perusahaan untuk
meningkatkan RNOA dengan meningkatkan margin laba sambil
mempertahankan tingkat perputaran yang konstan, atau sebaliknya. Margin
laba merupakan fungsi dari penjualan (harga jual x unit yang terjual) dan
beban operasi. Perputaran juga merupakan fungsi dari penjualan
(penjualan/aset). Akibatnya, kenaikan margin laba dengan menaikkan
harga jual akan memengaruhi unit yang terjual . selain itu, pengurangan
beban operasi yang berkaitan dengan pemasaran sebagai upaya untuk
meningkatkan profitabilitas biasanya berpengaruh pada permintaan produk.
Harga jual, pemasaran, riset dan pengembangan (research and
development-R&D) produksi, dan area bisnis lainnya harus dikelola secara
efektif untuk memaksimalkan RNOA.

Disagregasi Margin Laba

Margin laba operasi (operating profit margins-OPM) didefinisikan sebagai


berikut:

Labaoperasi neto setelah pajak (NOPAT )


Penjualan

Margin laba operasi merupakan fungsi dari harga jual per


unit produk atau jasa dibandingkan dengan biaya per unit yang dikeluarkan
untuk membawa produk atau jasa tersebut ke pasar dan memenuhi
kebutuhan pelanggan setelah penjualan. Untuk tujuan analisi, margin laba
sebelum pajak (profit margin-PM) menjadi komponen berikut ini.

PM sebelum pajak = PM penjualan sebelum pajak + PM


sebelum pajak lainnya.
PM penjualan sebelum pajak = margin kotor- beban penjualan-
Penjualan penjualan
beban administrasi - R&D
penjualan penjualan

PM sebelum pajak lainnya = Laba Ekuitas  barang khusus


Penjualan penjualan

Beberapa area penting dalam analisis profitabilitas.

Laba Bruto. Laba bruto (atau margin bruto) diukur sebagai pendapatan
dikurangi biaya penjualan. Laba bruto biasanya dilaporkan dalam bentuk
presentase (presentase laba bruto), yang dihitung sebagai laba bruto
dibagi dengan penjualan. Laba bruto, atau presentase laba bruto,
merupakan ukuran kinerja utama. Laba bruto harus cukup besar untuk
membiayai pengeluaran diskresioner penting di masa mendatang seperti
riset dan pengembangan, pemasaran dan iklan.

Menganalisis perubahan dalam penjualan dan biaya penjualan


sangat berguna dalam mengidentifikasi pendorong utama laba bruto.
Perubahan laba bruto seringkali didapatkan dari salah satu atau kombinasi
dari beberapa hal berikut.

 Kenaikan (peenurunan) volume penjualan.


 Kenaikan (penurunan) harga jual unit.
 Kenaikan (penurunan) biaya per unit.

Beban Penjualan. Pentingnya hubungan antara beban penjualan dan


pendapatan sangat bervariasi diberbagai industri dan perusahaan. Pada
perusahaan tertentu, beban penjualan terutama komisi sangat bersifat
variabel, sementara di perusahaan lain sebagian besar bersifat tetap.

Ketika beban penjualan sebagai presentase dari penjualan


menunjukkan adanya peningkatan, kita harus memfokuskan perhatian
pada kenaikan beban penjualan yang menghasilkan kenaikan marginal
yang lebih rendah pada pendapatan.

Beban promosi penjualan tertentu, terutama periklanan,


menghasilkan manfaat kini dan masa depan. Pengeluaran untuk aktivitas
pemasaran yang diarahkan untuk masa depan sebagian besar bersifat
diskresioner, dan analisis harus mampu mempertimbangkan tren dari tahun
ke tahun dalam pengeluaran tersebut.

Beban Umum dan Administrasi. Sebagian besar beban umum dan


administrasi bersifat tetap, terutama karena beban ini mencakup item-item
seperti gaji dan sewa.

Disagregasi Perputaran Aset

Ukuran standar perputaran aset untuk menentukan imbal hasil atas aset
adalah

Penjualan

Rata-rata aset operasi neto

Evaluasi lebih lanjut atas perubahan komponen pada tingkat perputaran


untuk setiap aset dapat berguna dalam analisis diperusahaan.
Perputaran aset mengukur intensitas dengan memanfaatkan aset
perusahaan. Ukuran yang paling relevan dan utilisasi aset adalah
penjualan, karena penjualan sangat penting bagi laba. Secara umum,
tingkat perputaran mencerminkan produktivitas aset relatif, yaitu tingkat
volume penjualan yang berasal dari setiap uang yang diinvestasikan pada
aset tertentu. Saat seluruh hal tetap, kita cenderung memilih tingkat
perputaran aset yang lebih tinggi dari pada yang lebih rendah (hal
sebaliknya berlaku untuk liabilitas). Namun, generalisasi ini harus
dipandang dengan hati-hati. Kita dapat meningkatkan tingkat perputaran
dengan mengurangi investasi pada aset, tetapi hal ini dapat bersifat
kontraproduktif.

Perputaran Piutang Utang. Tingkat perputaran piutang usaha


didefinisikan sebagai berikut.
Perputaran piutang usaha= penjualan/rata-rata piutang usaha
Piutang nerupakan aset yang harus dibiayai oleh biaya modal tertentu.
Selain itu, piutang memiliki risiko penagihan dan membutuhkan overhead
tambahan dalam bentuk bagian kredit dan penagihan. Dari perspektif ini,
mengurangi tingkat piutang akan mengurangi biaya. Namun, jika kita
mengurangi tingkat piutang terlalu berlebih dengan kebijakan kredit yang
terlalu ketat, pengurangan akan berdampak buruk bagi penjualan. Piutang
oleh karena itu harus dikelola secara efektif.
Pandangan alternatif dari perputaran piutang usaha adalah periode
penagihan rata-rata (avarage collection period), yang dihitung sebagai
berikut:

Periode penagihan rata-rata= piutang usaha/rata-rata penjualan


harian.

Ukuran ini mencerminkan seberapa lama piutang usaha yang beredar


secara rata-rata. Secara umum semakin rendah tingkat perputaran piutang
maka semakin tinggi periode penagihan rata-rata.

Perputaran persediaan. Tingkat perputaran persediaan dapat dapat


dihitung sebagai berikut:
Perputaran persediaan= beban pokok penjualan/rata-rata
persediaan

Rasio ini menggunakan beban pokok penjualan (cost of goods sold-


COGS), sebagai ukuran volume penjualan karena dari sisi penyebut,
persediaan, dilaporkan berdasarkan biaya perolehan bukan eceran. Oleh
karena itu, baik pembilang maupun penyebut diukur sebesar perolehan.
Selain itu, perusahaan harus dibiayai sebesar biaya perolehan tertentu dan
menyebabkan biaya tambahan dalam bentuk asuransi, penyimpanan
logistik, dan sejenisnya.
Seperti metode penagihan rata-rata, pandangan alternatif atas
tingkat perputaran persediaan adalah sebagai berikut.

Jumlah hari persediaan rata-rata yang beredar = persediaan /rata-rata


beban pokok penjualan harian.

Jumlah hari persediaan rata-rata yang beredar memberikan beberapa


indikasi mengenai lamanya waktu persediaan yang tersedia untuk dijual.
Perputaran Aset Operasi Jangka Panjang. Perputaran aset operasi
jangka panjang dapat dihitung sebagai berikut.
Perputaran aset operasi jangka panjang= penjualan/rata-rata
aset operasi jangka panjang.

Industri yang padat modal, seperti perusahaan manufaktur,


membutuhkan investasi besar dalam aset jangka panjang. Oleh karena itu,
peerusahaan seperti itu memiliki perputaran aset operasi jangka panjang
yang lebih rendah dibandingkan perusahaan yang bukan bersifat padat
modal, seperti bisnis jasa.
Tingkat perputaran aset operasi jangka panjang dapat ditingkatkan
dengan meningkatkan pembilang dengan cara meningkatkan troughput
(penjualan) atau dengan mengurangi penyebutnya.

Anda mungkin juga menyukai