Disusun Oleh :
UNIVERSITAS NAROTAMA
www.narotama.ac.id
2020
i
KATA PENGANTAR
ii
ABSTRAK
3
BAB I
PENDAHULUAN
lai efektif beroperasi pada tanggal 5 Maret 2020 dan pencatatan atas
laporan keuangannya belum sesuai dengan Standar yang berlaku di
Indonesia yaitu SAK EMKM dan belum mempunyai badan Hukum CV dan
legalitas lainnya
4
1. Bagaimana pemilik UMKM mendapatkan bentuk legalitas
usahanya?
2. Bagaimana pemilik UMKM menyusun laporan keuangan yang
sesuai dengan standar SAK EMKM?
a. Tujuan Kegiatan
b. Manfaat Kegiatan
a) Bagi Penulis
Mengaplikasikan keilmuan akuntansinya, sejauh mana dapat
menerapkan teori yang telahdipelajari khususnya bidang
penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan standar SAK-
EMKM. Memahami sistem izin legalitas secara langsung dan nyata
yang kemudiandapat diterapkan setelah lulus dari Universitas
Narotama Surabaya.
b) Bagi Perusahaan
1. Mendapatkan legalitas usahanya
2. Mendapatkan laporan keuangan sesuai dengan SAK EMKM
3. Mampu menyusun laporan keuangan sesuai dengan SAK
EMKM
c) Bagi Universitas
1. Menjadi wahana dalam pengaplikasian disiplin ilmu yang
diperoleh diperkuliahan dengan realita di masyarakat.
2. Meningkatkan peran aktif mahasiswa Universitas Narotama
sesuai dengan disiplin ilmunya.
5
Sesuai fokus dari program KKN ini adalah pembuatan legalitas UMKM
dan membantu menyusun laporan keuangan untuk UMKM , maka ruang
lingkup kegiatan Kuliah Kerja Nyata ini meliputi :
4. Sasaran KKN
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata bertujuan untuk pelatihan penyusunan
laporan keuangan dan pendampingan dalam pengurusan legalitas
usaha UMKM yang akan diberi nama “ CV. Dapur Rumah Kreatif
Eka. “
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan paling
banyak Rp.300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
2. Kriteria Usaha Kecil adalah :
Mmemiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil
penjualan tahunan lebih dari Rp.300.000.000,00 (tiga ratus
juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp.2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
3. Kriteria Usaha Menengah adalah :
Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.
10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil
penjualan tahunan lebih dari Rp.2.500.000.000,00 (dua
milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp.50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).
10
Beberapa jenis usaha seperti usaha bidang produksi atau
developer perumahan yang tidak terlepas dari proses
pemenangan tender suatu proyek, baik itu dari perusahaan
swasta maupun pemerintah, dalam suatu tender,
mensyaratkan bahwa para peminat harus memiliki
dokumen-dokumen hukum. Tentu saja ini berhubungan
dengan unsur-unsur legalitas yang terkait dengan
kepemilikan suatu badan usaha guna mengikuti pelelangan
suatu sarana perlindungan hukum tender.
e. Sebagai Syarat Dalam Kegiatan Yang Sifatnya Menunjang
Perkembangan Usaha
Untuk bisa meningkatkan usaha yang dimiliki, maka pelaku
usaha akan membutuhkan tambahan modal dengan
mengajukan permohonan modal ke bank. Memiliki izin
usaha adalah salah satu syarat untuk pengajuan kredit
modal usaha di bank. Dengan mempunyai legalitas maka
perijinan yang akan diajukan akan berjalan dengan lebih
mudah.
11
2.4.1. Posisi Keuangan
Informasi posisi keuangan entitas terdiri dari informasi
mengenai aset, liabilitas, dan ekuitas entitas pada tanggal
tertentu, dan disajikan dalam laporan posisi keuangan. Unsur –
unsur tersebut didefinisikan sebagai berikut :
1. Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas
sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan yang dari
mana manfaat ekonomik di masa depan diharapkan
akan diperoleh oleh entitas.
2. Liabilitas adalah kewajiban kini entitas yang timbul dari
peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya
mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas
yang mengandung manfaat ekonomik.
3. Ekuitas adalah hak residu atas aset entitas setelah
dikurangi seluruh liabilitasnya.
2.4.1.1. Aset
Manfaat ekonomik masa depan suatu aset adalah
potensi aset tersebut untuk memberikan kontribusi, baik
secara langsung maupun tidak langsung, terhadap arus
kas entitas. Arus kas tersebut dapat timbul dari
penggunaan maupun pelepasan aset.
2.4.1.2. Liabilitas
Karakteristik esensial dari liabilitas adalah bahwa
entitas memiliki kewajiban saat ini untuk bertindak atau
untuk melaksanakan sesuatu dengan cara tertentu.
Kewajiban dapat berupa kewjiban hukum atau
kewajiban konstruktif. Kewajiban hukum dapat
dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari
kontrak mengikat atau peraturan perundangan.
Kewajiban kontruktif adalah kewajiban yang timbul dari
tindakan entitas ketika :
12
Oleh praktik baku masa lalu, kebijakan yang
telah dipublikasikan atau pernyataan kini yang
cukup spesifik, entitas telah memberikan
indikasi kepada pihak lain bahwa entitas akan
menerima tanggung jawab tertentu, dan
Akibatnya, timbul ekspektasi kuat dan sah dari
pihak lain bahwa entitas akan melaksanakan
tanggung jawab tersebut.
Penyelesaian kewajiban saat ini biasanya melibatkan
pembayaran kas, penyerahan aset selain kas,
pemberian jasa, dan/atau penggantian kewajiban
tersebut dengan kewajiban lain. Kewajiban juga dapat
diselesaikan dengan cara lain, seperti kreditor
membebaskan atau membatalkan haknya.
2.4.1.3. Ekuitas
Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas setelah
dikurangi seluruh liabilitasnya. Klaim ekuitas adalah
klaim atas hak residual atas aset entitas setelah
dikurangi seluruh liabilitasnya. Klaim ekuitas
merupakan klaim terhadap entitas, yang tidak
memenuhi definisi liabilitas
2.4.2. Kinerja
Informasi kinerja keuangan entitas terdiri dari informasi
mengenai penghasilan dan bebanselama periode pelaporan,
dan disajikan dalam laporan laba rugi. Unsur-unsur tersebut
didefinisikan sebagai berikut :
1. Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat
ekonomik selama periode pelaporan dalam bentuk arus
kas masuk atau kenaikan aset, atau penurunan liabilitas
yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak
berasal dari kontribusi penanaman modal.
13
2. Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomik
selama periode pelaporan dalam bentuk arus kas keluar
atau penurunan aset, atau kenaikan liabilitas yang
mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak
disebabkan oleh distribusi kepada penanaman modal.
2.4.2.1. Penghasilan
Penghasilan (income) meliputi pendapatan (revenues)
dan keuntungan (gains)
a. Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dalam
pelaksanaan aktivitas entitas yang normal, yang
dikenal dengan berbagai sebutan, misalnya :
penjualan, imbalan, bunga, dividen, royalti, dan
sewa.
b. Keuntungan mencerminkan pos lain yang memenuhi
definisi penghasilan namun tidak termasuk dalam
kategori pendapatan, misalnya : keuntungan dari
pelepasan aset.
2.4.2.2. Beban
Beban mencakup beban yang timbul dalam
pelaksanaan aktivitas entitas yang normal dan
kerugian.
a. Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas
entitas yang normal meliputi, misalnya : beban pokok
penjualan, upah, dan penyusutan.
b. Kerugian mencerminkan pos lain yang memenuhi
definisi beban namun tidak termasuk dalam kategori
beban yang timbul dari pelaksanaan aktivitas entitas
yang normal, misalnya : kerugian dari pelepasan
aset.
15
2.4.4. Pengukuran Unsur-Unsur Laporan Keuangan
Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang
untuk mengakui aset, liabilitas, penghasilan, dan beban di
dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran unsur laporan
keuangan dalam SAK EMKM adalah biaya histori. Biaya histori
suatu aset adalah sebesar jumlah kas atau setara kas yang
dibayarkan untuk memperoleh aset tersebut pada saat
perolehan. Biaya histori suatu liabilitas adalah sebesar jumlah
kas atau setara kas yang diterima atau jumlah kas yang
diperkirakan akan dibayarkan untuk memenuhi liabilitas dalam
pelaksanaan usaha normal.
2.4.5. Materialitas
Relevansi informasi dipengaruhi oleh hakikat dan
materialitasnya. Kelalaian untuk mencantumkan (omission) atas
kesalahan dalam mencatat (misstatement) pos-pos laporan
keuangan adalah material jika, baik secara sendiri maupun
bersama, dapat mempengaruhi keputusan ekonomik pengguna
laporan keuangan. Materialitas bergantung pada ukuran dan
sifat dari kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam
mencatat tersebut dengan memperhatikan keadaan terkait.
Ukuran atau sifat dari pos laporan keuangan atau gabungan
dari keduanya dapat menjadi faktor penentu.
16
2.4.7. Asumsi Dasar
a. Dasar Akrual
Entitas menyusun laporan keuangan dengan menggunakan
dasar akrual. Dalam dasar akrual, pos-pos diakui sebagai
aset, liabilias, ekuitas, penghasilan, dan beban ketika
memenuhi definisi dan kriteria pengakuan untuk masing-
masing pos-pos tersebut.
b. Kelangsungan Usaha
Pada saat menyusun laporan keuangan, manajemen
menggunakan SAK EMKM dalam membuat penilaian atas
kemampuan entitas untuk melanjutkan usahanya di masa
depan (kelangsungan usaha). Entitas mempunyai
kelangsungan usaha, kecuali jika manajemen bermaksud
melikuidasi entitas tersebut atau menghentikan operasi
atau tidak mempunyai alternatif kecuali melakukan hal-hal
tersebut. Jika entitas tidak menyusun laporan keuangan
berdasarkan asumsi kelangsungan usaha, maka entitas
mengungkapkan fakta mengapa entitas tidak mempunyai
kelangsungan usaha.
c. Konsep Entitas Bisnis
Entitas menyusun laporan keuangan berdasarkan konsep
entitas bisnis. Entitas bisnis, baik yang merupakan usaha
perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum,
maupun badan usaha yang berbadan hukum, harus dapat
dipisahkan secara jelas dengan pemilik bisnis tersebut
maupun dengan entitas-entitas lainnya. Transaksi yang
berkaitan dengan bisnis tersebut harus dapat dipisahkan
dari transaksi pemilik bisnis tersebut, maupun dari transaksi
entitas lainnya.
17
2.4.8. Pengakuan dalam Laporan Keuangan
a. Aset
Aset diakui dalam laporan keuangan posisi keuangan
ketika manfaat ekonomiknya di masa depan dapat
dipastikan akan mengalir ke dalam entitas dan aset
tersebut memiliki biaya yang dapat diukur dengan andal.
Aset tidak diakui dalam laporan posisi keuangan jika
manfaat ekonomiknya dipandang tidak mungkin mengalir
ke dalam entitas walaupun pengeluaran telah terjadi.
Sebagai alternatif, transaksi tersebut menimbulkan
pengakuan dapat diukur secara andal.
b. Liabilitas
Liabilitas diakui dalam lapororaqn posisi keuangan jika
pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat
ekonomik dipastikan akan dilakukan untuk menyelesaikan
kewajiban entitas dan jumlah yang harus diselesaikan
dapat diukur secara andal.
c. Penghasilan
Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi jika kenaikan
manfaat ekonomik di masa depan yang berkaitan dengan
kenaikan aset atau penurunan liabilitas telah terjadi dan
dapat diukur secara andal.
d. Beban
Beban diakui dalam laporan laba rugi jika penurunan
manfaat ekonomik di masa depan yang berkaitan dengan
penurunan aset atau kenaikan liabilitas telah terjadi dan
dapat diukur secara andal
18
Jika aktivitas normal entitas tidak termasuk membeli dan
menjual aset tetap, maka entitas melaporkan keuntungan dan
kerugian atas pelepasan aset tetap tersebut dengan
mengurangkan hasil penjualan aset tetap dari jumlah tercatat
aset tetap dan beban penjualan terkait.
20
2.5.5. Informasi Komparatif
Kecuali dinyatakan lain oleh SAK EMKM, entitas
menyajikan imformasi komparatif yaitu informasi satu periode
sebelumnya untuk seluruh jumlah yang disajikan dalam laporan
keuangan periode berjalan.
21
2.6. Laporan Posisi Keuangan, Laba Rugi dan Catatan Laporan
Keuangan
Laporan posisi keuangan menyajikan informasi tentang aset,
liabilitas, dan ekuitas entitas pada akhir periode pelaporan.
22
c. Diharapkan akan direalisasikan dalam jangka waktu 12
bulan setelah akhir periode pelaporan, atau
d. Berupa kas atau setara kas, kecuali jika dibatasi
penggunaannya dari pertukaran atau digunakan untuk
menyelesaikan liabilitas setidaknya 12 bulan setelah
akhir periode pelaporan.
Entitas mengklasifikasikan semua aset lainnya sebagai
tidak lancar. Jika siklus operasi normal entitas tidak
dapat diidentifikasi dengan jelas, maka siklus operasi
diasumsikan 12 bulan.
Entitas mengklasifikasikan liabilitas sebagai liabilitas jangka
pendek, jika :
1. Diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu
siklus normal operasi entitas,
2. Dimiliki untuk diperdagangkan,
3. Diharapkan akan direalisasikan dalam jangka waktu 12
bulan setelah akhir periode pelaporan, atau
4. Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda
penyelesaikan liabilitas setidaknya 12 bulan setelah
akhir periode pelaporan.
Entitas mengklasifikasikan semua liabilitas lainnya sebagai
liabilitas jangka panjang.
d. Klasifikasi Ekuitas
Ekuitas disajikan secara terpisah dari liabilitas sesuai dengan
klasifikasi yang berlaku.
23
Format Laporan Posisi Keuangan
24
ENTITAS
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 20X8
LIABILITAS
Utang usaha xxx xxx
Utang bank xxx xxx
JUMLAH LIABILITAS xxx xxx
EKUITAS
Modal xxx xxx
Saldo Laba (defisit) xxx xxx
JUMLAH EKUITAS xxx xxx
JUMLAH LIABILITAS xxx xxx
25
2.6.2. Laporan Laba Rugi
a. Informasi Yang Disajikan
Laporan laba rugi dapat mencakup pos-pos berikut :
1. Pendapatan
2. Beban Keuangan
3. Beban Pajak
Entitas menyajikan pos dan bagian dari pos dalam laporan
laba rugi jika penyajian tersebut relevan untuk memahami
kinerja keuangan entitas.
Laporan laba rugi memasukkan semua penghasilan dan
beban yang diakui dalam suatu periode, kecuali SAK EMKM
mensyaratkan lain. SAK EMKM mengatur perlakuan atas
dampak koreksi atas kesalahan dan perubahan kebijakan
akuntansi yang disajikan sebagai penyesuaian retrospektif
terhadap periode yang lalu dan bukan sebagai bagian dari
laba atau rugi dalam periode terjadinya perubahan.
BEBAN
Beban usaha xxx xxx
Beban lain-lain xxx xxx
JUMLAH BEBAN xxx xxx
29
1
0 PENDAPATAN PENJUALAN
20X8 20X7
Penjualan xxx Xxx
Retur Penjualan xxx Xxx
Jumlah xxx Xxx
1
1 BEBAN LAIN-LAIN
20X8 20X7
Bunga pinjaman xxx xxx
Lain-lain xxx xxx
Jumlah xxx xxx
1
2 BEBAN PAJAK PENGHASILAN
20X8 20X7
Pajak penghasilan xxx xxx
Tabel 3 Format Catatan Atas Laporan Keuangan
Sumber : Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan
Menengah 2018
30
BAB III
OBSERVASI LAPANGAN
31
Jl. Kedung Klinter 5 no.37 Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya, Jawa
Timur
32
1. Menyiapkan bahan baku yang akan diolah
2. Pisahkan biskuit hitam dengan krimnya. Kemudian hancurkan
biskuit tersebut.
3. Parut keju milky soft. Campurkan dan didihkan susu full cream
dengan susu kental manis, kemudian masukkan parutan keju
milkysoft & krim dari biskuit yang telah dipisahkan
sebelumnya, ke dalam panci.
4. Sembari memasak susu, larutkan tepung maizena dengan air
panas. Setelah susu mendidih masukkan tempung maizena
yang sudah dilarutkan. Tambahkan gula.
5. Masukkan biskuit hitam yang sudah dihancurkan ke dalam
mangkok plastik, kemudian masukkan cream yang sudah
dimasak. Ulangi hingga mangkok penuh.
6. Sambil menunggu dessert mendingin pada suhu ruang, parut
keju cheddar dan choco chip sebagai toppingnya.
7. Setelah dingin, garnish dessert yang sudah jadi dengan keju
cheddar parut dan chocochip.
8. Tutup mangkok plastik dan masukkan ke freezer.
Proses produksi kebab mini bisa dijelaskan sebagai berikut:
1. Iris memanjang smoked beef, kemudian panggang diatas
teflon menggunakan mentega, tunggu hingga agak
kemerahan
2. Bersihkan selada dan bawang bombay, iris tipis2.
3. Siapkan kulit tortila, tambahkan selada, bawang bombay,
smoke beef, irisan keju, mayonaise, saus tomat dan saus
sambal, kemudian bungkus dengan cara digulung, pada
bagian bawah cukup dilipat, dan bagian atas biarkan terbuka.
4. Panaskan teflon dan mentega, panggang keba, sisanya bisa
disimpan di freezer.
Proses produksi Salad bisa dijelaskan sebagai berikut:
1. Siapkan panci/wajan di atas kompor. Tuang susu & gula, aduk
sampai sekali mendidih. Kentalkan dengan tepung maizena yg
33
sudah dicairkan dengan sedikit air terlebih dahulu, aduk rata
kembali, sampai meletup. Matikan kompor, masukkan
mayones, aduk rata. Biarkan saus dingin
2. Bersihkan semua buah. Potong-potong sesuai selera bentuk
dan besarnya. Nutrijel juga dipotong persegi.
3. Bila saus sudah dingin, tuang di atas buah yang sudah
dipotong-potong, ratakan. Beri taburan keju parut.
4. Apabila salad tidak langsung dikonsumsi, buah dan sausnya
disimpan di wadah terpisah di dalam kulkas. Bila akan
dihidangkan, tuangkan sausnya di atas buah. Simpan di
freezer. Sajikan dingin
34
3.3.2. Aspek Hukum
UMKM Terkadang tidak pernah memikirkan bentuk
badan usaha yang tepat bagi usahanya. Sebaiknya saat mulai
berkembang bentuk badan usaha harus dipikirkan juga untuk
menghadapi persaingan dan karena perkembangan usaha
yang awalnya transaksi hanya person to person dilakukan
secara tradisional yang mengandalkan kepercayaan namun
ketika berkembang perusuhaan akan juga mengalami
perubahan teranksaksi person to corporate disinilah diperlukan
legalitas yang tepat yang sah untuk meningkatkan kepercayaan
dan adanya perjanjian yang resmi. Hal tersebutlah yang sangat
mendorong suatu usaha agar memiliki badan usaha mengingat
semakin majunya perusahaan.
35
6. Perencanaan pemasaran, membuat rencana dan membantu
pemasaran usaha lebih luas.
7. Pengarahan pemasaran, tindak lanjut dari perencanaan
pemasaran dengan promosi via media sosial.
8. Ikut serta melakukan pendampingan mengenai legalitas usaha.
36
BAB IV
PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
1. Pada tanggal 10 Mei 2020 masa pra KKN kami menentukan dengan
pertimbangan adanya pandemi COVID-19, kami memutuskan untuk
menggandeng UMKM yang sudah dijalankan oleh salah satu personil
kelompok kami untuk menjadi mitra KKN.
2. Pada tanggal 20 Mei 2020 kami konsultasi kepada dosen pembimbing
lapangan mengenai lokasi KKN yang telah kami pilih dan mengajukan
proposal kegiatan KKN kami yaitu pengurusan legalitas usaha dan
penyusunan laporan keuangan yang berstandar SAK EMKM.
37
4.1.2 Pelaksanaan KKN
38
Kamis, Pengambilan Dokumen Legalitas ke Notaris H. Achmad
10
11-Juni-20 Salis, SH
Sabtu, Pengumpulan bagian – bagian dari laporan KKN yang telah
11 diselesaikan oleh masing – masing anggota sesuai dengan
13-Juni-20 pembagian tugas sebelumnya
Memberikan sosialisasi hasil laporan keuangan yang sesuai
Minggu, dengan SAK EMKM dan program pemasaran yang telah
12 kami buat kepada UMKM Dessert.snack Surabaya
Serta serah terima Dokumen Legalitas Usaha, Program
21-Juni-20
Pemasaran, serta Program Laporan Keuangan.
Mingu,
13 Pengumpulan laporan KKN
28-Juni-20
39
4.1.4. Realisasi Anggaran Pelaksanaan KKN
40
4.1.5. Pembagian tugas KKN
a. Bukti Transaksi
Catatan Pembukuan sederhana
b. Informasi Pemasaran
41
Dari informasi yang diperoleh, pemasaran dilakukan secara sederhana
melalui info kepada pelanggan secara langsung, saudara dan bahkan
melalui Aplikasi berupa Whatsapp dan Instagram, dan mengirimkannya
kepada customer tetap dan beberapa reseller UMKM Dessertnsnack
Surabaya.
c. Informasi Nama Perusahaan
Dari hasil pembahasan dengan pihak UMKM Dessert.snack Surabaya.,
dari beberapa nama yang diusulkan terpilihlah nama CV. Dapur Rumah
Kreatif Eka.
Berikut ini merupakan pembukuan yang dibuat oleh UMKM Dessert.snack
Surabaya;
42
Pembukuan masih dilakukan manual dan sederhana. Hanya berdasarkan
catatan dan transaksi yang dilakukan. Dalam sistem pembayaran hanya
dicatat tunai ataupun melalui transfer dan itupun melalui rekening pribadi
pemilik. Tidak ada sistem penjurnalan dan atau pencatatan piutang
apabila penjualan atau pembelian yang dilakukan secara kredit atau
hutang
43
d. Berikut ini merupakan Sampel Packing Produk yang dibuat oleh UMKM
Dessert.snack Surabaya
44
4.2.1. Pembahasan Laporan Keuangan sesuai SAK EMKM oleh Peneliti
Laporan keuangan yang kami sajikan berdasarkan SAK EMKM Tahun 2018,
dan dibuat berdasarkan transaksi dan informasi yang diterima dari UMKM
DessertnSnack Surabaya. Berikut adalah Laporan Keuangan sesuai SAK
EMKM disajikan oleh kami:
a. Laporan Posisi Keuangan
- Kas -
725.
- Bank 100
725.
Jumlah Kas dan Setara Kas 100
Piutan
4 g
Terdiri dari:
- Piutang Usaha -
201.
- Piutang Pihak Ketiga 273
Jumlah 201.2
Piutang 73
5 Persediaan
Yang merupakan saldo persediaan barang dagangan adalah sebagai berikut:
Rp
- Persediaan Bahan Baku Kebab 60.500
Rp
- Persediaan Bahan Baku Salad -
Rp
- Persediaan Pembantu Kebab 89.810
Persediaan Kemasan - Kebab Rp
- Mini 8.000
Rp
- Barang Dalam Proses - Salad 4.900
Barang Dalam Proses - Kebab Rp
- Mini -
Rp
- Barang Dalam Proses - Salad -
- Persediaan Barang Jadi - Kebab Rp
49
Mini 10.089
Rp
- Persediaan Barang Jadi - Salad 27.973
201.2
Jumlah Persediaan 73
6 Aktiva Tetap
- Tanah -
- Bangunan -
- Kendaraan -
- Inventaris Kantor -
Harga Perolehan Aktiva tetap Tidak
Berwujud
Akta Perusahaan -
50
Utang Pihak Tiga -
Utang Lain-
Lain -
- Retur Penjualan -
- Potongan Penjualan -
- Beban Gaji -
Pendapatan Bunga -
Beban Lain -
53
BIODATA MAHASISWA
1. BIODATA MAHASISWA
Peserta 1
1. Identitas Diri
Nama Eka Damai Yanti
2.
2.
2.
2.
2.
2.
Nama Panggilan Eka 2.
Jenis Kelamin Perempuan 2.
Yang Membuat
2. BIODATA MAHASISWA
54
Peserta 2
3. Identitas Diri
Nama KRESENSIA FATIMA
4. Pen
didi
kan
Yang Membuat
( KRESENSIA FATIMA )
3. BIODATA MAHASISWA
Peserta 1
55
5. Identitas Diri
Nama Vika Ardiantika Oktavia
6. P
e
n
di
Nama Panggilan Vika di
Jenis Kelamin Perempuan k
Yang Membuat
( Vika Ardiantika )
4. BIODATA MAHASISWA
56
Peserta 4
7. Identitas Diri
Nama Dian Puspita Sari
Jenis Kelamin Perempuan
Kediri Surabaya, 25 Oktober 1996
Status Belum Menikah
Alamat Rumah Jl. Rangkah 7 Surabaya
No Handphone 081231719870
Email Diantaari@gmail.com
8. Pendidikan Formal
Sekolah Dasar SDN Gading I Surabaya
Sekolah Menengah Pertama SMP Negeri 29 Surabaya
Sekolah Menangah Atas / SMK Trisila Surabaya
Kejuruan
Surabaya,
57
4.2.2. Hasil Pembuatan Legalitas Usaha
58
4.2.3. DOKUMENTASI PROSES KKN
59
3. Proses Legalitas Usaha
60
4. Proses Penandatangan Akta Pendirian
61
5. Proses Pengambilan Akta Pendirian
62
63