Anda di halaman 1dari 63

LAPORAN AKHIR KULIAH KERJA NYATA ( KKN )

PENERAPAN SAK EMKM PADA LAPORAN KEUANGAN DAN


PEMBUATAN LEGALITAS USAHA PADA UMKM DESSERT N
SNACK SURABAYA

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Kurikulum Sarjana


Strata Satu (S-1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Disusun Oleh :

Eka Damai Yanti NIM : 01116048

Kresensia Fatima NIM : 01117020

Vika Ardiantika NIM : 01117047

Dian Puspita Sari NIM : 01117052

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NAROTAMA

Jl. Arief Rachman Hakim No.51 Surabaya

Phone : 031-5946404- 5995578, fax. 031- 5931213

www.narotama.ac.id

2020

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur senantiasa atas kehadirat Tuhan Yang


Maha Esa Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
pada kita semua. Sehingga kami dapat menyusun laporan kegiatan Kuliah
Kerja Nyata yang kami laksanakan.
Laporan ini dibuat untuk mendokumentasikan kegiatan KKN kami
yang bertujuan untuk membantu Usaha Kecil, Mikro dan Menegah untuk
menyusunn laporan keuangan yang sesuai dengan SAK-EMKM yang
berlaku saat ini dan melegalisasi usahanya sehingga dapat diakui secara
hukum dan dapat membantu pelaku UMKM ke depannya. Selama
penyusunan dan penulisan proposal ini kami banyak mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak.Saya ucapkan terima kasih banyak kepada:
1. Bapak Rony Wardhana, SE., M. AK., CPA sebagai Kaprodi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis selaku Dosen Pembimbing
2. Roby Tri Hardianto dan Eka Damai Yanti sebagai Pemilik UMKM

Kami menyadari bahwa laporan dan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata


ini masih jauh dari sempurna. Apabila terdapat kesalahan dalam
penyusunan laporan kegiatan maupun pada pelaksanaan Kuliah Kerja
Nyata ini, kami memohon maaf atas ketidaksempurnaan ini karna
sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Serta kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Semoga Kuliah
Kerja Nyata ini memberikan manfaat bagi kami semua.

Surabaya, 12 Juni 2020

(Tim KKN Akuntansi Universitas


Narotama)

ii
ABSTRAK

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan pengandian kepada


masyarakat di daerah tertentu sebagai implementasi dari Tri Darma
perguruan tinggi. Kegiatan KKN bertujuan untuk memberikan pengalaman
lapangan kepada mahasiswa tentang kondisi masyarakat secara langsung
dan juga untuk membentuk sikap mandiri dan tanggungjawab dalam
melaksanakan kegiatan KKN.

Pelaksanaan KKN dimulai dari tanggal 1 Mei sampai dengan 15 Juni


2020 di Kecamatan Tegalsari Kota Surabaya. Program yang dilakukan
dalam kegiatan KKN ini diantaranya adalah melakukan observasi dan
penyuluhan pada UMKM serta membantu UMKM mengembangkan
bisnisnya melalui pengurusan legalisasi usaha. UMKM yang kami ajak
kerjasama tepatnya bertempat di jl. Kedung Klinter 5 No.37, Surabaya.
UMKM mitra kami, Dessert Surabaya merupakan usaha yang bergerak di
bidang makanan dan minuman penutup.

Secara umum kegiatan KKN yang bersama UMKM Mitra kami


berjalan dengan baik karena respon dari UMKM mitra sendiri juga baik.
Pelaksanaan program-program KKN tersebut diharapkan dapat
bermanfaat bagi masyarakat khususnya UMKM Mitra kami sehingga
dapat menggunakan modal usaha dengan baik, lebih bisa
mengoptimalkan sumber daya untuk produksi dan memanfaatkan
pemasaran dengan baik.

Kata kunci : UMKM, Mitra, Kota Surabaya

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Program kuliah kerja nyata (KKN) merupakan salah satu program


Universitas Narotama sebagai salah satu implementasi Tri Dharma
Perguruan tinggi yaitu pengabdian mahasiswa terhadap masyarakat untuk
membantu dan membimbing masyarakat untuk membantu
mengembangkan potensi masyarakat sekitar. Program ini dilaksanakan
dengan melakukan kegiatan penyuluhan dan pendampingan kepada
pelaku UMKM oleh mahasiswa.

Program ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk membantu


mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuannya secara nyata
dan handal sehingga dapat memberikan nilai dan manfaat bagi
masyarakat dalam mengembangkan UMKMnya.

Kegiatan KKN dilaksanakan pada tanggal 17 Mei hingga 20 Juni 2020


yang bertempat di rumah produksi Mitra UMKM Dessertsnack.Surabaya di
jalan Kedung Klinter 5 no.37 Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya. Usaha
ini mu

lai efektif beroperasi pada tanggal 5 Maret 2020 dan pencatatan atas
laporan keuangannya belum sesuai dengan Standar yang berlaku di
Indonesia yaitu SAK EMKM dan belum mempunyai badan Hukum CV dan
legalitas lainnya

Mengingat pentingnya penerapan penyusunan laporan keuangan


dan pendirian akta legalitas usaha dalan bentuk CV, maka kelompok
Kuliah Kerja Nyata dari prodi akuntansi Universitas Narotama ingin
memberikan pelatihan dan pemahaman dalam bentuk penyusunan
laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM dan pendirian legalitas usaha
berbadan hukum yaitu CV. Dengan adanya Kuliah Kerja Nyata ini UMKM
Dessertnsnack.Surabaya sudah usahanya sudah di legalisasi dengan
nama CV. Dapur Rumah Kreatif Eka.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas maka telah


dirumuskan masalah sebagai berikut, yaitu :

4
1. Bagaimana pemilik UMKM mendapatkan bentuk legalitas
usahanya?
2. Bagaimana pemilik UMKM menyusun laporan keuangan yang
sesuai dengan standar SAK EMKM?

a. Tujuan Kegiatan

Sesuai dengan latar belakang masalah dan rumusan masalah diatas,


maka tujuan kegiatan-kegiatan KKN adalah :

1. Membantu Mitra UMKM dalam hal pengurusan legalitas usaha


entitas
2. Sosialiasi tujuan penyusunan laporan keuangan dan membantu
penyusunan laporan keuangan Mitra UMKM yang sesuai dengan
SAK EMKM

b. Manfaat Kegiatan

Adapun manfaat kegiatan KKN adalah sebagai berikut :

a) Bagi Penulis
Mengaplikasikan keilmuan akuntansinya, sejauh mana dapat
menerapkan teori yang telahdipelajari khususnya bidang
penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan standar SAK-
EMKM. Memahami sistem izin legalitas secara langsung dan nyata
yang kemudiandapat diterapkan setelah lulus dari Universitas
Narotama Surabaya.

b) Bagi Perusahaan
1. Mendapatkan legalitas usahanya
2. Mendapatkan laporan keuangan sesuai dengan SAK EMKM
3. Mampu menyusun laporan keuangan sesuai dengan SAK
EMKM

c) Bagi Universitas
1. Menjadi wahana dalam pengaplikasian disiplin ilmu yang
diperoleh diperkuliahan dengan realita di masyarakat.
2. Meningkatkan peran aktif mahasiswa Universitas Narotama
sesuai dengan disiplin ilmunya.

1.5. Ruang Lingkup

5
Sesuai fokus dari program KKN ini adalah pembuatan legalitas UMKM
dan membantu menyusun laporan keuangan untuk UMKM , maka ruang
lingkup kegiatan Kuliah Kerja Nyata ini meliputi :

1. Lokasi Kuliah Kerja Nyata


Kegiatan Kuliah Kerja Nyata tahun 2020 dilaksanakan di Kedung
Klinter 5 no.37 Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya, Jawa Timur
usaha Mitra UMKM kami bergerak dalam bidang penjualan usaha
makanan seperti dessert, kebab dan salad.

2. Waktu Kuliah Kerja Nyata


Kegiatan Kuliah Kerja Nyata tahun 2020 dilaksanakan mulai
tanggal 1 Mei hingga 20 Juni 2020

3. Program Kerja Kuliah Kerja Nyata


Kegiatan Kuliah Kerja Nyata ini yaitu pelatihan penyusunan
laporan keuangan sesuai SAK EMKM dan pendampingan
pengurusan legalitas usaha.

4. Sasaran KKN
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata bertujuan untuk pelatihan penyusunan
laporan keuangan dan pendampingan dalam pengurusan legalitas
usaha UMKM yang akan diberi nama “ CV. Dapur Rumah Kreatif
Eka. “

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian UMKM

Usaha Mikro Kecil dan Menengah(UMKM) diatur berdasarkan


Undang Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan
Menengah. Usaha mikro adalah usaha milik orang perorangan dan
atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008.
Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah
atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008. Usaha
menengah adalah usaha ekonomi yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
cabang perusahaan atau anak perusahaan yang dimiliki, dikuasai,
atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan
usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau
hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
Nomor 20 tahun 2008.

2.1.1. Kriteria UMKM


Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008, menerangkan
bahwa terdapat kriteria-kriteria tertentu berdasarkan kekayaan
bersih dan hasil penjualan tahunan perusahaan, untuk
menentukan apakah suatu usaha dapat dikatakan sebagai
usaha mikro, kecil ataupun menengah. Kriteria-kriteria tersebut
bisa dilihat sebagai berikut:
1. Kriteria Usaha Mikro adalah :

7
Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan paling
banyak Rp.300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
2. Kriteria Usaha Kecil adalah :
Mmemiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil
penjualan tahunan lebih dari Rp.300.000.000,00 (tiga ratus
juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp.2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
3. Kriteria Usaha Menengah adalah :
Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.
10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil
penjualan tahunan lebih dari Rp.2.500.000.000,00 (dua
milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp.50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).

2.2. Pengertian Industri Makanan

Industri merupakan usaha untuk memproduksi barang dari


bahan baku atau bahan mentah melalui proses penggarapan dalam
jumlah besar sehingga barang tersebut dapat diperoleh dengan harga
satuan yang serendah mungkin tetapi dengan mutu setinggi mungkin.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa mengolah barang
dari bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi hingga barang
jadi menjadi barang yang siap digunakan dengan nilai yang lebih
tinggi, Sandy (1985: 154). Menurut UU No. 3 Tahun 2014, Industri
seluruh bentuk dari kegiatan ekonomi yang mengelolah bahan baku
dan atau memanfaatkan sumber daya industri, sehingga dapat
8
menghasilkan barang yang memiliki nilai tambah atau manfaat yang
lebih tinggi, termasuk juga jasa industri.

Adapun produksi pangan, yang lazim ditemui pada usaha yang


bergerak pada industri pangan, adalah proses menghasilkam,
menyiapkan, mengolah, membuat, mengawetakan, mengemas,
mengemas kembali dan/atau merubah bentuk pangan. UMKM
Dessertnsnack.Surabaya merupakan sebuah UMKM yang bergerak
dalam bidang produksi dan perdanganan makanan menutup dan
snack.

2.3. Legalitas Perusahaan

Legalitas perusahaan dalam kegiatan bisnis dapat dikatakan


sebagai bukti yang menyatakan bahwa perusahaan yang telah beridiri
dan bergerak tersebut diakui telah sah sesuai dengan undang-undang
dan peraturan sehingga perusahaan tersebut sah di mata hukum
pemerintahaan saat ini.
Dalam menjalankan kegiatan bisnis dalam tatanan hukum
bisnis di Indonesia dikenal tiga jenis badan usaha, yaitu badan usaha
swasta, badan usaha milik negara dan koperasi. Yang dikatakan
dengan badan usaha atau perusahaan menurut Pasal 1 Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan
adalah: "setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha
yang bersifat tetap dan terus menerus dan yang didirikan, bekerja
serta berkedudukan.dalam wilayah Negara Republik Indonesia, untuk
tujuan memperoleh keuntungan atau laba"
Dari pengertian di atas, unsur-unsur pokok yang harus
terkandung dalam suatu perusahaan yaitu suatu badan usaha harus
bersifat berkelanjutan dan didirikan dan beroperasi di wilayah Republik
Indonesia untuk mencari keuntungan atau laba. Legalitas usaha dapat
menjami terpenuhinya unsur-unsur tersebut, karena legalitas suatu
usaha baru dapat dikatakan sah apabila sudah memenuhi kriteria
hukum perundang-undangan yang berlaku. Pelaku usaha dapat
9
terlindungi usahanya dari isu-isu seperti pembongkaran dan
ketidakpercayaan, karena sudah memiliki bukti bahwa usaha yang
dijalankan tersebut sudah sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.

2.3.1. Manfaat Pentingnya Legalitas Usaha


Mempunyai izin usaha dapat sangat menguntungkan
bagi pelaku usaha. Keuntungan-keuntungan tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Legalitas Usaha Sebagai Sarana Perlindungan Hukum
Legaltias usaha merupakan bukti apabila perusahaan
tersebut sudah sah di mata hukum dan kegiatan usaha
perusahaan tidak dianggap sebagai tindakan ilegal yang
dapat berujung pada penertiban atau pembubaran
perusahaan.
b. Sebagai Sarana Promosi Dan Meningkatkan Kredibilitas
Usaha
Adanya legalitas usaha dapat meningkatkan kredibilitas
usaha karena adanya legalitas usaha adalah bukti bahwa
usaha yang dijalankan memang merupakan usaha asli dan
bukan kegiatan penipuan/scam yang mengatasnamakan
perusahaan. Kredibilitas usaha yang baik dapat
mempermudah promosi usaha kepada masyarakat dan
untuk mengurus dokumen-dokumen penting di kemudian
hari.
c. Sebagai Bukti Kepatuhan Terhadap Aturan Hukum
Memiliki unsur legalitas tersebut menandakan bahwa
pelaku usaha telah mematuhi aturan-aturan hukum yang
berlaku, dengan mematuhi hukum yang berlaku, maka
secara tidak langsung dapat melindungi baik perusahaan
maupun pelaku usaha tersebut dari risiko-risiko yang tidak
diinginkan.
d. Dapat Mempermudah Mendapatkan Suatu Proyek

10
Beberapa jenis usaha seperti usaha bidang produksi atau
developer perumahan yang tidak terlepas dari proses
pemenangan tender suatu proyek, baik itu dari perusahaan
swasta maupun pemerintah, dalam suatu tender,
mensyaratkan bahwa para peminat harus memiliki
dokumen-dokumen hukum. Tentu saja ini berhubungan
dengan unsur-unsur legalitas yang terkait dengan
kepemilikan suatu badan usaha guna mengikuti pelelangan
suatu sarana perlindungan hukum tender.
e. Sebagai Syarat Dalam Kegiatan Yang Sifatnya Menunjang
Perkembangan Usaha
Untuk bisa meningkatkan usaha yang dimiliki, maka pelaku
usaha akan membutuhkan tambahan modal dengan
mengajukan permohonan modal ke bank. Memiliki izin
usaha adalah salah satu syarat untuk pengajuan kredit
modal usaha di bank. Dengan mempunyai legalitas maka
perijinan yang akan diajukan akan berjalan dengan lebih
mudah.

2.4. Konsep dan Prinsip Pervasif SAK EMKM

Tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi


posisi keuangan dan kinerja suatu entitas yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomik
oleh siapapun yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan
keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut.
Pengguna tersebut meliputi penyedia sumber daya bagi entitas,
seperti kreditor maupun investor. Dalam memenuhi tujuannya, laporan
keuangan juga menunjukkan pertanggungjawaban manjemen atas
sumber daya yang dipercaya kepadanya. (Ikatan Akuntan Indonesia,
2018)

11
2.4.1. Posisi Keuangan
Informasi posisi keuangan entitas terdiri dari informasi
mengenai aset, liabilitas, dan ekuitas entitas pada tanggal
tertentu, dan disajikan dalam laporan posisi keuangan. Unsur –
unsur tersebut didefinisikan sebagai berikut :
1. Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas
sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan yang dari
mana manfaat ekonomik di masa depan diharapkan
akan diperoleh oleh entitas.
2. Liabilitas adalah kewajiban kini entitas yang timbul dari
peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya
mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas
yang mengandung manfaat ekonomik.
3. Ekuitas adalah hak residu atas aset entitas setelah
dikurangi seluruh liabilitasnya.

2.4.1.1. Aset
Manfaat ekonomik masa depan suatu aset adalah
potensi aset tersebut untuk memberikan kontribusi, baik
secara langsung maupun tidak langsung, terhadap arus
kas entitas. Arus kas tersebut dapat timbul dari
penggunaan maupun pelepasan aset.

2.4.1.2. Liabilitas
Karakteristik esensial dari liabilitas adalah bahwa
entitas memiliki kewajiban saat ini untuk bertindak atau
untuk melaksanakan sesuatu dengan cara tertentu.
Kewajiban dapat berupa kewjiban hukum atau
kewajiban konstruktif. Kewajiban hukum dapat
dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari
kontrak mengikat atau peraturan perundangan.
Kewajiban kontruktif adalah kewajiban yang timbul dari
tindakan entitas ketika :

12
 Oleh praktik baku masa lalu, kebijakan yang
telah dipublikasikan atau pernyataan kini yang
cukup spesifik, entitas telah memberikan
indikasi kepada pihak lain bahwa entitas akan
menerima tanggung jawab tertentu, dan
 Akibatnya, timbul ekspektasi kuat dan sah dari
pihak lain bahwa entitas akan melaksanakan
tanggung jawab tersebut.
Penyelesaian kewajiban saat ini biasanya melibatkan
pembayaran kas, penyerahan aset selain kas,
pemberian jasa, dan/atau penggantian kewajiban
tersebut dengan kewajiban lain. Kewajiban juga dapat
diselesaikan dengan cara lain, seperti kreditor
membebaskan atau membatalkan haknya.

2.4.1.3. Ekuitas
Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas setelah
dikurangi seluruh liabilitasnya. Klaim ekuitas adalah
klaim atas hak residual atas aset entitas setelah
dikurangi seluruh liabilitasnya. Klaim ekuitas
merupakan klaim terhadap entitas, yang tidak
memenuhi definisi liabilitas

2.4.2. Kinerja
Informasi kinerja keuangan entitas terdiri dari informasi
mengenai penghasilan dan bebanselama periode pelaporan,
dan disajikan dalam laporan laba rugi. Unsur-unsur tersebut
didefinisikan sebagai berikut :
1. Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat
ekonomik selama periode pelaporan dalam bentuk arus
kas masuk atau kenaikan aset, atau penurunan liabilitas
yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak
berasal dari kontribusi penanaman modal.

13
2. Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomik
selama periode pelaporan dalam bentuk arus kas keluar
atau penurunan aset, atau kenaikan liabilitas yang
mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak
disebabkan oleh distribusi kepada penanaman modal.

2.4.2.1. Penghasilan
Penghasilan (income) meliputi pendapatan (revenues)
dan keuntungan (gains)
a. Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dalam
pelaksanaan aktivitas entitas yang normal, yang
dikenal dengan berbagai sebutan, misalnya :
penjualan, imbalan, bunga, dividen, royalti, dan
sewa.
b. Keuntungan mencerminkan pos lain yang memenuhi
definisi penghasilan namun tidak termasuk dalam
kategori pendapatan, misalnya : keuntungan dari
pelepasan aset.

2.4.2.2. Beban
Beban mencakup beban yang timbul dalam
pelaksanaan aktivitas entitas yang normal dan
kerugian.
a. Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas
entitas yang normal meliputi, misalnya : beban pokok
penjualan, upah, dan penyusutan.
b. Kerugian mencerminkan pos lain yang memenuhi
definisi beban namun tidak termasuk dalam kategori
beban yang timbul dari pelaksanaan aktivitas entitas
yang normal, misalnya : kerugian dari pelepasan
aset.

2.4.3. Pengakuan Unsur-Unsur Laporan Keuangan


Pengakuan unsur laporan keuangan merupakan proses
pembentukan suatu pos dalam laporan posisi keuangan atau
14
laporan laba rugi yang memenuhi definisi suatu unsur
sebagaimana diuraikan dalam informasi posisi keuangan dan
informasi kinerja keuangan dan memenuhi kriteria sebagai
berikut :
a. Manfaat ekonomik yang terkait dengan pos tersebut dapat
dipastikan akan mengalir kedalam atau keluar dari entitas,
dan
b. Pos tersebut memiliki biaya yang dapat diukur dengan
andal.

2.4.3.1. Manfaat Ekonomik Masa Depan


Kriteria pengakuan mengacu pada saat dapat
dipastikan bahwa manfaat ekonomik masa depan yang
terkait dengan pos tersebut akan mengalir ke dalam
atau keluar dari entitas. Pengkajian derajat
ketidakpastian yang melekat pada aliran manfaat
ekonomik masa depan dilakukan atas dasar bukti yang
terkait dengan kondisi yang tersedia pada akhir periode
pelaporan saat penyusunan laporan keuangan.
Penilaian itu dibuat secara individu untuk pos-pos yang
signifikan secara individual dan secara kelompok dari
suatu populasi besar untuk pos-pos yang tidak
signifikan secara individual.

2.4.3.2. Keandalan Pengukuran


Kriteria kedua untuk pengakuan suatu pos adalah
adanya biaya yang dapat diukur dengan andal. Dalam
banyak kasus, biaya suatu pos dapat diukur dengan
andal dalam kasus lainnya, biaya tersebut diestimasi.
Jika pengukuran yang layak tidak mungkin dilakukan,
maka pos tersebut tidak diakui dan tidak disajikan
dalam laporan posisi keuangan atau laporan laba rugi.

15
2.4.4. Pengukuran Unsur-Unsur Laporan Keuangan
Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang
untuk mengakui aset, liabilitas, penghasilan, dan beban di
dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran unsur laporan
keuangan dalam SAK EMKM adalah biaya histori. Biaya histori
suatu aset adalah sebesar jumlah kas atau setara kas yang
dibayarkan untuk memperoleh aset tersebut pada saat
perolehan. Biaya histori suatu liabilitas adalah sebesar jumlah
kas atau setara kas yang diterima atau jumlah kas yang
diperkirakan akan dibayarkan untuk memenuhi liabilitas dalam
pelaksanaan usaha normal.

2.4.5. Materialitas
Relevansi informasi dipengaruhi oleh hakikat dan
materialitasnya. Kelalaian untuk mencantumkan (omission) atas
kesalahan dalam mencatat (misstatement) pos-pos laporan
keuangan adalah material jika, baik secara sendiri maupun
bersama, dapat mempengaruhi keputusan ekonomik pengguna
laporan keuangan. Materialitas bergantung pada ukuran dan
sifat dari kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam
mencatat tersebut dengan memperhatikan keadaan terkait.
Ukuran atau sifat dari pos laporan keuangan atau gabungan
dari keduanya dapat menjadi faktor penentu.

2.4.6. Prinsip Pengakuan dan Pengukuran Pervasif SAK EMKM


Persyaratan untuk pengakuan dan pengukuran aser,
liabilitas, penghasilan, dan beban dalam SAK EMKM
didasarkan pada konsep dan prinsip pervasif dari kerangka
konseptual pelaporankeuangan. Dalam hal tidak ada
pengaturan tertentu dalam SAK EMKM untuk transaksi
atauperistiwa lain, maka entitas mempertimbangkan definisi,
kriteria pengakuan dan konsep pengukuran untuk aset,
liabilitas, penghasilan, dan beban.

16
2.4.7. Asumsi Dasar
a. Dasar Akrual
Entitas menyusun laporan keuangan dengan menggunakan
dasar akrual. Dalam dasar akrual, pos-pos diakui sebagai
aset, liabilias, ekuitas, penghasilan, dan beban ketika
memenuhi definisi dan kriteria pengakuan untuk masing-
masing pos-pos tersebut.
b. Kelangsungan Usaha
Pada saat menyusun laporan keuangan, manajemen
menggunakan SAK EMKM dalam membuat penilaian atas
kemampuan entitas untuk melanjutkan usahanya di masa
depan (kelangsungan usaha). Entitas mempunyai
kelangsungan usaha, kecuali jika manajemen bermaksud
melikuidasi entitas tersebut atau menghentikan operasi
atau tidak mempunyai alternatif kecuali melakukan hal-hal
tersebut. Jika entitas tidak menyusun laporan keuangan
berdasarkan asumsi kelangsungan usaha, maka entitas
mengungkapkan fakta mengapa entitas tidak mempunyai
kelangsungan usaha.
c. Konsep Entitas Bisnis
Entitas menyusun laporan keuangan berdasarkan konsep
entitas bisnis. Entitas bisnis, baik yang merupakan usaha
perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum,
maupun badan usaha yang berbadan hukum, harus dapat
dipisahkan secara jelas dengan pemilik bisnis tersebut
maupun dengan entitas-entitas lainnya. Transaksi yang
berkaitan dengan bisnis tersebut harus dapat dipisahkan
dari transaksi pemilik bisnis tersebut, maupun dari transaksi
entitas lainnya.

17
2.4.8. Pengakuan dalam Laporan Keuangan
a. Aset
Aset diakui dalam laporan keuangan posisi keuangan
ketika manfaat ekonomiknya di masa depan dapat
dipastikan akan mengalir ke dalam entitas dan aset
tersebut memiliki biaya yang dapat diukur dengan andal.
Aset tidak diakui dalam laporan posisi keuangan jika
manfaat ekonomiknya dipandang tidak mungkin mengalir
ke dalam entitas walaupun pengeluaran telah terjadi.
Sebagai alternatif, transaksi tersebut menimbulkan
pengakuan dapat diukur secara andal.
b. Liabilitas
Liabilitas diakui dalam lapororaqn posisi keuangan jika
pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat
ekonomik dipastikan akan dilakukan untuk menyelesaikan
kewajiban entitas dan jumlah yang harus diselesaikan
dapat diukur secara andal.
c. Penghasilan
Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi jika kenaikan
manfaat ekonomik di masa depan yang berkaitan dengan
kenaikan aset atau penurunan liabilitas telah terjadi dan
dapat diukur secara andal.
d. Beban
Beban diakui dalam laporan laba rugi jika penurunan
manfaat ekonomik di masa depan yang berkaitan dengan
penurunan aset atau kenaikan liabilitas telah terjadi dan
dapat diukur secara andal

2.4.9. Saling Hapus


Saling hapus antara aset dan liabilitas atau penghasilan
dan beban tidak diperkenankan, kecuali disyaratkan atau
diizinkan oleh SAK EMKM.

18
Jika aktivitas normal entitas tidak termasuk membeli dan
menjual aset tetap, maka entitas melaporkan keuntungan dan
kerugian atas pelepasan aset tetap tersebut dengan
mengurangkan hasil penjualan aset tetap dari jumlah tercatat
aset tetap dan beban penjualan terkait.

2.5. Penyajian Laporan Keuangan


2.5.1. Penyajian Wajar
Penyajian wajar mensyaratkan penyajian jujur atas
pengaruh transaksi, peristiwa, dan konsidi lain yang sesuai
dengan definisi dan kriteria pengakuan aset, liabilitas,
penghasilan, dan beban. Pengungkapan diperlukan ketika
kepatuhan atas persyaratan tertentu dalam SAK EMKM tidak
memadai bagi pemakai untuk memahami pengaruh dari
transaksi, peristiwa, dan kondisi lain atas posisi dan kinerja
keuangan entitas.
Penyajian wajar laporan keuangan mensyaratkan entitas
untuk menyajikan informasi untuk mencapai tujuan :
a. Relevan : informasi dapat digunakan oleh pengguna untuk
proses pengambilankeputusan.
b. Representasi tepat : informasi dalam laporan keuangan
merepresentasikan secara tepatapa yang akan
direpresentasikan dan bebas dari kesalahan material dan
bias.
c. Keterbandingan : informasi dalam laporan keuangan entitas
dapat dibandingkan antarperiode untuk mengidentifikasi
kecenderungan posisi dan kinerja keuangan. Informasi
dalam laporan keuangan entitas juga dapat dibandingkan
antar entitas untuk mengevaluasi posisi dan kinerja
keuangan
d. Keterpahaman : informasi yang disajikan dapat dengan
mudah dipahami oleh pengguna. Pengguna diasumsikan
memiliki pengetahuan yang memadai serta kemauan untuk
19
mempelajari informasi tersebut dengan ketekunan yang
wajar.

2.5.2. Kepatuhan terhadap SAK EMKM


Entitas yang laporan keuangannya telah patuh terhadap
SAK EMKM membuat pernyataan secara eksplisit dan tanpa
kecuali tentang kepatuhan terhadap SAK EMKM dalam catatan
atas laporan keuangan. Entitas tidak dapat mendeskripsikan
bahwa laporan keuangan telah patuh terhadap SAK EMKM,
kecuali laporan keuangan tersebut telah patuh terhadap seluruh
persyaratan dalam SAK EMKM.

2.5.3. Frekuensi Pelaporan


Entitas menyajikan secara lengkap laporan keuangan
pada akhir setiap periode pelaporan, termasuk informasi
komparatifnya.

2.5.4. Penyajian yang Konsisten


Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan
keuangan antar periode entitas disusun secara konsisten,
kecuali :
a. Telah terjadinya perubahan yang signifikan atas sifat
operasi atau jika perubahan penyajian atau klasifikasi pos-
pos dalam laporan keuangan menghasilkan penyajian yang
lebih sesuai dengan mempertimbangkan kriteria pemilihan
dan penerapan kebijakan akuntansi, atau SAK EMKM
mensyaratkan perubahan penyajian.
b. Jika penyajian atau klasifikasi pos-pos dalam laporan
keuangan diubah karena penerapan diatas, maka entitas
mereklasifikasikan jumlah komparatif, kecuali jika
reklasifikasi tidak praktis. Tidak praktis adalah kondisi di
mana entitas tidak dapat menerapkan suatu pengaturan
setelah seluruh upaya yang masuk akal dilakukan.

20
2.5.5. Informasi Komparatif
Kecuali dinyatakan lain oleh SAK EMKM, entitas
menyajikan imformasi komparatif yaitu informasi satu periode
sebelumnya untuk seluruh jumlah yang disajikan dalam laporan
keuangan periode berjalan.

2.5.6. Laporan Keuangan


Laporan keuangan minimum terdiri dari :
1. Laporan posisi keuangan pada akhir periode,
2. Laporan laba rugi selama periode,
3. Catatan atas laporan keuangan, yang berisi tambahan
dan rincian pos-pos tertentu yang relevan.
Apabila laporan keuangan lengkap berati bahwa entitas
menyajikan minimum dua periode untuk setiap laporan
keuangan yang disyaratkan dan catatan atas laporan
keuangan yang terkait.

2.5.7. Identifikasi Laporan Keuangan


Entitas mengidentifikasi secara jelas setiap laporan
keuangan dan catatan atas laporan keuangan. Selain itu,
entitas menunjukkan informasi berikut dengan jelas dan
diulangi bilamana perlu untuk pemahaman informasi yang
disajikan:
(a) Nama entitas yang menyusun dan menyajikan laporan
keuangan;
(b) Tanggal terakhir periode pelaporan dan periode laporan
keuangan;
(c) Rupiah sebagai mata uang penyajian; dan
(d) Pembulatan angka yang digunakan dalam penyajian
laporan keuangan

21
2.6. Laporan Posisi Keuangan, Laba Rugi dan Catatan Laporan
Keuangan
Laporan posisi keuangan menyajikan informasi tentang aset,
liabilitas, dan ekuitas entitas pada akhir periode pelaporan.

2.6.1. Laporan Posisi Keuangan

b. Informasi Yang Disajikan


Laporan posisi keuangan entitas dapat mencakup pos-pos
berikut :
1. Kas dan setara kas
2. Piutang
3. Persediaan
4. Aset tetap
5. Utang usaha
6. Utang bank
7. Ekuitas
Entitas menyajikan pos dan bagian dari pos dalam laporan
posisi keuangan jika penyajian tersebut relevan untuk
memahami posisi keuangan entitas.
SAK EMKM tidak menentukan format atau urutan terhadap
pos-pos yang disajikan. Meskipun demikian, entitas dapat
menyajikan pos-pos aset berdasarkan urutan likuiditas dan
pos-pos liabilitas berdasarkan urutan jatuh tempo.
c. Klasifikasi Aset dan Liabilitas
Entitas dapat menyajiakn aset lancar dan aset tidak lancar
serta liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang
secara terpisah di dalam laporan posisi keuangan.
Entitas mengklasifikasikan aset sebagai aset lancar, jika :
a. Diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual
atau digunakan, dalam jangka waktu siklus operasi
normal entitas,
b. Dimiliki untuk diperdagangkan,

22
c. Diharapkan akan direalisasikan dalam jangka waktu 12
bulan setelah akhir periode pelaporan, atau
d. Berupa kas atau setara kas, kecuali jika dibatasi
penggunaannya dari pertukaran atau digunakan untuk
menyelesaikan liabilitas setidaknya 12 bulan setelah
akhir periode pelaporan.
Entitas mengklasifikasikan semua aset lainnya sebagai
tidak lancar. Jika siklus operasi normal entitas tidak
dapat diidentifikasi dengan jelas, maka siklus operasi
diasumsikan 12 bulan.
Entitas mengklasifikasikan liabilitas sebagai liabilitas jangka
pendek, jika :
1. Diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu
siklus normal operasi entitas,
2. Dimiliki untuk diperdagangkan,
3. Diharapkan akan direalisasikan dalam jangka waktu 12
bulan setelah akhir periode pelaporan, atau
4. Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda
penyelesaikan liabilitas setidaknya 12 bulan setelah
akhir periode pelaporan.
Entitas mengklasifikasikan semua liabilitas lainnya sebagai
liabilitas jangka panjang.

d. Klasifikasi Ekuitas
Ekuitas disajikan secara terpisah dari liabilitas sesuai dengan
klasifikasi yang berlaku.

23
Format Laporan Posisi Keuangan

24
ENTITAS
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 20X8

ASET Catatan 20X8 20X7


Kas dan setara kas
Kas xxx xxx
Giro xxx xxx
Deposito xxx xxx
Jumlah kas dan setara kas xxx xxx

Piutang usaha xxx xxx


Persediaan xxx xxx
Beban dibayar dimuka xxx xxx
Aset tetap xxx xxx
Akumulasi penyusutan (xx) (xx)
JUMLAH ASET xxx xxx

LIABILITAS
Utang usaha xxx xxx
Utang bank xxx xxx
JUMLAH LIABILITAS xxx xxx

EKUITAS
Modal xxx xxx
Saldo Laba (defisit) xxx xxx
JUMLAH EKUITAS xxx xxx
JUMLAH LIABILITAS xxx xxx

Tabel 1 Format Laporan Posisi Keuangan


Sumber : Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah
2018

25
2.6.2. Laporan Laba Rugi
a. Informasi Yang Disajikan
Laporan laba rugi dapat mencakup pos-pos berikut :
1. Pendapatan
2. Beban Keuangan
3. Beban Pajak
Entitas menyajikan pos dan bagian dari pos dalam laporan
laba rugi jika penyajian tersebut relevan untuk memahami
kinerja keuangan entitas.
Laporan laba rugi memasukkan semua penghasilan dan
beban yang diakui dalam suatu periode, kecuali SAK EMKM
mensyaratkan lain. SAK EMKM mengatur perlakuan atas
dampak koreksi atas kesalahan dan perubahan kebijakan
akuntansi yang disajikan sebagai penyesuaian retrospektif
terhadap periode yang lalu dan bukan sebagai bagian dari
laba atau rugi dalam periode terjadinya perubahan.

Format Laporan Laba Rugi


ENTITAS
LAPORAN LABA RUGI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 20X8

PENDAPATAN Catatan 20X8 20X7


Pendapatan usaha xxx xxx
Pendapatan lain-lain xxx xxx
JUMLAH PENDAPATAN xxx xxx

BEBAN
Beban usaha xxx xxx
Beban lain-lain xxx xxx
JUMLAH BEBAN xxx xxx

LABA (RUGI) SEBELUM


26 xxx xxx
PAJAK PENGHASILAN
Beban pajak penghasilan xxx xxx

LABA (RUGI) SETELAH


xxx xxx
PAJAK PENGHASILAN
Tabel 2 Format Laporan Laba Rugi
Sumber : Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah
2018

2.6.3. Catatan atas Laporan Keuangan


a. Informasi Yang Disajikan
Catatan atas laporan keuangan memuat :
1. Sesuatu pernyataan bahwa laporan keuangan telah disusun
sesuai dengan SAK EMKM,
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi
3. Informasi tambahan dan rincian pos tertentu yang menjelaskan
transaksi penting dan material sehingga bermanfaat bagi
pengguna untuk memahami laporan keuangan.
Jenis informasi tambahan dan rincian yang disajikan
bergantung pada jenis kegiatan usaha yang dilakukan oleh
entitas.
Catatan atas laporan keuangan disajikan secara sistematis
sepanjang hal tersebut praktis. Setiap pos dalam laporan
keuangan merujuk-silang ke informasi terkait dalam catatan
atas laporan keuangan.
ENTITAS
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 20X8
           
1 UMUM      
  Entitas didirikan di Jakarta berdasarkan akta Nomor xx tanggal 1
  Januari 20x7 yang dibuat dihadapan Notaris, S.H., notaris di Jakarta
  dan mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia No.xx 2016 tanggal 31 Januari 2016. Entitas bergerak
 
dalam bidang usaha manufaktur,. Entitas memenuhi kriteria sebagai
  entitas mikro, kecil, dan menengah sesuai UU Nomor 20 Tahun
  2008. Entitas berdomisili di Jalan xxx, Jakarta Utara.
 
 
 
         
27
2 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
  a. Pernyataan Kepatuhan  
    Laporan keuangan disusun menggunakan Standar
    Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan
    Menengah
           
  b. Dasar Penyusunan  
    Dasar penyusunan laporan keuangan adalah biaya
    historis dan menggunakan asumsi dasar akrual. Mata
    uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan
laporan keuangan adalah Rupiah.
   
   
           
  c. Piutang usaha    
    Piutang usaha disajikan sebesar jumlah tagihan.
   
  d. Persediaan    
    Biaya persediaan bahan baku meliputi biaya pembelian
    dan biaya angkut pembelian. Biaya konversi meliputi
    biaya tenaga kerja langsung dan overhead. Overhead
tetap dialokasikan ke biaya konversi berdasarkan
    kapasitas produksi normal. Overhead variabel
    dialokasikan pada unit produksi berdasarkan
    penggunaan aktual fasilitas produksi. Entitas
    menggunakan rumus biaya persediaan rata-rata.
   
   
           
  e. Aset tetap    
    Aset tetap dicatat sebesar biaya perolehannya jika aset
    tersebut memiliki secara hukum oleh entitas. Aset tetap
    disusutkan menggunakan metode garis lurus tanpa
nilai residu.
   
   
Pengakuan Pendapatan dan
  f. Beban  
    Pendapatan penjualan diakui ketika tagihan diterbitkan
    atau pengiriman dilakukan kepada pelanggan. Beban
    diakui saat terjadi.
   
28
Pajak
  g. Penghasilan    
    Pajak Penghasilan mengikuti ketentuan perpajakan
    yang berlaku di Indonesia.
           
3 KAS        
        20X8 20X7
  Kas kecil Jakarta - Rupiah xxx xxx
           
4 GIRO        
        20X8 20X7
  PT Bank xxx - Rupiah xxx xxx
           
5 DEPOSITO      
        20X8 20X7
  PT Bank xxx - Rupiah xxx xxx
  Suku bunga - Rupiah 4,50% 5,00%
           
6 PIUTANG USAHA    
        20X8 20X7
  Toko A     xxx xxx
  Toko B     xxx xxx
  Jumlah     xxx xxx
           
7 BEBAN DIBAYAR DI MUKA  
        20X8 20X7
  Sewa     xxx xxx
  Asuransi     xxx xxx
  Lisensi dan perizinan xxx xxx
  Jumlah     xxx xxx
           
8 UTANG BANK      
  Pada tanggal 4 Maret 20X8, Entitas memperoleh pinjaman Kredit
  Modal Kerja (KMK) dari PT Bank ABC dengan maksimum kredit
  Rpxxx, suku bunga efektif 11% per tahun dengan jatuh tempo
berakhir tanggal 19 April 20X8. Pinjaman dijamin dengan persediaan
  dan sebidang tanah milik entitas.
 
 
           
9 SALDO LABA      
  Saldo laba merupakan akumulasi selisih penghasilan dan beban,
  setelah dikurangkan dengan distribusi kepada pemilik

29
 
           
1
0 PENDAPATAN PENJUALAN  
        20X8 20X7
  Penjualan     xxx Xxx
  Retur Penjualan   xxx Xxx
  Jumlah     xxx Xxx
           
1
1 BEBAN LAIN-LAIN    
        20X8 20X7
  Bunga pinjaman   xxx xxx
  Lain-lain     xxx xxx
  Jumlah     xxx xxx
           
1
2 BEBAN PAJAK PENGHASILAN  
        20X8 20X7
  Pajak penghasilan   xxx xxx
           
Tabel 3 Format Catatan Atas Laporan Keuangan
Sumber : Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan
Menengah 2018

30
BAB III
OBSERVASI LAPANGAN

3.1. Data Umum dan Administrasi

Pengamatan atau observasi kami lakukan dengan mengadakan


survey dan tanya jawab dengan pelaku usaha UMKM mengenai
permasalahan yang dihadapi pelaku usaha UMKM, serta berdiskusi
mengenai solusi yang dapat kami tawarkan kepada pelaku usaha
UMKM.
Berdasarkan hasil observasi tersebut, kami membentuk dan
mengajukan proposal penyusunan program yang sesuai dengan
kebutuhan pelaku usaha UMKM. Program tersebut adalah
penyusunan laporan keuangan dan legalitas usaha UMKM.

LATAR BELAKANG PENDIRIAN USAHA

Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat memerlukan alat


pemuas kebutuhan yang salah satunya yaitu makan untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Memang setiap saat ini sudah banyak aneka
makanan yang beragam dipasaran melalui dan makanan ringan
hingga makanan berat.
Usaha ini didirikan untuk mengenalkan produk makanan
penutup atau dessert buatan lokal yang disukai oleh semua kalangan
dari anak-anak sampai orang dewasa. Menu-menu dessert yang
diproduksi diolah dari bahan-bahan yang beraneka ragam dan banyak
disukai masyarakat. Contohnya adalah salad buah, oreo cheese, dan
kebab.
Awal mula usaha ini berdiri dimulai dari
Usaha ini didirikan pada_____, yang dirikan oleh _________
yang didirikan merupakan jenis usaha yang bergerak di bidang
Industri Makanan. Usaha di lakukan di tempat mitra yang berlokasi di

31
Jl. Kedung Klinter 5 no.37 Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya, Jawa
Timur

3.2. Kegiatan Usaha Secara Umum

Berikut cara pemilik melakukan kegiatan usahanya:


Alat Dan Bahan
1. Kulkas
2. Kompor Gas
3. Tabung gas LPG
4. Timbangan Kue Digital
5. Sepeda Motor
6. Hand Mixer
7. Chopper (2in1)
8. Teflon mini (Uk.18cm)
9. Alat penggorengan
10. Sendok Sayur
11. Spatula
12. Whisk
13. Bowl Plastik
14. Bowl stainless
15. Parutan Keju
16. Talenan
17. Pisau
18. Sendok Takar
19. Gelas Takar 500cc
20. Opener bottle
21. Scrapper
22. Piring
Penjelasan Proses Produksi
Proses produksi produk oreo dessert bisa dijabarkan sebagai
berikut:

32
1. Menyiapkan bahan baku yang akan diolah
2. Pisahkan biskuit hitam dengan krimnya. Kemudian hancurkan
biskuit tersebut.
3. Parut keju milky soft. Campurkan dan didihkan susu full cream
dengan susu kental manis, kemudian masukkan parutan keju
milkysoft & krim dari biskuit yang telah dipisahkan
sebelumnya, ke dalam panci.
4. Sembari memasak susu, larutkan tepung maizena dengan air
panas. Setelah susu mendidih masukkan tempung maizena
yang sudah dilarutkan. Tambahkan gula.
5. Masukkan biskuit hitam yang sudah dihancurkan ke dalam
mangkok plastik, kemudian masukkan cream yang sudah
dimasak. Ulangi hingga mangkok penuh.
6. Sambil menunggu dessert mendingin pada suhu ruang, parut
keju cheddar dan choco chip sebagai toppingnya.
7. Setelah dingin, garnish dessert yang sudah jadi dengan keju
cheddar parut dan chocochip.
8. Tutup mangkok plastik dan masukkan ke freezer.
Proses produksi kebab mini bisa dijelaskan sebagai berikut:
1. Iris memanjang smoked beef, kemudian panggang diatas
teflon menggunakan mentega, tunggu hingga agak
kemerahan
2. Bersihkan selada dan bawang bombay, iris tipis2.
3. Siapkan kulit tortila, tambahkan selada, bawang bombay,
smoke beef, irisan keju, mayonaise, saus tomat dan saus
sambal, kemudian bungkus dengan cara digulung, pada
bagian bawah cukup dilipat, dan bagian atas biarkan terbuka.
4. Panaskan teflon dan mentega, panggang keba, sisanya bisa
disimpan di freezer.
Proses produksi Salad bisa dijelaskan sebagai berikut:
1. Siapkan panci/wajan di atas kompor. Tuang susu & gula, aduk
sampai sekali mendidih. Kentalkan dengan tepung maizena yg

33
sudah dicairkan dengan sedikit air terlebih dahulu, aduk rata
kembali, sampai meletup. Matikan kompor, masukkan
mayones, aduk rata. Biarkan saus dingin
2. Bersihkan semua buah. Potong-potong sesuai selera bentuk
dan besarnya. Nutrijel juga dipotong persegi.
3. Bila saus sudah dingin, tuang di atas buah yang sudah
dipotong-potong, ratakan. Beri taburan keju parut.
4. Apabila salad tidak langsung dikonsumsi, buah dan sausnya
disimpan di wadah terpisah di dalam kulkas. Bila akan
dihidangkan, tuangkan sausnya di atas buah. Simpan di
freezer. Sajikan dingin

3.3. Identifikasi Masalah

3.3.1. Aspek Keuangan


Pembukuan keuangan dalam usaha itu sangatlah
penting peranannya. Karena kita semua tahu yang namanya
usaha itu tidak selalu berjalan lancar. Dan pastinya kondisi ini
membawa pengaruh terhadap keuntungan dan kelancaran
operasional usaha. Permasalahan yang terjadi selama ini
banyak UMKM atau usaha kecil yang gulung tikar salah satu
faktornya adalah tidak konsistennya mereka memakai
pembukuan keuangan, seperti tanpa ada perhitungan yang
jelas mereka mengambil uang usaha untuk keperluan pribadi.
Maka sebaiknya didalam usaha ini kita juga penting untuk
melakukan pengelolahan keuangan tersebut, semua harus ada
hitunganya yang mana uang untuk usaha, mana uang untuk
pribadi dan mana uang untuk kegiatan sosial.
Untuk menghitung dan mengukur keuntungan dari usaha
dessert ini, pemilik perlu melakukan pembukuan yang jelas
atas setiap transaksi yang terjadi dan benar – benar
memisahkan uang pribadi dan uang atas usaha tersebut.

34
3.3.2. Aspek Hukum
UMKM Terkadang tidak pernah memikirkan bentuk
badan usaha yang tepat bagi usahanya. Sebaiknya saat mulai
berkembang bentuk badan usaha harus dipikirkan juga untuk
menghadapi persaingan dan karena perkembangan usaha
yang awalnya transaksi hanya person to person dilakukan
secara tradisional yang mengandalkan kepercayaan namun
ketika berkembang perusuhaan akan juga mengalami
perubahan teranksaksi person to corporate disinilah diperlukan
legalitas yang tepat yang sah untuk meningkatkan kepercayaan
dan adanya perjanjian yang resmi. Hal tersebutlah yang sangat
mendorong suatu usaha agar memiliki badan usaha mengingat
semakin majunya perusahaan.

3.4. Rancangan Program Kegiatan

Rancangan untuk menyusun program kegiatan terlebih dahulu


merumuskan masalah sebagai acuan dan landasan dalam menyusun
program kegiatan, sehingga hasil perumusan program kegiatan akan
sesuai dengan permasalahan yang ada. Berikut program kegiatan
sesuai dengan rancangan :
1. Perencanaan keuangan, membuat rencana pencatatan
pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya
untuk periode tertentu dari daftar transaksi.
2. Penganggaran keuangan, tindak lanjut dari perencanaan
keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan
dari daftar transaksi.
3. Pengelolaan keuangan, mengelola dana perusahaan yang
tersedia untuk memaksimalkan efisiensi dan efektivitas produksi.
4. Pengendalian keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas
keuangan dan sistem keuangan pada usaha.
5. Pelaporan keuangan, penyediaan informasi tentang kondisi
keuangan perusahaan sekaligus sebagai bahan evaluasi.

35
6. Perencanaan pemasaran, membuat rencana dan membantu
pemasaran usaha lebih luas.
7. Pengarahan pemasaran, tindak lanjut dari perencanaan
pemasaran dengan promosi via media sosial.
8. Ikut serta melakukan pendampingan mengenai legalitas usaha.

36
BAB IV
PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Kegiatan

Eka Damai Yanti selaku pelaku UMKM Dessertnsnack Surabaya


memproduksi dessert dari bahan baku yang tersedia hingga menjadi dessert siap
makan yang nikmat. Kami membantu pemilik untuk berbelanja di toko grosir sesuai
dengan kebutuhan pemilik UMKM.
Setelah produk telah siap untuk dijual, kami membantu mengemas produk
dan menambahkan label yang menarik secara rapi. Pengemasan akan dilakukan
dengan plastik tebal yang tembus pandang dan ditutup dengan rapat untuk
menjaga kehigienisan serta aroma dan cita rasa produk. Di dalam kemasan telah
ditempel atau dicetak dengan logo UMKM sehingga memiliki daya tarik bagi
masyarakat.
Pelaksanaan KKN selama 2 bulan. Kami melakukan kunjungan ke Mitra KKN
yang berlokasi di Kedung Klinter 5 no.37 Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya,
Jawa Timur. Selama masa kunjungan kami melakukan wawancara dengan pemilik
usaha mengenai kegiatan usaha nya.

4.1.1. Kegiatan Pra KKN

1. Pada tanggal 10 Mei 2020 masa pra KKN kami menentukan dengan
pertimbangan adanya pandemi COVID-19, kami memutuskan untuk
menggandeng UMKM yang sudah dijalankan oleh salah satu personil
kelompok kami untuk menjadi mitra KKN.
2. Pada tanggal 20 Mei 2020 kami konsultasi kepada dosen pembimbing
lapangan mengenai lokasi KKN yang telah kami pilih dan mengajukan
proposal kegiatan KKN kami yaitu pengurusan legalitas usaha dan
penyusunan laporan keuangan yang berstandar SAK EMKM.

37
4.1.2 Pelaksanaan KKN

No Tanggal Uraian Kegiatan


Sabtu, Menentukan mitra UMKM dan meminta ijin kerjasama
1
10-Mei-20 dengan mitra UMKM.
Mengidentikasi latar belakang usaha yang digeluti oleh
Senin, Dessertnsnack Surabaya, dari mulai proses awal memulai
2 usaha hingga keadaannya saat ini
11-Mei-20 Mendiskusikan hasil observasi
Sosialisasi program KKN kami mengenai laporan keuangan
3 Kamis yang berstandar SAK EMKM kepada pemilik UMKM
Dessertnsnack Surabaya
14-Mei-20 Sosialisasi Pentingnya legalitas usaha bagi UMKM
Mengidentifikasi proses yang dilakukan dalam usahanya,
diantaranya adalah Proses Produksi, Proses Pemasaran,
Senin, serta Pembukuannya
4 01-Juni-20 Wawancara terkait data yang digunakan dalam perhitungan
Laporan Keuangan

Melakukan pengumpulan berkas untuk perizinan usaha.


Senin, Melakukan sosialisasi program KKN kami mengenai
program pemasaran yang akan UMKM Dessertnsnack
5
01-Juni-20 Surabaya lakukan untuk menarik customer seperti google,
instagram, web, whatsapp bisnis dan lain sebagainya
Mengumpulkan beberapa informasi mengenai transaksi
 Senin, penjualan dan pembelian yang dilakukan UMKM
6 Dessertnsnack Surabaya
01-Juni- Wawancara mengenai progres dan pengembangan UMKM
20 Dessertnsnack Surabaya kedepannya.
 Rabu, Pengerjaan masing-masing tim untuk laporan KKN sesuai
7
 03-Juni-20 dengan apa yang telah di tentukan
 Jum’at, Penyerahan berkas guna keperluan legalitas usaha untuk ke
8
 05-Juni-20 kantor notaris.
9   Pendampingan kepada Roby Tri Hardianto Selaku
 Senin, pemimpin dan Eka Damai Yanti selaku komanditer untuk
08-Juni-20 melakukan penandatanganan akta legalias atas Nama CV.
Dapur Rumah Kreatif Eka di Notaris H. Achmad Salis, SH
dijalan Ruko Ngagel Jaya Indah A-63 Surabaya

38
 Kamis, Pengambilan Dokumen Legalitas ke Notaris H. Achmad
10
 11-Juni-20 Salis, SH
 Sabtu, Pengumpulan bagian – bagian dari laporan KKN yang telah
11 diselesaikan oleh masing – masing anggota sesuai dengan
 13-Juni-20 pembagian tugas sebelumnya
Memberikan sosialisasi hasil laporan keuangan yang sesuai
 Minggu, dengan SAK EMKM dan program pemasaran yang telah
12 kami buat kepada UMKM Dessert.snack Surabaya
Serta serah terima Dokumen Legalitas Usaha, Program
21-Juni-20
Pemasaran, serta Program Laporan Keuangan.
Mingu,
13 Pengumpulan laporan KKN
28-Juni-20

4.1.3. Pembiayaan Pelaksanaan KKN

Kegiatan KKN ini dilaksanakan dengan pembiayaan dari anggota KKN


dengan uraian anggaran sebagai berikut:

No Nama Anggota Iuran

1 Eka Damai Yanti Rp. 415.000,-


2 Kresensia Fatima Rp. 415.000,-
3 Vika Ardiantika Oktavia Rp. 415.000,-
4 Dian Puspita Sari Rp. 415.000,-
Jumlah Rp. 1.660.000,-

Tabel 4 Pembiayaan KKN

39
4.1.4. Realisasi Anggaran Pelaksanaan KKN

Realisasi anggaran pelaksanaan program kegiatan KKN ini dilaksanakan


dengan uraian sebagai berikut :

Biaya Pengurusan Legalitas Usaha Rp. 1.500.000,-


Pembuatan Banner Rp. 160.000,-
Transportasi Rp. -
Biaya Lain – lain Rp. -
Total Rp. 1.660.000,-

Tabel 6 Realisasi Anggaran KKN

40
4.1.5. Pembagian tugas KKN

Nama NIM Yang Dilakukan


1. Menjadi Mitra KKN
Eka Damai 2. Menyiapkan semua transaksi untuk proses
01116048
Yanti pembuatan laporan keuangan
3. Membuat Laporan Keuangan Mitra
1. Melakukan pendampingan dengan Mitra
KKN
Kresensia
01117020 2. Melakukan dokumentasi selama
Fatima
berjalannya KKN
3. Membuat Laporan KKN
1. Melakukan pendampingan dengan Mitra
KKN
Vika
01117047 2. Melakukan dokumentasi selama
Ardiantika
4.2. Pembahasan berjalannya KKN
3. Membuat Laporan KKN
1. Melakukan pendampingan dengan Mitra
Dian
KKN
Puspita 01117052
2. Membuat Laporan Keuangan Mitra
Sari
3. Membuat Video KKN

4.2.1. Data dan Informasi yang diperoleh dari UMKM

Dalam pelaksanaan KKN kami mendapatkan data sebagai berikut untuk


melakukan penyusunan laporan keuangan UMKM Dessertnsnack Surabaya :

a. Bukti Transaksi
Catatan Pembukuan sederhana
b. Informasi Pemasaran

41
Dari informasi yang diperoleh, pemasaran dilakukan secara sederhana
melalui info kepada pelanggan secara langsung, saudara dan bahkan
melalui Aplikasi berupa Whatsapp dan Instagram, dan mengirimkannya
kepada customer tetap dan beberapa reseller UMKM Dessertnsnack
Surabaya.
c. Informasi Nama Perusahaan
Dari hasil pembahasan dengan pihak UMKM Dessert.snack Surabaya.,
dari beberapa nama yang diusulkan terpilihlah nama CV. Dapur Rumah
Kreatif Eka.
Berikut ini merupakan pembukuan yang dibuat oleh UMKM Dessert.snack
Surabaya;

42
Pembukuan masih dilakukan manual dan sederhana. Hanya berdasarkan
catatan dan transaksi yang dilakukan. Dalam sistem pembayaran hanya
dicatat tunai ataupun melalui transfer dan itupun melalui rekening pribadi
pemilik. Tidak ada sistem penjurnalan dan atau pencatatan piutang
apabila penjualan atau pembelian yang dilakukan secara kredit atau
hutang

43
d. Berikut ini merupakan Sampel Packing Produk yang dibuat oleh UMKM
Dessert.snack Surabaya

44
4.2.1. Pembahasan Laporan Keuangan sesuai SAK EMKM oleh Peneliti
Laporan keuangan yang kami sajikan berdasarkan SAK EMKM Tahun 2018,
dan dibuat berdasarkan transaksi dan informasi yang diterima dari UMKM
DessertnSnack Surabaya. Berikut adalah Laporan Keuangan sesuai SAK
EMKM disajikan oleh kami:
a. Laporan Posisi Keuangan

CV DAPUR RUMAH KREATIF EKA


LAPORAN POSISI KEUANGAN
31-Mei-20
  Catata 2019  
n
  (Rp)  
ASET  
Kas dan Setara Kas 0  
Kas 2c Rp  
725.100
Jumlah Kas dan 725.1  
Setara Kas 00
   
   
Piutang 2d  
-
Persediaan 2e Rp  
201.273
Aktiva Tetap 2f  
-
  Akumulasi 2f  
Penyusutan AT -
Jumlah Aset 926.3  
73
   
   
Liabilitas  
Utang Usaha 7  
-
Utang Lain-Lain 8  
-
Jumlah Liabilitas  
-
   
45
Ekuitas  
Modal 9 731.  
000
Saldo Laba 2i 206.  
643
Jumlah Ekuitas 937.6  
43
   
Jumlah Liabilitas dan 937.6  
Ekuitas 43
             

b. Laporan Laba Rugi

CV DAPUR RUMAH KREATIF EKA


LAPORAN LABA RUGI
PER 31 MEI 2020
  2020  
Keterangan Ca (Rp)  
t
PENDAPATAN USAHA - BERSIH 11 1.946.  
000
HARGA POKOK PENJUALAN 12 (1.263.6  
27)
LABA KOTOR 682.3  
73
   
BEBAN  
Beban Usaha 13 (466.0  
00)
Beban Lain 14  
-
JUMLAH BEBAN (466.00  
0)
   
Pendapatan (Beban) Lain-Lain 14  
-
   
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 216.3  
PENGHASILAN 73
   
Beban Pajak Penghasilan 2h (9.7  
30)
46
   
LABA (RUGI) SETELAH PAJAK 206.  
PENGHASILAN 643
       

c. Catatan Atas Laporan Keuangan

CV DAPUR RUMAH KREATIF EKA


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31-Mei-20
   
   
1 UMUM  
  Entitas didirikan di Surabaya berdasarkan akta Nomor 03 tanggal 08 Juni 2020  
  Yang dibuat dihadapan notaris, H. Achmad Salis, SH dan mendapatkan  
  persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia NoAHU-0029708-  
  AH.01.14 Tahun 2020 Tanggal 10 Juni 2020. Entitas bergerak dalam bidang  
Usaha Makanan. Entitas memenuhi kretiria sebagai entitas mikro, kecil, dan
   
menengah sesuai UU Nomor 20 Tahun 2008. Entitas tersebut berlokasi di
Jalan Kedung Klinter 5/37 RT 05 RW 03 Kel. Kedungdoro Kec. Tegalsari,
  Surabaya yang dipimpin oleh Roby Tri Hardianto.  
2 IKHTISAR KEBIJKAAN AKUNTANSI PENTING  
  a. Pernyataan Kepatuhan  
  Laporan keuangan disusun mengguakan Standar Akuntansi  
  Keuangan Entitas, Mikro, Kecil, dan Menengah.  
   
  b. Dasar Penyusunan  
  Dasar Penyusunan laporan keuangan adalah biaya historis dan  
  menggunakan asusmsi dasar akrual. Mata uang penyajian yang
 
47
digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah.
  c. Kas dan Setara Kas  
   
Kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu
   
bisa dicairkan dan investasi likuid jangka pendek lainnya dengan
   
jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang.
   
  Kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaanya, disajikan  
  sebagai "Aset yang dibatasi penggunaannya" yang kategorikan  
  sebagai dimiliki hingga jatuh tempo yaitu pada saat selesai  
  pembatasan penggunaanya.  
   
  d. Piutang
Usaha  
  Piutang Usaha disajikan sebesar jumlah neto setelah dikurangi
dengan penurunan nilai yang dibentuk sebesar estimasi penysihan  
  piutang tak tertagih. Penurunan nilai ditentukan dengan
memperhatikan antara lain pengalaman, prospek usaha dan industri,  
  kondisi keuangan dengan penekanan pada arus kas, kemampuan  
  membayar debitur, agunan yang dikuasai. Piutang usaha disajikan
menurut piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan
piutang pihak ketiga.  
   
  e. Persediaan  
  Biaya persediaan bahan baku meliputi biaya pembelian dan biaya
angkut pembelian. Biaya konversi meliputi biaya tenaga kerja
langsung dan overhead. Overhead tetap dialokasikan ke biaya  
  konversi berdasarkan kapasitas produksi normal. Overhead variabel
dialokasikan pada unit produksi berdasarkan penggunaan aktual
fasilitas produksi. Entitas menggunakan rumus biaya persediaan
rata-rata.  
   
  f. Aset Tetap  
  Aset Tetap dicatat sebesar biaya perolehannya kola aset tersebut
dimiliki secara hukum oleh entitas. Aset tetap disusutkan  
  menggunakan garis lurus tanpa nilai residu.
 
   
  g. Pengakuan Pendapatan dan
Beban  
  Pendapatan Penjualan diakui ketika tagihan diterbitkan atau  
  pengiriman dilakukan kepada pelanggan. Beban diakui saat terjadi.  
   
  h. Pajak Penghasilan  
  Pajak Penghasilan mengikuti ketentuan perpajakan yang berlaku di  
  Indonesia  
48
  i. Saldo Laba  

  Saldo laba merupakan akumulasi selisih penghasilan dan beban,


  setelah dikurangkan dengan distribusi kepada pemilik dan prive.
   
   
  2020  
  (Rp)  
3 Kas dan Setara Kas  
  Akun Kas Terdiri dari:  

  - Kas -  
725.
  - Bank 100  
725.
  Jumlah Kas dan Setara Kas 100  
   
Piutan
4 g  
  Terdiri dari:  

  - Piutang Usaha -  
201.
  - Piutang Pihak Ketiga 273  
Jumlah 201.2
  Piutang 73  
   
5 Persediaan  
  Yang merupakan saldo persediaan barang dagangan adalah sebagai berikut:  
Rp
  - Persediaan Bahan Baku Kebab 60.500  
Rp
  - Persediaan Bahan Baku Salad -  
Rp
  - Persediaan Pembantu Kebab 89.810  
Persediaan Kemasan - Kebab Rp
  - Mini 8.000  
Rp
  - Barang Dalam Proses - Salad 4.900  
Barang Dalam Proses - Kebab Rp
  - Mini -  
Rp
  - Barang Dalam Proses - Salad -  
  - Persediaan Barang Jadi - Kebab Rp  
49
Mini 10.089
Rp
  - Persediaan Barang Jadi - Salad 27.973  
201.2
  Jumlah Persediaan 73  
   
   
6 Aktiva Tetap  

  Akun ini terdiri atas: -  


  Harga Perolehan Aktiva Tetap  

  - Tanah -  

  - Bangunan -  

  - Kendaraan -  

  - Inventaris Kantor -  
Harga Perolehan Aktiva tetap Tidak
  Berwujud  

  Akta Perusahaan -  

  Jumlah Aktiva Tetap -  


Akumulasi
  Penyusutan AT  

  - Akumulasi Penyusutan Bangunan -  


Akumulasi Penyusutan
  - Kendaraan -  
Akumulasi Penyusutan Inventaris
  - Kantor -  
Jumlah Akumulasi Penyusutan
  Aktiva Tetap -  
Nilai Buku Aktiva
  Tetap -  
   
7 Utang Usaha  
Merupakan saldo utang usaha per tgl
  neraca -  
   
   
8 Utang Lain-Lain  

50
  Utang Pihak Tiga -  
Utang Lain-
  Lain -  

  Jumlah utang lain-lain -  


   
9 Modal  
Merupakan saldo modal yg disetor ke 731.0
  perusahaan 00  
   
1 Saldo
0 Laba  
  Saldo Laba merupakan akumulasi selisih penghasilan beban, setelah  
  dikurangkan dengan distribusi pemilik  
206.
  Saldo Laba Periode lalu 643  
206.6
  Merupakan Laba(Rugi) Periode berjalan 43  
   
1
1 Pendapatan Usaha  
  Terdiri dari :  
Rp
  - Penjualan 1.946.000  

  - Retur Penjualan -  

  - Potongan Penjualan -  

  - Ongkos Angkut Penjualan -  


1.946.000,
  Jumlah Pendapatan Usaha 00  
   
1 Harga Pokok
2 Penjualan  
  Terdiri dari :  
Rp
  - Harga Pokok Produksi - Kebab (872.001)  
Rp
  - Harga Pokok Produksi - Salad (391.627)  
(1.263.627,
  Jumlah Harga Pokok Penjualan 32)  
   
51
1
3 Beban Usaha  
296.
  - Biaya Listrik, Air dan Gas 000  

  - Biaya Tenaga Kerja Langsung -  


Beban 100.
  - Promosi 000  
10.
  - Beban Perlengkapan 000  
45.
  - Beban BBM 000  
15.
  - Beban Parkir 000  

  - Beban Gaji -  

  - Beban Penyusutan Peralatan -  

  - Beban Penyusutan Kendaraan -  

  - Beban Penyusutan Bangunan -  


9.
  - Beban Pajak 730  
Beban Lain-
  - lain -  

  - Beban Administrasi Bank -  


475.730,
  Jumlah Beban Usaha 00  
   
1
4 Pendapatan (Beban) Lain- Lain  
  Pendapatan Lain-Lain  
  Terdiri dari :  

  Pendapatan Bunga -  

  Jumlah pendapatan lain -  


   
  Beban Lain-Lain  
Terdiri
  dari  

  Beban Administrasi Bank -  


52
  Beban Bunga Bank -  

  Beban Lain -  

  Jumlah Beban Lain -  


           

53
BIODATA MAHASISWA

1. BIODATA MAHASISWA
Peserta 1

1. Identitas Diri
Nama Eka Damai Yanti

2.
2.
2.
2.
2.
2.
Nama Panggilan Eka 2.
Jenis Kelamin Perempuan 2.

Tempat/Tanggal Lahir Surabaya / 10 Juni 1995 2.


2.
Status Belum Menikah
2.
Alamat Rumah Kedung Klinter 5 No.37, Surabaya
2.
Telepon/HP 081333960971
2.
E-mail damai95.dy@gmail.com 2.
Pendidikan Formal
Sekolah Dasar SDN KEDUNGDORO II NO. 307
SLTP sederajat SMP PRAJ MUKTI
SLTA sederajat SMK BARUNAWATI

Surabaya, 14 Juni 2020

Yang Membuat

( EKA DAMAI YANTI )

2. BIODATA MAHASISWA
54
Peserta 2

3. Identitas Diri
Nama KRESENSIA FATIMA

4. Pen
didi
kan

Nama Panggilan KRESENSIA/KRE/RENZEND/REN


Jenis Kelamin Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir Gurung / 27 April 1998
Status Belum Menikah
Alamat Rumah Imperial Palm Beach F 16 / 8 Pakuwon City,
Surabaya
Telepon/HP 081334921377
E-mail fatimakresensia67@gmail.com
Formal
Sekolah Dasar SDK CUMBI RUTENG
SLTP sederajat SMP KARYA RUTENG
SLTA sederajat SMK KARYA RUTENG

Surabaya, 14 Juni 2020

Yang Membuat

( KRESENSIA FATIMA )

3. BIODATA MAHASISWA
Peserta 1

55
5. Identitas Diri
Nama Vika Ardiantika Oktavia

6. P
e
n
di
Nama Panggilan Vika di
Jenis Kelamin Perempuan k

Tempat/Tanggal Lahir Surabaya / 10 Oktober 1999 a


n
Status Belum Menikah
Alamat Rumah Setro Baru Utara V / 53, Surabaya
Telepon/HP 087853099173
E-mail vika.ardiantika39@gmail.com
Formal
Sekolah Dasar SDN GADING I SURABAYA
SLTP sederajat SMP NEGERI 6 SURABAYA
SLTA sederajat SMA NEGERI 1 SURABAYA

Surabaya, 14 Juni 2020

Yang Membuat

( Vika Ardiantika )

4. BIODATA MAHASISWA

56
Peserta 4
7. Identitas Diri
Nama Dian Puspita Sari
Jenis Kelamin Perempuan
Kediri Surabaya, 25 Oktober 1996
Status Belum Menikah
Alamat Rumah Jl. Rangkah 7 Surabaya
No Handphone 081231719870
Email Diantaari@gmail.com

8. Pendidikan Formal
Sekolah Dasar SDN Gading I Surabaya
Sekolah Menengah Pertama SMP Negeri 29 Surabaya
Sekolah Menangah Atas / SMK Trisila Surabaya
Kejuruan

9. Pengalaman Kerja / Organisasi


Nama Instansi / Organisasi
Organisasi Pelajar Surabaya -
Bank Jatim Cabang Perak -
Dinas Pendidikan Kota Surabaya -
Uptsa Surabaya Pusat -

Surabaya,

(Dian Puspita Sari)

57
4.2.2. Hasil Pembuatan Legalitas Usaha

58
4.2.3. DOKUMENTASI PROSES KKN

1. Proses Sosialisasi Ke Mitra

2. Proses Pembelian Bahan Baku Produksi

59
3. Proses Legalitas Usaha

60
4. Proses Penandatangan Akta Pendirian

61
5. Proses Pengambilan Akta Pendirian

6. Penyerahan Akta Pendirian Kepada Mitra

62
63

Anda mungkin juga menyukai