Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH AKUNTANSI KOPERASI

“AKUNTANSI UMKM JASA”

Dosen Pengampu :
Novia Sri Dwijayanti, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :
Kelompok 3

Kurnia Nurul Fitriani A1A118024

Muhammad Fiqri A1A118019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang mana atas berkat rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penulisan Makalah yang
berjudul “Akuntansi UMKM Jasa” yang penulis susun untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Koperasi. Tak lupa shalawat dan
salam semoga tetap tercurah pada Nabi akhir zaman Muhammad SAW,
kepada keluarga, para sahabat dan seluruh umatnya.

Penulis mengakui dalam makalah yang sederhana ini banyak sekali


terjadi kekurangan sehingga hasilnya jauh dari kata kesempurnaan.
Penulis sangat berharap kepada semua pihak untuk kiranya memberikan
kritik dan saran yang bersifat membangun. Dan mudah -mudahan isi dari
makalah penulis ini dapat di ambil manfaatnya oleh semua pihak yang
membaca makalah ini. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah
ini sehingga makalah ini terselesaikan.

Jambi, Februari 2021

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 2
1.3 Tujuan Makalah ................................................................................. 2

BAB II TINJAUAN TEORITIS .................................................................... 3


2.1 Pengertian Akuntansi UMKM dalam bidang Jasa ........................ 3
2.2 Kegiatan UMKM dalam Bidang Jasa.............................................. 4
2.3 Akun-akun pada UMKM dalam bidang Jasa ................................. 5

BAB III PEMBAHASAN ............................................................................... 6


3.1 Proses Akuntansi pada UMKM dalam bidang Jasa ..................... 6
3.2 Siklus Akuntansi ................................................................................ 6
3.3 Laporan Keuangan ........................................................................... 7

BAB VI KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan ....................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan salah satu
penggerak perekonomian bangsa. UMKM memegang peranan
penting dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja
di Indonesia. Dalam menjalankan aktivitas usaha seringkali
pengelola UMKM merasa kesulitan dalam melakukan pencatatan
terhadap apa yang terjadi pada operasional usahanya
(Hidayat,2008). Kesulitan itu menyangkut aktivitas dan penilaian atas
hasil yang dicapai oleh setiap usaha. Pencatatan dilakukan hanya
dengan menghitung selisih antara uang masuk dengan uang yang
keluar, tanpa melihat pengeluaran uag itu untuk atau dari alokasi
kegiatan usaha ataupun non usaha. Seringkali dalam skala usaha
kecil menengah hasil usaha dikatakan bagus jika pendapatan
sekarang lebih tinggi dibanding dengan pendapatan sebelumnya.
Padahal indikator dari keberhasilan tidak hanya diukur dari
pendapatan saja, diperlukan pengukuran dan pengelompokan atas
transaksi atau kegiatan yang terjadi serta pengikhtisaran transaksi-
transaksi tersebut.
Setiap usaha diharapkan mempunyai laporan keuangan u ntu k
menganalisis kinerja keuangan sehingga dapat memberikan
informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaa
yang bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan dalam rangka
membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan
pertanggung jawaban manajemen atas penggunaan sumber daya
yang dipercayakan kepada mereka.
Semakin berkembangnya usaha, menuntut pelaku UMKM
untuk berhubungan dengan pihak eksternal perusahaan. Misalnya
untuk meningkatkan pendanaan UMKM akan berhubungan dengan
pihak bank/lembaga keuangan lainnya. Pihak bank/lembaga
keuangan tersebut biasanya akan mensyaratkan laporan keuangan

1
untuk menilai kelayakan kredir dari UMKM. Demikian juga ketika
UMKM akan mengikuti lelang pengadaan barang maupun jasa yan g
diadakan oleh pihak rekanan, pihak rekanan biasanya akan meminta
laporan keuangan sebagai syarat kelengkapan administratif. Dengan
demikian semakin berkembangnya usaha, menuntut UMKM untuk
menyediakn laporan keuangannya dengan baik sesuai standar yan g
berlaku.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa yang dimaksud dengan Akuntansi UMKM dalam bidang
Jasa?
1.2.2 Apa saja kegiatan UMKM dalam bidang Jasa?
1.2.3 Apa saja Akun-akun pada UMKM dalam bidang Jasa?
1.2.4 Bagaimana Proses Akuntansi pada UMKM dalam bidang
Jasa?

1.3 Tujuan Makalah


1.3.1 Untuk mengetahui definisi Akuntansi UMKM dalam bidang
Jasa
1.3.2 Untuk mengetahui kegiatan UMKM dalam bidang jasa
1.3.3 Untuk mengetahui akun-akun pada UMKM dalam bidang
jasa
1.3.4 Untuk mengetahui Proses akuntansi pada UMKM dalam
bidang jasa

2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian Akuntansi UMKM dalam bidang Jasa


Di dalam arti yang sempit sebagai proses, fungsi, atau praktik,
akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses pengidentifikasian,
pengesahan, pengukuran, pengakuan, pengklarifikasian,
penggabungan, peringkasan, dan penggunaan data keuangan
dasar (bahan olah akuntansi) yang terjadi dari kejadian -kejadian,
transaksi-transaksi, atau kegiatan operasi suatu unit organisasi
dengan cara tertentu untuk menghasilkan informasi yang relevan
bagi pihak yang berkepentingan (Suwardjono, 2013). Ringkasnya
proses akuntansi dapat dituangkan seperti Gambar 1 di bawah
ini:

Gambar 1. Proses Akuntansi

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan


perusahaan kecil yang dimiliki dan dikelola oleh seseorang atau
dimiliki oleh sekelompok kecil orang dengan jumlah kekayaan dan
pendapatan tertentu. Hal ini diatur di dalam Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2008. UMKM juga telah mampu membuktikan
eksistensinya dalam perekonomian di Indonesia
UMKM dalam bidang jasa adalah UMKM yang proses/ kegiatan
bisnisnya memberikan pelayanan jasa, produk yang dihasilkan oleh
usaha ini adalah berupa layanan jasa kepada para pelanggannya.

3
Contoh UMKM dalam bidang jasa adalah usaha laundry, usaha
salon, usaha pijat, usaha jasa pengiriman, dan lain sebagainya.

2.2 Kegiatan UMKM dalam bidang Jasa


Kegiatan usaha dari UMKM dalam bidang jasa dapat dilihat
pada gambar 2 dibawah ini

Gambar 2. Kegiatan UMKM dalam bidang jasa

Gambar 2 memperlihatkan kegiatan usaha dari sebuah UMKM


dalam bidang jasa, usaha ini didirikan oleh seorang pemilik dengan
menyetorkan modal berupa sejumlah uang dan mungkin terdapat
bantuan berupa pinjaman dana dari pihak ketiga. Dana tersebut di
kelola untuk menghasilkan produk berupa jasa yang diberikan kepada
konsumen. Konsumen memberikan uang sebagai imbal hasil dari jasa
yang telah diberikan. Dana atau laba yang diperoleh dari penjualan
jasa dibagikan kepada pemilik berupa laba dan berupa pengembalian
utang kepada pihak ketiga yang meminjamkan dana kepada UMKM
tersebut.

4
2.3 Akun-akun pada UMKM dalam bidang Jasa
Akun yang terdapat pada UMKM dalam bidang jasa secara
garis besar sama dengan usaha lain yaitu terdiri atas akun nomin al
dan akun riil.
Akun nominal adalah akun-akun yang terdapat dalam
perhitungan rugi-laba yaitu akun pendapatan dan akun beban.
Akun-akun pada akhir periode akuntansi harus ditutup sehingga
saldonya nol pada awal periode akuntansi.
Akun riil merupakan akun-akun yang terdapat dalam neraca
yaitu berupa akun aset, akun kewajiban dan akun modal. Akun ini
menyatakan posisi saldo keuangan pada neraca.

5
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Proses Akuntansi pada UMKM dalam bidang Jasa


Proses akuntansi pada UMKM dalam bidang jasa
diantaranya:
1. Pencatatan, merupakan kegiatan mencatat transaksi bisnis
yang terjadi di dalam perusahaan selama periode tertentu,
dilakukan berulang-ulang setiap kali terjadi transaksi keuan gan.
Transaksi bisnis dicatat ke dalam jurnal umum yang tersedia
pada usaha.
2. Penggolongan, merupakan kegiatan menggolongkan transaksi
bisnis ke dalam akun buku besar yang sesuai.
3. Peringkasan, merupakan kegiatan meringkas buku besar yang
telah dibuat sebelumnya ke dalam neraca saldo, jurnal
penyesuaian, dan neraca lajur (kertas kerja).
4. Pelaporan, adalah kegiatan membuat laporan keuangan yang
terdiri dari laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan
laporan posisi keuangan.
5. Penganalisisan, merupakan kegiatan menganalisis laporan
keuangan yang telah dibuat untuk menghasilkan keputusan dan
kebijakan yang akan menguntungkan dan mengembangkan
usaha.

3.2 Siklus Akuntansi

Gambar 3. Siklus Akuntansi

6
Berdasarkan gambar di atas dapat kita uraikan bahwa siklus
akuntansi adalah sebagai berikut:
a. Pencatatan Data ke dalam dokumen sumber atau bukti
transaksi.
b. Penjurnalan, yaitu menganalisa dan mencatat transaksi dalam
jurnal (buku harian)
c. Melakukan Posting ke Buku Besar yaitu memindahkan debet
dan kredit dari jurnal ke akun buku besar.
d. Penyusunan Neraca Saldo yaitu menyiapkan neraca saldo
unttuk mengecek keseimbangan buku besar.
e. Membuat ayat jurnal penyesuaian dan memasukkan jumlahya
pada neraca saldo.
f. Membuat ayat-ayat penutup yaitu menjurnal dan
memindahbukukan ayat-ayat penutup.
g. Penyusunan Laporan Keuangan yaitu laporan rugi laba, laporan
perubahan modal, neraca dan laporan arus kas.

3.3 Laporan Keuangan


Setelah melakukan pencatatan setiap transaksi selama satu
periode tertentu, langkah selanjutnya adalah menyusun laporan
keuangan dengan berdasarkan pada buku – buku pencatat
transaksi usaha tersebut (Winarni, 2009). Laporan keuangan yang
harus dibuat oleh pemilik usaha antara lain :
1. Laporan laba/rugi (income statement) yaitu suatu bentuk
laporan keuangan yang berisi informasi mengenai pendapatan
yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan yang dicatat
dalam suatu periode tertentu.
Fungsi laporan laba rugi adalah (Sony warsono, 2010):
1) Menilai kinerja perusahaan dengan memperhitungkan tingkat
profitabilitas (keuntungan).
2) Sebagai alat prediksi kemampuan perusahaan masa depan.

7
3) Menilai efisiensi perusahaan dengan melihat besarnya biaya
dan jenis komposisinya.
4) Menetapkan besarnya pajak penghasilan.
Akun-akun pembentuk laporan laba rugi adalah:
1) Pendapatan
2) Biaya
Laba/Rugi adalah SELISIH antara PENDAPATAN dan BIAYA,
Suatu Usaha dikatan laba apabila Pendapatan lebih besar
dibandingkan beban. Begitu pula sebaliknya Suatu usaha dikatan
rugi apabila pendapatan lebih kecil dibandingkan beban. Dan jika
pendapatan sama jumlahnya dengan beban maka usaha tersebu t
mecapai titik impas (Break Even Point).
Langkah Menghitung Laba/Rugi:
. Laba/Rugi Bersih = (Pendapatan Operasional – Biaya Operasional) +
(Pendapatan Non-operasional – Biaya Non-operasional)

Contoh:

Gambar 4. Laporan Laba Rugi

2. Neraca (balance sheet) merupakan bentuk laporan keuangan


yang berisi informasi mengenai asset atau aktiva lancar, aktiva
tetap serta kewajiban dan ekuitas (harta) pemilik perusahaan
yang dibuat dalam periode tertentu. Menurut Warsono dkk,

8
(2010:133) Suatu aset diklasifikasikan sebagai aset lancar jika
aset tersebut:
a. Diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau
digunakan dalam jangka waktu siklus operasi normal entitas;
atau
b. Dimiliki untuk diperdagangkan
c. Diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu 12 bulan
setelah periode pelaporan; atau
d. Berupa kas atau setara kas, kecuali jila dibatasi
penggunaannya dari pertukaran atau digunakan untuk
menyelesaikan kewajiban paling lama 12 bulan seteleh
periode pelaporan.
Entitas harus mengklasifikasikan semua aset lain sebagai
aset tidak lancar. Apabila siklus operasi normal entitas tidak
dapat diidentifikasi dengan jelas, siklus operasi diasumsikan 12
bulan.
Entitas mengklasifikasikan kewajiban sebagai kewajiban
jangka pendek jika:
b. Diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu siklus
normal operasi entitas
c. Dimiliki untuk diperdagangkan
d. Kewajiban akan diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan
setelah periode pelaporan; atau
e. Entitas tidak memiliki alasan untuk menunda penyelesaian
kewajiban paling lama 12 bulan setelah periode pelaporan.
Kewajiban selain yang tercantum di atas diklasifikasikan
sebagai kewajiban jangka panjang. Contoh:

9
Gambar 5. Neraca

3. Laporan perubahan modal (statement of retained earnings)


merupakan bentuk laporan keuangan yang menginformasikan
keadaan modal awal perusahaan dengan laba/rugi yang
diperoleh serta adanya pengambilan (prive).
Fungsi dari laporan perubahan ekuitas adalah untuk mengetahui
total ekuitas akhir dalam perusahaan. Di UMKM hal ini identik
dengan besarnya modal pemilik di akhir perioda.
Rumus:
Ekuitas akhir = Ekuitas awal + Setoran modal selama
perioda berjalan + Laba (atau – rugi) – Prive

Contoh:

10
Gambar 6. Laporan Perubahan Modal

4. Laporan arus kas (cash-flow statement), merupakan laporan


keuangan yang isinya menggambarkan tentang perubahan
posisi kas dalam satu periode tertentu.
Laporan Arus Kas Terdiri dari 3 jenis aktivitas:
1) Aktivitas Operasional; menyajikan informasi aliran kas
masuk dan kas keluar untuk kegiatan bisnis rutin
2) Aktivitas Pendanaan; menyajikan informasi aliran kas
masuk dan kas keluar untuk kegiatan pemerolehan dan
penggunaan dana
3) Aktivitas Investasi; menyajikan informasi aliran kas masuk
dan kas keluar untuk kegiatan investasi
Saldo akhir kas di Laporan Arus Kas sama dengan saldo akhir
kas di Neraca. Mencermati laporan ini maka para pengguna
laporan keuangan dapat mengtahui kemampuan UKM dalam
mengelola kas yang dianggap sebagai salah satu aset utama
dan prediktor kemampuan UKM di masa datang (Warsono,
2010:122). Contoh:

11
Gambar 7. Laporan arus kas

12
BAB IV

KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan
UMKM dalam bidang jasa adalah UMKM yang proses/ kegiatan
bisnisnya memberikan pelayanan jasa, produk yang dihasilkan oleh
usaha ini adalah berupa layanan jasa kepada para pelanggannya.
Akun yang terdapat pada UMKM dalam bidang jasa secara
garis besar sama dengan usaha lain yaitu terdiri atas akun nomin al
dan akun riil.
Proses akuntansi pada UMKM dalam bidang jasa
diantaranya: Pencatatan, Penggolongan, Peringkasan, Pelaporan,
Penganalisisan.
Laporan keuangan terdiri dari: Laporan Laba-Rugi, Isi dari
laporan laba rugi ini ialah data-data pendapatan sekaligus beban
yang ditanggung oleh usaha. Biasanya laporan ini dibuat untuk
menjelaskan kondisi keuangan perusahaan pada periode tertentu.
Oleh karena itu, sebagian besar laporan dikerjakan pada akhir
tahun. Laporan laba rugi akan mempertandingkan antara
pendapatan dan beban, dan dari selisih keduanya akan diketahui
laba atau rugi dari usaha yang dijalankan. Data laba atau rugi
usaha akan digunakan untuk menyusun laporan keu angan u saha
berikutnya, yaitu laporan perubahan modal, Neraca dan Laporan
Arus Kas.

13
DAFTAR PUSTAKA

Wijijayanti T., Nurul L.(2020). Penyusunan Laporan Keuangan Sederhana


Bagi UMKM (Buku 1). Malang
Https://www.researchgate.net/publication/4668669 diunduh pada 23
februari 2021

Warsono, Sony, Endra Murti Sagoro, Arsyadi Ridh a, & Arif Darmawan.
2010. Akuntansi Umkm Ternyata Mudah Dipahami & Dipraktikkan.
Yogyakarta: Asgard Chapter. Didalam BUKU AKUNTANSI UMKM
Dr. Sony Warsono, MAFIS, AKUNTAN.pdf Diakses Pada 23
Febuari 2021.

Ulfah, Ika Farida. 2016. Akutansi Untuk Umkm. Surakarta: CV. Kekata
Group. Di dalam
http://eprints.umpo.ac.id/2828/5/UMKM%20LAYFIX.pdf Diakses
Pada 23 Febuari 2021.

Herwiyanti E., Srirejeki K.(2017). Akuntansi UMKM. Semarang.


https://www.researchgate.net/publication/340808245 diunduh pada
23 Februari 2021

14

Anda mungkin juga menyukai