1
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanniirahim
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah penulis ini yang berjudul
“ Akuntansi Persediaan ” ini dapat diselesaikan dengan baik.
Kami menyadari bahwa makalah penulis ini sangat jauh dari apa yang
diharapkan baik susunan bahasa maupun cara penulisannya. Untuk itu penulis
sangat berterima kasih kepada :
1. Kedua orang tua kami yang telah memberikan dorongan motivasi maupun
materil
2. Yang terhormat Dosen pembimbing yang telah memberikan petunjuk
dalam penyusunan bahasa dan metode penulisan makalah.
3. Kepada teman-teman penulis yang telah memberikan saran dan masukan
dalam penyusunan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ............................................................................................. 10
B. Saran ........................................................................................................ 11
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persediaan adalah segala sesuatu / sumber-sumber daya organisasi yang di
simpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan dari sekumpulan
produk physical pada berbagai tahap proses transformasi dari bahan mentah ke
barang dalam proses,dan kemudian barang jadi (Handoko, 1997:hal 333)
Persediaan merupakan salah satu asset yang paling mahal dibanyak perusahaan,
mencerminkan sebanyak 40% dari total modal yang diinvestasikan. Manajer
operasi diseluruh dunia telah lama menyadari bahwa manajement persediaan yang
baik itu sangatlah penting disatu pihak, suatu perusahaan dapat mengurangi biaya
dengan cara menurunkan tiket persediaan ditangan. Dipihak lain, konsumen akan
merasa tidak puas bila suatu produk stoknya habis. Oleh karena itu, perusahaan
harus mencapai keseimbangan antara investasi persediaan dan tingkat pelayanan
konsumen.
Semua organisasi mempunyai beberapa jenis system perencanaan dan
pengendalian persediaan. Dalam hal produk-produk fisik, organisasi harus
menentukan apakah akan membeli atau membuat sendiri produk mereka. Setelah
hal ini diterapkan, langkah berikutnya adalah meramalkan permintaan.Kemudian
manajer operasi menetapkan persediaan yang diperlukan untuk melayani
permintaan tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Persediaan ?
2. Apa saja Klasifikasi Persediaan ?
3. Bagaimana Sistem pencatatan persediaan ?
4. Apa Metode Dalam Penentuan Nilai Persediaan ?
5. Bagaimana Contoh Kasus FIFO, LIFO dan RATA-RATA ?
4
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Pengertian Persediaan
2. Dapat memahami Klasifikasi Persediaan
3. Tahu Sistem pencatatan persediaan
4. Mengetahui Metode Dalam Penentuan Nilai Persediaan
5. Mengetahui cara perhitungan FIFO, LIFO dan RATA-RATA
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Persediaan
dijual dalam operasi bisnis normal, atau barang yang akan digunakan atau
dikonsumsi dalam membuat barang yang akan dijual. Dapat disimpulkan bahwa
yang cukup penting dalam suatu perusahaan, baik itu perusahaan dagang maupun
konstruksi, hampir 50% dana perusahaan akan tertanam dalam persediaan yaitu
persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi (siap untuk dijual).
Dalam laporan keuangan, persediaan merupakan hal yang sangat penting karena
baik laporan Rugi/Laba maupun Neraca tidak akan dapat disusun tanpa
B. Klasifikasi Persediaan
6
a) Menurut PSAK no.14 (2007)
dalamproses produksi
aktiva dalam bentuk siap dijual kembali dan yang paling aktif dalam
menjual barang yang diperolehnya dalam bentuk sudah jadi. Dengan kata
7
perusahaan manufaktur adalah mengolah bahan mentah menjadi produk
selesai.
digunakan adalah:
Yaitu pada setiap akhir periode dilakukan perhitungan secara phisik untuk
pertokoan yang menjual berbagai jenis majalah, koran, alat tulis, aksesoris
nilainya relatif kecil sehingga tidaklah efisien jika harus mencatat setiap
demikian sebenarnya pada saat ini alasan tersebut dapat diabaikan dengan
8
Yaitu melakukan pembukuan atas persediaan secara terus menerus yaitu
memiliki nilai yang tinggi untuk mengetahui posisi persediaan pada suatu
persediaan dicatat dengan mendebit akun pembelian sehingga pada kahir periode
akan dilakukan penyesuaian untuk mencatat harga pokok barang yang dijual dan
Dalam metode ini, barang yang pertama kali masuk dianggap dijual
terlebih dahulu. Jadi harga barang yang masih tersisa di persediaan kita
9
Metode ini merupakan kebalikan dari metode yang pertama disebutkan
diatas. Jadi barang yang pertama kali dijual justu adalah barang yang
terakhir kali dibeli. Dan barang yang masih ada di persediaan kita adalah
Nilai persediaan barang yang ada di unit usaha kita dihitung berdasarkan
jenis barang yang ada. Jadi dalam metode ini setiap barang haruslah jelas
tersebut.
Dalam metode ini, barang yang masuk (dibeli atau diproduksi) terlebih dahulu
akan dikeluarkan (dijual) pertama kali, sehinggan yang tersisa pada periode adalah
10
Sebagai contoh, PT Niaga Jaya adalah distributor microwave
merek “Hotmix” yang belokasi di Jakarta. Selama bulan Januari 2002, data yang
berikut:
20012
2012
2012
2012
Selama bulan Januari 2012, perusahaan ini menjual 700 unit microwave kepada
para pelanggannya secara tunai dengan harga jual Rp900.000 per unit, dan
perusahaan tidak mencatat keluar masuknya barang tersebut secara terinnci. Pada
akhir bulan Januari 2012 bagian akuntansi dan gudang perusahaan melakukan
pada akhir bulan Januari sebanyak 300 unit persediaan pada akhir
persediaan pada akhir bulan Januari itu, harga beli microwave yang digunakan
11
adalah harga terakhir, yaitu sebanyak 100 unit menggunakan harga Rp675.000 per
unit dan sebanyak 200 unit menggunakan harga Rp640.000 per unit. Jadi, nilainya
adalah:
- Total Rp 195.500.000
Karena hasil stock opname menunjukkan nilai persediaan pada akhir bulan Januari
2012 sebesar 300 unit bernilai Rp195.500.000, maka beban pokok penjualan
- Pembelian 417.500.000
Nilai beli sebesar Rp471.500.000 adalah nilai beli pada bulan Januari 2012 untuk
3 kali transaksi pembelian, yaitu pada tanggal 12, 21, 31 Januari 2012.
Dalam metode ini, barang yang masuk (dibeli/diproduksi paling akhir akan
dikeluarkan/dijual paling awal). Jadi, barang yang tersisa pada akhir periode
adalah barang yang berasal dari pembelian atau diproduksi awal periode.
12
Dalam kasus PT. Niaga Jaya, jika perusahaan menggunakan metode LIFO,
maka akan menghasilkan nilai persediaan akhir yang berbeda dimana hasil
metode LIFO, maka dari 300 unit persediann pada akhir bulan Januari harga beli
microwave yang digunakan adalah harga awal, yaitu sebanyak 250 unit
- Total RP 167.500.000
Karena hasil stock opname menunjukkan nilai persediaan pada akhir bulan
Januari 2012 sebanyak 300 unitt bernilai Rp167.500.000, maka beban pokok
penjualan (BPP) bulan Januari 2012 adalah Rp441.500.000 yang dihitung sebagai
berikut:
- Persedian 471.500.000
RATA-RATA AVERAGE
13
Dalam metode ini barang yang di keluarkan/dijual maupun barang yang
tersisa dinilai berdasarkan harga rata-rata, sehingga barang yang tersisa pada akhir
rata, maka akan menghasilkan nilai persediaan akhir yang berbeda di mana hasil
bulan januari sebanyak 300 unit persediaan pada akhir bulan Januari harga beli
Selama bulan januari 2012, PT. Niaga Jaya memilika 1.00 unit microwave
dengan nilai sebesar Rp. 609.000.000.karena dari 1.000 unit persediaan tersebut
memiliki harga beli yang berbeda, maka harga beli rata-rata persediaan adalah Rp.
609.000.000 : 1.000 unit = Rp. 609.000 per unit. Jadi, nilai persediaan perusahaan
pada akhir bulan januari 2012 adalah Rp.609.000 x 300 unit = Rp. 182.700.000
Karena hasil stock opnamemenunjukkan nilai persediaan pada akhir bulan januari
2012 sebanyak 300 unit bernilai Rp. 182.700.000, maka beban pokok penjualan
(BPP) bulanjanuari 2012 adalah Rp. 426.300.000 yang dihitung sebagai berikut :
- Pembelian 471.500.000
14
BAB III
“Aktiva tetap adalah aktiva tetap berwujud yang digunakan dalam bentuk siap
pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu yang digunakan dalam operasi
relative permanen dan digunakan dalam kegiatan normal perusahaan, bukan untuk
diperjualbelikan.
a. Berwujud
Ini berarti asset tersebut berupa barang yang memiliki wujud fisik, bukan sesuatu
yang tidak memiliki bentuk fisik seperti goodwill, hak paten, dan sebagainya.
Asset ini harus dapat digunakan dalam operasi lebih dari satu tahunatau satu
periode akuntansi. Walaupun memiliki bentuk fisik, tetapi jika masa manfaatnya
15
kurang dari satu tahun sperti kertas, tinta printer, pensil, penghapus, selotif, dan
dimaksudkan dengan umur asset tersebut adalah umur ekonomis, buka umur
teknis, yaitu jangka waktu dimana suatu asset dapat digunakan secara ekonomis
oleh perusahaan.
Barang tersebut harus dapat digunakan dalam operasi normal perusahaan, yaitu
dipakai untuk menghasilkan pendapatan bagi organisasi. Jika suatu asset memiliki
wujud fisik dan berumur lebih dari satu tahun tetapi rusak dan tidak dapat
diperbaiki sehingga tidak dapat digunakan untuk operasi perusahaan, maka asset
d. Tidak diperjualbelikan
Suatu asset berwujud yang dimiliki perusahaan dan umurnya lebih dari satu tahun,
tetapi dibeli perusahaan dengan maksud untuk dijual lagi, tidak dapat
persediaan.
e. Material
Barang milik perusahaan yang berumur lebih dari saru tahun dan digunakan dalam
operasi perusahaan tetapi nilai atau harga per unitnya atau harga totalnya relative
tidak terlalu besar disbanding total asset perusahaan, tidak perlu dimasukkan
f. Dimiliki perusahaan
16
Asset berwujud yang bernilai tinggi yang digunakan dalam operasi dan berumur
lebih dari satu tahun, tetapi di sewa perusahaan dari pihak lain, tidak boleh
sebagainya. Dari berbagai jenis aktiva tetap yang dimiliki perusahaan, untuk
a. Aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas, seperti tanah tempat kantor atau
bangunan pabrik berdiri, lahan pertanian, lahan perkebunan, dan lahan peternakan.
Aktiva tetap jenis ini adalah aktiva tetap yang dapat digunakan secara terus
menggantinya.
b. Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa manfaatnya
bisa ganti dengan asset lain yang sejenis, seperti bangunan, mesin, kenderaan,
computer, mebel, dan sebagainya. Aktiva tetap kelompok kedua adalah jenis
aktiva tetap yang memiliki umur ekonomis maupun umur teknis yang terbatas.
c. Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sdudah habis masa manfaatnya
tidak dapa ganti dengan yang sejenis, seperti tanah pertambangan dan hutan.
Kelompok aktiva tetap yang ketiga merupakan aktiva tetap sekali pakai dan tidak
dapat diperbaharui karena kandungan atau isi dari asset itulah yang dibutuhkan,
17
2.4. Penilaian dan Penyajian
Aktiva tetap yang diliki perusahaan biasanya memiliki nilai yang cukup
Karena itu, metode penilaian dan penyajian aktiva tetap sebuah perusahaan akan
Ini adalah metode peniaian asset yang didasarkan paa jumlah pengorbanan
ekonomis yang dilakukan perusahaan untuk meperoleh asset tetap tertentu sampai
asset tetap tersebut siap digunakan. Itu berarti nilai asset yang disajikan dalam
laporan keuangan adalah jumlah rupiah historis pada saat memperoleh asset tetap
Ini adalah metode penilaian asset yang di dasarkan pada harga pasar ketika
yang lebih akurat tentang nilai asset yang dimiliki perusahaan pada suatu waktu
tertentu. Karena nilai suatu aktiva tetap tertentu sering kali sudah tidak relevan
lagi dengan kondisi ketika laporan keuangan disajikan oleh perusahaan. Sebagai
contoh, sebidng tanah yang dibeli perusahaan 10 tahun yang lalu harganya pasti
sudah berlipat-lipat ganda pad saat ini. Jika tanah tersebut disajikan dengan
18
Dilihat dari kemudahan untuk medapatkan informasi tentang harga
pasar (market Value)suatu aktiva tetap, asset dapat dikelompokkan ke dalam tiga
tingkatan, yaitu :
- Asset yang harganya selalu tersedia setiap saat dan mudah diketahui, seperti
harga surat berharga di bursa efek. Harga berbagai saham dan obligasu yang
terdaftar di bursa efek Jakarta dapat dengan mudah diketahui oleh siapa saja
kapan pun diperlukan. Aktiva dalam kelompok ini mudah sekali menggunakan
nilai pasar sebagai dasar penilaian dan penyajiannya karena ketersediaan data
- Asset yang harganya tidak selalu tersedia saetiap saat dan tidak langsung
diketahui dengan mudah, seperti harga property dan berbagai mesi yang dimiiki
memiliki nilai pasar, tetapi harganya akan selalu berbeda antara pihak-pihak yang
berkepentingan dengan asset tersebut. Untuk menilai harga asset tersebut datanya
- Asset yang harga pasarnya tidak tersedia dan tidak mudah diketahui. Asset
semacam ini biasanya dimiliki oleh sebuah perusahaan karena pesanan khusus
akibat keunikan usaha perusahaan tersebut, atau karena hibah yang diberikan
pihak lain. Contohnya mencakup aktiva tetap berupa gudang pembeku daging atau
ikan. Gedung pembeku semacam itu biasanya di bangun secara khusus untuk
kebutuhan perusahaan penasok daging atau ikan yang harganya tidak akan
tersedia di pasar. Perusahaan yang memiliki bidang usaha yang berbeda tidak
19
akan memerlukan aktiva tetap semacam itu, karena itu, aktiva tetap semacam itu
sulit untuk menggunakan dasar market value dalam penyajian aktiva tetapnya di
laporan keuangan.
uang yang tidak hanya dipakai untuk membayar barang itu sendiri sesuai yag
perantara, balik nama, dan sebagainya. Keseluruhan uang yang dikeluarkan untuk
Karena itu, harga perolehan meliputi harga faktur asset tersebut, beban
angkut, beban pemasangan, bea impor, bea balik nama, komisi perantara, dan
sebagainya.
Asset tetap yang dimiliki perusahaan dicatat dan diakuui sebesar nilai
bukunya, yaitu harga perolehan aktiva tetap tersebut dikurangi dengan akumulasi
Sementara itu, nilai buku adalah nilai bersih suatu asset seperti yang
tercantum dalam laporan posisi keuangan, yaitu harga perolehan aktiva tetap
20
penyusustan berarti kumpulan dari seluruh eban penyusutan selama beberapa
periode akuntansi.
cara perolehan itu akan mempengaruhi penentuan harga perolehan aktiva tetap
- Pembelian tunai
Aktiva tetap yang diperoleh melalui pembelian tunai dicatat dalam buku dengan
jumlah sebesar uang yang dikeluarkan untuk memperoleh aktiva tetap tersebut,
yaitu mencakup harga faktur aktiva tetap, bea balik nama, beban angkut , beban
- Pembelian angsuran
aktiva tetap tersebut tidak termasuk bunga. Bunga selama masa angsuran harus
dihitung sebagai harga perolehan adalah total angsuran ditambah beban tambahan
seperti beban pengiriman, bea balik nama, beban pemasangan dan lain-lain.
b) Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham atau Obligasi
perusahaan, dicatat dalam buku sebesar harga pasar saham atau obligasi yang
21
c) Ditukar dengan aktiva tetap yang lain
d) Banyak pembelian aktiva tetap dilakukan dengan cara tukar-menukar atau sering
disebut “tukar tambah”. Dimana aktiva lama digunakan untuk membayar harga
aktiva baru ada dua jenis pertukaran yaitu : pertukaran aktiva tetap yang tidak
Jika aktiva Tetap diperoleh sebagai donasi, maka asset tersebut dicatat dan diakui
Beban dalam kelompok ini dapat dipilah menjadi beban yang jumlahnya kecil dan
beban yang jumlahnya besar. Beban yang jumlahnya jecil di masukkan sebagai
bagian dari beban operasi tahun berjalan, sedangkan beban yang jumlahnya besar
tersebut.
- Penggantian
Ada kemungkinan suatu bagian dari aktiva tetap harus diganti karena rusak. Jika
22
sebagai beban tahun berjalan, sedangkan jika jumlahnya besar akan dikapitalisasi
- Penambahan
bersangkutan.
beban ke dalam periode akuntansi yang menikmati manfaat dari aktiva tetap
tersebut.
- Nilai Sisa (Residu), yaitu taksiran harga jual aktiva tetap pada akhir masa
manfaatnya. Setiap perusahaan akan memiliki taksiran yang berbeda satu dengan
lainnya atas suatu jenis asset tetap yang sama. Jumlah taksiran nilai residu juga
akan sangat dipengaruhi oleh umur eonomisnya, inflasi, nilai tukar mata uang,
- Taksiran Umur Kegunaan, yaitu taksiran masa manfaat dari aktiva tetap. Masa
manfaat adalah taksiran umur ekonomis dari aktiva tetap, bukan umur teknis.
23
Taksiran masa manfaat dapat dinyatakan dalam satuan periode waktu, satuan hasil
menikmati aktiva tetap tersebut bukan hanya dapat digunakan satu metode saja,
tetapi ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung beban
Ini adalah metode perhitungan penyusutan aktiva tetap dimana setiap periode
penyusutan pada suatu periode akuntansi dihitung berdasarkan berapa jam periode
akuntansi tersebut menggunakan aktiva tetap itu. Semakin lama aktiva tetap
Ini adalah metode perhitungan penyusutan aktiva tetap, di mana beban penyusutan
pada suatu periode akuntansi dihitung berdasarkan berapa banyak produk yang
itu.
Ini adalah metode perhitungan penyusutan aktiva tetap, dimana beban penyusutan
pada suatu periode akuntansi dihitung dengan cara mengalikan harga perolehan
24
aktiva tetap yang telah dikurangi dengan nilai sisanya dengan bagian pengurang
25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Persediaan (inventory), adalah meliputi semua barang yang dimiliki
perusahaan pada saat tertentu, dengan tujuan untuk dijual atau dikonsumsi dalam
siklus operasi normal perusahaan. Aktiva lain yang dimiliki perusahaan, tetapi
tidak untuk dijual atau dikonsumsi tidak termasuk dalam klasifikasi persediaan.
Persediaan merupakan aktiva perusahaan yang menempati posisi yang cukup
penting dalam suatu perusahaan.
relative permanen dan digunakan dalam kegiatan normal perusahaan, bukan untuk
26
diperjualbelikan. Kriteria Aktiva Tetap yaitu : berwujud, umurmya lebih dari satu
untuk memperoleg suatu aktiva tetap sampai siap digunakan oleh perusahaan.
dalam periode akuntansi yang menikmati manfaat dari aktiva tetap tersebut.
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber – sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung
jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di
jelaskan.Untuk bagian terakhir dari makalah adalah daftar pustaka. Pada
kesempatan lain akan saya jelaskan tentang daftar pustaka makalah.
27
DAFTAR PUSTAKA
http://erisetyo21.blogspot.co.id/2015/02/makalah-akuntansi-persediaan.html
http://alifsyarmizaro.blogspot.com/2011/03/alasan-us-gaap-masih-mengadopsi-
lifo.html http://dasar-akuntansi.blogspot.com/2009/09/akuntansi-persediaan.html
Assauri, Sofjan.Manajemen Produksi dan Operasi.Edisi revisi 2008. Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.Jakarta: 2008
28