Penyusun:
JURUSAN AKUNTANSI
Penulis panjatkan Puji syukur kehadirat Allah SWT atas izin dan ridloNYA
penulisan buku ajar ini dapat terwujud. Penulisan buku ajar ini bertujuan untuk
Negeri Jakarta.
Di dalam buku ini terdiri atas sebelas bab yang akan menguraikan tentang
informasi akuntansi.
Penulis berharap dengan selesainya dan terbitnya buku ini semoga dapat
bermanfaat bagi seluruh masyarakat yang ingin tahu tentang SISTEM INFORMASI
mempelajari ilmu ini. Tak lupa penulis juga mohon kepada para pembaca untuk
ini.
Terima kasih
Penulis
ATYANTO
MAHATMYO,SE.,MM.,Ak
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR PUSTAKA
.....................................................................................................
206
BAB 1
KONSEP UMUM SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI.
Tujuan Instruksional Umum :
informasi akuntansi
Lingkungan Informasi
Informasi adalah sebuah sumber daya bisnis. Sama dengan sumber daya
bisnis lainnya seperti bahan baku, modal, dan tenaga kerja, informasi
sangat penting bagi perusahaan modern untuk bertahan hidup. Setiap hari
banyak arus informasi ke para pengambilan keputusan serta berbagai
pengguna lainnya untuk memenuhi berbagai kebutuhan internal. Arus
informasi juga keluar dari perusahaan ke pengguna luar, seperti pelanggan
pemasok, dan pemegang kepentingan (Stakeholder). Gambar 1.1
menyajikan gambaran umum dari berbagai arus informasi (information
flow) internal dan Eksternal.
197
Manajemen Stakeholder
Puncak
Manajemen
Menengah
Manajemen Pemasok
Pelanggan
Operasional
Personel Operasional
197
pembelian dari pemasok, serta informasi penerimaan persediaan. Para
pemegang kepentingan adalah entitas luar (atau dalam) perusahaan dan
yang memiliki kepentingan langsung atau tidak langsung atas perusahaan.
Para pemegang saham, lembaga keuangan, dan badan pemerintah adalah
contoh pemegang kepentingan eksternal. Interaksi informasi dengan
kelompok-kelompok ini meliputi laporan keuangan, pengembalian pajak,
serta informasi perdagangan saham. Pemegang kepentingan dalam
meliputi akuntan, dan auditor internal.
- Banyak Komponen.
- Berhubungan.
197
- Perbedaan antara istilah sistem dan subsistem, adalah dari segi perspektif.
Dalam buku ini, kedua istilah tersebut dapat saling menggantikan. Sistem
disebut subsistem ketika dipandang hubungannya dengan sistem yang
lebih besar di mana sistem tersebut hanya menjadi bagian dari sistem
yang lebih besar. Sama halnya, subsistem disebut sistem ketika menjadi
fokus perhatian. Hewan, tumbuhan, dan mahluk hidup lainnya membentuk
sistem. Mereka juga merupakan subsistem dari ekosistem tempat mereka
berada. Dari perspektif yang berbeda, hewan adalah sistem yang terdiri
atas banyak subsistem yang lebih kecil, seperti subsistem peredaran
darah dan sistem pernapasan
- Tujuan.
- Dekomposisi Sistem.
- Interdependesi Subsistem.
197
Sistem secara umum mempunyai makna sebagai suatu rangkaian yang terdiri
dari berbagai elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.
Setiap system terutama system buatan dan system terbuka mempunyai
beberapa karakteristik, diantaranya :
a. Mempunyai masukan, proses dan keluaran
c. Mempunyai pemakai
Sistem A Sistem B
Sistem C
Sistem X
Sistem D Sistem E
Suatu sistem terutama yang berkaitan dengan pengelolan suatu hal, umumnya
197
Sistem informasi (information system) adalah serangkaian prosedur formal
pengguna.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) berpusat pada konsep transaksi, seperti yang
diilustrasikan dalam Gambar 1.2. Sistem informasi menerima input, yang disebut
output, yang akan diberikan ke pengguna. Transaksi terbagi menjadi dua jenis:
sistem informasi, maka dibutuhkan definisi yang lebih tepat untuk jenis transaksi
Transaksi
Keuangan
Sistem Informasi Keputusa
n
Informasi
Pengguna
Transaksi
Nonkeuang
an
197
Gambar Transaksi yang diproses oleh Sistem Informasi
periode waktu. Selain itu, manajer tersebut perlu mengetahui jumlah kiriman
yang melebihi waktu tunggu normal, dan kondisi kehabisan persediaan apapun
biasanya akan berasal dari aplikasi SIA dan SIM yang terpusat dan yang
(jika tersedia) akan berasal dari aplikasi SIM. Dua rangkai data tersebut
memasok manajer dengan informasi yang terintegrasi tidak efisien dan mahal
informasinya agar meliputi berbagai fitur SIA dan SIM. Ini berdampak pada peran
197
Sistem Pemrosesan Transaksi
yang sering terjadi. Dalam satu hari tertentu, perusahaan dapat memproses
yang hampir sama akan dikelompokkan menjadi satu ke dalam beberapa siklus
transaksi. TPS terdiri atas tugas siklus transaksi: siklus pendapatan, siklus
dengan pembahasan bidang akuntansi yang lain. Tanpa system akuntansi yang
197
perusahaan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk mendukung dalam
System akuntansi dapat berbeda antara perusahan yang bergerak dalam bidang
dalam sebuah entitas yang mengelola sumber daya fisik dan sumber daya lain
197
System informasi akuntansi terdiri dari dua elemen pokok yaitu :
- jurnal
- buku besar
- buku pembantu
197
Selain dua elemen pokok di atas, sistem informasi akuntansi juga mempunyai
tujuan sistem dapat tercapai. Dan yang jelas, sistem informasi akuntansi juga
lebih banyak berkepentingan terhadap hasil akhir yang dihasilkan dari suatu
S A Penjualan
S A Piutang
dagang
S A Penerimaan
Kas
S A Pembelian
S A Hutang Jurnal
dagang
Bukti/ Buku besar
dokumen Laporan
Buku Pembantu
S A Pengeluaran
kas
S A Penggajian/
pengupahan
S A Persediaan
S A Akuntansi
biaya
197
S A Aktiva tetap
Pada dasarnya
System)
197
2. Mendukung pengambilan keputusan oleh pengambil keputusan
internal
perusahaan
Pengumpulan data
dan membandingkan.
Mengelola data
Meningkatkan efisiensi
pengendalian
197
Latihan Soal
disediakan !
Manajemen ?
o Apa perbedaan antara Sistem Akuntansi dan Sistem Informasi
Akuntansi ?
o Sebutkan sistem-sistem operasional dan prosedur-prosedur pada
perusahaan jasa !
o Sebutkan sistem-sistem operasional dan prosedur-prosedur pada
perusahaan dagang
o Sebutkan sistem-sistem operasional dan prosedur-prosedur pada
perusahaan pabrikasi !
197
o Jelaskan dan gambarkan apa yang dimaksud dengan lingkungan
tersebut?
o Apa yang dimaksud dengan sistem informasi bagaimana kerangka kerja
pemrosesan data?
Soal Kasus :
1. Anda telah mengetahui model umum dari sistem informasi akuntansi.
untuk perusahaan bidang Manufaktur dan Jasa Hotel yang tepat agar
197
BAB 2
Lingkungan Bisnis dan Sistem Informasi
Akuntansi
Lingkungan bisnis sebagai sebuah system.
197
Memiliki tujuan
Input-Proses-Output
Feedback
Pengendalian
Struktur Organisasi
Direktur
Utama
197
Gambar Aliran Tanggung Jawab, Otoritas dan Akuntabiilstas Perusahaan
Segmen Bisnis
spesialisasi tenaga kerja dan alokasi sumber daya yang efektif dari segi biaya.
berbagai area tanggung jawab yang terbatas untuk mencapai tingkat efisiensi
melakukan hal ini untuk mendapat akses ke berbagai sumber daya, pasar,
atau lini distribusi. Cara yang paling mudah untuk mengelola operasi
2. Lini Produk. Perusahaan yang memproduksi banyak sekali jenis produk sering
197
perusahaan. Contoh dari segmen fungsi bisnis adalah pemasaran, produksi,
Segmentasi Fungsional
yang menggunakan berbagai sumber daya berikut: bahan baku, tenaga kerja,
Nama fungsi dan bahkan fungsinya sendiri dapat sangat berbeda antar
utilitas umum mungkin memiliki sedikit peran untuk fungsi pemasaran jika
tidak memiliki fungsi produksi formal dan sedikit peran dalam pengelolaan
manajer.
197
Ragam struktur organisasi
Struktur hirarki
Struktur jaringan
197
Struktur organisasi menentukan vertical flow of information
Sistem Operasi
197
Sistem operasi adalah sekumpulan proses fisik (aktivitas, operasi atau proses
bisnis), untuk mengubah sumber daya menjadi produk atau jasa. Berikut dapat
Menyimpan barang
Membayar utang
197
Latihan soal.
vertikal!
197
o Bedakan antara SIA dengan SIM!
perusahaan!
Soal Kasus :
1. Diskusikan apa yang dimaksud dengan pernyataan “Sistem akuntansi
mengaplikasikannya?
197
5. Sistem ERP terdiri dari atas sebuah rangkaian beberapa model
BAB 3
Pemprosesan Transaksi berbasis
Komputer.
Pengumpulan Data
yang masuk key dalam sistem valid, lengkap, dan bebas dari kesalahan.
197
Terdapat dua aturan yang menentukan dalam desain prosedur
pengumpulan data yaitu relevansi dan efisiensi. Sistem informasi harus hanya
menentukan apa saja yang relevan dan tidak relevan. Dia dapat melakukannya
data sekali saja. Data ini kemudian akan disediakan ke banyak pengguna.
Menangkap data yang sama lebih dari sekali mengarah pada redundansi dan
inkonsistensi data.
Pemrosesan Data
data (data processing) berkisar dari yang sederhana hingga yang rumit.
umum. Basis data dapat berarti lemari penyimpanan arsip atau disket komputer.
Apa pun bentuk fisik basis datanya, isinya dapat disajikan dalam hierarki yang
197
logis. Berbagai tingkatan dalam hierarki data — atribut, record, dan file —
Atribut data adalah bagian mendasar dari calon data yang berguna dalam
basis data. Atribut adalah karakteristik logis dan relevan dari suatu entitas dan
yang mengenai hal apa perusahaan menangkap datanya. Berbagai atribut yang
ditunjukkan adalah logis karena semuanya berkaitan dengan entitas yang sama
— piutang usaha. Tiap atribut juga relevan karena berkontribusi pada nilai
yang relevan akan mengurangi atau merusak nilai informasi dari rangkaian
tersebut. Penambahan data yang tidak relevan atau tidak logis tidak akan
Record adalah serangkaian lengkap atribut untuk satu kejadian dalam suatu
kelas entitas. Contohnya nama, alamat, dan saldo pelanggan adalah satu
kejadian (atau record) dalam kelas piutang usaha. Untuk menemukan record
secara unik. Oleh karenanya, setiap record dalam basis data harus unik untuk
File adalah serangkaian record yang lengkap dari suatu kelas yang identik.
Contohnya semua record piutang usaha dari suatu perusahaan akan membentuk
file piutang usaha. Dalam cara yang hampir sama, fie dibentuk untuk kelas-kelas
lain dari record seperti untuk persediaan, utang usaha, dan penggajian. Basis
197
Attribut, Piutang Usaha
Record
Nomor Rekening Pelanggan
(Kunci) Piutang
Alamat Pelanggan
Semua Record Piutang Usaha
Saldo Rekening Saat ini
n
Batas Kredit Pelanggan
3
2
File
1
Record
Piutang
Piutang
Usaha
Usaha
untuk berbagai record baru dan menyimpannya dalam lokasi yang sesuai dalam
record yang ada dari basis data untuk diproses. Setelah pemrosesan selesai,
secara permanen memindahkan berbagai record yang usang atau redundan dari
basis data.
terstruktur, atau sebuah pesan dalam layar komputer. Apa pun bentuk fisiknya,
197
informasi yang berguna memiliki berbagai karakteristik yaitu relevan, tepat
1. Relevan
Isi dari suatu laporan atau dokumen harus bekerja untuk suatu tujuan. Ini
dapat berupa dukungan bagi keputusan manajer atau untuk pekerjaan staf
nilai informasi. Oleh karenanya, sistem informasi harus menyajikan data yang
2. Tepat Waktu
kegunaannya. Informasi harus tidak melebihi periode waktu dari tindakan yang
didukungnya.
3. Akurat
signifikansi adalah konsep yang sulit untuk diukur. Konsep ini tidak memiliki nilai
absolut, ini adalah konsep yang sangat bergantung pada masalahnya. Artinya,
kondisi lainnya, tingkat akurasi dapat lebih rendah. Kesalahan yang signifikan
membuat keputusan yang kurang baik atau gagal membuat keputusan yang
mendapatkan informasi yang akurat. Sering kali, informasi yang sempurna tidak
197
informasi yang seakurat mungkin dengan ketepatan waktu yang memadai agar
berguna.
4. Lengkap
yang dibutuhkan dan menyajikan pesannya secara jelas serta tidak ambigu.
5. Ringkas.
Umpan Balik
Umpan balik (feedback) adalah suatu bentuk output yang dikirim kembali
ke sistem sebagai sumber data. Umpan balik dapat bersifat internal atau
bahwa suatu barang persediaan telah jatuh ke, atau di bawah, tingkat minimum
yang diizinkan. Umpan balik internal dari informasi ini akan memulai proses
hampir sama, umpan balik eksternar; mengenai tingkat utang pelanggan yang
perusahaan.
197
Pemrosesan Data Terpusat
pemrosesan data dilakukan oleh satu atau lebih komputer besar yang
Pemasaran
Keuangan
Sumber
Produksi
Daya
Layanan
Data
Komputer
Distribusi
Informasi
Akuntansi
Pembebanan Kembali Biaya
dalam lokasi terpusat yang digunakan bersama oleh semua pengguna akhir.
197
administrasi basis data – yang dikepalai oleh administrator basis data,
digunakan untuk melakukan pemrosesan rutin transaksi. Ini terdiri atas berbagai
data (data conversion) menyalin data transaksi dari bentuk dokumen kertas ke
dalam media pita magnetis (tape) atau cakram/disket (disk) yang sesuai untuk
transaksi magnetis yang dihasilkan dari tahap ini kemudian akan diproses ole
operation group).
pusat komputer dan yang menyediakan tempat penyimpanan yang aman bagi
file data yang tidak aktif (offline), seperti pita magnetis dan removable disk.
ini dalam sistem yang kecil, canggih, dan murah telah mengubah gambaran ini
197
secara dramatis. Alternatif dari model terpusat adalah konsep pemrosesan data
bergantung pada filosofi dan tujuan pihak manajemen perusahaan. IPU dapat
Kelemahan DDP
diketahui oleh akuntan. Hilangnya kendali adalah salah satu dari kelemahan
yang paling serius dalam DDP. Potensi masalah lainnya meliputi penggunaan
sumber daya yang tidak efisien, perusakan jejak audit, pemisahan pekerjaan
Keuntungan DDP
197
Model Proses Manual
Model proses manual adalah bentuk sistem akuntansi yang paling tua dan
paling tradisional. sistem manual terdiri atas berbagai kegiatan, sumber daya,
dan personel fisik yang merupakan ciri banyak proses bisnis. Ini meliputi
Model file datar (file flat model) menjelaskan sebuah lingkungan dengan
file data yang tidak saling berhubungan dengan file lainnya. Pengguna akhir
dalam lingkungan ini memiliki sendiri file datanya sebagai ganti berbagi dengan
pengguna lainnya. Jadi, pemrosesan data dilakukan oleh aplikasi yang berdiri
tujuan yang berbeda, mereka harus mendapatkan rangkaian data yang terpisah
tiga pengguna yang berbeda dalam perusahaan ritel barang-barang yang tahan
197
menargetkan promosi produk baru dan untuk menjual upgrade produk.
Rangkaian Data
Data Pelanggan
(Piutang Usaha
Saat ini)
2000000000000
Akuntansi Faktur Penjualan
Penerimaan Kas
Data Pelanggan
(Berorientasi
Historis/
Sistem Demografis)
Pemasaran
Promosi
Data Pelanggan
(Berorientasi
Perbaikan Sistem Historis/ Produk)
Produk
Penjadwalan
Jadwal Perbaikan
Perbaikan
Produk
197
Perusahaan dapat mengatasi berbagai masalah yang berkaitan dengan file
pendekatan ini memusatkan data perusahaan ke dalam satu basis data bersama
yang dibagi bersama dengan semua pengguna. Jika data perusahaan berada
dalam lokasi terpusat, semua pengguna memiliki akses ke data yang dibutuhkan
DBMS adalah piranti lunak sistem khusus yang deprogram untuk mengetahui
Program dari pengguna akan mengirim permintaan data ke DBMS, yang akan
pengguna. jika pengguna meminta data yang tidak sesuai dengan hak aksesnya,
Perbedaan yang paling utama antara model basis data dengan model file
datar adalah pengumpulan atau ke dalam sebuah basis data bersama yang
Produk
Gambar Model Basis Data
Model REA
dan disimpan dalam basis data relasional. Dari tempat penyimpanan ini, tampil
beberapa pengguna. Data bisnis jangan diformat terlebih dahulu atau dibatasi
secara buatan dan harus mencerminkan semua aspek yang relevan dari
kegiatan ekonomi yang mendasarinya. Jadi, prosedur dan basis data REA
197
langsung dari basis data kegiatan. Kegiatan penjualan dan penerimaan kas
berikut ini dalam sebuah peritel fiktif dapat digunakan untuk menggambarkan
Dec 1: Menjual 5 unit produk X21 @ $30 per unit dan 10 unit produk Y33
@$20 per unit ke pelanggan john (Total penjualan = $350). Biaya per unit
Dec 31: Diterima $200 tunai dari pelanggan John untuk penjualan, nomor
cek451.
Pelangga Pelangga
n n
23456 John 350 200 150
(PK)
n kreditor n
23456 John 125 610- $500 12 12/9/89
River 555- 0
197
valley 1234
Table Faktur
(PK) (FK)
Faktur n n
98768 9/01/03 9/03/03 Net UPS 23456
30
(PK) (FK)
Table Produk
(PK)
kembal
i
X21 Something $30 $22 200 50
or other
Y33 Something $20 $16 159 60
else
197
(PK) (FK)
n Cek n
77654 23456 451 $200 Sep 28 Sep 30
Sistem ERP
serta fisik dan menanggung risiko untuk mengembangkan sistem ERP secara
internal. Jadi, semua ERP adalah produk komersial. Para pemimpin dalam
pasarnya adalah SAP, Oracle, Baan, J.D. Edwards tk. Co., serta PeopleSoft Inc.
Paket peranti lunak ERP dijual ke perusahaan yang menjadi klien dalam
Manajemen Aktiva
Akuritansi Keuangan
Pemeliharaan Pabrik
197
Perencanaan Produksi
Manajemen Kualitas
Manajemen Persediaan
berbagai kebutuhan mereka pada para ahli yang mendesain sistem mereka.
didasarkan pada perspektif historis yang dari dulu merupakan alat informasi
bisnis. Biasanya, akuntan bertanggung jawab atas berbagai aspek utama dalam
197
Akuntan Sebagai Auditor Sistem
validasi oleh auditor ahli yang independen. Layanan ini sering kali disebut
Audit dilakukan oleh auditor internal dan eksternal. Audit eksternal sering
kali disebut sebagai "audit independen" karena dilakukan oleh kantor akuntan
Penyimpanan data yang lebih ringkas, tetapi mudah diakses pada saat
dibutuhkan
197
banyak perusahaan yang terpisah seara lokasi dan perlu mentransmisikan
Centralized WAN
terhadap bencana alam. Memerlukan software yang kompleks dan mahal untuk
Centralized WAN cocok diterapkan untuk: bank dengan banyak ATM dan cabang,
Distributed WAN
197
Computer yang berfungsi penuh digabungkan menjadi satu jaringan.
Kegagalan satu computer tidak akan menganggu kinerja jaringan, mudah jika
hardware and operating system dapat menjadi kendala dalam transfer data.
Jenis: Peer to peer network (setiap workstation berfungsi sebagai klien dan
server, tidak ada dedicated server) dan server network (dengan server yang
lebih aman bagi pengguna). Contoh: file server, database server, print server,
197
CLIENT/SERVER NETWORK
Model logika komputasi yang memproses aplikasi dalam sebuah jaringan local.
Dalam model ini, pemrosesan dipisahkan antara workstation (klien) dan server.
dapat menangani proses dengan lebih efisien, apakah itu klien, server ataukah
TOPOLOGI JARINGAN
terpusat.
sehingga kerusakan pada salah satu computer tidak akan mempengaruhi kinerja
jaringan.
Hybrid
Pada saat transaksi direkam (sebagai input), saat itu juga bagian database yang
197
memodifikasi proses bisnis agar proses bisnis tersebut sesuai dengan aplikasi
yang diturunkan dari sistem ERP dan data non relasional yang diperoleh dari
sumber lain (seperti penelitian pasar, laporan kredit, artikel Koran, dlsb). Data
Datamining adalah satu teknik untuk menemukan pola dan kaitan antar item
Data Marts dan Data Warehouse juga dapat diimport oleh pengguna untuk
197
Internet Commerce adalah pemakaian internet untuk melakukan pertukaran
yang lebih luas. Pemakaian berbagai jenis jaringan, termasuk internet, untuk
jarak jauh, untuk melacak order, untuk mempercepat pengiriman produk, untuk
konsumen yang terkait dengan dana. Sistem ini berbeda dengan sistem
lagi menggunakan cek kertas. Konsumen tidak hanya menyetorkan dana dan
menarik dana secara elektronik tetapi juga mentransfer uang secara elektronik.
197
Electronic Data Interchange System
lain. Pihak yang terlibat dalam pertukaran informasi tersebut disebut partner.
Contoh EDI:
faktur, surat pengiriman barang, dan surat muat menjadi bentuk web yang
dan buku besar umum dilakukan oleh aplikasi komputer. Namun demikian, tugas
dilaksanakan sama dengan pada sistem manual. Dua keunggulan utama dari
197
Pemasukan Data
merupakan salinan dari pesanan penjualan yang berisi informasi tentang jumlah
unit yang dikirimkan dan informasi mengenai pelanggan. Staf yang melakukan
media digital untuk menghasilkan file transaksi pesanan penjualan. Hal tersebut
pengiriman selama beberapa kali. File transaksi yang dihasilkan berisi beberapa
Pengeditan
pada volume transaksi dan kebutuhan akan informasi terbaru, hal ini bisa
dijalankan satu kali saja pada akhir hari kerja atau beberapa kali per hari.
terdeteksi akan dipindahkan dari batch dan disalin ke file kesalahan, yang
kemudian akan dikoreksi dan dikirim kembali untuk pemrosesan pada hari kerja
197
File pesanan penjualan yang sudah di-edit kemudian dijalankan pada proses
selanjutnya.
Realtime
Banyak prosedur manual dan dokumen dari sistem yang lama digantikan
dengan terminal komputer yang interaktif. Sistem ini menyediakan masukan dan
197
keluaran secara realtime dengan pembaruan batch hanya pada beberapa file
1. Prosedur Penjualan.
pelanggan dan memproses setiap transaksi secara terpisah pada saat itu juga
saldo saat ini, tanggal pembayaran terakhir, dan status kredit saat
yang akurat dari jumlah persediaan yang dimiliki dan yang tersedia
untuk dijual.
penjualan pada file penjualan yang belum dipenuhi. Struktur dari file
197
ini mencakup field TUTUP yang memuat nilai N atau Y untuk
normal field ini pada saat catatan dibuat adalah N. Nilai itu diubah ke
2. Prosedur Pergudangan.
3. Departemen Pengiriman.
slip pengepakan yang dibuat oleh terminal komputer. Staf kemudian memilih
kurir dan menyiapkan barang untuk dikirim. Dari terminal komputer ini, staf
pesanan penjualan secara realtime dan memasukkan nilai Y pada field TUTUP,
Pada akhir hari kerja, program pembaruan batch mencari pada file
pesanan penjualan yang terbuka record yang bertanda tutup, dan melakukan
197
pembaruan pada akun buku besar umum berikut ini: Persediaan Pengendalian,
buku besar pembantu piutang dagang dan Persediaan diperbarui sebagai bagian
Pesanan yang diterima pada pagi hari, akan dikirimkan pada siang harinya,
seperti kesalahan pada nomor akun, nomor persediaan yang tidak valid, dan
197
mungkin tidak terdeteksi pada sistem batch sampai dokumen sumber
alamat yang salah, barang yang dikirim salah, atau harga yang diberikan ke
efektivitas operasional.
Kertas untuk dokumen mahal untuk dibuat dan sering rusak. Tempat
penyimpanan pemanen dari dokumen ini dapat menjadi beban bagi keuangan
dan operasional. Dokumen digital sangat efisien, efektif, dan memadai untuk
197
Gambar Pembaruan Batch pada File Master
Prosedur penerimaan kas adalah sistem batch alami. Tidak seperti transaksi
diterima dari kurir secara berkelompok. Sama halnya, penyetoran kas yang
Prosedur Pembaruan
dagang.
voucher jurnal dari total kas yang diterima. Staf menyimpan daftar pembayaran
dan satu salinan dari slip setoran. Pada akhir hari kerja, staf menyetorkan uang
tersebut ke bank.
197
Staf departemen piutang dagang menerima dan mencocokkan dokumen
Pada akhir hari kerja, program batch mencocokkan voucher jurnal dengan
file transaksi penerimaan kas, dan memperbarui buku besar pembantu piutang
dan Kas). Proses ini menggunakan metode akses langsung seperti yang sudah
tidak berlaku untuk semua jenis bisnis. Misalnya, toko penjual bahan makanan
biasanya tidak memakai model yang sama. Toko tersebut menukarkan barang
dagangannya dengan uang tunai. Transaksi ini merupakan bagian dari sistem
point of sale.
Sistem point of sale (POS) biasanya digunakan oleh toko bahan makanan,
pusat pertokoan, dan jenis penjualan eceran lainnya. Pada contoh ini, hanya
uang tunai, cek, dan kartu pembayaran tunai yang dapat digunakan. Perusahaan
197
terpisah di gudang. Pelanggan secara langsung mengambil barang yang akan
(Gambar 3.3)
Prosedur Harian
code—UPC) pada barang yang dibeli dengan pemindai sinar laser. Pemindai
tersebut, yang merupakan alat input utama dari sistem POS, bisa dipegang atau
diletakkan pada meja kasir. Sistem POS berhubungan secara online ke file
persediaan di mana data harga barang didapatkan dan akan ditampilkan pada
pemesanan kembali.
pajak, potongan harga, dan total transaksi. Untuk transaksi yang menggunakan
dokumen tersebut ke pelanggan dan menyimpan salinan yang lain pada laci
mesin kasir. Untuk penjualan tunai, pelanggan akan memberikan uang tunai
sejumlah penjualan, dan staf akan menyimpannya pada laci mesin kasir.
Staf memasukkan transaksi ke dalam sistem POS melalui papan ketik dan
catatan penjualan ditambahkan pada jurnal penjualan saat itu juga. Catatan
tersebut berisi data utama berikut ini: tanggal, waktu, nomor terminal komputer,
197
jumlah total penjualan, penjualan secara tunai atau memakai kartu kredit, harga
barang yang dijual, pajak penjualan, dan potongan harga yang dikenakan.
Penjualan juga dicatat pada gulungan kertas rangkap dua. Satu salinan diberikan
ke pelanggan sebagai bukti penerimaan, dan salinan yang lain disimpan dalam
mesin kasir dan staf tidak dapat mengakses salinan tersebut. Gulungan kertas
internal ini yang digunakan untuk menutup transaksi mesin kasir tersebut pada
Pada akhir pergantian staf (shift), pengawas membuka mesin kasir dan
diambil dan diganti dengan laci yang berisi sejumlah uang tunai untuk keperluan
pengembalian pembayaran bagi staf selanjutnya. Pengawas dan staf yang sudah
dengan gulungan kertas internal. Laci tersebut seharusnya berisi uang tunai dan
slip kartu kredit dengan jumlah yang sama dengan catatan pada gulungan
kertas internal. Sangat mungkin terjadi sedikit selisih yang diakibatkan karena
akan memberikan aturan sampai seberapa besar selisih tersebut masih dapat
tersebut melalui pemotongan gaji. Kekurangan uang tunai yang masih dapat
diterima oleh organisasi akan dicatat tetapi tidak akan dipotong dari gaji
tindakan pendisiplinan.
Ketika isi laci tersebut selesai dihitung, staf penerimaan uang tunai
kepada staf penjualan sebagai dokumen penerimaan uang tunai dan mencatat
197
penerimaan uang tunai pada jurnal penerimaan kas. Staf menyimpan slip kartu
kredit dan menaruh uang tunai pada lemari besi untuk disetorkan ke bank pada
Pada akhir hari kerja, staf penerimaan uang tunai menyiapkan tiga lembar
slip setoran untuk seluruh penerimaan uang tunai. Satu salinan diarsipkan dan
dua lainnya dibawa ke bank bersama dengan uang tunai. Karena berhubungan
Debit Kredit
Kas XXXX,XX
Kelebihan/Kekuranga XX,XX
n Kas
Piutang Dagang XXX,XX
(kartu kredit)
Harga Pokok XXX,XX
Penjualan
Penjualan XXXX,XX
Persediaan XXX,XX
197
Gambar Sistem POS
dengan pedagang grosir, dan, antara pedagang grosir dengan pedagang eceran.
penjual. Sistem yang dimiliki oleh penjual menerima pesanan tersebut dan
197
secara otomatis memprosesnya. Sistem ini ada yang membutuhkan tenaga
Lebih dari sekedar teknologi EDI mewakili susunan bisnis yang unik antara
hubungan kerja mereka. Misalnya, mereka setuju dengan harga jual, jumlah
yang akan dijual garansi waktu pengiriman, ketentuan pembayaran, dan metoda
dalam kesepakatan mitra dagang. Setelah kesepakatan ini terbentuk, tidak perlu
ada keterlibatan manusia baik dari pembeli atau penjual yang melakukan
transaksi yang valid saja yang diproses. Risiko lainnya adalah bahwa pihak lain
seperti rekan bisnis akan mengakses catatan akuntansi perusahaan yang tidak
Ribuan perusahaan di seluruh dunia sudah membuat web site (home page)
Dengan masuk ke web site penjual di Internet dari komputer, pelanggan dapat
memperoleh akses ke daftar barang penjual, melihat barang yang tersedia, dan
Pesanan pelanggan dan informasi kartu kredit disertakan pada file e-mail
197
adanya kebutuhan untuk meneliti file e-mail sebelum melakukan proses, waktu
dengan pesanan melalui telepon. Saat ini sedang dilakukan penelitian untuk
memvalidasi secara otomatis pesanan yang melalui Internet pada saat diterima.
Tidak seperti EDI, yang merupakan perjanjian formal antara dua mitra
yang tidak memiliki perjanjian formal dengan organisasi. Selain peluang bisnis
yang tidak dapat dipastikan, risiko untuk penjual dan pembeli selalu ada pada
ancaman ini dengan serius dan menerapkan pengendalian termasuk teknik kata
secara otomatis. Manajemen dan akuntan harus memberi perhatian yang lebih
atas kebenaran aturan program komputer dan kualitas dari data yang digunakan
Dalam sistem POS, proses otorisasi melibatkan validasi biaya kartu kredit
dan menetapkan bahwa pelanggan tersebut adalah pengguna sah dari kartu
mengeluarkan kartu kredit secara online, staf harus mencocokkan tanda tangan
pelanggan pada slip kartu kredit dengan yang berada pada kartu kredit itu
tersendiri.
197
Pemisahan Tugas
umum. Karena tidak terdapat pemisahan pada area ini, perhatian kita berfokus
Supervisi
persediaan pada sistem POS, dan kejahatan pencurian barang merupakan hal
pengamatan dan penjagaan toko dapat mengurangi risiko tersebut. Teknik ini
juga dapat dipakai untuk staf yang menangani penerimaan uang tunai dari
pelanggan. Selain itu, gulungan kertas internal mesin kasir juga merupakan
penjualan yang sudah diproses oleh mesin kasir. Hanya pengawas staf yang
197
Pengendalian Akses
bentuk digital dan rentan terhadap akses yang tidak mempunyai otorisasi dan
tidak terdeteksi. Hal ini dapat menarik orang untuk melakukan penipuan,
terjadi pada sistem realtime yang sering kali menyimpan catatan akuntansi pada
bentuk digital. Tanpa adanya dokumen fisik untuk cadangan, kehancuran file
menerapkan pengendalian yang membatasi akses ke file. Selain itu juga risiko
melalui pembatasan akses. Salah satu metode adalah memberikan setiap staf
penjualan mesin kasir yang terpisah untuk setiap pergantian tugas. Setiap kali
staf beristirahat, laci mesin kasir harus dikunci untuk mencegah akses orang
yang tidak berwenang. Jika dua staf harus memakai mesin kasir secara
bersamaan, tanggung jawab penjagaan atas aktiva juga pada mereka berdua
namun akuntabilitas menjadi hilang. Pada saat pergantian staf, staf tersebut
bendahara.
197
Persediaan pada sistem POS juga harus diamankan dari akses orang yang
tidak berwenang dan pencurian. Hal ini dapat dicapai melalui pengendalian
secara fisik dan melalui alat elektronik. Sebagai contoh, kabel besi biasanya
dipakai oleh toko pakaian untuk mengamankan jaket yang mahal pada rak
elektronik yang mahal. Label magnetis dipasang pada barang, yang akan
Catatan Akuntansi
1. Jurnal.
jurnal disimpan dalam bentuk digital. Akuntan harus bersikap skeptis dalam
menerima kebenaran nilai dari laporan yang dicetak dari komputer. Keandalan
dokumen dari faks untuk audit dan tujuan akuntansi secara langsung
2. Buku Besar
Buku besar organisasi juga dalam bentuk digital. File master ini merupakan
dasar dari pembuatan laporan keuangan dan keputusan internal. Akuntan harus
3. Cadangan File.
pembuatan cadangan (backup) file {dibahas di Bab 2). Umumnya ini adalah
aktivitas di belakang layar yang mungkin tidak muncul pada bagan alir sistem.
197
Akuntan harus memverifikasi bahwa prosedur tersebut dilakukan untuk semua
file buku besar umum dan buku besar pembantu. Meskipun pembuatan
cadangan file memerlukan banyak waktu dan sumber daya komputer, hal ini
Verifikasi Independen
dibuat untuk sistem yang bersifat umum sehingga dapat memenuhi banyak
efisien dan kompetitif. Sistem PC juga telah menembus perusahaan besar yang
197
Modul
Modul Modul
Pembelian dan
utang usaha pembayaran
utang usaha, penerimaan kas, pengeluaran kas, buku besar umum dan
sistem. Dari titik pengendalian ini, pengguna melakukan pemilihan menu untuk
pelanggan secara realtime. Pada akhir hari kerja, pada metode batch, pengguna
terpadu dan lengkap. Ini berarti bahwa transfer data antar modul terjadi secara
197
otomatis. Misalnya, sistem terpadu akan menjamin bahwa semua transaksi yang
ditangkap oleh berbagai modul sudah cocok dan sudah dibukukan ke akun
pembantu dan akun buku besar sebelum modul buku besar umum membuat
laporan keuangan.
PROBLEM
lain:
E-commerce
Internet
Arsitektur client-server
Pertanyaan.
disebutkan di atas?
digunakan?
197
o Apa saja fitur utama dari sistem point of sale?
berbasis komputer?
Soal Kasus :
(POS)!
sedikit?
197
4. Apa yang menyebabkan sistem point of sale berbeda dengan siklus
5. Apakah sistem point of sale yang menggunakan kode baris (bar code)
akurat? Jelaskan!
BAB 4
Methode Pengembangan Sistem
Tujuan Instruksional Umum :
- Mahasiswa dapat memahami dan mampu menjelaskan tahapan-tahapan
dalam pengembangan sistem akuntansi.
Tujuan Instruksional Khusus :
- Mahasiswa dapat menggambarkan suatu sistem akuntansi sederhana
dengan menggunakan bagan alir
197
dilakukan sebaik mungkin sehingga apa yang menjadi tujuan perusahaan dapat
tercapai.
Reduced Improved
Clerical Cost Internal Check
197
Tahapan-tahapan dalam pengembangan sistem akuntansi tersebut adalah :
1. Tahap Analisa Sistem
2. Tahap Perancangan/ Pengembanagan Sistem
3. Tahap Implementasi
Tahap Analisa
Pada tahap ini dilakukan pekerjaan analisa pada system yang sekarang
ada. Tahap ini diawali dengan melakukan survai pendahuluan di perusahaan
yang sistemnya akan dikembangkan. Teknik survey yang dapat dilakukan
antara lain :
- observasi/pengamatan langsung pada obyek
- wawancara dengan yang berkompeten
- membagi kuesioner
- mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan
Survei ini adalah kegiatan mengumpulkan data-data dan informasi-informasi
seputar operasional perusahaan yang akan berkaitan dengan pengembangan
system akuntansi. Setelah itu selanjutnya data-data tersebut dipelajari dan
diolah untuk dijadikan dasar dalam merancang sistem baru. Dalam tahap ini
juga dilakukan analisa terhadap kelemahan maupun kebaikan sistem yang
lama/sedang berjalan, mengidentifikasi kebutuhan dan diakhiri dengan
pembuatan laporan analisa sistem.
Tahap Perancangan Sistem
Berdasarkan bahan-bahan/data yang sudah dikumpulkan, kemudian
dilakukan perancangan sistem. Dalam tahap ini perancang sistem melakukan
perancanagn sistem baru dan mendiskusikannya dengan pihak perusahaan.
Perencangan ini dapat berupa perancangan sistem dan prosedur pendukung
atau dapat juga perancangan bukti, catatan akuntansi, jurnal serta laporan-
laporan. Pendek kata, perancangan ini disesuaikan dengan kebutuhan
perusahaan.
Tahap Implementasi
Setelah disetujui hasil rancangan sistem, tahap selanjutnya adalah
menjalankan rancangan sistem tersebut dengan bimbingan dan pengawasan
team perancang sistem. Tetapi harus dibuat buku pedoman sistem dan
prosedurnya terlebih dahulu guna memudahkan dalam pelaksanaannya.
197
Jika dalam tahap ini masih terdapat kelemahan/kekurangan pada sistem baru
yang diimplementasikan, kembali lagi dilakukan analisa, perbaikan/revisi sistem
yang masih lemah sampai pelaksanaan sistem yang sudah direvisi tersebut
dalam beberapa waktu. Apabila pelaksanaan sistem baru tersebut sudah tidak
ada kendala, maka sudah tidak diperlukan lagi bimbingan dari perancang
sistem.
Report
Ledger
Journal
Document
1. Top down : Dalam pendekatan ini yang pertama kali dirancang adalah
bentuk informasi yang dibutuhkan pengguna sistem, kemudian merancang
cara penyediaan informasi dan terakhir merancang cara-cara untuk
memproses transaksinya.
Document
Report
Journal
197
Ledger
Konversi Sistem
Konversi sistem merupakan proses perubahan dari sistem lama ke sistem
baru. Proses konversi dinyatakan selesai jika sistem baru telah berjalan
sebagaimana mestinya. Ada beberapa bentuk pendekatan konversi sistem :
a. Konversi Langsung : Menghentikan sistem lama dan menjalankan/
mengimplementasikan sistem baru secara langsung.
Sistem lama
Sistem baru
Sistem lama
Sistem baru
c. Konversi Modular : Konversi dilakukan pada unit-unit organisasi dalam
perusahaan. Implementasi sistem baru dijalankan pada satu atau beberapa
unit organisasi/bagian, jika berhasil kemudian penerapan sistem baru juga
dilakukan di bagian yang lain.
A B C
Lama Lama Lama
D E F
Lama Lama Lama
G H II
Lama Lama Baru
Baru
197
d. Konversi Phase In (bertahap) : Konversi dilakukan pada sub sistem tertentu,
sementara sebagian subsistem lama masih dipakai. Jika hal tersebut berhasil
baru kemudian konversi selanjutnya diterapkan pada subsistem yang lain.
Sistem lama
Sistem baru
: Kegiatan manual
: Catatan akuntansi
: On page connector
: Arsip dokumen
: Keterangan
: Input data
197
: Processing data
197
Gambar Bagan Alir Sistem
1. Program mengambil satu record dan file transaksi yang tidak di-edit dan
telah sampai pada kondisi akhir atau end of file (EOF) untuk file transaksi.
menandai kondisi EOF. Ketika kondisi EOF dicapai, program edit akan berhenti
dan program berikutnya dalam sistem tersebut dalam hal ini adalah program
197
yang tidak di-edit, hasil dari tes EOF akan menunjukkan "tidak" dan
adanya data alfabetis dalam suatu file yang seharusnya hanya berisi data
numerik.
4. Record bebas kesalahan (error free) dikirim ke file transaksi yang di-edit.
6. Program kemudian kembali pada langkah awal dan diulangi lagi hingga
dideskripsikan.
197
Soal Latihan :
Kerjakan soal-soal berikut pada lembar jawaban yang sudah disediakan !
o Bagian order terima pesanan barang dari pembeli dengan mengisi Order
Penjualan.
o Bagian order segera mengisi Faktur Penjualan (FP) sesuai dengan pesenan
o Buatlah bagan alir sistem penjualan di atas sesuai dengan prosedur yang
ada !
o Sebutkan dan jelaskan tiga siklus transaksi yang ada dalam semua bisnis!
o Sebutkan dan jelaskan subsistem utama dari siklus pengeluaran!
o Sebutkan serta jelaskan perbedaan antara komponen keuangan dan
kebijakan bisnis!
197
o Jelaskan perbedaan antara diagram relasi entitas, diagram arus data,
BAB 5
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI POKOK
Tujuan Instruksional Umum :
197
Pendahuluan
Bukti Transaksi
197
Contoh bukti transaksi yang banyak digunakan perusahaan :
Jl. Masihpanjang no 36 B
Djakarta
Kepada :.................................
...............................................
Jumlah Rp
Djakarta,...................
Catatan : Bag.
Penjualan
(...............................)
Djakarta PEMBELIAN
Kepada :................................
...............................................
197
Djakarta,...................
Catatan : Bag.
Pembelian
(...............................)
No.:......................
Tgl.:......................
BUKTI MEMORIAL
Uraian :
(......................)
(......................)
Jurnal
197
akuntansi pertama yang disusun secara kronologis. Buku jurnal terbagi ke dalam
jurnal umum dan jurnal khusus.
- Jurnal Penjualan
- Jurnal Pembelian
- Jurnal Penerimaan Kas
- Jurnal Pengeluaran Kas
- Jurnal Pemakaian Bahan
- dan lain-lain
Untuk merancang format jurnal khusus hal-hal berikut ini harus dipertimbangkan
:
JURNAL PENJUALAN
197
JURNAL PEMBELIAN
Rekening Jumlah
Tgl No Debit
Rekening Jumlah
Kas
197
Buku Besar dan Buku Pembantu
Buku besar dan buku pembantu adalah catatan akuntansi kedua dalam
siklus pencatatan transaksi. Format buku besar dan buku pembantu dapat
dibuat dengn variasi beberapa bentuk berikut :
1. Rekening T :
197
Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo Saldo
D K
Klasifikasi Rekening
Aktiva
Aktiva Lancar
Aktiva Tetap
Aktiva Lain-lain
Hutang Lancar
Modal
197
Penjualan
Biaya-biaya usaha
Biaya Produksi
Biaya Pemasaran
Pendapatan sewa
Biaya bunga
Kode Rekening
1 Kas
2 Piutang dagang
4 Tanah
5 Bangunan
7 Hutang dagang
9 Modal
10 Prive
197
11 Pendapatan
12 Biaya gaji
14 Biaya penyusutan
15 Biaya utilitas
16 Biaya lain-lain
01 - 24 Aktiva Lancar
25 - 33 Aktiva Tetap
37 - 39 Aktiva Lain-lain
40 - 49 Hutang Lancar
57 - 59 Modal
60 - 62 Pendapatan
63 - 89 Biaya-biaya
3. Kode Kombinasi
AL 01
AL 242
AT 33
HL 413
197
M 62
X X X X
Jenis rek.
Subgol.rek.
Golongan rek.
Kelompok rek.
Posisi angka dalam kode akun mempunyai makna tersendiri. Jumlah digit angka
dalam metode ini tergantung kebutuhan.
Berikut ini disajikan contoh pemberian kode rekening dengan angka kelompok
pada sebuah perusahaan.
1 : 1111 Kas
197
1
1 : 1121 Persediaan
2 : 1122 Persediaan
barang dagang
1 : 1211 Tanah
197
3
1 : 5111 HPP
1 : 5211 Biaya
gaji-administrasi
197
2
bag.penjualan
Laporan
Neraca
Laporan
197
Lap. Penjualan
Lap. Persediaan
dll
Soal Latihan.
197
o Rancanglah suatu bukti transaksi dengan memperhatikan
o prinsip-prinsip dasar perancangan bukti transaksi !
o Berilah contoh klasifikasi dan kode rekening yang terdapat pada sebuah
toko buku !
BAB 6
SISTEM PENGENDALIAN INTERN
Tujuan Instruksional Umum :
197
Konsep Dasar Pengawasan dan Pengendalian Internal
adalah:
akuntansi.
menghancurkan program dan basis data, penipuan yang dilakukan oleh orang
197
kerugian dan kejadian yang tidak diinginkan. Selanjutnya kelemahan dalam
2. Pencurian aktiva
pasif yang didesain untuk mengurangi frekuensi terjadinya peristiwa yang tidak
kesalahan dan penipuan jauh lebih efektif dari segi biaya daripada mendeteksi
kedua. Ini adalah berbagai alat, teknik, dan prosedur yang didesain untuk
197
mengidentifikasi serta mengekspos berbagai peristiwa yang tidak diinginkan dan
Berikutnya adalah beberapa standar dari proses audit yang berlaku umum:
197
memadai. apakah laporan
keuangan dibuat
sesuai dengan
prinsip
akuntansi yang
berlaku umum.
memadai diterapkannya
internal umum
pembuatan
laporan
4. Laporan harus
197
berisi
pernyataan
mengenai
pendapat
auditor
mengenai
laporan
keuangan secara
keseluruhan
197
akan dapat diciptakan internal check, sehingga terhindar dari hal-hal yang dapat
merugikan perusahaan.
Pengamanan aset
ACCOUNTING
CONTROL
INTERNAL
CONTROL
Efisiensi operasi
ADMINISTRATIVE
CONTROL
197
1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional dengan
jelas.
2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan
terhadap harta, kewajiban, pendapatan dan biaya pada sebuah
organisasi/perusahaan.
3. Praktek yang sehat dalam menjalankan tugas dan fungsi setiap bagian
dalam organisasi/perusahaan.
4. Karyawan yang kompeten di bidangnya.
2. Struktur organisasi
5. Kebijakan kepegawaian
7. Faktor-faktor eksternal.
Soal Latihan .
197
o pengendalian intern yang baik ?
o Bagaimana prinsip-prinsip pemisahan fungsi yang dibenarkan
o dalam menjalankan aktifitas bisnis perusahaan ?
o Mengapa unsur SDM merupakan unsur yang paling penting dalam
o sistem pengendalian intern ?
o Berilah contoh suatu kegiatan usaha yang menunjukkan indikasi
o adanya kelemahan pada sistem pengendalian internalnya.
o Apa perbedaan antara aktivitas pengawasan dan pengendalian? Jelaskan
contohnya!
o Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengendalian pemeriksaan? Berikan
contohnya!
o Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengendalian perbaikan? Berikan
contohnya!
o Jika pengendalian pemeriksaan memberi tanda terjadi kesalahan.
perlu ada?
Soal Kasus :
1. Kebanyakan kantor akuntan mengizinkan karyawannya untuk menikah
karyawan tidak diizinkan tetap bekerja jika menikah dengan salah satu
197
BAB 7
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PENERIMAA/PENDAPATAN.
Tujuan Instruksional Umum :
197
- Menjelaskan dasar distribusi penjualan
Organisasi
(1)Pramuniaga
(2)Kassa
(3)Penyerahan Barang
Pada toko-toko swalayan fungsi yang ada biasanya :
(1)Kassa
(2)Petugas yang membantu pengemas barang
Catatan Akuntansi :
197
(1)Buku jurnal Penerimaan Kas
(2)Rekening Buku Besar yaitu rekening Kas, dan Penjualan
(3)Buku pembantu persediaan untuk setiap jenis barang
(4) Buku Jurnal Penerimaan Kas
TOKO HILMAN
TOKO HILMAN
Jl.Panorama Purwakarta
197
TOKO HILMAN
Bukti Transaksi
- Faktur penjualan tunai. Setiap kali terjadi penjualan dibuatkan faktur (atau
nota) penjualan tunai. Atas dasar faktur inilah bagian kasa akan menerima
sejumlah uang dari pembeli.
- Bukti Kas Masuk. Bukti ini dibuat sebagai dasar untuk mencatat transaksi
penjualan tunai ke jurnal penerimaan kas. Tidaklah praktis untuk
membukukan tiap faktur ke jurnal penerimaan kas mengingat dalam dua
jam saja mungkin terjadi transaksi penjualan tunai puluhan sampai
ratusan kali. Oleh karena itu agar lebih praktis, secara periodik yaitu setiap
beberapa jam sekali, atau mungkin setiap hari, faktur penjualan tunai
dikumpulkan, kemudian dibuatkan bukti kas masuk. Jadi setiap bukti kas
masuk dilampiri beberapa lembar faktur/nota penjualan tunai.
- Pita Kas register. Mesin kas register selalu dilengkapi dengan pita
penjumlahan. Selain pita yang biasanya diserahkan kepada pembeli
setelah pembeli membayar, didalam mesin masih terdapat pita lain yang
mencetak penerimaan-penerimaan kas suatu hari. Mekanisme
pengawasan dan penggunaan kas register pada umumnya sebagai berikut
:
(a). Pada saat toko mau buka, alat penghitung pada kas register saldo di
197
(b).Pada setiap saat tertentu (dua,tiga, empat jam, atau suatu hari), mesin
dibuka pita kas register dan uang diambil oleh tertentu. Jumlah uang yang
diambil harus sama dengan jumlah yang tertera dalam pita.
- Bukti sektor bank. Apabila uang disetorkan ke bank, maka dari bank akan
Pada Toko eceran yang sudah mengoprasikan POS, maka dalam merancang
faktur penjualan tunai sangat perlu untuk memasukan kolom ”nomor kode
barang”, karena kode inilah yang akan dimasukan ke komputer bukan jenis
barangnya. Jenis barang otomatis akan dikenali oleh sistem. Oleh karena itu
rancangan Faktur penjualan tunai dalam toko pengecer yang mengoprasikan pos
sebgai berikut :
PRAMUNIAGA
TOKO HILMAN Nomor :
Kepada:..............
197
TERBILANG :
Bukti setoran bank biasanya disediakan oleh bank yang mana perusahaan akan
menyimpan uangnya namun demikian rancangan bukti setor bank yang dibuat
oleh bank pada umumnya dapat tampak sebagai berikut :
BUKTI
SETORAN
Kepada :................
TUNAI ...................................
....................................
.
...................................
.
TERBILANG :
197
Sistem Pengendalian Interen Sistem Penjualan Pada Toko Pengecer
Berikut ini contoh yang menggambarkan kondisi yang terjadi pada suatu
toko :
Pramuniaga Kassa
Mulai 1
Pembeli
memilih
Barang Menerim
Membuat a Uang
Nota dan memberi
memindah cap lunas
barang ke
pada petugas
penyerahan
NOTA NOTA
1 2
NOTA NOTA
1 2
Melalui
N
Pembeli
Melalui
Melalui 2
Pembeli
Pembeli
1 3
197
Pramuniaga Pembukuan
3
2
NOTA 1
Menempel
Nota Lunas
Pada Jurnal
Pembungk Penerimaa
us Barang n kas
Rek
Menyera
h Buku
Besar
kan
Barang Selesai
Pada
Pembeli
Organisasi
197
Pada perusahaan yang masih relatif kecil, fungsi pesanan penjualan dan fungsi
pembuatan faktur biasanya dirangkap oleh pegawai tertentu di oreder penjualan
dan fungsi pembuatan faktur dapat dilaksanakan oleh bagian-baigan tersendriri.
197
Organisasi
Pada perusahaan yang masih kecil, kadang fungsi ini dirangkap oleh
bagian gudang, pada perusahaan yang besar sebaiknya ditanggani bagian
tersendiri.
Organisasi
Pada perusahaan yang masih kecil, fungsi ini dirangkap oleh bagian order.
Hal ini juga berlaku pada perusahaan besar yang mengoperasikan prosedur pra
penagihan lengkap. Pada perusahaan besar fungsi ini dapat ditanggani petugas
tersendiri. Bagian ini bertugas membuat faktur dan mengirimkan kepada
pembeli.
Catatan akuntansi
197
a. Buku jurnal penjualan
Catatan :
Pada umumnya metode perpetual di pilih bila jenis persediaan relatif sedikit, dan
nilai barang relatif tinggi. Perusahaan yang mengoperasikan metode perpetual
misalnya dealer mobil, dealer jam tangan mewah, dan sebagainya. Sementara
itu, bila jenis barang yang diperdagangkan banyak dan nilai satuannya relatif
kecil, maka biasanya digunakan metode periodik/pisik. Perusahaan yang
biasanya menggunakan metode pisik adalah toko-toko kelontng. jenis barang
pada toko kelontong dapat mencapai ribuan jenis, sementara nilai satuannya
relatif kecil.
PT.NUR Hal :
Jl.Kenangan No.6
Purwakarta
JURNAL PENJUALAN
(Debit)
Pesanan Penjualan. Dokumen ini dibuat beberapa rangkap yang dapat berfungsi
pula sebagai lembar otorisasi penjualan kredit. Informasi pada dokumen ini
197
umumnya terdiri identitas perusahaan penjual, identitas pembeli, nomor dan
tanggal pesanan yang dibuat pelanggan, nomor dan tanggal pesanan penjualan,
jenis barang yang dipesan, kuantitas, satuan dan jumlah harga keseluruhan.
Perintah Pengiriman Barang. Informasi pada dokumen ini hampir sama dengan
informasi pada surat pesanan penjualan kecuali harga satuan dan jumlah harga.
Faktur (Penjualan). Informasi pada dokumen ini sama dengan informasi pada surat pesanan penjualan.
Oleh karena itu terdapat kombinasi faktur dan pesanan penjualan.
PT.NUR
Jl.Kenangan No.6
Purwakarta
PESANAN PENJUALAN
Kepada :
PT.NUR Nomor :
Purwakarta Termin :
FAKTUR
Kepada :
197
Aspek Pengendalian Interen pada Sistem Penjualan
Organisasi
197
Berikut adalah informasi penjualan kredit yang terjadi di suatu
perusahaan.
-Gudang dan
Bagian Penjualan :
197
(1)Atas dasar Pesanan penjualan yang diterima dari bagian penjualan bagian
ini membungkus barang, dan menempelkan lembar kedua pesanan
penjualan pada bungkusan barang.
(2)Barang dikirimkan kepada pembeli, pembeli diminta menanda tangani
pesanan penjualan lembar pertama bial sudah menerima barang.
(3)Mempersiapkan Pesanan Penjualan lembar kedua, yang sudah ditanda
tangani penerima barang(Pembeli).
Bagian Penagihan :
Atas dasar tembusan Pesanan Penjualan, bagian ini membuat faktur rangkap
dua. Lembar pertama dikirim kepada pembeli, lembar kedua dilampiri
pesanan penjualan dikirim ke baigan akuntansi.
Bagian Akuntansi :
(a) Prosedur order dan penagihan terpisah (separate order and billing
procedure)
(b) Prosedur pengiriman satuan (unit shiping procedure)
(c) Prosedur pra penagihan lengkap (complete pre billing procedure)
197
A. Prosedur order dan prosedur penagihan terpisah (separate order and billing
prosedure).
Pada prosedur ini pengisian dokumen dilakukan tiga tahap : (1) bagian
pesanan penjualan mengisi jenis, jumlah, harga satuan, (2) Bagian pengiriman
mengisi kuantitas barang yang sesungguhnya dikirim, (3) Bagian penagihan
mengisi perkalian kuantitas yang sesungguhnya dikirim dengan harga satuan,
dan melengkapi data lain seperti pajak, tanda tangan serta cap pada faktur
tersebut.
Prosedur ini dipilih bila sering terjadi pesanan tidak dapat dipenuhi sepenuhnya.
Misalkan dipesan 100 ton tetapi barang hanya ada 80 ton, barang yang ada
dikirim dulu, baru kemudian sisanya dikirim belakangan (Back Order). Pada
metode ini satu set faktur dapat digunakan untuk merekam data penjualan
beberapa jenis barang.
(1)Prosedur ini sama dengan prosedur diatas, hanya bedanya pada prosedur
ini dikehendaki satu set faktur untuk setiap jenis barang. Jadi bila
pelanggan memesan tiga jenis barang maka harus dibuatkan tiga set
faktur .
Kebijakan untuk menerbitkan satu set faktur untuk setiap jenis barang
dapat saja terjadi meskipun perusahaan tidak mengkombinasikan prosedur
197
pesanan penjualan dan pambuatan faktur. Kebijakan ini juga dapat
diterapakan pada metode kombinasi yang lain.
Prosedur ini digunakan bila setiap pesanan pelanggaran yang masuk selalu
dapat dipenuhi, sehingga tidak akan terjadi back order. Bila kondisi ini ada maka
faktur dapat dibuat mendekati lengkap dibagian pesanan penjualan. Data yang
diisikan disini mulai dari jenis barang yang dipesan, kuantitas, harga satuan, dan
jumlah harga, serta pajaknya bila ada. Karena nyaris lengkap, maka faktur
tinggal ditanda tangani pejabat yang berwenang. Bila metode ini dipakai maka
tidak perlu ada bagian/pegawai yang khusus menangani faktur.
Distribusi Penjualan
197
4. Tenaga Pemasaran
5. Pelanggan utama
6. Kombinasi
(B) Metode Distribusi :
Apabila manajemen menginginkan informasi mengenai distribusi penjualan,
maka media untuk merinci dan meringkas informasi harus dirancang sejak awal.
Jadi pekerjaan pendistribusian dapat dilakukan bersama-sama dengan pekerjaan
pembukuan lainnya. Dengan demikian laporan mengenai distribusi penjualan
dapat segera disampaikan ke pihak manajemen. Perancangan media distribusi
yang dilakukan secara manual dengan menggunakan metode-metode berikut:
Jl.Kenangan No.12
Purwakarta
JURNAL PENJUALAN
Catatan : Metode jurnal berkolom hanya dapat digunakan bila jenis klasifikasi
antara
197
dua sampai tiga.
Jika jenis klasifikasi lebih dari tiga maka dapat digunakan metode daftar
berkolom. Pada umumnya tiap lembar dapat menumpang lima jenis klasifikasi.
Maka dibutuhkan minimum 8 lembar berkolom (40:5).
PT NUR
Purwakarta
FAKTUR 1 2 3 4 5
PT NUR
Purwakarta
FAKTUR 6 7 8 9 10
Sistem Database
197
file tertentu sehingga sering terjadi beberapa file yang sama dibuat oleh
yang disimpan pada tempat yang sama pada program aplikasi yang berbeda.
Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu dibuatkan kumpulan file yang saling
yang mengatur penggunaan file dan program, sistem ini dinamakan database
2. Tersedia setiap saat yaitu kebutuhan untuk memproses data bisa terjadi
3. Mudah dikembangkan yaitu sifat dinamis merupakan ciri khas dari sebuah
sistem sehingga database harus mudah untuk dirubah dan menyesuaikan diri
4. Terintegrasi berarti datanya lengkap, akurat dan tepat serta dapat digunakan
197
Dalam hubungannya dengan database maka perlu dipahami tentang
1. Struktur data logis yang terdiri atas: flat file structure, tree structure dan
network structure
2. Struktur fisik yaitu bagaiman cara penyusunan dan penyimpanan data secara
Siklus Pendapatan
diterima.
Data flow diagram dan bagan alir dari semua dokumen akan sangat
197
yang mendasari sistem informasi. Sebagai contoh, pemberitahuan pengiriman
memenuhi tujuan ini, baik diproses secara manual maupun secara elektronik.
Data flow diagram dari sebuah siklus pendapatan logis yang selanjutnya
(gambar 8.1):
dari peristiwa ini pada pesanan penjualan. Informasi ini memicu beberapa
aktivitas lainnya.
pelanggan. Jika semua kondisi sudah sesuai dengan pesanan, barang akan
197
5. Proses penagihan akan mengumpulkan dokumen-dokumen berhubungan
mengirim semua informasi ke proses buku besar umum. Hal ini termasuk (1)
total penjualan dari penagihan, (2) total kenaikan piutang dagang, dan (3)
transaksi penjualan selama periode berjalan. Proses buku besar umum yang
197
Gambar DFD Siklus Pendapatan
197
Soal Latihan
o Dalam sistem penjualan kredit terdapat dua prosedur pokok yaitu prosedur
masing metode.
distribusi
o penjualan pada perusahaan mempunyai tiga macam produk.
o Jelaskan apa yang anda ketahui tentang latar belakang diperlukannya
database program?
o Mengapa pencatatn file-file yang tanpa menggunakan database sering
fisik?
Soal Kasus :
1. Jelaskan apa tujuan dari penggunaan sistem database bila pada
contohnya!
2. Ambil contoh sebuah perusahan dagang dan jasa yang anda ketahui?
Selanjutnya dari kedua contoh tersebut buatlah data flow diagram yang
menurut anda paling logis untuk dijadikan acuan pada sistem database
BAB 8
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PENGELUARAN/PEMBELIAN
197
Tujuan Instrusional Umum
Organisasi
197
Pada perusahaan yang masih kecil fungsi pembelian biasanya dirangkap
oleh kepala bagian tertentu, seperti kepala bagian umum, atau oleh bagian
gudang. Pada perusahaan yang besar fungsi pembelian, serta penerimaan
barang ditangani oleh bagian tersendiri.
Catatan Akuntansi
PT. BUN
Hal :
Purwakarta
DEBIT KREDIT
TGL. KETERANGAN REF PPN UTANG
PEMBELIAN
MASUKAN DAGANG
197
PT. BUN
197
6. Voucher Utang. Bila seluruh dokumen diatas sudah lengkap, dan benar,
kemudian diterbitkan voucher utang. Dokumen ini merupakan surat perintah
untuk membayar sejumlah tertentu, kepada pihak tertentu, pada waktu
tertentu. Dengan kata lain dokumen ini berfungsi sebagai bukti otorisasi
pembayaran.
………………………. Tanggal :
PERMINTAAN PEMBELIAN
Hormat Kami
( )
Purwakata
Kepada Yth.
197
Mohon dikirim kepada kami, daftar harga barang-barang
tersebut dibawah ini.
Hormat Kami,
(
)
PT. BUN
Nomor :
Kepada Yth.
Hormat Kami,
197
Ka. Bag. Pembelian
(
)
Purwakarta
VOUCHER
Terutang Kepada :
Nama :
Alamat :
Jumlah : Rp.
Untuk Keperluan :
PT. BUN
No :
197
No. Jenis Barang Kuantitas Keterangan
Yang menerima
(
)
Berikut ini diberikan contoh prosedur dalam sistem pembelian pada sebuah
perusahaan :
197
barang yang dibeli
Yang
1 Gudang /
Membutuhkan Pembelian
Penerimaan Barang
Barang
Permintaan
Dari
Pembelian 2
Pemasok
Mulai
Pesanan Surat
Meminta Pengantar
Pembelian
Penawaran Barang
Harga
Membuat
Permintaa Kepada
Menerima &
n Calon
Menghitung &
Pembelian Pemasok
Dari Calon Memeriksa
Pemasok Barang
Permintaan
Pembelian
2
Laporan 1
Penawaran
Penerimaan
Harga
Barang
1
Membuat
Pesanan 4
Pembelian
4
3
2
Pesanan 1 Kartu
Pembelian Gudang
Ke T
Pemas
ok 3
197
2
Pemegang kartu biaya, dan
Utang Voucher
kartu persediaan
5
3 4
Voucher
Meneliti &
Membandingkan,
Dokumen, Dan
Kartu
Membuat Voucher
Persediaan
Laporan
Penerimaan Barang
Pesanan
Pembelian
Voucher Selesai
Voucher
Register
5
Rekenign
Buku Besar 197
Fungsi Yang Terkait
b. Bagian Pembelian :
1. Atas dasar Permintaan Pembelian yang diterima dari bagian gudang atau
pihak yang membutuhkan barang, bagian pembelian mungkin harus
membuat Permintaan Daftar Harga yang dikirimkan kepada calon
pemasok.
2. Bila sudah diputuskan dari pemasok mana barang akan dibeli, maka
dibuat Pesanan Pembelian rangkap empat
3. Mengirimkan Pesanan Pembelian, lembar pertama kepada pemasok,
lembar kedua ke bagian gudang/penerima barang, lembar ketiga untuk
bagian utang voucher, dan mengarsip lembar keempat
4. Menerima faktur dari pemasok, mencocokannya dengan pesanan
pembelian, kemudian menyerahkannya ke bagian utang voucher
c. Bagian Gudang/Penerima Barang :
197
2. Membuat Laporan Penerimaan Barang rangkap dua, mengirimkan lembar
pertama ke bagian utang voucher, mengarsip lembar kedua setelah
mencatat barang yang dibeli ke kartu gudang.
d. Bagian Utang Voucher :
menentukan apakah barang yang di dalam file buku besar pembantu persediaan
(inventory subsidiary file) telah masuk ke dalam titik pemesanan ulangnya. Jika
demikian maka akan dibuat catatan dalam file permintaan. Tiap catatan dalam
persediaannya.
197
Catatan tersebut berisi nomor barang persediaan, deskripsi barangnya,
jumlah yang akan dipesan, harga per unit dan nomor pemasok. Informasi yang
diberi tanda bahwa sedang dalam pemesanan untuk mencegah barang tersebut
pemasok akan diambil dari file pemasok (vendor file) untuk membuat dokumen
prosedur manual dalam bagian pembelian dan utang usaha. (Gambar 9.2)
tertutup. Pada bagian penerimaan ketika barang tiba dari pemasok di bagian
197
Gambar Proses Pembelian dan Pengeluaran Kas
memperbarui buku besar dan kemudian menutup catatan yang terkait dalam file
Usaha ketika menerima faktur dari pemasok, dia akan merekonsiliasinya dengan
197
tunda utang usaha dan akan dibuatkan voucher dan akan menyimpan dalam file
voucher atau ke file buku besar pembantu utang usaha serta membuat total
batch untuk dicatat ke pos transaksi pengendali utang usaha dalam buku besar.
Pada bagian pemrosesan data setiap hari sistem akan memberi tanda pada
file tanggal jatuh tempo dalam daftar voucher untuk mencari yang telah jatuh
tempo. Cek yang telah jatuh tempo akan dicetak dan tiap cek akan dicatat
dalam daftar cek pada jurnal pengeluaran kas. Nomor cek dicatat dalam daftar
dengan daftar transaksi dikirim ke bagian pengeluaran kas. Terakhir total batch
dari pos transaksi utang usaha dan pengeluaran kas akan dibuat untuk prosedur
Pada akhir hari total batch dari berbagai utang usaha yang belum dibayar
dan sudah dibayar, peningkatan persediaan, dan pengeluaran kas akan dicatat
dalam pos transaksi pengendali utang usaha, pengendalian persediaan, dan pos
transaksi kas di buku besar. Total dari utang usaha yang telah dibayar dengan
197
Gambar Siklus Pengeluaran Kas
sebagai aktivitas pembayaran utang. Setiap cek yang dikirim maka salinan dari
setiap cek dikirim ke bagian utang usaha dan salinan lainnya disimpan dalam
197
mentransfer berbagai cek ini ke file voucher tertutup. Proses ini menandai
197
Soal Latihan
Bagian/petugas Tugas
pemasok
Mencatat ke buku jurnal
- Bagian Akuntansi
pembelian, dan posting ke
197
dagang
Diminta :
Buatlah bagan alir arus dokumen dalam sistem pembelian tersebut di atas
1. Jelaskan proses identifikasi dan pencatatan pada pengawasan input?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem pengawasan batch control?
3. Jelaskan proses apa saja yang dapat membentuk proses pembelian?
4. Apa yang dimaksud dengan sistem pengeluaran kas? Buatlah data flow
Soal Kasus :
1. Jelaskan proses pembelian berbasis teknologi computer pada perusahan
BAB 9
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
SUMBER DAYA MANUSIA
197
- Menjelaskan system prsonalia disuatu perusahaan.
Sistem Personalia
Fungsi personalia/kepegawaian :
Organisasi
Dalam perusahaan kecil, fungsi personalia sering dirangkap oleh Kepala Bagian Umum, dibantu
satu staf. Dalam perusahaan besar, fungsi ini ditangani oleh satu Bagian atau Departemen tersendiri.
197
Sistem penggajian pada perusahaan-perusahaan bervariasi, namun demikian pada
umumnya dapat dogolongkan kedalam :
1. Sistem gaji tetap. Dalam sistem ini pegawai akan mendapat gaji yang besarnya relatif tetap. Jika
pegawai lembur, pegawai tidak mendapat uang lembur, sebaliknya bila pegawai absen, maka
gajinya juga tidak dikurangi
2. Sistem gaji tetap dengan variasi. Dalam sistem ini pegawai mendapatkan gaji tertentu. Tetapi
bila pegawai lembur, atau melakukan prestasi tertentu, akan dapat uang tambahan, sebaliknya
bila tidak masuk kerja, atau terlambat masuk kerja, gajinya akan dikurangi
3. Sistem upah variabel. Dalam sistem ini pegawai akan mendapat upah proporsional dengan
prestasi. Satuan prestasi bisa dalam bentuk unit produksi, jam kerja, atau hari kerja
1. Jurnal umum, atau daftar voucher (bila digunakan sistem voucher), untuk mencatat pengakuan
utang gaji/upah
2. Jurnal pengeluaran kas atau daftar cek (bila digunakan sistem voucher), untuk mencatat
pembayaran gaji/upah
3. Rekening buku besar terkait
Bukti Transaksi
197
f. Kwitansi gaji (kadang dijadikan satu dengan daftar gaji)
g. Perintah lembur, atau laporan prestasi seperti laporan penjualan per tenaga pemasar (untuk
mengjitung bonus)
h. Daftar absen pegawai
3. Sistem upah variabel
a. Surat keputusan pengangkatan pegawai
b. Surat keputusan tarip upah
c. Surat keputusan perubahan tarip upah
d. Daftar upah
e. Perincian upah tiap pegawai
f. Kwitansi gaji (kadang dijadikan satu dengan daftar gaji)
g. Laporan prestasi seperti laporan produksi per tenaga buruh
h. Daftar absen pegawai
PT. BUN
197
PT. BUN
Gaji Pokok
Tunjangan
Gaji Kotor
Potongan
Gaji Bersih
Bendaharawan
( )
PT. BUN
197
PT. BUN
Aspek Organisasi
1. Pisahkan fungsi pencatat waktu hadir/waktu kerja, dengan fungsi pembuat daftar gaji
2. Pisahkan pembuat daftar gaji dan pembayar gaji
3. Pisahkan pembuat daftar gaji, pembayar gaji, dan petugas akuntansi
Aspek Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
197
1. Pelaksanaan absensi pegawai, baik secara manual maupun dengan mesin absensi, harus
diawasi petugas yang cukup berwibawa, untuk menghindari penyelewengan dalam mengisi
daftar absen
2. Pegawai yang telah keluar harus segera dicoret dari daftar gaji
Untuk menggambarkan bagan alir arus dokumen dalam sistem penggajian, dibuat asumsi
mengenai sebuah perusahaan sebagai berikut :
Rekap WH/K
Rekap SK Daftar Upah
Membuat
Waktu Kepegawaian Daftar Gaji
Mengawa
si Absensi rekap Hadir
Voucher
Pegawai waktu
hadir/kerj
a
Kerja
Rekap
Waktu
Hadir Daftar Daftar Voucher
Gaji Upah
Register
Kerja 197
3 5
1 2
PEMBAYAR GAJI PEMEGANG BUKU BESAR DAN KARTU BIAYA
197
3
Rekap WH/K
Daftar Upah
Rekap WH/K
Daftar Gaji
Daftar Upah
Voucher Daftar Gaji
Voucher
Memint Menguangka
a Cek n Cek
Cek
Menyiapkan
Register
Amplop Gaji N
O
5
Membayar
Gaji/Upah Rekening
Buku
Besar
Rekap WH/K
Daftar Upah
Dicap
Kartu
Lunas Daftar Gaji Biaya
Voucher
Selesai
197
Pengawas Absensi :
1. Atas dasar surat keputusan pengangkatan pegawai, petugas ini membuat daftar gaji untuk
pegawai tetap; atas dasar rekap waktu hadir, petugas kemudian membuat daftar upah bagi
pegawai yang diupah menurut waktu kerja
2. Daftar gaji/upah, dilampiri rekapitulasi waktu hadir/kerja, dikirim ke bagian utang voucher
Pembayaran Gaji/Upah :
1. Berdasarkan daftar gaji/upah yang diterima, bagian ini mencatat ke daftar cek
2. Membukukan ke buku besar, dan kartu biaya yang bersangkutan berdasar kan voucher register
dan cek register,
3. Mengarsip semua dokumen
197
Sistem Penggajian dengan Proses Batch
Sistem penggajian adalah suatu sistem yang tidak kontinu dan hanya
dilakukan dalam kurun waktu mingguan atau bulanan. Oleh karenanya sistem
tersebut sering kali cocok dengan pemrosesan batch dan file berurutan. Pada
Gambar 10.3 akan menunjukan cara kerja dari sistem dengan proses batch
Kekuatan dan kelemahan dari sistem ini sama dengan kekuatan dan
keakuratan akuntansi dan mengurangi kesalahan dalam menulis cek. Selain itu,
sistem ini tidak secara signifikan meningkatkan efisiensi operasional tetapi untuk
Pada akhir hari dalam proses batch akan dilakukan beberapa aktivitas
sebagai berikut:
2. Dibuatkan rangkuman distribusi tenaga kerja online dan salinan dari file ini
3. Dibuatkan daftar gaji online dari file kehadiran karyawan dan salinan dari file
197
5. Cek penggajian disiapkan dan ditandatangani. Cek tersebut dikirim ke
6. Memperbarui file bukti pengeluaran diperbarui dan satu cek disiapkan untuk
dana yang akan ditransfer ke akun dana gaji. Cek dan salinan bukti
dikirim ke buku besar dan salinan yang terakhir dikirim ke bagian utang.
7. Pada akhir proses sistem menerima file rangkuman distribusi tenaga kerja
197
Sistem Penggajian dengan Proses Realtime
manajemen sumber daya manusia akan memproses sejumlah besar data yang
tenaga kerja, relasi tenaga kerja, keterampilan tenaga kerja, kegiatan personalia
(tarif pembayaran, pemotongan, dan Iain-lain) serta gaji itu sendiri. Dengan
dan perubahan tentang karyawan secara langsung. Pada Gambar 10.4 sistem
manusia.
Perbedaan dari sistem real time dengan sistem yang selama ini banyak
digunakan adalah :
terminal.
biaya pekerjaan secara realtime atau setiap hari untuk menciptakan file
197
peristiwa dan pencatatan, kertas kerja, dan tenaga kerja administrasi. Sistem ini
197
Soal Latihan
Komponen Gaji :
dengan daftar hadir mahasiswa untuk mata kuliah yang diasuh dosen yang
dengan cara menambahkan gaji tetap, dengan gaji variabel. Gaji variabel
Pembantu Direktur Bidang II (PD II), sekalian membuat bukti trasfer bank
197
Bukti transfer dikirimkan ke bank kampus, atas dasar bukti transfer bank
masing-masing dosen
Bagian keuangan selain membuat daftar gaji, juga membuat rincian gaji.
akademi tersebut
o Departemen mana yang mengotorisasi perubahan dalam tarif pembayaran
karyawan?
o Apa tugas yang harus dilakukan oleh staf administrasi penggajian ketika
tetap?
Soal Kasus :
1. Mengapa penting bagi kebenaran isi laporan keuangan bahwa
aktiva?
2. Dokumen mana yang menunjukkan kapan aktiva tetap selesai
tetap?
197
3. Jika suatu aktiva yang tidak sepenuhnya disusutkan dijual atau dihapus,
tetapi catatan aktiva tetap tidak disesuaikan, pengaruh apa yang akan
197
BAB 10
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KONVERSI
Tujuan Instruksional umum :
persediaan
Siklus Konversi
seperti bahan baku, tenaga kerja dan overhead menjadi produk jadi atau jasa
untuk dijual. Pada umumnya siklus konversi akan tampak jelas dalam
197
peningkatan dalam segala aspek operasinya, termasuk dalam prosedur
manufakturnya.
Ini bukanlah sesuatu yang dapat dilakukan sekali saja, dengan berbagai metode
secara agresif mencari berbagai cara baru untuk meningkatkan pangsa pasar
kelas dunia. Semua aktivitasnya yang dimulai dari pembelian bahan baku hingga
dalam proses tersebut. Pelanggan akhir yang membayar adalah bagian akhir
kelas dunia perusahaan ini membutuhkan berbagai metode akuntansi baru dan
dan layanan.
197
6. Mendukung secara efisien seluruh manajemen perusahaan melalui informasi
Siklus konversi tradisional terdiri atas dua subsistem yaitu sistem produksi
pengeluaran bahan baku ke produksi dan pekerjaan yang akan dilakukan serta
informasi biaya yang berkaitan dengan produksi Informasi yang dihasilkan oleh
terintegrasi.
197
2. Proses batch menghasilkan berbagai kelompok (batch) yang berbeda. Tiap
barang dalam batch hampir sama akan membutuhkan bahan baku serta
tiap operasi batch, jumlah barang dalam batch biasanya besar. Ini adalah
berbeda sesuai dengan spesifikasi pelanggan dimana proses ini diawali oleh
pesanan penjualan.
menentukan di muka jumlah dan jenis bahan baku inputnya dengan tepat
berikut dana operasional fisik yang dibutuhkan untuk memproduksi tiap batch.
berikut :
perkiraan ini diperinci dalam berbagai periode yang lebih pendek (per
triwulan atau bulanan) hingga dapat direvisi sesuai dengan kondisi ekonomi
197
yang terjadi. Dalam banyak industri, perkiraan penjualan adalah dokumen
akan dibuat, jumlah yang akan diproduksi dalam tiap batch, serta jadwal
3. Daftar kebutuhan bahan baku (bill of material). Kebutuhan bahan baku untuk
4. Lembar proses kerja (route sheet) menunjukkan alur produksi suatu batch
produk yang harus diikuti selama proses produksi. Secara konseptual lembar
proses kerja ini sama dengan kebutuhan bahan baku. Jika kebutuhan bahan
tiap tempat kerja serta mengotorisasi perpindahan pekerjaan atau batch dari
197
dalam proses produksi. Dokumen ini biasanya hanya menspesifikasikan
jumlah standar. Bahan baku yang dibutuhkan sebagai kelebihan dari jumlah
situasi, bahan baku yang digunakan dalam produksi kurang dari standarnya.
Ketika hal ini terjadi, tempat kerja akan mengembalikan bahan baku yang
baku.
dalam sistem produksi batch dimana tahap ini melibatkan dua prosedur:
penjualan, laporan status persediaan, dan spesifikasi teknis untuk barang jadi.
(Gambar 11.1)
197
Gambar Proses
Produksi Batch
Tahap selebihnya
adalah
produksi:
pengendalian produksi.
bahan baku,
3. Setelah menerima perintah kerja dari tempat kerja yang terakhir, bagian
197
Gambar Pengendalian Persediaan
jumlah yang memadai untuk memenuhi permintaan saat ini. Berbagai model
model jumlah pesanan ekonomis atau economic order quantity dan selanjutnya
197
disebut EOQ. Model EOQ didasarkan pada asumsi yang tidak selalu
adalah:
4. Biaya total per tahun untuk memesan adalah dapat bervariasi dan menurun
5. Biaya total per tahun untuk menyimpan persediaan atau biaya gudang
asuransi.
dibeli sehingga harga total pembelian persediaan untuk tahun terkait adalah
konstan.
Parameter penting dalam model ini adalah biaya penggudangan dan biaya
pemesanan. Pada gambar 3 dapat dilihat hubungan antara berbagai biaya ini
dengan jumlah pesanan dimana ketika jumlah pesanan naik maka jumlah
untuk memesan menurun. Akan tetapi ketika jumlah yang dipesan naik, rata-
197
pergudangan dan persediaan tahunan total akan naik. Oleh karena harga
biaya penggudangan. Hal ini adalah dikenal dengan jumlah pesanan ekonomis.
2DS
Q
H
Di mana:
197
Sebagai gambaran dari penggunaan rumus serta model EOQ diberikan sebuah
pemesanan per unit adalah $12, dan biaya penggudangan per unit adalah
sebagai berikut:
2DS
Q
H
2(2.000 )(12)
Q
0,40
Q 120.000
Q 346
Setelah diketahui berapa banyak bahan baku yang harus dibeli maka
selanjutnya kita dapat menjawab pertanyaan dasar yang kedua yaitu kapan
ROP = I x d
197
Sebagai gambaran dari penggunaan rumus ROP diberikan sebuah contoh
sederhana dengan asumsi baik I maupun d diketahui secara pasti dan konstan:
d = 5 unit
I = 8 hari, maka
ROP = 40 unit.
persediaan seperti poada gambar 4. Nilai Q dan I dihitung secara terpisah untuk
tiap jenis barang persediaan. Tiap kali persediaan akan dikurangi berdasarkan
pesanan penjualan atau digunakan dalam produk jumlah yang dimiliki (quantity
on hand) akan dibandingkan dengan ROP. Dimana ketika QOH = ROP maka
pesanan akan dibuat sejumlah nilai Q. Dalam contoh ini, ke persediaan jatuh
yang dipesan ketika persediaan yang dimiliki mencapai nol. Akan tetapi jika
yang dapat bervariasi dari delapan hingga sepuluh hari. Habisnya persediaan
197
Gambar ROP
Gambar ROP
pengaruh peristiwa yang terjadi dalam proses produksi. Proses akuntansi biaya
biaya baru untuk batch yang memulai produksi dan menyimpannya dalam file
barang dalam proses work in process. File ini bertindak sebagai buku pembantu
bagi pos transaksi pengendali barang dalam proses di buku besar (Gambar 11.5)
197
mengirimkan salinan permintaan bahan baku, permintaan tambahan bahan
baku, dan pengembalian bahan baku. Unit-unit kerja akan mengirim lembar
transaksi work in process terpengaruh dengan biaya standar untuk tenaga kerja
memindahkan lembar biaya dari file work in process. Proses ini mewakili
transfer produk dari work in process ke persediaan barang jadi (finished goods).
Secara berkala, informasi ringkasan mengenai berbagai biaya ini debit ke work
in process, mengurangi kredit work in process dan selisihnya akan dicatat dalam
voucher jurnal serta dikirimkan ke bagian buku besar untuk dicatat ke dalam pos
transaksi pengendalinya.
berikut:
197
Gambar Siklus Koversi
197
Sistem Penghitungn Fisik Persediaan
1. Kartu Perhitungan Persediaan. Kartu ini dibagi menjadi tiga bagian yang
dipisahkan dengan perforasi.
Nomor Kartu : ........................Nomor Persediaan :
............................Nama Persediaan :................................
TELAH DIHITUNG
Penghitung Pertama
Penghitung Kedua
( )
( )
PENGHITUNGAN KEDUA
Pada Tgl.
Jumlah :
Satuan :
Petugas :
Tanda Tangan :
197
PENGHITUNGAN PERTAMA
Pada Tgl. :
Jumlah :
Satuan :
Petugas :
Tanda Tangan :
PT. BUN
Harga Jumlah
No. No. Jenis Kuantita Satua
Pokok Harga
KPP Persediaan Persediaan s n
Satuan* Pokok*
197
Koordinator
Perhitungan
Catatan Akuntansi
1. Jurnal Umum
2. Buku besar Persediaan, kartu-kartu persediaan tiap jenis barang
197
Pemegang Kartu-kartu Menyesuaikan data persediaan bila ternyata ada
perbedaan yang dianggap material antara jumlah
persediaan secara pisik dengan jumlah yang
tercantum dalam kartu persediaan
Aspek Organisasi :
197
Bagan Alir Arus Dokumen Dalam Sistem Perhitungan Persediaan
Koord. Perhitungan
Petugas Penghitungan Petugas Pengecek
Persediaan
Mulai 1
Setelah
Penghitung
Selesai
Membagi
Menghitung I
Kartu Bagian 1,2,3
Perhitung
an Kartu
Perhitungan
Melakukan
Bagian 1,2,3 Perhitunga
n ke II
Kartu Melakuka
1
Perhitungan n
Perhitung
an
Mengisi
2 Kartu
3 Mengisi Bagian 2
kartu
bagian 3
Kartu Kartu
Bag. 3 Bag. 2 Digantung
Bagian 1
Pada
Bagian 2 Barang
Bagian 1
Bagian 2
Diband Bagian 3
ingkan
Digantung
Membuat 3
Pada
rekap Disobek Barang
perhitung
an
2 2
Rekap 1
Perhitungan
4 5
197
Pemegang Kartu Persediaan Bagian Gudang
5
4
Rekap
Perhitungan
Rekap
Perhitungan
Kartu
Gudang
Mengisi
Data
Harga
Pokok
Selesai
Bukti
Memorial
Jurnal
Umum
Kartu
Persediaa
n
197
Soal Latihan
persediaan
o Apa yang dimaksud dengan perusahaan kelas dunia? Apa saja karakteristik
yang harus dimiliki sistem informasi kelas dunia untuk dapat memberikan
akuntansi biaya?
o Bedakan antara pemrosesan berkelanjutan, batch, dan berdasarkan
pesanan.
o Apa saja jenis laporan manajemen yang dibuat oleh sistem akuntansi
biaya?
o Apa saja jenis laporan manajemen yang dibuat oleh sistem akuntansi
biaya?
o Apa saja faktor-faktor kunci keberhasilan yang umum untuk keberhasilan
Soal Kasus :
197
1. Seberapa realistisnya berbagai asumsi untuk model EOQ? Diskusikanlah tiap
baku dalam produksi, jelaskan mengapa berbagai unit kerja tersebut tidak
4. Peranan apa yang dimainkan oleh bagian buku besar dalam siklus konversi?
mencapainya?
197
BAB 11
PENGAWASAN OUTPUT DAN SISTEM
PELAPORAN AKUNTANSI
Pengawasan Output
dalam memproses hasil transaksi dan tidak terjadi pemakaian oleh pihak yang
dengan dua cara yaitu merencanakan laporan yang akan dihasilkan dan
terdapat dua hal yang perlu diawasi yaitu pengiriman data dan proses display
data.
197
Pertimbangan lain dalam pengawasannya adalah masalah efisiensi dan
efektivitas output hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator sebagai berikut:
trail yang meliputi accounting audit trail dan operation audit trail.
terhadap sistem pelaporan buku besar adalah sebagai suatu pusat yang
Sistem
pelaporan Sistem
Penagih
an keuangan Pelaporan
manajemen
Penjuala Pengendalian
n
Sistem Persediaan
Buku Besar
Akuntans Pengeluar
i an
Biaya Utang
kas
197
Gambar Hubungan Subsistem Informasi Akuntansi terhadap Sistem Pelaporan
Buku Besar
Model data flow diagram sistem pelaporan buku besar akan ditampilakan
Gambar
dan etika profesional. Umumnya bentuk dari informasi ini adalah laporan
197
Penerima utama dari informasi laporan keuangan adalah para pengguna
umum dapat dikatakan bahwa para pengguna informasi luar tertarik dengan
disiapkan dan disajikan oleh semua perusahaan dengan cara-cara yang diterima
akuntansi keuangan dimulai di awal tahun fiskal dengan semua transaksi pada
kondisi bersih dan hanya pos-pos transaksi neraca yang permanen yang
merupakan kelanjutan dari tahun sebelumnya yang telah terisi data, dapat
ayat jurnal awal. Pada jenis transaksi yang muncul secara teratur, seperti
197
4. Membukukan ke buku besar umum, yang dilakukan secara berkala dan
voucher jurnal yang merangkum ayat jurnal yang dibuat di jurnal khusus dan
buku besar pembantu serta dibukukan ke pos transaksi buku besar umum.
akuntansi, saldo akhir setiap pos transaksi dalam buku besar umum
total debit-kredit.
8. Menyiapkan neraca percobaan yang telah disesuaikan. Dari saldo yang sudah
disesuaikan dibuatkan neraca percobaan. Neraca ini berisi semua ayat jurnal
9. Menyiapkan laporan keuangan. Neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus
kas yang telah dibuat berdasarkan pada neraca percobaan yang telah
disesuaikan.
10. Menjurnal dan membukukan ayat jurnal penutup. Voucher jurnal dibuat untuk
sementara dan mentransfer laba atau rugi ke laba ditahan. Akhirnya, ayat-
11. Menyiapkan neraca percobaan pasca penutupan. Satu kertas kerja neraca
percobaan yang berisi hanya pos-pos transaksi neraca saat ini dibuat untuk
197
menunjukkan saldo yang akan dipindahkan kepada periode akuntansi
berikutnya.
voucher jurnal.
2. Tahap kedua atau disebut prosedur akhir periode. Voucher jurnal dimasukkan
ke buku besar umum secara berkala. Hal ini melibatkan proses transaksi dan
umum merupakan
harian.
disebut prosedur
pelaporan
keuangan.
Analisis pos-pos
langkah yang
mengarah ke
pembuatan
197
laporan keuangan yaitu persiapan neraca percobaan, ayat jurnal
arus sumber daya fisik maka kekhawatiran pengendalian terhadap sistem buku
197
1. Hasil audit yang tidak sempurna.
3. Pos transaksi buku besar yang tidak seimbang dengan pos transaksi buku
besar pembantu.
4. Saldo pos transaksi buku besar yang salah akibat voucher jurnal yang
kerugian keuangan yang signifikan bagi perusahaan, dan sanksi dari pihak yang
berwenang.
Akan tetapi pada perusahaan skala menengah hingga besar dimana buku
besar digunakan untuk mendukung tugas yang lebih luas dan kompleks sistem
197
Pada gambar 12.4 ditunjukkan sistem buku besar dan pelaporan keuangan
yang menggunakan sistem batch dengan file berurutan. Pada gambar tersebut
juga menunjukkan proses buku besar dan pelaporan keuangan secara manual.
dimasukkan ke buku besar. Karena proses update buku besar merupakan proses
batch pada akhir hari maka seluruh file buku besar selalu diperbarui setiap hari.
Jika ada kesalahan pemrosesan yang secara material mempengaruhi buku besar,
197
saldo pada hari sebelumnya dapat dijadikan tersedia sebagai cadangan.
Walaupun proses tersebut terlihat seperti metode yang kuno dalam memelihara
pemrosesan transaksi online tetap memilih sistem ini karena ada pengendalian
Kelemahan dari sistem ini adalah tidak efisien. Model file berurutan
voucher jurnal dari kelompok pelaporan keuangan secara manual disiapkan pada
dokumen kertas, hal ini tentu saja menambah biaya operasional sistem tersebut.
meningkatkan efisiensi.
Sistem ini juga membuat rekonsiliasi yang tidak sering dilakukan, dapat
diketahui bahwa semakin sering buku besar diperbarui dapat berakibat semakin
digunakan dalam sistem buku besar dan sistem pelaporan keuangan juga turut
197
seluruh proses dan mengevaluasi apakah pengendalian internal berfungsi
bisnis perusahaan. Saat ini sistem pelaporan manajemen sudah secara formal
pemahaman akan apa yang dilakukan oleh para manajer dan jenis-jenis masalah
197
Pengambilan keputusan rasional bukan merupakan tindakan yang spontan.
1. Mengidentifikasi masalah
yang mendasar dari konsep ini adalah bahwa tanggung jawab para manajer
197
Gambar Sistem Pertanggungjawaban
tujuan tersebut.
segmen, yang akan digunakan oleh manajer senior untuk mengukur kinerjanya.
dari pusat pertanggung jawaban ini adalah pusat biaya, pusat laba, dan pusat
investasi.
197
Pusat biaya (cost center) merupakan suatu unit dalam perusahaan dengan
kerja, bahan baku, dan overhead dalam koridor jumlah anggaran. Laporan
kinerja untuk manajer pusat biaya mencerminkan perilaku biaya yang dapat
dikendalikan dengan fokus pada biaya yang dianggarkan, biaya aktual, dan
2. Harga barang .
4. Intensitas iklannya.
197
Soal Latihan :
1. Informasi apa yang terdapat dalam file master buku besar umum?
keuangan?
3. Sebutkan dua laporan operasional yang dihasilkan sistem buku besar dan
proses!
keputusan rasional!
Soal Kasus :
1. Ketika terjadi konversi dari sistem buku besar manual ke sistem pemrosesan
selalu lebih disukai daripada sedikit informasi dan kita selalu tidak akan
anda?
197
4. Jelaskan perbedaan antara gejala dan masalah. Bagaimana Anda
perusahaan?
5. Jelaskan mengapa tanggung jawab dan otoritas harus diberikan secara tepat
197
DAFTAR PUSTAKA
Page198