KELOMPOK 7 :
Rafiyq Widianto
F1316080
Rani Rahadina
F1316082
F1316083
Nilai Terendah antara Biaya dan Harga Pasar- Batas Atas dan Batas Bawah
Biaya pengganti digunakan untuk menyatakan nilai pasar, karena biasanya
mencerminkan atau meramalkan penurunan harga jual dan pemakaiannya bagi perusahaan
memungkinkan untuk mempertahankan tingkat laba kotor yang konsisten atas penjualan.
Tetapi terkadang penurunan biaya pengganti tidak menunujukkan penurunan manfaat, jadi
dua pembatasan penilaian tambahan akan digunakan untuk menilai persediaan akhir, yaitu
nilai realisasi bersih dan nilai realisasi bersih dikurangi marjin laba normal.
Nilai realisasi bersih : estimasi harga jual dalam keadaan bisnis normal dikurangi
dengan estimasi biaya penyelesaian dan penjualan yang dapat diprediksi secara layak. Jumlah
tersebut dikurangkan dengan marjin laba normal untuk mendapat nilai realisasi bersih
dikurangi marjin laba normal. Aturan umunya adalah persediaan dinilai pada nilai terendah
antara biaya dan harga pasar, dengan harga pasar dibatasi hingga jumlah yang tidak melebihi
nilai realisasi bersih atau lebih rendah dari niali realisasi bersih dikurangi marjin laba normal.
Batas atas : nilai realisasi bersih persediaan. Batas bawah : nilai realisasi bersih
dikurangi marjin laba normal. Keduanya ini digunakan untuk mencegah persediaan
dilaporkan lebih saji atau kurang saji. Pembatasan maksimum, tidak melebihi nilai realisasi
bersih (batas atas), mencegah lebih saji nilai persediaan yang using atau rusak. Yaitu, jika
biaya pengganti suatu barang lebih besar dari nilai realisasi bersihnya, maka persediaan tidak
boleh dilaporkan menurut biaya pengganti. Perusahaan hanya dapat menerima harga jual
dikurangi biaya penjualan. Pelaporan persediaan menurut biaya pengganti akan menyebabkan
persediaan lebih saji dan kerugian kurang saji dalam periode berjalan. Pembatasan minimum,
yaitu tidak lebih rendah dari nilai realisasi bersih dikurangi penyisihan untuk perkiraan marjin
laba normal (batas bawah). Menetapkan batas bawah dimana persediaan tidak boleh dinilai
tanpa memperhatikan biaya penggantinya.
selalu merupakan nilai tengah dari tiga jumlah : biaya pengganti, nilai realisasi bersih, dan
nilai realisasi bersih dikurangi marjin laba normal. Nilai pasar yang telah dihitung atau
ditetapkan kemudian dibandingkan dengan biaya untuk menentukan yang terendah antara
biaya dan harga pasar untuk menentukan nilai persediaan akhir. Aplikasi nilai terendah antara
biaya dan harga pasar hanya memperhitungkan kerugian nilai yang terjadi dalam kegiatan
bisnis normal yang disebabkan oleh : perubahan model, perubahan permintaan, atau
keusangan.
persediaan. Kenaikan harga pasar barang cenderung mengoffset penurunan harga pasar
barang yang lain, jika pendekatan kategori atau total persediaan yang utama digunakan dalam
mengaplikasikan aturan LCM. Praktek yang paling umum adalah menilai persediaan atas
dasar barang per barang. Pendekatan per barang menyediakan penilaian yang paling
konservatif bagi tujuan penyajian neraca. Persediaan sering dinilai atas dasar total persediaan
jika hanya satu produk akhir, jika membuat beberapa produk akhir maka pendekatan kategori
yang dipakai. Metode apapun yang dipilih harus diaplikasikan secara konsisten dari satu
periode ke periode lain.
Salah satu pencatatan persediaan pada harga pasar yaitu metode langsung, biaya
digantikan dengan harga pasar ketika menilai persediaan. Akibatnya, tidak ada kerugian yang
dilaporkan dalam laporan laba-rugi karena kerugian ini sudah dimasukkan dalam harga pokok
penjualan. Metode kedua yaitu metode tidak langsung atau penyisihan, tidak mengubah
angka biaya, tetapi membentuk akun kontra-aktiva yang terpisah dan akun kerugian untuk
mencatat penghapusan. Keunggulan dari pengidentifikasian atas pencatatan kerugian yang
diakibatkan oleh penurunan harga pasar adalah kerugian diperlihatkan secara terpisah dari
harga pokok penjualan dalam laporan laba-rugi, jadi harga pokok penjualan untuk tahun
berjalan tidak terdistorsi. Cara penyajian metode kedua lebih disukai karena secara jelas
mengungkapkan kerugian yang terjadi oleh penurunan harga pasar persediaan. Cara
penyajian metode pertama memasukkan kerugian ini dalam harga pokok penjualan.
1. Penurunan nilai aktiva dan pencatatanya sebagai beban diakui pada periode ketika
kerugian utilitas ini terjadi, bukan pada periode penjualan.
2. Aplikasi aturan LCM menghasilkan inkonsistensi karena persediaan perusahaan
mungkin dinilai menurut biaya dalam satu tahun dan harga pasar dalam tahun
berikutnya.
3. LCM menilai persediaan dalam neraca secara konservatif, tetapi dampaknya terhadap
laporan laba-rugi mungkin atau tidak mungkin bersifat konservatif.
4. Aplikasi aturan LCM menggunakan laba normal dalam menentukan nilai
persediaan.
Banyak pemakai laporan keuangan menyukai aturan LCM karena mereka sedikitnya
mengetahui bahwa persediaan tidak lebih-saji. Selain itu, mengakui semua kerugian tetapi
tidak mengantisipasi keuntungan umumnya menghasilkan laba yang lebih rendah.
DASAR PENILAIAN
bersih, bukan biaya pengganti untuk tujuan pengaplikasian aturan LCM. Dalam situasi
terbatas pencatatan persediaan menurut nilai realisasi bersih mendapat dukungan dari banyak
pihak sekalipun jumlah ini melampaui biaya. Pengecualian atas aturan pengakuan normal ini
dibolehkan oleh GAAP jika (1) terdapat pasar terkendali dengan harga kuota yang berlaku
bagi semua kuantitas dan (2) tidak ada biaya penjualan yang signifikan. Alasan ketida adalah
bahwa kadang angka biaya terlalu sulit dihitung.
satu harga lump sum, yang juga disebut basket purchase. Metode nilai penjualan relatif
digunakan dalam industri minyak untuk menilai banyak produk dan produk sampingnya yang
diperoleh dari satu barel minyak mentah.
persediaan barang dagang yang mencukupi untuk memenuhi semua permintaan pelanggan.
Akibatnya, sangat wajar bagi sebuah perusahaan untuk membuat komitmen pembelian yang
setuju untuk membeli persediaan beberapa minggu, bulan, atau bahkan beberapa tahun
dimuka. Umumnya hak atas barang dagang atau bahan baku yang terkait dengan komitmen
pembelian belum berpindah ke pembeli. Sebenarnya, barang itu masih berupa sumber daya
alam atau dalam kasus komoditi, bibit yang belu ditanam. Atau dalam kasus produk masih
berupa barang dalam proses.
KOMITMEN PEMBELIAN
Yaitu persetujuan untuk membel ipersediaan beberapa minggu, bulan, atau tahunan
dimuka. Umumnya, hak atas barang dagang atau bahkan baku yang terkait dengan komitmen
pembelian ini belum berpindah ke pembelian. Sebenarnya, barang itu masih berupa sumber
daya alam atau, dalam kasus komoditi, bibit yang belum ditanam, atau dalam kasus produk,
masih berupa barang dalam proses.
Pesanan yang umum, yang harganya sudah ditentukan pada saat dikirim dan bisa
dibatalkan sewaktu-waktu oleh pembeli maupun penjual, bukan merupakan aktiva atau
kewajiban bagi pembeli. Komitmen pembelian ini tidak perlu dicatat dalam pembukuan atau
dilaporkan dalam laporan keuangan.
Bagaimana jika pembeli terlibat dalam kontrak pembelian resmi yang tidak dapat
dibatalkan? Bahkan pembeli mengakui tidak ada aset atau kewajiban pada saat kontrak
ditandatangani, karena kontrak tersebut bersifat executory: kedua belah pihak belum
memenuhi kewajiban kontraktualnya. Akan tetapi jika material, maka rincian kontrak
semacam itu harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan pembeli.
Jika harga kontrak melebihi harga pasar dan kerugian diperkirakan akan muncul pada
saat pembelian dilaksanakan, maka kerugian ini harus diakui dalam periode terjadinya harga
pasar. Kerugian kepemilikan yang belum terealisasi ini akan dilaporkan dalam laporan labarugi dibawah kelompok Beban dan Kerugian Lain-lain. Estimasi Kewajiban atas Komitmen
Pembelian akan dilaksanakan pada tahun fiskal berikutnya.
Pihak pembeli dalam komitmen pembelian ini dapat melindungi dirinya dari
kemungkinan penurunan harga pasar barang menurut kontrak dengan pembendung (hedging)
dilakukan melalui kontrak futures di mana pihak pembeli dalam komitmen pembelian pada
saat yang sama dimasa depan pada harga tetap. Jika sebuah perusahaan memegang posisi beli
dalam suatu komitmen pembelian dan memegang posisijual dalam kontrak futures untuk
komoditas yang sama, maka kerugian dalam satu kontrak akan ditutupi oleh keuntungan dari
kontrak lain.
FASB Concepts Statement No. 6 menyatakan bahwa komitmen pembelian melibatkan
suatu pos yang bisa dicatat baik sebagai aktiva maupun sebagai kewajiban. Yaitu, komitmen
pembelian melibatakan hak untuk menerima aktiva dan kewajiban untuk membayar... jika
hak menerima aktiva dan keewajiban untuk membayar dicatat pada saat komitmen pembelian
dilakukan, maka sifat dari kerugian dan akun penilaian yang mencatat aktiva dan kewajiban
untuk komitmen pembelian, namun hal itu menyinggung kesimpulan atau implikasi
mengenai apakah hal itu harus dicatat atau tidak.
METODE LABA KOTOR UNTUK MENGESTIMASI PERSEDIAAN
Tujuan dasar dari perhitungan fisik adalah untuk memeriksa keakuratan catatan
persediaan perpetual atau, jika ada catatan, untuk mengetahui jumlah persediaan. Salah satu
metode adalah metode laba kotor (atau sering disebut metode marjin kotor). Metode ini
digunakan secara luas oleh para auditor dalam situasi di mana hanya diperlukan suatu
estimasi atas persediaan perusahaan. Metode ini juga digunakan ketika catatan perusahaan
atau persediaan itu sendiri telah musnah akibat kebakaran atau bencana lain. Metode ini
didasarkan pada tiga asumsi:
1. Persediaan awal ditambah pembelian sama dengan total barang yang diperhitungkan;
dibebankan sebagai persentase harga jual. Laba kotor atas harga jual merupakan metode yang
umum untuk menghitung laba kotor karena beberapa alasan:
1. Sebagian besar barang dinyatakan atas dasar eceran, bukan biaya.
2. Laba yang dihitung atas harga jual lebih rendah daripada laba yang didasarkan atas
biaya, dan persentase harga jual lebih rendah daripada laba ynag didasarkan atas
biaya, dan persentase ynag lebih rendah ini disukai pelanggan.
3. Laba kotor yang didasarkan atas harga jual tidak pernah melebihi 100%.
Hubungan dasar antara markup atas biaya dan markup atas harga jual dirumuskan
sebagai berikut.
Preentase markup atas biaya
1. Laba kotor atas harga jual = 100 + Presentase marku p atas biaya
2. Persentase markup atas biaya =
Ada beberapa versi metode persediaan eceran yaitu metode konvensional (nilai
terendah antara biaya rata-rata dan harga pasar), metode biaya eceran LIFO, metode biaya
eceran LIFO nilai dolar.Salah satu keunggulannya adalah bahwa saldo persediaan dapat
diestimasikan tanpa perhitungan fisik.
dimarkup diatas harga eceran awal.Dalam pasar kompetitif, peritel sering kali perlu
menggunakan markdown, yakni penurunan harga jual awal.Markdown terhadap harga jual
mungkin diperlukan karena adanya penurunan tingkat harga umum, penjualan khusus,
kerusakan barang, kelebihan persediaan, dan persaingan. Pembatalan markdown terjadi
apabila markdown kemudian dioffset oleh kenaikan harga bang yang sebelumnya telah
dimarkdown yaitu setelah penjualan satu hari.
masuk, retur pembelian dan pengurangna harga, dan diskon pembelian terlibat. Dalam
metode eceran, kita memperlakukan pos-pos semacam itu sebagai berikut:
- Biaya pengangkutan (freight cost) diperlukan sebagian dari biaya pembelian
- Retur pembelian (purchase return) dbiasanya dipandang sebagai pengurangan baik
pada biaya maupun harga eceran.
Penyajian Persediaan
Standar akuntansi mewajibkan laporan keuangan mengungkapkan komposisi dari
persediaan, pengaturan pembiayaan persediaan, dan metode kalkulasi biaya persediaan yang
digunakan. Dasar penilaian persediaan dan metode yang dipakai dalam menghitung biaya
(LIFO, FIFO, biaya rata-rata, dan sebagainya) juga harus dilaporkan.sebagai contoh, laporan
tahunan Pixar Internasional Corp. berisi pengungkapan sebagai berikut :
Pixar International Corp.
Catatan A : Kebijakan akuntansi yang signifikan
Ternak dan makanannya biaya last-in, first-out (LIFO), yang
lebih rendah dari perkiranaan harga pasar
$854.800
$1.240.500
$674.000
dan penjualan
$362.630
Analisis Persediaan
Pengelolaan persediaan adalah hal yang sangat perlu diperhatikan secara terus-
menerus karena kalau kebijakan persediaan pengelolaannya kurang bagus maka akan
mengakibatkan efek yang sangat fatal bagi perusahaan. Disini akan dibahasa rasio-rasio
keuangan yang dapat diguanakan untuk mencari jalan tengah diantara persoalan-persoalan.
Rasio perputaran persediaan
Rasio perputaran persediaan mengukur berapa kali, secara rata-rata, persediaan terjual
selama suatu periode.Tujuannya adalah untuk mengukur likuiditas persediaan.Rasio
perputaran persediaan dihitung dengan membagi harga pokok penjualan dengan persediaan
rata-rata yang ada di tangan selama suatu periode.