Disusun Oleh :
KELOMPOK 7 :
Rafiyq Widianto
(F1316080)
Rani Rahadina
(F1316082)
Harga beli
Biaya penutupan, seperti sertifikat hak milik, hono pengacara, dan honor pencatatan.
Biaya .yang dikeluarkan unutuk mempersiapkan tanah hingga siap digunakan
Asumsi mengenai hak gadai atau hipotik
Setiap perbaikan tanah lainnya yang memiliki umur tidak terbatas.
Pada umumnya tanah adalah bagian dari properti, pabrik dan peralatan. Bagaimanapun jika
tujuan utama dari perolehan dan penguasaan tanah adalah spekulasi, perusahaan sewajarnya
mengklasifikasikan tanah tersebut sebagai investasi. Jika real estate menguasai tanah untuk
dijual kembali, maka tanah diklasifikasikan sebagai persediaan.
Biaya Bangunan
Biaya bangunan harus melibatkan semua pengeluaran yang berhubungan langsung dengan
akuisisi atau konstruksinya. Biaya- baiya ini meliputi:
1. Biaya bahan, tenaga kerja, dan overhead yang terjadi selama konstruksi
2. Honor profesional serta ijin mendirikan bangunan
Semua biaya yang dikeluarkan mulai dari penggalian hingga penyelesaian, dianggap sebagai
bagian dari biaya bangunan
Biaya Peralatan
Pengertian peralatan dalam akuntansi termasuk peralatan pengiriman, peralatan kantor,
mesin, perabot dan peralatannya, perabotan, peralatan pabrik, dan aktiva tetap serupa. Biaya
aktiva tersebut meliputi harga pembelian, pengiriman dan penanganan yang terjadi, asuransi
pada peralatan dalam transit, biaya dari yayasan khusus jika diperlukan, perakitan dan biaya
instalasi, dan biaya pelaksanaan uji coba. Oleh karena itu biaya-biaya ini mencakup semua
pengeluaran yang terjadi dalam memperoleh peralatan dan mempersiapkannya hingga siap
pakai.
Aktiva yang Dibuat Sendiri
Perusahaan harus mengalokasikan biaya dan beban untuk mendapatkan biaya aktiva yang
dibuat sendiri. Perusahaan dapat menelusuru bioaya-biaya ini secara langsung ke pekerjaan
dan pesanan bahan yang berhubungan dengan pembuatan aktiva tetap. Akan tetapi,
pembebanan biaya tidak langsung minimbulkan masalah khusu. Biaya tidak langsung ini
yang disebut overhead atau beban terdiri dari baiya listrik, pemanas, lampu, asuransi, pajak
kekayaan atas banguan pabrik dan peralatan, tenaga pengawas pabrik, penyusutan aktiva
tetap dan perlengkapan.
Perusahaan dapat menangani biaya tidak langsung dengan salah satu dari dua cara berikut:
1. Tidak membebankan overhead tetap ke biaya pembuatan aktiva
Diskon Tunai
Jika aktiva tetap dibeli mendapat diskon tunai maka ada 2 pendekatan : pertama, diskon
diambil atau tidak dianggap sebagai pengurang biaya aktiva. Kedua, diskon tunai tidak selalu
harus dianggap sebagai kerugian karena syaratnya mungkin tidak menguntungkan atau
mungkin tidak bijaksana bagi perusahaan untuk mengambil diskon itu.
Agar merefleksikan biaya secara tepat, aktiva yang dibeli dengan kontrak kredit jangka
panjang harus dipertimbangkan pada nilai sekarang dari pertimbangan yang dipertukarkan
antara pihak yang melakukan kontrak pada tanggal transaksi. Contoh : House company
membeli sebuah aktiva hari ini dengan menukarkan wesel bayar tanpa bunga senilai $10.000
4 tahun dari sekarang. House tidak boleh mencatat aktiva pada harga $ 10.000. Nilai sekarang
dari wesel senilai $ 10.000 itu yang menentukan harga pertukaran dari transaksi tersebut.
Dengan asumsi suku bunga yang tepat sebesar 9% untuk mendiskontokan pembayaran
tunggal sebesar $ 10.000 yang jatuh tempo 4 tahun dari sekarang, House mencatat aktiva ini
pada $7.084,30 ($ 10.000 x 0,7843).
Faktor-faktor yang diperhitungkan perusahaan dalam memperkirakan suku bunga adalah
peringkat kredit pinjaman, jumlah dan tanggal jatuh tempo wesel, serta suku bunga yang
berlaku sekarang. Perusahaan menggunakan harga pertukaran kas dari aktiva yang diperoleh
sebagai dasar untuk mencatat aktiva dan mengukur unsur bunga.
Apabila perusahaan membeli sekelompok aktiva tetap pada harga lump sum tunggal maka
perusahaan mengalokasikan total biaya di antara berbagai aktiva berdasarkan nilai pasar
wajar relatifnya. Asumsinya adalah biaya-biaya akan bervariasi dalam proporsi langsung
terhadap nilai wajar. Untuk menentukan nilai pasar wajar perusahaan seharusnya
menggunakan teknik penilaian yang sesuai dengan situasinya (penilaian tunggal dan
penilaian ganda).
Penerbitan Saham
Jika saham diperdagangkan secara aktif, maka nilai pasar saham yang diterbitkan merupakan
indikasi yang wajar atas biaya properti yang diperoleh. Saham merupakan ukuran yang baik
atas harga ekuivalen kas berjalan. Contoh : Live Co. memutuskan membeli beberapa tanah,
sebagai pengganti pembayaran tunai atas tanah tersebut perusahaan menerbitkan 5.000
lembar saham biasa kepada Dee Co. ( nilai pari $10) yang memiliki nilai pasar wajar $12 per
saham. Live Co. akan membuat jurnal :
Tanah (5.000 x $12)
60.000
Saham Biasa
50.000
10.000
Jika nilai pasar saham biasa yang ditukarkan tidak dapat ditentukan perusahaan, maka
nilai pasar properti harus ditentukan dan digunakan sebagai dasar untuk mencatat aktiva dan
penerbitan saham biasa.
Akuntansi yang tepat untuk pertukaran aktiva nonmoneter masih diperdebatkan, sebagian
akuntan berpendapat bahwa akuntansi untuk jenis pertukaran ini harus didasarkan atas nilai
wajar aktiva yang diberikan atau nilai wajar aktiva yang diterima, dengan mengakui suatu
keuntungan atau kerugian. Sebagian lain berpendapat bahwa akuntansi harus didasarkan pada
jumlah yang tercatat dari aktiva yang diberikan, tanpa mengakui keuntungan atau kerugian.
Dan perlakuan yang lain memilih pendekatan yang akan mengakui kerugian dalam semua
kasus, tetapi menangguhkan keuntungan dalam situasi khusus.
Sebuah pertukaran mempunyai substansi komersial jika arus kas masa depan berubah sebagai
akibat dari transaksi tersebut. Hal ini berarti bahwa, jika posisi ekonomi kedua belah pihak
yang bertransaksi berubah, transaksi tersebut mempunyai substansi komersial.
Jika perusahaan menukarkan aktiva yang serupa dan perubahan dalam posisi ekonomi dapat
terjadi, maka transaksi tersebut memiliki substansi komersial dan perusahaan harus memakai
nilai wajar sebagai dasar untuk mengukur aktiva yang diterima dalam pertukaran. Namun jika
menukarkan aktiva tetapi tidak terjadi perubahan yang signifikan dalam arus kas. Maka,
perusahaan mengakui kerugian tatpi secara umum menunda atau menangguhkan keuntungan.
Akuntansi untuk pertukaran
Jenis Pertukaran
Pertukaran ini
mempunyai
Pedoman Akuntansi
substansi Mengakui keuntungan dan kerugian dengan
komersial
segera
keuntungan,
mengakui
Pertukaran-Situasi Kerugian
Apabila aktiva nonmoneter yang sama dipertukarkan dan mengalami kerugian, maka
kerugian harus diakui segera. Perusahaan seharusnya tidak menilai aktiva lebih daripada
harga kasnya yang setara, jika kerugian ditangguhkan, aktiva akan dinilai terlalu tinggi
daripada yang seharusnya. Oleh karena itu, perusahaan mengakui kerugian dengan segera
terlepas apakah pertukaran mempunyai substansi komersial atau tidak.
Pertukaran-Situasi Keuntungan
Tidak ada substansi komersial-Sejumlah kas diterima. Ketika perusahaan menerima kas
(tombokan) dalam sebuah pertukaran yang tidak mempunyai substansi komersial, perusahaan
dapat dengan segera mengakui sebagian dari keuntungan. Dasar pemikiran untuk perlakuan
ini adalah : sebelum pertukaran nonmoneter yang mencakup kas, perusahaan memiliki
keuntungan yang bekum diakui, yaitu selisih antara niai buku dan nilai wajar aktiva lama.
Ketika pertukaran terjadi, sebagian dari nilai wajar dikonversikan ke aktiva yang lebih likuid.
Rasio aktiva likuid terhadap total pertimbangan yang diterima adalah bagian dari keuntungan
yang direalisasi perusahaan. Jadi, keuntungan diakui dan dicatat.
Persyaratan akuntansi untuk pengakuan keuntungan dan kerugian atas pertukaran aktiva
nonmoneter :
1. Hitunglah total keuntungan atau kerugian dari transaksi, jumlah ini sama dengan
selisih antara nilai wajar yang diberikan dan nilai buku aktiva yang diberikan.
2. Jika yang dihitung no 1 adalah kerugian, maka keseluruhan kerugian harus selalu
diakui.
3. Jika yang dihitung no 1 adalah keuntungan :
a) Dan pertukaran mempunyai substansi komersial, maka seluruh keuntungan
diakui (aktiva yang tidak sama).
b) Dan pertukaran tidak mempunyai substansi komersial.
1) Dan tidak ada kas yang dilibatkan, tidak ada keuntungan yang diakui
2) Dan sejumlah kas diberikan, tidak ada keuntungan yang diakui
3) Dan sejumlah kas diterima, bagian dari keuntungan diakui dengan
rumus kas yang diterima dibagi kas yang diterima ditambah nilai
aktiva lainnya yang diterima lalu dikalikan denga total keuntungan.
Tetapi jika jumlah kas yang ditukarkan 25% atau lebih, maka seluruh keuntungan harus
diakui.
Perusahaan yang terlibat dalam satu atau lebih pertukaran aktiva nonmoneter selama suatu
periode harus mengungkapkan dalam laporan keuangan untuk periode dimana hal itu terjadi,
sifat transaksi tersebut, metode akuntansi untuk aktiva yang dipertukarkan, dan keuntungan
atau kerugian yang diakui atas pertukaran tersebut.
Perusahaan yang menjadi penerima dan pemberi kontribusi disebut transfer tanpa timbal
balik karena mereka mentransfer aktiva pada satu arah. Kontribusi ini dapat berupa : berbagai
aktiva (kas, sekuritas, tanah, bangunan), tetapi juga dapat berupa penghapusan hutang.
Apabila aktiva diperoleh melalui donasi, maka konsep biaya yang ketat menyatakan bahwa
penilaian atas aktiva ini harus nol. Tidak mencatat sama sekali berarti mengabaikan realitas
ekonomi dari kenaikan kekayaan dan aktiva. Karena itu, nilai wajar aktiva harus digunakan
untuk menentukan nilainya dalam pembukuan.
Pendekatan untuk mencatat kredit aktiva yang diterima. Pertama, kredit harus ditempatkan ke
modal donasi, kenaikan aktiva ini lebih tepat dipandang sebagai modal disetor daripada
pendapatan yang dihasilkan. Kedua, modal hanya disetorkan oleh pemilik bisnis dan donasi
merupakan manfaat bagi perusahaan yang harus dilaporkan sebagai pendapatan dari
kontribusi.
Dalam standar terbaru, FASB menyatakan secara umum kontribusi yang diterima harus
diakui sebagai pendapatn dala periode penerimaannya dan diukur pada nilai wajar aktiva
yang diterima. Dalam beberapa kasus perusahaan akan berjanji untuk memberikan beberapa
jenis aktiva di masa depan. Jika janji tersebut tanpa syarat maka beban kontribusi dan
kewajiban yang berkaitan harus dilaporkan. Jika janji tersebut bersyarat maka beban diakui
pada periode yang diuntungkan oleh kontribusi, yang umumnya ketika aktiva ditransfer.
Pengecualian dalam prinsip biaya historis untuk akuisisi aktiva tetap melalui donasi adalah
didasarkan atas nilai wajar, pengecualian lainnya adalah konsep biaya penghematan yang
menyatakan bahwa jika karena beberapa alasan perusahaan mengabaikan harga tertentu dan
pada awalnya membayar terlalu banyak untuk suatu aktiva, maka secara teoritis lebih baik
segera membebankan suatu kerugian.
Sebagai contoh : perusahaan membuat suatu aktiva pada biaya yang jauh lebih besar dari
manfaat ekonominya. Maka, akan lebih tepat untuk membebankan kelebihan biaya sebagai
kerugian periode berjalan, daripada mengkapitalisasinya sebagai bagian dari biaya aktiva.