Anda di halaman 1dari 4

BPHTB

DASAR HUKUM
Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 13 Tahun 2010 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan
Bangunan
DEFINISI PAJAK BPHTB
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan selanjutnya disingkat BPHTB adalah pajak atas
perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan.
Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan adalah perbuatan atau peristiwa hukum yang
mengakibatkan diperolehnya hak atas tanah dan/atau bangunan oleh orang pribadi atau Badan.
SUBJEK PAJAK BPHTB
adalah orang pribadi atau Badan yang memperoleh Hak atas Tananh dan/atau Bangunan.
WAJIB PAJAK BPHTB
adalah orang pribadi atau Badan yang memperoleh Hak atas Tananh dan/atau Bangunan.
OBJEK PAJAK BPHTB
Objek Pajak BPHTB adalah Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan.
NPOPTKP & TARIF

NPOPTKP : RP. 300.000,Tarif


: 2.5%

NPOPTKP : RP. 60.000,Tarif


: 2.5%
NPOPTKP : RP. 60.000,Tarif
: 2.5%

JENIS PEROLEHAN HAK

Hibah Wasiat (Satu derajat ke atas ; Satu derajat ke bawah)

Waris

Hibah Wasiat (Satu derajat ke atas ; Satu derajat ke bawah)

Jual beli;

Tukar menukar;

Hibah;

Hibah Wasiat; (Tidak satu derajat ke atas ataupun ke bawah)

Pemasukan dalam perseroan atau badan hukum lain;

Pemisahan hak yang mengakibatkan peralihan penunjukan pembeli dalam


lelang;

Pelaksanaan putusab hakim yang mempunyai kekuatan hukum tetap;

Penggabungan usaha;

Peleburan usaha;

Pemekaran usaha; atau

Hadiah

Perolehan Hak Rumah Sederhana Sehan dan RSS melalui KPR bersubsidi

Pemberian Hak Baru

Pemberian Hak Baru sebagai kelanjutan Pelepasan Hak

Pemberian Hak Baru diluar pelepasan bank

Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan


Perkotaan
DASAR HUKUM
Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
Perkotaan.
DEFINISI PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan adalah pajak atas bumi dan/atau bangunan
yang dimiliki, dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau Badan untuk sektor
perdesaan dan perkotaan kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan,
perhutanan, dan pertambangan.
DASAR PENGENAAN DAN TARIF
Dasar Pengenaan PBB P-2 adalah NJOP (Nilai Jual Objek Pajak)
Tarif PBB Pedesaan dan Perkotaan :
1. NJOP <- Rp 1.000.000.000 ditetapkan 0.1%
2. Rp 1.000.000.000 < NJOP <- Rp 2.000.000.000 ditetapkan 0,15%
3. NJOP -> Rp 2.000.000.000 ditetapkan 0,2%
Besaran NJOPTKP adalah Rp 10.000.000,- (Sepuluh Juta Rupiah)
CARA PERHITUNGAN
Besaran Pokok PBB P2=Tarif x (NJOP - NJOPTKP)
MASA PAJAK
1. Tahun Pajak adalah jangka waktu 1 (satu) tahun kalender.
2. Saat yang menentukan pajak terutang adalah menurut keadaan objek pajak pada
tanggal 1 Januari
TEMPAT PEMBAYARAN
Pembayaran PBB Pedesaan dan Perkotaan dapat dilakukan di Bank Jateng.
SANKSI ADMINISTRASI
Keterlambatan pembayaran melebihi jatuh tempo dikenakan sanksi administrasi berupa bunga
2% (dua persen) per bulan.
PELAYANAN
Jenis Pelayanan :
1. Keberatan
2. Pembetulan
3. Pengurangan

4. Keringanan
5. Pengembalian Kelebihan Pembayaran
Pelayanan Keberatan, Pembetulan dan Pengurangan dapat dilakukan di Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta, Kompleks Balaikota Surakarta Jl. Jend.
Sudirman No. 2 Surakarta.
Pelayanan Keberatan, Pembetulan dan Pengurangan diajukan paling lambat 3 (Tiga) Bulan
terhitung diterimanya SPPT PBB P-2 oleh Wajib Pajak.

Anda mungkin juga menyukai