Anda di halaman 1dari 5

UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

BAB 8
PERTEMUAN KE-8
PERSEDIAAN MENURUT AKUNTANSI DAN
PERPAJAKAN

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari BAB 8 mengenai Persediaan menurut Akuntansi dan Pajak,
mahasiswa diharapkan mampu menghitung penilaian persediaan menggunakan
metode penilaian persediaan serta mampu mengklasifikasikan perbedaan penilaian
persediaan menurut Akuntansi dan Perpajakan.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa mampu memahami definisi persediaan menurut Akuntansi
2. Mahasiswa mampu memahami definisi persediaan menurut Perpajakan
3. Mahasiswa mampu melakukan penilaian persediaan secara Akuntansi dan
Perpajakan

C. PETUNJUK PEMBELAJARAN
Mahasiswa diharapkan sudah membaca modul ini sebelum mengikuti pembelajaran
tatap muka. Mulailah dengan membaca capaian belajar lalu pelajari setiap isi modul
dengan seksama dan kerjakan latihan soal yang terdapat pada akhir pembelajaran
guna mengukur tingkat penguasaan mahasiswa.

AKUNTANSI PERPAJAKAN Page 1


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

D. URAIAN MATERI
1. Persediaan Menurut Akuntansi
Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 14 dinyatakan bahwa
persediaan disajikan di neraca berdasarkan nilai yang lebih rendah antara harga
perolehan dan nilai realisasi bersih. Harga perolehan persediaan sering kali disebut
juga dengan harga pokok persediaan. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual
persediaan dalam transaksi normal dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan
estimasi biaya penjualan. Harga perolehan persediaan meliputi semua biaya
pembelian, biaya produksi, dan biaya-biaya lainnya yang diperlukan agar persediaan
berada dalam kondisi dan lokasi saat ini. Biaya pembelian meliputi harga beli, bea
impor, biaya pengangkutan, pajak yang tidak dapat dikreditkan, serta biaya lainnya
yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan persediaan.
Apabila kita meninjau secara akuntansi maka ada 3 jenis metode yang dilakukan
untuk menilai persediaan yang sesuai dengan SAK No 14 tahun 2007 yaitu dengan
menggunakan rumus biaya masuk pertama keluar pertama (MPKP atau FIFO),
kemudian rata-rata tertimbang (weight average cost method) dan masuk terakhir
keluar pertama (MTKP atau LIFO). Kemudian untuk barang yang lazimnya tidak
dapat digantikan dengan barang lain (not ordinary interchangeable) dan barang serta
jasa yang dihasilkan dan dipisahkan untuk proyek khusus harus diperhitungkan
berdasarkan identifikasi khusus terhadap biayanya masing-masing.

2. Persediaan Menurut Perpajakan


Berdasarkan Pasal 10 ayat 6 Undang-Undang Pajak Penghasilan, penilaian persediaan
barang hanya boleh menggunakan harga perolehan, sedangkan penilaian pemakaian
persediaan barang untuk penghitungan harga pokok hanya boleh dilakukan dengan
cara atau metode pencatatan persediaan sebagai berikut :
a. Metode FIFO (First In First Out)
Metode ini beranggapan bahwa barang yang dibeli lebih awal dianggap
dikeluarkan lebih awal pula. Dengan demikian setiap terjadi transaksi penjualan

AKUNTANSI PERPAJAKAN Page 2


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

maka harga pokok barang yang terjual dinilai berdasarkan barang yang dibeli
lebih awal
b. Metode Rata-Rata (Moving Avarage)
Metode ini beranggapan bahwa setiap terjadi perubahan jumlah persediaan barang
baik karena pembelian maupun adanya penjualan yang dilakukan perusahaan, sisa
persediaan barang yang masih ada segera diambil nilai rata-ratanya. Nilai rata-
rata barang yang masih ada diperoleh dengan jalan membagi jumlah nilai
persediaan barang yang masih ada dengan jumlah satuan barang bersangkutan.
Dengan demikian, harga pokok barang yang dijual, dinilai berdasarkan harga rata-
rata barang tersebut.
Apabila sekali wajib pajak memilih salah satu cara penilaian pemakaian
persediaan untuk penghitungan harga pokok tersebut, maka untuk tahun-tahun
selanjutnya harus digunakan cara yang sama.

Contoh soal :

Biaya perolehan 1000 unit persediaan PT ABC diperoleh dengan pembelian sebagai
berikut :

a. Harga beli Rp 7.000.000,-


b. Bea Masuk Rp 700.000,-
c. PPN Masukan yang tidak dapat dikreditkan Rp 770.000,-
d. Biaya angkut Rp 530.000,-
Harga perolehan Rp 9.000.000,-

Jadi, harga perolehan per unit adalah Rp 9.000,-

PT ABC Menggunakan metode FIFO dalam menghitung harga pokok persediaan.


Berikut perhitungan persediaan bulan Desember 2016 :

AKUNTANSI PERPAJAKAN Page 3


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

Tanggal Dibeli Dipakai Saldo Persediaan


1 600 Unit @Rp 9.000 = Rp 5.400.000,-
600 Unit @Rp 9.000 = Rp 5.400.000,-
10 500 Unit @Rp 10.000 = Rp 5.000.000
500 Unit @Rp10.000 = Rp 5.000.000,-
600 Unit @Rp 9.000 = Rp 5.400.000,-
13 300 Unit @Rp 10.000 = Rp 3.000.000,-
200 Unit @Rp 10.000 = Rp 2.000.000,-
300 Unit @Rp 10.000 = Rp 3.000.000,-
18 700 Unit @Rp 11.000 = Rp 7.700.000,-
700 Unit @Rp 11.000 = Rp 7.700.000,-
300 Unit @Rp 10.000 = Rp 3.000.000,-
25 500 Unit @Rp 11.000 = Rp 5.500.000,-
200 Unit @Rp 11.000 = Rp 2.200.000,-

Berdasarkan table diatas, harga perolehan persediaan PT ABC Per 31 Desember


adalah Rp 5.500.000,-. Jika nilai realisasi bersih persediaan tersebut adalah Rp
5.800.000,-, maka persediaan tersebut disajikan di neraca sebesar harga perolehannya
yaitu Rp 5.500.000,-, karena harga perolehan lebih rendah daripada nilai realisasi
bersih. Sehingga nilai persediaan menurut Standar Akuntansi Keuangan dan
ketentuan perpajakan adalah sama dan tidak perlu adanya koreksi. Lain halnya jika
nilai realisasi bersih persediaa tersebut adalah Rp 5.300.000,-. Dalam hal ini
persediaan tersebut dilaporkan di laporan keuangan sebesar nilai realisasi bersihnya
yaitu Rp 5.300.000,-, karena nilai realisasi bersihnya lebih rendah daripada harga
perolehan.

Pada tanggal 31 Desember 2016, PT ABC akan membuat jurnal penyesuaian berikut :

31 Des Kerugian atas Penurunan Nilai Persediaan Rp 200.000,-


Cadangan Penurunan Nilai Persediaan Rp 200.000,-

E. LATIHAN SOAL
Dibawah ini terdapat catatan mengenai persediaan PT Marko selama bulan November
2016 sebagai berikut :
01-11-2016 Persediaan Awal 100 unit @Rp 10,-
05-11-2016 Pembelian 500 Unit @Rp 12,-
12-11-2016 Pembelian 100 unit @Rp 15,-
22-11-2016 Penjualan 300 unit @Rp 25,-
27-11-2016 Pembelian 100 unit @Rp 20,-

AKUNTANSI PERPAJAKAN Page 4


UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

30-11-2016 Penjualan 50 unit @Rp 30,-

Diminta :
Tentukan nilai persediaan akhir jika diasumsikan perusahaan menerapkan system
FIFO dalam penilaian persediannya. Lalu buatlah ayat jurnal penyesuian jika nilai
persediaan lebih kecil daripada nilai realisasi bersih (nilai realisasi bersih
diasumsikan lebih rendah).

F. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT


Melakukan pengecekan terhadap jawaban mahasiswa untuk mengetahui tingkat
penguasaan mahasiswa dalam melakukan penilaian persediaan lalu
mendiskusikannya didalam kelas.

G. DAFTAR PUSTAKA
1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan;
2. Ilyas B.Wiryawan, Diaz.2014. Akuntansi Perpajakan. Jakarta: Penerbit Mitra
Wacana Media.
3. Yusuf Al Haryono. 2014.Dasar – dasar Akuntansi Jilid 2. Yogyakarta:
Penerbit STIE YKPN.
4. Samryn.2011. Pengantar Akuntansi. EdisiIFRS. Buku 1. Jakarta: Penerbit
PT.Raja Grafindo Perkasa.
5. Purwanto. 2014. Akuntansi Perpajakan, Pusdiklat Pajak

AKUNTANSI PERPAJAKAN Page 5

Anda mungkin juga menyukai