PERTEMUAN 1:
PERSEKUTUAN (PEMBENTUKAN DAN AKUNTANSI OPERASI PERUSAHAAN)
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi, mahasiswa mampu:
1 Menjelaskan proses pembentukan persekutuan
2 Mengidentifikasi akun-akun operasi persekutuan
B. URAIAN MATERI
1. PERSEKUTUAN
Persekutuan merupakan bentuk usaha yang popular karena mudah untuk
membentuknya dan memungkinkan beberapa individu untuk menggabungkan bakat
dan ketrampilan mereka dalam suatu usaha bersama tertentu. Selain itu,
persekutuan menyediakan sarana yang lebih fleksibel untuk memperoleh ekuitas
modal lebih dibandingkan dengan perusahaan perseorangan dan memungkinkan
pembagian risiko dalam pertumbuhan yang cepat.
Akuntansi untuk persekutuan mengharuskan pengakuan dari beberapa faktor
penting. Diantaranya sudut pandang akuntansi, persekutuan merupakan entitas
bisnis yang terpisah. Namun, hukum perpajakan melihat persekutuan hanya
sebagai sebuah saluran, tidak terlepas dari kepentingan bisnis dari mitra individu.
Oleh karena itu, ada beberapa perbedaan antara akuntansi pajak dan akuntansi
keuangan untuk kejadian-kejadian tertentu, sperti nilai yang ditetapkan ke asset
yang dikontribusikan dalam pembentukan persekutuan. Walaupun banyak
persekutuan mencatat operasi mereka menggunakan basis akrual, beberapa
persekutuan menggunakan akuntansi yang berbasis kas atau berbasis kas yang
dimodifikasi. Pilihan tersebut diperkenankan karena pencatatan dalam persekutuan
dilakukan untuk para sekutu/partner dan harus mencerminkan kebutuhan informasi
mereka. Laporan keuangan persekutuan biasanya disusun bagi para partner, dan
hanya terkadang bagi kreditor persekutuan. Tidak seperti perusahaan public,
kebanyakan persekutuan tidak diwajibkan untuk memiliki audit atas laporan
keuangan tahunannya. Walaupun banyak persekutuan mengikuti prinsip akuntansi
berterima umum, penyimpangan dari prinsip tersebut ditemukan dalam praktik SAK-
ETAP.
2. REGULASI HUKUM PERSEKUTUAN
Akuntan yang bekerja untuk persekutuan harus memahami hukum atau
undang-undang terkait dengan persekutuan karena hukum atau undang-undang
tersebut menjelaskan hak-hak setiap sekutu/partner dan kreditor pada tahap
3. DEFINISI PERSEKUTUAN
Pada KUHPer Pasal 1618 menyatakan bahwa “persekutuan/perseroan
adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih yang setuju untuk mengivestasikan
sesuatu ke dalam usaha agar memperoleh keuntungan dari persekutuan itu dibagi
diantara mereka.” Definisi ini dapat dibagi menjadi tiga faktor yang berbeda:
a Asosiasi dua orang atau lebih. Istilah “orang” biasanya bersifat individu; tetapi
dapat juga berupa perusahaan atau persekutuan lain
b Untuk menginvestasikan sesuatu. Artinya setiap sekutu harus berkontribusi
sesuatu ke persekutuan, setiap sekutu memiliki otoritas yang jelas, kecuali
dibatasi oleh perjanjian persekutuan.
c Usaha untuk mencari keuantungan. Sebuah persekutuan mungkin dibentuk
untuk menjalankan segala bisnis, perdagangan, profesi dan jasa lain yang legal.
Namun, persekutuan harus berusaha untuk membuat keuntungan, karena itu
entitas nirlaba seperti kelompok usaha persaudaraan bukanlah persekutuan
4. PEMBENTUKAN PERSEKUTUAN
Satu keuntungan utama dari bentuk persekutuan adalah mudah dalam
pembentukannya. Kesepakatan untuk mendirikan sebuah persekutuan bisa bersifat
informal seperti orang yang berjabat tangan atau bisa bersifat formal seperti
perikatan antara dua pihk diatas kertas yang disebut akta pendirian persekutuan.
Perjanjian persekutuan harus mencakup hal-hal sebagai berikut:
a Nama dari peresekutuan dan nama dari para sekutu
b Jenis usaha yang akan dijalani dan jangka waktu perjanjian persekutuan
c Kontribusi modal awal dari maisng-masing sekutu da metode yang digunakan
untuk menghitung kontribusi modal di masa depan
d Spefikasi lengkap tentang distribusi keuntungan dan kerugian, termasuk gaji,
bunga atas saldo modal, bonus, batas penarikan dalam mengantisipasi laba,
dan persentase yang digunakan untuk mendistribusikan sisa keuntungan dan
kerugian
e Prosedur yang digunakan dalam perubahan persekutuan, seperti penambhan
sekutu baru dan berhentinya sebuah sekutu
f Aspek lain dalam operasi yang diputuskan oleh para sekutu, prosedur
pemungutan suara, dan metode akuntansi
8. AKUN SEKUTU
Persekutuan bisa mengelola bebrapa akun untuk masing-masing sekutu
dalam pencatatan akuntansinya, Akun sekutu (partner’s account) tersebut adalah
sebagai berikut:
a Akun Modal
b Akun Prive (Penarikan)
c Akun Pinjaman
Ilustrasi 1:
Fathur adalah pemilik tunggal, telah mengembangkan perangkat lunak untuk
berbagai jenis komputer. Berikut adalah saldo akun pada tanggal 31 Desember
20X0:
Laporan Posisi Keuangan
Kas 3,000,000.00 Liabilitas 10,000,000.00
Persediaan 7,000,000.00 Modal, Fathuri 15,000,000.00
Peralatan 20,000,000.00
Dikurangi: Akum.
-5,000,000.00
Penyusutan
Total Liabilitas
Total Aset 25,000,000.00 25,000,000.00
dan Modal
Ilustrasi 2:
Adam dan Barnie masing-masing bersepakat untuk membentuk sebuah
persekutuan. Adam telah memiliki perusahaan yang sudah berjalan. Barnie ingin
bermaksud menanamkan modalnya dalam persekutuan sebanyak Rp.100.000,-.
Adapun neraca Adam sebelum bergabung
Mr. Adam
Neraca
Desember 20X0
d Meubel dan alat-alat kantor, nilai pengganti sebesar Rp. 60.000,- terhadap
aktiva ini telah disusut sebesar 50%, dan dicatat berdasar nilai sehat sebesar
Rp. 30.000,-
e Goodwill, Kepada Tuan A diberika goodwill atas reputasi perusahaannya yang
nilai sebesar Rp. 40.000,-
PERSEKUTUAN A&B
Neraca
Per, 2 Januari 20X1
Hutang
Kas 100,000.00 Dagang 96,000.00
Piutang
Dagang 76,000.00 Total Hutang Lancar 96,000.00
Cadang
an
Kerugia
n
Piutang -3,040.00
72,960.00 Modal
Persedi Modal, Mr.
aan 106,400.00 Adam 159,760.00
Supplie
s Modal, Mr.
Kantor 6,400.00 Barnie 100,000.00
Meubel
&Perala
tan
Kantor 30,000.00 Total Modal 259,760.00
Goodwil
l 40,000.00
-
Total
Aktiva 355,760.00 Total Hutang dan Modal 355,760.00
Ikhtisar:
a Pada KUHPer Pasal 1618 menyatakan bahwa “persekutuan/perseroan adalah
perjanjian antara dua pihak atau lebih yang setuju untuk mengivestasikan
sesuatu ke dalam usaha agar memperoleh keuntungan dari persekutuan itu
dibagi diantara mereka.”
b Jenis-jenis persekutuan: Limited Partnership (LP)/Persekutuan Terbatas dan
Limited Liability Patnership (LLP)/ Persekutuan dengan Kewajiban Terbatas
c Akun Sekutu: Akun Modal, Akun Prive dan Akun Pinjaman
d Akuntansi untuk persekutuan terbagi dua, yaitu Persekutuan yang baru dibentuk
melanjutkan buku-buku perusahaan terdahulu dan Persekutuan yang harus
dibentuk membuka buku-buku baru tersendiri
C. LATIHAN/TUGAS
1. Apakah karakteristik dari Persekutuan?
2. Akun apa sajakah yang ada dalam pengelolan persekutuan?Jelaskan!
3. Pada tanggal 1 Januari 2015 Tn. Zaki pemilik Toko. WHITEROCK sepakat dengan
Tn. Alwi mendirikian Firma dengan nama BLACKROCK. Tn Alwi dalam hal ini
menginvestasikan kas Rp. 1.450.000,-; Barang Dagang Rp. 1.650.000; Gedung Rp.
13.000.000,-. Keadaan neraca Tn. Zaki pada tanggal 1 Januari 2015 adalah sebagai
berikut
4.
TOKO WHITEROCK
NERACA
PER , 2014
Persediaan
Barang Dagang 5,700,000.00
Perlengkapan 450,000.00
Peralatan 1,800,000.00
Akum.
depresiasi 300,000.00
1,500,000.00
Tota Hutang
Jumlah Aktiva 14,550,000.00 dan Modal 14,550,000.00
Dalam pendirian firma ini kedua belah pihak sepakat untuk menilai kembali akun-
akun neraca dari Toko Whiterock milik Tn. Zaki (reevaluation of asset and liabilities)
sebagai berikut:
a uang kas diambil Tn. Zaki Rp. 500.000,-
b Piutang Rp. 100.000,- dihapuskan dan penyisishan piutang ragu-ragu ditetapkan
hanya 2% dari nilai piutang baru
c Persediaan barang dagang nilainya RP. 6.100.000,-
d Nilai buku peralaan diturunkan Rp. 1.600.000,-
e Hutang hanya diakui Rp. 750.000,
Diminta:
1) Buatlah pembentukan Firma melanjutkan pembukuan lama
2) Buatlah pembentukan Firma bila membuat pembukuan baru
3) Neraca
D. DAFTAR PUSTAKA
Baker, Richar. dkk, 2017, Akuntansi Keuangan Lanjutan (Persfektif Indonesia), Edisi 2,
buku 2, Salemba Empat, Jakarta
Beams, Floyd D. dkk, 2009, Akuntansi Lanjutan (Advance Accounting), Edisi 9, Jilid 1,
Salemba Empat, Jakarta