Cabang
BAB VIII
Akuntansi Untuk Kantor Pusat dan Kantor Cabang
Pendahuluan
Perbedaan agen penjualan dan kantor cabang, disajikan dalam table 3.1. berikut
ini :
Agen Penjualan Kantor
Cabang
1. Pembukuan Buku kas, penerimaan dan pengeluaran Pembukuan lengkap
2. Persediaan Tidak mempunyai persediaan Mempunyai persediaan
3.Kebijakan Penjualan dan Piutang Ditentukan pusat Menentukan sndiri
4. Modal Kerja Dikirim pusat dan tidak mengurus uang tunai selain Mengelola uang tunai dan melaks
modal kerja yang diberikan oleh kantor pusat atas inisiatif sendiri.
Tabel 3.1 Perbedaan agen penjualan dan kantor cabang
Pembukuan kantor cabang dibuat terpisah dengan kantor pusat, hal ini
digunakan untuk tujuan pelaporan pihak internal perusahaan. Tetapi untuk
kepentingan pihak eksternal perusahaan, maka perlu dibuat penggabungan
pelaporan keuangan untuk kantor pusat dan kantor cabang. Proses
penggabungan laporan keuangan tersebut sama dengan proses
penggabungan laporan keuangan perusahaan induk dan perusahaan anak.
Kantor cabang akan mencatat setiap transaksi yang berhubungan dengan
kegiatan usahannya pada pembukuan yang diselenggarakan sendiri. Hanya
saja untuk transaksi kantor cabang yang ada hubungannya dengan kantor
pusat maka akan menimbulkan rekening timbal balik (Reciprocal Account)
yaitu rekening yang muncul di pembukuan kantor pusat dan pembukuan
kantor cabang.
Hubungan timbale balik rekening ini merupakan hubungan yang
berkelanjutan. Setiap kantor pusat menambah (mendebet) rekening timbal
balik maka kantor cabang juga harus menambah (mengkredit) rekening
timbal baliknya, demikian juga halnya jika akan menurunkannya. Satu-
satunya sebab terjadinya perbedaan/selisih diantara rekening timbale balik
ini karena adanya perbedaan waktu dan kesalahan dalam mencatat
transaksi di kedua buku tersebut.
Rekening timbal balik yang muncul dari transaksi yang dilakukan oleh
kantor pusat dan kantor cabang, antara lain sebagai berikut :
a. Rekening Kantor Cabang (Branch) dan Rekening Kantor Pusat (Home
Office) yang mencerminkan asset bersih cabang.
Rekening “Kantor Cabang” muncul pada buku kantor pusat, merupakan
rekening asset yang mencerminkan investasi yang dilakukan oleh kantor
pusat dalam asset bersih kantor cabang. Jika kantor pusat melakukan
pengiriman asset bersih ke kantor cabang maka asset bersih kantor cabang
menjadi bertambah sehingga rekening “kantor cabang” akan dicatat
sebelah debit, demikian juga sebaliknya,
Sedangkan rekening “Kantor Pusat” muncul pada buku kantor cabang,
merupakan rekening modal yang menggambarkan modal kantor pusat
dalam asset bersih kantor cabang. Jika kantor cabang menerima
pengiriman asset dari kantor pusat maka modal kantor pusat dalam asset
bersih kantor cabang menjadi bertambah sehingga rekening “Kantor
Pusat” akan dicatat di sebelah kredit, demikian juga sebaliknya.
Ringkasan penjelasan rekening timbal balik untuk rekening “Kantor
Cabang dan rekening “Kantor Pusat” disajikan pada tabel 3.2
Rekening Rekening
Kantor Cabang Kantor Pusat
Pembukuan Di Kantor Pusat Di Kantor Cabang
Sisi Debet Pengiriman asset ke kantor cabang Pengiriman asset ke kantor pusat
Pembebanan biaya Pengakuan rugi kantor cabang
Pengakuan laba Kantor Cabang
Sisi Kredit Penerimaan asset dari kantor Penerimaan asset dari kantor pusat
cabang Pengakuan laba kantor cabang
Pengakuan rugi kantor cabang
Tabel 3.3 Rekening Pengiriman ke Kantor Cabang dan Rekening Pengirimsn dari Kantor Pusat
Berikut ini adalah transaksi yang terjadi di Cabang Solo selama bulan Desember
2009.
Tanggal Kejadian / Transaksi
1 Des 09 Menerima kas Rp 40.000.000 dari kantor pusat
Membayar sewa kantor untuk 1 tahun sebesar Rp 6.000.000
2 Des 09 Menerima kiriman barang dagangan dari kantor pusat sebesar Rp 32.000.000
Membeli eralatan kantor dari expriva yang digunakan untuk kegiatan administrasi perusahaan, dengan taksira
tahun dengan harga Rp 7.500.000 secara tunai.
Membeli per kas perlengkapan kantor dari Toko Gramedia sebesar Rp 1.500.000
4 Des 09 Membeli barang dagangan secara kredit dari garuda group sebesar Rp 20.000.000
6 Des 09 Menjual barang dagangan secara tunai kepada Toko Agung dan Toko Tarudin masing-masing sebesar Rp
32.500.000
15 Des 09 Karena kantor pusat kekurangan barang, maka cabang mengembalikan barang dangan kiriman dari kantor
10.000.000
20 Des 09 Membayar pembelian tgl 4 Desember 2009 sebesar Rp 10.000.000
31 Des 09 Mengirimkan uang ke kantor pusat sebesar Rp 30.000.000
Membayar gaji pegawai sebesar Rp 12.000.000
Perlengkapan yang tersisa sebesar Rp 575.000
Hasil perhitungan fisik persediaan diketahui persediaan dari kantor pusat dan garuda group sebesar Rp 1
2.000.000
Perusahaan melakukan pencatatan persediaan secara periodik.
Berikut ini disajikan Neraca Saldo Setelah Penyesuaian PT. Maju Jaya, per
31 Desember 2009.
Pencatatan transaksi selama bulan Desember 2009 pada pembukuan
Kantor Pusat dan Kantor Cabang disajikan dalam tabel 3.4
Berikut ini disajikan Neraca Saldo Setelah Penyesuaian PT. Maju Jaya
(Cabang Solo), per 31 Desember 2009.
Tanggal Kejadian/Transaksi
1 Jan 10 PT. Indomarco mengirim barang dagangan dengan harga pokok senilai Rp 200.000.000 ke
Cabang. Pengiriman ini dilakukan dengan mark up 20% diatas harga pokok.
31 Jan 10 Penjualan Cabang Yogyakarta selama bulan ini adalah sebesar Rp 320.000.000 dan biaya-nya
sebesar Rp 30.000.000.
31 Jan 10 Hasil perhitungan fisik persediaan di Cabang Yogyakarta adalah sebesar Rp 24.000.000.
Perhitungan :
Diminta :
Berikut adalah contoh kasus yang dapat digunakan sebagai ilustrasi untuk
melakukan pencatatan biaya dan pengalokasian biaya-biaya yang terjadi di
dalam kantor Pusat dan kantor Cabang.
Analisis
Persed 25.000.000
Ongkos
yob2.500.000
Persed 12.500.000
Ongkos 1.250.000
Jika tidak ada kesalahan Kantor Pusat dalam mengalokasikan persediaan,
maka biaya kirim yang dibebankan hanyalah sebesar Rp 1.250.000, tetapi
pada kenyataannya biaya kirim yang terjadi sebesar Rp 3.750.000
sehingga terjadi kerugian pembebanan biaya kirim sebesar Rp 2.500.000
Dari transaksi tersebut, maka jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut :
galami kehabisan
rebon. Ongkos kirim dari Cirebon ke Semarang Rp 2.000.000 dibayar oleh Cabang Semarang. Ongk
Analisis
Kantor Pusat
Dari transaksi tersebut, maka jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut :
Biaya pension dan biaya umum yang terjadi di Kantor Pusat masing-
masing sebesar Rp 100.000.000 dan Rp 240.000.000.
Dari transaksi terse but, maka jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut :
dalam Rp dan 000)
Perhitungan :
25% x Rp 100.000.000
= Rp 25.000.000
25% x Rp 240.000.000
= Rp 60.000.000
Rp 85.000.000
(25%+25%x Rp 100.000.000 = Rp 50.000.000
(25%+25%x Rp 240.000.000 = Rp
120.000.000
Dari transaksi tersebut, maka jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut :
Latihan soal: Biaya & Alokasi Biaya – Kantor Pusat dan Kantor Cabang
Kantor Pusat memiliki biaya gaji dan biaya listrik, telp dan air masing-
masing sebesar Rp 195.000.000 dan Rp 152.500.000, biaya ini
dialokasikan ke Kantor Pusat sama rata.
Transaksi-transaksi yang terjadi antara Kantor Pusat PT. Sany dan Kantor
Cabang Semarang selama tahun 2009 adalah sebagai berikut :
1. Penjualan kredit PT. Sany untuk tahun 2009 berjumlah Rp 338.100.000
dimana Rp 240.000.000 adalah penjualan Kantor Pusat dan Rp 98.100.000
adalah penjulan Cabang Semarang.
2. Pembelian Kredit Kantor Pusat dan Cabang selama tahun 2009 masing-
masing senilai Rp 246.000.000 dan Rp 24.000.000. Kantor Pusat
mengirim barang dagangan ke Semarang sebesar Rp 48.000.000 dengan
harga transfer Rp 60.000.000
3. Penagihan yang berhasil dilakukan oleh Kantor Pusat sebesar Rp
234.000.000 sedangkan Cabang sebesar Rp 95.700.000
4. Cabang Semarang selama tahun 2009 mentransfer kas Rp 66.000.000 ke
Kantor Pusat.
5. Pembayaran Utang oleh Kantor Pusat Rp 252.000.000 dan cabang Rp
25.200.000.
6. Selama tahun 2009 Kantor Pusat membayar biaya Operasi Rp 24.000.000
dan cabang Semarang membayar sebesar Rp 2.400.000. dari biaya operasi
yang dibayar Kantor Pusat Rp 1.200.000 dialokasikan ke Cabang
Semarang.
7. Total biaya penyusutan selama satu tahun Rp 9.600.000 dimana sebesar
Rp 1.800.000 dialokasikan ke Cabang
8. Persediaan akhir tahun Kantor Pusat Rp 30.000.000 sedangkan Kantor
Cabang Semarang Rp 12.000.000 dimana setengah persediaan cabang
merupakan barang yang diperoleh dari pusat.
Diminta:
1. Buatlah jurnal untuk setiap transaksi untuk Kantor Pusat dan Kantor
Cabang!
2. Hitunglah Harga Pokok Penjualan untuk Kantor Pusat dan Kantor
Cabang!
3. Hitunglah Laba/Rugi yang diperoleh Kantor Cabang!
4. Buatlah Kertas Kerja untuk PT. Sany Kantor Pusat dan Kantor Cabang
untuk tahun berakhir 31 Desember 2009!
5. Susunlah Laporan Keuangan Komperatif untuk tahun yang berakhir 31
Desember 2009!
PT. Sany dan Cabang Semarang
Jurnal Umum
2009
(dalam Rp dan 000)
Perhitungan
% Mark up = Rp 60.000.000 - Rp 48.000.000 x 100% = 25%
Rp 60.000.000
Realisasi Laba = Rp 60.000.000 - Rp 6.000.000 x Rp 12.000.000
Rp 60.000.000
= Rp 10.800.000 + Rp 1.920.000
= Rp 12.720.000
PT. Sany dan Cabang Semarang
Jurnal Eliminasi
Tahun 2009
1 Laba belum direalisasi Rp 1.920.000
Harga Pokok Penjualan Rp 1.920.000
(mengeliminasi laba belum direalisasi pada persediaan awal Cabang)
2 Laba belum direalisasi Rp 12.000.000
Harga Pokok Penjualan Rp 12.000.000
(mengeliminasi laba belum direalisasi pada pengiriman ke cabang pada tahun berjalan)
3 Harga Pokok Penjualan Rp 1.200.000
Persediaan Rp 1.200.000
(mengeliminasi laba belum direalisasi pada persediaan akhir cabang)
4 Kantor Pusat Rp 48.600.000
Kantor Cabang Rp 48.600.000
(mengeliminasi saldo rekening “Kantor Pusat” dan “Kantor Cabang”)
PT. Sany dan Cabang Semarang
Neraca Saldo Penyesuaian dan Eliminasi
Per 31 Desember 2009
(dalam Rp dan 000)
Berikut ini disajikan laporan keungan gabungan antara PT Sany dan Cabang Semarang untuk tahun yang berakhir
31 Desember 2009.
Informasi khusus dari Neraca Saldo PT. Mangga dan Cabang tgl 31
Desember 2009 disajikan berikut ini. Neraca saldo ini mencakup periode
dari tgl 1-31 Desember 2009.
Cabang memperoleh sebagian barang dari kantor pusat (yaitu 20% di atas
harga pokok kantor pusat) dan sebagian lagi dari pemasok luar.
Kantor Pusat Cabang
Penjualan Rp 60.000.000 Rp 30.000.000
Pengiriman ke Cabang 8.000.000 -
Laba belum direalisasi 3.600.000 -
Pembelian 35.000.000 5.500.000
Pengiriman dari Kantor Pusat - 9.600.000
Persediaan, 1 Desember 2008 20.000.000 15.000.000
Biaya 14.000.000 6.000.000
Informasi tambahan :
Persediaan barang 31 Desember 2009, HO Rp 20.000.000 dan Cabang Rp
10.000.000
1. Berapa jumlah persediaan cabang 1 Des 2009 yang mencerminkan
pembelian dari luar dan berapa banyak yang menggambarkan berasal
dari HO (pada harga pokok dan mark up) ?
2. Persediaan akhir cabang terdiri dari barang yang dikirim dari HO Rp
8.400.000 dan sisanya dari pemasok luar.
3. Buatlah laporan laba rugi Cabang supaya diketahui total laba/rugi cabang
!
4. Buatlah jurnal penutup untuk Cabang dan Kantor Pusat