Anda di halaman 1dari 28

8-1

Ch. XVIII Accounting for Branch Operations


8-2

Akuntansi untuk Operasi Cabang

Tujuan Pembelajaran
1. Memahami perbedaan antara Agen (Agency ) dan Cabang
(Branch)
2. Memahami Perlakuan Akuntansi Agen
3. Memahami Perlakuan Akuntansi Cabang
– Transfer Persediaan ke Cabang
– Transfer Aktiva Tetap ke Cabang
– Pembagian Beban
4. Pembuatan Laporan Keuangan Perusahaan Secara
Keseluruhan
8-3

1. Memahami perbedaan antara Agen (Agency ) dan


Cabang (Branch)

Perbedaan antara Agen (Agency ) dan Cabang (Branch)

Sales Agency
• Sering hanya disebut Agen
• Tidak Otonom, artinya bertindak untuk dan atas nama kantor pusat
(home office). Keputusan managerial amat minim
• Biasanya melakukan: display dan demonstrasi sample, menerima
pesanan, mengatur pengiriman
• Tidak memiliki/menyimpan persediaan, karena pengiriman
dilakukan oleh kantor pusat
• Kantor Pusat melakukan: pemilihan barang dagangan, iklan,
pemberian kredit, penagihan piutang serta aspek lainnya
operasional usaha.
8-4

1. Memahami perbedaan antara Agen (Agency ) dan


Cabang (Branch)

Perbedaan antara Agen (Agency ) dan Cabang (Branch)

Branch Office
• Lebih bertindak otonom
• Memberikan lebih banyak jasa ketimbang Sales Agency (bisa
berbeda antara satu dan lain perusahaan)
• Menyimpan persediaan barang dagangan dan memenuhi
pesanan
• Melakukan fungsi kredit (bisa berbeda antar perusahaan)
8-5

1. Memahami perbedaan antara Agen (Agency ) dan


Cabang (Branch)

Sistem Akuntansi dan Entitas Akuntansi


Agen
• Biasanya tidak memiliki sistem akuntansi tetapi hanya mengelola catatan yang
mencukupi untuk melakukan usaha.
• Sistem Akuntansi ada di kantor pusat, tempat dimana seluruh transaksi agen di
catat
Cabang
• Memiliki sistem akuntansi yang lengkap
• Sistem akuntansi yang terpisah, memungkinkan pengendalian yang lebih baik
dan penilaian kinerja cabang yang lebih terukur
• Agen dan Cabang bukan entitasi legal dan akuntansi yang terpisah
• Laporan keuangan untuk pihak eksternal digabung
• Jika catatan akuntansi eksternal dibuat terpisah untuk tujuan internal
(responsibility accounting dan evaluasi kinerja), laporan kepada pihak eksternal
tetap harus digabung
8-6

2. Perlakuan Akuntansi untuk Agen

Karakteristik Akuntansi Untuk Agen


• Umumnya tidak punya sistem Akuntansi
• Transaksi yang melibatkan Agen di dicatat oleh kantor Pusat
• Pada transaksi tertentu, JE yang dicatat kantor pusat dibuat
berdasarkan dokumen yang dibuat Agen, seperti: faktur
penjualan, catatan gaji, voucher kas kecil
• Dokumen dari transaksi kepada pihak ketiga lainnya dapat
disampaikan langsung kepada kantor pusat, seperti jasa
fasilitas umum (gas, listrik, air, telpon)

Contoh: Carver Enterprises adalah perusahaan manufaktur membuat


struktur modular dan partisi yang berlokasi di Atlanta, mendirikan
agen penjualan di San Diego.
8-7

Journal Entry Kantor Pusat untuk Transaksi Agen Penjualan


8-8

3. Perlakuan Akuntansi untuk Operasi Cabang

Karakteristik Akuntansi Cabang


• Ada cabang yang akuntansinya di sentralisasi di kantor pusat.
• Umumnya, dan pada kantor cabang besar: sistem akuntansinya
terpisah dari kantor pusat.
• Artinya: masing-masing punya satu set pembukuan lengkap
dengan akun-akun yang lengkap, untuk mencatat seluruh
transaksi dengan pihak eksternal maupun internal.
• Tidak ada cara pencatatan yang berbeda.
• Untuk pelaporan eksternal, seluruh akun digabungkan sehingga
laporan keuangan mencerminkan perusahaan sebagai entitas
ekonomi tunggal.
• Karena sekedar menambahkan seluruh akun tidak akan
mencerminkan entitas ekonomi tunggal, maka diperlukan
eliminasi seperti pembuatan laporan keuangan konsolidasi.
8-9

3. Perlakuan Akuntansi untuk Operasi Cabang (cont’ed) -

Akun-akun Intracompany/Reciprocal
• Ketika pembukuan kantor pusat dan cabang sama-sama
lengkap dan mutakhir, maka saldo dalam akun intracompany di
pembukuan kantor pusat akan sama tetapi berkebalikan dengan
akun intracompany yang ada di pembukuan cabang.
• Akun intracompany di pembukuan kantor pusat: Investment in
Branch (Investasi di Cabang)
• Akun intracompany di pembukuan kantor cabang: Home Office
(Kantor Pusat)
• Saldo akun Investment in Branch: Indikasi Investasi Kantor
Pusat di cabang melalui kontribusi kas dan transfer aktiva
• Saldo akun Home Office: Merupakan ekuitas kantor pusat di
cabang, dan saldo tersebut ditampilkan dalam ekuitas pemilik
pada laporan keuangan terpisah dari cabang (untuk pelaporan
internal)
8-10

3. Perlakuan Akuntansi untuk Operasi Cabang (cont’ed)

Sifat resiprokal (berkebalikan) dari akun Investment in Branch dan


Home Office, serta bagaimana akun-akun tersebut dipengaruhi oleh
berbagai transaksi, dapat ditunjukan pada gambar sebagai berikut:
8-11

3. Perlakuan Akuntansi untuk Operasi Cabang (cont’ed)

Contoh Pendirian Cabang


Jensen Corp di St. Paul, Minnesota, mendirikan cabang di Mayfield
Texas. Home Office mentransfer ke cabang: Kas $20,000, peralatan
kantor baru dengan nilai perolehan $5,000 dan peralatan toko baru
dengan nilai perolehan $30,000.
JE Home Office

JE Branch Office
8-12

3. Perlakuan Akuntansi untuk Operasi Cabang (cont’ed)

Contoh Pengakuan Laba Cabang


• Laba Cabang dihitung secara berkala dengan cara biasa
• Pajak penghasilan jarang dihitung dan dibukukan secara individual
• Karena Kantor Pusat dan Cabang merupakan 1 kesatuan entitas, maka
pajak penghasilan (PPh Badan) dihitung secara keseluruhan.
• Semua pedapatan dan beban cabang ditutup ke akun Ikhtisar Rugi
Laba dan Saldo akun ini ditutup ke akun Kantor Pusat.

JE Branch Office

JE Home Office
8-13

3. Perlakuan Akuntansi untuk Operasi Cabang (cont’ed)

3.1. Transfer Persediaan Ke Kantor Cabang


• Cabang membeli persediaan barang dagangan dapat diwajibkan
hanya dari kantor pusat, atau juga dari pihak eksternal.
• Pembelian persediaan dari pihak eksternal oleh cabang dicatat
dengan cara biasa.
• Transfer persediaan dari Kantor Pusat kepada Cabang
dilaksanakan menggunakan Transfer Price. Transfer price
dapat mengandung profit tertentu, atau sama dengan harga
perolehan.
• Semua pedapatan dan beban cabang ditutup ke akun Ikhtisar
Rugi Laba dan Saldo akun ini ditutup ke akun Kantor Pusat.
• Alternatif yang mungkin terjadi:
– Barang dagangan di tagih sebesar biaya perolehan
– Barang dagangan dikirim di atas biaya perolehan
8-14

4. Laporan Keuangan utk Perusahaan Menyeluruh

Contoh barang dagangan dikirim di atas biaya perolehan;


Kantor pusat Jensen membeli persediaan seharga $12,000 dan mengirim ke cabang
Mayfield, serta menagih $15,000.
JE Home Office

JE Branch Office

* Dibuat akun persediaan terpisah untuk memudahkan eliminasi laba.


Jika Cabang Mayfield menjual 80% persediaan yang ditransfer dari Kantor Pusat,
maka intracompany profit akan diakui kantor pusat dengan JE berikut:
8-15

3. Perlakuan Akuntansi untuk Operasi Cabang (cont’ed)

3.2. Transfer Aktiva Tetap Ke Kantor Cabang


• Akuntansi aktiva tetap untuk pembukuan kantor cabang dilakukan
sesuai prosedur normal.
• Tidak ada prosedur khusus untuk akuntansi pembelian aktiva tetap oleh
cabang atau depresiasi aktiva tetap tersebut.
• Diperlukan ayat jurnal balik, jika aktiva tetap dibeli oleh kantor pusat.
Contoh: Kantor Pusat Jensen membeli peralatan toko $30,000 untuk
cabang Mayfield.
JE Home Office

JE Branch Office

Alternatif praktik: Pembukuan asset di kantor pusat, dibeli oleh cabang


8-16

4. Laporan Keuangan utk Perusahaan Menyeluruh (cont’ed)

3.3. Pembagian Beban


• Beban yang ditimbulkan oleh cabang dan dibayarkan oleh cabang,
langsung dicatat di pembukuan cabang.
• Kantor Pusat dapat memilih untuk mengalokasikan beban tertentu
kepada kantor cabang, seperti:
– Beban yang ditimbulkan cabang tapi dibayar kantor pusat. Ct.
Persediaan.
– Beban yang ditimbulkan kantor pusat untuk cabang. Ct. Depresiasi
asset cabang yang dibukukan di kantor pusat, biaya iklan khusus
cabang.
– Alokasi biaya yang ditimbulkan oleh kantor pusat. Ct. Bagian dari
biaya iklan umum, alokasi biaya overhead kantor pusat.
• Dalam beberapa kasus biaya-biaya tersebut dapat dibebankan terhadap
laba cabang dan hanya dicatat dalam pembukukan kantor pusat.
• Sering Kantor Cabang diberitahukan tentang adanya pembebanan
sehingga cabang mencatat beban tersebut dalam pembukuannya.
8-17

4. Laporan Keuangan utk Perusahaan Menyeluruh (cont’ed)

Contoh: Kantor pusat Jensen telah mengeluarkan biaya2 berikut dan akan
dialokasikan ke kantor Cabang Mayfield;

JE berikut dicatat kantor pusat setelah memberi tahu Cabang Mayfield pembagian
beban sebesar $35,000:

Cabang Mayfield mencatat beban-beban tersebut setelah pemberitahuan:


8-18

4. Laporan Keuangan utk Perusahaan Menyeluruh (cont’ed)

Prinsip Penyajian Laporan Keuangan

• Walaupun Kantor Pusat dan cabang-cabang memiliki


pembukuan yang terpisah untuk tujuan pencatatan internal
dan evaluasi kinerja, untuk pelaporan eksternal, laporan
keuangan sebagai entitas tunggal perlu disajikan.
• Digunakan kertas kerja untuk memfasilitasi pengabungan
akun-akun kantor pusat dengan cabangnya, seperti kertas
kerja laporan keuangan konsolidasi.
• Dalam kertas kerja tersebut,saldo akun-akun intracompany
atau resiprokal harus dieliminasi, karena bukan merupakan
aktivitas perusahaan dengan pihak eksternal.
8-19

4. Laporan Keuangan utk Perusahaan Menyeluruh (cont’ed)

Ilustrasi ayat-ayat jurnal Kertas Kerja LK Eksternal


8-20

4. Laporan Keuangan utk Perusahaan Menyeluruh (cont’ed)

Ayat-ayat jurnal Yang diperlukan dalam Kertas Kerja 31 Desember 19X1


Pembuatan LK Jensen Corp.
8-21

4. Laporan Keuangan utk Perusahaan Menyeluruh (cont’ed)


Ilustrasi Akuntansi Untuk Operasi Cabang
8-22

Ilustrasi Ayat Jurnal Untuk aktivitas-aktivitas Tahun 19X1 - 1


8-23

Ilustrasi Ayat Jurnal Untuk aktivitas-aktivitas Tahun 19X1 - 2


8-24

Ilustrasi Ayat Jurnal Penutup Untuk Pembuatan Laporan Keuangan Gabungan


Tahun Buku 19X1
8-25

Ilustrasi Kertas Kerja Gabungan LK Kantor Pusat dan Cabang 31 Desember 19X1
8-26

Laporan Keuangan yang bersumber dari Kertas Kerja Gabungan


8-27

4. Laporan Keuangan untuk Perusahaan Menyeluruh

Beberapa Poin Penting dari Kertas Kerja Gabungan


1. LK terdiri atas 3 bagian: Laporan rugi laba, laporan laba ditahan, neraca
2. Karena kantor pusat mencatat laba dari cabang Florida dalam pembukuannya, maka
total laba dari kantor pusat di kolom pertama sama dengan total laba perusahaan
dikolom terahir.
3. Dengan jurnal E(24) Laba Cabang Florida dan Investasi di Cabang Florida di eliminasi
bersama-sama dengan saldo sebelum penutupan Kantor Pusat yang ada di
pembukuan Kantor Cabang. Sisa saldo akun kantor pusat di eliminasi dengan cara
membawa ke bawah total bagian laporan rugi-laba di kertas kerja.
4. Akun Kantor Pusat di pembukuan cabang menggantikan “laba di tahan” pada neraca
percobaan, untuk bagian retained earnings dan neraca di kertas kerja.
5. Unrealized intracompany Profit sebesar $5,000 dari neraca percobaan Kantor Pusat
di eliminasi dengan junal E(26), juga nilai tercatat persediaan cabang berkurang
menjadi nilai perolehannya untuk perusahaan (kantor pusat)
6. Realized Profit dari Pengiriman ke Cabang $35,000 dimasukan ke dalam NP Kantor
Pusat sama dengan total intracompany profit periode berjalan ($110,000-$70,000)
dikurangi unrealized intracompany profit pada ahir periode $5,000. Lihat jurnal
eliminasi E(25).
7. Seperti halnya kertas kerja konsolidasi pada bab2 sebelumnya: total Db dan Cr di
Neraca harus sama, juga Db dan Cr pada jurnal eliminasi dan total eliminasi Db dan
Cr harus sama.
8-28

Review Questions
1. Dimana letak perbedaan antara branch accounting dan accounting
for sales agencies?

2. Apakah satu perusahaan perlu membuat akun terpisah untuk


pencatatan transaksi agen dalam mengidentifikasi beban dan
pendapatan terkait aktifitas operasional agen?

3. Kapankah beban yang dibayar oleh agen penjualan dicatat oleh


pusat bagian akuntansi suatu perusahaan?

4. Beberapa alternatif nama/judul untuk akun cabang adalah: “Tampa


Branch”, “Investment in Tampa Branch” dan “Tampa Branch –
current”. Jelaskan masing-masing fungsi penamaan tersebut.

5. Manfaat apa yang diperoleh bagi perusahaan untuk menetapkan


transfer price kepada cabang sesuai harga jual normal?

*** end presentation ***

Anda mungkin juga menyukai