Pemerintah
Tim Dosen
2
11/28/2022 Audit Keuangan Pemerintah
Pelaksanaan Audit Keuangan Pemerintah
Metodologi audit keuangan pemerintah –
1 tahap pelaksanaan
2 Bukti audit
4 Temuan Audit
3
5 TanggapanAudit
4
11/28/2022 Audit Keuangan Pemerintah
Pelaksanaan Audit Keuangan Pemerintah
5
11/28/2022 Audit Keuangan Pemerintah
Pengujian Sistem Pengendalian Intern
Pemahaman SPI
Pengujian SPI
Efektivitas Efektivitas
Desain SPI Implementasi SPI
Strategi Pengujian
Transaksi
SPI Lemah (CR Tinggi) SPI Efektif (CR Rendah)
Pengujian Pengujian
Substantif Substantif
Mendalam Terbatas
Asersi LK Yang
Diperiksa
6
11/28/2022 Audit Keuangan Pemerintah
Penyesuaian Tingkat Risiko dan Tingkat Materialitas
Hasil Pengujian SPI
Penyesuaian Saat
Pelaksanaan Audit
Saat interim/pendahuluan.
Syarat
CR, DR dan AR dapat berubah/updated
Ketidakpatuhan pada peraturan
bdsk control test
Kelemahan SPI
Syarat:
Indikasi Fraud yang kesalahannya
SPI tidak efektif
berdampak signifikan terhadap LK
Ditemukan Indikasi fraud
Perubahan Ruang Lingkup
Akan berpengaruh pada tingkat risiko
Informasi Tambahan tentang entitas
deteksi yang ditetapkan
7
11/28/2022 Audit Keuangan Pemerintah
Penyesuaian Prosedur Pengujian
Risiko Pengendalian Risiko Pengendalian SPI Siklus Transaksi SPI Siklus Transaksi Indikasi/Potensi
Rendah atau Sedang Tinggi Efektif Tidak Efektif Fraud
8
11/28/2022 Audit Keuangan Pemerintah
Pelaksanaan Pengujian Substantif
Keberadaan dan
keterjadian; Kesesuaian dgn SAP
Dual purpose test Hasil pengujian perlu Kkelengkapan; Kecukupan
Menggunakan hasil direviu lagi pada saat Hak dan kewajiban; pengungkapan
Audit terinci. Penilaian dan Efektivitas SPI
dari uji pengendalian
pengalokasian; dan Kepatuhan terhadap
Penyajian dan peraturan per UU-an
pengungkapan
9
11/28/2022 Audit Keuangan Pemerintah
Evaluasi Terhadap Pelaksanaan Pengujian Substantif
Tujuan Uji Substantif untuk mendeteksi salah saji baik secara individu maupun gabungan
yang menyebabkan salah saji material pada tingkat asersi di laporan keuangan.
10
11/28/2022 Audit Keuangan Pemerintah
Pelaksanaan Prosedur Tambahan (Jika Perlu)
Menilai risiko Memahami
Identifikasi faktor
Risiko Kecurangan
Ketidakpatuhan
karena Kecurangan
Pengendalian terkait
Risiko Kecurangan
• Prosedur audit tambahan dapat dilakukan
apabila diperlukan.
N
• Prosedur tambahan dilakukan apabila
Indikasi Awal
Kecurangan Auditor merasa bahwa bukti yang
Y diperoleh dari hasil pengujian substantif
Tanggung Modifikasi Prosedur
Lanjut Prosedur dirasa belum memadai dari segi
Jawab Auditor Untuk Identifikasi
Kecurangan
Audit Normal
12
11/28/2022 Audit Keuangan Pemerintah
Perolehan Surat Representasi Manajemen
Menggambarkan representasi resmi dan tertulis dari
pimpinan entitas atas berbagai keterangan, data,
informasi, dan laporan keuangan yang disampaikan
selama proses pemeriksaan berlangsung.
Merupakan bagian dari bukti yang diperoleh auditor,
namun tidak merupakan pengganti bagi penerapan
prosedur audit yang diperlukan untuk memperoleh
dasar memadai bagi pendapat auditor atas LK.
Representasi harus dibuat per tanggal tidak lebih
awal dari tanggal laporan pemeriksaan
Apabila surat representasi tidak diperoleh sampai
dengan penerbitan LHP, Auditor harus
mempertimbangkan dampak penolakan tersebut
terhadap kemampuannya untuk mengandalkan
representasi manajemen yang lain.
Penolakan manajemen untuk melengkapi
representasi tertulis merupakan pembatasan
terhadap lingkup pemeriksaan yang menghalangi
auditor untuk memberikan pendapat wajar tanpa
pengecualian dan biasanya cukup menyebabkan
Pemeriksa tidak memberikan pendapat.
Surat tersebut harus ditandatangani pimpinan
entitas yang diperiksa dan diberi tanggal yang sama
dengan tanggal tanggal LHP.
13
11/28/2022 Audit Keuangan Pemerintah
Pelaksanaan Prosedur Analitis Akhir
14
11/28/2022 Audit Keuangan Pemerintah
Penilaian Risiko dan Materialitas Akhir
Penarikan kesimpulan atas saldo akun atau kelompok transaksi yang berkaitan.
11/28/2022
Uji Petik (Audit Sampling)
Pengujian Pengendalian
17
11/28/2022 Audit Keuangan Pemerintah
Temuan Audit
• Memberikan informasi apa yang seharusnya dilaksanakan.
• Paragraf awal TP menjelaskan saldo atas akun yang menjadi TP serta • Dinyatakan secara wajar, eksplisit, lengkap, dan sumber dari kriteria
tentukan berapa anggaran dan realisasinya serta bandingkan dengan • Detail dan rinci tidak boleh menggunakan kriteria yang bersifat
saldo tahun sebelumnya. umum (general)
• Menguraikan hasil telaahan atas akun atau asersi tertentu disertai • Hal-hal apa saja yang dilanggar atau tidak dilaksanakan sehingga
penjelasan atas bukti-bukti relevan yang ditemukan di lapangan. muncul permasalahan yang ada dalam kondisi.
• Sebutkan pihak terkait langsung dengan permasalahan. Gunakan inisial • Biasa digunakan dalam audit LK: SAP, Buletin Teknis SAP, peraturan
dalam menulis nama orang, perusahaan atau organisasi tertentu. perundang-undangan yang terkait dengan penyusunan LK, kontrak
• Gunakan bahasa yang mudah dipahami dan langsung pada pokok pengadaan barang/jasa
permasalahan.
Kondisi Kriteria
Sebab Akibat
• Harus akar permasalahan utama (rootcause) bukan faktor yang bersifat umum. • Dinyatakan secara jelas, terinci, dan dinyatakan dalam angka (jika mungkin)
• Bersifat opsional tergantung dengan kedalaman pengujian yang dilakukan • Disebutkan dampaknya terhadap kewajaran LK
• Terdiri dari 2 (dua) hal yaitu: • Terdiri dari dua hal yaitu:
• SDM yaitu orang yang menjadi penyebab terjadinya permasalahan tersebut permasalahan finansial (dalam bentuk angka) atas dampak yang
• Sistem/prosedur yang mengakibatkan kelemahan permasalahan terjadi. ditimbulkan;
• Memperhatikan apakah dapat menjadi dasar pemberian rekomendasi. permasalahan nonfinansial seperti tidak tercapainya suatu
• Dalam temuan kepatuhan auditor tidak diharuskan mengungkapkan sebab jika tujuan/program ataupun aktivitas pengendalian yang diterapkan.
tidak dapat ditetapkan dengan logis • Adanya hubungan yang logis antara judul dengan akibat serta adanya
• Tidak memaksakan orang-perorangan untuk menjadi sebab agar mudah TL nya kemudahan dalam pemberian rekomendasi pada saat TP menjadi LHP.
11/28/2022
Temuan SPI (Reportable Condition)
Kegagalan untuk
Kelemahan yang
Bukti adanya kesengajaan melakukan tindak lanjut
Bukti kegagalan untuk Kelemahan dalam signifikan dalam disain
mengabaikan SPI oleh dan membentuk sistem
menjalankan tugas yang lingkungan pengendalian, atau pelaksanaan
para pihak yang informasi pemantauan
menjadi bagian dari SPI , seperti tidak adanya pengendalian intern yang
mempunyai wewenang, tindak lanjut untuk secara
seperti tidak dibuatnya tingkat kesadaran yang dapat mengakibatkan
sehingga menyebabkan sistematis dan tepat
rekonsiliasi atau memadai tentang pelanggaran ketentuan
kegagalan tujuan waktu memperbaiki
pembuatan rekonsiliasi pengendalian dalam per-UU-an yang
menyeluruh sistem kekurangan dalam SPI
tidak tepat waktu organisasi tersebut berdampak langsung dan
tersebut yang sebelumnya telah
material atas LK
diketahui.
19
11/28/2022 Audit Keuangan Pemerintah
Temuan Ketidakpatuhan
temuan kerugian
Temuan Ketidakpatuhan yang berpengaruh langsung dan material terhadap hal pokok/informasi hal negara/daerah atau kerugian
pokok yang diperiksa. negara/ daerah;
temuan potensi kerugian
negara/ daerah atau potensi
kerugian negara/ daerah;
temuan kekurangan
Kekurangan Potensi kerugian
penerimaan negara/ daerah;
Penyimpangan penerimaan dan negara dan/atau temuan administrasi;
Salah Saji LK
Kinerja penyimpangan kerugian keuangan temuan indikasi tindak
administrasi negara pidana
Tidak dapat
Berdampak material memperoleh bukti
“Pemeriksa harus merancang pemeriksaan untuk memberikan keyakinan
terhadap LK , dan audit cukup dan tepat yang memadai guna mendeteksi ketidakpatuhan terhadap ketentuan
belum tercermin secara karena adanya peraturan perundang-undangan, kontrak, dan produk hukum lainnya yang
memadai dalam LK pembatasan lingkup
atas ketidakpatuhan
berpengaruh langsung dan material terhadap hal pokok/informasi hal pokok
yang diperiksa.” (PSP 100 Stadar Umum Paragraf 2)
11/28/2022 20
Audit Keuangan Pemerintah
Temuan Berulang
• Permasalahan yang sama dengan permasalahan yang telah diungkapkan dalam LHP atas LK tahun sebelumnya.
• TP tetap dinyatakan berulang walaupun terjadi pada OPD yang berbeda.
• Biisa terjadi karena tindak lanjut belum selesai/ belum dilaksanakan Entitas.
• Pemeriksa tetap melaporkan TP berulang dalam LHP agar permasalahan tersebut menjadi perhatian Entitas terkait untuk menindaklanjutinya.
Jelaskan pengungkapan TP dimaksud dalam LHP tahun sebelumnya (uraian singkat kondisi, rekomendasi yang diberikan, dan tindak lanjut yang
sudah dilaksanakan)
Mutakhirkan data pemantauan tindak lanjut atas temuan sebelumnya, dengan mengklasifikasikannya sebagai temuan yang sudah
ditindaklanjuti sesuai rekomendasi (TS).
Temuan yang baru akan mengganti temuan sebelumnya dalam pemantauan tindak lanjut.
• Pemutakhiran temuan PDTT sebelumnya yang berakibat pada LK:
Jelaskan pengungkapan TP dimaksud dalam LHP terkait (sebutkan nomor dan judul LHP terkait) yaitu uraian kondisi dan rekomendasinya.
Auditor menguraikan kaitan masalah tersebut dengan pengungkapan salah satu akun di Entitas yang diperiksa.
TP X TP X
TP X PDTT TP X
LK
Auditor menyusun TP atas permasalahan terkait kelemahan pengendalian intern dan ketidakpatuhan untuk disampaikan kepada entitas
Auditor wajib memberikan kesempatan kepada pihak yang diaudit untuk menanggapi TP
Pejabat entitas memberikan komentar/tanggapan atas permasalahan tersebut dan melakukan tindakan pengamanan/perbaikan
Agar permasalahan yang diungkap bisa obyektif dan mempertimbangkan pendapat dari auditor dan auditee (cover both side)
TP Auditor benar,
Tanggapan auditee benar -
TP lanjut, sepakat utk
tdk sepakat
22
11/28/2022 Audit Keuangan Pemerintah
Perolehan Tanggapan
Penyampaian dan
Konsep Temuan dan Penyampaian Temuan
Pembahasan dengan Perolehan Tanggapan
Konsep Koreksi Pemeriksaan
entitas
Konsep Temuan
Konsep Jurnal Koreksi
Pemeriksaan
Kondisi
Konsep Jurnal dan Kertas
Kriteria Entitas menerima atau
Kerja Koreksi
Akibat menolak koreksi
Konsep LK audited
Sebab
23
11/28/2022 Audit Keuangan Pemerintah
Penyelesaian Penugasan
Kewajiban Kontinjensi Komitmen Jangka Panjang Kejadian Setelah Tgl Neraca
o Kewajiban potensial dari peristiwa masa lalu dan o Pemeriksa juga perlu mereviu kembali o Kejadian setelah tanggal
keberadaannya menjadi pasti dengan terjadinya atau kontrak/ komitmen jangka panjang yang neraca harus menjadi
tidak terjadinya suatu peristiwa pada masa datang dibuat entitas terkait dengan kemung- perhatian auditor
yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas kinan kerugian yang mungkin terjadi dari apabila kejadian
o kewajiban kini yang timbul sebagai akibat masa lalu, kontrak/komitmen tersebut. tersebut berdampak
tetapi tidak diakui karena entitas tidak ada o Pemeriksaan kontrak/komitmen tersebut material pada laporan
kemungkinan mengeluarkan sumber daya untuk dapat dilakukan ketika pemeriksa keuangan.
menyelesaikan kewajibannya dan jumlah kewa-jiban melakukan pemerik-saan atas transaksi o Hal tersebut perlu untuk
tersebut tidak dapat diukur secara andal dan saldo akun terkait. diungkapkan dalam
o Contoh: o Namun, prosedur reviu kontrak/ catatan atas laporan
Permasalahan hukum yang masih pending terkait komitmen dimaksudkan untuk menen- keuangan.
hak dan kewajiban entitas, tukan kemungkinan kerugian yang akan o Untuk itu, auditor perlu
Kemungkinan klaim terjadi. mengidentifikasi keja-
Jaminan entitas atas barang /jasa o Untuk itu, auditor perlu mereviu kembali dian setelah tanggal
o Dalam hal, ini perlu juga ditambahkan kondisi-kondisi perjanjian/kontrak atau komitmen lainnya neraca yang berdampak
yang menyebabkan terjadinya kewajiban bersyarat, yang bersifat jangka panjang. material terhadap infor-
antara lain: o Apabila dalam hasil reviu ditemukan masi keuangan yang
adanya kemungkinan pembayaran di masa yang kemungkinan kerugian yang akan terjadi tertera dalam LKentitas
akan datang kepada pihak ketiga akibat kondisi dan bersifat material terhadap laporan yang diperiksa dan
saat ini keuangan, pemeriksa sesegera mungkin mereviu apakah kejadian
terdapat ketidakpastian atas jumlah pembayaran manginformasikan kepada entitas yang tersebut telah
di masa yang akan datang diperiksa tentang perlunya membuat dilaporkan dalam
hasilnya sangat ditentukan oleh peristiwa yang amandemen/addendum kontrak untuk catatan atas laporan
akan datang menghindari kerugian yang lebih besar. keuangan.
24
11/28/2022 Audit Keuangan Pemerintah
Subsequent Event dan Kontijensi
LK mungkin akan dipengaruhi oleh kejadian tertentu yang muncul setelah tanggal LK. Terdapat dua jenis kejadian yang
mungkin muncul, yaitu: (a) Kejadian yang dapat diperkirakan kondisinya pada tanggal LK; dan (b) Kejadian yang baru
dapat diperkirakan kondisinya setelah tanggal LK. Subsequent events adalah kejadian yang muncul antara tanggal LK
dan tanggal laporan auditor, dan fakta-fakta yang akan diketahui auditor setelah tanggal laporan auditor. [ISSAI 1560]
Subsequent event dapat menyebabkan suatu kewajiban kontijensi, yaitu suatu kewajiban yang masih belum pasti nilai
maupun keterjadiannya. Misal: kewajiban pengembalian uang pajak kepada WP jika WP memenangi kasus keberatan
atas pajak yang telah dibayarkan.
Auditor wajib melakukan prosedur untuk memperoleh Auditor tidak wajib melakukan prosedur
bukti audit yang cukup tentang kejadian yang muncul audit antara tanggal ini, namun demikian jika
antara tanggal ini, yang memerlukan penyesuaian atau terdapat fakta yang diketahui oleh pemeriksa
pengungkapan dalam LK setelah tanggal LHP maka pemeriksa
Auditor juga wajib meminta surat representasi mendiskusikannya dengan manajemen
manajemen tentang kecukupan penyesuaian dan apakah LK perlu disesuaikan atau tidak
pengungkapan dalam LK atas subsequent event ini
25
11/28/2022 Audit Keuangan Pemerintah
Subsequent Event dan Dampaknya Terhadap LK
Peristiwa yang memberikan tambahan bukti yang berhubungan dengan kondisi Peristiwa yang menyediakan tambahan bukti yang berhubungan dengan kondisi
yang ada pada tanggal neraca dan berdampak terhadap taksiran yang melekat yang tidak terjadi pada tanggal neraca yang dilaporkan, tetapi peristiwa tersebut
dalam proses penyusunan laporan keuangan. terjadi sesudah tanggal neraca. Atas peristiwa jenis ini tidak perlu dilakukan
penyesuaian atas laporan keuangan. Akan tetapi, apabila peristiwa itu bersifat
Contoh: Hutang Pemda yang kasusnya masih menjadi sengketa di pengadilan signifikan maka perlu diungkapkan dengan menambahkan data keuangan
dimana pada tanggal neraca per 31 Desember 200X, sengketa tersebut masih proforma terhadap laporan keuangan historis yang menjelaskan dampak adanya
berjalan dan belum ada keputusan pengadilan sehingga pemerintah tidak peristiwa tersebut seandainya peristiwa tersebut terjadi pada tanggal neraca.
menyajikan jumlah utang yang masih di sengketakan tersebut dalam laporan
keuangan per 31 Desember 200X, namun diungkapkan dalam dalam Catatan Contoh: Penjualan obligasi atau penerbitan saham baru, kerugian aktiva tetap
Atas Laporan Keuangan. Kemudian pada bulan Februari tahun berikutnya akibat kebakaran. Atas peristiwa jenis ini tidak perlu dilakukan penyesuaian atas
ternyata putusan pengadilan menyatakan bahwa pemerintah kalah dalam laporan keuangan. Namun demikian, apabila peristiwa bersifat signifikan maka
gugatan tersebut, sehingga perlu dilakukan koreksi terhadap jumlah utang perlu diungkapkan dengan menambahkan data keuangan proforma terhadap
pemerintah daerah laporan keuangan historis yang menjelaskan dampak adanya peristiwa tersebut
seandainya peristiwa tersebut terjadi pada tanggal neraca.
26
11/28/2022 Audit Keuangan Pemerintah
Terima Kasih