Anda di halaman 1dari 61

GK B

Belajar Kompre

KATEGORI AUDITING

Definisi Auditing
(Accounting Review,vol 47) memberikan definisi: “Auditing adalah suatu proses sistematis
dalam memperoleh dan mengevaluasi bukti mengenai asersi asersi kegiatan dan peristiwa
ekonomi, dengan tujuan untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi asersi tersebut
dengan kriteria yang telah ditetapkan dan menyampaikan hasilnya kepada pihak yang
berkepentingan”. Defenisi auditing terdiri atas:
1. Proses sistematis
2. Memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif
3. Asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi
4. Derajat kesesuaian
5. Kriteria yang ditetapkan
6. Menyampaikan hasil
7. Pihak yang berkepentingan

Audit
Adalah pemeriksaan yang sistematik untuk menentukan kewajaran, keabsahan dan kebenaran
suatu laporan keuangan dan kesesuaian dengan kondisi dan prosedur tertentu.

Tujuan Umum Audit


Tujuan umum dilakukannya audit terhadap laporan keuangan suatu entitas adalah untuk
menyatakan kewajaran laporan keuangan dalam semua hal material sesuai dengan
PABU/PAKBU.

Tipe/Klasifikasi Audit
1. Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit)
2. Audit Kepatuhan (Compliance Audit)
3. Audit Operasional (Operasional Audit),
4. Audit Bertujuan Khusus
 Audit Investigasi
 Audit Forensik
 Audit Sosial

Jenis Jenis Auditor


1. Auditor Independen (independent auditors)
2. Auditor Internal (internal auditors)
3. Auditor Pemerintah (government auditors)

1
GK B
Belajar Kompre

Sifat Asersi, Kriteria, dan Sifat Laporan masing masing Audit

Sifat Asersi Kriteria yg ditetapkan Sifat laporan auditor


Jenis Audit
Pendapat atas
Audit Laporan Data laporan Prinsip akuntansi yang
kewajaran laporan
Keuangan keuangan berlaku umum (GAAP)
keuangan
Klaim atas Kebijakan manajemen
Ringkasan temuan dan
kepatuhan terhadap dan aturan aturan lain
Audit Kepatuhan keyakinan tentang
kebijakan dan yang dibuat oleh pihak
derajat kepatuhan
peraturan ketiga
Penetapan tujuan yang
Efisisiensi dan efektifitas
Data operasional dilakukan oleh
Audit Operasional : rekomendasi untuk
atau kinerja manajemen atau hak
peningkatan
yang berwenang.

Jasa-Jasa yang dilakukan KAP


1. Assurance Service, adalah jasa profesional independen yang mampu meningkatkan
mutu informasi, atau konteksnya untuk kepentingan para pengambil keputusan. Jasa
assurance terdiri atas jasa atestasi dan non atestasi.
a. Jasa Atestasi, adalah jasa yang diberikan oleh kantor CPA dengan mengeluarkan
komunikasi tertulis yang menyatakan suatu kesimpulan tentang keandalan asersi
tertulis yang menjadi tanggungjawab pihak lain. Jenis atestasi terdiri atas:
 Audit (audit service), tujuannya adalah untuk memberikan keyakinan positif
tentang apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar sesuai
dengan kriteria yang ditentukan.
 Pemeriksaan (examination), bertujuan untuk menguraikan jasa lain yang
muncul dalam pernyataan positif suatu pendapat tentang kesesuaian asersi
yang dibuat oleh pihak lain dengan kriteria yang ditentukan.
 Review (review service), bertujuan untuk memberikan pernyataan negatif
sebagai lawan dari penrnyataan positif yang diberikan suatu audit.
 Prosedur yang disepakati (agreedupon procedures)

b. Jasa Non Atestasi


 Jasa Akuntansi dan Kompilasi

2. Nonassurance Service
a. Jasa teknologi (technology service)
b. Jasa Konsultasi manajemen (consulting managemen service)
c. Jasa Perencanaan Keuangan (financial planning service )
d. Internasional

2
GK B
Belajar Kompre

Kebutuhan Akan Audit Laporan Keuangan


SFAC no 2 yang dikeluarkan oleh FASB menyatakan bahwa relevansi dan reliability merupakan
dua kualifikasi utama yang membuat informasi akuntansi dapat berguna bagi pengambilan
keputusan . pengguna laporan keuangan melihat adanya keyakinan bahwa kedua hal tersebut
telah dipenuhi sebagaiman yang tercantum dalam laporan auditor independen.
Perlunya dilakukan audit independen atas laporan keuangan dikarenakan oleh empat faktor.
Faktor faktor tersebut antara lain adalah:

1. Conflict of Interest (Konflik Kepentingan)


2. Consequence (konsekuensi)
3. Complexity (kompleksitas)
4. Remoteness (keterpencilan)

Manfaat Ekonomi Suatu Audit


1. Akses ke pasar modal
2. Biaya modal yang lebih rendah
3. Penangguhan inefisiensi dan kecurangan
4. Peningkatan pengendalian dan operasional

Keterbatasan Audit Laporan Keuangan


1. Biaya Yang Memadai (reasonable cost)
2. Jumlah Waktu Yang Memadai (reasonable length of times)

SPAP (Standard Profesional Akuntan Publik)


Secara garis besarnya, SPAP terbagi atas dua garis besar yaitu sebagai berikut:
1. Standar Profesional Akuntan Publik
a. Standar Auditing
b. Standar Atestasi
c. Standar Jasa Akuntansi dan Review
d. Standar Jasa Konsultasi
e. Standar Pengendalian Mutu
2. Aturan Etika Kompartamen Akuntan Publik
a. Integritas, Objektifitas, dan Independensi
b. Tanggungjawab auditor kepada klien
c. Tanggungjawab auditor kepada rekan
d. Tanggungjawab auditor kepada pihak lain

Generally Accepted Auditing Standards (GAAS)

3
GK B
Belajar Kompre

Standar auditing yang diakui secara luas dalam kegiatan dan profesi akuntan publik dikenal
dengan sebuatan the ten generally accepted auditing standards. Standar ini dikelompokkan
menjadi 3 kelompok yaitu:
 Standar Umum
a. Keahlian dan pelatihan teknis yang memadai
b. Independensi dalam sikap mental.
c. Penggunaan kemahiran professional
 Standar Pekerjaan Lapangan
a. Perencanaan dan supervisi yang memadai.
b. Pemahaman atas struktur pengendalaian internal.
c. Mendapatkan bukti audit kompeten yang cukup.
 Standar Pelaporan
a. Laporan keuangan disajikan sesuai GAAP
b. Konsistensi dalam penerapan GAAP.
c. Pengungkapan informative yang memadai.
d. Pernyataan pendapat.

Standar Atestasi
Standar atestasi memberikan kerangka untuk fungsi atestasi bagi jasa akuntan publik yang
mencakup tingkat keyakinan tertinggi yang diberikan dalam jasa audit atas laporan keuangan
historis maupun tingkat keyakinan lebih rendah dalam jasa non audit.

Standar atestasi terdiri atas sebelas standar yang terinci dalam PSAT, secara umum standar
atestasi terdiri dari:

1. Memperluas fungsi atestasi diluar laporan keuangan historis


2. Memungkinkan akuntan publik memberikan keyakinan atas asersi dibawah tingkat
“pernyataan pendapat positif” yang berkaitan dengan audit laporan keuangan
tradisional.
3. Memberikan jasa atestasi yang dikhususkan untuk kebutuhan pemakai tertentu
berdasarkan prosedur yang disepakati bersama dan penggunaan-terbatas laporan.

4
GK B
Belajar Kompre

Independensi, Integritas, dan Objektivitas


Independensi auditor terdiri atas:

1. Independency in Competence (Independensi yang dipandang dari sudut keahlian).


Yaitu Seseorang dapat mempertimbangkan fakta dengan baik jika ia mempunyai
keahlian.
2. Independen in fact. Yaitu Independen dalam diri akuntan yang berupa kejujuran
dalam diri akuntan dalam mepertimbangkan berbagai fakta yang dijumpainya dalam
pemeriksaan.
3. Independensi in appearance (Independensi dalam penampilan). Yaitu independensi
dari sudut pandang pihak lain yang mengetahui informasi yang bersangkutan dengan
diri akuntan.

Integritas, adalah sikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengungkapkan rahasia
penerimaan jasa, pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dilakukan untuk keuntungan
pribadi.

Objektivitas, adalah sikap adil, tidak memilih, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau
bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau berada dibawah pengaruh pihak lain.

Keyakinan Yang Disediakan Oleh Auditor


1. Independensi Auditor
2. Keyakinan Memadai
3. Deteksi Kecurangan
4. Tindakan Pelanggaran Hukum Oleh Klien
5. Keyakinan Tentang Kelangsungan Usaha Klien

Keputusan untuk Menerima atau Menolak Audit


Alasan alasan umum untuk menerima atau menolak klien audit antara lain adalah:
1. Perhatian tentang integritas manajemen
2. Risiko khusus seperti pembatasan ruang lingkup
3. Kemampuan audit atau ketidaksepahaman dengan auditor terdahulu
4. Masalah yang berhubungan dengan memperoleh keahlian yang diperlukan untuk audit
5. Masalah independensi

5
GK B
Belajar Kompre

Laporan Audit
Adalah media formal yang digunakan oleh auditor dalam mengkomunikasikan kesimpulan atas
laporan keuangan yang diaudit kepada pihak yang berkepentingan. Laporan audit pada
umumnya terdiri atas 3 paragraf, yaitu:
1. Paragraf Pendahuluan (introductinary paragraph)
Tujuan utam paragraf ini adalah untuk membedakan tanggungjawab manajemen dan
tanggung jawab auditor. Manajemen bertanggung jawab terhadap laporan keuangan,
sementara auditor bertanggungjawab terhadap opini atas hasil auditnya.
2. Paragraf Ruang Lingkup (scope paragraph)
Paragraf ini menguraikan sifat dan ruang lingkup audit. Paragraf ini juga menunjukkan
beberapa keterbatasan audit.
3. Paragraf Pendapat (opinion paragraph)
Paragraf ini berisi tentang pendapat akhir auditor mengenai laporan keuangan yang
telah diaudit.

Laporan Standar, adalah laporan yang lazim diterbitkan. Laporan ini memuat pendapat Wajar
Tanpa Pengecualian ( unqualified opinion) yang menyatakan bahwa LK disajikan secara wajar
dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas sesuai
dengan GAAP.

Penyimpangan dari Laporan Standar. Dalam praktik, dapat muncul kondisi kondisi tertentu
yang tidak memungkinkan auditor menerbitkan laporan standar. Penyimpangan dari laporan
standar tergolong dalam salah satu dari dua kategori berikut:
1. Laporan Standar Dengan Bahasa Penjelas
2. Jenis Jenis Pendapat Lain, yang terdiri atas:
 Pendapat wajar dengan pengecualian
 Pendapat tidak wajar
 Menolak memberikan pendapat

Jenis Pendapat Auditor

1. Pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion)


Pendapat ini diberikan apabila:
 Tidak terjadi pembatasan dalam lingkup audit
 Tidak terjadi pengecualian yang signifikan mengenai kewajaran dan penerapan
PABU dalam penyusunan laporan keuangan.
 Konsisten dalam penerapan PABU
 Pengungkapan memadai mengenai laporan keuangan

6
GK B
Belajar Kompre

2. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan (unqualified


opinion with explanatory language)
Diberikan bila terdapat keadaan atau kondisi tertentu yang memerlukan tambahan
bahasa penjelasan keadaan atau kondisi tersebut antara lain:
 Adanya ketidak konsistenan penerapan PABU
 Keraguan terhadap going concern perusahaan
 Auditor setuju dengan suatu penyimpangan dari prinsip akuntansi
 Penekanan suatu hal oleh auditor
 Laporan audit melibatkan auditor lain

3. Pendapat wajar dengan pengecualian


Diberikan apabila:
 Tidak ada bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan lingkup audit
yang material.
 Auditor yakin bahwa laporan keuangan berisi penyimpangan dari prinsip
akuntansi yang berlaku umum yang berdampak material tetapi tidak
mempengaruhi laporan keuangan secara keseluruhan.

4. Pendapat tidak wajar


Menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan,
hasil usaha, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

5. Pernyataan tidak memberikan pendapat


Diberikan apabila:
 Ada pembatasan lingkup audit yang sangat material baik oleh klien maupun
karena kondisi tertentu.
 Auditor tidak independen terhadap klien.

Proses audit
1. Memperoleh pemahaman tentang bisnis dan industri klien
2. Mengidentifikasi asersi laporan keuangan yang relevan
3. Membuat keputusan tentang materialitas
4. Membuat keputusan tentang risiko audit
5. Memperoleh bukti audit melalui prosedur audit
6. Menetapkan bagaiman menggunakan bukti.
7. Mengkomunikasikan temuan temuan

7
GK B
Belajar Kompre

Prosedur Audit (menurut Boynton)


1. Prosedur analitis (analytical procedur)

2. Inspeksi (inspecting)

3. Konfirmasi (confirming)

4. Permintaan Keterangan (inquiring)

5. Perhitungan (counting)

6. Penelusuran (tracing)

7. Pemeriksaan bukti pendukung (vouching)

8. Pengamatan (observing)

9. Pelaksanaan Ulang (reperforming)

10. Teknik audit berbantuan komputer (computer assited audit techniques)

Pengklasifikasian Prosedur Audit (menurut Boynton)


1. Prosedur untuk memperoleh pemahaman atas pengendalian intern
2. Pengujian pengendalian
3. Pengujian substantif (substantive tests) terdiri atas:
 Prosedur analitis (analitycal procedures)
 Pengujian terinci atas transaksi (test of details of transaction)
 Pengujian terinci atas saldo (test of details of balances)

Asersi Manajemen dalam Laporan Keuangan


1. Asersi keberadaan atau keterjadian
Aktiva dan kewajiban ada pada tanggal tertentu dan transaksi pendapatan biaya terjadi
dalam periode tertentu.
2. Asersi kelengkapan
Semua transaksi dan akun yang seharusnya telah disajikan dalam laporan keuangan.
3. Asersi hak dan kewajiban
Aktiva adalah hak entitas dan utang adalah kewajiban entitas pada tanggal tertentu.
4. Asersi penilaian atau alokasi
Komponen aktiva, kewajiban, pendapatan, dan biaya tidak disajikan dalam laporan
keuangan pada jumlah yang semestinya.
5. Asersi penyajian atau pengungkapan
Komponen tertentu laporan keuangan telah digolongkan, digambarkan, dan
diungkapkan secara semestinya.

8
GK B
Belajar Kompre

Materialitas
Materialitas adalah besarnya kelalaian atau pernyataan yang salah pada informasi akuntansi
yang dapat menimbulkan kesalahan dalam pengambilan keputusan. Materialitas ada dua
tingkat, yaitu:

1. Materialitas tingkat laporan keuangan


Adalah salah saji agregat minimum dalam suatu laporan keuangan yang cukup penting
untuk mencegah laporan disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum.

2. Materialitas tingkat saldo akun


Adalah salah saji minimum yang dapat muncul dalam suatu saldo akun sehingga
dianggap mengandung salah saji material. Salah saji hingga tingkat tersebut dikenal
sebagai salah saji yang dapat ditolerir.

Risiko audit
Risiko Audit adalah risiko bahwa auditor mungkin tanpa sengaja telah gagal untuk memodifikasi
pendapat secara tepat mengenai laporan keuangan yang mengandung salah saji material.
Jenis jenis risiko audit adalah sebagai berikut:

1. Risiko bawaan adalah kerentanan suatu asersi terhadap salah saji material, dengan
mengasumsikan tidak terdapat pengendalian
2. Risiko pengendalian adalah risiko bahwa salah saji material yang dapat terjadi dalam
suatu asersi tidak akan dapat dicegah atau dideteksi dengan tepat waktu oleh
pengendalian intern entitas
3. Risiko deteksi adalah risiko bahwa auditor tidak akan mendeteksi salah saji material
yang ada dalam suatu asersi.

Bukti Audit (efidential matter)


Adalah segala informasi yang mendukung angka angka atau informasi lain yang disajikan
dalam laporan keuangan, yang dapat digunak oleh auditor sebagai dasar yang layak untuk
menyatakan pendapatnya (Mulyadi). Bukti audit kompeten yang cukup berakitan dengan
standar pekerjaan lapangan ketiga atau PSA no.6.
Bukti audit dikatakan cukup apabila auditor mempertimbangkan faktor faktor sebagai berikut:
1. Materialitas dan risiko
2. Faktor faktor ekonomi
3. Ukuran dan karakteristik populasi
Bukti audit dikatakan kompeten apabila auditor mempertimbangkan faktor faktor sebagai
berikut:
1. Relevansi (relevance)
2. Sumber (source)
3. Ketepatan Waktu (timeliness)

9
GK B
Belajar Kompre

4. Objektivitas (objectivity)

Jenis Jenis bukti audit


1. Bukti Analitis
2. Bukti Dokumenter
3. Bukti elektronik
4. Konfirmasi
5. Bukti Matematis
6. Bukti Fisik
7. Representasi Tertulis
8. Bukti Lisan

Siklus Audit
1. Audit siklus pendapatan
2. Audit siklus pengeluaran
3. Audit siklus produksi dan jasa personalia
4. Audit siklus investasi dan pembiayaan
5. Audit investasi dan saldo kas

Audit Top-Down VS Audit Bottom-Up


 Audit Top-Down mengevaluasi bukti tentang laporan keuangan yang diharapkan dari
pengetahuan tentang entitas, bisnis dan industrinya. Bukti auditnya berhubungan
dengan prosedur penelusuran (tracing)
 Audit Bottom-Up mengevaluasi bukti yang mendukung transaksi dan akumulasinya
dalam laporan keuangan. Bukti auditnya berhubungan dengan prosedur pemeriksaan
bukti pendukung (voucing).

Kertas Kerja Audit (working papers)


Adalah catatan catatan yang diselenggarakan oleh auditor mengenai prosedur audit yang
ditempuhnya, pengujian yang dilaksanakannya, informasi yang diperolehnya dan simpulan
yang dibuatnya sehubungan dngan auditnya. Adapun jenis jenis kertas kerja dalah sebagai
berikut:
1. Kertas kerja neraca saldo
2. Skedul dan analisis
3. Memoranda audit dan dokumentasi indormasi penguat
4. Ayat jurnal penyesuaian dan reklasifikasi

Pengarsipan Kertas Kerja Audit


Pada umumnya kertas kerja audit diarsipkan menurut dua kategori sebagai berikut:

1. File permanen (permanent file) yaitu file yang memuat data yang diharapkan tetap
bermanfaat bagi auditor dalam banyak perikatan dengan klien dimasa mendatang.

10
GK B
Belajar Kompre

2. File tahun berjalan (current file) yaitu file yang memuat informasi penguat yang
berkenaan dengan pelaksanaan program audit tahun berjalan saja.

Jenis/Bentuk Kertas Kerja Audit


1. Kertas Kerja Neraca Saldo
2. Skedul dan Analitis Kertas Kerja
3. Memoranda audit dan Informasi Penguat
4. AJP dan Reklasifikasi

Pengendalian Internal
Adalah suatu proses yang dilaksanakan oleh dewan direksi, manajemen, dan personel lainnya
dalam suatu entitas yang dirancang untuk menyediakan keyakinan yang memadai berkenaan
dengan pencapaian tujuan dalam kategori:
1. Keandalan laporan keuangan
2. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
3. Efektivitas dan efisiensi operasi

Komponen Pengendalian Internal


1. Lingkungan pengendalian (control environment)
2. Penilaian risiko (risk assesment)
3. Aktivitas pengendalian (control activities)
4. Informasi dan komunikasi (information and communication)
5. Pemantauan (monitoring)

Subsequent Event (Peristiwa Kemudian)


Subsequent event dalah peristiwa atau transaksi yang terjadi setelah tanggal neraca sampai
dengan selesainya pekerjaan lapangan dan laporan audit belum diterbitkan yang mempunyai
akibat material terhadap laporan keuangan sehingga memerlukan penyesuaian atau
pengungkapan dalam laporan tersebut.

Neraca Pekerjaan Lapangan Penerbitan Laporan Audit


31 Dess selesai 15 Mar
1 Mar
Peristiwa
Kemudian

Priode Peristiwa Kemudian

Jenis Jenis Peristiwa Kemudian:


1. Peristiwa Kemudian Jenis satu yang memerlukan penyusuaian atas laporan keuangan.
Contohnya adalah “kasus litigasi” dan “kerugian piutang”

11
GK B
Belajar Kompre

2. Peristiwa Kemudian Jenis dua yang memerlukan pengungkapan dalam laporan audit.
Contohnya adalah “pembelian suatu perusahaan” dan ”kerugian akibat bencana”
seperti kebakaran atau banjir.

Kasus Kitting dan Lapping


 Kitting
Adalah secara sengaja mencatat transfer bank sebagai setoran di Bank penerima dan
tidak menunjukkan pengurangan dari akun tempat transfer. Misalnya, perusahaan A
menabung di Bank B dan Bank C dengan jumlah yang sama yaitu $1000 kemudian
perusahaan A melakukan transfer dari Bank B ke Bank C sebesra $500. Di Bank C nilai
transfer bertambah sebesar $500 sehingga total uang perusahaan A di Bank C menjadi
$1500, tapi nilai uang di Bank B tidak dilaporkan berkurang. Penelusurannya dapat
dilakukan dengan menelusuri bukti transfer Bank.

 Lapping
Contoh kasusnya adalah Debt Collector menagih piutang perusahaan kepada A, B, dan
C pada hari yang berbeda. Ilustrasinya sebagai berikut:

Hari 1 A $ 1000
Yang tertagih sampai pada hari ke-2 adala
$ 2000,Tapi yang disetor hanya tagihan
Hari 2 B $ 1000 pada hari pertma. $ 1000 yang tidak
disetorka merupakan kasus Lappping
Hari 3 C $ 1000

Penelusurannya dapat dilakukan dengan:


1. Melakukan konfirmasi piutang usaha
2. Melakukan perhitungan kas secara mendadak
3. Membandingkan ayat jurnal penerimaan kas dengan slip setoran harian yang
berkaitan.

Jenis Jenis Konfirmasi


 Konfirmasi positif
Adalah konfirmasi yang dilakukan oleh auditor dan mendapatkan jawaban Ya atau
Tidak dari tempat yang dimintai konfirmasi.
 Konfirmasi Negatif
Adalah konfirmasi dimana auditor tidak mendapatkan jawaban dari tempat yang
dimintai konfirmasi.

Menyelesaiakan Pekerjaan Lapangan


1. Melakukan review atas peristiwa kemudian
2. Membaca notulen rapat

12
GK B
Belajar Kompre

3. Mendapatkan bukti mengenai litigasi


4. Mendapatkan representasi klien
5. Melaksanakan prosedur analitis

Representasi Klien
Merupakan bagian dari barang bukti tetapi bukan pengganti penerapan prosedur audit yang
diperlukan untuk mendapatkan dasar yang layak atau suatu pendapat. Representasi klien
berfungsi untuk:
1. Mengkonfirmasi representasi klien yang diberikan kepada auditor
2. Mendokumentasikan kelayakan yang berkelanjutan dari representasi tersebut
3. Mengurangi kemungkinan kesalahpahaman mengenai representasi manajemen.

Isi surat representasi klien harus mencakup:


1. Laporan keuangan
2. Kelenmgkapan informasi
3. Pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan
4. Peristiwa kemudian.

13
GK B
Belajar Kompre

KATEGORI AKUNTANSI KEUANGAN

Definisi Akuntansi
Tahun 1960 AAA (American Accounting Association)
“Akuntansi adalah proses pengklasifikasian, mengukur dan mengkomunikasikan
informasi ekonomi agar menghasilkan penilaian dan pengambilan keputusan oleh
pemakai informasi”.

Tahun 1970 APB (Accounting Principles Board)


“Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah untuk menyediakan informasi
yang kuantitatif, utamanya keuangan mengenai kesatuan ekonomi yang dimaksudkan
untuk pengambilan keputusan ekonomi “.

Informasi Akuntansi
Akuntansi merupakan bahasa bisnis yang berfungsi sebagai alat berfikir dan alat komunikasi
pikiran bisnis kepada manajer dan bawahannya, manajer lain dan pihak luar, informasi
akuntansi digolongkan menjadi tiga yaitu:

1. Informasi operasi, diperlukan untuk mengarahkan kegiatan rutin, menyediakan data


data mentah untuk informasi akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.

2. Informasi akuntansi keuangan, ditujukan untuk utamanya kepada pihak luar


organisasi, informasi akuntansi keuangan disajikan dalam bentuk neraca, laporan rugi-
laba, laporan perubahan posisi keuangan.

3. Informasi akuntansi manajemen, ditujukan untuk para manajer dalam rangka


pengendalian, pengkoordinasian dan perencanaan, informasi akuntansi manajemen
digolongkan menjadi tiga bagian yaitu:
 Informasi akuntansi penuh, mencakup informasi mengenai biaya pendapatan dan
aktiva
 Informasi akuntansi differensial, berhubungan dengan masa depan dan bermanfaat
untuk penyusunan program dan membuat keputusan
 Informasi akuntansi pertanggungajwaban, meliputi biaya, pendapatan, laba, dan
investasi untuk unit unit organisasi secara individual

Bidang Akuntansi
1. Akuntansi Keuangan (financial accounting)

14
GK B
Belajar Kompre

adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan penyusunan laporan keuangan


secara berkala untuk suatu unit ekonomi secara keseluruhan kepada pihak pihak di
luar perusahaan.
2. Akuntansi Biaya (cost accounting)
adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan pengumpulan, analisis, dan
pengontrolan atas biaya.
3. Akuntansi Manajemen (management accounting)
bidang akuntansi yang berhubungan dengan pemecahan masalah masalah khusus
yang dihadapi oleh manajemen perusahaan.
4. Akuntansi Pemerintahan (governmental accounting)
adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan pencatatan dan pelaporan
akuntansi yang terjadi dalam badan badan pemerintah.
5. Akuntansi Perpajakan (tax accounting)
adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan penyusunan surat pemberitahuan
tahunan (SPT) dan segala sesuatu tentang perpajakan.
6. Sistem Informasi Akuntansi
adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan perancangan dan pelaksanaan
pengumpulan dan pelaporan data keuangan maupun non-keuangan.
7. Auditing
adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan pemeriksaan secara bebas atas
akuntansi keuangan.
8. Penganggaran
adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan
mengenai kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu.

Siklus Akuntansi
Kegiatan dalam akuntansi meliputi:
 Pengidentifikasian dan pengukuran data relevan untuk pengambilan keputusan.
 Pemrosesan data dan pelaporan informasi yang dihasilkan.
 Pengkomunikasian informasi kepada pemakai laporan keuangan.

Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan suatu proses yang berulang sehingga membentuk


siklus yang digambarkan sebagai berikut:

Pemakai informasi akuntansi


Penggo-longan Pengikhti-saran Laporan akuntansi Analisis dan interpretasi
Transaksi Pencatatan

Pencatatan Pemrosesan dan Pelaporan Pengkomunikasian


informasi
15
GK B
Belajar Kompre

Jurnal vs Buku Besar


 Jurnal
adalah catatan transaksi secara kronologis
 Buku Besar
adalah kumpulan catatan yang sejenis dan menggambarkan kenaikan dan penurunan
suatu akun

Metode Metode dalam Akuntansi


1. Metode penyusutan
a. Metode garis lurus
b. Metode jumlah angka tahun
c. Metode saldo menurun
d. Metode saldo menurun berganda
e. Metode unit peroduksi dan jam kerja

2. Metode/sistem pencatatan persediaan


a. Metode fisik
b. Metode perpectual

3. Metode penilaian persediaan


a. Berdasarkan Arus Phisik
 Metode identifikasi khusus
b. Berdasarkan arus kas
 FIFO
 LIFO
 Average

c. Berdasarkan nilai wajar


 LCM
 LCNRV

4. Metode penghapusan piutang


a. Metode langsung
b. Metode tidak langsung/cadangan/penyisihan

5. Metode pengisian kas kecil


a. Metode imprest/tetap
b. Metode fluktuatif

16
GK B
Belajar Kompre

Cara Mencatat Kas Kecil


1. Sistem imprest
Dalam metode ini jumlah dana untuk kas kecil telah ditetapkan besarnya, pada saat
penggunaan kas kecil tidak ada jurnal (pencatatan), jurnal dilakukan pada saat
penyesuaian (akhir periode), pada saat pengisian kas kecil rekening yang didebet
adalah rekening biaya biaya bukan rekening kas kecil.
2. Sistem fluktuasi
Dalam metode ini jumlah kas kecil berfluktuasi, setiap penggunaan kas kecil dilakukan
jurnal yang melibatkan rekening kas kecil, pada akhir periode tidak diperlukan jurnal
pernyesuaian.

Impress Fluktuatif

Kas Kecil 5.000 Kas Kecil 5.000


Pembentukan
Kas/Bank 5.000 Kas/Bank 5.000

Pemakaian

1. Pembelian ATK Tidak dijurnal Perlengkapan ATK 1.000


Kas kecil 1.000

2. Perjalanan dinas Tidak dijurnal


By.Perjalanan dinas 3.000
Kas kecil 3.000
Perlengkapan ATK 1.000 Kas Kecil 4.000
Pengisian
By.Perjalanan dinas 3.000 Kas/Bank 4.000
Kas/Bank 4.000
Kas Kecil 1.000 Kas Kecil 1.000
Penambahan/
Kas/Bank 1.000 Kas/Bank 1.000
Pengurangan

Jenis Jenis Perusahaan Berdasarkan Jenis Usahanya


1. Perushaan Jasa
2. Perusahaan Dagang
3. Perusahaan Manufaktur

17
GK B
Belajar Kompre

Jenis Jenis Perusahaan Berdasarkan Bentuk Ekuitasnya


1. Perseorangan
Ekuitasnya hanya terdiri atas Modal satu orang (Mis.Modal Tn.A)
2. Persekutuan
Ekuitasnya terdiri atas lebih dari satu pemilik modal (Mis. Modal Tn. A dan Modal Tn. B)
3. Perseroan
Ekuitasnya terdiri atas:
a. Modal Disetor
 Saham biasa
 Saham preferen/istimewa
 Tambahan modal disetor (agio dan disagio)
b. Laba Ditahan
c. Saham Treasure
4. Koperasi
Ekuitasnya terdiri atas simpanan simpanan angota misalnya misalnya simpanan wajib,
simpanan pokok, dan lain lain

Persamaan Akuntansi & Saldo Normal Akun

ASSET=LIABILITI+EKUITI
D K K Akun Riil

BEBAN PENDAPATAN

D K

Akun Nominal

Jurnal Khusus
Jurnal khusus berfungsi untuk:
1. Pembagian Tugas
2. Pengendalian Internal yang lebih baik

18
GK B
Belajar Kompre

3. Kemudahan dalam pencatatan (posting ke buku besar)


Jurnal khusus terdiri atas:
1. Jurnal pembelian
2. Jurnal pengeluaran kas
3. Jurnal Penjualan
4. Jurnal Penerimaan kas

Jurnal Penyesuaian
1. Beban dibayar dimuka
2. Pendapatan diterima dimuka
3. Beban yang masih harus dibayar
4. Pendapatan yang masih harus dibayar

Jurnal Penutup
Yang ditutup adalah akun akun nominal, sehingga pada awal periode yang muncul hanya akun
akun ril. Pendapatan dan beban ditutup pada ikhtisar laba rugi sementara prive ditutup pada
modal. Sedangkan laba ditutup pada Modal. Jadi yang ditutup pada awal periode adalah:
1. Pendapatan
2. Beban
3. Prive
4. Modal

Pencatatan Akuntansi Pada Perusahaan Jasa Bentuk Perseroan


Jurnal Umum

1. Penyetoran modal/investasi oleh pemilik


Kas xxx
Modal xxx
2. Pembelian Asset (peralatan, mesin, dll)
Peralatan xxx
Kas/Hutang xxx

3. Peminjaman Modal dari Bank


Kas xxx
Hutang Bank xxx
4. Pembebanan Biaya-biaya (gaji, utilitas)
Biaya Gaji xxx
Kas xxx
5. Penerimaan Pendapatan
Kas/Piutang xxx
Pendapatan Jasa xxx

19
GK B
Belajar Kompre

6. Pengambilan Pribadi
Prive xxx
Kas xxx
7. Pembayaran Hutang
Hutang xxx
Kas xxx

8. Penerimaan Piutang
Kas xxx
Piutang xxx
9. Pembayaran Biaya Diterima Dimuka (iklan, sewa, asuransi)
Iklan dibayar dimuka xxx
Kas xxx
10. Penerimaan Pendapatan Diterima Dimuka
Kas xxx
Pendapatan diterima dimuka xxx

Jurnal Penyesuaian
1. Beban Dibayar Dimuka
 Perlengkapan
By. Perlengkapam xxx
Kas xxx
(yang dicatat adalah jumlah perlengkapan yang telah dipakai)

 Asuransi dibayar dimuka


By Asuransi xxx
Kas xxx
(yang dicatat adalah jumlah asuransi yang telah kadaluarsa)

 Sewa dibayar dimuka


By Sewa xxx
Kas xxx
(yang dicatat adalah jumlah sewa yang telah terlewati)

 Iklan dibayar dimuka


By Iklan xxx
Kas xxx
(yang dicatat adalah jumlah iklan yang telah terbit)

 Penyusutan
By Penyusutan xxx
Akumulasi penyusutan xxx

20
GK B
Belajar Kompre

(yang dicatat adalah jumlah asuransi yang telah kadaluarsa)

Contoh Kasus “Pendekatan Neraca”


 Pada tanggal 1/09 dibayar asuransi sebesar Rp 2.400.000 untuk dua tahun
Asuransi dibayar dimuka 2.400.000
Kas 2.400.000

Jurnal penyesuaian pada tanggal 31/12


Biaya Asuransi 480.000
Asuransi dibayar dimuka 480.000

 Pembelian peralatan sebesar Rp 4.800.000 pada tanggal 1/09(asumsinya umur


ekonomis 4 tahun, disusutkan dengan metode garis lurus)
Peralatan 4.800.000
Kas 4.800.000

Jurnal penyesuaian pada tanggal 31/12


Beban penyusutan peralatan 400.000
Akum penyusutan peralatan 400.000

Contoh Kasus “Pendekatan Rugi-Laba”


Pada tanggal 1/09 dibayar asuransi karyawan sebesar Rp 2.400.000 untuk dua
tahun.

Beban asuransi 2.400.000


Kas 2.400.000

Jurnal penyesuaian pada tanggal 31/12


Asuransi dibayar dimuka 2.000.000
Beban asuransi 2.000.000

2. Pendapatan Diterima Dimuka


By Asuransi xxx
Kas xxx
(yang dicatat adalah jumlah pendapatan yang telah dilaksanakan)

21
GK B
Belajar Kompre

Contoh Kasus “Pendekatan Neraca”


Pada tanggal 1/10 diterima pendapatan sebesar Rp 1.000.000 untuk 10 buah iklan, dan
yang telah diselesaiakan sebanyak 10 buah pada tnggl 31/12
Kas 1.000.000
Pendapatan 1.000.000

Jurnal penyesuaian pada tanggal 31/12


Pendapatan diterima dimuka 700.000
Pendapatan jas 700.000

Contoh Kasus “Pendekatan Rugi-Laba”


Pada tanggal 1/10 diterima pendapatan sebesar Rp 1.000.000 untuk 10 buah iklan, dan
yang telah diselesaiakan sebanyak 10 buah pada tnggl 31/12
Kas 1.000.000
Pendapatan jasa 1.000.000

Jurnal penyesuaian pada tanggal 31/12


Pendapatan diterima dimuka 700.000
Pendapatan diterima dimuka 700.000

3. Beban Yang Masih Harus Dibayar


Transaksi ini tidak memiliki jurnal umum, akan tetapi pada akhir periode terdapat biaya
biaya yang masih harus dibayar dan langsung diidentifikasi.
By Gaji/Bunga xxx
Hutang Gaji/Bunga xxx

Contoh Kasus: asumsikan bahwa sebuah perusahaan menerapkan pembayaran gaji


kepada 5 orang karyawannya @ Rp 1.000.000 setiap hari jum’at
setiap minggunya (28 dessember bertepatan dengan hari senin)

31/12-10 Beban Gaji 5.000.000


Utang Gaji 5.000.000

22
GK B
Belajar Kompre

01/01-11 Utang Gaji 4.000.000


Beban Gaji 1.000.000
Kas 5.000.000

4. Pendapatan Yang Masih Harus diterima


Transaksi ini tidak memiliki jurnal umum, akan tetapi pada akhir periode langsung
diidentifikasi.

Piutang Usaha xxx


Pendapatan Jasa xxx
(yang dicatat adalah jumlah pendapatan yang telah dilaksanakan tapi belum
diterima)

Contoh Kasus: Kebalikan dari contoh kasus nomor 2

31/12 Piutang Usaha 700.000


Pendapatan 700.000

Jurnal Penutup

1. Pendapatan
31/12 Pendapatan xxx
Ikhtisar L/R xxx
2. Beban
31/12 Ikhtisar L/R xxx
Beban beban xxx

3. Prive
31/12 Modal xxx
Prive xxx

4. Modal
Jika perusahaan mengalami laba:
31/12 Ikhtisar R/L xxx
Modal xxx
Jika perusahaan mengalami rugi:
31/12 Modal xxx
Ikhtisar R/L xxx

23
GK B
Belajar Kompre

Jurnal Pembalik
Jurnal pembalik dibuat pada tanggal 1 januari priode selanjutnya. Jurnal ini bersifat tidak wajib
untuk dibuat. Jurnal pembalik ini dibuat apabila:

1. Adanya inkonsistensi. Agar kembali menjadi konsisten maka dibuat jurnal pembalik.
Inkonsistensi hanya terjadi apabila perusahaan menggunakan pendekatan Rugi-Laba.
Contoh kasus: pada tanggal 1/10 dibeli perlengkapan sebesar Rp 1.000.000. pada
tanggal 31/12 masih ada sisa perlengkapan sebesar Rp 700.000.
Jurnal Umum (1/10)
Beban perlengkapan 1.000.000
Kas 1.000.000

Jurnal Penyesuaian (31/12)


perlengkapan 700.000
Beban Perlengkapan 700.000

Jurnal Penutup (31/12)


Ikhtisar R/L 300.000
Beban perlengkapan 300.000

Jurnal Pembalik (01/01)


Beban perlengkapan 700.000
Perlengkapan 700.000

2. Untuk menghindari kesalahan.


Contoh kasus: asumsikan bahwa sebuah perusahaan menerapkan pembayaran
gaji kepada 5 orang karyawannya @ Rp 1.000.000 setiap hari jum’at setiap
minggunya (28 dessember bertepatan dengan hari senin).

Jurnal Penyesuaian (31/12)


Beban gaji 4.000.000
Utang gaji 4.000.000

Jurnal Penutup (31/12)

24
GK B
Belajar Kompre

Ikhtisar R/L 4.000.000


Biaya gaji 4.000.000

Jurnal Pembalik (01/01)


Utang gaji 4.000.000
Beban gaji 4.000.000

Pembayaran gaji (02/01)


Beban gaji 5.000.000
Kas 5.000.000

Kegiatan Akuntansi dan Perusahaan Dagang


Perusahaan dagang adalah perusahaan yang aktifitas usahanya membeli barang kemudian
menjualnya kembali.

1. Pembelian barang dagang


a. Pembelian barang dagang

Metode Phisik Metode Perpectual

Pembelian xxx Persediaan barang dagang xxx


Kas/Hutang dagang xxx Kas/Hutang dagang xxx
b. Biaya angkut pembelian
Metode Phisik Metode Perpectual

By angkut mbelian xxx Persediaan barang dagang xxx


Kas xxx Kas xxx
c. Retur pembelian

Metode Phisik Metode Perpectual

Kas/Utang dagang xxx Kas/Utang dagang xxx


Retur pembelian xxx Persediaan barang dagang xxx
d. Retur pembelian

Metode Phisik Metode Perpectual


Utang dagang xxx Utang dagang xxx
Potongan pembelian xxx Persediaan barang dagang xxx

2. Penjualan
a. Penjualan barang dagang

Metode Phisik Metode Perpectual

Kas/Piutang xxx Kas/Piutang xxx


Penjualan xxx Penjualan xxx

25
GK B
Belajar Kompre

HPP xxx
Persediaan barang dagang xxx

b. Retur penjualan

Metode Phisik Metode Perpectual

Retur penjualan xxx Retur penjualan xxx


Kas/Piutang xxx Kas/Piutang xxx
Persediaan barang dagang xxx
HPP xxx

c. Potongan penjualan

Metode Phisik Metode Perpectual

Potongan penjualan xxx Potongan penjualan xxx


Piutang xxx Piutang xxx

Syarat Penyerahan Barang


 FOB Shipping Point
Adalah syarat penyerahan tanggung jawab atas barang yang diakui pada saat barang
keluar dari gudang penjual. Cth: Risiko dan biaya selama dalam perjalanan ditanggung
oleh pembeli.
 FOB Destination Point
Adalah syrat penyerahan tanggung jawab atas barang yang diakui pada saat barang
tiba digudang pembeli. Cth: Risiko dan biaya selama dalam perjalanan ditanggung oleh
penjual.

Syarat Pembayaran
 2/10, artinya apabila pembayaran dilakukan tidak lebih dari 10 hari maka akan
diberikan potongan sebesar 2%
 n/30, artinya pembayaran harus dilakukan tidak lebih dari 30 hari
 EOM, artinya pembayaran dilakukan pada akhir bulan.

Basis Akuntansi
 Cash Basis (basis tunai). Adalah pencatatan yang dilakukan berdasarkan arus kas
 Acrual Basis (basis akrual). Adalah pencatatan yang dilakukan berdasarkan transaksi
yang terjadi.
Perbedaan mendasar antara cash dan accrual basis adalah pada waktu pengakuan
pendapatan dan beban laba rugi.

Proses Penyusunan Laporan Keuangan


Penyusunan laporan keuanga meliputi:

26
GK B
Belajar Kompre

1. Pengakuan
 Menjawab pertanyaan “apa” dan “kapan”
 Apabila ada transaksi apa yang harus diakui dan kapan dia harus diakui
2. Pengukuran dan penilaian
 Pengukuran artinya berapa yang harus diakui Penilaian artinya setelah diukur harus
dilakukan penilaian, berapa nilai dari suatu barang yang telah diperoleh. Apakah
ada perubahan nilai dari suatu barang. Biasanya dilakukan diakhir periode.
3. Penyajian
 Berkaitan dengan cara penyajian transaksi
 Apakah suatu akun digolongkan sebagai pendapatan, asset, dan sebagainya.
4. Pengungkapan
 Merupakan penjelasan angka angka yang ada dalam laporan keuangan dalam
bentuk catatan atas laporan keuangan.

Perbedaan Laporan Keuangan & Pelaporan Keuangan


Pelaporan keuangan proses pengidentifikasian, pencatatan, penggolongan sampai pada
penyampaian informasi kepada pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan merupakan
bagian dari pelaporan keuangan. Laporan utama dalam laporan keuangan terdiri dari:
1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Perubahan posisi keuangan
a. Laporan arus kas
b. Laporan perubahan modal

Tujuan Laporan Keuangan


Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna bagi sebagian besar
pengguna laporan keuangan tersebut dengan menyajikan laporan kinerja perusahaan, posisi
keuangan, dan perubahan posisi keuangan.

Fungsi Laporan Keuangan


1. Laporan Laba/Rugi yaitu menggambarkan kinerja perusahaan dalam satu periode.
2. Laporan Perubahan Equitas yaitu menggambarkan perubahan posisi keuangan
khususnya ekuitas.
3. Neraca yaitu menggambarkan posisi keuangan secara keseluruhan.
4. Laporan Arus Kas yaitu menggambarkan perubahan posisi keuangan khususnya kas.
5. Catatan Atas Laporan Keuangan yaitu laporan dalam bentuk narasi dan rincian
mengenai angka angka yang ada dalam Laporan Keuangan.

27
GK B
Belajar Kompre

Agio dan Disagio Saham

 Agio: Merupakan selisih lebih antara nilai nominal saham dan nilai pasarnya,
misalnya perusahaan menerbitkan saham yang nilai nominalnya adalah
Rp1.000 akan tetapi harga pasarnya adalah Rp 1.300 (terdapat agio
sebesar 300), jurnalnya sbb:

Kas 1.300
Saham Biasa 1.000
Agio Saham 300

 Disagio: Merupakan selisih kurang antara nilai nominal saham dan nilai
pasarnya, misalnya perusahaan menerbitkan saham yang nilai
nominalnya adalah Rp1.000 akan tetapi harga pasarnya adalah Rp 800
(terdapat disagio sebesar 200), jurnalnya sbb:

Kas 800
Disagio Saham 200
Saham Biasa 1.000

Piutang
Adalah klaim kepada pihak lain untuk mentransfer sejumlah kas atau setara kas dimasa yang
akan datang. Adapun jenis jenis piutang antara lain adalah:
1. Wesel tagih, yaitu surat utang formal yang diterbitkan sebagai bentuk pengakuan
utang.
2. Piutang usaha, yaitu jumlah pembelian secara kredit dari pelanggan.
3. Piutang lain lain, misalnya piutang bunga, pitang karyawan, dan restitusi pajak
penghasilan.

Jumlah piutang yang harus disajikan dalam neraca adalah piutang bersih yaitu jumlah piutang
yang telah dikurangi dengan piutang piutang yang kemungkinan tidak dapat tertagih.

Pengakuan Piutang
 Piutang yang diakui adalah piutang yang dapat direalisasi
 Nilai yang digunakan adalah nilai yang dapat direalisasi
 Ketika ada piutang yang tidak dapat direalisasi dilakukan penghapusan piutang.
Metode penghapusan piutang ada 2 yaitu metode langsung dan metode tidak
langsung/cadangan.

Dasar Penentuan Kerugian Piutang


1. Persentase penjualan (percentage of sales basis)
Manajemen mengestimasi jumlah persentase atas penjualan kredit yang tidak akan
tertagih berdasarkan pengalaman masa lalu dan kebijakan pemberian kredit.

28
GK B
Belajar Kompre

2. Persentase piutang (percentage of receivables basis)


Manajemen mengestimasi berapa persentase piutang yang tidak akan tertagih.

Jenis Persediaan
1. Persediaan barang dagang (marchendise)
2. Persediaan bahan baku (eaw materials)
3. Persediaan barang dalam proses (work in process)
4. Persediaan barang jadi (finished goods)

Pengukuran Persediaan
Pengukuran persediaan sebelumnya menggunakan Historical Cost dan sekarang
menggunakan Lower Cost or Net Realisable Value rical(LCNRV). Dalam LCNRV disepanjang
periode tetap menggunakan cost (FIFO atau Average) akan tetapi diakhir periode dibandingkan
dengan nilai realisasi bersih (NRV) yaitu besarnya pendapatan yang diterima seandainya
barang tersebut dijual setelah dikurangi dengan biaya biaya sampai persediaan itu terjual yang
kemudian dibandingkan. Nilai terendah dari hasil perbandingan tersebut akan menjadi nilai
persediaan yang dicatat dalam laporan keuangan.

Metode pencatatan persediaan


1. Metode fisik
Pada metode ini pada saat penyusunan laporan keuangan perhitungan fisik (stock
opname) digudang untuk mengetahui persediaan akhir dan dibuatkan jurnal
penyesuaian untuk itu.
2. Metode perpetual
Pada metode ini kita dapat mengetahui saldo persediaan setiap saat, tanpa harus
dilakukan stock opname karena tidak diperlukan jurnal penyesuaian.

Menentukan Jumlah Persediaan


Penentuan jumlah persediaan mencakup dua langkah, yaitu:
1. Menghitung fisik barang
Meliputi penghitungan, penimbangan, atau pengukuran masing masing jenis persediaan
yang dimiliki.
2. Menentukan hak kepemilikan barang
Harus dipastikan yang mana yang merupakan barang yang dimiliki oleh perusahaan dan
yang tidak dimiliki oleh perusahaan.
 Barang dalam perjalanan
Barang dianggap sedang dalam perjalanan ketika barang masih dalam
pengangkutan pada tanggal perhitungan, barang dalam perjalanan seharusnya
termasuk dalam persediaan bergantung pada syarat penjualan.
a. FOB (free on board) shipping point

29
GK B
Belajar Kompre

Kepemilikan barang pindah ketangan pembeli pada saat pengangkutan


barang terjadi dari gudang penjual.
b. FOB (free on board) destination
Kepemilikan barang secara hukum masih berada pada penjual sampai
barang tersebut sampai digudang pembeli.
 Barang konsinyasi (consigned goods)
Barang konsinyasi tidak seharusnya masuk dalam perhitungan fisik persediaan
perusahaan yang dititipan (consignee) melainkan tetap dicatat sebagai persedian
perusahaan penitip (consignor).

Menentukan Jumlah Persediaan Berdasarkan Asumsi Arus Biaya


1. First-in-first-out (FIFO)
Mengasumsikan bahwa barang yang pertama kali dibeli adalah barang yang pertama
kali dijual. Dengan metode ini harga pokok barang yang lebih dulu dibeli merupakan
biaya yang pertama kali diakui sebagai harga pokok penjualan.
2. Last-in-first-out (LIFO)
Mengasumsikan bahwa barang yang terakhir dibeli adalah barang yang pertama kali
dijual. Dengan metode ini harga pokok barang yang terakhir dibeli merupakan biaya
yang ditetapkan dalam menghitung harga pokok penjualan.
3. Average Cost (Biaya Rata-rata)
Mengasumsikan bahwa barang yang tersedia untuk dijual memiliki biaya per-unit yang
sama. Berdasarkan metode ini harga pokok barang tersedia untuk dijual dialokasikan
pada dasar biaya rata rata tertimbang per-unit.

Pihak Pihak Yang Terlibat Dalam Penetapan Standar

1. Securities and Exchange Commission (SEC)


2. American Institute of Certified Public Accountant (AICPA)
3. Financial Accounting Standard Board (FASB)
4. Govermental Accounting Standard Board (GASB)
5. Organisasi Organisasi Penting Lainnya

Teori
Merupakan seperangkat asas, hipotesis, konseptual dan pragmatis yang terjalin satu sama lain
dan membentuk kerangka acuan umum untuk suatu bidang ilmu pengetahuan.

Fungsi Teori
1. Menjelaskan realitas
2. Memprediksi masa depan

Teori Akuntansi

30
GK B
Belajar Kompre

Suatu penalaran secara logis dalam bentuk asas atau prinsip yang merupakan kerangka acuan
umum untuk menilai praktik akuntansi dan sebagai pedoman bagi pengembangan praktek dan
prosedur baru.

Teori Akuntansi Positif dan Normatif


Teori Akuntansi Positif: Adalah penjelasan atau penalaran untuk menunjukkan
secara ilmiah mengenai sebuah kebenaran,
pernyataan atau fonomena akuntansi sebagaimana
faktanya.

Teori Akuntansi Normatif: Adalah penjelasan atau penalaran untuk menjustfikasi


atau membenarkan kelayakan suatu perlakuan
akuntansi yang paling sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan serta lebih menjelaskan praktik praktik
akuntansi yang seharusnya berlaku.

Depresiasi, Amortisasi, dan Deplesi

Depresiasi: Adalah proses penurunan manfaat ekonomi secara sistematis


terhadap asset tetap.

Amortisasi: Adalah proses penurunan manfaat ekonomi secara sistematis


terhadap asset tak berwujud.
Deplesi: Adalah proses penurunan manfaat ekonomi secara sistematis
terhadap asset sumber daya alam.

Struktur Teori Akuntansi


Bentuk teori yang paling banyak digunakan adalah system deduktif yang terdiri atas 3 level atau
tingkatan, yaitu:

Postulat (asumsi dasar)


Defenisi
Tujuan akuntansi

Prinsip (standar)

Prosedur (metode)

31
GK B
Belajar Kompre

1. Postulat, (asumsi dasar) adalah pernyataan yang tidak perlu dibuktikan kebenarannya
atau aksioma aksioma yang diterima secara umum karena sesuai denga tujuan laporan
keuangan yang menggambarkan kondisi ekonomi, sosial, politik, dan hukum dimana
akuntansi beroperasi.
2. Prinsip akuntansi, aturan-aturan umum yang diturunkan dari postulat akuntansi untuk
mengatur pengembangan prosedur, misalnya prinsip historical cost.
3. Metode atau Prosedur akuntansi, adalah kaidah-kaidah khusus yang diturunkan dari
prinsip akuntansi untuk menata suatu transaksi atau event tertentu yang dihadapi suatu
entitas bisnis, misalnya metode depresiasi.

Asumsi Dasar Akuntansi


 Unit Moneter (monetary unit), artinya laporan keuangan suatu entitas dinyatakan
dalam satuan uang.
 Continuenity (going concern), artinya perusahaan dianggap tidak untuk dilikuidasi
untuk satu jangka waktu tertentu.
 Entitas Ekonomi (economic entity), artinya perusahaan dianggap berdiri sendiri,
kekayaan perusahaan dipisahkan dengan kekayaan pemilik.
 Priodesitas, artinya kelangsungan suatu perusahaan dibagi menjadi beberapa priode.

Asumsi Dasar Akuntansi (vernom kam)


 Economic Entity (Entitas Ekonomi), yang menyatakan bahwa entitas memiliki badan
usaha sendiri yang terpisah dari pemiliknya.
 Monetary Unit (Unit Moneter), yang menyatakan bahwa uang digunakan sebagai alat
ukur untuk suatu transaksi atau peristiwa ekonomi.
 Exchange Price (Harga Pertukaran), yang menyatakan bahwa data akuntansi
dinyatakan dengan harga masa lalu, saat ini, dan yang akan datang.
 Continuity (Going Concern), yang menyatakan bahwa entitas dipandang akan berjalan
terus menerus dan tidak akan dilikuidasi dalam suatu priode akuntansi.
 Time Period (Periode Waktu), yang menyatakan bahwa peristiwa ekonomi
dilaksanakan dalam suatu periode akuntansi.

Prinsip Prinsip Akuntansi


1. Biaya Historis (Historical Cost), yaitu asset dan kewajiban dalam suatu entitas dicatat
berdasarkan harga perolehannya. Ada delapan alasan atau argumentasi yang
menguatkan prinsip historical cost ini, yaitu:
 Historical Cost merupakan konsep yang relevan dalam membuat keputusan
ekonomi.
 Historical Cost merupakan biaya actual atau biaya yang betul betul terjadi
bukan semata mata biaya yang mungkin terjadi.

32
GK B
Belajar Kompre

 Berdasarkan sejarah, laporan keuangan yang menggunakan Historical Cost


dianggap berguna.
 Konsep yang paling mudah dimengerti mengenai laba adalah selisih antara
harga jual dikurang Historical Cost.
 Akuntansi harus menjaga integritas datanya dari modifikasi internal (artinya
kalau menggunakan Historical Cost nilainya tidak dapat dimanipulasi).
 Informasi laba menggunakan harga sekarang atau harga jual dianggap tidak
terlalu berguna.
 Perubahan harga pasar dapat diungkapkan sebagai data pelengkap.
 Tidak cukup bukti untuk menyetujui penolakan akuntansi Historical Cost.

2. Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognation), yaitu pendapatan dapat diakui pada


saat pendapatan tersebut telah terealisasi dan dapat direalisasi. Bentuk bentuk
pengakuan pendapatan berdasarkan jenis usaha suatu perusahaan:
 Penjualan Produk, pendapatan diakui pada saat barang diserahkan kepada
pihak lain.
 Pemberian Jasa, pendapatan diakui pada saat jasa telah dilaksanakan.
 Mengisinkan Pihak Lain Menggunakan Asset , pendapatan diakui seiring
berjalannya waktu, contohnya bunga dan sewa.

3. Konsep Penandingan (Matching Concept), yaitu revenue dan expense dalam suatu
entitas ditandingkan karena revenue dapat diperoleh karena adanya expense yang
telah dikorbankan.

4. Pengungkapan (Full Disclosure), yaitu penjelasan mengenai angka angka yang ada
dalam laporan keuangan mengenai bagaimana metode yang digunakan dan
sebagainya. Pengungkapan ini dapat dilihat dalam Catatan Atas Laporan Keuangan.

Sudut Pandang Akuntansi (Point Of View)


1. Teori kepemilikan (The proprietoy theory)
perusahaan dianggap sebagai alat untuk mencapai kekayaan laporan keuangan
dipandang dari sudut pandang pemilik persamaan akuntansinya:
A-L=P
2. Teori kesatuan usaha (Entity theory)
bahwa perusahaan merupakan kesatuan yang terpisah dari pemiliknya . persamaan
akuntansinya:
A=L+E

3. Teori dana (Fund theory)


bahwa dana suatu uni toperasi merupakan tujuan yang spesifik untuk seperangkat
kegiatan meliputi aktiva dan modal persamaan akuntansinya:
Asset = Kendala dari asset

4. Teori kepemimpinan (Commander theory)

33
GK B
Belajar Kompre

bahwa sudut pandang yang diambil haruslah pada seseorang atau kelompok yang
mempunyai kekuatan untuk mengembangkan sumber daya, berdasarkan sudut
pandang pimpinan tertinggi perusahaan.

5. Teori investor (Investor theory)


Teori ini menitik beratkan pada kebutuhan pengguna dari luar khususnya bagi para
pemegang saham berdasarkan sudut padang investor Persamaan akuntansinya:
Asset = Spesifik equity + residual equity

6. Teori perusahaan (Enterprise theory)


bahwa perusahaan dipandang sebagai institusi sosial dimana keputusan yang dibuat
akan mempengaruhi sejumlah orang yang menaruh perhatian.

Kontigensi
Kondisi atau situasi pada tanggal neraca yang dampak keuangannya harus ditentukan oleh
peristiwa peristiwa dimasa depan baik yang dapat maupun yang tidak dapat terjadi.

Arus Kas
Adalah arus kas masuk atau arus kas keluar atau setara kas. Laporan arus kas harus
melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan.

1. Arus kas aktivitas operasi:


 Metode langsung: kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran
kas bruto diungkapkan.
 Metode tidak langsung: laba/rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh
transaksi bukan kas, penangguhan atau akrual dasri penerimaan atau pembayaran
dan unsur penghasil atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi dan
pendanaan.

2. Arus kas dari aktivitas investasi:


Penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan penggunaan sumber daya
untuk mengahasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.

3. Arus kas dari aktivitas pendanaan (pembelanjaan):


Memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan.

Metode Pencatatan Arus kas

34
GK B
Belajar Kompre

1. Metode Langsung
Metode ini mengungkapkan kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan
pengeluaran kas bruto.
2. Metode Tidak Langsung
Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari
transaksi bukan kas.

Bentuk Laporan Rugi Laba


1. Single step
Dalam bentuk ini tidak dilakukan pengelompokan pendapatan dan biaya kedalam
kelompok kelompok usaha tetapi dipisahkan antara:
 Pendapatan pendapatan dan laba laba
 Biaya biaya dan kerugian kerugian.

2. Multiple step
Merupakan bentuk yang umum digunakan , dimana dilakukan pengelompokkan
terhadap pendapatan pendapatan dan biaya biaya yang disusun menurut urutan urutan
tertentu sehingga dapat diketahui laba bruto, penghasilan usaha bersih, penghasilan
bersih sebelum pajak dan penghasilan bersih sesudah pajak.

Konsep Matching
Adalah proses untuk melaporkan biaya/expenses atas dasar hubungan sebab akibatnya
dengan revenue. Hal ini dimaksudkan untuk melihat selisih antara upaya (expense) dan hasil
(revenue) dari upaya tersebut (selisihnya adalah laba/rugi).

Pencatatan Matching Concept


1. Direct (product) matching: cost diakui sebagai expenses pada saat revenue
direalisasikan/diakui, penghubung antara cost barang dan jasa yang digunakan dalam
waktu pelaporan revenue yang berkaitan.

2. Indirect (period) matching: cost diakui sebagai expenses bukan pada saat revenue
direalisasi/diakui terapi pada saat cost tersebut digunakan pada periode yang

35
GK B
Belajar Kompre

bersangkutan (pelaporan exepeses dalam periode barang dan jasa dipakai bukan
dalam periode revenue yang bersangkutan diakui).

Kategori Pembebanan dalam Matching Concept


1. Cause and Effect
Pendapatan dan beban ditandingkan karena keduanya memiiki hubungan sebab
akibat, misalnya penjualan dan HPP (matching product/direct matching).
2. Allocation of Cost
Nilai suatu asset harus disesuaikan sebagai beban berdasarkan priode penggunaan
asset tersebut, misalnya biaya penyusutan kemudian dibandingkan dengan revenue
(indirect matching).
3. Immidiate Recognation (pengakuan segera)
Suatu pengeluaran yang hasilnya tidak dapat diestimasi sampai berapa lama,
dilakukan pengakuan segera.misalnya biaya iklan yang tidak diketahui sampai berapa
lama akan memberikan manfaat terhadap penjualan sehingga harus diakui pada saat
dikeluarkannya.

Metode Pengakuan Pendapatan


 Earning procces: pendapatan dianggap terbentuk atau terhimpun bersamaan dengan
seluruh proses berlangsungnya operasi perusahaan.
 Realisation procces: pendapatan baru terbentuk setelah produk selesai dikerjakan
dan terjual langsung (barang/jasa diserahkan kepada pelanggan).

Konsep/Prinsip Pengakuan Pendapatan


 Pendapatan diakui pada saat barang diserahkan kepada pihak lain (untuk penjualan
produk).
 Pendapatan diakui pada saat jasa telah selesai dilaksanakan (untuk penjualan jasa).
 Pendapatan diakui seiring berjalannya waktu (untuk pendapatan karena mengisinkan
pihak lain memakai asset).

Penyimpangan dari Konsep/Prinsip Pengakuan Pendapatan


1. Pengakuan pendapatan sebelum penyerahan
Misalnya pendapatan kontraktor, dimana ada metode persentase penyelesaian.
2. Pengakuan pendapatan setelah penyerahan
Misalnya pendapatan karena penjualan dengan menggunakan sistem pembayaran
secara cicilan.
3. Pengakuan pendapatan pada saat penyerahan
Misalnya penjualan roti atau majalah dimana penjual mengestimasikan retur pada saat
penyerahan barang.

36
GK B
Belajar Kompre

STATEMENT OF FINANCIAL ACCOUNTING CONCEPT (SFAC)

SFAC 1 (Nov.1978)
The objectives of accounting for business enterprises
SFAC 2 (May.1980)
The qualitative characteristics of financial information
SFAC 3 (Dec.1980)
Definitions of elements of financial statements for business
enterprises. This statement was superseded by SFAC 6, which
encompassed not-for-profit organization as well as business
enterprises
SFAC 4 (Dec.1980)
The objectives of accounting for nonbusiness enterprises
SFAC 5 (Dec.1984)
Definitions of concepts such us recognition, realization, and
measurement for business enterprises giving guidance on what
should be included in financial statements and when. Measurement
rules relating to questions of recognition are discussed
SFAC 6 (Dec.1985)
SFAC 6 replaced SFAC 3 by defining the elements of financial
statements for all enterprises(included nonbusiness enterprises)
SFAC 7
Using cashflow information and present value in accounting
(2000)
measurement

SFAC No 1: Tujuan Pelaporan Keuangan

37
GK B
Belajar Kompre

1. Menyediakan informasi yang berguna bagi pihak pihak yang memiliki pemahaman
memadai mengenai entitas bisnis untuk pengambilan keputusan investasi atau kredit.
2. Membantu investor investor dan kreditor kreditor potensial serta pengguna lain dalam
menilai jumlah, waktu dan ketidak pastian arus kas masa depan.
3. Klaim terhadap sumberdaya ekonomi dan perubahan didalamnya.

SFAC No. 2: Karakteristik kualitatif Informasi keuangan

Hirarki Kualitas informasi Akuntansi

Relevance Reliability

Predictive Value Feedback value Verifiable Repsentational

Timelines Neutrality

Comparability
(Including Consistency)

1. Kualitas Primer
a. Relevance, adalah Kemampuan informasi untuk mempengaruhi keputusan
dengan mengubah atau menguatkan harapan-harapan mengenai hasil yang
akan dicapai sebagai konsekuensi dari tindakan atau peristiwa. Laporan
keuangan dikatakan relevan apabila memenuhi 3 nilai/sifat yaitu:
 Predictive Value
Kemampuan informasi untuk membantu pemakai dalam mengevaluasi
peristiwa peristiwa di masa lalu, sekarang dan akan datang.
 Feed Back Value
Kemampuan informasi untuk membantu pemakai dalam mengoreksi atau
mempertegas harapan harapan terdahulu (nilai umpan balik)
 Timeliness
Informasi belum hilang kemampuannya untuk mempengaruhi keputusan.

b. Reliability, adalah Kualitas informasi yang menjamin bahwa informasi bebas


dari bias dan kesalahan serta menyajikan dengan benar yang seharusnya
disajikan. Laporan keuangan dikatakan reliabiliti apabila memenuhi 3 nilai/sifat
yaitu:
 Verifiability
Ditunjukkan ketika pengukur pengukur independen, dengan
menggunakan metode pengukuran yang sama serta mendapatkan hasil
yang sama pula.

38
GK B
Belajar Kompre

 Repsentational faithfulness
Kesesuaian atara data akuntansi dan perisitiwa peristiwa yang
seharusnya disajikan oleh data keuangan.
 Neutrality
Tidak adanya bias, tidak memihak, tidak menguntungkan satu pihak dan
merugikan pihak lain dalam penyajian informasi.

2. Kualitas Sekunder yaitu comparability include consistency


Informasi tentang sebuah informasi akan lebih berguna jika bisa diperbandingkan
dengan informasi serupa menyangkut perusahaan lain.

SFAC No. 3 dan No. 6: Elemen Elemen Laporan Keuangan

1. Assets: Adalah Manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa depan, yang diperoleh
atau dikendalikan oleh sebuah entitas sebagai hasil dari transaksi transaksi atau
kejadian kejadian masa lalu.
2. Liabiliti: Adalah pengorbanan ekonomi yang mungkin terjadi dimasa depan, yang
timbul dari kewajiban berjalan sebuah entitas tertentu – kewajiban yang ditimbulkan
oleh transaksi atau kejadian masa lalu untuk mentransfer aktifa atau menyediakan jasa
kepada entitas entitas laindimasa depan.
3. Equity: Adalah kepentingan residu dalam aktiva suatu entitas, setelah dikurangi
dengan kewajibannya. Dalam sebuah entitas bisnis, ekuitas merupakan kepentingan
kepemilikan.
4. Investment by owners: Adalah kenaikan aktiva bersih sebuah perusahaan yang
ditimbulkan oleh transfer sesuatu yang bernilai dari entitas lain kepada perusahaan
tersebut untuk mendapatkan atau menaikkan kepentingan kepemilikan (atau ekuitas)
didalamnya.
5. Distribution to owners: Adalah Penurunan aktiva bersih sebuah perusahaan yang
diakibatkan oleh pemindahan aktiva, penyediaan jasa, atau penciptaan kewajiban oleh
perusahaan kepada pemilik. Distribusi kepada pemilik akan menurunkan kepentingan
kepemilikan (atau ekuitas) dalam perusahaan.

39
GK B
Belajar Kompre

6. Comprehensive income: Adalah perubahan ekuitas (aktiva bersih) sebuah entitas


selama satu periode yang diakibatkan oleh transaksi dan kejadian lain yang bukan
bersumber dari pemilik.
7. Revenues: Adalah arus masuk atau peningkatan lainnya atas aktiva sebuah entitas
atau pelunasan kewajiban (atau kombinasi dari keduanya) selama suatu periode dari
pengiriman atau produksi barang, penyediaan jasa, atau aktivitas aktivitas lain yang
merupakan operasi utama atau operasi sentral suatu perusahaan.
8. Expenses: Adalah arus keluar atau penggunaan lainnya atas aktiva suatu entitas atau
terjadi kewajiban (atau kombinasi dari keduanya) selama suatu periode dari pengiriman
atau produksi barang, penyediaan jasa, atau aktivitas aktivitas lain yang merupakan
operasi utama atau operasi sentral suatu perusahaan.
9. Gains: Adalah Kenaikan ekuitas (aktiva bersih)sebuah perusahaan yang ditimbulkan
oleh transaksi peripheral atau insidentil dan dari semua transaksi serta kejadian lainnya
dan situasi yang mempengaruhi perusahaan selama satu periode kecuali yang berasal
dari pendapatan atau investasi oleh pemilik.
10.Loses: Adalah Penurunan ekuitas (aktiva bersih)sebuah perusahaan yang ditimbulkan oleh
transaksi peripheral atau insidentil dan dari semua transaksi serta kejadian lainnya dan
situasi yang mempengaruhi perusahaan selama satu periode kecuali yang berasal dari
beban atau distribusi kepada pemilik.

Elemen laporan keuangan menurut SAK


1. Asset
2. Kewajiban
3. Ekuitasn
4. Income (revenue dan gain)
5. Expenses
6. Pemeliharaan Modal

SFAC No. 5: Pengakuan dan Pengukuran dalam Laporan Keuangan


Kriteria pengakuan:
1. Definition: Harus memenuhi definisi SFAC No 3 & 6
2. Measurebility: Harus dapat diukur
3. Relevance: Harus mempengaruhi pengambilan keputusan oleh pemakai
4. Reliability: Menyajikan dengan benar, jujur dan dapat diuji kebenarannya dan tidak
memihak.
Konsep pengukuran yang digunakan:
1. Historical cost: Digunakan pada aktiva tetap, peralatan dan sebagian persediaan.
2. Current cost: Persediaan
3. Current market value: Investasi dan hutang dalam surat berhjarga
4. Net realizable value: Piutang jangka pendek, hutang lancar, persediaan

40
GK B
Belajar Kompre

5. Present (or discounted) value of future cash flow: Investasi dan hutang jangka
panjang.

Pedoman pengakuan revenue dan gains


1. Telah direalisasi atau dapat direalisasi
2. Telah diperoleh

Pedoman pengakuan expenses dan loss


1. Manfaat ekonomi telah dikomsumsi
2. Aktiva hilang/berkurang, timbulnya utang tanpa ada hubungannya dengan manfaat
ekonomi (loss or lack of benefit)

Laporan keuangan menurut SFAC No. 5


1. Balance sheet
2. Income/earning statement
3. Statement of retained earnings
4. Statement of other change in owner stockholders equity
5. Statement of change in financial position.

Sewa Guna Usaha/Lease


Adalah perjanjian kontraktual antara lessor dan lesse yang memberikan hak kepada lesse
untuk menggunakan properti tertentu yang dimiliki oleh lessor selama priode waktu tertentu
dengan membayar sejumlah uang (sewa) yang sudah ditentukan yang umumnya dilakukan
secara priodik. Sewa guna usaha atau leasing terbagi atas dua jenis yaitu:

1. Operation Lease
2. Capital Lease

Rasio Rasio Keuangan


Adalah alat yang digunakan untuk menganalisis kondisi keuangan dan kinerja perusahaan.
Rasio keuanganan terdiri atas:

1. Rasio Likuiditas, yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan


perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya. Rasio likuiditas
terdiri atas:
a. Current Ratio, yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan
menggunakan asset lancar yang dimilikinya.
b. Quick Ratio, adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan
menggunakan asset yang lebih likuid (semua aktiva lancar selain persediaan).

41
GK B
Belajar Kompre

c. Cash Ratio, adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan


perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan
menggunakan kas yang dimiliki perusahaan.
2. Rasio Solvabilitas, yaitu rasio yang mengukur kemampuan asset perusahaan dibiayai
oleh kewajiban perusahaan. Rasio ini terdiri atas:
a. Rasio hutang terhadap equitas
b. Rasio hutang terhadap total aktiva
3. Rasio Rentabilitas (profitabilitas), yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Rasio ini terdiri atas:
a. Margin Laba Kotor (Laba kotor : Penjualan Bersih)
b. Margin Laba Bersih (Laba setelah pajak : Penjualan bersih)
c. Earning Power of Total Investment (Laba sebelum pajak : Total aktiva)
d. Pengembalian Atas Equitas (Laba setelah pajak : Ekuitas pemegang saham)

KATEGORI SPM

Akuntansi Biaya vs Akuntansi Manajemen


Akuntansi Biaya: Adalah suatu perangkat prosedur yang disusun secara sistematis
untuk mencatat dan melaporkan berbagai pengukuran tetang
harga pokok barang yang diproduksi dan jasa jasa yang dikerjakan
dalam jumlah keseluruhan maupun dalam perincian perincian.
Akuntansi Manajemen: Adalah unsur dari proses akuntansi yang menyajikan informasi
perencanaan dan pengawasan perusahaan atau bagian bagian
perusahaan.

Cost vs Expense
Cost: Merupakan pengeluaran yang dilakukan untuk memperoleh manfaat ekonomi
masa depan (menghasilkan asset).
Expense: Merupakan pengeluaran yang dilakukan yang tidak memberikan manfaat
ekonomi masa depan (expired cost).

Klasifikasi Biaya

42
GK B
Belajar Kompre

1. Biaya Berdasarkan Unsur Produk


 Materials (Bahan Baku)
 Labour (Tenaga Kerja)
 Factory Overhead (Overhead Pabrik)
2. Biaya Berdasarkan Hubungannya Dengan Produksi
 Prime Cost/Biaya Utama
adalah biaya yang berhubungan langsung dengan produksi = direct materials +
direct labour.
 Conversion Cost/Biaya Konversi
adalah biaya yang digunakan untuk mentransformasi direct material menjadi
produk jadi = direct labour + factory overhead
3. Biaya Berdasarkan Volume Produksi
 Biaya Variabel (variable cost), yaitu biaya yang jumlahnya mengikuti jumlah
produksi. Misalnya biaya bahan baku dan biaya TKL.
 Biaya Tetap (fixed cost), adalah biaya yang jumlahnya akan selalu tetap meskipun
adanya kenaikan atau penurunan volume produksi. Misalnya biaya gaji TKTL.
 Biaya Campuran, yaitu biaya yang didalamnya terdapat biaya variabel dan biaya
tetap, misalnya biaya listrik, biaya telepon, dan biaya air.

4. Biaya Berdasarkan Hubungannya Dengan Priode Waktu


 Capital Expenditure, adalah pengeluaran yang menghasilkan manfaat ekonomi
lebih dari satu periode.
 Revenue Expenditure, adalah pengeluaran yang dilakukan untuk menghasilkan
pendapatan dalam satu periode.
5. Biaya Berdasarkan Hubungannya Dengan Departemen
 Biaya Departemen Pemasaran
 Biaya Departemen Keuangan
 Biaya Departemen Operasional
 Biaya Departemen R&D
 Biaya Departemen SDM
6. Biaya Berdasarkan Pertimbangan Ekonomi (Pengambilan Keputusan)
 Biaya Relevan
 Biaya Kesempatan / opportunity cost
 Biaya Differensiasi
 Biaya Tidak Relevan
 Sunk Cost
 Historis Cost
7. Biaya Berdasarkan Periode Pembebanan terhadap Pendapatan

43
GK B
Belajar Kompre

 Biaya Produk (product cost) yaitu biaya yang secara langsung dapat
diidentifikasikan dengan suatu produk, yang antara lain terdiri dari biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead.
 Biaya Periode (period cost) yaitu biaya yang tidak berhubungan secara langsung
dengan suatu produk. Biaya periode terbagi atas:
 Revenue Expenditure (pengeluaran pendapatan)
 Capital Expenditure (pengeluaran modal)

Joint Cost vs Common Cost

Join Cost: Atau biaya gabungan adalah biaya yang dikeluarkan untuk
menghasilkan produk yang differensial.

Common Cost: Atau biaya bersama adalah biaya yang uncul kartena adanya
disentralisasi atau pembagian departemen yang dinikmati secara
bersama sama.

Jurnal2 Dalam Akuntansi Biaya


1. Pembelian Bahan Baku
Persediaan bahan baku xxx
Kas/Hutang xxx
2. Pemakaian Bahan Baku
Persediaan barang dalam proses xxx
Persediaan bahan baku xxx
3. Pembebenan TKL
Persediaan barang dalam proses xxx
Kas/Hutang gaji xxx
4. Pembebanan Bahan Pembantu
BOP Sesungguhnya xxx
Persediaan bahan pembantu xxx
5. Pembebanan TKTL
BOP Sesungguhnya xxx
Kas/Hutang gaji xxx
6. Pembebanan BOP Lainnya (misalnya penyusutan mesin)
BOP esungguhnya xxx

44
GK B
Belajar Kompre

Akum. Penyusutan xxx


Atau (untuk by listrik, air, dan telepon)
BOP Sesungguhnya xxx
Kas xxx
7. Pembebanan BOP/ Barang telah jadi di Dep.A
Pers barang dlm proses Dep A xxx
BOP dibebankan Dep A xxx
8. Transfer Produk (dr Dep.A ke Dep.B)
Pers barang dlm proses Dep B xxx
Pers baranf dlm proses Dep A xxx
9. Barabg Sudah Jadi (transfer ke gudang)
Pers barang jadi xxx
Pers barang dlm proses Dep B xxx
10. Penandingan BOP sesungguhnya dan BOP dibebankan
BOP dibebankan xxx
BOP sesungguhnya xxx

Apabila terjadi selisih antara BOP dibebankan dan BOP sesungguhnya, maka :

BOP dibebankan xxx


BOP sesungguhnya xxx
Selisih BOP xxx

Kemudian …
Selisih BOP xxx
HPP xxx
Sehingga dapat disimpulkan bahwa, apabila BOP sesunggunya lebih kecil dari BOP
dibebankan maka akan mengurangi HPP. Begitupun sebaliknya.
11. Barang dijual
Kas/Piutang xxx
Penjualan xxx
HPP xxx
Persediaan barang jadi xxx

Metode Penentuan Harga Pokok Produksi


1. Variabel Costing (Direct Costing/ Absortion Costing/ Conventional Costing), adalah
metode penentuan harga pokok produk yang nantinya membebankan biaya biaya
produksi variabel saja kedalam harga pokok produksi

Harga pokok produk menurut metode variabel


costing:
Biaya bahan baku variabel xxxx
Biaya tenaga kerja variabel xxxx
Biaya overhead pabrik variabel 45
xxxx
Harga pokok produk xxxx
GK B
Belajar Kompre

2. Full Costing adalah metode penentuan harga pokok produk yang membebankan
semua biaya produksi baik yang bersifat tetap maupun yang bersifat variabel kedalam
harga pokok produk.

Harga pokok produksi menurut metode full costing:


Biaya bahan baku xxxx
Biaya tenaga kerja langsung xxxx
Biaya overhead tetap xxxx
Biaya overhead variabel xxxx
Harga pokok produksi xxxx

Sistem Pencatatan Biaya Produksi


1. Job order costing; digunakan apabila berbagai pekerjaan yang berbeda dikerjakan
disetiap periodenya.
2. Process costing; digunakan untuk industry yang memproduksi produk yang homogen
secara terus menerus.

Persamaan: Job Order Costing dan Process Costing adalah kedua system tersebut tujuannya
adalah membebankan biaya bahan baku, tenaga keja dan overhead ke produk dan
memberikan mekanisme penghitungan biaya per unit, rekening yang digunakan juga sama
termasuk overhead pabrik, bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi.

Perbedaan:

Job order costing Proses costing


Dasar kegiatan produksi Pesanan Budget produksi
Tujuan produksi Melayani pesanan Persediaan yang akan dijual
Bentuk produk Tergantung pesanan Homogen & standar
Biaya produksi Untuk setiap pesanan Setiap satuan waktu
dikumpulkan
Waktu menghitung biaya Saat pesanan selesai Akhir periode
produk
Cara menghitung harga harga pokok pesanan ybs harga pokok periode tertentu
pokok jumlah produk jumlah produk periode ybs
Contoh Percetakan, kontraktor Semen, kertas, tekstil
Pengendalian Kartu biaya adalah dokumen Laporan produksi departemen
sumber yang digunakan untuk menjadi dokumen sumber yang
mengendalikan pengumpulan menunjukkan pengumpulan dan
biaya suatu pekerjaan disposisi biaya per departemen

46
GK B
Belajar Kompre

Biaya Standar
Adalah biaya yang menggambarkan biaya yang direncanakandari suatu produk dan umumnya
ditentukan sebelum produksi dimulai. Biaya standara merupakan biaya yang diharapkan
dicapai untuk proseses produksi tertentu dalam keadaan normal.
Biaya standar tidak menggantikan biaya aktual (sesungguhnya) dalam suatu produksi.
Melainkan kedua biaya tersebut saling melengkapi. Harga Pokok Standar dapat digunakan
untuk tujuan-tujuan sebagai berikut:
1. Pengendalian biaya
2. Penentuan harga pokok penjualan
3. Perencanaan budget
4. Penentuan harga jual produk
5. Pemeliharaan catatan

Akuntansi Keuangan vs Akuntansi Manajemen


Akuntansi Keuangan: Adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan
penyajian transaksi keuangan yang terjadi didalam perusahaan
untuk mengahsilkan informasi baik bagi manajemen maupun bagi
pihak luar.
Akuntansi Manajemen: Adalah proses pencatatan, penggolongan, penyajian transaksi
keuangan yang terjadi didalam perusahaan untuik informasi bagi
manajer guna perencanaan, koordinasi dan pengawasan kegiatan
perusahaan.

Perhitungan Harga Pokok Produksi, Harga Pokok Penjualan dan Laba/Rugi


1. Harga Pokok Produksi

Persediaan bahan baku awal xxx


Pembelian bahan baku xxx
Bahan yang ada xxx
Persediaan bahan baku akhir(xxx)
Biaya Bahanxxx
By TKLxxx
BOPxxx
Total biaya produksi xxx
Barang dalam proses awal xxx
Harga barang dalam proses priode berjalan xxx
Barang dalam proses akhir(xxx)
HARGA POKOK PRODUKSI XXX

2. Harga Pokok Penjualan

Persediaan barang jadi awal xxx


Harga pokok produksi xxx
Brang siap jual xxx
Persediaan arang jadi akhir(xxx)
47
HARGA POKOK PENJUALAN XXX
Penjualan ersih xxx

GK B
Harga Pokok Penjualan(xxx)
Laba kotor xxx
Biaya biaya Belajar Kompre
Biaya pemasaranxxx
Biaya administrasi umumxxx
Total Biaya(xxx)
LABA OPERASI XXX

3. Laba/Rugi

Activity Based Costing (ABC) system


Adalah sistem penentuan biaya produk yang membebankan biaya bberdasarkan konsumsi
sumber daya yang disebabkan aktivitas. Manfaat dari sistem ABC adalah:

1. Menyajikan biaya produk yang lebih akurat.


2. Menyajikan pengukuran biaya yang lebih akurat.
3. Memudahkan manajemen memberikan informasi tentang biaya relevan untuk
pengambilan keputusan bisnis.

Keterbatasan dari sistem ABC adalah:


1. Beberapa biaya mungkin menggunakan alokasi ke departemen berdasarkan ukuran
volume yang arbiter, sebab secara praktis tidak dapat ditemukan aktivitas yang dapat
menyebabkan biaya tersebut.
2. Mengabaikan biaya, misalnya biaya pemasaran, iklan, litbang dll.
3. Mahal untuk dikembangkan dan diimplementasikan.

Perbedaan Sistem ABC dan Sistem Tradisional


TRADISIONAL ABC
Lingkup Tahap Produksi Tahap desain, produksi,
dan pengembangan
Fokus Biaya bahan baku Biaya overhead
Biaya tenaga kerja
langsung
Periode Periode akuntansi Daur hidup produk
Teknologi yang Metode manual Komputer
digunakan Telekomunikasi

48
GK B
Belajar Kompre

Perbedaan Antara Akmen & Akuntansi Keuangan


Akmen Akuntansi Keuangan
Fokus internal Fokus eksternal
Tidak ada standar Ada standar
Orientasi masa depan/predicted Historical cost
Informasi keuangan dan non keuangan dapat Informasi keuangan bersifat objektif
bersifat objektif dan subjektif
Evaluasi internal dankeputusan didasarkan Informasi mengenai perusahaan secara
pada informasi yang rinci keseluruhan
Sangat luas dan multidisiplin Lebih spesifik

Konsep Biaya Untuk Pengambilan Keputusan Khusus


1. Biaya masa yang akan datang (Future Cost)
Adalah biaya yang diperkirakan akan terjadi dalam periode masa yang akan datang,
biaya ini merupakan biaya yang diharapkan akan terjadi pernyataan terjadinya
merupakan ramalan sedangkan pengukurannya merupakan suatu taksiran, manajemen
sangat berkepentingan dengan future cost karena biaya ini merupakan satu satunya
biaya yang dapat dikendalikan oleh manajemen.

2. Biaya yang dianggarkan (Budgeeted Cost)


Adalah biaya yang akan datang tidak sekesar diharapkan tetapi secara resmi
dituangkan dalam bentuk rencana kegiatan menyeluruh perusahaan untuk jangka
waktu terrtentu dimasa yang akan datang.

3. Biaya relevan (Relevan Cost)


Adalah biaya masa yang akan datang yang diperkirakan akan berbeda atau
terpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan pilihan diantara berbagai macam
alternatif.

4. Biaya tak relevan (Irrelevant Cost)


Adalah biaya yang tidak akan terpengaruh oleh pengambilan keputusan yang akan
sama jumlahnya tanpa memperhatikan alternatif yang akan dipilih Perbedaan biaya
relevan dan tak relevan adalah keadaan yang meliputi keputusan khusus yang akan
diambil.

5. Biaya Differensial (Differential Cost)


Adalah biaya akan berbeda jumlahnya tergantung dari alternatif yang dipilih.

6. Biaya Variabel (Variabel Cost)


Adalah biaya yang berubah secara sebanding dengan perubahan volume kegiatannya,
mis: bahan baku langsung.

7. Biaya tetap (Fixed Cost)

49
GK B
Belajar Kompre

Adalah biaya yang jumlah totalnya tidak berubah dengan adanya perubahan volume
kegiatan.

8. Biaya penyusutan (Depreciation Cost)


Adalah alokasi biaya secara periodik dari harga pokok aktiva tetap yang diperoleh.

9. Biaya Tambahan (Incremental Cost)


Adalah biaya tambahan biaya yang akan terjadi jika salah satu alternatif pilihan dipilih.

10. Biaya terhindarkan (Avoidable Cost)


Adalah biaya yang tidak akan terjadi bila suatu alternatif dipilih.

11. Biaya tak terhindarkan (Unavoidable Cost)


Adalah biaya yang tetap akan terjadi terlepas dari alternatif mana yang akan dipilih.

12. Biaya kesempatan (Opportunity Cost)


Adalah pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan sebagai akibat
dipilihnya alternatif tertentu.

13. Out of Pocket Cost


Adalah biaya yang akan memerlukan pengeluaran kas sekarang atau dalam jangka
pendek sebagai akibat dari keputusan manajemen.

14. Sunk Cost


Adalah biaya yang terjadi sebagai akibat dari keputusan yang telah lalu.

15. Biaya langsung (Direct Cost)


Adalah biaya biaya yang mudah diidentifikasikan atau diperhitungkan secara langsung
kepada produk.

Anggaran
Anggaran suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif yang diukur dalam satuan
moneter yang mencakup jangka waktu satu periode. Adapun tujuan dari anggaran tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Memaksa manajer untuk membuat rencana
2. Memberikan informasi sumber daya yang dapat meningkatkan kualitas pengambilan
keputusan
3. Sebagai standar bagi evaluasi kinerja
4. Meningkatkan komunikasi dan kordinasi

Anggaran vs Ramalan
Anggaran: Merupakan rencana manajemen yang mendasarkan asumsi bahwa langkah
langkah positif akan dicapai oleh penyusun anggaran agar realisasi sesuai
dengan yang telah disusun.
Ramalan: Merupakan prediksi mengenai apa yang akan terjadi tanpa membawa implikasi
paada peramal bahwa dia akan berusaha untuk mempengaruhi realisasi.

50
GK B
Belajar Kompre

Anggaran Ramalan
Dinyatakan dalam ukuran Moneter Dapat dinyatakan dalam ukuran moneter atau bukan
Umumnya berjangka waktu satu tahun Jangka waktu tidak tentu
Berisi kesanggupan atau komitemen manajemen
Peramal tidak bertanggungjawab atas tercapainya ramalan
untuk mencapainya
Ditelaah dan dissetujui oleh penguasa yang lebih Tidak selalu disetujui oleh [penguasa yang lebih tinggi
tinggi dari penyusun usulan anggaran Segera diperbaharui jika ada informasi baru yang menunjukkan perubahan kondisi
Setelah disahakan tidak dapat diubah kecuali pada Penyimpangan terhada[p ramalan tidak dianalisis secara formal ataupun periodik
kondisi khusus
Secara periodik realisasi dibandingkan dengan
anggaran dan penyimpangannya dianalisis dan dijelaskan.

Anggaran Induk (Master Budget)


Adalah rencana keuangan komprehensif untuk keseluruhan organisasi yang terdiri atas
beberapa anggaran individual. Anggaran induk terbagi atas:

1. Anggaran Operasi (operating budget)


Adalah anggaran yang menjelaskan aktivitas aktivitas yang menghasilkan pendapatan
bagi perusahaan, diantaranya adalah penjualan, produksi, dan persediaan barang jadi.
Anggaran operasi terdiri atas:
a. Anggaran Penjualan (sales budget)
b. Anggaran Produksi (production budget)
c. Anggaran Bahan Langsung (direct material budget)
d. Anggaran Tenaga Kerja Langsung (direct labour budget)
e. Anggaran Overhead (overhead budget)
f. Anggaran Beban Penjualan dan Administrasi
g. Anggaran Persediaan Barang Jadi Akhir

h. Anggaran Harga Pokok Penjualan

2. Anggaran Keuangan (financial budget)


Adalah anggaran yang memuat rincian dari arus kas masuk dan keluar serta posisi
keuangan keseluruhan. Anggaran keuangan terdiri atas:
a. Anggaran Kas
b. Anggaran Neraca
c. Anggaran Pengeluaran Modal

Anggaran Statis vs Anggaran Fleksibel

Anggaran Statis: Static Budget adalah anggaran yang dibuat berdasarkan tingkat
aktivitas yang telah ditentukan.

Anggaran Fleksibel: Flexible Budget adalah anggaran yang menjadikan perusahaan


memiliki kemampuan untuk menghitung biaya yang diharapkan selama
rentang aktivitasnya.

Anggaran Inkremental (baseline) vs Zero Based Budgeting

51
GK B
Belajar Kompre

Anggaran Inkremental: Adalah anggaran yang disusun berdasarkan realisasi periode


sebelumnya kemudian dilakukan penambahan atau
pengurangan sehingga menggambarkan perubahan yang
diasumsikan untuk tahun mendatang.

Zero Based Budgeting: Adalah anggaran yang disusun tanpa berdasarkan hasil atau
realisasi periode sebelumnya melainkan melakukan analisis
terhadap operasi yang sedang berlangsung dan pertimbangan
kelangsungan kegiatan atau operasi atas dasar kebutuhan dan
kegunaannya bagi organisasi.

Pengendalian Manajemen
Adalah proses dimana manajer mempengaruhi anggotanya untuk mengimplementasikan
strategi organisasi. Proses pengendalian manajemen meliputi tiga aktivitas yaitu:

1. Komunikasi, dimaksudkan agar bawahan bertindak secara efektif, mereka harus tahu
apa yang diharapkan dari mereka.

2. Motivasi, bawahan harus diberi motivasi untuk menyelesaikan tugasnya.

3. Evaluasi, efisiensi atau tidak hanya seorang bawahan melakukan tugasnya harus
terlebih dahulu dievaluasi oleh manajer.

Metodologi Pengendalian Manajemen


1. Menentukan tujuan
2. Pengukuran prestasi
3. Evaluasi prestasi

Karakteristik Pengendalian Manajemen

Sistem: Adalah seperangkat komponen/sekumpulan variabel yang saling


berhubungan yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu.

Pengendalian: Adalah proses mengarahkan sekumpulan variabel untuk mencapai


tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

Manajemen: Adalah proses perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian


sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Adapun
fungsi manajemen adalah:
1. Planning
2. Organizing
3. Actuating
4. Controlling

Perumusan Strategis vs Pengendalian Manajemen

52
GK B
Belajar Kompre

Perumusan Strategis: Adalah proses memutuskan tujuan organisasi dan langkah


langkah yang diambil untuk mencapai tujuan tersebut
Pengendalian Manajemen: Adalah proses bagaimana menerapkan strategi yang telah
dirumuskan.

Hubungan antara pengendalian manajemen dengan akuntansi manajemen


Akuntansi manajemen berhubungan dedengan informasi yang dibutuhkan oleh pihak
manajemen atau pihak lain dalam suatu organisasi, akuntansi manajemen mempunyai tiga sub
bagian yakni: full cost accounting, differential accounting, dan pengendalian manajemen.

Sistem pengendalian manajemen


Adalah suatu proses dan struktur yang tertata secara sistematik yang digunakan oleh
manajemen dalam pengendalian sebagai alat untuk mencapai perusahaan secara efektif dan
efisien.

Unsur Unsur Sistem Pengendalian Manajemen

1. Kerangka/Struktur pengendalian manajemen


Adalah elemen elemen yang membentuk SPM yang terdiri dari pusat
pertanggungjawaban dan ukuran prestasinya.

2. Proses pengendalian manajemen


Adalah cara bekerjanya tiap pusat pertanggungjawaban dengan menggunakan informasi
yang mengalir didalamnya.

Pusat Biaya
Pusat Penghasilan
Pusat Pertanggungjawaban
Pusat Laba
Kerangka SPM
Pusat Investasi

Ukuran Kinerja

SPM
53

Perencanaan Strategis
Persiapan Anggaran
Proses SPM
Pelaksanaan
GK B
Belajar Kompre

Proses Sistem Pengendalian Manajemen


1. Perencanaan Strategis, yaitu proses pengambilan keputusan atas program utama
yang akan dilakukan oleh organisasi untuk menerapkan strateginya dan perkiraan
jumlah sumber daya yang akan disediakan.
2. Persiapan Anggaran, yaitu proses penyusunan anggaran yang merupakan suatu
bentuk negoisasi antar manajer setiap pusat pertanggungjawaban dengan atasannya.
3. Pelaksanaan, yaitu suatu proses dimana manajer melaksanakan dan melaporkan
programnya dalam suatu periode.

4. Evaluasi Kinerja, yaitu suatu proses perbandingan antara beban aktual dan yang
seharusnya terjadi dlam keadaan tersebut.

Elemen Elemen Sistem Pengendalian Manajemen


1. Detektor/Sensor, adalah suatu alat untuk mengidentifikasi apa yang sedang terjadi
dalam suatu proses.
2. Assesor, adalah suatu alat untuk menentukan ketepatan biasanya ukurannya adalah
perbandingan antara kenyataan dengan standar yang telah ditetapkan.
3. Efektor, adalah Alat yang digunakan untuk mengubah sesuatu yang telah diperoleh
dari assesor
4. Jaringan komunikasi, adalah alat yang mengirim informasi antara detektor, asessor,
dan efektior.

Karakteristik Sistem Pengendalian Manajemen


 Berpusat pada program-program dan pusat pertanggungjawaban.
 Informasinya terdiri dari:

54
GK B
Belajar Kompre

a. Data yang direncanakan (program anggaran dan standar).


b. Data sesungguhnya, yaitu data mengenai apa yang sesungguhnya terjadi, baik
dari dalam organisasi maupun dari luar.
 Merupakan suatu sistem yang menyeluruh dalam arti merembes ke semua aspek
kegiatan perusahaan.
 Biasanya dibangun dalam suatu struktur keuangan dimana sumber-sumber dan
penghasilan dinyatakan dalam satuan uang.
 Proses pengawasan manajemen mengikuti suatu irama yang teratur.
 Merupakan atau harus merupakan suatu sistem yang terkoordinasi secara terpadu.

Pusat Pertanggung Jawaban


Adalah satu unit yang organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer pertanggung jawaban.
Kegiatan pusat pertasnggungjawaban terdiri dari pengolahan masukan (input) yang dapat
berupa tenaga kerja, bahan dan jasa menjadi keluaran (output) yang dapat berbentuk produk
(berwujud) atau jasa tak berwujud).

Sifat-sifat Pusat pertanggung jawaban


1. Adanya pusat pertanggung jawaban dimaksudkan untuk memenuhi satu atau beberapa
tujuan yang telah ditetapkan oleh manajemen puncak.
2. Suatu pusat pertanggung jawaban menggunakan suatu input tertentu (sejumlah bahan
baku, tenaga kerja dan jasa lain) untuk menghasilkan output yang bisa berupa barang
atau jasa.

Struktur organisasi Fungsional dan Devisional


Pusat pertanggung jawaban muncul karena adanya desentralisasi atau pendelegasian
wewenang dalam suatu organisasi. Pendelegasian wewenang tersebut dipengaruhi oleh
struktur organisasi pada organisasi yang bersangkutuan. Struktur organisasi terbagi atas:

1. Organisasi fungsional, Pembagian organisasi berdasarkan fungsi fungsinya yaitu:


a. Fungsi Produksi (pusat biaya teknik)
b. Fungsi Pemasaran (pusat pendapatan)
c. Fungsi Administrasi dan Umum (pusat biaya kebijakan)
d. Fungsi Keuangan (pusat biaya kebijakan)
e. Fungsi SDM (pusat biaya kebijakan)

55
GK B
Belajar Kompre

2. Organisasi Devisional, pembagian organisasi berdasarkan devisi-devisi penghasil


laba, dibawah setiap devisi dibagi atas dasar fungsi, setiap devisi mempunyai pusat
laba dan mungkin sekaligus pusat investasi.

Efisiensi dan Efektifitas


Kedua istilah ini merupakan dua kriteria yang digunakan untuk menilai pusat pusat
pertanggungjawaban.

Efisiensi: Merupakan rasio input terhadap output atau jumlah output perunit input.
Suatu pusat pertanggung jawaban dikatakan efisien jika:
1. Menggunakan sumber daya yang lebih sedikit dibandingkan pusat
pertanggung jawaban lain dengan hasil yang sama, atau
2. Menggunakan sumber daya yang sama dengan pusat pertanggung
jawaban lain dengan hasil yang lebih besar.

Efektifitas: Merupakan hubungan antara output pusat pertanggung jawaban dan


tujuannya. Jika output suatu pusat pertanggungjawaban memberikan
sumbangan terhadap tujuan pusat pertanggungjawaban, maka pusat
pertanggungjawaban dikatakan efektif.

Sebuah unit organisasi seharusnya efisien sekaligus efektif, tidak terpilah–pilah. Suatu pusat
pertanggung jawaban dikatakan efisien jika mengejakan suatu dengan benar dan efektif jika
mengerjakan suatu yang benar (do the best and best to do).

Pusat Pendapatan
Merupakan pusat pertanggung jawaban dimana outputnya diukur dalam unit moneter, namun
outputnya tidak dihubungkan denga inputnya.

Pusat Biaya
Adalah pusat pertanggung jawaban dimana input atau biaya diukur dalam satuan moneter
namun outputnya tidak diukur dalam satuan moneter. Pusat biaya dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Pusat biaya teknik atau pusat biaya standar (standar enginered expense center).
Adalah pusat biaya yang sebagian besar biayanya mempunyai hubungan fisik yang
erat dengan output yang dihasilkan. Mempunyai karakteristik:
a. Inputnya dapat diukur dalam satuan moneter.
b. Outputnya dapan diukur dalam bentuk fisik.
c. Jumlah optimum dari input yang ingin diproduksi untuk satu unit output bisa
diukur.

56
GK B Belajar Kompre

2. Pusat kebijakan (descretionary expense center). Adalah pusat biaya yang sebagian
besar biaya yang terjadi tidak mempunyai hubungan erat dengan output yang
dihasilkan.Output suatu pusat biaya kebijakan tidak dapat diukur dengan nilai moneter.

Pusat Laba
Adalah pusat pretanggung jawaban yang diukur prestasinya atas dasar laba yang diperoleh.
dalam pusat laba, baik masukan atau biaya maupun keluaran atau pendapatan dinyatakan
dalam satuan moneter. Kinerja keuangan pusat laba diukur berdasarkan laba,. Laba
merupakan alat penelitian efisiensi dan efektifitas pusat laba (input dan outputnya dikaitkan).

Pengukuran Kinerja Pusat Laba

1. Margin Kontribusi (Contribution margin). Alasannya ialah bahwa biaya tetap adalah
biaya yang tidak dapat dikendalikan oleh seorang manajer, sehingga fokus
perhatiannya adalah bagaimana memaksimalkan margin konstribusi, yaitu dengan
memperbesar jarak antara pendapatan dengan biaya variabel.
2. Laba Langsung Devisi (Direct Devisionl Profit ). Memasukkan biaya yang terjadi ke
pusat laba tanpa mepertimbangkan apkah unsur biaya tersebut dapat dikendalikan atau
tidak oleh manajer pusat laba.
3. Laba Terkendali (Controllable Profit). Biaya kantor pusat dibagi menjadi dua kategori,
terkendali dan tidak terkendali. Biaya tersebut melliputi semua biaya yang dapat
dikendalikan dan ditelusuri pada devisi yang bersangkutan oleh manajer pusat
laba.meliputi biaya tidak langsung, biaya bahan tidak langsung, dan utilitas.
4. Laba Sebelum Pajak. Seluruh biaya overhead kantor pusat dialokasikan kepada pusat
laba. Alasannya adalah: (1) Biaya yang terjadi oleh kantor pusat, seperti biaya pada
bagian akuntansi, dan administrasi tidak dapat diawasi oleh manajer pusat laba. (2)
Kesulitan dalam menemukan metode yang tepat untuk mengalokasikan biaya kantor
pusat yang benar-benar berhubungan pusat laba.

5. Laba Bersih (Net Income). Perusahaan mengukur prestasi pusat laba dari jumlah
pendapatan bersih setelah pajak, alasannya: (1) Pada banyak situasi, laba setelah
pajak ini merupakan presentase yang tepat dari laba sebelum pajak, sehingga tidak
mempunyai pengaruh pada pajak perusahaan. (2) Pada banyak kondisi, banyak
keputusan yang mempunyai pengaruh terhadap pajak penghasilan dibuat oleh kantor
pusat, dan diyakini bahwa manajer pusat hendaknya tidak mempertimbangkan hal ini
dalam pengambilan keputusannya.

Penjualan xxx
HPP xxx
Biaya Variabel xxx xxx _
Margin Kontribusi xxx
………… (1)
Biaya Tetap xxx _
Laba Langsung xxx ………… (2)
57
Biaya korporat yang tidak bisa dikendalikan xxx _
Laba dikendalikan xxx
………… (3)
Biaya korporat lainnya xxx _
Laba sebelum pajak xxx
GK B
Belajar Kompre

Pusat Investasi
Adalah pusat pertanggungjawaban yang diukur prestasinya atas dasar laba yang diperoleh
dibandingkan dengan investasi yang digunakan.

Tolok Ukur
Tolok ukur yang digunakan untuk menentukan keberhasilan suatu pusat investasi adalah
Return on Investment (ROI) dan Residual Income (RI).

Return on Investment (ROI)


Adalah perbandingan antara laba dengan investasi yang digunakan, pada dasarnya ada tiga
manfaat ROI jika digunakan:
1. ROI merupakan pengukuran komprehensif dalam segala hal yang mempengaruhi
laporan keuangan seperti yang ditunjukkan oleh rasio rasio ROI.
2. Ukuran ROI sangat mudah dihitung dan dipahami.
3. Penggunaan ROI merupakan detominator umum yang diterapkan dalam setiap
organisasi pertanggungjawaban yang menggunakan tingkat laba sebagai ukuran
kinerjanya.

Kebaikan Return on Investment:


1. ROI mendorong manajer untuk memberi perhatian yang lebih luas terhadap hubungan
antara penjualan, biaya dan investasi yang seharusnya menjadi fokus bagi manajer
pusat investasi.
2. ROI mendorong efisiensi biaya.
3. ROI bisa mengurangi investasi yang berlebihan pada aktiva operasi.

Kelemahan Return on Investment:


1. ROI tidak mendorong manajer untuk menerima investasi proyek-proyek yang akan
menurunkan ROI devisi walaupun akan meningkatkan profitabilitas perusahaan.
2. ROI mendorong manajer devisi untuk memfokuskan diri hanya pada jangka pendek
tanpa memperhatikan kepentingan jangka panjang.

58
GK B
Belajar Kompre

Laba Operasi
ROI = -----------------------------------
Investasi yang digunakan

ROI = (laba operasi/penjulanan) x (penjualan/investasi) = Profit Margin x Tingkat Perputaran


Aktiva

Residual Income
Adalah selisih antara laba operasi dan jumlah kembalian uang yang diharapkan atas aktiva
operasi perusahaan, residual income merupakan jumlah uang, yang diperoleh dengan
mengurangkan laba sebelum pajak dengan beban investasi yang dilakukan.
Kebaikan Residual Income:
1. Mendorong manajer devisi untuk menerima usulan investasi yang menurut ROI tidak
menguntungkan sehingga tidak diterima tetapi menguntungkan secara keseluruhan.
2. Residual Income memungkinkan penggunaan Cost of Capital (biaya modal) yang
berbeda beda untuk berbagai jenis aktiva.
Kelemahan Residual Income:
1. Residual Income seperti haslnya ROI bisa mendorong ke pencapaian target jangka
pendek tanpa memperhatikan kepentingan jangka panjang.

Laba operasi xxx


Biaya Modal:
Tingkat kembalian x Aktiva Operasi xxx _
Residual Income xxx

Harga Transfer
Dalam arti luas: Harga transfer adalah harga barang atau jasa yang ditransfer antara
pusat pertanggung jawaban dalam satu organisasi tampa membentuk
pusat pertanggungjawabannya.

Dalam arti sempit: Harga transfer adalah harga barang dan jasa yang ditransfer antara
pusat laba atau setidaknya satu dari pusat pertanggungjawaban yang
terlibat merupakan pusat laba.

Tujuan Harga Transfer adalah:


1. Menyajikan informasi yang relefan untuk keputusan trade-off antara pendapatan dan
biaya.
2. Memotifasi manajer untuk mencapai goal congruence.

59
GK B
Belajar Kompre

3. membantu menilai kinerja ekonomi pusat laba yang terkait.


4. Sistemnya sangat sederhana untuk dipahami dan mudah diadministrasikan.

Metode Penentuaan Harga Transfer


1. Berdasarkan Harga Pasar, metode ini dapat diterapkan apabila:
a. Adanya kebebasan dalam memperoleh sumber daya
b. Adanya unformasi penuh dari berbagai alternatif
c. Adanya negoisasi
2. Berdasarkan Harga Kompetitif, yaitu harga barang yang identik dengan barang yang
akan ditransfer.
3. Berdasarkan Cost ditambah Mark Up.

Kompensasi Manajemen
 Adalah imbalan jasa yang diberikan perusahaan kepada tenaga kerja karena telah
memberikan sumbagangan tenaga dan pikiran demi kemajuan dan kontinuitas
perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan baik jangka pendek
maupun jangka panjang. Ada tiga jenis kompensasi yaitu, gaji, tunjangan dalam bentuk
natura, dan insentif.
 Perbedaan gaji, tunjangan dengan kompensasi insentif, gaji dan tunjangan merupakan
keharusan dan kewajiban yang harus dibayarkan oleh perusahaan sedangkan
kompensasi insentif baru akan diterima anggota organisasi apabila realisasi laba,
volume produksi, volume penjulan atau hasil penjulan berada diatas anggaran.

Balance Score Card (BSC)


Merupakan laporan kinerja organisasi berdasarkan ukuran keuangan dan non keuangan yang
luas dan merupakan bagian yang penting dari usaha perusahaan untuk lebih memahami dan
mengimplementasikan strateginya.
BSC terdiri atas empat Faktor Penentu Keberhasilan (critical success factors), diantaranya
adalah:
1. Perspektif Keuangan, mencakup ukuran kinerja pendapatan seperti pendapatan
operasional dan arus kas.
2. Perspektif pelanggan, mencakup ukuran kepuasan pelanggan
3. Perspektif proses internal, mencakup diantaranya ukuran produktivitas dan kecepatan

60
GK B
Belajar Kompre

4. Pembelajaran dan inovasi, mencakup ukuran seperti jumlah jam pelatihan karyawan
dan jumlah paten atau produk baru.

61

Anda mungkin juga menyukai